Anda di halaman 1dari 12

Kerangka Acuan Kerja

PEMBUATAN FILM DOKUMENTER


TAHUN 2021

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/


BADAN PERTANAHAN NASIONAL
Jakarta, 2021
I. LATAR BELAKANG
Reforma Agraria menjadi salah satu program prioritas nasional yang tercantum dalam
agenda ke-lima Nawacita Presiden yaitu ‘Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia
Indonesia’. Reforma Agraria juga tertuang dalam RPJMN 2015-2019 yakni “Reforma
Agraria melalui redistribusi tanah melalui redistribusi tanah dan bantuan pemberdayaan
masyarakat”.

Program Reforma Agraria secara prinsip dibagi dalam dua skema yaitu berupa
legalisasi asset seluas 4,5 juta ha ditambah redistribusi lahan juga seluas 4,5 juta ha.
Untuk program legalisasi asset, lahan seluas 4,5 juta hektar milik masyarakat dilegalkan
dengan program sertifikasi. Sedangkan untuk redistribusi tanah, tanah seluas 4,5 juta
hektar dibagikan kepada masyarakat juga.

Ketentuan teknis pelaksanaan program ini diatur dalam Perpres Nomor 45 tahun 2016
tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017. Tujuan Redistribusi Tanah adalah
memperbaiki kondisi sosial-ekonomi rakyat dengan cara membagikan lahan secara adil
dan merata kepada warga negara. Dengan begitu, ketimpangan kepemilikan tanah di
Indonesia diharapkan bisa berkurang.

Dalam rangka untuk percepatan capaian target reforma agraria, Pemerintah Indonesia
menerima pinjaman dari Bank Dunia untuk pembiayaan program Percepatan Reforma
Agraria (One Map Project). Pinjaman ini dikelola Kementerian Agraria /Badan
Pertanahan Nasional dan digunakan untuk pembiayaan berbagai program guna
mendukung upaya terjadinya reforma agraria. Salah satu kegiatan adalah Pilot
Percepatan Redistribusi Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dari kawasan hutan
dalam rangka penataan agraria berkelanjutan merupakan program yang berfokus
pada upaya pelepasan kawasan hutan non produktif dimana obyek tanah yang
dilepaskan ini berasal dari kategori hutan berdasarkan Surat Keputusan (SK)
Pencadangan Pelepasan Kawasan Hutan (KLHK).

Lokasi kegiatan pilot redistribusi TORA berada di empat propinsi yakni Kalimantan
Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan. Sebagai sebuah
upaya rintisan, Pilot Project TORA mempunyai tujuan; (a) Melakukan kajian dan trial
proses bisnis terintegrasi pelepasan kawasan hutan, redistribusi tanah serta
pemberdayaan masyarakat (b) Participatory planning yang dapat menginkorporasikan
jenis-jenis hak dan pengamanan yang dibutuhkan atas satu hamparan yang terintegrasi,
dan (c) Best Practice model pelepasan kawasan HPK non produktif sebagai sumber
TORA dengan memperhatikan aspek sosial ekonomi, lingkungan dan tata ruang.

Untuk memberikan gambaran tentang proses redistribusi tanah, manfaat dan kendala
yang dihadapi, akan dilakukan kegiatan pembuatan film dokumenter yang bertujuan
untuk melakukan dokumentasi pada empat lokasi pilot tersebut secara utuh, dimana
masing-masing lokasi dapat dieksplorasi bagaimana upaya dari Kementerian ATR/BPN
dalam melakukan redistribusi tanah di masing-masing lokasi. Film dokumenter akan
disajikan dari sudut pandangan yang berbeda, dimana diharapkan proses yang terjadi
di masing-masing lokasi dapat menjadi best practice bagi upaya pelaksanaan program
reforma agraria, khususnya percepatan Redistribusi TORA yang berdasar dari SK
pencadangan pelepasan kawasan hutan.

Melalui media film dokumenter ini juga diharapkan apa yang dilakukan oleh
Kementerian ATR/BPN beserta jajarannya melaksanakan percepatan redistribusi tanah
dapat disebarluaskan guna mendapatkan dukungan (engagement) dari stakeholder
yang berada di level pusat (Kementerian/Lembaga), keseriusan stakeholder daerah
(Pemerintah Daerah, NGO/Ormas Daerah) serta dari masyarakat calon penerima
manfaat.

