Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

DALAM RANGKA IDENTIFIKASI/PENDATAAN POTENSI BENCANA DI DESA OLILAN


KECAMATAN WALEA KEPULAUAN.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas
Nomor : 094/ /BPBD/2014 Tanggal 13 Mei 2014.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2014 Tanggal 13 Mei 2014.
Atas nama :
1. SARJAN TK. LAKO, S.Sos
Nip. 19600612 198310 1 003
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. ANCERUDIN, SKM
Nip. 19730515 199402 1 003
4. SUDARTO PALAKANA, SE
Nip. 19770918 200701 1 017
5. MOHAMAD FADHIR SUPU
Nip. 19741116 200801 1 004

II. DASAR PEMIKIRAN


Alenia ke IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, Sebagai implementasi dari amanat tersebut dilaksanakan pembangunan
nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera yang
senantiasa memperhatikan hak atas penghidupan dan perlindungan bagi setiap warga
negaranya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris
katulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi
alam yang memiliki berbagai keunggulan, namun dipihak lain posisinya berada dalam
wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang
rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekwensi yang cukup tinggi, sehingga
memerlukan penanganan yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.
Potensi penyebab bencana diwilayah negara kesatuan Indonesia dapat dikelompokan
dalam 3 (tiga) jenis bencana, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana
sosial.

III. ISI LAPORAN


Berdasarkan hasil pemantauan lapangan dan komunikasi dengan Sekretaris Desa
Olilan (Sahbudin Polobulo), maka adapun jenis-jenis bencana alam yang berpotensi
terjadi di Desa Olilan Kecamatan Walea Kepulauan adalah sebagai berikut :
1. Banjir
Banjir berpotensi terjadi di Desa Olilan Kecamatan Walea Besar dengan penyebab
utama banjir yaitu curah hujan yang tinggi dan pengundulan hutan yang beralih
fungsi menjadi lahan perkebunan ditambah saat banjir bertepatan dengan air laut
pasang.
2. Tanah Longsor
Tanah longsor sangat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Desa Olilan Kecamatan
Walea Kepulauan terutama wilayah-wilayah yang mempunyai kemiringan cukup
terjal, dengan penyebab utama tanah longsor yaitu curah hujan yang tinggi dan
pengundulan tanah serta struktur tanah yang labil/berkapur.

IV. KESIMPULAN/SARAN
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Salah satu penyebab
terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una karena kurangnya
pemahaman terhadap karakteristik ancaman bencana.
Untuk meminimalisir adanya korban jiwa dan kerugian material akibat bencana perlu
adanya mitigasi bencana, salah bentuk mitigasi bencana yaitu memberikan
pengetahuan praktis kepada masyarakat tentang adanya potensi bencana dan
bagaimana mengantisipasinya.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung
jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, Mei 2014

Mengetahui :

an. KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN
SEKRETARIS
.............................
Nip. 19670706 199101
1. SARJAN TK. LAKO, S.Sos
Nip. 19600612 198310 1 003 ......................

KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes 2. MOH. RIFAI, S.Sos


Pembina Tkt. I Nip. 19791231 200502 1 008 ......................
Nip. 19581201 198310 1 003
3. ANCERUDIN, SKM
Nip. 19730515 199402 1 003 ......................

4. SUDARTO PALAKANA, SE
Nip. 19770918 200701 1 017 .....................

5. MOHAMAD FADHIR SUPU


Nip. 19741116 200801 1 004 ......................
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA IDENTIFIKASI/PENDATAAN POTENSI BENCANA DI DESA OLILAN
KECAMATAN WALEA KEPULAUAN.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas
Nomor : 094/ /Perlum Tanggal 13 Mei 2014.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /2014 Tanggal 13 Mei 2014.
Atas nama : KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes
Nip. 19581201 198310 1 003

II. DASAR PEMIKIRAN


Alenia ke IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, Sebagai implementasi dari amanat tersebut dilaksanakan pembangunan
nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera yang
senantiasa memperhatikan hak atas penghidupan dan perlindungan bagi setiap warga
negaranya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris
katulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi
alam yang memiliki berbagai keunggulan, namun dipihak lain posisinya berada dalam
wilayah yang memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang
rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekwensi yang cukup tinggi, sehingga
memerlukan penanganan yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.
Potensi penyebab bencana diwilayah negara kesatuan Indonesia dapat dikelompokan
dalam 3 (tiga) jenis bencana, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana
sosial.

