Anda di halaman 1dari 63

NATAR, 28 JULI 2021

LAPORAN
RAPAT
KOORDINASI

Rapat bersama

GTRA TA 2021 seluruh Tim Pelaksana


Harian dan Tim Gugus
Tugas Reforma
Agraria Kabupaten
Lampung Selatan
Tahun Anggaran 2021

Melayani, Profesional, Terpercaya


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat rahmat, taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kantor Pertanahan
Kabupaten Lampung Selatan Tahun Anggaran 2021. Laporan ini merupakan
laporan atas terlaksana dan terselesaikannya kegiatan Rapat Koordinasi Gugus
Tugas Reforma Agraria pada Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor Kabupaten
Lampung Selatan yang bertujuan agar terlaksananya kesepahaman dan
kesepakatan bersama serta arah kebijakan dan penanganan Reforma Agraria di
Kabupaten Lampung Selatan.
Disadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan hingga pada tahap Pelaporan
Kegiatan Rapat Koordinasi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun selalu kami harapkan untuk penyempurnaan laporan dan
kegiatan Reforma Agraria di masa mendatang. Akhirnya dengan segenap harapan,
hasil kegiatan ini dapat membantu tahapan pelaksanaan kegiatan selanjutnya dan
dapat bermanfaat bagi kita semua, khusunya para pemangku kepentingan yang
termasuk ke dalam Tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Lampung
Selatan.
Kami Berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Akhir
kata kami ucapkan terima kasih.

Kalianda, 10 Agustus 2021


Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan
Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan

AMIRUDDIN, S. SiT., M.H.


NIP. 19750208 199603 1001

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Dasar Hukum ............................................................................................ 2

1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................... 2

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................. 3

1.5 Peserta Rapat ............................................................................................. 3

1.6 Narasumber .............................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 5

2.1 Pembukaan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten


Lampung Selatan Tahun 2021 ................................................................... 5

2.1.1 Laporan Panitia Penyelenggaraan Kegiatan Oleh Kepala Seksi


Penataan dan Pemberdayaan ........................................................... 5

2.1.2 Sambutan Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan Kantor


Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Lampung .................................. 6

2.1.3 Sambutan dan Pembukaan Rapat Oleh Bupati Lampung Selatan yang
diwakili Oleh Asisten I ..................................................................... 7

2.2 Pemaparan Materi Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria


Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 .................................................. 8

2.1.1 Pemaparan Materi Oleh Ahli Madya Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Lampung Selaku Narasumber ............................................. 8

2.2.2 Pemaparan Materi Oleh Ketua LP3M Universitas Lampung Selaku


Narasumber .................................................................................. 11

iii
BAB III PENUTUP........................................................................................ 14

3.1 Hasil Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria Kantor Pertanahan
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 ................................................ 14

LAMPIRAN ................................................................................................. 15

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Undangan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria


Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 ............................. 30

Lampiran 2. Nota Dinas Tim Pelaksana Harian Rapat Koordinasi Gugus Tugas
Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 ..... 30

Lampiran 3. Undangan Permohonan Narasumber Rapat Koordinasi Gugus


Tugas Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021
............................................................................................. 30

Lampiran 4. Rundown Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria


Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 .............................. 30

Lampiran 5. Notulensi Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria


Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 ............................. 30

Lampiran 6. Berita Acara Kesepakatan dan Kesepahaman Rapat Koordinasi


Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan
Tahun 2021 .......................................................................... 30

Lampiran 7. Daftar Hadir Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria


Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 ............................. 30

Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma


Agraria Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 ................. 30
Lampiran 9. Materi Paparan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 30

