Anda di halaman 1dari 20

1

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 5
1.1.Latar Belakang ................................................................................................... 5

1.2.Maksud dan Tujuan ............................................................................................ 6

1.3.Ruang Lingkup ................................................................................................... 6

1.4.Manfaat............................................................................................................... 6

BAB II RENCANA KERJA DAN REALISASI RENCANA KERJA ...................... 7


2.1.Rencana Kerja Bulan September......................................................................... 7
2.2.Realisasi Rencana Kerja Bulan September ......................................................... 8
2.3.Rencana Kerja Bulan Oktober ............................................................................. 9
BAB III TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA DAN PILOT PROJECT
KAMPUNG REFORMA AGRARIA ........................................................................ 10
3.1.Pendataan dan Analisis Data Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) ............. 10

3.2.Pilot Project Kampung Reforma Agraria (RA) ................................................. 18

2
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Rencana Kerja Bulan September ............................................................................. 7


Tabel 2. 2. Realisasi rencana Kerja Bulan September ............................................................... 8
Tabel 2. 3. Rencana Kerja Bulan Oktober ................................................................................. 9
Tabel 3. 1. Pelaksanaan Pendataan TORA Transmigrasi dan K3 Minggu Pertama Bulan
September 2021 ....................................................................................................................... 10
Tabel 3. 2. Hasil Validasi Pendataan TORA Transmigrasi Kab Pasangkayu 2021 ................ 11
Tabel 3. 3. Hasil Pendataan TORA K3 Desa Tampaure Kecamatan Bambaira Kab Pasangkayu
2021.......................................................................................................................................... 13

3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1. Survei TORA Desa Pedanda .............................................................................. 13
Gambar 3. 2. Survei TORA Desa Martasari ............................................................................ 13
Gambar 3. 3. Survei TORA Desa Malei .................................................................................. 14
Gambar 3. 4. Survei TORA Desa Tamarunang ....................................................................... 14
Gambar 3. 5. Survei TORA Desa Martajaya ........................................................................... 14
Gambar 3. 6. Survei TORA Desa Saptanajaya ........................................................................ 14
Gambar 3. 7. Koordinasi Pra-Survei K3 Desa Tampaure ........................................................ 14
Gambar 3. 8. Pendataan K3 dengan Para Kepala Dusun di Desa Tampaure ........................... 14
Gambar 3. 9. Peta Persebaran TORA Transmigrasi Kabupaten Pasangkayu .......................... 15
Gambar 3.10. Peta Persebaran TORA K3 ............................................................................... 16
Gambar 3.11. Projek Data TORA pada SIG TORA Mobile ................................................... 17
Gambar 3.12. Data Bidangan TORA pada SIG TORA Mobile .............................................. 17
Gambar 3.13. Pengukuran Tanah Dapur Masak Gula Semut (GURENTA) ........................... 19

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan Reforma Agraria merupakan upaya untuk menata kembali hubungan antara
masyarakat dengan tanah, yaitu menata kembali penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) merupakan rujukan pokok bagi
kebijakan dan pelaksanaan reforma agraria. UUPA telah meletakkan dasar-dasar pengaturan,
penguasaan, pemilikan penggunaan dan pemanfaatan tanah.
Kesadaran akan pentingnya menata kembali kehidupan bersama yang berkeadilan
sosial melalui reforma agraria mencapai puncaknya dengan dikeluarnya Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria
dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang mengharuskan dilakukannya reforma agraria. TAP
MPR ini mengatur mengenai pengertian, prinsip dan arah kebijakan pembaruan agraria dan
pengelolaan sumber daya alam yang dalam pelaksanaannya menugaskan Dewan Perwakilan
Rakyat Republik Indonesia bersama Presiden Republik Indonesia untuk segera mengatur lebih
lanjut pelaksanaan pembaruan agraria dan pengelolaan sumber daya alam serta mencabut,
mengubah dan/atau mengganti semua undang-undang dan peraturan pelaksanaannya yang
tidak sejalan dengan TAP MPR ini. Secara khusus, TAP MPR ini menekankan pentingnya
penyelesaian pertentangan dan tumpang tindih pengaturan agraria dan pengelolaan sumber
daya alam.
Selanjutnya Program kerja pemerintah Presiden Joko Widodo yang dirumuskan sebagai
Nawacita salah satunya menyebutkan Cita ke-5 yaitu “Program Indonesia Kerja dan Indonesia
Sejahtera dengan mendorong landreform dan program kepemilikan tanah seluas 9 Juta Hektar”
yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, adalah target
program kepemilikan tanah seluas 9 Juta Hektar, yang akan dilakukan melalui Redistribusi
Tanah Obyek Landreform 4,5 juta hektar dan Legalisasi aset lainnya 4,5 juta hektar. Pada 24
September 2018, telah diundangkan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang
Reforma Agraria sebagai peraturan perundang-undangan pelaksanaan Reforma Agraria. Dalam
peraturan presiden dimaksud disebutkan bahwa tujuan Reforma Agraria adalah untuk:
a. Mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah dalam rangka menciptakan
keadilan;