II. TUJUAN KEGIATAN


Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah;
a. Memberikan pemahaman kepada publik tentang 5W+1H program percepatan
redistribusi TORA;

b. Memberikan informasi tentang pilot project secara tepat, up to date dengan tetap
menjaga optimisme atas nilai manfaat program bagi upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat;

c. Menyusun bahan edukasi dan publikasi yang tepat agar mampu dijadikan sumber
referensi bagaimana program percepatan reforma agraria redistribusi tanah
dilaksanakan.

Tema yang akan dikembangkan disesuaikan dengan karakteristik wilayah lokasi pilot
proyek antara lain sebagai berikut :

No Film Tema Keterangan


1 Film-1 Kebijakan Program Reforma Berkaitan dengan pelaksanaan
Agraria dengan setting lokasi Reforma Agraria dan testimoni dari
di Jakarta Lintas Kementerian/ Lembaga
dalam mendukung tercapainya
tujuan Kegiatan
2 Film-2 Best practice Pelaksanaan Berkaitan dengan best practice
Reforma Agraria dari pelaksanaan Reforma Agraria,
pelepasan kawasan hutan di testimoni dan harapan dari Lintas
Kabupaten Musi Banyuasin dan Pemerintah Daerah, Tokoh
Banyuasin dalam rangka Masyarakat, dan stakeholder
meningkatkan produksi lainnya di Provinsi Sumatera
pertanian di Provinsi Sumatera Selatan
Selatan
3 Film-3 Best practice Pelaksanaan Berkaitan dengan best practice
Reforma Agraria dari pelaksanaan Reforma Agraria,
pelepasan kawasan hutan testimoni dan harapan dari Lintas
melalui Pengelolaan Tanah Pemerintah Daerah, Tokoh
secara modern (corporate farm) Masyarakat, dan stakeholder
melalui Pendekatan Adat di lainnya di Kabupaten Sintang
Kabupaten Sintang
4 Film-4 Best practice Pelaksanaan Berkaitan dengan best practice
Reforma Agraria dari pelaksanaan Reforma Agraria,
pelepasan kawasan hutan testimoni dan harapan dari Lintas
sebagai upaya perbaikan Pemerintah Daerah, Tokoh
lingkungan di Kabupaten Masyarakat, dan stakeholder
Pulang Pisau. lainnya di Kabupaten Pulang Pisau
dalam kaitannya perbaikan
lingkungan akibat maraknya
No Film Tema Keterangan
penambangan liar

5 Film-5 Best practice Pelaksanaan Berkaitan dengan best practice


Reforma Agraria dari pelaksanaan Reforma Agraria,
pelepasan kawasan hutan testimoni dan harapan dari Lintas
dalam rangka mendukung Pemerintah Daerah, Tokoh
realisasi Kutai Kertanegara Masyarakat, dan stakeholder
sebagai calon ibukota negara lainnya di Kabupaten Kutai
Kartanegara sebagai bentuk
dukungan untuk calon Ibu Kota
Negara melalui penataan aset dan
penataan akses

III. DASAR HUKUM


A. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria;
B. TAP Nomor IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan Sumber
Daya Alam;
C. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian
Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian;
D. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1964 tentang Perubahan dan
Tambahan Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan
Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian;
E. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;
F. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
G. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional;
H. Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan
Tanah dalam Kawasan Hutan;
I. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria;
J. Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Pelaksanaan Landreform;
K. Keputusan Presiden Nomor 34 tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional di Bidang
pertanahan;
L. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor
8 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional;
M. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Subbagian, Seksi dan Subbidang di
Lingkungan Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia;
N. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 1981 tentang Pelaksanaan
Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1980 tentang Perincian Tugas dan Tata
Kerja Pelaksanaan Landreform;
O. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 1984 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembayaran Ganti Kerugian Tanah Kelebihan Maksimum dan
Guntai (absentee) Obyek Redistribusi Landreform;
P. Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 tentang Penertiban Tanah-tanah
Obyek Redistribusi Landreform; dan
Q. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Permohonan Penegasan Tanah
Negara menjadi Obyek Pengaturan Penguasaan Tanah/Landreform.

