Anda di halaman 1dari 25

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. 3
DAFTAR TABEL...................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 5
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................. 5
1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................... 6
1.3. Ruang Lingkup ................................................................................................................. 6
1.4. Manfaat ............................................................................................................................. 6
BAB II RENCANA KERJA ...................................................................................................... 7
2. 1. Rencana Kerja Bulan Mei ................................................................................................ 7
2. 2. Realisasi Rencana Kerja Bulan Mei ................................................................................ 8
2. 3. Rencana Kerja Bulan Juni................................................................................................ 9
BAB III SINKRONISASI TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA) DAN PILOT
PROJEK KAMPUNG RA ...................................................................................................... 10
3. 1. Sinkronisasi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) ................................................... 10
3. 2. Pilot Projek Kampung Reforma Agraria (RA) .............................................................. 15

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1. Digitalisasi Peta Manual Lahan Bersertifikat Kabupaten Pasangkayu .............11


Gambar 3. 2. Infografis Potensi dan Permasalahan Kegiatan Usaha Gula Aren Desa Ako ...16
Gambar 3. 3. Formulir Perizinan Usaha ..................... ..................... ..................... ................19
Gambar 3. 4. Website Registrasi Perizinan Usaha ..................... ..................... ..................... 20
Gambar 3. 5. Peta Titik Pengenalan dan Pemasaran Gula Aren Desa Ako ..................... ......24

3
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Rencana Kerja Bulan Mei .......................................................................................7


Tabel 2. 2. Realisasi rencana Kerja Bulan Mei ….......................................................................8
Tabel 2. 3. Rencana Kerja Bulan Juni .......................................................................................9
Tabel 3. 1. Potensi Tanah Objek Reforma Agraria Kabupaten Pasangkayu ….........................12
Tabel 3. 2. Jumlah Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Pasangkayu …..............21
Tabel 3. 3. Data Potensi Mitra Pelaku UMKM dan Non UMKM Kabupaten Pasangkayu …...22

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kebijakan Reforma Agraria merupakan upaya untuk menata kembali hubungan antara
masyarakat dengan tanah, yaitu menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) merupakan rujukan pokok bagi
kebijakan dan pelaksanaan reforma agraria. UUPA telah meletakkan dasar-dasar pengaturan,
penguasaan, pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah.
Kesadaran akan pentingnya menata kembali kehidupan bersama yang berkeadilan
sosial melalui reforma agraria mencapai puncaknya dengan dikeluarnya Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria
dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang mengharuskan dilakukannya reforma agraria. TAP
MPR ini mengatur mengenai pengertian, prinsip dan arah kebijakan pembaruan agraria dan
pengelolaan sumber daya alam yang dalam pelaksanaannya menugaskan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia bersama Presiden Republik Indonesia untuk segera mengatur lebih
lanjut pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam serta mencabut,
mengubah dan/atau mengganti semua undang-undang dan peraturan pelaksanaannya yang
tidak sejalan dengan TAP MPR ini. Secara khusus, TAP MPR ini menekankan pentingnya
penyelesaian pertentangan dan tumpang tindih pengaturan agraria dan pengelolaan sumber
daya alam.
Selanjutnya Program kerja pemerintah Presiden Joko Widodo yang dirumuskan sebagai
Nawacita salah satunya menyebutkan Cita ke-5 yaitu “Program Indonesia Kerja dan Indonesia
Sejahtera dengan mendorong landreform dan program kepemilikan tanah seluas 9 Juta Hektar”
yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, adalah target
program kepemilikan tanah seluas 9 Juta Hektar, yang akan dilakukan melalui Redistribusi
Tanah Obyek Landreform 4,5 juta hektar dan Legalisasi aset lainnya 4,5 juta hektar. Pada 24
September 2018, telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang
Reforma Agraria sebagai peraturan perundang-undangan pelaksanaan Reforma Agraria. Dalam
peraturan presiden dimaksud disebutkan bahwa tujuan Reforma Agraria adalah untuk:
a. Mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah dalam rangka menciptakan
keadilan;

5
b. Menangani Sengketa dan Konflik Agraria;
c. Menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang berbasis agraria
melalui pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah;
d. Menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan;
e. Memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi;
f. Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan; dan
g. Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup.
Guna memastikan pelaksanaan Reforma Agraria sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 86 Tahun 2018 berjalan efektif dan berhasil mencapai tujuannya serta sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Direktorat Jenderal Penataan
Agraria menyusun Panduan Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria untuk
memberikan arah, petunjuk dan menjadi pedoman kerja dalam menyelenggarakan Gugus
Tugas Reforma Agraria (GTRA) baik di tingkat Pusat khususnya mengenai kelembagaan
GTRA, Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota.