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Reforma agraria merupakan upaya untuk menata kembali hubungan antara
masyarakat dengan tanah, yaitu menata kembali penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan permukaan bumi yang berkeadilan. Rujukan bagi
kebijakan dan pelaksanaan reforma agraria adalah Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). UUPA telah
mencantumkan dasar-dasar pengaturan, penguasaan, pemilikan penggunaan dan
pemanfaatan tanah. Reforma agraria juga merupakan Program Strategis Nasional
(PSN) yang salah satunya dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Gugus Tugas
Reforma Agraria (GTRA) guna mendukung terwujudnya Nawacita. Pentingnya
menata kembali kehidupan bersama yang berkeadilan sosial melalui reforma agraria
mencapai puncaknya dengan dikeluarnya Ketetapan Majelis Permusyawaratan
Rakyat (TAP MPR) Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaharuan Agraria dan
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang mengharuskan dilakukannya reforma agraria.
Kabupaten Lampung Selatan adalah salah satu kabupaten yang menjadi
target Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) pada tahun 2021. Ukuran lahan yang
luas yang telah terlegalisasi aset serta masih banyaknya aset yang belum didukung
oleh akses yang memadai menjadikan Kabupaten Lampung Selatan patut menjadi
target Gugus Tugas Reforma Agraria. Lokasi yang akan menjadi Tanah Obyek
Reforma Agraria (TORA) adalah Desa Talang Jawa, Kecamatan Merbau Mataram,
Desa Talang jawa merupakan tanah yang yang berasal dari Sumber TORA tanah
hasil pelepasan Kawasan hutan atau disebut dengan Tanah Eks Kehutanan.
Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria merupakan salah satu
tahapan dalam pelaksanaan GTRA yang dilaksanakan sebagai upaya melakukan
koordinasi bagi seluruh Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Lampung
Selatan. Kegiatan Rapat Koordinasi dilaksanakan dengan tujuan agar tercapainya
kesepakatan dan kesepahaman arah kebijakan kegiatan Gugus Tugas Reforma
Agraria antara Badan Pertanahan Nasional dengan Organisasi Perangkat Daerah
terkait atau pemangku kepentingan yang tergabung dalam Tim GTRA Kabupaten
Lampung Selatan, hasil dari kegiatan rapat ini dituangkan dalam Berita Acara
Kesepakatan dan Kesepahaman dengan tujuan akhir agar terwujudnya

1
kesejahteraan masyarakat yang menjadi Subyek TORA di lokasi TORA terpilih
melalui penataan aset dan penataan akses.

1.2 Dasar Hukum


1) TAP Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
Sumber Daya Alam.
2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043).
3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
4) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
5) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725).
6) Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 10);
7) Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 172).

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Rapat Koordinasi Gugus Tugas
Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 adalah:

1) Melaksanakan salah satu tahapan dalam kegiatan Gugus Tugas Reforma


Agraria di tingkat kabupaten;
2) Membuat kesepahaman dan kesepakatan bersama mengenai arah kebijakan
dan penanganan Reforma Agraria serta penguatan kapasitas pelaksanaan
Reforma Agraria di tingkat kabupaten;
3) Sebagai bentuk tindak lanjut dari penentuan lokasi Tanah Obyek Reforma
Agraria pada Rapat Persiapan Gugus Tugas Reforma Agraria untuk

2
perencanaan penataan akses kepada subyek TORA guna peningkatan
ekonomi masyarakat.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten
Lampung Selatan Tahun 2021 diselenggarakan pada Hari Rabu, 28 Juli 2021 pukul
12.00 WIB sampai dengan Selesai yang pelaksanaannya bertempat di Hotel Radin
Intan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

1.5 Peserta Rapat


Rapat Kerja Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan
Tahun 2021 dihadiri oleh ;

1) Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Lampung Selatan


yang mewakili Bupati Kabupaten Lampung Selatan;
2) Kepala Bidang Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional Provinsi Lampung;
3) Koordinastor Kelompok Substansi Landreform pada Bidang Penataan dan
Pemberdayaan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi
Lampung;
4) Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor Pertanahan Kabupaten
Lampung Selatan;
5) Tim Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan sebanyak 23
orang yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di
Kabupaten Lampung Selatan;
6) Tim Pelaksana Harian Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Lampung
Selatan sebanyak 25 Orang yang terdiri dari Pejabat Struktural Kantor
Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan;
7) Unsur Masyarakat yakni Kepala Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau
Mataran Kabupaten Lampung Selatan sebagai Kepala Desa dari Desa yang
menjadi TORA Penataan Akses GTRA Kaupaten Lampung Selatan;
8) Konsultan Perorangan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten Lampung
Selatan sebanyak 6 orang.

1.6 Narasumber
Narasumber dalam Rapat Koordinasi disesuaikan dengan kebutuhan dari
prioritas dalam rangka penyediaan TORA atau rencana penataan akses di

3
Kabupaten Lampung Selatan. Narasumber yang meyampaikan materi pada Rapat
Koordinasi ini yaitu.
1) Ibu Bunga Aulia, S.H., M.M. sebagai Narasumber I yang merupakan
Widyaiswara Ahli Madya Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung yang
menyampaikan materi tentang “Sinergitas Program Pemberdayaan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung Dengan Kegiatan GTRA”;
dan
2) Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. selaku Narasumber II yang merupakan
Dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang
menyampaikan materi tentang “Reforma Agraria dan Pemberdayaan
Ekonomi Rakyat”.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembukaan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten


Lampung Selatan Tahun 2021
Pembukaan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria dibuka secara
resmi oleh Bupati Lampung Selatan yang diwakilkan oleh Asisten Sekda Bidang
Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Lampung Selatan dan dibuka dengan
sambutan oleh Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Provinsi Lampung dan Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan
Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan.

2.1.1 Laporan Panitia Penyelenggaraan Kegiatan Oleh Kepala Seksi Penataan


dan Pemberdayaan
Pelaksanaan Reforma Agraria dilakukan melalui kegiatan Penataan Aset dan
Akses untuk kemakmuran rakyat Indonesia. Reforma Agraria juga merupakan salah
satu Program Prioritas Nasional yang mendukung pembangunan Indonesia dari
daerah pinggir hingga perkotaan untuk pemerataan sosial ekonomi masyarakat
secara menyeluruh. Skema koordinasi Tanah Obyek Reforma Agraria Kabupaten
Lampung Selatan adalah Akses mengikuti Aset. Penentuan Potensi Daerah untuk
dijadikan sebagai Tanah Obyek Reforma Agraria yaitu dengan melakukan analisis
Sektor Unggulan atau Analisis Location Quotient (LQ). Berdasarkan hasil analisis
diketahui bahwa di Kabupaten Lampung Selatan terdapat enam Sektor Unggulan
yakni :
1. Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan;
2. Sektor Industri Pengolahan;
3. Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang;
4. Sektor Konstruksi;
5. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Sektor Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor; dan Sektor Transportasi dan Pergudangan.

Sektor Industri Pengolahan menempati posisi tertinggi ke-2 di Kaupaten Lampung


Selatan, dimana yang termasuk ke dalam Sektor Industri Pengolahan yaitu Sub
Sektor Industri Besar/Sedang; Sub Sektor Industri Kecil; dan Sub Sektor Industri
Rumah Tangga. Apabila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi
Lampung, sektor unggulan Industri Pengolahan di Kabupaten Lampung Selatan

5
menempati kedudukan ke-2 di Provinsi Lampung yang berarti bahwa sektor tersebut
memiliki potensi pasar yang besar dan berorientasi ekspor ke wilayah lain di Provinsi
Lampung khususnya bagi wilayah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
wilayahnya.
Penentuan lokasi TORA diidentifikasi berdasarkan sumber-sumber tanah
TORA dan juga tanah yang memiliki Potensi Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Manusia, serta Potensi Komoditas yang dapat dikembangkan. Berdasarkan empat
desa calon lokasi TORA, terpilihlah Desa Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram
yang merupakan tanah hasil pelepasan Kawasan Hutan (Eks. Kehutanan). Desa
Talang Jawa telah dilakukan legalisasi aset melalui Program Operasi Nasional
Agraria (PRONA) pada tahun 2002. Potensi pemberdayaan di Desa Talang Jawa yaitu
pengolahan hasil komoditas yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku usahanya
yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) beserta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)
dengan produk unggulannya yaitu pisang yang dilakukan pengolahan menjadi
keripik baik dari buah, batang, hingga bonggolnya. Persentase produksi pisang di
Kabupaten Lampung Selatan cukup tinggi yaitu sebesar 91,9 %. Selain itu di Desa
Talang Jawa juga memiliki potensi Sumber Daya Manusia berupa bonus demografi
dan adanya pemberdayaan wanita; adanya ketertarikan masyarakat untuk ikut
serta mengolah hasil sumber daya alam; serta adanya potensi pasar yang
berorientasi ekspor.
Maka dari itu diharapkan dari adanya potensi-potensi tersebut dapat
meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat melalui integrasi dan
koordinasi antara ATR/BPN dengan para pemangku kepentingan.