IV. SPESIFIKASI TEKNIS OUTPUT FILM


Spesifikasi keluaran seperti table berikut :

Diskripsi Teknis Spesifikasi Output

5 (lima) video dengan rinician 4 video dokumenter


Total Video yang harus
berdasarkan lokasi dan satu video tentang program
diproduksi
percepatan redistribusi tanah

Untuk video dokumenter program, @ 7-10 menit


Untuk video penjelasan program 5-7 menit, konsep antara
Durasi Video
animasi/dokumenter akan disesuaikan dengan kebutuhan
pengguna

Format Output 4K dengan tambahan output downgrade dpi Full HDMI, MP4

Audio Stereo, Build on 2.1 up to 5.1


Produksi sendiri atau membeli lisensi
Backsound Agar tidak melanggar Hak Cipta yang dapat menimbulkan
masalah gugatan
Pria/wanita dengan suara berat/tidak nyaring, intonasi
VO gender
yang jelas dan bagus dalam laval Bahasa

Subtitles Translasi dalam Bahasa inggris ada pada setiap video

Remarks Semua stock shoot akan menjadi hak pengguna jasa

V. TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan pembuatan film dokumenter akan dilakukan oleh pihak ke tiga
dengan melalui mekanisme pengadaan langsung. Pihak ke tiga akan melakukan
serangkaian tahapan kegiatan sebagai berikut :
a. Pra Produksi;
Kegiatan dalam tahap ini adalah melakukan koordinasi dengan pengguna jasa,
mempresentasikan rencana kerja dan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan, menyusun draft 5 (lima) naskah film dokumenter dan memfinalkan sesuai
arahan dari pengguna jasa, melakukan koordinasi dalam rangka persiapan
produksi;

b. Produksi
Dalam tahapan ini, penyedia jasa melaksanakan shooting di empat propinsi lokasi
Pilot Project yaitu di Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah dan Kalimantan Timur (sebagaimana tema masing-masing) dan 1 shooting di
Jakarta dengan menyiapkan bahan-bahan grafis, vector yang akan menjadi
pelengkap film.

c. Koordinasi dan persiapan shooting


Pada kegiatan tersebut beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

i. Prinsip pengambilan gambar :


Agar tidak terpaku dengan objek utama, usahakan mengambil gambar
objek sekitarnya, View untuk pengambilan gambar bisa diambil dari
berbagai sudut. View bisa diambil dari angle atas (vertikal) atau angle
horizontal
ii. Proses pengambilan gambar dan gerakan
Teknis Pengambilan gambar melibatkan komposisi statis (gambar-gambar)
dan komposisi dinamis dimana pengambilan gambar mempertimbangkan
efek dari waktu atau kontinuitas cerita dalam setiap pengambilan gambar
atau itu dapat diciptakan melalui penggabungan gambar
iii. Kebutuhan Peralatan
Kebutuhan peralatan minimal yang akan digunakan penyedia dalam
pengambilan gambar adalah sebagai berikut;

No Peralatan Jumlah Spesifikasi


1. Kamera Set 2 (dua) Unit x • Lumix S1H (Body)
5 lokasi • Battery DMW-BLJ31 (7.2V,
3100mAh) (3x)
• Battery Charger DMW-BTC14 (1x)
• AC Adapter and AC Mains Lead (1x)
• USB Type-C to USB Type-C Cable (1x)
• USB Type-C to USB Type-A Cable (1x)
• SD Card SDXC II 128gb (2x)
• Lens Adapter EF to L-Mount (1x)
• Tripod Set 100mm (High, Baby,
Hihat)
• Cinema Lens (Zeiss CP2/ CP3/ Canon
Cinema Lens)
• ND Set 4x5.6 (3,6,9) + Polarizer (1x)
• TILTA Cage for S1H (1x)
• TILTA Mattebox 4x5.6 Clamp On (1x)
• TILTA Cinema Follow Focus (1x)
• TILTA Dual Handle Grip +
Shoulderpad (1x)
• V-Mount Plate (1x)
No Peralatan Jumlah Spesifikasi
• V-Mount Battery (2x)
• Charger V-Mount (1x)
• Monitor Atomos Shogun 7" +
Articulate Arm (1x)
• Monitor Director 17" (Sony OLED/
Bestview 4K)
• Kabel SDI 25m (2x)
2. Lensa + FilterKamera 4 (empat) • Covers Full Frame & Super 35
unit x 5 lokasi Sensors
• T1.5 Maximum Aperture
• 11-Blade Iris
• Breathing Minimized Virtually to
Zero
• Dual Focus Markings
• Stepless 300° Focus Rotation
• Same Gear Positions as Other CN-E
Models
• Dust and Water Resistant Housing
3. Boom Mic & Audio Set 1 (satu) unit x • Adjustable Stereo X/Y
5 lokasi MicrophoneCan Record 4 Tracks
Simultaneously.
• 2 x XLR / 1/4" Combination Input
Jacks.
• 3.5mm Line Input with 2.5V Plug-In
Power.
• 28 & 48V Phantom Power.
Frequency Range : 40 Hz – 20k Hz.
• Output Impedance : 200 ohms.
• Maximum SPL : 134dB SPL (@ 1k Hz,
1% THD into 1KΩ load)
• Sensitivity : -38.0dB re 1 Volt/Pascal
(12.60mV @ 94 dB SPL) +/- 2 dB @
1k Hz.
• Equivalent Noise Level (A-weighted)
: 20dB-A.
• Record & Play WAV & MP3 Formats.
• AD/DA Conversion up to 24-Bit / 96
kHz.
• Built-In Metronome and Chromatic
Tuner.
• 2-In/2-Out Interface via USB.
4. Drone Set 1 (dua) unit x DJI Inspire 1 Single Remote (4K)
5 lokasi

