Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN AGRARIA
Jalan H. Agus Salim Nomor 58 Menteng, Jakarta Pusat. Telp. 021-31925574 email: surat@atrbpn.go.id

Nomor : 44/UND-500.22.PH.01.01/III/2024 Jakarta, 22 Maret 2024


Sifat : Segera
Lampiran : 3 (tiga) lampiran
Hal : Undangan Kick Off Meeting Pilot Project
Akses LPRA Fase 2 Tahun 2024 Secara
Daring
Yth. Daftar Terlampir
di Tempat

Sehubungan akan dilaksanakannya Kick Off Meeting Pilot Project


Akses LPRA Fase 2 Tahun 2024 pada Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat,
bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 27 Maret 2024


Waktu : (Jadwal Terlampir)
Media : Aplikasi Zoom Video Conference Meeting
(Meeting ID: 833 1305 791, Passcode: Lpra24)

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya, kami


sampaikan terima kasih.

Sekretaris Direktorat Jenderal


Penataan Agraria,

Dr. Sukiptiyah, S.P., M.Si.


NIP 19690806 199503 2 008

Tembusan :
Direktur Jenderal Penataan Agraria, di Jakarta.

Dokumen ini sah dan telah ditandatangani secara elektronik melalui e-Office ATR/BPN menggunakan
sertifikat elektronik BSrE, BSSN. Untuk memastikan keasliannya, silakan pindai Kode QR menggunakan
fitur 'Validasi Surat' pada aplikasi Sentuh Tanahku
v 1.05
Melayani, Profesional, Terpercaya
Lampiran I Surat Undangan Sekretaris Direktorat
Jenderal Penataan Agraria
Nomor : 44/UND-500.22.PH.01.01/III/2024
Tanggal : xx 22 Maret 2024

DAFTAR UNDANGAN

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi di Seluruh Indonesia


1) Kepala Bidang Penataan dan Pemberdayaan;
2) Koordinator Kelompok Substansi Pemberdayaan.

Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota di Seluruh Indonesia


1) Kepala Kantor Pertanahan;
2) Kepala Seksi Penataan dan Pemberdayaan.
Lampiran II Surat Undangan Sekretaris Direktorat
Jenderal Penataan Agraria
Nomor : 44/UND-500.22.PH.01.01/III/2024
Tanggal : 22 Maret 2024

KERANGKA ACUAN KERJA


Pelaksanaan Fullboard Kick Off Meeting Pilot Project Akses LPRA Fase 2
Tahun 2024

A. Pendahuluan

Direktorat Pemberdayaan Tanah Masyarakat merupakan salah satu


unit kerja pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional yang mempunyai tugas salah satunya adalah melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur dan kriteria, dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan tanah
masyarakat melalui kegiatan penanganan akses reforma agraria. Fokus
utama pelaksanaan kegiatan penanganan akses reforma agraria adalah
penataan akses untuk masyarakat penerima program reforma agraria yaitu
penerima manfaat Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) dan program
sertipikat lainnya dengan hasil yang ingin dicapai adalah peningkatan
pendapatan masyarakat penerima program reforma agraria.
Pelaksanaan Reforma Agraria secara berkelanjutan terdiri dari
kegiatan penataan aset, penataan penggunaan tanah, dan penataan akses.
Skema SPAB didesain agar dapat memberikan dampak yang konkret sesuai
dengan prinsip holistic, integratif, thematic dan spatial (HITS) sehingga
dapat tepat sasaran dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Salah
satu tawaran konseptual dalam program percepatan reforma agraria
khususnya penanganan akses reform agraria yaitu intensivitas penataan
akses reforma agraria yang berbasis pada Lokasi Prioritas Reforma Agraria
(LPRA). Lokasi Prioritas Reforma Agraria sering dibahas dalam beberapa
pertemuan yang melibatkan seluruh unsur pemerintah terkait baik ditingkat
pusat, provinsi dan kabupaten/kota, dimana dalam pembahasan tersebut
juga melibatkan beberapa Lembaga swadaya masyarakat yang merupakan
bagian yang dapat memberikan kontribusi penting dalam perwujudannya
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pendekatan dalam pelaksanaan percepatan program reforma agraria
melalui penanganan akses reforma agraria dapat dilaksanakan kegiatan
Program Dukungan Penguatan Data Dan Informasi Penanganan Akses
Reforma Agraria Pilot Project Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA).
Kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan penanganan akses reforma
agraria lokasi prioritas reforma agraria dengan melakukan penataan
kelembagaan penerima akses reforma di lokasi LPRA, dalam rangka
pelaksanaan dukungan program percepatan reforma agraria. Adapun tujuan
kegiatan meliputi:
1. Memastikan kegiatan Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma
Agraria di Lokasi Prioritas Reforma Agraria berjalan sesuai dengan
Petunjuk Teknis Penataan Kelembagaan Penerima Akses Reforma
Agraria;
2. Memberikan dukungan data dan informasi terkait Penataan
Kelembagaan Penerima Akses Reforma Agraria dalam pelaksanaan
penataan kelembagaan berdasarkan hasil pemetaan sosial dan
rekomendasi model yang telah dilakukan pada kegiatan penanganan
akses reforma agraria (Tahun 1);
3. Melakukan updating data hasil pemetaan sosial yang telah
ditindaklanjuti oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Blitar pada tahun ke-
2.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan ini akan
dilaksanakan dengan cara Pendataan, Rapat bersama, dan pemantauan
secara langsung ke lapangan yang melibatkan pejabat struktural dan
fungsional di lingkungan serta diluar lingkungan Direktorat Pemberdayaan
Tanah Masyarakat. Pemberdayaan tanah masyarakat yang dalam
perkembangannya selalu bersifat dinamis selalu memerlukan pembaruan
dan penyesuaian tahapan pelaksanaan kegiatan dengan
mempertimbangkan dinamika dan perkembangan yang terjadi, termasuk
mengadopsi model pemberdayaan yang lebih efektif dan efisien serta
pemanfaatan teknologi. Dalam rangka menyelenggarakan fungsi tersebut,
Kegiatan Program Dukungan Penguatan Data Dan Informasi Penanganan
Akses Reforma Agraria Pilot Project Lokasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA)
dapat menjadi rujukan dalam menyusun petunjuk teknis yang merupakan
hasil perkembangan kegiatan dari Penanganan Akses Reforma Agraria yang
dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas bidang pemberdayaan tanah
masyarakat di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi dan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, diharapkan juga dapat memberikan
pemahaman dan kesamaan 8 persepsi mengenai tugas dan fungsi
pemberdayaan tanah masyarakat terutama terkait adanya hal-hal baru yang
mungkin dianggap masih diperlukan adanya suatu penjelasan lebih lanjut.
Dalam hal ini, kegiatan Fullboard Kick Off Meeting Pilot Project Akses
LPRA Fase 2 Tahun 2024 dilaksanakan untuk memberikan pemahaman
yang sama mengenai konsep kegiatan dan tata teknis sekaligus
mensosialisasikan proses implementasi di daerah terkait Pilot Project Akses
LPRA Fase 2. Di samping itu, kegiatan ini juga diharapkan menjadi sinergi
antara pemangku kepentingan dan pihak-pihak terkait baik Kementerian
maupun Lembaga dalam melaksanakan Kick Off Meeting Pilot Project Akses
LPRA Fase 2 Tahun 2024 secara keseluruhan.
B. Tujuan Kegiatan
1. Koordinasi Pelaksanaan Pilot Project Akses LPRA Fase 2 Tahun 2024; dan
2. Tercapainya sinergitas baik secara internal Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional maupun secara eksternal
Kementerian maupun Lembaga terkait kegiatan Pilot Project Akses LPRA
Fase 2 Tahun 2024.
C. Output
Adapun output dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman dan
memberikan kemudahan para pelaksana di tingkat daerah dalam
melakukan kegiatan Pilot Project Akses LPRA Fase 2.
D.Pelaksanaan Kegiatan
Hari/Tanggal : Selasa s.d. Kamis, 26 s.d. 28 Maret 2024
Tempat : HARRIS Hotel and Conventions
Jl. Ahmad Yani Utara, Jl. Riverside Blok C No.1, Polowijen,
Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur
F. Sumber Dana
Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan Fullboard Kick Off
Meeting Pilot Project Akses LPRA Fase 2 Tahun 2024 bersumber dari DIPA
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional satuan
kerja Direktorat Jenderal Penataan Agraria kegiatan Pemberdayaan Tanah
Masyarakat.Tanggal : Agustus 2022

