BAB I
Konsep dasar Belajar
A.Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses perubahan pada diri
seseorang dimulai dari tingkah laku yang dimilikinya
seperti : perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap,
pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Belajar mampu
membuat seseorang menjadi pribadi yang disiplin,
artinya dalam proses pembelajaran membuat kita
diarahkan pada suatu tujuan yang menjadikan hal itu
sebagai suatu pengalaman.
Menurut Winkel (2007:59) belajar adalah suatu
aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan,
ketrampilan dan nilai-nilai sikap. Belajar bolwh juga
Hubungan Langsung
S R
(koneksi)
CAMELIA CITRA ADA – A 221 14 087 42
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
3. Law of Effect
Dalam hukum ini memaparkan bahwa stimulus
dan respons akan kuat hubungannya jika hal itu
menyenangkan, dan bila ada hal yang tidak
menyenagkan (tidak nyaman) maka hubungan itu akan
menjadi lemah. Artinya suatu perbuatan yang disertai
akibat menyenangkan maka hal itu cenderung
dipertahankan dan diulangi. Sebaliknya jika suatu
membuat kemajuan
intelektual. Adapun fungsi
ini terbagi atas 2 yaitu Piaget berpendapat
organisasi dan adaptasi. bahwa pengetahuan
Pengaplikasiannya berbeda berasal dari tindakan. Jadi,
perkembangan kognitif
terutama pada adaptasi.
sebagian besar
Yang mana semua bergantung kepada
organisme memiliki cara seberapa jauh anak aktif
tersendiri untuk beradaptasi. memanipulasi dan aktif
berinteraksi dengan
Adaptasi terhadap
lingkungannya.
lingkungan dilakukan dalam
2 proses, yaitu asimilasi dan
akomodasi. Pada asimilasi
seseorang telah mengetahui
masalah yang sedang dihadapinya. Sementara pada
proses akomodasi, seseorang memerlukan mental yang
mumpuni dalam menanggapi respons terhadap
tantangan lingkungannya.
Teori perkembangan Piaget mewakili teori belajar
konstruktivistik, yang mana memandang
perkembangan sebagai suatu proses, sehingga anak
secara aktif membangun sistem makna dan
terpenuhi.
c. Carl Rogers
Menurut Rogers, ada dua tipe belajar, yakni kognitif,
dan experiental. Pada pembelajaran kognitif guru
perlumenghubungkan pengetahuan akademik (kognitif)
C. Kegiatan Belajar
Makna belajar dapat ditinjau dari perspektif guru
adalah treatment terhadap materi pembelajaran berupa
kegiatan guru menyampaikan atau membelajarkan
kepada siswa. Sebaliknya, jika ditinjau dari perspektif
siswa perlakuan tehadap materi pembelajaran berupa
mempelajari atau berinteraksi dengan materi
pembelajaran.
Secara khusus, kegiatan belajar ini terbagi atas 4
kategori yaitu :
Menghafal, dimana ada dua jenis menghafal,
yaitu remember verbatim dan remember
paraphrase. Remember verbatim adalah
menghafal versis seperti apa adanya. Misalnya
nama orang, nama tempat, nama zat, lambang,
peristiwa sejarah, nama-nama bagian atau
komponen suatu benda. Sedangkan remember
D. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Reigeluth (1983) bahwa
hasil belajar dapat dipakai sebagai pengaruh yang
memberikan suatu ukuran nilai dari metode alternatif
dalam kondisi yang memberikan suatu ukuran nilai dari
metode alternatif dalam kondisi yang berbeda. Ia juga
mengatakan secara spesifik bahwa hasil belajar adalah
suatu kinerja yang diindikasikan sebagai suatu
kapabilitas yang telah diperoleh. Hasil belajar selalu
dinyatakan dalam bentuk tujuan / khusus, perilaku/ untuk
kerja.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
kualitas hasil belajar (prestasi belajar) diduga
dipengaruhi pulamoleh tinggi rendahnya motivasi
berprestasi yang dapat dilihat dari nilai rapor. Untuk
menunjukkan tinggi rendahnya atau baik buruknya hasil
belajar yang dicapai siswa ada beberapa cara. Satu cara
* Critiquing Winkel
6). Create (2007:71)
* Generating
mengemukaka
n salah satu
* Planning
cirri belajar
* Producing
afektif adalah
belajar
2. Aspek Afektif
menghayati
Afektif adalah kemampuan yang
nilai dari suatu
berhugungan dengan sikap, nilai, minat, dan
objek yang
apresiasi. Menurut Depdiknas (2004a :7), dihadapi
aspek afektif yang bisa dinilai di sekolah, yaitu melalui alam
sikap, minat, nilai, dan konsep diri, yang akan perasaan,
dijabarkan, sebagai berikut : entah objek
a. Sikap, adalah perasaan positif atau tersebut berupa
negative terhadap suatu objek. Objek ini orang, benda
berupa mata pelajaran atau kegiatan. Sikap atau
siswa terhadap mata pelajaran, misalnya kejadian/peristi
sains harus lebih positif setelah siswa wa ; ciri lain
mengikuti pelajaran sains. Jadi sikap siswa terletak dalam
lebih positif setelah mengikuti pelajaran belajar
dibanding sebelum mengikuti pelajaran.
mengungkapka
n perasaan
dalam bentuk
ekspresi yang
CAMELIA CITRA ADA – A 221 14 087 wajar.42
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
E. Strategi Belajar
Menurut Weinstein dan Meyer, pembelajaran
yang baik meliputi mengajarkan siswa bagaimana
belajar, bagaimana mengingat, bagaimana berpikir, dan
bagaimana memotivasi diri mereka sendiri.
Interaksi dengan
orang lain
memperkaya
perkembangan
intelektual ;
Peran utama
guru adalah
bertindak
sebagai orang
penolong dan
mediator
pembelajaran
siswa.
Selanjutnya dikatakan bahwa pentingnya
mengajarkan siswa bagaimana belajar atau disebut
pengajaran strategi berlandaskan pada dalil bahwa
keberhasilan siswa sebagian besar bergantung pada
kemahiran untuk belajar secara mandiri dan memonitor
belajar mereka sendiri sehingga strategi belajar mutlak
diajarkan kepada siswa.
Strategi Metakognitif
Adalah pengetahuan seseorang tentang pembelajaran
diri sendiri atau berpikir tentang kemampuannya untuk
menggunakan strategi-strategi belajar tertentu dengan
benar.
● ● ●
RANGKUMAN
BAB II
Konsep Dasar Mengajar
A. Pengertian Mengajar
Mengajar merupakan suatu hal yang dilakukan untuk
mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai
yang diarahkan oleh nilai-nilai pendidikan, kebutuhan-
kebutuhan individu siswa, kondisi lingkungan, dan
keyakinan yang dimiliki oleh guru. Hal ini karena dalam
keberlangsungan proses pembelajaran, guu adalah orang
yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa
untuk mengkaji apa yang menarik, mengekspresikan ide-
ide, dan kreativitas dalam norma-norma yang ditegakkan
secara konsisten.
B. Tahapan-tahapan Mengajar
Tahapan-tahapan mengajar akan dijelaskan sebagai
berikut :
a. Memeriksa kehadiran siswa, pada tahapan ini guru
perlu mengetahui apakah semua siswa haadir ataukah
ada yang tidak hadir.
b. Mengecek kondisi kelas, dimana mengecek meja,
kursi, kelas, dan kursi tertata rapi , termasuk
mengecek kebersihan kelass.
c. Mengadakan apersepsi, apersepsi ini merupakan
kegiatan awal yang berguna untuk menggali
C. Variasi Mengajar
Variasi mengajar dalam dunia pendidikan adalah
bermacam atau beragamnya bentuk kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam menyajikan materi pelajaran
kepada siswa.
Salah satu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa dalam
proses pembelajaran, tatkala ada saja siswa ataupun guru
mengalami kejenuhan. Hal inilah yang menjadi masalah
bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mengatasi
hal tersebut, haruslah diciptakan suasana pembelajaran
yang bervarisi.
Akibat dari mengatasi kejenuhan ini adalah kurang
perhatian, mengantuk, ngobrol dengan sesame teman,
BAB III
KONSEP DASAR
PEMEBLAJARAN
A. HAKIKAT PEMBELAJARAN
Hakikat diartikan sebagai kebenaran dan kenyataan
yang sebenarnya. Hakikat pembelajaran terbagi atas 3 :
a. Hakikat manusia sebagai subjek didik, di
antaranya :
Subjek didik bertanggung jawab atas
pendidikannya sendiri;
Subjek didik memerlukan pembinaan individual
serta perlakuan yang manusiawai;
Subjek didik membutuhkan tempat/lingkungan
untuk mengekspresikan diri.
b. Hakikat pendidik/ pengajar diantaranya :
Pendidik sebagai agen perubahan;
B. PENGERTIAN PEMBELAJARAN
Sanjaya (2008:102) mengemukakan kata
pembelajaran adalah terjamahan dari instruction, yang
diasumsikan dapat mempermudah siswa mempelajari
segala sesuatu melalui berbagai macam media, seperti :
bahan-bahan cetak, program televise, gambar, audio, dan
lain sebagainya sehingga semua itu mendorong
terjadinya perubahan peranan guru dalam mengelola
proses belajar mengajar, dari guru sebagai sumber
C. PROSES PEMBELAJARAN
Agar proses pembelajaran dapat berlangsung
dengan baik, guru perlu mempersiapkan scenario
pembelajaran dengan cermat dan jelas. Berikut beberapa
hal pokok dalam proses pembelajaran :
Interaksi pembelajaran, adalah proses yang saling
memengaruhi. Guru akan memengaruhi siswa dan
sebaliknya siswa akan memengaruhi guru. Interaksi
pembelajaran di sekolah perlu dipersiapkan secara
benar dan terencana. Interaksi pembelajaran tidak
harus dilakukan di dalam kelas, dapat juga
dilaksanakan di laboratorium, bengkel
kerja/ketrsampilan, lapangan olahraga, pentas
kesenian, kebun, kolam, dan lingkungan lainnya.
Proses pembelajaran dalam Perspektif Siswa,
belajar merupakan serangkaian upaya untuk
mengembangkan kemampuan-kemampuan dan
sikap serta nilai siswa, baik kemampuan intelektual,
social, afektif, maupun psikomotorik. Macam-
macam Ketrampilan intelektual :
1). Signal learning
2). Stimulus response learning
F. PRINSIP PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat
mengungkap batas-batas kemungkinan dalam
pembelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran, prinsip-prinsip belajar akan membantu
pendidik dalam memilih tindakan yang tepat sehingga
dapat terhindar dari tindakan yang tepat sehingga dapat
terhindar dari tindakan yang kelihatan baik justru akan
merugikan siswa atas pencapaian keberhasilan
pembelajaran.
Menurut Dimyati dan Mudjono (1994) : prinsip-prinip itu
meliputi perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan
langsung, pengulangan, tantangan, balikan, dan penguatan
serta perbedaan individu.
● ● ●
RANGKUMAN
BAB IV
A. MODEL PEMBELAJARAN
1. Pengertian Menurut Para Ahli :
Menurut Paul D.Eggen (1979:72), describe that the
model was described as being potentially large in
scope, capable of organizing several lessons or a unit
of study.
Menurut Arrends (1997:7), describe that the term
teaching model refers to a particular approach to
instruction that includes its goals, syntax,
environment, and management system.
B. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran dibagi menjadi 2, yaitu
teacher centered and student centered. Pada pendekatan
teacher centered, pembelajaran berpusat pada guru
sebagai seorang ahli yang memegang control selama
proses pembelajaran, baik organisasi, materi, maupun
waktu. Guru bertindak sebagai pakar yang mengutarakan
pengalamanya secara baik sehingga dapat menginspirasi
dan menstimulasi siswa. Pendekatan student centered,
siswa didorong untuk mengerjakan sesuatu sebagai
pengalaman praktik dan membangun makna atas
pengalaman yang diperolehnya. Guru hanya berperan
sebagai motivator atau fasilitator.
1. Pengertian Menurt Para Ahli :
Pendekatan menurut Gulo (2008: 4), adalah titik
tolak atau sudut pandang kita dalam memandang
seluruh masalah yang ada dalam program belajar-
mengajar. Sudut pandang tertentu tersebut