2.1.2 Sambutan Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan Kantor Wilayah


Badan Pertanahan Provinsi Lampung

Pada tahun 2021 Kabupaten Lampung Selatan mempunyai target Program


Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) sebanyak 23.200 PBT dan 14.871
sertipikat Hak Atas Tanah (HAT). Untuk target redistribusi tanah sebanyak 2.800
bidang dan target Access Reform sebanyak 200 KK. Sesuai dengan PP No.86 Tahun
2018 Tentang Reforma Agraria. Reforma Agraria pada intinya adalah penataan aset
beserta penataan akses. Asset Reform adalah pensertipikatan tanah dan Access
Reform adalah pemberdayaan tanah. Badan Pertanahan Nasional menyadari bahwa
sertipikat yang telah diterbitkan akan lebih bermanfaat apabila juga diberdayakan
untuk kesejahteraan rakyat, jadi pihak Badan Pertanahan Nasional kini lebih baik
karena tidak hanya memberikan sertipikat tetapi juga memberikan nilai lebih

6
kepada masyarakat. ATR/BPN akan lebih baik lagi tentunya karena dalam
pelaksanaan Reforma Agraria ini bekerjasama dan didukung dengan Organisasi
Perangkat Daerah Kabupaten yang tergabung dalam Tim GTRA Kabupaten Lampung
Selatan. Disinilah kunci dari kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria, yaitu
kolaborasi dan sinergi antara ATR/BPN dengan OPD terkait. Penataan Aset (Asset
Reform) dilaksanakan dari ATR/BPN sedangkan penataan akses (Access Reform)
dilaksanakan dari dinas-dinas terkait. Misalnya masyarakat nelayan penerima
sertipikat tanah diatur bagaimana agar bisa meningkatkan pendapatannya dengan
dibantu oleh Dinas Pertanian, Dinas Koperasi dan pihak Perbankan. Maka dengan
demikian masyarakat penerima sertipikat yang juga memiliki kegiatan usaha bisa
tetap survive atau bertahan di masa pandemi. Kunci dari kata “Kolaborasi dan
Sinergi” telah nyata dalam kegiatan Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten
Lampung Selatan serta juga karna adanya kehadiran dan kontribusi Bapak Bupati
yang diwakili oleh Bapak Asisten I, Forkopinda, dan Bapak/Ibu OPD sekalian. Kami
dari ATR/BPN Kabupaten Lampung Selatan mohon bimbingan dan dukungan untuk
setiap program-program ATR/BPN di KabupatenLampung Selatan. Semoga dengan
terlaksananya Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria ini bisa memperoleh
kesepakatan dan kesepahaman dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
khusunya masyarakat Desa Talang Jawa yang merupakan subyek dan obyek
Reforma Agraria Tahun 2021.

2.1.3 Sambutan dan Pembukaan Rapat Oleh Bupati Lampung Selatan yang
diwakili Oleh Asisten I
Kabupaten Lampung Selatan memiliki luas 2194,74 km2 dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.045.662 jiwa Tentunya dengan besaran luas wilayah tersebut
dapat memunculkan berbagai permasalahan tanah dan sengketa tanah yang terjadi
di tengah-tengah masyarakat. Dengan kegiatan Reforma Agraria ini diharapkan
persoalan-persoalan tanah tersebut dapat diselesaikan dengan baik yang tidak
merugikan banyak pihak terutama masyarakat kecil, karena Reforma Agraria
merupakan penataan kembali struktur penguasaan, pemilikan, pengguanaan dan
pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan. Diharapkan melalui kegiatan Rapat
Koordinasi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana dalam penataan aset yang
disertai dengan penataan akses, serta persoalan tanah yang ada di tengah
masyarakat dapat diminimalisasi. Gugus Tugas Reforma Agraria memiliki komitmen
yang kuat, terintegrasi dan terkoordinasi serta menjalin kerjasama dengan
stakeholder lainnya, maka untuk dapat memaksimalkan penataan aset dan akses

7
agraria yang ada di Kabupaten Lampung Selatan. Reforma Agraria ini selain sebagai
solusi yang tepat dalam mencegah terjadinya konflik dan sengketa tanah,
diharapkan juga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat
luas terutama dalam mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah
oleh pihak tertentu, oleh karena itu untuk mendorong tercapainya program Reforma
Agraria ini dibutuhkan komitmen kita semua untuk menjalankan re-strukturisasi
kepemilikan, penguasaaan dan sumber-sumber Reforma Agraria terutama
menyangkut hak kepemilikan tanah, semoga melalui Kegiatan Rapat Koordinasi ini,
koordinasi dalam pelaksanaan Kegiatan Reforma Agraria dapat berjalan dengan baik
karena potensi tanah sebagai Obyek Reforma Agraria akan menjadikan Rapat
Koordinasi ini sebagai momentum pertemuan yang sangat penting dan strategis
guna mendapatkan rumusan terkait dengan obyek dan subyek serta informasi
kepemilikan tanah di Kabupaten Lampung Selatan.

