Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS

DALAM RANGKA MENYALURKAN BARANG BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR
DI DESA LEMORO KECAMATAN TOJO & DESA MAWOMBA KECAMATAN TOJO BARAT

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas
Nomor : 094/ /Perlum Tanggal 13 Juni 2014.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /2014 Tanggal 13 Juni 2014.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. SUDARTO PALAKANA, SE
Nip. 19770522 200701 1 017
3. TALHA LAHAY, SE
Nip. 19770918 200604 2 021
4. ARFIN A. SUMPE

II. DASAR PEMIKIRAN

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis, geografis, hidrologis,

demografis, sosiografis yang menjadikannya potensial, rawan, dan sering mengalami

bencana, baik bencana alam, bencana non alam, maupun bencana sosial.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban bencana berhak

mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan

dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan pemenuhan kebutuhan

dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2) huruf d, diberikan kepada korban

bencana dalam bentuk penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan

sanitasi, dan pelayanan kesehatan.


III. ISI LAPORAN

Barang bantuan logistik untuk korban bencana banjir diterima langsung oleh Kepala Desa

Lemoro (Abd. Hamid Lasongke) dan Kepala Desa Mawomba (Syahrul Abdullah). Bencana

banjir di Desa Lemoro Kecamatan Tojo dan Desa Mawomba Kecamatan Tojo Barat terjadi

pada hari Kamis, 12 Juni 2014 menyebabkan 112 unit rumah terendam banjir dan lumpur

namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Adapun barang bantuan logistik yang diserahkan untuk korban bencana banjir tersebut,

berupa :

1. Mie instan : 112 Dos


2. Saos Sambal : 224 Botol
3. Kecap Manis : 224 Botol
4. Biskuat : 224 Pack
5. Minyak Goreng : 224 Botol
6. Ikan Kaleng : 224 Kaleng
7. Susu : 224 Kaleng
8. Teh : 224 Bungkus
9. Gula Pasir : 224 Kg
10. Kantong Plastik : 12 Pack
11. Karung : 16 Lbr

IV. KESIMPULAN

Dasar pemberian bantuan logistik kepada korban bencana merupakan amanat Undang-

Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap

orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.

SARAN

Untuk mengatasi bencana banjir agar tidak berulang-ulang terjadi perlu adanya perluasan
saluran air dan pembuatan deker yang lebih besar dari yang sudah ada sekarang.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 16 Juni 2014


Mengetahui :

An. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN


ASISTEN BID. ADUM & KESRA YANG MEMBUAT LAPORAN

1. SUWARNO, S.Sos ..........................


Nip. 19670706 199101 1 004
Ir. MUNAWAR MAPU, M.Si
Pembina Utama Muda 2. SUDARTO PALAKANA, SE ..........................
Nip. 19591211 198903 1 007 Nip. 19770522 200701 1 017

3. TALHA LAHAY, SE ..........................


Nip. 19770918 200604 2 021

4. ARFIN A. SUMPE ..........................

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BARANG BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR
DI DESA KABALO & DESA TATARI KECAMATAN TOJO BARAT

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas
Nomor : 094/ /Perlum Tanggal 13 Juni 2014.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /2014 Tanggal 13 Juni 2014.
Atas nama :
1. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
2. FADLI MUHAIMIN
Nip. 19861218 200701 1 007
3. MOHAMAD FADHIR SUPU
Nip. 19741116 200801 1 004
4. ERNIWATY
Nip. 19850317 201002 2 003

II. DASAR PEMIKIRAN

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis, geografis, hidrologis,

demografis, sosiografis yang menjadikannya potensial, rawan, dan sering mengalami

bencana, baik bencana alam, bencana non alam, maupun bencana sosial.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban bencana berhak

mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan

dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan pemenuhan kebutuhan

dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2) huruf d, diberikan kepada korban

bencana dalam bentuk penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan

sanitasi, dan pelayanan kesehatan.


III. ISI LAPORAN

Barang bantuan logistik untuk korban bencana banjir diterima oleh Sekretaris Desa Kabalo

(Anwar H. Basri) dan Kaur Umum Desa Tatari (Mahfud). Bencana banjir di Desa Kabalo dan

Desa Tatari Kecamatan Tojo Barat terjadi pada hari Kamis, 12 Juni 2014 menyebabkan 32

unit rumah terendam banjir dan lumpur namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Adapun barang bantuan logistik yang diserahkan untuk korban bencana banjir tersebut,

berupa :

1. Mie instan : 32 Dos


2. Saos Sambal : 64 Botol
3. Kecap Manis : 64 Botol
4. Biskuat : 64 Pack
5. Minyak Goreng : 64 Botol
6. Ikan Kaleng : 64 Kaleng
7. Susu : 64 Kaleng
8. Teh : 64 Bungkus
9. Gula Pasir : 64 Kg
10. Kantong Plastik : 3 Pack
11. Karung : 3 Lbr

IV. KESIMPULAN

Dasar pemberian bantuan logistik kepada korban bencana merupakan amanat Undang-

Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap

orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.

SARAN
Untuk mengatasi bencana banjir agar tidak berulang-ulang terjadi perlu adanya perluasan
saluran air dan pembuatan deker yang lebih besar dari yang sudah ada sekarang.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 16 Juni 2014


Mengetahui :

An. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN


ASISTEN BID. ADUM & KESRA YANG MEMBUAT LAPORAN

1. MOH. RIFAI, S.Sos ..........................


Nip. 19791231 200502 1 008
Ir. MUNAWAR MAPU, M.Si
Pembina Utama Muda 2. FADLI MUHAIMIN ..........................
Nip. 19591211 198903 1 007 Nip. 19861218 200701 1 007

3. MOHAMAD FADHIR SUPU ..........................


Nip. 19741116 200801 1 004

4. ERNIWATY ..........................
Nip. 19850317 201002 2 003

KEPALA DESA LEMORO KEPALA DESA MAWOMBA AN. KEPALA DESA KABALO AN. KEPALA DESA TATARI
KAUR UMUM

ABD. HAMID LASONGKE SYAHRUL ABDULLAH ANWAR H. BASRI MAHFUD


NIP. 19691025 200906 1
002
III. ISI LAPORAN

Santunan untuk korban bencana rumah rusak ringan diterima langsung oleh sdr. Aisasto

Tansidi disaksikan oleh Sekretaris Desa Tayawa (Asmawati Lakobu), adapun besaran bantuan

yang diberikan yaitu Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah). Rumah sdr. Aisasto Tansidi

mengalami rusak ringan karena ditimpa pohon kelapa yang tumbang akibat bencana angin

kencang yang terjadi pada hari Kamis, 16 Januari 2014 di Desa Tayawa Kecamatan Tojo.

Sedangkan santunan korban rumah rusak ringan di Desa Bahari diterima langsung oleh sdr.

Firman Umar disaksikan oleh Kepala Desa Bahari (Ahmad Lahangko), santunan yang

diberikan sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah). Rumah sdr. Firman Umar mengalami
rusak ringan akibat bencana gelombang tinggi yang terjadi pada hari Kamis, 16 Januari 2014

di Desa Bahari Kec. Tojo.

IV. KESIMPULAN

Dasar pemberian santunan kepada korban bencana yaitu Peraturan Bupati Tojo Una-Una

Nomor 07 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pemberian Santunan Kepada Korban Bencana Alam.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 3 Maret 2014


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO SUWARNO, S.Sos


Pembina Utama Muda Nip. 19670706 199101 1 004
Nip. 19610927 198903 1 005

MOH. RIFAI, S.Sos


Nip. 19791231 200502 1 008

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BARANG BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA
DI KECAMATAN TOJO BARAT

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas
Nomor : 094/ /BPBD/2014 Tanggal 17 Januari 2014.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2014 Tanggal 17 Januari 2014.
Atas nama :
1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes
Nip. 19581201 198310 1 003
2. ALCE TOWIMBA, SE
Nip. 19650403 199103 2 013
3. FADLI MUHAIMIN
Nip. 19861218 200701 1 007
4. MAHFUD ENGKE, S.Sos

II. DASAR PEMIKIRAN

Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis, geografis, hidrologis,

demografis, sosiografis yang menjadikannya potensial, rawan, dan sering mengalami

bencana, baik bencana alam, bencana non alam, maupun bencana sosial.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban bencana berhak

mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan

dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan pemenuhan kebutuhan

dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2) huruf d, diberikan kepada korban

bencana dalam bentuk penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan

sanitasi, dan pelayanan kesehatan.

III. ISI LAPORAN

Barang bantuan logistik untuk korban bencana banjir dan gelombang tinggi diterima

langsung oleh Camat Tojo (MUHRIN HASAN, SH). Bencana banjir di Kecamatan Tojo terjadi

di 6 (enam) desa yaitu : Desa Lemoro, Desa Tayawa, Desa Korondoda, Desa Uekuli, Desa

Betaua dan Desa Tojo sedangkan untuk bencana gembang tinggi terjadi di 2 (dua) desa

yaitu : Desa Bahari dan Desa Banano. Bencana banjir & gelombang tinggi di Kecamatan

terjadi pada hari Kamis, 16 Januari 2014 sebanyak 142 rumah terkena dampak dari bencana

tersebut.

Adapun barang bantuan logistik yang diserahkan untuk korban bencana banjir & gelombang

tinggi, berupa :
1. Mie instan : 142 Dos
2. Saos Sambal : 284 Botol
3. Kecap Manis : 284 Botol
4. Biskuat : 284 Pack
5. Minyak Goreng : 284 Botol
6. Ikan Kaleng : 284 Kaleng
7. Susu : 284 Kaleng
8. Teh : 284 Bungkus
9. Gula Pasir : 284 Kg
10. Kantong Plastik : 10 Pack
11. Karung : 6 Lbr

IV. KESIMPULAN

Dasar pemberian bantuan logistik merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana

berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 22 Januari 2014


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA YANG MEMBUAT LAPORAN


BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes .....................