1.2. Maksud dan Tujuan


Laporan bulanan merupakan gambaran pelaksanaan reforma agraria yang ada di
Kabupaten Pasangkayu pada bulan Mei 2021. Laporan Bulanan Periode Me1i 2021
bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan kegiatan Reforma Agraria di Kabupaten
Pasangkayu pada Tahun Anggaran 2021 mulai dari persiapan, identifikasi kendala/masalah
hingga kegiatan tindaklanjutnya.

1.3. Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup Laporan bulan Mei 2021 Kegiatan Gugus Tugas Reforma
Agraria Kabupaten Pasangkayu, mencakup:
1. Penyusunan perencanaan pelaksanaan Gugus Tugas Reforma Agraria Bulan Juni Tahun
2021;
2. Sinkronisasi Data TORA sebelum melakukan survey lapangan dan Observasi;
3. Penyusunan strategi pemberdayaan kampung Reforma Agraria.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat laporan pelaksanaan kegiatan reforma Agraria di Kabupaten
Pasangkayu yaitu memberikan informasi tentang progress pelaksanaan Gugus Tugas Reforma
Agraria agar bisa dijadikan sebagai acuan untuk membuat kebijakan di kegiatan Reforma
Agraria selanjutnya

6
BAB II
RENCANA KERJA

2. 1. Rencana Kerja Bulan April


Penyusunan rencana kerja setiap bulannya dilakukan untuk optimalisasi pelaksanaan
kegiatan setiap bulan demi mencapai hasil yang maksimal. Rencangan Kerja bulan Mei teridiri
dari Rapat Koordinasi, Pengumpulan Data TORA, Penyusunan Data Base Pilot Projek
Kampung Reforma Agraria dan Pembuatan Laporan Bulanan dan Laporan Triwulan I. Secara
rinci rancangan kerja bulan April dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1. Rencana Kerja Bulan Mei

Rencana (Minggu Ke-)


No. Kegiatan Uraian Kegiatan Output
I II III IV

Menyelaraskan Pandangan
Rapat Koordinasi Arahan Pelaksanaan Tugas
1 dan kegiatan Reforma
Pelaksanaan RA RA
Agraria Secara Terstruktur

Pengambilan Data Tora Menghasilkan Data TORA


Pengumpulan
2 Dari Instansi Terkait & yang Akan dijadikan
Data TORA
Pengecekan Lapangan Kegiatan Reforma Agraria

Penyusunan Data
Penyusunan strategi Penetapan strategi
Base Pilot Libur
3 pemberdayaan kampung pemberdayaan Kampung
Kampung Idul Fitri
Reforma Agraria Reforma Agraria Desa Ako
Reforma Agraria

Laporan Kegiatan Gugus


Tugas Reforma Agraria
Laporan Bulanan
Kabupaten Pasangkayu
Bulan Mei 2021
Pembuatan
4
Laporan Laporan Kegiatan Gugus
Tugas Reforma Agraria
Laporan Triwulan
Kabupaten Pasangkayu
Triwulan I 2021

2. 2. Realisasi Rencana Kerja Bulan Mei


Rincian pelaksanaan kegiatan bulanan perlu dibuat untuk mengetahui apakah rencana
kerja yang telah dibuat terealisasikan atau tidak yang kemudian rincian tersebut dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan bulanan. Adapun realisasi rencana
kerja bulan Mei dipaparkan pada Tabel 2.2. sebagai berikut:

7
Tabel 2. 2. Realisasi rencana Kerja Bulan Mei
Realisasi (Minggu Ke-) Rincian Kegiatan
No. Kegiatan Output
I II III IV

Rapat Koordinasi
1 - -
Pelaksanaan RA

1. Sinkronisasi Data TORA


Pelepasan Kawasan
Luasan Tanah Pelepasan
Hutan
Kawasan Hutan yang Belum
(Identifikasi Tanah
Bersertifikat sebagai Potensi
Pelepasan Kawasan
TORA yang selanjutnya
Hutan yang Telah
disurvey
Pengumpulan Bersertifikat dan Tidak
2
Data TORA Bersetifikat)
2. Sinkronisasi Data TORA
Transmigrasi Luasan Tanah Transmigrasi
(Identifikasi Tanah yang Belum Bersertifikat
Transmigrasi yang sebagai Potensi TORA yang
Bersertifikat dan Tidak selanjutnya disurvey
Bersertifikat)
1. Kunjungan Ke Dinas
Libur Koperasi, UMKM dan
Idul Fitri Perdagangan Informasi Pelaku Usaha
Mikro Kecil Menengah
Kabupaten Pasangkayu
Penyusunan Data
Base Pilot
3
Kampung 2. Identifikasi Pelaku
Reforma Agraria Usaha Mikro Kecil Tabel Daftar Pelaku Usaha
Menengah yang dapat Mikro Kecil Menengah yang
Menjadi Mitra Promosi Dapat Menjadi Mitra Pelaku
dan Pemasaran Produk Usaha Gula Aren
Gulu Aren
Penulisan Laporan Kegiatan Laporan Bulanan (Bulan Ke
Bulan Mei dan Penyusunan 3/ Mei 2021) Kegiatan
Rencana Kerja Bulan Juni Gugus Tugas Reforma
Agraria Kabupaten
Pembuatan Pasangkayu Bulan
4
Laporan Penulisan Laporan Triwulan Laporan Triwulan (Triwulan
pertama I) Kegiatan Gugus Tugas
Reforma Agraria Kabupaten
Pasangkayu

8
2. 3. Rencana Kerja Bulan Juni
Rencana Kerja untuk bulan Juni telah disusun pada bulan Mei yang akan menjadi acuan
kerja bulan Juni. Adapun rencana kerja bulan Juni dipaparkan pada Tabel 2.3. sebagai berikut:
Tabel 2. 3. Rencana Kerja Bulan Juni

Rencana (Minggu Ke-)


No. Kegiatan Uraian Kegiatan Output
I II III IV

Menyelaraskan Pandangan dan


Rapat Koordinasi Arahan Pelaksanaan Tugas
1 kegiatan Reforma Agraria Secara
Pelaksanaan RA RA
Terstruktur

Identifikasi Data TORA


Luasan Potensi TORA (Tanah
(Tanah Pelepasan
Pelepasan Kawasan Hutan dan
Sinkronisasi Data Kawasan Hutan dan Tanah
2 Tanah Transmigrasi) yang
TORA Transmigrasi) yang
Bersertifikat dan Tidak
Bersertifikat dan Tidak
Bersertifikat)
Bersetifikat
Informasi Tanah/ Lahan yang
Kunjungan Ke Desa yang
dapat dijadikan TORA
Survey Lapangan Terdapat Potensi TORA
3 Berdasarkan Rekomendasi dari
Potensi TORA (Hasil Sinkronisasi Data
Aparat Desa dan Tokoh
TORA)
Masyarakat
1. Melakukan Koordinasi
ke Pelaku Usaha
Mikro Kecil
Menengah (Tabel
Daftar Pelaku Usaha
Mikro Kecil
1. Daftar Pelaku Usaha Mikro
Menengah yang Dapat
Kecil Menengah yang
Penyusunan Pilot Menjadi Mitra Pelaku
3 Bersedia Menjadi Mitra
Projek Usaha Gula Aren)
2. Akun Sosial Media Kelompok
untuk Kesediannya
Pelaku Usaha Gula Aren
Menjadi Mitra
2. Menbuat akun (Sosial
Media) sebagai Media
Promosi dan
Pemasaran Produk
Gula Aren

Laporan Kegiatan Gugus Tugas


Pembuatan Laporan Bulanan Ke IV
4 Reforma Agraria Kabupaten
Laporan (Juni)
Pasangkayu Bulan Juni 2021

9
BAB III
SINKRONISASI TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA)
DAN PILOT PROJEK KAMPUNG REFORMA AGRARIA (RA)