5
b. Menangani Sengketa dan Konflik Agraria;
c. Menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang berbasis agraria
melalui pengaturan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah;
d. Menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan;
e. Memperbaiki akses masyarakat kepada sumber ekonomi;
f. Meningkatkan ketahanan dan kedaulatan pangan; dan
g. Memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup.
Guna memastikan pelaksanaan Reforma Agraria sebagaimana diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 86 Tahun 2018 berjalan efektif dan berhasil mencapai tujuannya serta
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Direktorat Jenderal
Penataan Agraria menyusun Panduan Pelaksanaan Kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria
untuk memberikan arah, petunjuk dan menjadi pedoman kerja dalam menyelenggarakan
Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) baik di tingkat Pusat khususnya mengenai
kelembagaan GTRA, Provinsi maupun di tingkat Kabupaten/Kota.
1.2 Maksud dan Tujuan
Laporan bulanan merupakan gambaran pelaksanaan reforma agraria yang ada di
Kabupaten Pasangkayu pada bulan September 2021. Laporan Bulanan Periode September
2021 bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan kegiatan Reforma Agraria di Kabupaten
Pasangkayu pada Tahun Anggaran 2021 mulai dari persiapan, identifikasi kendala/masalah
hingga kegiatan tindaklanjutnya.
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup Laporan Bulan September 2021 Kegiatan Gugus Tugas Reforma
Agraria Kabupaten Pasangkayu, mencakup:
1. Penyusunan perencanaan pelaksanaan Gugus Tugas Reforma Agraria Bulan Oktober
Tahun 2021;
2. Rapat Integrasi hasil pendataan TORA Transmigrasi dan TORA K3 dengan Dinas
Terkait;
3. Penginputan data TORA Transmigrasi dan TORA K3 pada aplikasi SIG TORA Mobile.
4. Penyusunan Pilot Project Kampung Reforma Agraria.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat laporan pelaksanaan kegiatan reforma Agraria di Kabupaten
Pasangkayu yaitu memberikan informasi tentang progress pelaksanaan Gugus Tugas Reforma

6
Agraria agar bisa dijadikan sebagai acuan untuk membuat kebijakan di kegiatan Reforma
Agraria selanjutnya.
BAB II
RENCANA KERJA DAN REALISASI

2.1 Rencana Kerja Bulan September


Penyusunan rencana kerja setiap bulannya dilakukan untuk optimalisasi pelaksanaan
kegiatan setiap bulan demi mencapai hasil yang maksimal. Rencangan Kerja bulan September
terdiri dari Survei Lapangan TORA, Pengolahan Data Tora, Penyusunan Data Base Pilot
Projek Kampung Reforma Agraria dan Pembuatan Laporan Bulanan. Secara rinci rancangan
kerja Bulan September dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rencana Kerja GTRA Bulan September 2021

Rencana (Minggu Ke-)


