DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 3
DAFTAR TABEL...................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................. 5
1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 6
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 6
1.4. Manfaat ............................................................................................................................. 6
BAB II RENCANA KERJA ...................................................................................................... 7
2. 1. Rencana Kerja Bulan Mei ................................................................................................ 7
2. 2. Realisasi Rencana Kerja Bulan Mei ................................................................................ 8
2. 3. Rencana Kerja Bulan Juni................................................................................................ 9
BAB III SINKRONISASI TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA) DAN PILOT
PROJEK KAMPUNG RA ...................................................................................................... 10
3. 1. Sinkronisasi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) ................................................... 10
3. 2. Pilot Projek Kampung Reforma Agraria (RA) .............................................................. 15
2
DAFTAR GAMBAR
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
b. Menangani Sengketa dan Konflik Agraria;
c. Menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang berbasis agraria
melalui pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah;
d. Menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan;
e. Memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi;
f. Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan; dan
g. Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup.
Guna memastikan pelaksanaan Reforma Agraria sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 86 Tahun 2018 berjalan efektif dan berhasil mencapai tujuannya serta sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Direktorat Jenderal Penataan
Agraria menyusun Panduan Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria untuk
memberikan arah, petunjuk dan menjadi pedoman kerja dalam menyelenggarakan Gugus
Tugas Reforma Agraria (GTRA) baik di tingkat Pusat khususnya mengenai kelembagaan
GTRA, Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota.
6
BAB II
RENCANA KERJA
Menyelaraskan Pandangan
Rapat Koordinasi Arahan Pelaksanaan Tugas
1 dan kegiatan Reforma
Pelaksanaan RA RA
Agraria Secara Terstruktur
Penyusunan Data
Penyusunan strategi Penetapan strategi
Base Pilot Libur
3 pemberdayaan kampung pemberdayaan Kampung
Kampung Idul Fitri
Reforma Agraria Reforma Agraria Desa Ako
Reforma Agraria
7
Tabel 2. 2. Realisasi rencana Kerja Bulan Mei
Realisasi (Minggu Ke-) Rincian Kegiatan
No. Kegiatan Output
I II III IV
Rapat Koordinasi
1 - -
Pelaksanaan RA
8
2. 3. Rencana Kerja Bulan Juni
Rencana Kerja untuk bulan Juni telah disusun pada bulan Mei yang akan menjadi acuan
kerja bulan Juni. Adapun rencana kerja bulan Juni dipaparkan pada Tabel 2.3. sebagai berikut:
Tabel 2. 3. Rencana Kerja Bulan Juni
9
BAB III
SINKRONISASI TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA)
DAN PILOT PROJEK KAMPUNG REFORMA AGRARIA (RA)
10
Gambar 3. 1. Digitalisasi Peta Manual Lahan Bersertifikat Kabupaten Pasangkayu
Potensi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di Kabupaten Pasangkayu yang berasal
dari Pelepasan Kawasan Hutan terbagi menjadi beberapa penggunaan lahan yang dapat dilihat
di Tabel 3.1. Keseluruhan total petak Pelepasan Kawasan Hutan adalah sebanyak 1927 lahan
(UPT KPH Kabupaten Pasangkayu, 2019). Data spasial ini nantinya akan ditumpangtindihkan
dengan data spasial lahan bersertifikat yang berasal dari Kantor ATR/BPN Kabupaten
Pasangkayu.