Nip. 19581201 198310 1 003
Drs. HAMBIAH SOETEDJO
Pembina Utama Muda 2. ALCE TOWIMBA, SE .....................
Nip. 19610927 198903 1 005 Nip. 19650403 199103 2 013

3. FADLI MUHAIMIN .....................


Nip. 19861218 200701 1 007

4. MAHFUD ENGKE, S.Sos .....................

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA PEMANTAUAN BENCANA BANJIR DI DESA MAWOMBA KECAMATAN TOJO BARAT
I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah
Nomor : 094/ /BPBD/2014 Tanggal 16 Januari 2014
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2014 Tanggal 16 Januari 2014
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008

II. DASAR PEMIKIRAN


Alenia ke IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, Sebagai implementasi dari amanat tersebut
dilaksanakan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan
sejahtera yang senantiasa memperhatikan hak atas penghidupan dan perlindungan bagi setiap
warga negaranya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris
katulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi alam yang
memiliki berbagai keunggulan, namun dipihak lain posisinya berada dalam wilayah yang
memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap
terjadinya bencana dengan frekwensi yang cukup tinggi, sehingga memerlukan penanganan
yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.
Potensi penyebab bencana diwilayah negara kesatuan Indonesia dapat dikelompokan dalam 3
(tiga) jenis bencana, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

III. ISI LAPORAN

Atas dasar laporan dari masyarakat kami dari Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Tojo Una-Una melakukan pemantauan lapangan bencana banjir di Desa Mawomba

Kecamatan Tojo Barat, dari hasil pemantauan tersebut dapat kami laporkan bahwa benar

telah terjadi bencana banjir yaitu pada hari Kamis, 16 Januari 2014. Dampak dari bencana

tersebut yaitu menyebabkan 15 unit rumah dan lahan pertanian terendam banjir. Adapun

penyebab banjir dikarenakan tinggi curah hujan diperburuk saluran air yang tidak memadai.

IV. KESIMPULAN/SARAN
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.
Untuk meminimalisir adanya korban jiwa dan kerugian material akibat bencana perlu adanya
mitigasi bencana, salah bentuk mitigasi bencana yaitu memberikan pengetahuan praktis
kepada masyarakat tentang adanya potensi bencana dan bagaimana mengatasinya.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 22 Januari 2014


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA YANG MEMBUAT LAPORAN


BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004 ..................

Drs. HAMBIAH SOETEDJO


2. MOH. RIFAI, S.Sos
Pembina Utama Muda Nip. 19791231 200502 1 008 ..................
NIP. 19610927 198903 1 005

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR
DI KECAMATAN TOGEAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 16 Juli 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 16 Juli 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 005
3. TALHA LAHAY, SE
Nip. 19770918 200604 2 021
4. ERNIWATY
19850317 201002 2 003

II. DASAR PEMIKIRAN


Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis,
geografis, hidrologis, demografis, sosiografis yang menjadikannya
potensial, rawan, dan sering mengalami bencana, baik bencana alam, bencana
non alam, maupun bencana sosial.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban
bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2)
huruf d, diberikan kepada korban bencana dalam bentuk penampungan
sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, dan pelayanan
kesehatan.

III. ISI LAPORAN


Pada hari Senin tanggal 15 Juli 2013 di Kecamatan Togean Desa Lebiti
terjadi bencana banjir, mengakibatkan 26 rumah terendam banjir dan lumpur
serta 3 unit rumah terkena longsor, atas dasar tersebut kami dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una menyalurkan
bantuan logistik untuk korban bencana banjir sebanyak 29 KK/rumah.
Penyerahan bantuan logistik untuk korban bencana banjir tersebut diterima
oleh Sekretaris Desa Lebiti Kecamatan Togean :

Adapun barang bantuan logistik yang kami salurkan adalah :


1. Mie instan : 29 Dos
2. Gula Pasir : 58 Kg
3. Teh Tjap Daun : 58 Bungkus
4. Susu Nona : 58 Kaleng
5. Minyak Goreng : 58 Botol
6. Saos Sambal : 58 Botol
7. Kecap Manis : 58 Botol
8. Ikan Kaleng : 58 Kaleng
9. Biskuat : 6 Dos

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana banjir merupakan amanat
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26
Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 19 Juli 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 1. SUWARNO, S.Sos ................


Pembina Utama Muda Nip. 19670706 199101 1 004
Nip. 19610927 198903 1 005
2. MOH. RIFAI, S.Sos ................
Nip. 19791231 200502 1 008

3. TALHA LAHAY, SE ................


Nip. 19770918 200604 2 021

4. ERNIWATY ................
19850317 201002 2 003
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA MENYALURKAN BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR
DI KECAMATAN UNA-UNA

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 16 Juli 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 16 Juli 2013.
Atas nama :
1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes
Nip. 19581201 198310 1 003
2. SARJAN TK. LAKO, S.Sos
Nip. 19600612 198310 1 003
3. SUDARTO PALAKANA, SE
Nip. 19770522 200701 1 017
4. ALCE TOWIMBA, SE
Nip. 19650403 199103 2 013
5. IDRUS S. HASAN

II. DASAR PEMIKIRAN


Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis,
geografis, hidrologis, demografis, sosiografis yang menjadikannya
potensial, rawan, dan sering mengalami bencana, baik bencana alam, bencana
non alam, maupun bencana sosial.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban
bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2)
huruf d, diberikan kepada korban bencana dalam bentuk penampungan
sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, dan pelayanan
kesehatan.

III. ISI LAPORAN


Pada hari Senin tanggal 15 Juli 2013 di Kecamatan Una-Una yaitu Desa
Lembanya, Desa Una-Una dan Desa Tanimpo terjadi bencana banjir,
mengakibatkan 69 rumah terendam banjir dan lumpur, atas dasar tersebut kami
dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una
menyalurkan bantuan logistik untuk korban bencana banjir sebanyak 69
KK/rumah. Penyerahan bantuan logistik untuk korban bencana banjir tersebut
diterima oleh Sekretaris Kecamatan Una-Una dan saksikan oleh Kapolsek serta
seluruh korban bencana banjir.
Adapun barang bantuan logistik yang kami salurkan adalah :
1. Mie instan : 69 Dos
2. Gula Pasir : 138 Kg
3. Teh Tjap Daun : 138 Bungkus
4. Susu Nona : 138 Kaleng
5. Minyak Goreng : 138 Botol
6. Saos Sambal : 138 Botol
7. Kecap Manis : 138 Botol
8. Ikan Kaleng : 138 Kaleng
9. Biskuat : 11 Dos

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana banjir merupakan amanat
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26
Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 19 Juli 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes ................


Pembina Utama Muda Nip. 19581201 198310 1 003
Nip. 19610927 198903 1 005
2. SARJAN TK. LAKO, S.Sos ................
Nip. 19600612 198310 1 003

3. SUDARTO PALAKANA, SE ................


Nip. 19770522 200701 1 017

4. ALCE TOWIMBA, SE ................


Nip. 19650403 199103 2 013

5. IDRUS S. HASAN ................


LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA PEMANTAUAN SEKALIGUS MEMBANTU KORBAN BENCANA BANJIR
DI DESA UEDELE KECAMATAN TOJO.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo
Una-Una, Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 19 Maret 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 19 Maret 2013.
Atas nama :
1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes
Nip. 19581201 198310 1 003
2. SUDARTO PALAKANA, SE
Nip. 19770918 200701 1 017
3. MOHAMAD FADHIR SUPU
Nip. 19741116 200801 1 004
4. MAHFUD ENGKE, S.Sos

II. DASAR PEMIKIRAN


Alenia ke IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
Sebagai implementasi dari amanat tersebut dilaksanakan pembangunan nasional yang bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera yang senantiasa memperhatikan hak atas penghidupan dan
perlindungan bagi setiap warga negaranya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris katulistiwa pada
posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi alam yang memiliki berbagai
keunggulan, namun dipihak lain posisinya berada dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis,
geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekwensi yang
cukup tinggi, sehingga memerlukan penanganan yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.
Potensi penyebab bencana diwilayah negara kesatuan Indonesia dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga)
jenis bencana, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

III. ISI LAPORAN


Atas dasar laporan Kepala Desa Uedele Kecamatan Tojo kami dari Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una melakukan pemantauan bencana banjir di Desa Uedele. Dari

hasil pemantauan kami di lapangan, bencana banjir terjadi pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013

yang diawali hujan 2 jam di daerah pegunungan sehingga pada jam 14.30 air mulai menggenangi

pemukiman warga.

Besarnya volume air mengakibatkan 62 (enam puluh dua) unit rumah warga Desa Uedele terendam

banjir dan lumpur selain itu juga banjir tersebut mengakibatkan rusaknya saluran air & dan jalan desa.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil pemantauan kami di lapangan dapat disimpulkan bahwa penyebab bencana banjir yang
terjadi di Desa Uedele Kecamatan Tojo pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013 karena tingginya curah
hujan di daerah pegunungan diperparah lagi saluran air yang ada terlalu kecil untuk menampung
besarnya volume air.
SARAN
Untuk mengatasi bencana banjir agar tidak berulang-ulang terjadi perlu adanya perluasan saluran air
dan pembuatan deker yang lebih besar dari yang sudah ada sekarang.

V. Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan kepada kami.

Ampana, Maret 2012

Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes .................


Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19581201 198310 1 003
Pembina Utama Muda
2. SUDARTO PALAKANA, SE .................
NIP. 19610927 198903 1 005
Nip. 19770918 200701 1 017

3. MOHAMAD FADHIR SUPU .................


Nip. 19741116 200801 1 004

4. MAHFUD ENGKE, S.Sos .................


LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA PEMANTAUAN SEKALIGUS MEMBANTU KORBAN BENCANA BANJIR
DI KECAMATAN TOJO.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo
Una-Una, Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 19 Maret 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 19 Maret 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. FADLI MUHAIMIN
Nip. 19861218 200701 1 007
4. ARFIN A. SUMPE

II. DASAR PEMIKIRAN


Alenia ke IV Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, Sebagai implementasi dari amanat tersebut dilaksanakan
pembangunan nasional yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera yang
senantiasa memperhatikan hak atas penghidupan dan perlindungan bagi setiap warga negaranya
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki wilayah yang luas dan terletak digaris katulistiwa pada
posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi alam yang memiliki berbagai
keunggulan, namun dipihak lain posisinya berada dalam wilayah yang memiliki kondisi geografis,
geologis, hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekwensi
yang cukup tinggi, sehingga memerlukan penanganan yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi.
Potensi penyebab bencana diwilayah negara kesatuan Indonesia dapat dikelompokkan dalam 3
(tiga) jenis bencana, yaitu bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

III. ISI LAPORAN


Atas dasar laporan staf Kantor Camat Tojo kami dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Tojo Una-Una melakukan pemantauan bencana banjir di Kecamatan Tojo Desa Uekuli.
Dari hasil pemantauan kami di lapangan, bencana banjir terjadi pada hari Selasa tanggal 19 Maret
2013 yang diawali hujan 2 jam di daerah pegunungan sehingga pada jam 14.30 air mulai
menggenangi pemukiman warga.
Besarnya volume air mengakibatkan 60 (enam puluh) unit rumah warga Desa Uekuli terendam
banjir dan lumpur selain itu juga banjir tersebut mengakibatkan rusaknya saluran air & dan jalan desa.
IV. KESIMPULAN
Dari hasil pemantauan kami di lapangan dapat disimpulkan bahwa penyebab bencana banjir yang
terjadi di Desa Uekuli Kecamatan Tojo pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2013 karena tingginya curah
hujan di daerah pegunungan diperparah lagi saluran air yang ada terlalu kecil untuk menampung
besarnya volume air.
SARAN
Untuk mengatasi bencana banjir agar tidak berulang-ulang terjadi perlu adanya perluasan saluran air
dan pembuatan deker yang lebih besar dari yang sudah ada sekarang.
Untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir yang dapat dilakukan antara lain yaitu menghentikan
penggundulan hutan di daerah tangkapan air dan tidak membangun yang akan menghambat aliran
air.

V. Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas
yang diberikan kepada kami.

Ampana, Maret 2012

Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 1. SUWARNO, S.Sos ................................


Pembina Utama Muda Nip. 19670706 199101 1 004
NIP. 19610927 198903 1 005
2. MOH. RIFAI, S.Sos ..............................
Nip. 19791231 200502 1 008

3. FADLI MUHAIMIN ...............................


Nip. 19861218 200701 1 007

4. ARFIN A. SUMPE ................................

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG DI
DESA BUNGAYO KECAMATAN TOGEAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 19 April 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 19 April 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S. Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. TALHA LAHAY, SE
Nip. 19770918 200604 2 021
4. MOHAMAD FADHIR SUPU
Nip. 19741116 200801 1 004
5. ERNIWATY
Nip. 19850317 201002 2 003

II. DASAR PEMIKIRAN


Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis,
geografis, hidrologis, demografis, sosiografis yang menjadikannya
potensial, rawan, dan sering mengalami bencana, baik bencana alam, bencana
non alam, maupun bencana sosial.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban
bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2)
huruf d, diberikan kepada korban bencana dalam bentuk penampungan
sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, dan pelayanan
kesehatan.

III. ISI LAPORAN


Pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2013 di Desa Bungayo Kecamatan Togean
terjadi bencana alam angin puting beliung mangakibatkan rusaknya 2 unit
rumah penduduk, atas dasar tersebut kami dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una menyalurkan bantuan logistik untuk
korban bencana alam angin puting beliung, namun ketika akan diserahkan
Kepala Desa Bungayo Moh. Guntur Menolak menerimanya dengan alasan bahwa
laporan kejadian bencana tersebut bukan dibuat oleh Kepala Desa yang
bersangkutan dan apabila ia menerima barang bantuan tersebut akan
menimbulkan kecemburuan sosial pada masyarakat lain walaupun kejadian
tersebut benar terjadi namun tidak menimbulkan kerusakan pada rumah
penduduk.

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana kebakaran merupakan amanat
Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26
Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 22 April 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
YANG MEMBUAT LAPORAN

1. SUWARNO, S. Sos ..............


Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19670706 199101 1 004
Pembina Utama Muda
Nip. 19610927 198903 1 005 2. MOH. RIFAI, S.Sos ..............
Nip. 19791231 200502 1 008

3. TALHA LAHAY, SE ..............


Nip. 19770918 200604 2 021

4. MOHAMAD FADHIR SUPU ..............


Nip. 19741116 200801 1 004

5. ERNIWATY ..............
Nip. 19850317 201002 2 003

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BANTUAN LOGISTIK DAN SANTUNAN KORBAN RUMAH RUSAK RINGAN AKIBAT
BENCANA ANGIN PUTING BELIUNG DI DESA NGGAWIA KECAMATAN TOJO BARAT

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 23 April 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 23 April 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008

II. DASAR PEMIKIRAN


Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis,
geografis, hidrologis, demografis, sosiografis yang menjadikannya
potensial, rawan, dan sering mengalami bencana, baik bencana alam, bencana
non alam, maupun bencana sosial.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban
bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2)
huruf d, diberikan kepada korban bencana dalam bentuk penampungan
sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, dan pelayanan
kesehatan.

III. ISI LAPORAN


Penyerahan bantuan logistik dan santunan korban bencana alam angin puting
beliung an. Madohura disaksikan oleh Sekretaris Desa Nggawia (Rasman
Banjaguru). Bencana angin puting beliung yang terjadi pada hari Sabtu, 24
Maret 2013 di Desa Nggawia Kecamatan Tojo Barat menyebabkan rumah sdr.
Madohura rusak ringan. Adapun santunan untuk korban bencana tersebut
diberikan uang sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) dan barang
bantuan logistik antara lain :
1. Mie instan : 2 Dos
2. Gula Pasir : 2 Kg
3. Susu Nona : 2 Kaleng
4. Minyak Goreng : 2 Botol
5. Biskuat : 1 Dos
6. Saos Sambal : 6 Botol
7. Kecap Manis : 6 Botol
8. Ikan Kaleng : 5 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 2 Bungkus

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana alam angin puting beliung
merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana berhak
mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, serta Peraturan Bupati Tojo
Una-Una Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pemberian Santunan Kepada Korban
Bencana Alam.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 26 April 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 1. SUWARNO, S.Sos ..............


Pembina Utama Muda Nip. 19670706 199101 1 004
Nip. 19610927 198903 1 005

2. MOH. RIFAI, S.Sos ..............


Nip. 19690917 198901 1 001

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MEMERIKSA BARANG BANTUAN BAHAN BANGUNAN RUMAH (BBR)
DI DESA KADODA KECAMATAN WALEA KEPULAUAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal Mei 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal Mei 2013.
Atas nama :
1. AHSAN A.R. DG. MASESE, A.Md.Kep
Nip. 19690917 198901 1 001
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. ALCE TOWIMBA, SE
Nip. 19650403 199103 2 013

II. DASAR PEMIKIRAN


Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 47), penyelenggaraan penanggulangan bencana
diharapkan semakin baik karena Pemerintah & Pemerintah Daerah menjadi penanggung
jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Penanggulangan bencana
dilakukan secara terarah, terkoordinasi & terpadu mulai sejak penetapan kebijakan
pembangunan yang beresiko timbulnya bencana. Untuk pelaksanaannya sesuai dengan Pasal
57 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 dinyatakan bahwa, penyelenggaraan
penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana yaitu meliputi rehabilitasi &
rekonstruksi.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Dana
Bantuan Bencana Pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah & Pemerintah Daerah
mengalokasikan anggaran penanggulangan bencana dalam APBN & APBD secara memadai.
Dalam ayat 3 huruf c dinyatakan bahwa dalam penanggulangan bencana yang bersumber
dari APBN sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat 1 Pemerintah menyediakan dana
bantuan sosial berpola hibah dan Pasal 6 ayat 5 menyatakan bahwa dana bantuan sosial
berpola hibah disediakan dalam APBN untuk kegiatan pada tahap pascabencana.

III. ISI LAPORAN


Pemeriksaan barang bantuan bahan bangunan rumah (bbr) pascabencana dilaksanakan
di Desa Kadoda Kecamatan Walea Kepulauan, adapun barang bantuan BBR yang diperiksa
yaitu :
No. Bahan Bangunan Rumah Kuantitas Jumlah Unit
1. Seng gelombang 50 Lbr
50 Lbr 4
2. Tripleks 3 mm 20 Lbr
20 Lbr 4
3. Seng plat lebar 30 cm 8M 8M 4
4. Semen tonasa 20 Sak
20 Sak 4
5. Paku tanam 5 Kg 5 Kg 4
6. Paku tripleks 1 Kg 1 Kg 4
7. Paku seng 2 Kg 2 Kg 4
8. Kunci pintu 2 Bh 4
9. Engsel pintu 2 Bh 4
10. Engsel jendela 2 Bh 4
11. Batu kali 3,5 M3 4
12. Pasir 3,5 M3 4
13. Kayu kelas II 3 4
Dari hasil pemeriksaan tersebut semua barang dalam keadaan baik dan cukup kecuali batu
kali belum ada.

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan bahan bangunan rumah (bbr) pasca bencana merupakan program Bidang
Rehabilitasi & Rekonstruksi BPBD Kabupaten Tojo Una-Una untuk korban bencana alam
angin puting beliung yang terjadi pada hari Rabu, 30 November 2011 di Desa Kadoda Kec.
Walea Kepulauan mengakibatkan 4 unit rumah rusak.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 6 Mei 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 1. AHSAN A.R. DG. MASESE, A.Md.Kep .........