No. Kegiatan Uraian Kegiatan Output
I II III IV
Informasi Tanah/
Lahan yang dapat
Kunjungan Ke Desa yang
dijadikan TORA
Survey Lapangan Terdapat Potensi TORA
1 Berdasarkan
Potensi TORA (Hasil Sinkronisasi Data
Rekomendasi dari
TORA)
Aparat Desa dan
Tokoh Masyarakat
Pengelolaan Data TORA
overlay Data Bidangan
Pengelohan Data TORA TORA dengan Data Prioritas Penggunaan/
2
(Tanah Transmigrasi) Lereng, Elevasi dan Pemanfaatan TORA
Tanah Gambut serta
RTRW

Pengumpulan Informasi
Informasi Terkait
Terkait Penyelesaian
3 Rapat Fullboard Penyelesaain Kendala
Kemdala Kampung RA
Kampung RA
oleh Narasumber Terkait

1. Pembuatan surat izin


1. Perizinan P-IRT,
produksi serta
BPOM, dan MUI
pengajuannya ke dinas-
produk Gula Semut
dinas terkait
Pelaksanaan Dan
Pengembangan Pilot 2. Zoom Meating dengan
4 Kampung Reforma Kepala KPH Gorontalo
Agraria dengan Pelaku Usaha 2. Informasi
Gula Aren Desa Ako Pemasaran, cara
Membahas Penyelesaian memeperoleh alat dan
Kendala (Pemasaran dan kerjasama pihak ketiga
Alat) daan Kerjasama
Pihak Ketiga

7
Laporan Kegiatan
Laporan Kemajuan Penulisan Laporan Gugus Tugas Reforma
5 progres bulanan Bulanan Ke VII Agraria Kabupaten
(September) Pasangkayu Bulan
September 2021

2.2 Realisasi Kerja Bulan September


Rincian pelaksanaan kegiatan bulanan perlu dibuat untuk mengetahui apakah rencana
kerja yang telah dibuat terealisasikan atau tidak yang kemudian rincian tersebut dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan bulanan. Adapun realisasi rencana
kerja bulan September dipaparkan pada Tabel 2.2. sebagai berikut:
Tabel 2.2. Realisasi Rencana Kerja GTRA Bulan September 2021

Realisasi (Minggu Ke-) Output


No. Kegiatan Uraian Kegiatan
I II III IV
Informasi Tanah/
Lahan yang dapat
Survey Kunjungan Ke Desa yang dijadikan TORA
1 Lapangan Terdapat Potensi TORA (Hasil Berdasarkan
Potensi TORA Sinkronisasi Data TORA) Rekomendasi dari
Aparat Desa dan
Tokoh Masyarakat

Pengelohan Pengelolaan Data TORA overlay


Data TORA Data Bidangan TORA dengan Prioritas Penggunaan/
2
(Tanah Data Lereng, Elevasi dan Tanah Pemanfaatan TORA
Transmigrasi) Gambut serta RTRW

Pengumpulan Informasi Terkait Informasi Terkait


Rapat
3 Penyelesaian Kemdala Kampung Penyelesaain Kendala
Fullboard
RA oleh Narasumber Terkait Kampung RA

1. Pembuatan surat izin produksi 1. Perizinan P-IRT,


serta pengajuannya ke dinas- BPOM, dan MUI
Pelaksanaan
dinas terkait produk Gula Semut
Dan
Pengembangan
4
Pilot Kampung 2. Zoom Meating dengan Kepala
Reforma KPH Gorontalo dengan Pelaku 2. Informasi
Agraria Usaha Gula Aren Desa Ako Pemasaran, cara
Membahas Penyelesaian Kendala memeperoleh alat dan
(Pemasaran dan Alat) dan kerjasama pihak ketiga
Kerjasama Pihak Ketiga
Laporan Kegiatan
Laporan
Gugus Tugas Reforma
Kemajuan Penulisan Laporan Bulanan Ke
5 Agraria Kabupaten
progres VII (September)
Pasangkayu Bulan
bulanan
September 2021

8
2.3 Rencana Kerja Bulan Oktober
Rencana Kerja untuk Bulan Oktober telah disusun pada bulan September yang akan
menjadi acuan kerja Bulan Oktober. Adapun rencana kerja Bulan Oktober dipaparkan pada
Tabel 2.3. sebagai berikut:
Tabel 2. 3. Rencana Kerja Bulan Oktober