2.2 Pemaparan Materi Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria


Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021
Pemaparan materi pada Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021 disampaikan oleh dua narasumber yang
diundang dengan menyesuaikan kebutuhan dari permasalahan yang diangkat. Dua
narasumber tersebut yaitu Widyaiswara Ahli Madya dari Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Lampung dan pihak akademisi yaitu Dosen Jurusan Agribisnis Fakultas
Pertanian Universitas Lampug.

2.1.1 Pemaparan Materi Oleh Ahli Madya Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Lampung Selaku Narasumber

Sejalan dengan Program pemerintah RI tentang “Pemulihan Ekonomi


Nasional” maka Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung menindaklanjuti
program pemerintah tersebut dengan menggalakan dan meningkatkan Wirausaha
“Kreatif’ dan juga peningkatan Start Up Lampung. Dimana Start Up ini merupakan
usaha rintisan yang saat ini sedang digalakan dengan dibina langsung oleh wakil
gubernur dan telah ada forumnya untuk pembinaan.
Terdapat delapan program/kegiatan APBD Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
Lampung pada tahun 2021 yakni yang terdiri atas tujuh program utama dan satu
program penunjang. Dari tujuh program utama tersebut terdapat dua program yang
sesuai dan dapat disinergikan dengan kegiatan GTRA yaitu Program Pemberdayaan

8
UMKM dan Program Pengembangan UMKM. Bentuk kegiatan yang dilakukan
Dinas Koperasi dan UMKM yang dapat disinergikan dengan program reforma agraria
yaitu:
1. Pembinaan UMKM;
Kegiatan ini saling berkesinambungan antara program Reforma Agraria
dengan program yang dilakukan oleh Dinas UMKM.
2. Pendampingan UMKM;
Dinas Koperasi dan UKM Prov.Lampung memiliki UPTD Pusat Layanan
Usaha Terpadu (PLUT) dengan tujuh konsultan pendamping yang bertugas
untuk mendampingi UMKM di Provinsi Lampung mulai sejak awal berdirinya
suatu UMKM. Kegiatan pendampingan yang dilakukan yaitu terkait kendala,
strategi bisnis, pemasaran, IT, akses pembiayaan serta akses kerjasama.
3. Pelatihan UMKM;
Kegiatan pelatihan bagi para pelaku UMKM di bidang pemasaran dan digital
marketing. Digital marketing ini bertujuan untuk mengenalkan mengenai
platform digital marketing seperti marketplace untuk memudahkan dalam
penjualan/pemasaran. Di masa pandemi covid ini digital marketing
merupakan suatu strategi dan solusi yang menjadikan umkm masih tetap
survive dan berhasil bahwa terdapat sebanyak 78% UMKM binaan yang
masih tetap survive dan tidak terdampak dari efek pandemi.
4. Permodalan UMKM; dan
Permodalan atau akses pembiayaan dapat memanfaatkan kepemilikan
sertifikat tanah yang dimiliki masyarakat untuk dianggunkan kepada pihak
perbankan.
5. Pemasaran produk UMKM.
Pemasaran produk saat ini difokuskan kepada strategi pemasaran yang tetap
dapat survive di tengah pandemi covid, yaitu pemasaran prodyk dengan
memanfaatkan platform-platform digital marketing yang telah disediakan di
berbagai macam sosial media.

Dalam menjalankan program, Dinas Koperasi dan UKM memiliki 17 inovasi


pada tahun 2020-2021. Dua diantaranya yang di highlight yaitu :
1. Program OVOK (One Village One Koperasi), setidaknya dalam satu desa
memiliki satu koperasi.
2. Peluncuran aplikasi Pasar Berjaya dan adanya website
www.pasarberjaya.com. Inovasi ini digalakan dengan tujuan untuk
membantu pengembangan usaha dan pemasaran produk UMKM.

