PPRA
TA 2019 dan Kegiatan TA 2020
Volume Pekerjaan
PTSL 01
Peningkatan Kualitas
Pekerjaan 02
2017 2018
Realized Realisasi
5.262.162 8.350.000
4
Latar Belakang
Kebutuhan tanah yang Kompleksitas kerangka Reforma Agraria Reforma Agraria sebagai
semakin beragam hukum yang mengatur sebagai bagian dari landasan penting dalam
penggunaan tanah Program Nawacita penyusunan kebijakan nasional
Mengapa Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA)
Meningkatkan implementasi
sistem administrasi pertanahan
modern berbasis elektronik
2 Tujuan
Infrastruktur Data Geospasial • Memperbaiki akses dan ketersediaan informasi geospasial
untuk Pengelolaan Sumber • Meningkatkan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam
Daya Lingkungan dan Alam
3 Tujuan
Manajemen Proyek, • Memastikan pelaksanaan proyek yang efisien, partisipatif dan transparan
Pengembangan Kelembagaan • Meningkatkan kapasitas kelembagaan.
dan Monitoring
Komponen
Pimpinan Komite Koordinasi Kegiatan (PCC): Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan Pertanahan Nasional (ATR/BPN)
Badan Pelaksana: Direktorat Jenderal Infrastruktur
Keagrariaan
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian
PARTISIPATORIS INKLUSIF
Masyarakat yang terlibat berasal
PPRA melibatkan masyarakat, dari berbagai kalangan, termasuk
sehingga pendaftaran tanah unsur tokoh masyarakat, pemuda
tidak lagi bersifat satu arah dan perempuan
PENGARUSUTAMAAN
PEMBERDAYAAN
GENDER Masyarakat diberi pelatihan,
Proses pendaftaran tanah
berkesempatan menjadi fasilitator,
yang memberikan
dan mendapat transfer of
kesempatan yang setara bagi
knowledge dari surveyor
laki-laki dan perempuan
Upaya perlindungan
dengan identifikasi Dilakukan pada
risiko dari aspek sosial, SOSIAL LINGKUNGAN seluruh tahapan
lingkungan, dan kegiatan PTSL
tata kelola
v
Komunikasi dengan
Mitigasi konflik
pemangku
sosial, sengketa
TATA KELOLA kepentingan untuk
tanah dan upaya PERLINDUNGAN
menyelesaikan
perlindungan HUKUM
masalah
lingkungan
KOMUNIKASI
Target PTSL PM (PHLN)
TOTAL BIDANG
4,3 JUTA
Alur ESMF di Fase 1 dan Fase 2 PTSL PM - 2019
Formulir
Laporan
Rangkuman
ESMF di Fase 3 PTSL PM - 2020 dan seterusnya
Form Digital dan Database
Perkembangan Analisa Resiko PPRA
350.000 bidang
7 provinsi
35 kabupaten
294 desa
Form manual
Fase 2
·------4-------------~-------------------~
Fase 1 Fase 3 - ...
50.000 bidang 1.300.000 bidang
7 provinsi 7 provinsi
5 kabupaten 70 kabupaten
26 desa (tent ative)
Form manual Form digital Kobo
Transformasi Format ESMF
EeoToolbox e
= =
rot.u L O A M A
-
0er»As . 0 L o u . A N $ 0 6 . b.MN AA..4 .4.0 0 6 TA 0 O S L O L A N $ O S D A N A A . S S S a . O
....«.....
0 s A Y A C N t A A . L A L A A .0 A d $u .A N
0 e T P A $M
0o
e.L L , N A N $ 0 4 S$
AD
.A
N..0 C A 4 TA A OAT AB4TN AA.AM
J
.
~-"':"---------·-•
~
-
w w r
- -
ESMF/P3/Y2O20/Jambi - Formulir Analisis Risiko
I T
r e
Program Percepatan Reforma Agraria
r---- -
[
PETUNJUK PENGISIAN
Mohan untuk mengisi formulir selengkap mungkin. Semakin lengkap formulir terisi, akan semakin akurat data
identifikasiyang didapatkan. Jika ada data yang tidak diketahui, mohon mencari ke sumber lainnya (data sekunder dari
--
pihak akademisi, dinas dan instansi terkait ataupun software tertentu.) Untuk pertanyaan teknis pengisian formulir bisa
= =IE
menghubungi tim PMU melalui email di pmu.ppra@gmail.com atau SMS/ WA di nomor 0822 58888 707.
-- - - -
-- -----·------- Ka bu paten
Pilih Nama Kabupaten
E.-.--.---.-. Tebo
z
--•-
Manajemen Data Analisis Resiko
◄
Kewenangan·
menambahkan/menghapus user, edit form
Pusat
Kewen angan:
Kanwil 1 Kanwil 2 view/add/remove/edit Form
◄
Peran: Upload form
Kantah 1 Kantah 2 Kantah 1 Kantah 2
Pembelajaran & Tantangan
• Analisis resiko dilakukan di seluruh @ • Batas Kawasan hutan tidak jelas fisiknya
desa di kabupaten penlok • Data sekunder sering tidak update
(sebelum
• Terbatasnya partisipasi masyarakat dan
• penlok desa)
keterl i batan perem puan
lntegrasi antara Analisa spasial
• Kurangnya pemahaman masyarakat ~
dan
akan perlunya legalitas kepemilikan tanah ~
• analisis resiko ESMF agar penlok
desa sesuai
penetapan kriteria program
penlok
-------------------
Perlu orientasi lapangan sebelum
---------------------
·
• Sosialisasi kegiatan program dilakukan
secara berkala dan berjenjang
Mendorong keterlibatan perempuan
•
-
• • Jaringan komunikasi yang buruk di sebagian
dalam Puldatan • wilayah
• Peningkatan kapasitas bagi Puldatan I
Bidang tanah yang tidak diketahui pemiliknya
I
-
dilakukan berkala • Adanya ancaman
Kondisi cuaca yangserangan harimau,
tidak menentu krn beruang
musim dll
• Koordinasi berkala antara SKB - • Area
hujantransmigrasi blm terpetakan dgn baik
Kantah - Kanwil • PIPPIB+Kawasan hutan=rendahnya minat
• PAS mendukung Kantah/ Kanw il masyarakat=potensi bidang sedikit
dalam • Topografi wilayah yang sulit
diseminasi kegiatan PPRA dan proses
I
analisis resiko
Lokasi PTSL PM Fase 1
* Informasi ketinggian (z) akan diperoleh dengan survey GNSS di lokasi pilot
project di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Metode PTSL PM Fase 1
Dukungan
Dukungan ke BIG Dukungan proses Pengelolaan konflik penyelesaian
untuk penyiapan
transformasi digital sengketa PTSL pengukuran batas
peta dasar kerja
kawasan hutan