III. ISI LAPORAN


Berdasarkan hasil pemantauan lapangan dan komunikasi dengan Sekretaris Desa
Olilan (Sahbudin Polobulo), maka adapun jenis-jenis bencana alam yang berpotensi
terjadi di Desa Olilan Kecamatan Walea Kepulauan adalah sebagai berikut :
1. Banjir
Banjir berpotensi terjadi di Desa Olilan Kecamatan Walea Besar dengan penyebab
utama banjir yaitu curah hujan yang tinggi dan pengundulan hutan yang beralih
fungsi menjadi lahan perkebunan ditambah saat banjir bertepatan dengan air laut
pasang.
2. Tanah Longsor
Tanah longsor sangat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Desa Olilan Kecamatan
Walea Kepulauan terutama wilayah-wilayah yang mempunyai kemiringan cukup
terjal, dengan penyebab utama tanah longsor yaitu curah hujan yang tinggi dan
pengundulan tanah serta struktur tanah yang labil/berkapur.

IV. KESIMPULAN/SARAN
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Salah satu penyebab
terjadinya bencana di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una karena kurangnya
pemahaman terhadap karakteristik ancaman bencana.
Untuk meminimalisir adanya korban jiwa dan kerugian material akibat bencana perlu
adanya mitigasi bencana, salah bentuk mitigasi bencana yaitu memberikan
pengetahuan praktis kepada masyarakat tentang adanya potensi bencana dan
bagaimana mengantisipasinya.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung
jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, Mei 2014

Mengetahui :

an. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN


ASISTEN BID. ADUM & KESRA YANG MEMBUAT LAPORAN

Ir. MUNAWAR MAPU, M.Si KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes


Pembina Utama Muda Pembina Tkt. I
Nip. 19591211 198903 1 007 Nip. 19581201 198310 1 003
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
SEBAGAI TENAGA PENDUKUNG DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KMPB KEGIATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA
DI KECAMATAN WALEA KEPULAUAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 9 September 2013.
Surat Perintah Perjalanan
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 9 September 2013.
Atas nama :
1. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep 5. Talha Lahay, SE
Nip. 19690917 198901 1 001 Nip. 19770918 200604 2 021
2. Irwan Andi K, A.Md.Kep 6. Erniwaty
Nip. 19661028 199103 1 013 Nip. 19580317 201002 2 003
3. Moh. Rifai, S.Sos 7. Idrus S. Hasan
Nip. 19791231 200502 1 008

II. DASAR PEMIKIRAN


KMPB adalah organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun, baik laki-laki
maupun perempuan, yang peduli pada penanggulangan bencana dalam bentuk dan nama
apapun sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dibentuk atas hasil keputusan
bersama. Masyarakat sendiri berhak untuk melakukan segala usaha untuk mengurangi
risiko dan dampak bencana. Banyak contoh berhasil yang telah diterapkan oleh
kelompok-kelompok masyarakat di negara-negara lain.
KMPB muncul sebagai upaya penyatuan sumber-sumber yang dimiliki oleh masyarakat
untuk menanggulangi bencana yang dihadapi bersama. Pembentukannya dapat
merupakan bentukan perorangan atau kelompok yang sudah ada dalam masyarakat yang
bersama-sama sesuai kemampuan masing-masing menyumbang agar dapat
menanggulangi bencana secara tepat guna dan tepat waktu.
KMPB dapat menjadi bagian pemerintahan Desa yang dibentuk oleh Pemerintah Desa
atau Kepala Desa. Di tempat lain, KMPB dapat juga merupakan organisasi swadaya
masyarakat di luar jalur pemerintahan Desa atau merupakan gabungan beberapa
organisasi masyarakat yang sudah ada di Desa.

III. ISI LAPORAN


Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam menghadapi bencana di Kecamatan Walea Kepulauan dilaksanakan di
Kantor Desa Dolong A dan dibuka oleh Camat Walea Kepulauan (Ali Abd. Karim, SE) .
Adapun tugas kami sebagai tenaga pendukung dalam rangka Pembentukan Kelompok
Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam
menghadapi bencana di Kecamatan Walea Kepulauan antara lain :
Mengurus pertanggungjawaban seluruh penggunaan dana antara lain :
- Pertanggungjawaban makan dan minum peserta
- Pertanggungjawaban sewa tempat kegiatan
- Pertanggungjawaban sound system
- Absensi peserta
- Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
IV. KESIMPULAN
1) KMPB adalah organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun baik laki-laki
maupun perempuan yang peduli pada penanggulangan bencana.
2) Terbentuk atas hasil keputusan bersama.
3) KMPB muncul untuk menyatukan sumber-sumber yang dimiliki masyarakat untuk
menanggulangi bencana.
4) Bentukannya dapat merupakan bentukan perorangan atau kelompok yang sudah ada
dalam masyarakat.
5) KMPB dapat menjadi bagian Pemerintah Kecamatan maupun pemerintah Desa yang
dibentuk Pemerintah Kecamatan atau Kepala Desa, bisa juga merupakan organisasi
swadaya masyarakat.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 12 September 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