- Single Remote

- 2 Batt TB 48, 1 Batt TB 47, Total 3 Batt

- Ipad Mini 2 32gb Wifi

- Sun Hood For Ipad Mini 2

- Pilot, 12 Jam Kerja, unlimited spot


No Peralatan Jumlah Spesifikasi

Keunggulan :

Hasil kamera tanpa efek fish-eye

Dapat terbang Indoor

Jarak Terbang hingga 1 Km

Ketinggian hingga 400 meter

Lama terbang hingga 17 menit

94⁰ wide-angle FOV

3-axis, 360⁰ rotating gimbal

Photos : 12 Megapixels

Video : 4K @ 24-30 fps atau 1080p @


24-60fps,

Recording video : UHD (4K):


4096x2160p – 24/25 fps

3840x2160p – 24/25/30 fps

FHD : 1920x1080p –
24/25/30/48/50/60 fps

HD : 1280x720p – 24/25/30/48/50/60
fps
5. Lighting + Reflector 3 (tiga) set x • Light Source: 900 LED beads
1 lokasi • Luminance Angle: 55 degree
• Color Temperature: 5500K
• Mobile Phone Remote Distance:
>20m
• Mobile Phone Remote System:
Support Android 4.3 and above &
bluetooth 4.0 and above & ISO 7.0
and above mobile phone
• Remote Control Distance: >20m
• Output Power: 54W
• Lumen: 7200LM
• Average Service Life: Approx.
50000H
• Power Supply: Two NP-F lithium
batteries or external 19V or 5A DC
power supply(not included)
• Item size: 25.5 x 18.5 x 5cm / 10 x
7.3 x 2.0in
• Item weight: 924g / 2.04LB
• Package size: 30 x 22 x 7cm / 11.8 x
8.7 x 2.7in
No Peralatan Jumlah Spesifikasi
• Package weight: 1460g / 3.21LB
6. Osmo Kamera + 1 (satu) unit • Etc Weight : 4.1 lb / 1.86 kg
Mounting Cam Set x 5 lokasi • Etc Battery Runtime : 12 Hours
• Etc Ports : 1 x USB Type-C
• Etc Load Capacity : 7.94 lb / 3.6 kg
• Etc Follow Speed : Pan: 360°/s Tilt:
360°/s Roll: 360°/s
• Etc Rotation Range : Yaw (Pan):
360° Pitch (Tilt): 280° (-95 to 185°)
Roll: 360°
• Etc Number of Axes : 3-Axis (Pitch,
Roll, Yaw)

d. Paska Produksi
Seluruh bahan yang telah diperoleh melalui tahapan produksi dielaborasikan
dengan narasi yang dibawakan oleh Narator dan Audio backsound dan diedit untuk
menghasilkan output sesuai spesifikasi. Hasil editing offline harus direviu oleh
pengguna jasa.

Pada tahapan ini juga sudah mulai memadukan hasil dari berbagai unsur dimulai
dari Narator, konsep infografis, vector, text dan narasi pendukung yang dimasukkan
dalam masing-masing scene setelah disetujui, dikembangkan dan disempurnakan
lebih baik sesuai masukan dan arahan dari pengguna jasa. Dalam tahapan juga
akan ada revisi dilakukan berdasarkan masukan yang disusun dengan melihat time
frame scene. Hasil revisi terakhir akan direview oleh pengguna jasa untuk
mendapatkan masukan akhir.