3.1 Sinkronisasi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)


Identifikasi Kawasan Pelepasan Hutan yang bersertifikat dan tidak bersertifikat
merupakan tahap lanjutan dari proses pendataan Kawasan Pelepasan Hutan (KPH). Identifikasi
ini dilakukan dengan menindihkan (overlay) data digital (shapefile) kawasan pelepasan hutan
dengan data lahan yang sudah bersertifikat dan belum bersertifikat dari Seksi Pengukuran
Kantor ATR/BPN Kabupaten Pasangkayu dan memberikan atribut baru berupa nomor
sertifikat serta NIB di setiap petak yang sudah bersertifikat. Kegiatan identifikasi bertujuan
untuk memperoleh data potensi Tanah Reforma Agraria (TORA) yang tidak memiliki
sertifikat, untuk selanjutnya dilakukan observasi lapangan bersama aparat/perangkat desa dan
tokoh masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan validasi atas lahan yang terdata
merupakan lahan yang tepat untuk dijadikan objek TORA dan siap untuk diajukan ke pihak
pusat/kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Adapun data potensi
TORA yang sudah bersertifikat tidak lagi bisa dilakukan proses redistribusi maupun legalisasi,
sehingga lahan tersebut tereliminasi.
Rencana pelaksanaan identifikasi ini berjalan dari Minggu Pertama bulan Mei Tahun
2021 hingga Minggu kedua bulan Juni Tahun 2021. Progres yang telah berjalan untuk kegiatan
ini sampai pada saat pelaporan dibuat sudah sebanyak kurang lebih 70%. Adapun desa-desa
yang diidentifikasi dengan menggunakan data digital yang sudah tersedia antara lain desa
Martajaya, Gunung Sari, Bulumario, Kumasari, Martasari, Malei, Pedanda, Lariang, Lilimori,
Sumber Sari, Lelejae, Saptanajaya, Tamarunang, Tirta Buana, Bambakoro, Kenangan, dan
Parabu. Sedangkan untuk beberapa desa/UPT lainnya diidentifikasi lebih lanjut dengan
menggunakan Peta Manual yang dibuat pada Tahun 1998, diantaranya Desa/UPT Baras IV,
Baras V, Baras VI, Baras VII, Baras IX, Baras X, Karosa IV, Karosa SP II, Pedanda I, Pedanda
II, dan Sarudu (Gambar 3.1).

10
Gambar 3. 1. Digitalisasi Peta Manual Lahan Bersertifikat Kabupaten Pasangkayu
Potensi Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) di Kabupaten Pasangkayu yang berasal
dari Pelepasan Kawasan Hutan terbagi menjadi beberapa penggunaan lahan yang dapat dilihat
di Tabel 3.1. Keseluruhan total petak Pelepasan Kawasan Hutan adalah sebanyak 1927 lahan
(UPT KPH Kabupaten Pasangkayu, 2019). Data spasial ini nantinya akan ditumpangtindihkan
dengan data spasial lahan bersertifikat yang berasal dari Kantor ATR/BPN Kabupaten
Pasangkayu.

11
Tabel 3.1. Potensi Tanah Objek Reforma Agraria Kabupaten Pasangkayu
TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA KABUPATEN PASANGKAYU
DATA TORA
Pelepasan Kawasan Hutan Tanah Timbul
No Kecamatan Desa TRANSMIGRASI Progress
Luas Penggunaan HGU (Ha) Luas Penggunaan
(Ha)
(Ha) Lahan (Ha) Lahan
Martasari 0,09 Jalan 4,43 - - - Pendataan
1,40 Pemukiman
0,10 Perkebunan
145,10 Tambak
1 Pedongga Pedanda - - 12,27 - - - Pendataan
Malei 354,22 Tambak 7,88 Pendataan
Batu Oge 7,07 Perkebunan - - - - Pendataan
0,71 Rawa
112,52 Tambak
Kasano 0,42 Lahan Kosong - - - - Pendataan
0,16 Pemukiman
2 Baras
0,35 Perkebunan
734,41 Tambak
Kalola 0,16 Lahan Kosong - - - - Pendataan
3,02 Pemukiman
3 Bambalamotu 2,76 Perkebunan
Randomayang 0,42 Pemukiman - - - - Pendataan
0,36 Perkebunan
Karya Bersam 1,47 Jalan - - - - Pendataan
0,76 Lahan Kosong
7,22 Permukiman
4 Pasangkayu
0,04 Masjid
2,42 Perkebunan
14,30 Rawa