.............................
Nip. 19670706 199101
1. AHSAN A.R. DG MASESE, A.Md.Kep .............................
Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19690917 198901 1 001
Pembina Utama Muda
Nip. 19610927 198903 1 005 2. IRWAN ANDI K, A.Md.Kep .............................
Nip. 19661028 199103 1 013

3. MOH. RIFAI, S.Sos ...........................


Nip. 19791231 200502 1 008

4. TALHA LAHAY, SE .............................


Nip. 19770918 200604 2 021

5. ERNIWATY ...........................
Nip. 19850317 2010102 2 003

6. IDRUS S. HASAN ...........................


LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
SEBAGAI TENAGA PENDUKUNG DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KMPB KEGIATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA
DI KECAMATAN TOJO

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 4 September 2013.
Surat Perintah Perjalanan
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 4 September 2013.
Atas nama :
4. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep 5. Talha Lahay, SE
Nip. 19690917 198901 1 001 Nip. 19770918 200604 2 021
5. Irwan Andi K, A.Md.Kep 6. Erniwaty
Nip. 19661028 199103 1 013 Nip. 19580317 201002 2 003
6. Moh. Rifai, S.Sos 7. Idrus S. Hasan
Nip. 19791231 200502 1 008

II. DASAR PEMIKIRAN


KMPB adalah organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun, baik laki-laki
maupun perempuan, yang peduli pada penanggulangan bencana dalam bentuk dan nama
apapun sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dibentuk atas hasil keputusan
bersama. Masyarakat sendiri berhak untuk melakukan segala usaha untuk mengurangi
risiko dan dampak bencana. Banyak contoh berhasil yang telah diterapkan oleh
kelompok-kelompok masyarakat di negara-negara lain.
KMPB muncul sebagai upaya penyatuan sumber-sumber yang dimiliki oleh masyarakat
untuk menanggulangi bencana yang dihadapi bersama. Pembentukannya dapat
merupakan bentukan perorangan atau kelompok yang sudah ada dalam masyarakat yang
bersama-sama sesuai kemampuan masing-masing menyumbang agar dapat
menanggulangi bencana secara tepat guna dan tepat waktu.
KMPB dapat menjadi bagian pemerintahan Desa yang dibentuk oleh Pemerintah Desa
atau Kepala Desa. Di tempat lain, KMPB dapat juga merupakan organisasi swadaya
masyarakat di luar jalur pemerintahan Desa atau merupakan gabungan beberapa
organisasi masyarakat yang sudah ada di Desa.

III. ISI LAPORAN


Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam menghadapi bencana di Kecamatan Tojo dilaksanakan di Kantor
Camat Tojo dan dibuka oleh Kepala Seksi Pemerintahan (Rahma Hi. Djafar, S.Ag) .
Adapun tugas kami sebagai tenaga pendukung dalam rangka Pembentukan Kelompok
Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam
menghadapi bencana di Kecamatan Walea Kepulauan antara lain :
Mengurus pertanggungjawaban seluruh penggunaan dana antara lain :
- Pertanggungjawaban makan dan minum peserta
- Pertanggungjawaban sewa tempat kegiatan
- Pertanggungjawaban sound system
- Absensi peserta
- Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
IV. KESIMPULAN
1) KMPB adalah organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun baik laki-laki
maupun perempuan yang peduli pada penanggulangan bencana.
2) Terbentuk atas hasil keputusan bersama.
3) KMPB muncul untuk menyatukan sumber-sumber yang dimiliki masyarakat untuk
menanggulangi bencana.
4) Bentukannya dapat merupakan bentukan perorangan atau kelompok yang sudah ada
dalam masyarakat.
5) KMPB dapat menjadi bagian Pemerintah Kecamatan maupun pemerintah Desa yang
dibentuk Pemerintah Kecamatan atau Kepala Desa, bisa juga merupakan organisasi
swadaya masyarakat.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, September 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

.............................
Nip. 19670706 199101
7. AHSAN A.R. DG MASESE, A.Md.Kep .............................
Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19690917 198901 1 001
Pembina Utama Muda
Nip. 19610927 198903 1 005 8. IRWAN ANDI K, A.Md.Kep .............................
Nip. 19661028 199103 1 013

9. MOH. RIFAI, S.Sos ...........................


Nip. 19791231 200502 1 008

10. TALHA LAHAY, SE .............................


Nip. 19770918 200604 2 021

11. ERNIWATY ...........................


Nip. 19850317 2010102 2 003

12. IDRUS S. HASAN ...........................


LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
SEBAGAI TENAGA PENDUKUNG DALAM RANGKA PEMBENTUKAN KMPB KEGIATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA
DI KECAMATAN WALEA BESAR

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal September 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal September 2013.
Atas nama :
1. Suwarno, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep 5. Talha Lahay, SE
Nip. 19690917 198901 1 001 Nip. 19770918 200604 2 021
3. Irwan Andi K, A.Md.Kep 6. Erniwaty
Nip. 19661028 199103 1 013 Nip. 19580317 201002 2 003
4. Ance Rudin, SKM 7. Mahfud Engke, S.Sos
Nip. 19730515 199402 1 003