Pembina Utama Muda Nip. 19690917 198901 1 001
Nip. 19610927 198903 1 005
2. MOH. RIFAI, S.Sos .........
Nip. 19791231 200502 1 008

3. ALCE TOWIMBA, SE .........


Nip. 19650403 199103 2 013

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MEMERIKSA BARANG BANTUAN BAHAN BANGUNAN RUMAH (BBR)
DI DESA BAHARI KECAMATAN TOJO

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 7 Mei 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 7 Mei 2013.
Atas nama :
1. AHSAN A.R. DG. MASESE, A.Md.Kep
Nip. 19690917 198901 1 001
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. ALCE TOWIMBA, SE
Nip. 19650403 199103 2 013

II. DASAR PEMIKIRAN


Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 47), penyelenggaraan penanggulangan bencana
diharapkan semakin baik karena Pemerintah & Pemerintah Daerah menjadi penanggung
jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Penanggulangan bencana
dilakukan secara terarah, terkoordinasi & terpadu mulai sejak penetapan kebijakan
pembangunan yang beresiko timbulnya bencana. Untuk pelaksanaannya sesuai dengan Pasal
57 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 dinyatakan bahwa, penyelenggaraan
penanggulangan bencana pada tahap pasca bencana yaitu meliputi rehabilitasi &
rekonstruksi.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Dana
Bantuan Bencana Pasal 5 ayat 1 menyatakan bahwa Pemerintah & Pemerintah Daerah
mengalokasikan anggaran penanggulangan bencana dalam APBN & APBD secara memadai.
Dalam ayat 3 huruf c dinyatakan bahwa dalam penanggulangan bencana yang bersumber
dari APBN sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat 1 Pemerintah menyediakan dana
bantuan sosial berpola hibah dan Pasal 6 ayat 5 menyatakan bahwa dana bantuan sosial
berpola hibah disediakan dalam APBN untuk kegiatan pada tahap pascabencana.

III. ISI LAPORAN


Pemeriksaan barang bantuan bahan bangunan rumah (bbr) pascabencana dilaksanakan
di Desa Bahari Kecamatan Tojo, adapun barang bantuan BBR yang diperiksa yaitu :
No. Bahan Bangunan Rumah Kuantitas Jumlah Unit
1. Seng gelombang 50 Lbr
50 Lbr 1
2. Tripleks 3 mm 20 Lbr
20 Lbr 1
3. Seng plat lebar 30 cm 8M 8M 1
4. Semen tonasa 20 Sak
20 Sak 1
5. Paku tanam 5 Kg 5 Kg 1
6. Paku tripleks 1 Kg 1 Kg 1
7. Paku seng 2 Kg 2 Kg 1
8. Kunci pintu 2 Bh 1
9. Engsel pintu 2 Bh 1
10. Engsel jendela 2 Bh 1
11. Batu kali 3,5 M3 1
12. Pasir 3,5 M3 1
13. Kayu kelas II 3 1
Dari hasil pemeriksaan tersebut semua barang dalam keadaan baik dan cukup kecuali kayu
kelas II belum ada dan tripleks sebanyak 20 lbr tidak sesuai dengan kontrak karena tripleks
yang ada ukuran 2 mm sedangkan dalam kontrak 3 mm.

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan bahan bangunan rumah (bbr) pasca bencana merupakan program Bidang
Rehabilitasi & Rekonstruksi BPBD Kabupaten Tojo Una-Una untuk korban bencana banjir
yang terjadi pada hari Sabtu, 21 Januari 2012 di Desa Bahari Kec. Tojo mengakibatkan 1
unit rumah hanyut dibawa banjir.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas
tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 10 Mei 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 1. AHSAN A.R. DG. MASESE, A.Md.Kep .........


Pembina Utama Muda Nip. 19690917 198901 1 001
Nip. 19610927 198903 1 005
2. MOH. RIFAI, S.Sos .........
Nip. 19791231 200502 1 008

3. ALCE TOWIMBA, SE .........


Nip. 19650403 199103 2 013

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BANTUAN LOGISTIK DI DESA TOBIL KECAMATAN TOGEAN
I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 24 Mei 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 24 Mei 2013.
Atas nama :
1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM, M.Kes
Nip. 19581201 198310 1 003
2. SARJAN TK. LAKO, S.Sos
Nip. 19600612 198310 1 003
3. AHSAN A.R. DG. MASESE, A.Md.Kep
Nip. 19690917 198901 1 001
4. IRWAN ANDI K, A.Md.Kep
Nip. 19661028 199103 1 013
5. TALHA LAHAY, SE
Nip. 19770918 200604 2 021
6. ERNIWATY
Nip. 19850317 201002 2 003
7. MAHFUD ENGKE, S.Sos
8. IDRUS S. HASAN

II. DASAR PEMIKIRAN


Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis,
geografis, hidrologis, demografis, sosiografis yang menjadikannya
potensial, rawan, dan sering mengalami bencana, baik bencana alam, bencana
non alam, maupun bencana sosial.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban
bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2)
huruf d, diberikan kepada korban bencana dalam bentuk penampungan
sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, dan pelayanan
kesehatan.

III. ISI LAPORAN


Bupati Tojo Una-Una (Drs. DAMSIK LADJALANI) menyerahkan langsung bantuan
logistik kepada Kepala Desa Tobil (SAMSI SAIDO) selanjutnya akan salurkan
kepada masyarakat Tobil Kecamatan Togean, penyerahan ini disaksikan oleh
Camat Togean (KARTAMIN POMBALA, S.Pd.I) dan Camat Una-Una (MUH. NUR LASUPU,
S.Pd.I).
Adapun tujuan penyaluran bantuan logistik untuk masyarakat Desa Tobil
Kecamatan Togean yaitu untuk menanggulangi kekurangan pangan akibat
lumpuhnya aktifitas perekonomian masyarakat.

Selain menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat Desa Tobil, BPBD Kab.
Tojo Una-Una juga menyalurkan bantuan logistik dan santunan kepada keluarga
korban pembunuhan sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah).
Adapun barang bantuan logistik yang disalurkan yaitu :
1. Mie instan : 170 Dos
2. Gula Pasir : 340 Kg
3. Susu Nona : 340 Kaleng
4. Minyak Goreng : 340 Botol
5. Biskuat : 28 Dos
6. Saos Sambal : 340 Botol
7. Kecap Manis : 340 Botol
8. Ikan Kaleng : 340 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 340 Bungkus

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana alam angin puting beliung
merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana berhak
mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, serta Peraturan Bupati Tojo
Una-Una Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pemberian Santunan Kepada Korban
Bencana Alam.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 27 Mei 2013


Mengetahui :
YANG MEMBUAT LAPORAN
KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA 1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM, M.Kes .........................
Nip. 19581201 198310 1 003

2. SARJAN TK. LAKO, S.Sos .........................


Nip. 19600612 198310 1 003
Drs. HAMBIAH SOETEDJO
Pembina Utama Muda 3. AHSAN A.R. DG. MASESE, A.Md.Kep .........................
Nip. 19610927 198903 1 005 Nip. 19690917 198901 1 001

9. IRWAN ANDI K, A.Md.Kep


.........................
Nip. 19661028 199103 1 013

10. TALHA LAHAY, SE


Nip. 19770918 200604 2 021 .........................

11. ERNIWATY
Nip. 19850317 201002 2 003 .........................

12. MAHFUD ENGKE, S.Sos .........................

13. IDRUS S. HASAN .........................


LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA MENYALURKAN BANTUAN LOGISTIK DI DESA TOBIL KECAMATAN TOGEAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 24 Mei 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 24 Mei 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. ANCERUDIN, SKM
Nip. 19730515 199402 1 003
4. SUDARTO PALAKANA, SE
Nip. 19770522 200701 1 017
5. KARMIN
6. NURIATY POMALINGO
7. ARFIN A. SUMPE

II. DASAR PEMIKIRAN


Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis,
geografis, hidrologis, demografis, sosiografis yang menjadikannya
potensial, rawan, dan sering mengalami bencana, baik bencana alam, bencana
non alam, maupun bencana sosial.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang yang menjadi korban
bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1) bahwa bantuan
pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (2)
huruf d, diberikan kepada korban bencana dalam bentuk penampungan
sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, dan pelayanan
kesehatan.

III. ISI LAPORAN


Bupati Tojo Una-Una (Drs. DAMSIK LADJALANI) menyerahkan langsung bantuan
logistik kepada Kepala Desa Tobil (SAMSI SAIDO) selanjutnya akan salurkan
kepada masyarakat Tobil Kecamatan Togean, penyerahan ini disaksikan oleh
Camat Togean (KARTAMIN POMBALA, S.Pd.I) dan Camat Una-Una (MUH. NUR LASUPU,
S.Pd.I).
Adapun tujuan penyaluran bantuan logistik untuk masyarakat Desa Tobil
Kecamatan Togean yaitu untuk menanggulangi kekurangan pangan akibat
lumpuhnya aktifitas perekonomian masyarakat.
Selain menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat Desa Tobil, BPBD Kab.
Tojo Una-Una juga menyalurkan bantuan logistik dan santunan kepada keluarga
korban pembunuhan sebesar Rp. 2.000.000 (Dua Juta Rupiah).
Adapun barang bantuan logistik yang disalurkan yaitu :
1. Mie instan : 170 Dos
2. Gula Pasir : 340 Kg
3. Susu Nona : 340 Kaleng
4. Minyak Goreng : 340 Botol
5. Biskuat : 28 Dos
6. Saos Sambal : 340 Botol
7. Kecap Manis : 340 Botol
8. Ikan Kaleng : 340 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 340 Bungkus

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana alam angin puting beliung
merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana berhak
mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, serta Peraturan Bupati Tojo
Una-Una Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pemberian Santunan Kepada Korban
Bencana Alam.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 27 Mei 2013


Mengetahui :
YANG MEMBUAT LAPORAN
KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA 1. SUWARNO, S.Sos .........................
Nip. 19670706 199101 1 004

2. MOH. RIFAI, S.Sos .........................


Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19791231 200502 1 008
Pembina Utama Muda
3. ANCERUDIN, SKM .........................
Nip. 19610927 198903 1 005
Nip. 19730515 199402 1 003

8. SUDARTO PALAKANA, SE .........................


Nip. 19770522 200701 1 017
.........................
9. KARMIN
.........................
10. NURIATY POMALINGO
.........................
11. ARFIN A. SUMPE
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA MENYALURKAN SANTUNAN DUKA UNTUK KORBAN BENCANA DI
DESA TUTUNG KECAMATAN WALEA KEPULAUAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal Mei 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal Mei 2013.
Atas nama : 1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. FADLI MUHAIMIN
Nip. 19861218 200701 1 007