12
87,65 Tambak
Gunung Sari - - 1,03 - 0,83 Kolam Pendataan
Pemancingan
dikelolah
Desa
Martajaya - - 2,75 - - - Pendataan
Pakawa 0,55 Lahan Kosong - - - -
3,18 Pemukiman
2,00 Perkebunan
Pasangkayu - - - Tanjung Babia - - Pendataan
Bekas HGU
(Data Belum
Ditemukan)
Bukit Harapan 0,07 Lahan Kosong - - - - Pendataan
1,65 Lapangan
3,17 Pemukiman
0,08 Perkebunan
Ompi 0,26 Jalan - - - - -
5 Bulu Taba 1,30 Lahan Kosong
5,46 Pemukiman
4,31 Perkebunan
Lelejae - - 13,77 - - - Pendataan
Lilimori - - 11,71 - - - Pendataan
Sumber Sari - - 5,27 - - - Pendataan
Bulu Mario - - 16,84 - - - Pendataan
6 Sarudu
Kuma Sari - - 5,72 - - - Pendataan
Letawa 4,36 Hutan - - - - Pendataan
43,51 Perkebunan
7 Sarjo
Mopuno 6,72 Hutan - - - - Pendataan
18,12 Perkebunan
Tikke Raya 286,54 Tambak - - - - Pendataan
8 Tikke Raya
Lariang 9,87 Pertanian - - - - Pendataan

13
408,61 Tambak
Pajalele 0,15 Jalan - - - - Pendataan
6,06 Pemukiman
4,04 Perkebunan
81,28 Tambak
Tikke 0,42 Hutan Mangrove - - - - Pendataan
0,99 Jalan
0,86 Lahan Kosong
0,89 Lapangan
19,84
Pemukiman
15,73
Perkebunan
206,05
0,12 Tambak
Tanah Kosong
Saptanajaya - - 7,18 - - - Pendataan
9 Duripoku
Tammarunang 5,23 - - - Pendataan
Singgani 212,21 Tambak 8,85 - - - Pendataan
Bajawali - - - - - - Pendataan
10 Lariang Bambakoro - - 1889,21 - - - Pendataan
Kenangan - - 5,47 - - - Pendataan
Perabu - - 8,40 - - - Pendataan
Bambaira 1,91 Hutan - - - - Pendataan
28,64 Perkebunan
Kaluku 6,34 Hutan - - - - Pendataan
11 Bambaira Nangka 39,60 Perkebunan
Tampaure 9,98 Hutan Pendataan
24,13 Perkebunan
1,56 Semak Belukar
12 Dapurang Tirta Buana - 1,27 - - - Pendataan
TOTAL LUAS (Ha) 2937,69 2007,28 0,83
TOTAL LUAS TORA KAB. PASANGKAYU (Ha) 4945,8

14
3.2 Pilot Projek Kampung Reforma Agraria (RA)
Penataan Akses dalam hal ini Kampung Reforma Agraria berdasarkan Panduan
Pelaksanaan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Tahun 2021 dilakukan dalam tiga tahapan
kegiatan. Tahapan tersebut terdiri dari Persiapan, Peninjauan Lapangan dan Penyusunan
Rencana Pengembangan Penataan Akses (Kampung RA). Kegiatan GTRA pada bulan Mei
2021 telah sampai pada tahapan Penyusunan Rencanan Pengembangan Penataan Akses.
Tahapan ini sangat erat kaitannya dengan tahapan sebelumnya yaitu Peninjauan Lapangan. Hal
tersebut dikarenakan penyusunan rancangan pengembangan penataan akses dapat dilakukan
setelah mengetahui potensi dan hambatannya.
Informasi Potensi dan Hambatan Kampung RA menjadi dasar penentuan Penyusunan
Program Kegiatan (Metode Pemberdayaan Kampung RA). Metode atau Program yang dipilih
diharapkan mampu mengembangkan potensi dan mengatasi permasalahan atau hambatan
penataan akses (Kampung RA). Hasil Peninjauan Lapangan Kampung RA di Kabupaten
Pasangkayu yang dilakukan pada Bulan April 2021 diperoleh informasi Potensi dan Hambatan
di Kampung RA (Desa Ako) yang dirangkum menjadi Informasi Grafis Kampung RA (Desa
Ako) seperti yang tergambarkan pada Gambar 3.2. sebagai berikut

15
Gambar 3.2. Infografis Potensi dan Permasalahan Kegiatan Usaha Gula Aren Desa Ako

16
Infografis Potensi dan Permasalahan Kegiatan Usaha Gula Areng Desa Ako menujukan
bahwa Usaha Gula Aren beserta produk hasil aren menjadi potensi usaha yang dapat
dikembangkan di Desa Ako. Hal tersebut didukung dengan ditemukannya 665 pohon aren yang
tersebar di tiga dusun di Desa Ako yang mampu menghasilkan 959 liter sari aren. Berdasarkan
wawancara dengan pelaku usaha gula aren diketahui bahwa untuk menghasilkan 1 bungkus
gula aren membutuhkan 2,28 liter sari aren. Hal ini berarti bahwa pelaku usaha gula aren yang
tersebar di tiga dusun di Desa Ako mampu menghasilkan 479 bungkus gula aren perharinya.
Jika jumlah tersebut dikonversi dalam satuan rupiah maka pelaku usaha gula aren di Desa Ako
mampu menghasilkan Rp. 9.590.000,00 perharinya jika harga gula aren perbungkusnya adalah
Rp. 20.000,00. Akan tetapi harga tersebut sangat dipengaruhui oleh permintaan gula aren.
Produk gula aren lainnya yang dapat menjadi potensi yaitu Gula Semut. Gula Semut
memiliki harga yang lebih tinggi. Harga jual Gula Semut adalah Rp. 30.000,00/ 500 gram.
Untuk menghasilkan gula semut sebanyak 500 gram membutuhkan 1,5 bungkus gula aren. Jika
dikonversi menjadi rupiah maka perbandingan keuntungan antara gula aren dan gula semut
yaitu 1,5 bungkus gula aren dapat dijual dengan harga Rp. 25.000,00 sementara gula aren dijual
dengan harga Rp. 30.000,00. Sehingga perbedaan harganya yaitu Rp. 10.000,00. Akan tetapi
gula semut belum diketahui secara luas di pemasaran lokal sehingga permintaan gula semut
masih terbatas.
Fluktuasi Permintaan gula aren menyebabkan harga gula aren tidak menentu. Harga
jual akan tinggi ketika permintaan gula aren meningkat. Permintaan meningkat hanya terjadi
pada waktu tertentu seperti pada bulan puasa dan lebaran. Sementara pada bulan lainya harga
gula aren akan mengalami penurunan dengan harga terendah Rp. 10.000,00. Ketidak stabilan
harga tersebut menjadi permasalahan utama yang dihadapi pelaku usaha gula aren di Desa Ako.
Permasalahan pemasaran juga terjadi pada produk gula semut. Produk ini belum
dikenal di pasaran lokal sehingga produksi gula semut di Desa Ako hanya dilakukan pada jika
ada permintaan. Selain itu produk gula aren maupun gula semut Desa Ako belum masuk pada
pasar-pasar swalayan skala nasional karena belum adanya isin usaha dan sertifikat dari BPOM
pelaku usaha gula aren Desa Ako. Berdasarkan Potensi dan Permasalahan Tersebut maka
disusun program/ metode kerja pengembangan akses Kampung RA (Desa Ako) yang terdiri
dari Pembuatan Izin Usaha dan Sertifikat BPOM serta Penyusuna Rencana Pemasaran yang
dideskripsikan sebagai berikut:
3.2.1 Pembuatan Izin Usaha dan Sertifikat BPOM
Pengenalan produk dan pemasaran produk gula aren pada pasar Nasional dapat
dilakukan dengan melibatkan swalayan swalayan berstandar Nasional. Memasukan produk

17
pada swalayan standar Nasional membutuhkan beberapa persyaratan. Salah satu persyaratan
agar produk dapat masuk swalayan adalah adanya izin usaha dan sertifikat produk BPOM yang
dimiliki oleh pelaku usaha. Adanya izin usaha dan sertifikat BPOM diharapkan mampu
menjamin legalitas produk serta dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan sehingga
mampu bersaing di pasaran.
Pembentukan kelompok usaha perlu dilakukan untuk mempermudah proses pembuatan
perizinan dan sertifikat serta pemodalan. Kelompok usaha juga diharapkan mampu menjaga
standar harga di pemasan. Selain itu dengan adanya kelompok usaha diharapkan mampu
mejamin produk yang dihasilkan memenuhi standar kuliatas pemasaran. Karena dengan
kelompok usaha maka penjamin harga dan penjamin mutu produk gula aren dapat terjaga
karena terpusat pada satu pintu.
Pedaftaran pembuatan Izin Usaha dapat dilakukan di Kantor Dinas Kelompok
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pasangkayu. Pembuatan Izin
Usaha dilakukan dengan mengisi Formulir Perizinan Berusaha dari Dinas Kelompok
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Adapun persyaratan dokumen yang
perlu dipenuhi pemohon izin usaha yaitu:
a Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b Foto Copy Nomor Pokok Wajab Pajak (NPWP);
c Akta Notaris (CV, PT);
d Email dan Password;
e Nomor Kontak/ Telpon (HP);
f Izin Mendirikan Bangunan (IMB);
g BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan;
h Lakukan Registrasi Pendaftaran Online pada website: https://oss.go.id/portal/
Contoh Formulir Perizinan Berusaha tergambarkan pada Gambar 3.3. sementara tampilan
website pendaftaran online https://oss.go.id/portal/ dapat dilihat pada Gambar 3.4. sebagai
berikut:

18
Gambar 3.3. Formulir Perizinan Usaha (Sumber: Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan)

19
Gambar 3.4. Website Registrasi Perizinan Usaha (Sumber: https://oss.go.id/portal/)
Pembuatan Perizinanan Usaha menjadi program dari GTRA Kabupaten Pasangkayu yang
selanjutnya Tim Pelaksana Harian GTRA akan memberikan pendampingan dalam pembentuka
Kelompok Usaha. Selanjutnya kelompok tersebut akan mendapat pendapingan dalam proses
pembuatan perizinan usaha baik pada tahapan offline maupun online.
3.2.2 Penyusunan Metode Pemasaran
Penyusunan metode pemasaran dilakukan dalam beberapa tahapan. Metode pemasaran
yang dipilih yaitu pengenalan produk melalui media sosial yaitu Instagram dengan pembuatan
akun Instagram yang memuat informasi produk termasuk proses pembuatan dan hasil produk
gula aren dan gula semut, metode selanjutnya yaitu pemasaran dan pengenalan produk melalui
mitra baik pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) seperti kafe, swalayan, restoran, pusat
oleh-oleh. Tahapan pelaksanaan penyusunan rencana pemasaran gula aren Desa Ako pada
bulan Mei yaitu baru pada tahapan mitra dengan cara mengelompokan pelaku usaha mikro
kecil menengah yang memiliki peluang menjadi mitra pengenalan produk dan pemasaran
produk gula aren. Informasi tersebut diperoleh dari data pelaku usaha mikro kecil menengah
(UMKM) dari Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan. Selanjutnya melakukan observasi
sentra oleh-oleh Pasangkayu yang terdapat di Desa Ako yang menjadi target tempat pengenalan
dan pemasaran produk gula aren. Adapun rincian pelaksanaannya yaitu sebagai berikut:
 Pengumpulan Data Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Pasangkayu
Data Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang diperoleh dari Dinas Koperasi,
UMKM dan Perdagangan diperoleh Informasi Jumlah Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah

20
Kabupaten Pasangkayu yang tersebara di 12 Kecamatan. Adapun rincian jumlah Pelaku Usaha
Mikro Kecil Menengah Kabupaten Pasangkayu berdasarkan kecamatan dipaparkan pada Tabel
3.2. sebagai berikut:
Tabel 3.2. Jumlah Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Pasangkayu
NO KECAMATAN JUMLAH
1 Sarjo 49
2 Bambaira 52
3 Bambalamotu 261
4 Pasangkayu 505
5 Pedongga 39
6 Tikke Raya 48
7 Lariang 42
8 Baras 51
9 Bulutaba 33
10 Duripoku 100
11 Sarudu 93
12 Dapurang 93
Jumlah 1430
Sumber: Dinas Koperasi, UKMK dan Perdaganagan, 2020
Langkah selanjutnya dilakukan seleksi untuk menentukan pelaku usaha mikro kecil
menengah yang dapat menjadi mitra. Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah yang menjadi mitra
merupakan pelaku UMKM yang mengolah makanan dan minuman berbahan dasar gula aren
dan diprioritaskan kafe. Kriteria lainnya yaitu swalayan lokal yang dapat menerima dan
memperjual belikan produk gula aren. Adapun pelaku UMKM yang berpotensi menjadi mitra
pengenalan dan pemasaran produk gula aren dan produk olahan sari aren lainnya dapat dilihat
pada tabel 3.3. sebagai berikut:

21
Tabel 3.3. Data Potensi Mitra Pelaku UMKM dan Non UMKM Kabupaten Pasangkayu
ALAMAT
NO NAMA NO HP NAMA USAHA JENIS USAHA
Kecamatan Desa/ Jalan
1 Sahna 082188062626 Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Warkop Gokil Warung Kopi
Warkop Fresh
2 Heriyani 082196222240 Pasangkayu Jl. Diponegoro Coffe Warung Kopi
Andi Satria Batara Warung Kopi,
3 Salampe 082190996776 Pasangkayu Jl. Pattimura Oxygen Rumah Karaoke
Dusun Mekar
4 Eni Ernawati 081243911348 Sarudu Desa Bulumario Café Gren Warung Kopi
5 ES Cream DJ Pasangkayu Jl. Fatmawati Es Cream DJ Warung Kopi
Jl. Sultan
6 Prosa Caffee Pasangkayu Hasanuddin Prosa Caffee Warung Kopi
7 Café D'japos Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Café D'japos Warung Kopi
Shey's Corner
8 Shey's Corner Café Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Café Warung Kopi
9 Café Cinta Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Café Cinta Warung Kopi
10 Rezky Mart Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Rezky Mart Swalayan
Jl. Poros Palu-
11 Alfamidi Tikke Raya Mamuju Alfamidi Swalayan
12 Az Zahra Mart Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Az Zahra Mart Swalayan
Warkop Kilometer Warkop
13 Nol Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Kilometer Nol Warung Kopi
Black Rock Coffee Black Rock
14 & Cofe Pasangkayu Jl. Ir. Soekarno Coffee & Cofe Warung Kopi
Jl. Sultan
15 Ada Coffee Pasangkayu Hasanuddin Ada Coffee Warung Kopi
Kedai K.K (Kulit Kedai K.K (Kulit
16 Kacang) Pasangkayu Jl. Pattimura Kacang) Warung Kopi
17 Café D'pirla Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Café D'pirla Warung Kopi
18 Warkop Maleo Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Warkop Maleo Warung Kopi
19 Warkop Story Pasangkayu Jl. Moh. Hatta Warkop Story Warung Kopi
Dapur Tandjoeng & Dapur Tandjoeng
20 Karaok Family Pasangkayu Jl. Moh. Hatta & Karaok Family Warung Kopi
21 Fortune Café Pasangkayu Jl. Tj. Babia Fortune Café Warung Kopi
Rumahkapal Rumahkapal
22 Sweetness Pasangkayu Jl. Tj. Babia Sweetness Warung Kopi
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, 2020
Data pada Tabel 3.3. tidak semuanya merupakan data dari Dinas UMKM terdapat
beberapa data yang diperoleh dari pengamatan lapangan. Beberapa data tersebut tidak terdapat
dalam daftar pelaku UMKM Kabupaten Pasangkayu. Tindak lanjut dari data tersebut yaitu
melakukan koordinasi pada masing-masing data pelaku UMKM baik melalui komunikasi
telpon ataupun mengunjungi langsung terutama pelaku usaha yang belum terdapat kontak atau
nomor telepon. Hasil koordinasi tersebut akan diketahui pelaku UMKM ataupun Non UMKM
yang bersedia menjadi mitra pengenalan produk dan pemasaran produk Gula Aren dan hasil
aren lainnya.

22
 Observasi Sentra Oleh-Oleh Kabupaten Pasangkayu
Potensi lain yang dapat menjadi tempat atau media pengenalan dan pemasaran produk
Gula Aren adalah Pusat Janjanan di Tanjung Pasangkayu serta di Tempat Penjual Oleh-Oleh
di Desa Ako yang terletak Jalan Poros Mamuju Palu. Kedua titik tersebut dapat dimanfaatkan
untuk mempromosikan dan menjual produk Gula Aren. Hal tersebut dikarenakan lokasi
Tanjung Pasangkayu merupakan tempat wisata yang menjadi objek wisata di Kabupaten
Pasangkayu sehingga target pembelinya adalah para wisatawan sehingga sangat sesuai untuk
memperkenalkan produk aren baik pada masyarakat Kabupaten Pasangkayu maupun
masyarakat di luar Kabupaten Pasangkayu. Sementara lokasi kedua merupakan lokasi yang
terletak pada jalan poros yang dilalui menuju atau dari arah Kota Palu Sulawesi Tengah
sehingga targetnya adalah orang-orang yang melalui jalan poros Mamuju-Palu. Adapun
gambaran kedua lokasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.5. Peta Titik Promosi dan
Pemasaran Gula Aren Kabupaten Pasangkayu.

23
Gambar 3.5. Peta Titik Pengenalan dan Pemasaran Gura Aren Desa Ako Kabupaten Pasangka
24
25

Anda mungkin juga menyukai