Rencana (Minggu Ke-) Output


No. Kegiatan Uraian Kegiatan
I II III IV

Rapat Integrasi Arahan Integrasi


Integrasi Hasil Pendataan TORA
1 Penataan Aset Penataan Aset dan
Dilapangan
dan Akses Akses

Penyusunan
database
Database pelaksanaan
pelaksanaan
Penyusunan By Name By penataan aset dan
2 penataan aset
Address dari TORA pengembangan akses
dan
reform
pengembangan
akses reform

1. Pembuatan surat izin produksi 1. Perizinan P-IRT,


serta pengajuannya ke dinas- BPOM, dan MUI
dinas terkait produk Gula Semut
Pelaksanaan
Dan
Pengembangan
3 2. Zoom Meating dengan Kepala
Pilot Kampung
Reforma KPH Gorontalo dengan Pelaku 2. Informasi
Agraria Usaha Gula Aren Desa Ako Pemasaran, cara
Membahas Penyelesaian Kendala memeperoleh alat dan
(Pemasaran dan Alat) daan kerjasama pihak ketiga
Kerjasama Pihak Ketiga

Laporan Kegiatan
Laporan
Gugus Tugas Reforma
Kemajuan Penulisan Laporan Bulanan Ke
4 Agraria Kabupaten
progres VIII (Oktober)
Pasangkayu Bulan
bulanan
Oktober 2021

9
BAB III
TANAH OBJEK REFORMA AGRARIA (TORA)
DAN KAMPUNG REFORMA AGRARIA (RA)

3.1 Pendataan dan Analisis Data Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
Pelaksanaan kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) bulan ke-7 (September)
terkait TORA berdasarkan rencana kerja bulan ke-7 terdapat dua jenis kegiatan yaitu pendataan
TORA dan analisis data hasil pendataan TORA. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut
dipaparkan pada sub-bab 3.1.1. dan 3.1.2 sebagai berikut:
3.1.1 Pendataan TORA
Survei atau kegiatan pendataan TORA berdasarkan rencana kerja GTRA dilaksanakan
selama 2 (dua) minggu. Minggu pertama dilaksanakan pada minggu ke-3 Bulan Agustus.
Sementara 1 (satu) minggu berikutnya dilakanakan pada minggu pertama di Bulan September.
Pelaksanaan pendataan TORA minggu pertaman telah dijelaskan pada Laporan Bulanan Ke-
VI (Agustus) sementara pada laporan ini akan memaparkan kegiatan pendataan TORA minggu
pertama di Bulan September. Selain itu laporan ini juga akan memaparkan pelaksanaan
kegiatan pendataan TORA untuk K3 setelah adanya arahan dari Kepala Bidang Penataan dan
Pemberdayaan Kantor Wilayah ATR BPN Sulawesi Barat untuk menjadikan K3 di Pasangkayu
menjadi TORA.
Tabel 3.1. Pelaksanaan Pendataan TORA dari Tanah Tranmigrasi dan K3 Minggu Pertama
Bulan September 2021.
TARGET TARGET
TIM
NO KECAMATAN DESA PENDATAAN PEMBUATAN KETERANGAN
SURVEI
TORA PETA BIDANGAN
TORA TRANSMIGRASI
1 TIM 2 Pasangkayu Martajaya Selesai Selesai 19 Bidangan dengan
luas 0,668 Ha
Gunung Sari Selesai Selesai 84 Bidangan dengan
luas 179,64 Ha
Pedongga Malei Selesai Selesai 27 Bidangan dengan
luas 10 Ha (dihapus
karena masuk
Kawasan Hutan
Martasari Selesai Selesai 46 Bidangan dengan
luas 12,53 Ha
2 TIM 3 & Doripoku Saptanajaya Selesai Selesai 30 Bidangan dengan
TIM 4 luas 45 Ha
Tamarunang Selesai Selesai 1 Bidangan dengan
luas 2 Ha

