Berdasarkan Surat Perintah Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitia
n dan Pengembangan Provinsi Riau Nomor: 090/SPT-Bid IV/1978/10 tanggal 27 Oktober 2023 dalam r
angka Menghadiri Rapat Kerja Nasional Reforma Agraria di Sheraton Grand Hotel Jakarta, selama 3 (ti
ga) hari terhitung mulai 30 Oktober s.d. 1 November 2023, dapat kami sampaikan beberapa hal seba
gai berikut:
A. LATAR BELAKANG
Reforma Agraria merupakan salah satu program dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonmuan Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Koordinator Bi
dang Perekonmuan Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional dengan
target penyelesaian pada Semester I Tahun 2024.
Sebagai bagian dari RPJMN 2020-2024, Reforma Agraria memiliki target hingga 9 juta hektar ya
ng terdiri dari penataan aset dan penataan akses. Tercatat hingga bulan Oktober 2023 capaian Sertifi
kasi Hak Milik Tanah Transmigrasi telah seluas 140.590,72 hektar dan pendaftaran tanah atau PTSL m
encapai 9.173.953 hektar. Mempertimbangkan urgensi Reforma Agraria tersebut, Pemerintah melaku
kan evaluasi pelaksanaan, penyelesaian hambatan, serta tindak lanjut terobosan untuk mengakselera
si capaian melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Reforma Agraria dengan tema “Menyongsong Ind
onesia Emas 2045 Melalui Pelaksanaan Reforma Agraria yang Inklusif dan Kolaboratif”.
Reforma Agraria adalah penataan kembali strurktur penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan
pemanfaatan tanah yang lebih berkeadilan melalui penataan aset dan penataan akses untuk kemakm
uran rakyat. Adapun tujuan Reforma Agraria adalah:
Rakernas ini bertujuan menyampaikan target Reforma Agraria, yang memiliki daya ungkit yang
signifikan bagi pemulihan ekonomi nasional. Reforma Agraria telah menjadi salah satu piranti kebijak
an Pemerintah dalam mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah, mengurangi kemis
kinan dan menciptakan lapangan kerja, hingga menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat.
C. PESERTA
Peserta yang hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Reforma Agraria Tahun 2023 terdiri
dari berbagai stakeholder, yakni 19 Kementerian/Lembaga, 38 Gubernur/Pemerintah Provinsi se-Indo
nesia, dan perwakilan 12 Bupati/Pemerintah Kabupaten/Kota, serta lebih dari 800 orang yang mengik
uti secara daring.
Rapat Kerja Nasional Reforma Agraria dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Oktober 2023, bertem
pat di Sheraton Hotel, Gandaria City Hall, Jakarta, dengan rangkaian agenda sebagai berikut:
PEMBUKAAN
Acara Rapat Kerja Nasional Reforma Agraria Tahun 2023 dibuka dengan pertunjukan Tari
an Teatrikal yang menunjukkan betapa pentingnya persatusn dalam menjaga tanah dan hak p
etani, serta keselarasan pemerintah dengan Masyarakat. Selanjutnya penyampaian laporan P
elaksaan Rakernas Reforma Agraria oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah d
an Tata Ruang – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Pelaksana
Percepatan Reforma Agraria, Bapak Dr. Ir. Wahyu Utomo, MS. Pada kesempatan ini juga dilak
ukan pemutaran video “Merajut Kesejahteraan Membangun Indonesia Melalui Reforma Agra
ria”.
Selanjutnya acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekomian s
elaku Ketua Tim Reforma Agraria Nasional Ketua Tim Reforma Agraria Nasional, Bapak Airlan
gga Hartarto, dimana beliau menyampaikan telah terbitnya Peraturan Presiden Nomor 62 Ta
hun 2023, Evaluasi capaian Reforma Agraria dan target RPJMN 2020-2024 sampai dengan tah
un 2024, bahwa Reforma Agraria memiliki target hingga 9 juta hektar yang terdiri dari penata
an aset dan penataan akses.
1) Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, Bapak Hadi Tjahjan
to
- Dalam pertemuan puncak GTRA Summit Karimun 2023 lalu, telah disepakati Deklar
asi Karimun untuk mewujudkan resolusi penyelesaian legalisasi aset permukiman di
atas air, pulau-pulau kecil dan pulau terluar, penyelesaian konflik agraria pada aset
BMN/BMD, BMN/BMD yang dikuasai oleh masyarakat, resolusi penyelesaian perma
salahan pertanahan transmigrasi, dan resolusi redistribusi tanah dari pelepasan ka
wasan hutan.
- Agar menghilangkan ego sektoral yang dapat menghambat pelaksanaan Reforma A
graria.
- Selain memperkuat regulasi, Pemerintah juga berupaya meningkatkan efektivitas in
tegrasi data Reforma Agraria melalui pembentukan sistem Bhumi GTRA. Sistem Bhu
mi-GTRA sendiri merupakan platform untuk mengintegrasikan kegiatan penataan as
et dan akses, dengan merujuk model konseptual Land Management Paradigm (LM
P) yang merupakan fitur dari laman Bhumi ATR/BPN.
2) Menteri Dalam Negeri, Bapak Tito Karnavian
- Seluruh Pemerintah Provinsi telah membentuk Tim Gugus Tugas Reforma Agraria, k
ecuali 4 (empat) Daerah Otonomi Baru, yakni Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah,
Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
- Akan diagendakan untuk pelaksanaan rapat daring dengan seluruh kepala daerah d
an kepala Kantor Pertanahan terkait.
- Dalam upaya mendukung Reforma Agraria, Kementerian Dalam Negeri telah mener
bitkan peraturan baru terkait nomenklatur kegiatan/sub kegiatan yang berhubunga
n dengan Reforma Agraria, sehingga Pemerintah Daerah dapat merencanakan kegia
tan/sub kegiatan pendukung pencapaian target Reforma Agraria.
3) Kepala Staf Kepresidenan, Bapak Moeldoko
- Mengingatkan komitmen Presiden dalam percepatan pelaksanaan reforma agraria,
yang diharapkan didukung dengan program pemberdayaan.
4) Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bapak Alue Dohong
- Capaian penyediaan sumber TORA dari Kawasan Hutan sudah mencaoai 70%
5) Deputi Bidang Koordinasi Pengelollan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordina
tor Bidang Maritim dan Investasi, Ibu Nani Hendiarti
- Peningkatan komitmen dalam mendukung Perpres No. 62 Tahun 2023.
6) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Bapak Danton Ginting
Munthe
- Target tanah transmigrasi bersertipikat SHM 358.054 bidang, sampai saat ini sudah
terbit sertipikat 216.015 bidang (60,33%).
7) Direktur Perumahan dan Kawasan Permukiman Kementerian Perencanaan Pembanguna
n Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Ibu Tri Dewi Virgiyanti
- Reforma Agraria tetap menjadi prioritas dalam rancangan RPJPN Tahun 2025 - 2045.
- Apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendorong percepatan reforma agraria dan b
erharap agar Kementerian/Lembaga hingga Pemerintah Daerah untuk dapat terus berpe
ran aktif dalam memastikan percepatan pelaksanaan Reforma Agraria dapat memberika
n manfaat bagi kesejahteraan Masyarakat, walaupun masih terdapat beberapa aspek y
ang perlu untuk ditingkatkan terkait pelaksanaan Reforma Agraria.
- Harapan keterlibatan penuh dari Gubernur dan Bupati/Walikota sebagai Ketua Gugus Tu
gas Reforma Agraria Daerah dan kerja sama Kementerian/Lembaga, untuk bersama-sam
a melaksanakan rencana aksi dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 dan Dekl
arasi Karimun GTRA Summit 2023 dalam mempercepat penyelesaian program pemerata
an ekonomi pada Semester 1 Tahun 2024
- Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 telah ditetapkan oleh Presiden pada tanggal 3 Okt
ober 2023, yang memuat 4 terobosan kebijakan diantaranya yakni penyediaan Tanah Objek R
eforma Agraria (TORA) khususnya dari Kawasan Hutan, penyelesaian konflik agraria, penguat
an kelembagaan Reforma Agraria, serta percepatan pelaksanaan penataan aset dan akses, Pe
raturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023 diharapkan mampu mendorong pencapaian realisasi
Reforma Agraria yakni terkait program sertifikasi tanah transmigrasi dan redistribusi tanah da
ri pelepasan Kawasan Hutan.