II. DASAR PEMIKIRAN


Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas
kejadian bencana cukup tinggi baik bencana alam, non alam maupun
bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian
bencana memiliki dampak yang luas, baik secara sosial, psikis,
ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam
danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan
kerugian harta benda serta merusak sarana dan prasarana publik yang
ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat
membutuhkan bantuan dari pihak luar. Namun terkadang keterlibatan
pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat korban
bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian
bantuan yang diberikan dengan kebutuhan masyarakat ataupun
kecemburuan sosial diantara orang-orang yang
merasa diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana
sangat bernilai tinggi dan bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang
memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif yang dapat
mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat
bersangkutan. Persoalan lainnya yang sering terjadi yaitu ketika
suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan
tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di
lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan
organisasi yang mampu mengkoordinasikan dan mengelola bantuan
sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang membutuhkannya, juga
membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual
maupun kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan
yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa bantuan
bagi korban bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal
24). Santunan duka cita diberikan dalam bentuk biaya pemakaman
dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam,non
alam maupun bencana sosial merupakan dampak bencana yang bersifat
primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak lingkungan secara
langsung pada saat bencana terjadi antara lain menimbulkan kematian.
Dampak bencana yang bersifat sekunder yaitu timbulnya masalah
keluarga terutama apabila kepala keluarga meninggal dunia.
III. ISI LAPORAN
Penyaluran santunan duka kepada keluarga korban bencana an.
Almarhum Mukrim Manonorang diterima langsung oleh Ayah Kandung/Ahli
Waris (Syaripudin K. Manonorang) sebesar Rp. 2.000.000 (Dua
Juta Rupiah) disaksikan oleh Kepala Desa Tutung (Sudirham S.
Mokolalang).
Bencana alam badai dan gelombang tinggi yang menimpa Alm. Mukrim
Manonorang terjadi pada hari Senin, 18 Maret 2013 di Perairan Desa
Tutung.

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan santunan kepada korban bencana alam an. Alm. Mukrim
Manonorang merupakan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan & Pendanaan Bantuan Bencana
Pasal 24 Ayat 1 Pemerintah & pemerintah daerah menyediakan dan
memberikan bantuan bencana kepada korban bencana, serta Peraturan
Bupati Tojo Una-Una Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pemberian
Santunan Kepada Korban Bencana Alam.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, 3 Juni 2013


Mengetahui :
YANG MEMBUAT LAPORAN
KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA 1. SUWARNO, S.Sos .........................
Nip. 19670706 199101 1 004

2. MOH. RIFAI, S.Sos .........................


Nip. 19791231 200502 1 008
Drs. HAMBIAH SOETEDJO
Pembina Utama Muda
3. FADLI MUHAIMIN .........................
Nip. 19610927 198903 1 005
Nip. 19861218 200701 1 007
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA MENYALURKAN BARANG BANTUAN LOGISTIK DAN SANTUNAN KORBAN BENCANA
DI DESA POPOLII KECAMATAN WALEA KEPULAUAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal Juni 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal Juni 2013.
Atas nama : 1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. MOHAMAD FADHIR SUPU
Nip. 19741116 200801 1 004

II. DASAR PEMIKIRAN


Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas
kejadian bencana cukup tinggi baik bencana alam, non alam maupun
bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian
bencana memiliki dampak yang luas, baik secara sosial, psikis,
ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam
danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan
kerugian harta benda serta merusak sarana dan prasarana publik yang
ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat
membutuhkan bantuan dari pihak luar. Namun terkadang keterlibatan
pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat korban
bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian
bantuan yang diberikan dengan kebutuhan masyarakat ataupun
kecemburuan sosial diantara orang-orang yang
merasa diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana
sangat bernilai tinggi dan bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang
memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif yang dapat
mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat
bersangkutan. Persoalan lainnya yang sering terjadi yaitu ketika
suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan
tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di
lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan
organisasi yang mampu mengkoordinasikan dan mengelola bantuan
sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang membutuhkannya, juga
membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual
maupun kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan
yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang
Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa bantuan
bagi korban bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal
24). Santunan duka cita diberikan dalam bentuk biaya pemakaman
dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam,
non alam maupun bencana sosial merupakan dampak bencana yang bersifat
primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak lingkungan secara
langsung pada saat bencana terjadi antara lain
menimbulkan kematian. Dampak bencana yang bersifat sekunder yaitu
timbulnya masalah keluarga terutama apabila kepala keluarga meninggal
dunia.
III. ISI LAPORAN
Penyaluran barang bantuan logistik dan santunan korban bencana
diterima langsung oleh korban bencana (Ahim Rauf) disaksikan oleh
Sekretaris Desa Popolii (Nurdin H. Angkoan) dan Sekcam Walea
Kepulauan. Bencana yang menimpa sdr. Ahim Rauf terjadi pada hari
Minggu, 21 April 2013 di Desa Popolii Kecamatan Walea Kepulauan
mengakibatkan rumah rusak ringan.
Adapun santunan korban bencana yang diberikan sebesar Rp. 1.000.000,-
(Satu Juta Rupiah) dan barang bantuan logistik terdiri dari :
1. Mie instan : 2 Dos
2. Gula Pasir : 2 Kg
3. Susu Nona : 4 Kaleng
4. Minyak Goreng : 3 Botol
5. Biskuat : 1 Dos
6. Saos Sambal : 4 Botol
7. Kecap Manis : 4 Botol
8. Ikan Kaleng : 5 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 5 Bungkus

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan santunan kepada korban bencana alam an. Ahim Rauf
merupakan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2008 tentang Pengelolaan & Pendanaan Bantuan Bencana Pasal 24
Ayat 1 Pemerintah & pemerintah daerah menyediakan dan memberikan
bantuan bencana kepada korban bencana, serta Peraturan Bupati Tojo
Una-Una Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pemberian Santunan Kepada
Korban Bencana Alam.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.

Ampana, Juni 2013


Mengetahui :
YANG MEMBUAT LAPORAN
KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA 1. SUWARNO, S.Sos .........................
Nip. 19670706 199101 1 004

2. MOH. RIFAI, S.Sos .........................


Nip. 19791231 200502 1 008
Drs. HAMBIAH SOETEDJO
Pembina Utama Muda
3. MOHAMAD FADHIR SUPU .........................
Nip. 19610927 198903 1 005
Nip. 19741116 200801 1 004
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA MENYALURKAN SANTUNAN DAN BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA LONGSOR
DI DESA SAMPOBAE KECAMATAN TOGEAN

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal Juli 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal Juli 2013.
Atas nama : Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19610927 198903 1 005

II. DASAR PEMIKIRAN


Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian bencana cukup tinggi baik
bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian bencana memiliki dampak yang
luas, baik secara sosial, psikis, ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam
danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan kerugian harta benda serta merusak
sarana dan prasarana publik yang ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat membutuhkan bantuan dari
pihak luar. Namun terkadang keterlibatan pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
korban bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian bantuan yang diberikan
dengan kebutuhan masyarakat ataupun kecemburuan sosial diantara orang-orang yang merasa
diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana sangat bernilai tinggi dan
bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif yang
dapat mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat bersangkutan. Persoalan lainnya
yang sering terjadi yaitu ketika suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan
tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan organisasi yang mampu
mengkoordinasikan dan mengelola bantuan sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang
membutuhkannya, juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual maupun
kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa bantuan bagi korban
bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal 24). Santunan duka cita diberikan dalam
bentuk biaya pemakaman dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam, non alam maupun bencana sosial
merupakan dampak bencana yang bersifat primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak
lingkungan secara langsung pada saat bencana terjadi antara lain menimbulkan kematian. Dampak
bencana yang bersifat sekunder yaitu timbulnya masalah keluarga terutama apabila kepala keluarga
meninggal dunia.
III. ISI LAPORAN

Penyaluran santunan dan bantuan logistik untuk korban bencana longsor diterima langsung oleh

korban bencana (Risman Yarsat) disaksikan oleh Kaur Pemerintahan Desa Sampobae (Anton Djumaran).

Bencana longsor yang menimpa rumah sdr. Risman Yarsat terjadi pada hari Rabu, 16 Juli 2013 di Desa
Sampobae Kecamatan Togean mengakibatkan rumah tersebut tertimbun longsoran tanah dan

mengalami kerusakan ringan.

Adapun santunan korban bencana yang diberikan sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) dan
barang bantuan logistik terdiri dari :
1. Mie instan : 2 Dos
2. Gula Pasir : 2 Kg
3. Susu Nona : 2 Kaleng
4. Minyak Goreng : 2 Botol
5. Saos Sambal : 2 Botol
6. Kecap Manis : 2 Botol
7. Ikan Kaleng : 2 Kaleng
8. Teh Tjap Daun : 2 Bungkus

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan santunan kepada korban bencana longsor an. Risman Yarsat bertujuan untuk
meringankan beban warga yang menjadi korban bencana, dimana santunan tersebut akan digunakan
korban bencana untuk menyewa orang dalam rangka pembersihan material longsor. Adapun dasar
pemberian santunan kepada korban bencana merupakan amanat Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan & Pendanaan Bantuan Bencana Pasal 24 Ayat 1
Pemerintah & pemerintah daerah menyediakan dan memberikan bantuan bencana kepada korban
bencana, serta Peraturan Bupati Tojo Una-Una Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pemberian
Santunan Kepada Korban Bencana Alam.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan kepada kami.

Ampana, 29 Juli 2013


Mengetahui :

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH YANG MEMBUAT LAPORAN


KABUPATEN TOJO UNA-UNA
KEPALA PELAKSANA
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004 ............................

2. SARJAN TK. LAKO, S.Sos


Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19600612 198310 1 003 ............................
Pembina Utama Muda
Nip. 19610927 198903 1 005 3. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008 ............................

4. MOHAMAD FADHIR SUPU


19741116 200801 1 004 ............................