II. DASAR PEMIKIRAN


KMPB adalah organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun, baik laki-laki
maupun perempuan, yang peduli pada penanggulangan bencana dalam bentuk dan nama
apapun sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat dan dibentuk atas hasil keputusan
bersama. Masyarakat sendiri berhak untuk melakukan segala usaha untuk mengurangi
risiko dan dampak bencana. Banyak contoh berhasil yang telah diterapkan oleh
kelompok-kelompok masyarakat di negara-negara lain.
KMPB muncul sebagai upaya penyatuan sumber-sumber yang dimiliki oleh masyarakat
untuk menanggulangi bencana yang dihadapi bersama. Pembentukannya dapat
merupakan bentukan perorangan atau kelompok yang sudah ada dalam masyarakat yang
bersama-sama sesuai kemampuan masing-masing menyumbang agar dapat
menanggulangi bencana secara tepat guna dan tepat waktu.
KMPB dapat menjadi bagian pemerintahan Desa yang dibentuk oleh Pemerintah Desa
atau Kepala Desa. Di tempat lain, KMPB dapat juga merupakan organisasi swadaya
masyarakat di luar jalur pemerintahan Desa atau merupakan gabungan beberapa
organisasi masyarakat yang sudah ada di Desa.

III. ISI LAPORAN


Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) kegiatan pemberdayaan
masyarakat dalam menghadapi bencana di Kecamatan Walea Besar dilaksanakan di
Kantor Camat Walea Besar dan dibuka oleh Camat Walea Besar (Irawan Mardani, S.Sos)
Adapun tugas kami sebagai tenaga pendukung dalam rangka Pembentukan Kelompok
Masyarakat Peduli Bencana (KMPB) kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam
menghadapi bencana di Kecamatan Walea Besar antara lain :
Mengurus pertanggungjawaban seluruh penggunaan dana antara lain :
- Pertanggungjawaban makan dan minum peserta
- Pertanggungjawaban sewa tempat kegiatan
- Pertanggungjawaban sound system
- Absensi peserta
- Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
IV. KESIMPULAN
1) KMPB adalah organisasi yang terdiri dari anggota masyarakat manapun baik laki-laki
maupun perempuan yang peduli pada penanggulangan bencana.
2) Terbentuk atas hasil keputusan bersama.
3) KMPB muncul untuk menyatukan sumber-sumber yang dimiliki masyarakat untuk
menanggulangi bencana.
4) Bentukannya dapat merupakan bentukan perorangan atau kelompok yang sudah ada
dalam masyarakat.
5) KMPB dapat menjadi bagian Pemerintah Kecamatan maupun pemerintah Desa yang
dibentuk Pemerintah Kecamatan atau Kepala Desa, bisa juga merupakan organisasi
swadaya masyarakat.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, September 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

SUWARNO, S.Sos .............................


Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19670706 199101 1 004
Pembina Utama Muda
Nip. 19610927 198903 1 005 13. AHSAN A.R. DG MASESE, A.Md.Kep .............................
Nip. 19690917 198901 1 001

14. IRWAN ANDI K, A.Md.Kep .............................


Nip. 19661028 199103 1 013

15. ANCE RUDIN, SKM ...........................


Nip. 19730515 199402 1 003

16. TALHA LAHAY, SE .............................


Nip. 19770918 200604 2 021

17. ERNIWATY ...........................


Nip. 19850317 2010102 2 003

18. MAHFUD ENGKE, S.Sos ...........................


LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
SEBAGAI TENAGA PENDUKUNG DALAM RANGKA PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN
PADA DAERAH RAWAN BENCANA DI KECAMATAN TOJO BARAT.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2012 Tanggal Juli 2012.
Surat Perintah Perjalanan
Nomor : 090/ /BPBD/2012 Tanggal Juli 2012.
Atas nama :
1. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep 5. Fahmi
Nip. 19690917 198901 1 001 Nip. 19780807 200604 1 008
2. Irwan Andi K, A.Md.Kep 6. Fadli Muhaimin
Nip. 19661028 199103 1 013 Nip. 19861218 200701 1 007
3. Sudarto Palakana, SE 7. Erniwaty
Nip. 19770918 200701 1 017 Nip. 19850317 201002 2 003
4. Talha Lahay, SE
Nip. 19770918 200604 2 021

II. DASAR PEMIKIRAN


Pemerintah berkewajiban melindungi dan meningkatkan kemampuan dan ketahanan
untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman bencana. Keterlibatan masyarakat sebagai
mitra partisipatif sangat diharapkan dalam penanggulangan pengurangan resiko bencana
baik sebelum (Pra), terjadi (Tanggap darurat) maupun sesudah terjadi (Pasca). Untuk
menghimpun keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana
dibutuhkan pembentukan kelembagaan kelompok yang dapat menangani kegiatan
kebencanaan.
Peran serta kelompok masyarakat penanggulangan bencana akan dikoordinir oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai mitra parsipatif yang berperan penting
dalam perencanaan Bottom-Up dan Top-Down.
Sehubungan peran yang sangat penting dari kelembagaan kelompok masyarakat tersebut
perlu disahkan dengan surat keputusan sehingga langkah-langkah yang diambil ditingkat
grees root dapat dipertanggugjawabkan.

III. ISI LAPORAN


Pembentukan dan pelatihan pada daerah rawan bencana di Kecamatan Tojo Barat
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 9 s/d 11 Juli 2012 bertempat di Aula
Kantor Camat Tojo Barat, pembentukan yang dilaksanakan tersebut di bentuk sebanyak 1
(satu) kelompok terdiri dari 10 (sepuluh) orang dan diberi nama Kelompok Masyarakat
Penanggulangan Bencana (KMPB).
Adapun tugas kami sebagai tenaga pendukung dalam kegiatan pembentukan dan
pelatihan pada daerah rawan bencana di Kecamatan Tojo Barat antara lain :
Mengurus pertanggungjawabkan seluruh penggunaan dana antara lain :
- Pertanggungjawaban makan dan minum peserta
- Pertanggungjawaban sewa tempat kegiatan
- Pertanggungjawaban sound system
- Absensi peserta
- Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
Melaporkan hasil kegiatan pembentukan dan pelatihan pada daerah rawan bencana.
IV. KESIMPULAN
Adapun Out Come dari pelaksanaan kegiatan pembentukan dan pelatihan pada Daerah
rawan bencana ini antara lain :
1. Terbentuknya KMPB di seluruh Kecamatan Kab. Tojo Una-una secara bertahap.
2. Tersusunnya data dan informasi lebih akomodatif per lokasi potensi resiko bencana.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, Juli 2012

Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

1. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep .........................


Nip. 19690917 198901 1 001
Drs. HAMBIAH SOETEDJO
Pembina Utama Muda 2. Irwan Andi K, A.Md.Kep .........................
Nip. 19610927 198903 1 005 Nip. 19661028 199103 1 013

3. Sudarto Palakana, SE .........................


Nip. 19770918 200701 1 017

4. Talha Lahay, SE .........................


Nip. 19770918 200604 2 021

5. F a h m i .........................
Nip. 19780807 200604 1 008

6. Fadli Muhaimin .........................


Nip. 19861218 200701 1 007

7. Erniwaty .........................
Nip. 19850317 201002 2 003
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
SEBAGAI TENAGA PENDUKUNG DALAM RANGKA PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN
PADA DAERAH RAWAN BENCANA DI KECAMATAN ULUBONGKA.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2012 Tanggal Juli 2012.
Surat Perintah Perjalanan
Nomor : 090/ /BPBD/2012 Tanggal Juli 2012.
Atas nama :
1. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep 5. Talha Lahay, SE
Nip. 19690917 198901 1 001 Nip. 19770918 200604 2 021
2. Moh. Rifai, S.Sos 6. Fahmi
Nip. 19791231 200502 1 008 Nip. 19780807 200604 1 008
3. Irwan Andi K, A.Md.Kep 7. Fadli Muhaimin
Nip. 19661028 199103 1 013 Nip. 19861218 200701 1 007
4. Sudarto Palakana, SE 8. Erniwaty
Nip. 19770918 200701 1 017 Nip. 19850317 201002 2 003

II. DASAR PEMIKIRAN


Pemerintah berkewajiban melindungi dan meningkatkan kemampuan dan ketahanan
untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman bencana. Keterlibatan masyarakat sebagai
mitra partisipatif sangat diharapkan dalam penanggulangan pengurangan resiko bencana
baik sebelum (Pra), terjadi (Tanggap darurat) maupun sesudah terjadi (Pasca). Untuk
menghimpun keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana
dibutuhkan pembentukan kelembagaan kelompok yang dapat menangani kegiatan
kebencanaan.
Peran serta kelompok masyarakat penanggulangan bencana akan dikoordinir oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai mitra parsipatif yang berperan penting
dalam perencanaan Bottom-Up dan Top-Down.
Sehubungan peran yang sangat penting dari kelembagaan kelompok masyarakat tersebut
perlu disahkan dengan surat keputusan sehingga langkah-langkah yang diambil ditingkat
grees root dapat dipertanggugjawabkan.

III. ISI LAPORAN


Pembentukan dan pelatihan pada daerah rawan bencana di Kecamatan Ulubongka
dilaksanakan selama 2 (dua) hari dari tanggal 16 s/d 17 Juli 2012 bertempat di Kantor
Camat Ulubongka, pembentukan yang dilaksanakan tersebut di bentuk sebanyak 1 (satu)
kelompok terdiri dari 10 (sepuluh) orang dan diberi nama Kelompok Masyarakat
Penanggulangan Bencana (KMPB).
Adapun tugas kami sebagai tenaga pendukung dalam kegiatan pembentukan dan
pelatihan pada daerah rawan bencana di Kecamatan Ulubongka antara lain :
Mengurus pertanggungjawabkan seluruh penggunaan dana antara lain :
- Pertanggungjawaban makan dan minum peserta
- Pertanggungjawaban sewa tempat kegiatan
- Pertanggungjawaban sound system
- Absensi peserta
- Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
Melaporkan hasil kegiatan pembentukan dan pelatihan pada daerah rawan bencana.

IV. KESIMPULAN
Adapun Out Come dari pelaksanaan kegiatan pembentukan dan pelatihan pada Daerah
rawan bencana ini antara lain :
1. Terbentuknya KMPB di seluruh Kecamatan Kab. Tojo Una-una secara bertahap.
2. Tersusunnya data dan informasi lebih akomodatif per lokasi potensi resiko bencana.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, Juli 2012

Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

1. Moh. Rifai, S.Sos .........................


Nip. 19791231 200502 1 008
Drs. HAMBIAH SOETEDJO
Pembina Utama Muda 2. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep .........................
Nip. 19610927 198903 1 005 Nip. 19690917 198901 1 001

3. Irwan Andi K, A.Md.Kep .........................


Nip. 19661028 199103 1 013

4. Sudarto Palakana, SE .........................


Nip. 19770918 200701 1 017

5. Talha Lahay, SE .........................


Nip. 19770918 200604 2 021

6. F a h m i .........................
Nip. 19780807 200604 1 008

7. Fadli Muhaimin .........................


Nip. 19861218 200701 1 007

8. Erniwaty .........................
Nip. 19850317 201002 2 003

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


SEBAGAI TENAGA PENDUKUNG DALAM RANGKA PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN
PADA DAERAH RAWAN BENCANA DI KECAMATAN UNA-UNA.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2012 Tanggal Juli 2012.
Surat Perintah Perjalanan
Nomor : 090/ /BPBD/2012 Tanggal Juli 2012.
Atas nama :
1. Suwarno, S.Sos 5. Talha Lahay, SE
Nip. 19670706 199101 1 004 Nip. 19770918 200604 2 021
2. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep 6. Fahmi
Nip. 19690917 198901 1 001 Nip. 19780807 200604 2 021
3. Irwan Andi K, A.Md.Kep 7. Fadli Muhaimin
Nip. 19661028 199103 1 013 Nip. 19861218 200701 1 007
4. Sudarto Palakana, SE 8. Erniwaty
Nip. 19770918 200701 1 017 Nip. 19850317 201002 2 003

II. DASAR PEMIKIRAN


Pemerintah berkewajiban melindungi dan meningkatkan kemampuan dan ketahanan
untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman bencana. Keterlibatan masyarakat sebagai
mitra partisipatif sangat diharapkan dalam penanggulangan pengurangan resiko bencana
baik sebelum (Pra), terjadi (Tanggap darurat) maupun sesudah terjadi (Pasca). Untuk
menghimpun keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana
dibutuhkan pembentukan kelembagaan kelompok yang dapat menangani kegiatan
kebencanaan.
Peran serta kelompok masyarakat penanggulangan bencana akan dikoordinir oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai mitra parsipatif yang berperan penting
dalam perencanaan Bottom-Up dan Top-Down.
Sehubungan peran yang sangat penting dari kelembagaan kelompok masyarakat tersebut
perlu disahkan dengan surat keputusan sehingga langkah-langkah yang diambil ditingkat
grees root dapat dipertanggugjawabkan.

III. ISI LAPORAN


Pembentukan dan pelatihan pada daerah rawan bencana di Kecamatan Una-Una
dilaksanakan selama 3 (tiga) hari dari tanggal 18 s/d 20 Juli 2012 bertempat di Kantor
Camat Una-Una, pembentukan yang dilaksanakan tersebut di bentuk sebanyak 1 (satu)
kelompok terdiri dari 10 (sepuluh) orang dan diberi nama Kelompok Masyarakat
Penanggulangan Bencana (KMPB).
Adapun tugas kami sebagai tenaga pendukung dalam kegiatan pembentukan dan
pelatihan pada daerah rawan bencana di Kecamatan Una-Una antara lain :
Mengurus pertanggungjawabkan seluruh penggunaan dana antara lain :
- Pertanggungjawaban makan dan minum peserta
- Pertanggungjawaban sewa tempat kegiatan
- Pertanggungjawaban sound system
- Absensi peserta
- Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan
Melaporkan hasil kegiatan pembentukan dan pelatihan pada daerah rawan bencana.