Unsur-Unsur Suara Dalam Pembuatan Film Dokumenter:

1) Dialog
Pembicaraan dua orang atau lebih dan sumber suaranya itu terlihat di layar
dan ruang cerita. Interview atau wawancara berkaitan dengan tema yang
dibawakan pada masing-masing film;
2) Direct Address
Pembicaraan yang dilakukan oleh satu orang yang seolah-olah berbicara
dengan penonton. Misalnya pembawa acara di televisi atau seseorang yang
sedang diwawancara. Narasi yang akan dibawakan oleh Narator akan
ditentukan sesuai dengan tema yang dibawakan dan permintaan pengguna
jasa;
3) Narasi
Pembicaraan yang sumber suaranya tidak terlihat di layar maupun di ruang
cerita. Contoh: dalam film dokumenter menceritakan tentang Pilot Project
Redistribusi Tanah yang berasal dari pelepasan kawasan hutan.

VI. PENGGUNA JASA

Pengguna jasa dari kegiatan ini adalah Direktorat Landreform, Direktorat Jenderal
Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN. Berkaitan dengan Strategi Implementasi dan
Pengendalian Program akan dikoordinasikan oleh Konsultan Komunikasi di bawah
arahan Tim Humas dan Publikasi Sekretariat, Project Manager, Direktorat Landreform
dan Direktorat Jenderal Penataan Agraria.

VII. PELAPORAN DAN KELUARAN KEGIATAN

Untuk penjaminan mutu seluruh tujuan kegiatan tersebut dapat tercapai dengan baik,
untuk itu pelaksana kegiatan (penyedia) harus menyampaikan laporan-laporan sebagai
berikut:
1. Laporan Pendahuluan, yang memuat Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Draft
Storyline, List Taking Shoot, Rencana Pelaksanaan Pekerjaan, Jenis Peralatan
yang akan digunakan dalam kegiatan, Personil yang akan ditugaskan;
2. Laporan Kemajuan, dalam rangka untuk memperoleh informasi kemajuan
pelaksanaan;
3. Laporan Akhir, yang memuat Hasil Pelaksanaan Pekerjaan, Dokumentasi Hasil
Produksi, Master lima film yang telah memperoleh persetujuan approved (bentuk
jadi), dan dokumen-dokumen pendukung lainnya

Sebagai keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersedianya Film
Dokumenter Program Pelaksanaan Pilot Program di masing-masing lokasi (4 video
dokumenter) dan ditambah satu video penjelasan tentang program Redistribusi Tanah
sebagai bagian dari Program Percepatan Reforma Agraria. Film tersebut diharapkan
dapat digunakan sebagai bahan sosialisasi dan advokasi kepada berbagai pihak
dalam rangka untuk mendukung proses percepatan capaian redistribusi tanah dari
kawasan HPKv Tidak Produktif (Hutan Produksi Konversi Tidak Produktif).

VIII. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

Diharapkan calon penyedia jasa terekrut dan dapat berkontrak di Minggu ke 4 Bulan
Oktober 2021 dan melaksanakan pekerjaan selama 60 (enam puluh) hari kalender,
yakni pada periode bulan November – Desember 2021.

Detail rencana pelaksanaan kegiatan disajikan dalam matriks berikut;

Tahapan Pelaksanaan Okt Nov Des


No
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Seleksi Terbatas Pelaksana


1
Kegiatan

2 Kontrak Kerja

Kick Off dan Presentasi Rencana


3
Kerja Pelaksana

Laporan Pendahuluan

4 Pembahasan Storyline

5 Persiapan Produksi

6 Produksi (on site/Animasi)


Tahapan Pelaksanaan
No Okt Nov Des
Kegiatan

7 Pasca Produksi (editing)

8 Finalisasi

Laporan Kemajuan

a. Video 1

b. Video 2

c. Video 3

d. Video 4

e. Video 5

9 Revisi Akhir dan Duplikasi

Laporan Akhir

IX. KUALIFIKASI PENYEDIA JASA

Kriteria bagi calon penyedia jasa kegiatan ini :

1. Penyedia jasa dari yang memenuhi persyaratan administrasi yaitu KBLI 59111/
59112/ 5912 yang wajib sudah aktif

2. Penyedia jasa dari kegiatan ini merupakan perusahaan yang telah berpengalaman
dalam memproduksi film dokumenter di pemerintah maupun di swasta yang
dibuktikan dengan pengalaman perusahaan yang bisa ditunjukan kontrak kerja
dalam 3 tahun terakhir;

3. Penyedia Jasa menyatakan kesanggupan menyediakan peralatan yang dibutuhkan


untuk proses produksi dan paska produksi sesuai dengan spesifikasi yang
dipersyaratkan oleh pengguna jasa yang dapat ditunjukkan dengan bukti
kepemilikan alat produksi ataupun dukungan dari mitra kerja Penyedia Jasa dan
ketersediaan peralatan sesuai spesifikasi/yang setara untuk digunakan dalam
proses pelaksanaan kegiatan;

4. Penyedia Jasa menyatakan kesanggupan menyediakan modal pelaksanaan


kegiatan sebesar 70% dari Rencana Anggaran Biaya yang diajukan kepada
pengguna jasa;

5. Calon pemenang bersedia melaksanakan beauty contest dihadapan pemilik


pekerjaan dalam hal ini Direktorat Landreform.

6. Penyedia jasa harus mampu menyediakan dedicated team yaitu tenaga yang
memenuhi kualifikasi sebagai berikut;

a. Sutradara. (1 Orang) S-1 Fotografi dan film/ Desain/ Desain Komunikasi


Visual. Memiliki pengalaman sebagai sutradara minimal 7 (tujuh) tahun.
Berpengalaman dalam membuat film dokumenter untuk
Kementerian/Lembaga dalam 3 (tiga) tahun terakhir dengan jumlah film
yang telah disutradarai dalam kurun waktu tersebut sebanyak 5 (lima) buah
film documenter dan dilampirkan portofolio. Berpengalaman dalam
melakukan syuting dengan waktu terbatas dengan hasil optimal. Mempunyai
keahlian editing dan penggunaan software pendukung. Memiliki pengalaman
sebagai kameramen, produser, dan editor video dapat menjadi nilai tambah
b. Asisten Sutradara (1 orang) S-1 Fotografi dan film/ Desain/ Desain
Komunikasi Visual. Memiliki pengalaman sebagai Asisten Sutradara
minimal 5 (lima) tahun. Memiliki pengalaman sebagai kameramen, produser,
dan editor video dapat menjadi nilai tambah. Berpengalaman dalam
membuat film dokumenter untuk Kementerian/Lembaga dalam 3 (tiga) tahun
terakhir dengan jumlah film yang telah disutradarai dalam kurun waktu
tersebut sebanyak 3 (tiga) buah film dokumenter. Berpengalaman dalam
melakukan syuting dengan waktu terbatas dengan hasil optimal. Mempunyai
keahlian editing dan penggunaan software pendukung,
c. Operator Kamera. (2 Orang) Minimal S1 Fotografi dan Film / Desain
Komunikasi Visual. Memiliki pengalaman sebagai co ass kameramen, minimal
5 (lima) tahun. Mempunyai keahlian editing dan penggunaan software
pendukung, Mempunyai kemampuan pengaturan lighting, artistic dan
supporting environment dalam pengambilan gambar produksi dokumenter.
d. Drone Operator ( 1 Orang ) S1 Fotografi dan Film / Desain Komunikasi
Visual Memiliki pengalaman sebagai Drone Operator, minimal 3 (tiga) tahun
dan memiliki Sertifikat Operator Drone
e. Editor (1 orang) Minimal S-1 jurusan Desain Komunikasi Visual. Memiliki
pengalaman sebagai editor video minimal 5 (lima) tahun. Berpengalaman
dalam membuat film dokumenter untuk Kementerian/Lembaga dalam
3 (tiga) tahun terakhir dengan terlibat pada 3 (tiga) buah project film
dokumenter sebagai editor dan dilampirkan portofolio.
f. Crew Lightman / Soundman (2 orang) D3 Semua jurusan berpengalaman
dalam menjadi crew produksi film
g. Administrator & Bag Umum (1 orang) D3 Semua jurusan berpengalaman
dalam administrasi Projek kegiatan Pemerintah

X. SUMBER PEMBIAYAAN
Besar anggaran untuk kegiatan Produksi Film Dokumenter adalah sebesar
Rp.1.109.605.500,- ( Satu Milyar Seratus Sembilan Juta Enam Ratus Lima Ribu Lima Ratus
Rupiah) Biaya pelaksanaan pembuatan film dokumenter akan dibebankan melalui DIPA
Direktorat Landreform, Direktorat Jenderal Penataan Agraria Tanah, Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional yang bersumber dari PHLN
(Pinjaman Bank Dunia No. 8897-ID : Program to Accelerate Agrarian Reform).

Jakarta, 9 September 2021

Pejabat Pembuat Komitmen


Pada Direktorat Landreform,

Akhfian Mustika Agung, S.T., M. Eng


NIP 198010202008041002

Anda mungkin juga menyukai