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BARANG BANTUAN LOGISTIK DAN SANTUNAN UNTUK KORBAN
BENCANA DI DESA NGGAWIA KECAMATAN TOJO BARAT

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo
Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal November 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal November 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008

II. DASAR PEMIKIRAN


Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian bencana cukup tinggi baik
bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian bencana memiliki dampak yang
luas, baik secara sosial, psikis, ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam
danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan kerugian harta benda serta merusak
sarana dan prasarana publik yang ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat membutuhkan bantuan dari
pihak luar. Namun terkadang keterlibatan pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
korban bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian bantuan yang diberikan
dengan kebutuhan masyarakat ataupun kecemburuan sosial diantara orang-orang yang merasa
diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana sangat bernilai tinggi dan
bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif yang
dapat mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat bersangkutan. Persoalan lainnya
yang sering terjadi yaitu ketika suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan
tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan organisasi yang mampu
mengkoordinasikan dan mengelola bantuan sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang
membutuhkannya, juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual maupun
kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa bantuan bagi korban
bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal 24). Santunan duka cita diberikan dalam
bentuk biaya pemakaman dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam, non alam maupun bencana sosial
merupakan dampak bencana yang bersifat primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak
lingkungan secara langsung pada saat bencana terjadi antara lain menimbulkan kematian. Dampak
bencana yang bersifat sekunder yaitu timbulnya masalah keluarga terutama apabila kepala keluarga
meninggal dunia.

III. ISI LAPORAN


Penyaluran barang bantuan logistik dan santunan korban bencana diterima langsung oleh korban

bencana (Muh. Nawir) disaksikan oleh Sekretaris Desa Nggawia (Rasman Banjaguru) dan staf Kantor

Camat Tojo Barat. Bencana angin kencang yang menumbangkan pohon kapuk dan menimpa rumah
sdr. Muh. Nawir sehingga rumah tersebut rusak terjadi pada hari Senin 9 September 2013 di Desa

Nggawia Kecamatan Tojo Barat.


Adapun santunan korban bencana yang diberikan sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) dan

barang bantuan logistik terdiri dari :

1. Mie instan : 2 Dos


2. Gula Pasir : 4 Kg
3. Susu Nona : 4 Kaleng
4. Minyak Goreng : 4 Botol
5. Biskuat : 4 Pack
6. Saos Sambal : 4 Botol
7. Kecap Manis : 4 Botol
8. Ikan Kaleng : 4 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 4 Bungkus

IV. KESIMPULAN

Pemberian bantuan santunan kepada korban bencana alam an. Muh. Nawir merupakan amanat

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pengelolaan & Pendanaan

Bantuan Bencana Pasal 24 Ayat 1 Pemerintah & pemerintah daerah menyediakan dan memberikan

bantuan bencana kepada korban bencana, serta Peraturan Bupati Tojo Una-Una Nomor 7 Tahun 2013

Tentang Pedoman Pemberian Santunan Kepada Korban Bencana Alam.

V. PENUTUP

Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan kepada kami.

Ampana, November 2013


Mengetahui :

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA YANG MEMBUAT LAPORAN


DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
KEPALA PELAKSANA
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004 ............................

Drs. HAMBIAH SOETEDJO


Pembina Utama Muda 2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19610927 198903 1 005 Nip. 19791231 200502 1 008 ............................

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR & LONGSOR DI
DESA TUTUNG KECAMATAN WALEA KEPULAUAN.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo
Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal Agustus 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal Agustus 2013.
Atas nama :
1. KISMAN DG. MATIKKE, SKM. M.Kes
Nip. 19581201 198310 1 003
2. ISMED B. TAADAN
Nip. 19681203 199003 1 005
3. TALHA LAHAY, SE
Nip. 19770918 200604 2 021
4. ERNIWATY
Nip. 19850317 201002 2 003
5. Nip. FATMAHWATY, S.Pi

II. DASAR PEMIKIRAN


Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian bencana cukup tinggi baik
bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian bencana memiliki dampak yang
luas, baik secara sosial, psikis, ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam
danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan kerugian harta benda serta merusak
sarana dan prasarana publik yang ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat membutuhkan bantuan dari
pihak luar. Namun terkadang keterlibatan pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
korban bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian bantuan yang diberikan
dengan kebutuhan masyarakat ataupun kecemburuan sosial diantara orang-orang yang merasa
diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana sangat bernilai tinggi dan
bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif yang
dapat mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat bersangkutan. Persoalan lainnya
yang sering terjadi yaitu ketika suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan
tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan organisasi yang mampu
mengkoordinasikan dan mengelola bantuan sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang
membutuhkannya, juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual maupun
kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa bantuan bagi korban
bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal 24). Santunan duka cita diberikan dalam
bentuk biaya pemakaman dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam, non alam maupun bencana sosial
merupakan dampak bencana yang bersifat primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak
lingkungan secara langsung pada saat bencana terjadi antara lain menimbulkan kematian. Dampak
bencana yang bersifat sekunder yaitu timbulnya masalah keluarga terutama apabila kepala keluarga
meninggal dunia.

III. ISI LAPORAN


Barang bantuan logistik untuk korban bencana banjir & longsor di Desa Tutung Kecamatan Walea
Kepulauan diserahkan langsung oleh Bupati Tojo Una-Una (Drs. Damsik Ladjalani) kepada Kepala Desa

Tutung (Sudirham S. Mokolalang) yang selanjutnya akan dibagikan kepada masyarakat yang rumahnya

terendam banjir dan lumpur. Bencana banjir & longsor di Desa Tuutung Kecamatan Walea Kepulauan
terjadi pada hari Rabu dini hari, 21 Agustus 2013. Akibat bencana tersebut 38 rumah warga terendam
banjir dan lumpur, satu rumah di antaranya mengalami rusak ringan.

Adapun barang bantuan logistik yang disalurkan di Desa Tutung terdiri dari :
1. Mie instan : 25 Dos
2. Gula Pasir : 1 Karung
3. Susu Nona : 50 Kaleng
4. Minyak Goreng : 50 Botol
5. Biskuat : 5 Dos
6. Saos Sambal : 50 Botol
7. Kecap Manis : 50 Botol
8. Ikan Kaleng : 50 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 50 Bungkus

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24
tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana

berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar,

V. PENUTUP

Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas yang

diberikan kepada kami.

Ampana, 27 Agustus 2013


Mengetahui :

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA YANG MEMBUAT LAPORAN


DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
KEPALA PELAKSANA 1. KISMAN DG. M, SKM. M.Kes ............................
Nip. 19581201 198310 1 003

2. ISMED B. TAADAN ............................


Nip. 19681203 199003 1 005

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 3. TALHA LAHAY, SE ............................


Pembina Utama Muda Nip. 19770918 200604 2 021
Nip. 19610927 198903 1 005
4. ERNIWATY ............................
Nip. 19850317 201002 2 003

5. FATMAHWATY, S.Pi ............................

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BARANG BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR
DI DESA MALEI TOJO KECAMATAN TOJO BARAT.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal Agustus 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal Agustus 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. MOHAMAD FADHIR SUPU
Nip. 19741116 200801 1 004

II. DASAR PEMIKIRAN


Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian bencana cukup tinggi
baik bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian bencana memiliki dampak
yang luas, baik secara sosial, psikis, ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam,
non alam danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan kerugian harta benda
serta merusak sarana dan prasarana publik yang ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan
penghidupan masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat membutuhkan bantuan
dari pihak luar. Namun terkadang keterlibatan pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada
masyarakat korban bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian bantuan
yang diberikan dengan kebutuhan masyarakat ataupun kecemburuan sosial diantara orang-orang
yang merasa diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana sangat bernilai tinggi dan
bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif
yang dapat mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat bersangkutan. Persoalan
lainnya yang sering terjadi yaitu ketika suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat
memberikan bantuan tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di
lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan organisasi yang mampu
mengkoordinasikan dan mengelola bantuan sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang
membutuhkannya, juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual maupun
kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa
bantuan bagi korban bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal 24). Santunan duka
cita diberikan dalam bentuk biaya pemakaman dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam, non alam maupun bencana
sosial merupakan dampak bencana yang bersifat primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak
lingkungan secara langsung pada saat bencana terjadi antara lain menimbulkan kematian. Dampak
bencana yang bersifat sekunder yaitu timbulnya masalah keluarga terutama apabila kepala keluarga
meninggal dunia.

III. ISI LAPORAN


Barang bantuan logistik untuk korban bencana banjir di Desa Malei Tojo Kecamatan Tojo Barat
diserahkan oleh Kepala Bidang Kedaruratan & Logistik Kabupaten Tojo (Suwarno, S.Sos) kepada
Kepala Sekretaris Desa Malei Tojo (Saltin Sibana) yang selanjutnya akan dibagikan kepada
masyarakat yang rumahnya terendam banjir. Bencana banjir di Desa Malei Tojo Kecamatan Tojo
Barat terjadi pada hari Rabu dini hari, 24 Juli 2013. Akibat bencana tersebut 5 rumah warga
terendam banjir dan lumpur, 1 rumah di antaranya mengalami rusak ringan.
Adapun barang bantuan logistik yang disalurkan di Desa Malei Tojo terdiri dari :
1. Mie instan : 5 Dos
2. Gula Pasir : 10 Kg
3. Susu Nona : 10 Kaleng
4. Minyak Goreng : 10 Botol
5. Biskuat : 1 Dos
6. Saos Sambal : 10 Botol
7. Kecap Manis : 10 Botol
8. Ikan Kaleng : 10 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 10 Bungkus

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana banjir & longsor merupakan amanat Undang-
Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap orang
yang terkena bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar,

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas
yang diberikan kepada kami.

Ampana, Agustus 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD YANG MEMBUAT LAPORAN


KABUPATEN TOJO UNA-UNA

1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004 ..........................

Drs. HAMBIAH SOETEDJO 2. MOH. RIFAI, S.Sos


Pembina Utama Muda Nip. 19791231 200502 1 008 ..........................
Nip. 19610927 198903 1 005
3. MOHAMAD FADHIR SUPU
Nip. 19741116 200801 1 004 ..........................