11
Tabel 3.1. Potensi Tanah Objek Reforma Agraria Kabupaten Pasangkayu
TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA KABUPATEN PASANGKAYU
DATA TORA
Pelepasan Kawasan Hutan Tanah Timbul
No Kecamatan Desa TRANSMIGRASI Progress
Luas Penggunaan HGU (Ha) Luas Penggunaan
(Ha)
(Ha) Lahan (Ha) Lahan
Martasari 0,09 Jalan 4,43 - - - Pendataan
1,40 Pemukiman
0,10 Perkebunan
145,10 Tambak
1 Pedongga Pedanda - - 12,27 - - - Pendataan
Malei 354,22 Tambak 7,88 Pendataan
Batu Oge 7,07 Perkebunan - - - - Pendataan
0,71 Rawa
112,52 Tambak
Kasano 0,42 Lahan Kosong - - - - Pendataan
0,16 Pemukiman
2 Baras
0,35 Perkebunan
734,41 Tambak
Kalola 0,16 Lahan Kosong - - - - Pendataan
3,02 Pemukiman
3 Bambalamotu 2,76 Perkebunan
Randomayang 0,42 Pemukiman - - - - Pendataan
0,36 Perkebunan
Karya Bersam 1,47 Jalan - - - - Pendataan
0,76 Lahan Kosong
7,22 Permukiman
4 Pasangkayu
0,04 Masjid
2,42 Perkebunan
14,30 Rawa
12
87,65 Tambak
Gunung Sari - - 1,03 - 0,83 Kolam Pendataan
Pemancingan
dikelolah
Desa
Martajaya - - 2,75 - - - Pendataan
Pakawa 0,55 Lahan Kosong - - - -
3,18 Pemukiman
2,00 Perkebunan
Pasangkayu - - - Tanjung Babia - - Pendataan
Bekas HGU
(Data Belum
Ditemukan)
Bukit Harapan 0,07 Lahan Kosong - - - - Pendataan
1,65 Lapangan
3,17 Pemukiman
0,08 Perkebunan
Ompi 0,26 Jalan - - - - -
5 Bulu Taba 1,30 Lahan Kosong
5,46 Pemukiman
4,31 Perkebunan
Lelejae - - 13,77 - - - Pendataan
Lilimori - - 11,71 - - - Pendataan
Sumber Sari - - 5,27 - - - Pendataan
Bulu Mario - - 16,84 - - - Pendataan
6 Sarudu
Kuma Sari - - 5,72 - - - Pendataan
Letawa 4,36 Hutan - - - - Pendataan
43,51 Perkebunan
7 Sarjo
Mopuno 6,72 Hutan - - - - Pendataan
18,12 Perkebunan
Tikke Raya 286,54 Tambak - - - - Pendataan
8 Tikke Raya
Lariang 9,87 Pertanian - - - - Pendataan
13
408,61 Tambak
Pajalele 0,15 Jalan - - - - Pendataan
6,06 Pemukiman
4,04 Perkebunan
81,28 Tambak
Tikke 0,42 Hutan Mangrove - - - - Pendataan
0,99 Jalan
0,86 Lahan Kosong
0,89 Lapangan
19,84
Pemukiman
15,73
Perkebunan
206,05
0,12 Tambak
Tanah Kosong
Saptanajaya - - 7,18 - - - Pendataan
9 Duripoku
Tammarunang 5,23 - - - Pendataan
Singgani 212,21 Tambak 8,85 - - - Pendataan
Bajawali - - - - - - Pendataan
10 Lariang Bambakoro - - 1889,21 - - - Pendataan
Kenangan - - 5,47 - - - Pendataan
Perabu - - 8,40 - - - Pendataan
Bambaira 1,91 Hutan - - - - Pendataan
28,64 Perkebunan
Kaluku 6,34 Hutan - - - - Pendataan
11 Bambaira Nangka 39,60 Perkebunan
Tampaure 9,98 Hutan Pendataan
24,13 Perkebunan
1,56 Semak Belukar
12 Dapurang Tirta Buana - 1,27 - - - Pendataan
TOTAL LUAS (Ha) 2937,69 2007,28 0,83
TOTAL LUAS TORA KAB. PASANGKAYU (Ha) 4945,8
14
3.2 Pilot Projek Kampung Reforma Agraria (RA)
Penataan Akses dalam hal ini Kampung Reforma Agraria berdasarkan Panduan
Pelaksanaan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Tahun 2021 dilakukan dalam tiga tahapan
kegiatan. Tahapan tersebut terdiri dari Persiapan, Peninjauan Lapangan dan Penyusunan
Rencana Pengembangan Penataan Akses (Kampung RA). Kegiatan GTRA pada bulan Mei
2021 telah sampai pada tahapan Penyusunan Rencanan Pengembangan Penataan Akses.
Tahapan ini sangat erat kaitannya dengan tahapan sebelumnya yaitu Peninjauan Lapangan. Hal
tersebut dikarenakan penyusunan rancangan pengembangan penataan akses dapat dilakukan
setelah mengetahui potensi dan hambatannya.
Informasi Potensi dan Hambatan Kampung RA menjadi dasar penentuan Penyusunan
Program Kegiatan (Metode Pemberdayaan Kampung RA). Metode atau Program yang dipilih
diharapkan mampu mengembangkan potensi dan mengatasi permasalahan atau hambatan
penataan akses (Kampung RA). Hasil Peninjauan Lapangan Kampung RA di Kabupaten
Pasangkayu yang dilakukan pada Bulan April 2021 diperoleh informasi Potensi dan Hambatan
di Kampung RA (Desa Ako) yang dirangkum menjadi Informasi Grafis Kampung RA (Desa
Ako) seperti yang tergambarkan pada Gambar 3.2. sebagai berikut
15
Gambar 3.2. Infografis Potensi dan Permasalahan Kegiatan Usaha Gula Aren Desa Ako
16
Infografis Potensi dan Permasalahan Kegiatan Usaha Gula Areng Desa Ako menujukan
bahwa Usaha Gula Aren beserta produk hasil aren menjadi potensi usaha yang dapat
dikembangkan di Desa Ako. Hal tersebut didukung dengan ditemukannya 665 pohon aren yang
tersebar di tiga dusun di Desa Ako yang mampu menghasilkan 959 liter sari aren. Berdasarkan
wawancara dengan pelaku usaha gula aren diketahui bahwa untuk menghasilkan 1 bungkus
gula aren membutuhkan 2,28 liter sari aren. Hal ini berarti bahwa pelaku usaha gula aren yang
tersebar di tiga dusun di Desa Ako mampu menghasilkan 479 bungkus gula aren perharinya.
Jika jumlah tersebut dikonversi dalam satuan rupiah maka pelaku usaha gula aren di Desa Ako
mampu menghasilkan Rp. 9.590.000,00 perharinya jika harga gula aren perbungkusnya adalah
Rp. 20.000,00. Akan tetapi harga tersebut sangat dipengaruhui oleh permintaan gula aren.
Produk gula aren lainnya yang dapat menjadi potensi yaitu Gula Semut. Gula Semut
memiliki harga yang lebih tinggi. Harga jual Gula Semut adalah Rp. 30.000,00/ 500 gram.
Untuk menghasilkan gula semut sebanyak 500 gram membutuhkan 1,5 bungkus gula aren. Jika
dikonversi menjadi rupiah maka perbandingan keuntungan antara gula aren dan gula semut
yaitu 1,5 bungkus gula aren dapat dijual dengan harga Rp. 25.000,00 sementara gula aren dijual
dengan harga Rp. 30.000,00. Sehingga perbedaan harganya yaitu Rp. 10.000,00. Akan tetapi
gula semut belum diketahui secara luas di pemasaran lokal sehingga permintaan gula semut
masih terbatas.
Fluktuasi Permintaan gula aren menyebabkan harga gula aren tidak menentu. Harga
jual akan tinggi ketika permintaan gula aren meningkat. Permintaan meningkat hanya terjadi
pada waktu tertentu seperti pada bulan puasa dan lebaran. Sementara pada bulan lainya harga
gula aren akan mengalami penurunan dengan harga terendah Rp. 10.000,00. Ketidak stabilan
harga tersebut menjadi permasalahan utama yang dihadapi pelaku usaha gula aren di Desa Ako.
Permasalahan pemasaran juga terjadi pada produk gula semut. Produk ini belum
dikenal di pasaran lokal sehingga produksi gula semut di Desa Ako hanya dilakukan pada jika
ada permintaan. Selain itu produk gula aren maupun gula semut Desa Ako belum masuk pada
pasar-pasar swalayan skala nasional karena belum adanya isin usaha dan sertifikat dari BPOM
pelaku usaha gula aren Desa Ako. Berdasarkan Potensi dan Permasalahan Tersebut maka
disusun program/ metode kerja pengembangan akses Kampung RA (Desa Ako) yang terdiri
dari Pembuatan Izin Usaha dan Sertifikat BPOM serta Penyusuna Rencana Pemasaran yang
dideskripsikan sebagai berikut:
3.2.1 Pembuatan Izin Usaha dan Sertifikat BPOM
Pengenalan produk dan pemasaran produk gula aren pada pasar Nasional dapat
dilakukan dengan melibatkan swalayan swalayan berstandar Nasional. Memasukan produk
17
pada swalayan standar Nasional membutuhkan beberapa persyaratan. Salah satu persyaratan
agar produk dapat masuk swalayan adalah adanya izin usaha dan sertifikat produk BPOM yang
dimiliki oleh pelaku usaha. Adanya izin usaha dan sertifikat BPOM diharapkan mampu
menjamin legalitas produk serta dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan sehingga
mampu bersaing di pasaran.
Pembentukan kelompok usaha perlu dilakukan untuk mempermudah proses pembuatan
perizinan dan sertifikat serta pemodalan. Kelompok usaha juga diharapkan mampu menjaga
standar harga di pemasan. Selain itu dengan adanya kelompok usaha diharapkan mampu
mejamin produk yang dihasilkan memenuhi standar kuliatas pemasaran. Karena dengan
kelompok usaha maka penjamin harga dan penjamin mutu produk gula aren dapat terjaga
karena terpusat pada satu pintu.
Pedaftaran pembuatan Izin Usaha dapat dilakukan di Kantor Dinas Kelompok
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pasangkayu. Pembuatan Izin
Usaha dilakukan dengan mengisi Formulir Perizinan Berusaha dari Dinas Kelompok
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Adapun persyaratan dokumen yang
perlu dipenuhi pemohon izin usaha yaitu:
a Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b Foto Copy Nomor Pokok Wajab Pajak (NPWP);
c Akta Notaris (CV, PT);
d Email dan Password;
e Nomor Kontak/ Telpon (HP);
f Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
g BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan;
h Lakukan Registrasi Pendaftaran Online pada website: https://oss.go.id/portal/
Contoh Formulir Perizinan Berusaha tergambarkan pada Gambar 3.3. sementara tampilan
website pendaftaran online https://oss.go.id/portal/ dapat dilihat pada Gambar 3.4. sebagai
berikut:
18
Gambar 3.3. Formulir Perizinan Usaha (Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan)
19
Gambar 3.4. Website Registrasi Perizinan Usaha (Sumber: https://oss.go.id/portal/)
Pembuatan Perizinanan Usaha menjadi program dari GTRA Kabupaten Pasangkayu yang
selanjutnya Tim Pelaksana Harian GTRA akan memberikan pendampingan dalam pembentuka
Kelompok Usaha. Selanjutnya kelompok tersebut akan mendapat pendapingan dalam proses
pembuatan perizinan usaha baik pada tahapan offline maupun online.
3.2.2 Penyusunan Metode Pemasaran
Penyusunan metode pemasaran dilakukan dalam beberapa tahapan. Metode pemasaran
yang dipilih yaitu pengenalan produk melalui media sosial yaitu Instagram dengan pembuatan
akun Instagram yang memuat informasi produk termasuk proses pembuatan dan hasil produk
gula aren dan gula semut, metode selanjutnya yaitu pemasaran dan pengenalan produk melalui
mitra baik pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti kafe, swalayan, restoran, pusat
oleh-oleh. Tahapan pelaksanaan penyusunan rencana pemasaran gula aren Desa Ako pada
bulan Mei yaitu baru pada tahapan mitra dengan cara mengelompokan pelaku usaha mikro
kecil menengah yang memiliki peluang menjadi mitra pengenalan produk dan pemasaran
produk gula aren. Informasi tersebut diperoleh dari data pelaku usaha mikro kecil menengah
(UMKM) dari Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan. Selanjutnya melakukan observasi
sentra oleh-oleh Pasangkayu yang terdapat di Desa Ako yang menjadi target tempat pengenalan
dan pemasaran produk gula aren. Adapun rincian pelaksanaannya yaitu sebagai berikut:
Pengumpulan Data Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Pasangkayu
Data Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang diperoleh dari Dinas Koperasi,
UMKM dan Perdagangan diperoleh Informasi Jumlah Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah
20
Kabupaten Pasangkayu yang tersebara di 12 Kecamatan. Adapun rincian jumlah Pelaku Usaha
Mikro Kecil Menengah Kabupaten Pasangkayu berdasarkan kecamatan dipaparkan pada Tabel
3.2. sebagai berikut:
Tabel 3.2. Jumlah Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Pasangkayu
NO KECAMATAN JUMLAH
1 Sarjo 49
2 Bambaira 52
3 Bambalamotu 261
4 Pasangkayu 505
5 Pedongga 39
6 Tikke Raya 48
7 Lariang 42
8 Baras 51
9 Bulutaba 33
10 Duripoku 100
11 Sarudu 93
12 Dapurang 93
Jumlah 1430
Sumber: Dinas Koperasi, UKMK dan Perdaganagan, 2020
Langkah selanjutnya dilakukan seleksi untuk menentukan pelaku usaha mikro kecil
menengah yang dapat menjadi mitra. Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang menjadi mitra
merupakan pelaku UMKM yang mengolah makanan dan minuman berbahan dasar gula aren
dan diprioritaskan kafe. Kriteria lainnya yaitu swalayan lokal yang dapat menerima dan
memperjual belikan produk gula aren. Adapun pelaku UMKM yang berpotensi menjadi mitra
pengenalan dan pemasaran produk gula aren dan produk olahan sari aren lainnya dapat dilihat
pada tabel 3.3. sebagai berikut:
21