IV. KESIMPULAN
Adapun Out Come dari pelaksanaan kegiatan pembentukan dan pelatihan pada Daerah
rawan bencana ini antara lain :
1. Terbentuknya KMPB di seluruh Kecamatan Kab. Tojo Una-una secara bertahap.
2. Tersusunnya data dan informasi lebih akomodatif per lokasi potensi resiko bencana.
V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, Juli 2012

Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

1. Suwarno, S.Sos
........................
Drs. HAMBIAH SOETEDJO .....
Pembina Utama Muda Nip. 19670706 199101 1 004
Nip. 19610927 198903 1 005
2. Ahsan A.R. Dg Masese, A.Md.Kep
........................
.....
Nip. 19690917 198901 1 001

3. Irwan Andi K, A.Md.Kep


.........................
....
Nip. 19661028 199103 1 013

4. Sudarto Palakana, SE
.........................
..
Nip. 19770918 200701 1 017

5. Talha Lahay, SE
..........................
...
Nip. 19770918 200604 2 021

6. F a h m i
........................
.....
Nip. 19780807 200604 1 008

7. Fadli Muhaimin
.........................
..
Nip. 19861218 200701 1 007

8. Erniwaty
.........................
..
Nip. 19850317 201002 2 003
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA MENYELESAIKAN PENGURUSAN SK PEMBENTUKAN & PELATIHAN PADA
DAERAH RAWAN BENCANA DI KECAMATAN TOGEAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2012 Tanggal Agustus 2012.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2012 Tanggal Agustus 2012.
Atas nama :
1. Moh. Rifai, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
2. Talha Lahay, SE
Nip. 19770918 200604 2 021
3. Erniwaty
Nip. 19850317 201002 2 003

II. DASAR PEMIKIRAN


Pemerintah berkewajiban melindungi dan meningkatkan kemampuan dan ketahanan
untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman bencana. Keterlibatan masyarakat sebagai
mitra partisipatif sangat diharapkan dalam penanggulangan pengurangan resiko bencana
baik sebelum (Pra), terjadi (Tanggap darurat) maupun sesudah terjadi (Pasca). Untuk
menghimpun keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana
dibutuhkan pembentukan kelembagaan kelompok yang dapat menangani kegiatan
kebencanaan.
Peran serta kelompok masyarakat penanggulangan bencana akan dikoordinir oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai mitra parsipatif yang berperan penting
dalam perencanaan Bottom-Up dan Top-Down.
Sehubungan peran yang sangat penting dari kelembagaan kelompok masyarakat tersebut
perlu disahkan dengan surat keputusan sehingga langkah-langkah yang diambil ditingkat
grees root dapat dipertanggugjawabkan.

III. ISI LAPORAN


Surat Keputusan (SK) yang diselesaikan di Kecamatan Togean adalah SK pembentukan
Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) yang dilaksanakan oleh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo Una-Una pada bulan juli 2012
yang belum ditandatangani oleh Camat Togean (Moh. Nur Lasupu, S.Pd.I).
SK pembentukan KMPB ini sangat penting untuk menjadi dasar bagi anggota KMPB
dalam melaksanakan tugas baik sebelum bencana terjadi (pra bencana), saat bencana
terjadi (tanggap darurat) maupun setelah bencana terjadi (pasca bencana).
Adapun tugas Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) yang telah
dibentuk antara lain :

1. Memantau perkembangan suatu bencana dan terus mengawasi kemungkinan bencana


susulan dan melaporkan perkembangan situasi kepada BPBD.
2. Menilai dampak bencana yang terjadi. Tugas ini bisa merupakan kerjasama dengan
instansi peringatan dini.
3. Membuat peta dampak bencana, peta wilayah yang masih perlu bantuan, peta daerah
kosentrasi pengungsian dan menempatkan peta-peta tersebut di tempat yang mudah
dijangkau warga.
4. Menjamin kelancaran jalur keluar masuk dari lokasi bencana dan membantu
persiapan tempat penampungan pengungsi.
5. memperbaiki jalan atau membuka jalan baru untuk pengungsi dan bantuan.
6. Menolong, menyelamatkan, mencari korban yang masih hidup.
7. Melakukan pemisahan korban bencana menurut kondisinya.
8. Mencari orang yang belum ditemukan.
9. Mengevakuasi, mendata dan membuat laporan mengenai korban meninggal.
10. Menyediakan laporan orang yang belum ditemukan dan kondisi korban ke Posko
KMPB.
11. Mengamankan jalur, menutup daerah bencana dari orang yang tidak berkepentingan
dan menjamin keamanan.
12. Melarang orang yang tidak berwenang dan tidak berkepentingan untuk masuk ke
daerah bencana.
13. Menjaga keamanan lokasi bencana agar regu lainnya bisa melakukan tugas tanpa
gangguan.