- “Penuangan Kendi” yang memiliki makna:
berisi tanah sebagai komitmen Reforma Agraria mengawal kesejahteraan masyarakat mel
alui penataan asset dan penataan akses pertanahan Indonesia;
berisi benih tanaman sebagai sebagai sumber penghidupan ekonomi masyarakt
berisi air sebagai puncak simbolis komitmen Reforma Agraria untuk negeri.
- Pemutaran video “Pohon Kolaborasi” sebagai Simbolis Penyatuan Tanah, Benih, dan Air dala
m peluncuran Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2023.
Kategori Redistribusi Tanah dari Pelepasan Kawasan Hutan Terbaik Tahun 2020-2023
- Dimenangkan oleh Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau.
Gelar Juara Umum Pelaksanaan Reforma Agraria kepada Provinsi Jawa Barat
4. Gelar Wicara
Pembicara :
1) Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Bapak Raja Juli Anto
ni, Ph.D.
- Perpres No. 62 Tahun 2023 sebagai payung hukum proses percepatan pelaksnaan r
eforma agrarian.
2) Deputi Bidang Perundang-Undangan dan Administrasi Hukum – Sekretariat Negara, Ibu L
ydia Silviana Djaman, SH, LL.M.
- Agar segera membentuk Tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) bagi DOB dan m
engoptimalkan kinerja GTRA yang telah dibentuk;
- Agar memperhatikan Kembali Rencana Aksi yang harus diselesaikan di Tahun 2024;
- Salah satu kendala adalah pendanaan, ada 2 pasal pada Perpres No. 62 Tahun 2023
yang menyebutkan perlunya komitmen daerah dalam mendukung Reforma Agraria;
- Agar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian segera menyelesaian Peratura
n Menteri yang mengatur petunjuk teknis pelaksanaan Perpres ini.
Narasumber :
1) Direktur Jenderal Penataan Agraria – Kementerian ATR/BPN, Bapak Dalu Agung darmaw
an
- Tujuan Reforma Agraria tidak akan tercapai jika penataan aset tidak diikuti dengan
penataan akses.
2) Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah –Kementerian Dalam Negeri, Bapak Restua
rdi Daud
- Pemerintah daerah membutuhkan petunjuk teknis dalam pelaksanaan Perpres No.
62 Tahun 2023 ini terkait dukungan pemerintah daerah, untuk itu agar Kementerian
ATR/BPN segera menyusun Juknisnya.
3) Plt. Asisten Deputi Penataan Ruang dan Pertanahan – Kementerian Koordinator Bidang P
erekonomian, Ibu Kartika Listriana
- Menghamonikan dan mensinergikan agenda percepatan pelaksanaan reforma agrar
ian antara seluruh Kementerian/Lembaga terkait dengan Pemerintah Daerah. Untu
k itu agar memprioritasisasi Reforma Agraria di Pemerintah Daerah agar dapat diak
omodir pendanaannya
- Sedang disiapkan Permenko yang akan dijadikan panduan menyelesaikan hal-hal te
knis pencapaian Reforma Agraria.
4) Direktur Tata Ruang, Pertanahan dan Penanggulangan Bencana – Kementerian PPN/ Bap
penas, Bapak Uke Mohammad Hussein
- Bappenas sudah memasukkan Reforma Agraria dalam Rankhir RPJPN 2025-2045, se
hingga dapat menjadi payung hukum penyusunan dokumen perencanaan jangka m
enengah dan pendek.
- DPR telah bersepakat dnegan Bappenas bahwa RPJPN bersifat imperatif, dimana ke
pala daerah juga memiliki kewajiban dalam pencapaian targetnya. Sehingga membu
tuhkan kerjasama lebih lanjut.
- Dengan terbitnya Perpres ini, sebaiknya semua Kementerian/Lembaga menganalisa
Rencana Kerja K/L-nya, apakah sudah mendukung pencapaian Reforma Agraria, apa
kah ada konsekuensi budgetingnya. Karena Reforma Agraria merupakan PSN, akan
ada trilateral meeting. Untuk itu agar K/L segera berkoordinasi dengan mitranya di
Bappenas.