9
Berdasarkan rekap data dari Dinas Koperasi dan UMK Provinsi Lampung tahun
2020, di Kabupaten Lampung Selatan terdapat 3.749 usaha yang membidangi
usaha mikro, kecil dan menengah. Wirausaha pemula UMKM di Provinsi Lampung
mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat setiap tahundengan cara mengajukan
bantuan ke kementerian dengan syarat administrasi berupa izin standar berupa
UMK dan IMB, foto usaha dan mengajukan proposal bantuan.
Terdapat 25 Start up (Perusahaan Rintisan) lokal di Provinsi Lampung yang
bisa menjadi wadah untuk UMKM yang dapat bergerak memasarkan hasil produksi
dari UMKM yang ada. Perusahaan rintisan tersebut juga ada yang bergerak di
bidang Financial Technology seperti pinjaman dana dengan bunga yang sangat
rendah yang dapat memudahkan permodalan para pelaku UMKM dalam melakukan
usahanya. Kriteria UMKM berdasarkan PP NO 7 2021 tentang “Kriteria UMKM” yaitu
sebagai berikut.
1. Usaha Mikro, merupakan usaha dengan modal usaha ≤ Rp 1 M. Jadi apabila
modal usaha tersebut sampai dengan Rp 1 M dan omset per tahun sebesar Rp
2 M, maka usaha tersebut masih termasuk ke dalam Usaha Mikro dimana
proses perizinan dan lain-lain masih mudah dilakukan.
2. Usaha Kecil, merupakan usaha dengan modal usaha > Rp 1 M s/d Rp 5 M dan
omset tahunan sebesar > Rp 2 M s/d Rp 15 M
3. Usaha Menengah, merupakan usaha dengan modal usaha > Rp 5 M s/d ≤ Rp
10 M dan omset tahunan sebesar > Rp 15 M s/d Rp 50 M
4. Usaha Besar, merupakan usaha dengan modal usaha > Rp 10 M dan omset
tahunan sebsar > Rp 50 M

Terdapat empat sumber pembiayaan UMKM yaitu Dana Bergulir LPDB,


Koperasi Usaha Rakyat (KUR), Lembaga Bank/Non Bank serta Start Up Capital bagi
wirausaha pemula, yang dibutuhkan untuk mengajukan pembiayaan adalah
sertifikat. Pada intinya tujuan dari dinas UMKM sejalan dengan tujuan kegiatan
GTRA yaitu untuk meningkatkan daya saing Koperasi dan UKM untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi dan untuk kesejahteraan masyarakat, maka dari itu
diharapkan dapat terciptanya sinergitas antar program GTRA dengan dinas UMKM
dan keberjalanann sinergitas ini dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat dan
dapat menjadi salah satu solusi agar UMKM tetap bisa bertahan/survive.

10
2.2.2 Pemaparan Materi Oleh Ketua LP3M Universitas Lampung Selaku
Narasumber

Saat ini kita masuk ke dalam era revolusi industry 4.0 yang menandakan
perubahan lingkungan ke era millennial. Era ini ditandai dengan adanya internet of
things, artificial intelligence, human-machine interface, teknologi robotik dan sensor,
dan teknologi 3D printing. Di era revolusi industri dan adanya permasalahan
pandemi covid maka dibutuhkan daya saing bangsa berupa :
• SDM Kreatif
Pandemi bukanlah sebuah masalah apabila Bangsa Indonesia memiliki sumber
daya manusia yang kreatif dan inovatif.
• NETWORK
Jaringan dibutuhkan untuk kemudahan pemasaran dan memperluas akses
pasar bagi para UMKM, yang hal ini juga bisa dilakukan dalam bentuk kerja
sama dalam bentuk kemitraan usaha.
• IPTEKS
Di era revolusi industri 4.0, UMKM perlu mengikuti dan menyesuaikan
perkembangan era ini dengan tujuan untuk kemajuan usaha. Contohnya dalam
pengemasan atau packaging suatu produk dibutuhkan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi baru.
• SDA
Ketersediaan SDA di indoneisa yang melimpah memiliki potensi untuk
memanfaatkan momentum revolusi industri 4.0. Contohnya dengan mendorong
pelaku industri untuk memanfaatkan teknologi terbaru berbasis revolusi
industri 4.0 dalam proses produksi guna memacu daya saing produk.

Kecenderungan laju pertumbuhan pada kategori industri pengolahan dan


perdagangan di tahun 2017-2019 berada di atas laju pertumbuhan total PDRB
Provinsi Lampung. Dimana industri makanan dan minuman yang paling dominan
dalam menyumbang laju pertumbuhan ekonomi provinsi lampung dan dapat
berpengaruh positif terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka dan angka kemiskinan
di Provinsi Lampung. Namun di Indonesia masih terdapat permasalahan yang masih
ada hingga saat ini, yakni masih banyaknya petani yang belum sejahtera sedangkan
sektor yang mendominasi adalah sektor pertanian. Hal ini dikarenakan beberapa
faktor yaitu :

11
1. Faktor Internal
- Subsisten dan masih berorentasi produksi;
- Kepemilikan lahan semakin sempit tanpa sertifikat;
- Skala usahatani tidak bankable;
- Tingkat pendidikan rendah;
- Kelembagaan ekonomi petani belum aktif;
- Aksesibilitas rendah terhadap informasi pasar; dan
- Minimnya informasi teknologi dan sumberdaya.

2. Faktor Eksternal
- Disparitas dan fluktuasi harga komoditas pertanian di konsumen dan
produsen;
- Margin keuntungan lebih banyak dinikmati oleh pedagang atau perusahaan;
- Monopsoni/oligopsoni , monopoli/oligopoli;
- Rendahnya dukungan lembaga keuangan dalam pembiayaan;
- Belum adanya lembaga penjamin resiko; dan
- Biaya ekonomi tinggi sehingga daya saing rendah.

Maka dari dibutuhkan suatu solusi untuk mengatasi permasalan yang menyangkut
kesejahteraan para petani, yaitu dengan menerapkan Sistem Agribisnis yang
Terpadu, Modern dan Berkelanjutan. Dimana dalam sistem agribisnis ini telah
diatur segala komponennya secara berkesinambungan yang saling terikat satu sama
lain mulai Input, On farm, Logistik, Asuransi dan Inovasi. Permasalahan ini juga
dapat diselesaikan melalui program GTRA ini dengan adanya integrasi didalamnya
dengan memanfaatkan sertifikat tanah yang dimiliki masyarakat untuk mengajukan
angggunan guna peningkatan UMKM dengan melihat Human Capital dan
Community Capital. Selain itu juga perlu mengubah mekanisme pasarnya yang saat
ini masih High Cost harus diubah menjadi Low Cost.
Sinergitas antar stakeholder sangat penting untuk menyadarkan masyarakat
akan pentingnya kepemilikan surat tanah yang dapat dimanfaatkan untuk
mengajukan pinjaman dengan melalui bimbingan dengan tujuan untuk mengatasi
kemiskinan. Jadi setelah masyarakat mendapatkan akses reform berupa sertifikat
tanah, maka dibutuhkan akses reformnya. Dari kegiatan integrasi program reforma
agraria ini berupa pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan kepemilikan
sertipikat tanah ini diharapkan hasil berupa :
1. Unit usaha yang produktif di atas asset lahan yang memadai dan legal
2. Kelembagaan ekonomi yang kuat, solid, aktif, modern dan maju

12
3. Produktivitas, Pendapatan, dan Kesejahteraan Petani meningkat
4. Industri rakyat tumbuh dan berkembang dengan nilai tambah tinggi
5. Lapangan kerja tumbuh pesat dengan SDM yang Unggul
6. Pertumbuhan ekonomi diikuti dengan pemerataan pendapatan
7. Disparitas pendapatan antar petani dan wilayah semakin rendah
8. Kawasan perdesaan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang
tumbuh, maju dan moderen dengan masyarakat yang cerdas dan sejahtera.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Hasil Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria Kantor Pertanahan
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