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BARANG BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR DI DESA
OLILAN KECAMATAN WALEA KEPULAUAN.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo
Una-Una
Nomor : 094/ /Perlum Tanggal Agustus 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /2013 Tanggal Agustus 2013.
Atas nama : Drs. HAMBIAH SOETEDJO Nip. 19610927 198903 1 005
II. DASAR PEMIKIRAN
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian bencana cukup tinggi baik
bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian bencana memiliki dampak yang
luas, baik secara sosial, psikis, ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam
danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan kerugian harta benda serta merusak
sarana dan prasarana publik yang ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat membutuhkan bantuan dari
pihak luar. Namun terkadang keterlibatan pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
korban bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian bantuan yang diberikan
dengan kebutuhan masyarakat ataupun kecemburuan sosial diantara orang-orang yang merasa
diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana sangat bernilai tinggi dan
bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif yang
dapat mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat bersangkutan. Persoalan lainnya
yang sering terjadi yaitu ketika suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan
tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan organisasi yang mampu
mengkoordinasikan dan mengelola bantuan sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang
membutuhkannya, juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual maupun
kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa bantuan bagi korban
bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal 24). Santunan duka cita diberikan dalam
bentuk biaya pemakaman dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam, non alam maupun bencana sosial
merupakan dampak bencana yang bersifat primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak
lingkungan secara langsung pada saat bencana terjadi antara lain menimbulkan kematian. Dampak
bencana yang bersifat sekunder yaitu timbulnya masalah keluarga terutama apabila kepala keluarga
meninggal dunia.

III. ISI LAPORAN

Barang bantuan logistik untuk korban bencana banjir & longsor di Desa Olilan Kecamatan Walea
Kepulauan diterima oleh Kaur Pemerintahan Desa Olilan dan disaksikan oleh Camat Walea Kepulauan

(Ali Abd. Karim, SE) yang selanjutnya akan dibagikan kepada masyarakat yang rumahnya terendam

banjir dan lumpur. Bencana banjir di Desa Olilan Kecamatan Walea Kepulauan terjadi pada hari Kamis,

29 Agustus 2013. Akibat bencana tersebut rumah warga terendam banjir dan lumpur.
Adapun barang bantuan logistik yang disalurkan di Desa Olilan terdiri dari :
1. Mie instan : 30 Dos
2. Gula Pasir : 60 Kg
3. Susu Nona : 60 Kaleng
4. Minyak Goreng : 60 Botol
5. Biskuat : 5 Dos
6. Saos Sambal : 60 Botol
7. Kecap Manis : 60 Botol
8. Ikan Kaleng : 60 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 60 Bungkus
IV. KESIMPULAN

Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana banjir & longsor merupakan amanat Undang-

Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap orang yang

terkena bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar,

V. PENUTUP

Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan kepada kami.

Ampana, 2 September 2013


Mengetahui :

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN


ASISTEN BID. ADUM & KESRA YANG MEMBUAT LAPORAN

Ir. MUNAWAR MAPU, M.Si Drs. HAMBIAH SOETEDJO


Pembina Utama Muda Pembina Utama Muda
Nip. 19591211 198903 1 007 Nip. 19610927 198903 1 005

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN BARANG BANTUAN LOGISTIK UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR DI DESA
BINANGUNA KECAMATAN UNA-UNA

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo
Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal November 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal November 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. TALHA LAHAY, SE
Nip.19770918 200604 2 021
II. DASAR PEMIKIRAN
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian bencana cukup tinggi baik
bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian bencana memiliki dampak yang
luas, baik secara sosial, psikis, ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam
danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan kerugian harta benda serta merusak
sarana dan prasarana publik yang ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat membutuhkan bantuan dari
pihak luar. Namun terkadang keterlibatan pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
korban bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian bantuan yang diberikan
dengan kebutuhan masyarakat ataupun kecemburuan sosial diantara orang-orang yang merasa
diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana sangat bernilai tinggi dan
bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif yang
dapat mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat bersangkutan. Persoalan lainnya
yang sering terjadi yaitu ketika suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan
tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan organisasi yang mampu
mengkoordinasikan dan mengelola bantuan sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang
membutuhkannya, juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual maupun
kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa bantuan bagi korban
bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal 24). Santunan duka cita diberikan dalam
bentuk biaya pemakaman dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam, non alam maupun bencana sosial
merupakan dampak bencana yang bersifat primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak
lingkungan secara langsung pada saat bencana terjadi antara lain menimbulkan kematian. Dampak
bencana yang bersifat sekunder yaitu timbulnya masalah keluarga terutama apabila kepala keluarga
meninggal dunia.

III. ISI LAPORAN


Penyaluran barang bantuan logistik untuk korban bencana banjir di Desa Binanguna Kecamatan Una-
Una diterima langsung oleh korban senyak 5 (Lima) Kepala Keluarga dan disaksikan oleh aparat Desa

Binanguna. Bencana banjir di Desa Binanguna Kecamatan Una-Una terjadi pada tanggal 4 Agustus

2013, Akibat bencana tersebut 3 (Tiga) rumah warga rusak dan 2 (Dua) rumah terendam banjir dan

pasir serta bebatuan.

Adapun barang bantuan logistik yang disalurkan di Desa Binanguna terdiri dari :
1. Mie instan : 5 Dos
2. Gula Pasir : 10 Kg
3. Susu Nona : 10 Kaleng
4. Minyak Goreng : 10 Botol
5. Biskuat : 10 Pack
6. Saos Sambal : 10 Botol
7. Kecap Manis : 10 Botol
8. Ikan Kaleng : 10 Kaleng
9. Teh Tjap Daun : 10 Bungkus
10. Kantongan Plastik : 3 Pack
11 Karung : 5 Lembar

IV. KESIMPULAN
Pemberian bantuan logistik kepada korban bencana banjir merupakan amanat Undang-Undang Nomor

24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Pasal 26 Ayat 2 Setiap orang yang terkena bencana

berhak mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar,

V. PENUTUP

Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas yang

diberikan kepada kami.

Ampana, 5 Desember 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


YANG MEMBUAT LAPORAN
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

1. SUWARNO, S.Sos .......................


Nip. 19670706 199101 1 004
Drs. HAMBIAH SOETEDJO
Pembina Utama Muda
Nip. 19610927 198903 1 005
2. MOH. RIFAI, S.Sos .......................
Nip. 19791231 200502 1 008

3. TALHA LAHAY, SE ........................


Nip. 19770918 200604 2 021

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENYALURKAN SANTUNAN UNTUK KORBAN BENCANA BANJIR
DI DESA BINANGUNA KECAMATAN UNA-UNA

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal Desember 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal Desember 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. MOHAMAD FADHIR SUPU
Nip. 19741116 200801 1 004
II. DASAR PEMIKIRAN
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki potensi serta intensitas kejadian bencana cukup tinggi baik
bencana alam, non alam maupun bencana sosial. Hal demikian tentunya pantas untuk
dipedulikan,mengingat akibat yang ditimbulkan oleh suatu kejadian bencana memiliki dampak yang
luas, baik secara sosial, psikis, ekonomi,bahkan politik. Hampir semua jenis bencana alam, non alam
danbencana sosial telah menimbulkan korban jiwa, kecacatan dan kerugian harta benda serta merusak
sarana dan prasarana publik yang ada, pengungsian, ketidaknormalan kehidupan dan penghidupan
masyarakat serta pelaksanaan pembangunan.
Ketika bencana muncul, suatu masyarakat yang menjadi korban sangat membutuhkan bantuan dari
pihak luar. Namun terkadang keterlibatan pihak luar di dalam memberikan bantuan kepada masyarakat
korban bencana, dapat menimbulkan masalah baru berupa ketidaksesuaian bantuan yang diberikan
dengan kebutuhan masyarakat ataupun kecemburuan sosial diantara orang-orang yang merasa
diperlakukan secara tidak adil.
Bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena bencana sangat bernilai tinggi dan
bermanfaat. Namun tidak sedikit pula yang memandang bahwa bantuan memiliki sisi-sisi negatif yang
dapat mengganggu keleluasaan (privacy) dan harga diri masyarakat bersangkutan. Persoalan lainnya
yang sering terjadi yaitu ketika suatu bencana terjadi, banyak pihak yang terlibat memberikan bantuan
tidak terkoordinir dengan baik sehingga menimbulkan kekacauan di lapangan.
Berbagai persoalan dan permasalahan di atas disamping membutuhkan organisasi yang mampu
mengkoordinasikan dan mengelola bantuan sehingga bermanfaat dan membantu bagi yang
membutuhkannya, juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat baik secara individual maupun
kolektif. Semua ini secara mendasar membutuhkan arah kebijakan yang jelas dan tegas.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan
Bantuan Bencana sebagai penjabaran dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana telah memberikan rambu-rambu bahwa bantuan bagi korban
bencana antara lain mencakup santunan duka cita (pasal 24). Santunan duka cita diberikan dalam
bentuk biaya pemakaman dan/atau uang duka (pasal 25).
Permasalahan yang timbul sebagai akibat peristiwa bencana alam, non alam maupun bencana sosial
merupakan dampak bencana yang bersifat primer yaitu menyengsarakan orang dan merusak
lingkungan secara langsung pada saat bencana terjadi antara lain menimbulkan kematian. Dampak
bencana yang bersifat sekunder yaitu timbulnya masalah keluarga terutama apabila kepala keluarga
meninggal dunia.

III. ISI LAPORAN


Penyerahan santunan untuk korban bencana banjir disaksikan oleh Kepala Desa Binanguna (Asmad S.
Badar) dan diterima langsung oleh 3 (tiga) Kepala Keluarga yang menjadi korban yaitu : 1. Adam

Karunia (64 Tahun) rumah rusak berat (hanyut) sebesar Rp. 3.000.000,- 2. Aziz Ismail (32 Tahun)

rumah rusak berat (hanyut) sebesar Rp. 3.000.000,- 3. Djidu Botutihe (60 Tahun) rumah rusak sedang

sebesar Rp. 2.000.000,-

Bencana banjir yang terjadi pada tangggal 9 Agustus 2013 di Desa Binanguna Kecamatan Una-Una

merusak 3 Unit rumah dan 2 Unit rumah terendam.

IV. KESIMPULAN

Adapun tujuan pemberian santunan untuk korban bencana banjir yaitu sebagai bentuk kepedulian

pemerintah daerah kepada warganya yang mengalami bencana dan untuk mengurangi beban
kerugian yang dialami oleh korban bencana. Dasar pemberian santunan kepada korban bencana yaitu
Peraturan Bupati Tojo Una-Una Nomor : 07 Tahun 2013 tentang Pedoman Pemberian Santunan Kepada

Korban Bencana Alam tanggal 9 Januari 2013.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas yang

diberikan kepada kami.