IV. KESIMPULAN
Peran serta kelompok masyarakat penanggulangan bencana akan dikordinir oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una sebagai mitra
parsipatif yang berperan penting dalam hal penanggulangan bencana.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, Agustus 2012


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

1. Moh. Rifai, S.Sos ...........................


Nip. 19791231 200502 1 008

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 2. Talha Lahay, SE ...........................


Pembina Utama Muda Nip. 19770918 200604 2 021
Nip. 19610927 198903 1 005
3. Erniwaty ...........................
Nip. 19850317 201002 2 003

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYELESAIKAN PENGURUSAN SK PEMBENTUKAN & PELATIHAN PADA
DAERAH RAWAN BENCANA DI KECAMATAN TOJO BARAT

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2012 Tanggal Agustus 2012.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2012 Tanggal Agustus 2012.
Atas nama :
1. Moh. Rifai, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
2. Talha Lahay, SE
Nip. 19770918 200604 2 021
3. Erniwaty
Nip. 19850317 201002 2 003

II. DASAR PEMIKIRAN


Pemerintah berkewajiban melindungi dan meningkatkan kemampuan dan ketahanan
untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman bencana. Keterlibatan masyarakat sebagai
mitra partisipatif sangat diharapkan dalam penanggulangan pengurangan resiko bencana
baik sebelum (Pra), terjadi (Tanggap darurat) maupun sesudah terjadi (Pasca). Untuk
menghimpun keterlibatan/partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana
dibutuhkan pembentukan kelembagaan kelompok yang dapat menangani kegiatan
kebencanaan.
Peran serta kelompok masyarakat penanggulangan bencana akan dikoordinir oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai mitra parsipatif yang berperan penting
dalam perencanaan Bottom-Up dan Top-Down.
Sehubungan peran yang sangat penting dari kelembagaan kelompok masyarakat tersebut
perlu disahkan dengan surat keputusan sehingga langkah-langkah yang diambil ditingkat
grees root dapat dipertanggugjawabkan.

III. ISI LAPORAN


Surat Keputusan (SK) yang diselesaikan di Kecamatan Tojo Barat adalah SK
pembentukan Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) yang
dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
pada bulan juli 2012 yang belum ditandatangani oleh Camat Tojo Barat (Amirudin,
S.Ag).
SK pembentukan KMPB ini sangat penting untuk menjadi dasar bagi anggota KMPB
dalam melaksanakan tugas baik sebelum bencana terjadi (pra bencana), saat bencana
terjadi (tanggap darurat) maupun setelah bencana terjadi (pasca bencana).
Adapun tugas Kelompok Masyarakat Penanggulangan Bencana (KMPB) yang telah
dibentuk antara lain :

1. Memantau perkembangan suatu bencana dan terus mengawasi kemungkinan bencana


susulan dan melaporkan perkembangan situasi kepada BPBD.
2. Menilai dampak bencana yang terjadi. Tugas ini bisa merupakan kerjasama dengan
instansi peringatan dini.
3. Membuat peta dampak bencana, peta wilayah yang masih perlu bantuan, peta daerah
kosentrasi pengungsian dan menempatkan peta-peta tersebut di tempat yang mudah
dijangkau warga.
4. Menjamin kelancaran jalur keluar masuk dari lokasi bencana dan membantu
persiapan tempat penampungan pengungsi.
5. memperbaiki jalan atau membuka jalan baru untuk pengungsi dan bantuan.
6. Menolong, menyelamatkan, mencari korban yang masih hidup.
7. Melakukan pemisahan korban bencana menurut kondisinya.
8. Mencari orang yang belum ditemukan.
9. Mengevakuasi, mendata dan membuat laporan mengenai korban meninggal.
10. Menyediakan laporan orang yang belum ditemukan dan kondisi korban ke Posko
KMPB.
11. Mengamankan jalur, menutup daerah bencana dari orang yang tidak berkepentingan
dan menjamin keamanan.
12. Melarang orang yang tidak berwenang dan tidak berkepentingan untuk masuk ke
daerah bencana.
13. Menjaga keamanan lokasi bencana agar regu lainnya bisa melakukan tugas tanpa
gangguan.

IV. KESIMPULAN
Peran serta kelompok masyarakat penanggulangan bencana akan dikordinir oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una sebagai mitra
parsipatif yang berperan penting dalam hal penanggulangan bencana.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, Agustus 2012


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

1. Moh. Rifai, S.Sos ...........................


Nip. 19791231 200502 1 008

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 2. Talha Lahay, SE ...........................


Pembina Utama Muda Nip. 19770918 200604 2 021
Nip. 19610927 198903 1 005
3. Erniwaty ...........................
Nip. 19850317 201002 2 003

Anda mungkin juga menyukai