Tabel 3.3. Data Potensi Mitra Pelaku UMKM dan Non UMKM Kabupaten Pasangkayu
ALAMAT
NO NAMA NO HP NAMA USAHA JENIS USAHA
Kecamatan Desa/ Jalan
1 Sahna 082188062626 Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Warkop Gokil Warung Kopi
Warkop Fresh
2 Heriyani 082196222240 Pasangkayu Jl. Diponegoro Coffe Warung Kopi
Andi Satria Batara Warung Kopi,
3 Salampe 082190996776 Pasangkayu Jl. Pattimura Oxygen Rumah Karaoke
Dusun Mekar
4 Eni Ernawati 081243911348 Sarudu Desa Bulumario Café Gren Warung Kopi
5 ES Cream DJ Pasangkayu Jl. Fatmawati Es Cream DJ Warung Kopi
Jl. Sultan
6 Prosa Caffee Pasangkayu Hasanuddin Prosa Caffee Warung Kopi
7 Café D'japos Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Café D'japos Warung Kopi
Shey's Corner
8 Shey's Corner Café Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Café Warung Kopi
9 Café Cinta Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Café Cinta Warung Kopi
10 Rezky Mart Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Rezky Mart Swalayan
Jl. Poros Palu-
11 Alfamidi Tikke Raya Mamuju Alfamidi Swalayan
12 Az Zahra Mart Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Az Zahra Mart Swalayan
Warkop Kilometer Warkop
13 Nol Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Kilometer Nol Warung Kopi
Black Rock Coffee Black Rock
14 & Cofe Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Coffee & Cofe Warung Kopi
Jl. Sultan
15 Ada Coffee Pasangkayu Hasanuddin Ada Coffee Warung Kopi
Kedai K.K (Kulit Kedai K.K (Kulit
16 Kacang) Pasangkayu Jl. Pattimura Kacang) Warung Kopi
17 Café D'pirla Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Café D'pirla Warung Kopi
18 Warkop Maleo Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Warkop Maleo Warung Kopi
19 Warkop Story Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Warkop Story Warung Kopi
Dapur Tandjoeng & Dapur Tandjoeng
20 Karaok Family Pasangkayu Jl. Moh. Hatta & Karaok Family Warung Kopi
21 Fortune Café Pasangkayu Jl. Tj. Babia Fortune Café Warung Kopi
Rumahkapal Rumahkapal
22 Sweetness Pasangkayu Jl. Tj. Babia Sweetness Warung Kopi
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, 2020
Data pada Tabel 3.3. tidak semuanya merupakan data dari Dinas UMKM terdapat
beberapa data yang diperoleh dari pengamatan lapangan. Beberapa data tersebut tidak terdapat
dalam daftar pelaku UMKM Kabupaten Pasangkayu. Tindak lanjut dari data tersebut yaitu
melakukan koordinasi pada masing-masing data pelaku UMKM baik melalui komunikasi
telpon ataupun mengunjungi langsung terutama pelaku usaha yang belum terdapat kontak atau
nomor telepon. Hasil koordinasi tersebut akan diketahui pelaku UMKM ataupun Non UMKM
yang bersedia menjadi mitra pengenalan produk dan pemasaran produk Gula Aren dan hasil
aren lainnya.
22
Observasi Sentra Oleh-Oleh Kabupaten Pasangkayu
Potensi lain yang dapat menjadi tempat atau media pengenalan dan pemasaran produk
Gula Aren adalah Pusat Janjanan di Tanjung Pasangkayu serta di Tempat Penjual Oleh-Oleh
di Desa Ako yang terletak Jalan Poros Mamuju Palu. Kedua titik tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mempromosikan dan menjual produk Gula Aren. Hal tersebut dikarenakan lokasi
Tanjung Pasangkayu merupakan tempat wisata yang menjadi objek wisata di Kabupaten
Pasangkayu sehingga target pembelinya adalah para wisatawan sehingga sangat sesuai untuk
memperkenalkan produk aren baik pada masyarakat Kabupaten Pasangkayu maupun
masyarakat di luar Kabupaten Pasangkayu. Sementara lokasi kedua merupakan lokasi yang
terletak pada jalan poros yang dilalui menuju atau dari arah Kota Palu Sulawesi Tengah
sehingga targetnya adalah orang-orang yang melalui jalan poros Mamuju-Palu. Adapun
gambaran kedua lokasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.5. Peta Titik Promosi dan
Pemasaran Gula Aren Kabupaten Pasangkayu.
23
Gambar 3.5. Peta Titik Pengenalan dan Pemasaran Gura Aren Desa Ako Kabupaten Pasangka
24
25