Ampana, Desember 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


YANG MEMBUAT LAPORAN
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

1. SUWARNO, S.Sos .......................


Nip. 19670706 199101 1 004
Drs. HAMBIAH SOETEDJO
Pembina Utama Muda
Nip. 19610927 198903 1 005
2. MOH. RIFAI, S.Sos .......................
Nip. 19791231 200502 1 008

3. MOHAMAD FADHIR SUPU ......................


Nip. 19741116 200801 1 004

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA MENGIKUTI DIKLATNAS : PEDOMAN PENYUSUNAN PERKADA DAN AUDIT PERJALANAN
DINAS BERDASARKAN PERMENDAGRI NO. 16 TAHUN 2013 DAN PERMENKEU NO. 113/PMK.05/2012 SERTA
PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL MAUPUN
STANDAR KOMPETENSI PNS BERDASARKAN PERKA BKN RI NO. 7 DAN NO. 8
TAHUN 2013 DI JAKARTA.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tojo
Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 23 September 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 23 September 2013.
Atas nama : MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
II. DASAR PEMIKIRAN

Sesuai amanat Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005, maka setiap Daerah Otonom dituntut untuk mengurusi Rumah

Tangganya sendiri, oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi dalam pembangunan daerah adalah
pemenuhan akan kebutuhan Suber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas demi terselenggaranya

pemerintahan yang baik. Salah satu wujud nyata peningkatan SDM yang berkualitas adalah dengan

kegiatan Diklatnas ataupun pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja aparatur yang salah
satu diantaranya adalah Pedoman Penyusunan Perkada dan Audit Perjalanan Dinas Berdasarkan
Permendagri No. 16 Tahun 2013 dan Permenkeu No. 113/PMK.05/2012 serta Pedoman Penyusunan

dan Perumusan Standar Kompetensi Manajerial maupun Standar Kompetensi Pns berdasarkan Perka

BKN RI NO. 7 dan No. 8 Tahun 2013.

III. ISI LAPORAN

Diklatnas yang diselenggarakan oleh PURBAKA Badan Kepegawaian Negara, dengan materi antara lain :

1. Pedoman Penyusunan Perkada dan Audit Perjalanan Dinas Berdasarkan Permendagri No. 16 Tahun

2013 serta Permenkeu RI No. 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi

Pejabat Negara, Pegawai Negeri dan Pegawai Tidak Tetap.


2. Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil sesuai Peraturan Kepala

BKN No. 7 Tahun 2013.


3. Pedoman Perumusan Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil sesuai Peraturan Kepala BKN

No. 8 Tahun 2013.

IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dalam rangka menjamin obyektivitas dan

kualitas pengangkatan PNS dalam jabatan, serta untuk mendukung terwujudnya profesionalisme PNS
diperlukan standar kompetensi jabatan sedangkan standar kompetensi jabatan yang wajib dimiliki oleh

setiap PNS, yang terdiri dari standar kompetensi teknis dan standar kompetensi manajerial.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan kepada kami.

Ampana, 30 September 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA BPBD


KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN
Drs. HAMBIAH SOETEDJO MOH. RIFAI, S.Sos
Pembina Utama Muda Nip. 19791231 200502 1 008
Nip. 19610927 198903 1 005

LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS


DALAM RANGKA EVAKUASI/PENCARIAN NELAYAN HILANG SAAT MELAUT DI KECAMATAN UNA-UNA.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal November 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal November 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. IDRUS S. HASAN

II. DASAR PEMIKIRAN


Bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis,
hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana, baik yang disebabkan
oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia yang menyebabkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis
yang dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan nasional.
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Bencana non alam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa
kegagalan teknologi, kegagalan modernisasi, epidemi dan wabah penyakit. Bencana sosial
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas
masyarakat, dan teror.
Dalam penanggulangan bencana perlu adanya koordinasi dan penanganan yang cepat,
tepat, efektif, efisien, terpadu dan akuntabel, agar korban jiwa dan kerugian harta benda
dapat diminimalisir.
Penanggulangan bencana, khususnya pada saat tanggap darurat bencana harus dilakukan
secara cepat, tepat dan dikoordinasikan dalam satu komando. Untuk melaksanakan
penanganan tanggap darurat bencana, maka pemerintah/pemerintah daerah yang diwakili
oleh Kepala BNPB/BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya dapat
menunjuk seorang pejabat sebagai komandan penanganan tanggap darurat bencana
sesuai Peraturan Pemerintah nomor 21 Tahun 2008 pasal 47 ayat (2).
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya memudahkan akses untuk memerintahkan sektor
dalam hal permintaan dan pengerahan sumberdaya manusia, peralatan, logistik, imigrasi,
cukai dan karantina, perizinan, pengadaan barang/jasa, pengelolaan dan pertanggung
jawaban atas uang dan atau barang, serta penyelamatan.

III. ISI LAPORAN


Atas dasar laporan masyarakat Kelurahan Bailo Baru bahwa salah satu anggota keluarga
mereka an. Mustafa Saleh (56 Tahun) yang pergi memancing ikan pada tanggal 30 Oktober
2013 hingga tanggal 3 November 2013 belum kembali, keluarga menduga Mustafa Saleh
(56 Tahun) terkena bencana badai & gelombang tinggi sehingga belum kembali. Atas dasar
tersebut kami dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-
Una bersama salah satu anggota keluarga korban melakukan evakuasi/pencarian di tempat
korban biasa memancing ikan.
Evakuasi/pencarian korban nelayan hilang dimulai di sekitar perairan Pulau Taupan
dilanjutkan di perairan Desa Bomba, Desa Siatu hingga Desa Taningkola tetapi korban
belum ditemukan. Pencarian kami lanjutkan di bagian timur Pulau Batudaka hingga bagian
selatan tetapi korban tidak juga di temukan.

IV. KESIMPULAN
Evakuasi/pencarian korban nelayan hilang merupakan salah satu bentuk penanggulangan
bencana pada tahap saat bencana terjadi, dalam Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2010 tentang Pedoman Pencarian, Pertologan
& Evakuasi dijelaskan bahwa dalam pencarian, pertolongan dan evakuasi dilaksanakan
secara cepat dan tepat serta dapat dipertanggungjawabkan.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan kepada kami untuk bahan tindak lanjut seperlunya.

Ampana, 11 November 2013


Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO SUWARNO, S. Sos


Pembina Utama Muda Nip. 19670706 199101 1 004
Nip. 19610927 198903 1 005

MOH. RIFAI, S.Sos


Nip. 19791231 200502 1 008

IDRUS S. HASAN
LAPORAN HASIL PERJALANAN DINAS
DALAM RANGKA KONSULTASI & PERMOHONAN BANTUAN LOGISTIK UNTUK TAHUN ANGGARAN 2014
PADA BPBD PROPINSI SULAWESI TENGAH DI PALU.

I. DASAR PELAKSANAAN
Surat Perintah Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Tojo Una-Una
Nomor : 094/ /BPBD/2013 Tanggal 2013.
Surat Perintah Perjalanan Dinas
Nomor : 090/ /BPBD/2013 Tanggal 2013.
Atas nama :
1. SUWARNO, S.Sos
Nip. 19670706 199101 1 004
2. MOH. RIFAI, S.Sos
Nip. 19791231 200502 1 008
3. FADLI MUHAIMIN
Nip. 19861218 200701 1 007
II. DASAR PEMIKIRAN
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geologis,
geografis, hidrologis, demografis, sosiografis yang menjadikannya
potensial, rawan, dan sering mengalami bencana, baik bencana alam,
bencana non alam, maupun bencana sosial.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana pasal 26 ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang
yang menjadi korban bencana berhak mendapatkan bantuan pemenuhan
kebutuhan dasar.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesa Nomor 22 Tahun 2008
tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana pasal 28 ayat (1)
bahwa bantuan pemenuhan kebutuhan dasar sebagaimana dimaksud dalam
pasal 24 ayat (2) huruf d, diberikan kepada korban bencana dalam bentuk
penampungan sementara, bantuan pangan, sandang, air bersih dan
sanitasi, dan pelayanan kesehatan.

III. ISI LAPORAN


Konsultasi & permohonan bantuan logistik untuk Tahun Anggaran 2014 pada
BPBD Propinsi Sulawesi Tengah di Palu diterima oleh Kepala Pelaksana
(Ir. Bartolumeus Tandigala, CES). Pada pertemuan tersebut beliau
berjanji pada Tahun Anggaran 2014 akan mengupayakan barang bantuan
logistik kepada BPBD Kab. Tojo Una-Una untuk dijadikan bufferstock
(stok penyangga) mengantisipasi bila bencana terjadi.

IV. KESIMPULAN
Konsultasi & permohonan barang bantuan logistik pada Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Sulawesi Tengah sangat
diperlukan mengingat keterbatasan dana maupun peralatan yang dimiliki
oleh BPBD Kabupaten Tojo Una-Una, selain itu agar tercipta pemahaman
yang sama tentang penanggulangan bencana meliputi pra bencana, saat
terjadinya bencana dan sesudah terjadinya bencana.
SARAN
Pemda Kabupaten Tojo Una-Una sebaiknya menyediakan dana yang memadai
dalam hal penyediaan bufferstock untuk mengantisipasi jika bencana
terjadi.

V. PENUTUP
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini dibuat sebagai wujud
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada kami.
Ampana, Desember 2013
Mengetahui :

KEPALA PELAKSANA
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
KABUPATEN TOJO UNA-UNA YANG MEMBUAT LAPORAN

Drs. HAMBIAH SOETEDJO SUWARNO, S. Sos


Pembina Utama Muda Nip. 19670706 199101 1 004
Nip. 19610927 198903 1 005

MOH. RIFAI, S.Sos


Nip. 19791231 200502 1 008

FADLI MUHAIMIN
Nip. 19861218 200701 1 007

An. CAMAT TOJO BARAT


SEKCAM

LIDERSUT MAKARURU, S.Pd


Pembina
Nip. 19631205 198207 1 001

Anda mungkin juga menyukai