Berdasarkan kegiatan Rapat Koordinasi Tim Gugus Tugas Reforma Agraria


Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan yang telah dilaksanakan, diperoleh
hasil sebagai berikut.
1. Beberapa dinas terkait yang termasuk ke dalam Tim Gugus Tugas Reforma
Agraria Kabupaten Lampung Selatan yang tupoksinya sesuai dengan kegiatan
penataan akses GTRA berupa pemberdayaan masyarakat dan UMKM sepakat
untuk saling bersinergi dan membantu segala pelaksanaan Gugus Tugas
Reforma Agraria.
2. Dinas-dinas terkait yang ikut serta dalam kegiatan pendampingan selanjutnya
di Desa Talang Jawa adalah Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Dan
Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan; Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan
Menengah Kabupaten Lampung Selatan; Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Kabupaten Lampung Selatan; Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kabupaten
Lampung Selatan; Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Kalianda.
3. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung mengarahkan kepada pelaku
UMKM Desa TORA terkait program utama yang dapat disinergikan dengan
kegiatan GTRA yakni pembinaan UMKM, pendampingan, pelatihan, permodalan
dan pemasaran produk. Wirausaha pemula seperti yang ada di Desa Talang
Jawa dapat mengajukan bantuan kepada Kementerian dengan memenuhi
syarat-syarat yang berlaku. Terkait pemsarannya, UMKM di Talang Jawa dapat
melalui program OVOK dan melalui website www.pasarberjaya.com. Terkait
permodalan bisa melalui KUR dan telah ada CSR berupa bantuan alat,
diharapkan tahun depan UMKM Desa Talang Jawa bisa mengajukan bantuan
alat tersebut. Sedangkan untuk pembuatan BPOM pada hasil produksi dapat
meminta bantuan pendampingan kepada Dinas UMKM Lampung Selatan.

14
LAMPIRAN

15
Lampiran 1. Surat Undangan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

a. Undangan Kepada Bupati Lampung Selatan Selaku Ketua Tim GTRA Kabupaten
Lampung Selatan

16
b. Undangan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Lampung

17
18
c. Undangan Kepada OPD Terkait Selaku Tim GTRA Kabupaten Lampung Selatan

19
20
21
22
d. Undangan Kepala Desa Talang Jawa Selaku Kepala Desa dari Lokasi TORA

23
Lampiran 2. Nota Dinas Tim Pelaksana Harian Rapat Koordinasi Gugus Tugas
Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

24
25
Lampiran 3. Undangan Permohonan Narasumber Rapat Koordinasi Gugus Tugas
Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

a. Undangan Permohonan Narasumber Akademisi Unila

26
b. Undangan Permohonan Narasumber Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung

27
Lampiran 4. Rundown Acara Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

28
Lampiran 5. Notulensi Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria Kabupaten
Lampung Selatan Tahun 2021

29
\

30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Lampiran 6. Berita Acara Kesepakatan dan Kesepahaman Rapat Koordinasi Gugus
Tugas Reforma Agraria Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

40
Lampiran 7. Daftar Hadir Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

a. Daftar Hadir Organisasi Perangkat Daerah sebagai Anggota Tim GTRA Kabupaten
Lampung Selatan

41
42
a. Daftar Hadir Internal Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan sebagai Tim
Pelaksana Harian Kabupaten Lampung Selatan

43
44
45
Lampiran 8. Dokumentasi Kegiatan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria
Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

Laporan Pelaksanaan dari Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan


Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan

Sambutan Penata Pertanahan Pertama – Sub Seksi Landreform


SeksiP2 Sebagai Koordinator GTRA Kab.Lampung Selatan 2021

Sambutan Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan


Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Lampung

46
Sambutan dan Pembukan oleh Asisten Sekretaris Daerah
Bidang Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Lampung Selatan

Pemaparan Materi Oleh Narasumber dari


Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung

Pemaparan Materi Oleh Narasumber dari


Akademisi Universitas Lampung

47
Sesi Diskusi Panel Bersama Narasumber

Sesi Tanya Jawab Peserta Rapat dengan Narasumber

Penandatanganan Berita Acara


Kesepakatan dan Kesepahaman GTRA

48
Penyerahan Plakat Secara Simbolis Dari ATR/BPN
Lampung Selatan Kepada Pemerintah Daerah

Foto Bersama

Foto Bersama Seksi Penataan dan Pemberdayaan Kantor


Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan Selaku Panitia Acara

Peserta Rapat

49
Lampiran 8. Materi Paparan Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria Kantor
Pertanahan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2021

50
51
52
53
54
55
56
57

Anda mungkin juga menyukai