10
3 TIM 6 Lariang Kenangan Selesai Selesai 2 Bidangan dengan
luas 81 Ha
Bulutaba Lilimori Selesai Selesai 2 Bidangan
(dihapus karena
masuk kawasan
hutan
TARGET TARGET
TIM
NO KECAMATAN DESA PENDATAAN PEMBUATAN KETERANGAN
SURVEI
TORA PETA BIDANGAN
K3
1 Konsultan Bambaira Tampaure Selesai Selesai diminggu ke- 223 Bidangan
Perorangan 2 Bulan September dengan luas 48 Ha
GTRA
Tabel 3.1. merupakan hasil pendataan TORA di lapangan pada minggu pertama di
Bulan September. Hasil pendataan TORA minggu ke-3 Bulan Agustus dan minggu pertama
Bulan September selanjutnya divalidasi kembali untuk memastikan bahwa data bidangan
tersebut belum bersertifikat, tidak masuk kedalam kawasan hutan dan tidak masuk kedalam
HGU. Proses validasi tersebut menghasilkan jumlah bidangan berserta dengan luasannya. Hasil
tersebut kemudian disusun menjadi tabel TORA dari Transmigrasi dan persebaran TORA
Transmigrasi yang selanjutnya akan diajukan sebagai TORA pada Rapat Integrasi GTRA
Kabupaten Pasangkayu untuk mendapat persetujuan dari dinas terkait terkhusus dari Dinas
Transmigrasi dan KPH di Kabupaten Pasangkayu. Adapun hasil validasi pendataan TORA
Transmigrasi secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.2. sebagai berikut:
Tabel 3.2. Hasil Validasi Pendataan TORA Transmigrasi Kabupaten Pasangkayu Tahun 2021
Belum Upload
Jumlah Luas SKHPL
No Kecamatan Desa SKHPL SigTora Keterangan
Bidang (Ha) (bidang)
(bidang) (Bidang)

1 Martajaya 19 0,66 19 - 0 Belum di upload


Pasangkayu
Gunung Sari 84 179,64 84 - 0 Belum di upload

2 Malei 27 10 27 - 0 Belum di upload

Pedongga Pedanda 0 0 0 - 0 Belum di upload

Martasari 46 12,53 46 - 0 Belum di upload

3 Kenangan 2 81 2 - 0 Belum di upload

Lariang Perabu 16 7,18 16 - 0 Belum di upload

Bajawali 5 8,86 5 - 0 Belum di upload

4 Karave 11 0,53 11 - 0 Belum di upload

Bulutaba Lilimori 0 0 0 - 0 Belum di upload

Lelejae 2 20 2 - 0 Belum di upload

11
Sumber Sari 34 8,37 34 - 0 Belum di upload

Kastabuana 51 42,98 51 - 0 Belum di upload

5 Motu 78 140,33 78 - 0 Belum di upload


Baras
Balanti 8 6,4 8 - 0 Belum di upload

6 Saptanajaya 30 45 30 - 0 Belum di upload


Doripoku
Tamarunang 1 2 1 - 0 Belum di upload

7 Bulu Mario 33 5,57 33 - 0 Belum di upload


Sarudu
Kumasari 28 13,38 28 - 0 Belum di upload

8 Dapurang Tirta Buana 2 0,48 2 - 0 Belum di upload

TOTAL 477 577,76 477 - 0 -

Pendataan TORA berdasarkan rencana kerja GTRA Kabupaten Pasangkayu


memfokuskan pada TORA Transmigrasi dan Pelepasan Kawasan Hutan, akan tetapi pendataan
TORA dari Pelepasan Kawasan Hutan tidak dapat dilanjutkan dikarenakan data rencana
pelepasan kawasan belum memiliki Surat Keputusan (SK) Pelepasan Kawasan Hutan.
Berdasarkan arahan dari Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan Kantor Wilayah ATR
BPN Sulawesi Barat pada saat melakukan monitoring ke Kantor ATR BPN Pasangkayau, maka
K3 dimasukan menjadi TORA.
Arahan tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan melakukan koordinasi dengan Seksi
Survei dan Pengukuran Kantor ATR BPN Pasangkayu. Koordinasi tersebut bertujuan
memperoleh informasi dan data K3 di Kabupaten Pasangkayu. Selain itu koordinasi juga untuk
mengajukan pertimbangan lokasi (kecamatan atau desa) K3 yang dapat dijadikan TORA. Hasil
koordinasi tersebut ditetapkan Desa Tampaure Kecamatan Bambaira sebagai lokasi K3
Pendataan TORA. K3 di Desa Tampaure tersebar di 6 (enam) dusun dari 7 (tujuh) dusun. Hasil
pendataan TORA K3 di Desa Tampaure dipaparkan pada tabel 3.3 sebagai berikut:

12
Tabel 3.3. Hasil Pendataan TORA K3 Desa Tampaure Kecamatan Bambaira Kabupaten
Pasangkayu Tahun 2021
No Desa Dusun Jumlah Luas Upload SigTora Keterangan
Bidang (Ha) (Bidang)
1 Bambarano 201 35,233 0 Belum di upload
2 Faturui 83 26,360 0 Belum di upload
3 Palapi 143 29,415 0 Belum di upload
Tampaure
4 Pantai/ Tampaure 197 68,384 0 Belum di upload
5 Kalendapu 69 9,070 0 Belum di upload
6 Leli 223 48 0 Belum di upload
TOTAL 916 216,462 0 -
Rangkaian Pelakasanaan pendataan TORA Transmigrasi dan TORA K3 di Desa
Tampaure digambarkan pada Gambar 3.1 sampai Gambar 3.8. sementara Peta Persebaran
TORA Transmigrasi dan Peta Persebaran TORA K3 dapat dilihat pada Gambar 3.9. dan 3.10
sebagai berikut:
Pendataan TORA Transmigrasi

Gambar 3.1. Survei TORA Desa Pedanda Gambar 3.2. Survei TORA Desa Martasari

13
Gambar 3.3. Survei TORA Desa Malei
Gambar 3.4. Pendataan TORA Desa Tamarunang

Gambar 3.5. Survei TORA Desa Martajaya


Gambar 3.6. Survei TORA Desa Saptanajaya
Pendataan TORA K3 Desa Tampaure

Gambar 3.8. Pendataan K3 Dengan Para Kepala


Gambar 3.7. Koordinasi Pra-survei Desa Tampaure
Dusun Desa Tampaure

14
Gambar 3.9. Peta Persebaran TORA Transmigrasi Kabupaten Pasangkayu

15
Gambar 3.10. Peta Persebaran TORA K3 16
3.1.2 Analisis Data TORA
Analisis Data TORA dilaksanakan pada minggu ke-2 dan minggu ke-3 Bulan
September. Analisis data TORA terbagi menjadi 2 (dua) kegiatan yaitu Input Data TORA hasil
survey lapangan pada aplikasi SIG TORA Mobile serta Analisis Arahan Penggunaan Tanah
dengan menggunakan aplikasi SIG TORA Desktop.
3.1.2.1 Input Data TORA pada SIG TORA Mobile
SIG TORA Mobile pada dasarnya merupakan aplikasi yang digunakan di lapangan
untuk memetakan spasial persebaran TORA pada saat pendataan di lapangan. Aplikasi SIG
TORA Mobile merupakan aplikasi yang dalam pengaplikasiannya harus terkoneksi dengan
internet menyebabkan apalikasi tersebut tidak dapat digunakan di lapangan pada saat survei
lapangan dikarenakan lokasi TORA Transmigrasi di Pasangkayu mayoritas belum terjangkau
jaringan internet. Kondisi tersebut menyebabkan pendataan TORA di lokasi tidak terjangkau
internet menggunakan Google Eart sebagai alternatif. Selanjutnya data spasial TORA yang
diperoleh di lapangan dimasukan pada aplikasi SIG TORA Mobile. Data TORA yang telah
diinput pada SIG TORA Mobile dikirim ke KP Kanwil. Gambaran proses input data pada SIG
TORA Mobile dapat dilihat pada Gambar 3.11. dan 3.12 sebagai berikut:

Gambar 3.11. Projek Data TORA pada SIG Gambar 3.12. Data Bidangan TORA pada
TORA Mobile SIG TORA Mobile

17
3.1.2.2 Analisis Arahan Prioritas TORA
Analisis arahan merupakan analisis yang dilakukan pada data TORA untuk rencana
penataan aset yang dilakukan untuk mengetahui potensi dan faktor pembatas penataan aset.
Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografi Tanah
Objek Reforma Agraria (SIG TORA) Desktop. Analisis Spasial dengan aplikasi tersebut
merupakan proses overlay data TORA denga data skunder lokasi TORA dari OPD/ Dinas
terskait. Data skunder tersebut yaitu data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), data elevasi,
data lereng, data curah hujan, data gambut, data tekstur tanah dan data penggunaan lahan
terbaru.
Proses overlay pada SIG TORA Desktop menhasilkan prioritas penggunaan TORA.
Prioritas penggunaan TORA terbagi menjadi 3 prioritas yaitu Prioritas 1 merupakan lokasi
TORA dengan penggunaan tanah budidaya, Prioritas 2 merupakan lokasi TORA dengan
penggunaan tanah masih berupa hutan lebat dan arahan tata ruang non budidaya, sementara
prioritas 3 merupakan lokasi TORA yang terdapat penghambat fisik. Hasil analisis TORA
Transmigrasi Kabupaten Pasangkayu yaitu terdapat 192 bidangan tanah yang termasuk
prioritas 1 dengan luas 90,25 Ha, sementara sisanya merupakan Prioritas 2.

3.2 Kampung Reforma Agraria (RA)


Kampung Reforma Agraria Kabupaten Pasangkayu tahun 2021 telah ditetapkan di Desa
Ako, Kecamatan Pasangkayu pada Rapat Koordinasi Akses Reforma Agraria bertanggal 16
Maret 2021 yang dihadiri oleh perwakilan dinas dan instansi masyarakat Kabupaten
Pasangkayu. Adapun komoditas unggul yang menjadi produk Kampung Reforma Agraria di
desa tersebut antara lain adalah hasil olah dari pohon aren, yaitu Gula Cetak dan Gula semut.
Kedua hasil olahan ini sudah banyak diproduksi oleh masyarakat Desa Ako. Sebanyak total 25
Kepala Keluarga di desa tersebut memiliki usaha aren, dengan berbagai variasi produk yang
dihasilkan masing-masing kepala keluarga seperti gula cair atau tuak manis.
Dapur produksi kelompok usaha gula aren terbesar di Kampung Reforma Agraria
Kabupaten Pasangkayu terletak di Dusun Tobengo, Desa Ako. Kelompok tersebut diketuai
oleh Ibu Nurhayati, dimana dapur produksi terletak tidak jauh dengan rumah beliau. Adapun
promosi serta pengenalan dilakukan dengan cara pemasangan spanduk Kampung Reforma
Agraria di depan dapur produksi. Pengukuran Tanah Dapur masak dilakukan pada tanggal 31
Agustus 2021. Pengukuran ini bertujuan sebagai salah satu syarat pembuatan IMB yang

18
nantinya menjadi kelengkapan dokumen untuk penertiban izin P-IRT pada Kampung Reforma
Agraria Kabupaten Pasangkayu Tahun 2021.
Promosi dan pengenalan Kampung Reforma Agraria juga diikuti dengan pengurusan
perizinan P-IRT serta pembuatan sertifikat tanah dapur masak. Pengurusan perizinan dilakukan
sebagai akses masuk penjualan produk Gula Semut “Gurenta” ke pasar-pasar nasional. Oleh
karena itu, Kantor Pertanahan Kabupaten Pasangkayu turut membantu dalam pengurusan
sertifikat dapur masak sebagai syarat administrasi keluarnya izin P-IRT. Pembuatan sertifikat
dapur masak saat ini masih dalam tahap proses kelengkapan berkas dan pengukuran

Gambar 3. 13. Pengukuran Tanah Dapur Masak Gula Semut (GURENTA)

19
20

Anda mungkin juga menyukai