KERANGKA ACUAN KERJA


Pelaksanaan Sinkronisasi Aset dan Akses Reforma Agraria

A. Pendahuluan
Kebijakan Reforma Agraria merupakan upaya untuk menata kembali
hubungan antara masyarakat dengan tanah, yaitu menata kembali
penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan permukaan bumi yang
berkeadilan. Pada 24 September 2018, telah diundangkan Peraturan Presiden
Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria sebagai peraturan perundang-
undangan pelaksanaan Reforma Agraria. Dalam peraturan presiden dimaksud
disebutkan bahwa tujuan Reforma Agraria adalah untuk:
a. mengurangi ketimpangan penguasaan dan pemilikan tanah dalam
rangka menciptakan keadilan;
b. menangani Sengketa dan Konflik Agraria;
c. menciptakan sumber kemakmuran dan kesejahteraan
Lampiran III Surat Sekretaris Direktorat Jenderal
Penataan Agraria
Nomor : 44/UND-500.22.PH.01.01/III/2024
Tanggal : 6 22 Maret 2024

RUNDOWN PELAKSANAAN FULLBOARD SOSIALISASI KICK OFF MEETING


PILOT PROJECT AKSES LPRA
No Waktu Kegiatan Pelaksana
Hari Rabu Tanggal 27 Maret 2024
1 09.00 - 09.10 Pembukaan MC
2 09.10 - 09.45 Laporan Kegiatan Kick Off Kepala Subdirektorat
Meeting Pilot Project Akses Pengaturan dan
LPRA Fase 2 Tahun 2024 Pengelolaan Akses
Reforma Agraria
3 09.45 - 10.30 Sambutan dan Pembukaan Sekretaris Direktorat
oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan
Jenderal Penataan Agraria Agraria
4 10.30 -11.00 Arahan oleh Direktur Direktur
Pemberdayaan Tanah Pemberdayaan Tanah
Masyarakat Masyarakat
5 11.00 - 12.00 Pemaparan Pemerintah Badan Perencanaan
Daerah terkait Program Pembangunan
Pendampingan Pilot Project Daerah, Penelitian dan
Akses LPRA Fase 2 Tahun Pengembangan
2024 Kabupaten Blitar
6 12.00 - 13.00 Istirahat
7 13.00 - 14.00 Pemaparan Pemerintah Dinas Ketahanan
Daerah terkait Program Pangan dan Pertanian
Pendampingan Pilot Project Kabupaten Blitar.
Akses LPRA Fase 2 Tahun
2024
8 14.00 - 18.00 Pemaparan Offtaker terkait PT Syngenta Seeds
Program Pendampingan Pilot Indonesia Wilayah
Project Akses LPRA Fase 2 Blitar
Tahun 2024
9 18.00 - 19.30 Buka Puasa Bersama
10 19.30 - 21.00 Diskusi dan Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai