1. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional menyebutkan bahwa seluruh kegiatan pembangunan haruslah direncanakan berdasarkan
data (spasial dan non spasial) dan informasi yang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan. Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025
menegaskan bahwa aspek wilayah/spasial haruslah diintegrasikan ke dalam dan menjadi bagian
kerangka perencanaan pembangunan di semua tingkatan pemerintahan. Dalam kaitan ini, terdapat 33
provinsi dan lebih dari 500 kabupaten/kota yang harus mengintegrasikan rencana tata ruangnya ke
dalam perencanaan pembangunan daerahnya masing-masing.
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa perencanaan
pembangunan di daerah harus berdasarkan pada data dan informasi, termasuk data dan informasi
spasial, dan Pemerintah Daerah harus membangun sistem informasi daerah yang terintegrasi secara
nasional. Selain itu, terdapat Kebijakan Satu Peta ( One Map Policy) yang merupakan kebijakan dengan
tujuan agar pemangku kepentingan dapat memahami pentingnya melaksanakan pembangunan
informasi geospasial (peta) yang bersumber dari satu dasar peta baku. Penyelenggaraan
pembangunan informasi geospasial bermanfaat untuk menjamin ketersediaan akses informasi
geospasial yang dapat dipertanggungjawabkan, mewujudkan kebergunaan dan keerhasilgunaan
informasi geospasial melalui kerjasama, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta mendorong
penggunaan informasi geospasial dalam pemerintahan dan kehidupan masyarakat.
GIS (Geographic Information System) atau di Indonesia dikenal SIG (Sistem Informasi
Geografis) adalah sistem aplikasi untuk pengelolaan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan) yang dirancang untuk bekerja dengan data yang berkoordinat geografi. Saat ini data
spasial merupakan salah satu elemen yang paling penting, karena berfungsi sebagai pondasi dalam
melaksanakan dan mendukung berbagai macam aplikasi, sebagai contoh dalam bidang lingkungan
hidup, perencanaan pembangunan, tata ruang, manajemen transportasi, pengairan, sumber daya
mineral, sosial, ekonomi dan lain lain. Pemanfaatan data spasial semakin meningkat setelah adanya
teknologi pemetaan digital dan pemanfaatannya pada Informasi Geografis atau Format data spasial.
UU no 4 tahun 20211 tentang informasi geospasial dan PP no 45 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Informasi Geospasial, yang menerangkan bahwa Informasi geospasial terdiri dari 2
(dua) jenis, yaitu informasi geospasial dasar (IGD) dan informasi geospasial tematik (IGT). IGD menjadi
kewenangan Badan Informasi Geospasial, sedangkan IGT dibangun dengan merujuk kepada IGD atau
dengan kata lain seluruh peta tematik milik kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan pemangku
kepentingan harus merujuk peta dasar milik BIG. Penyelenggaran IGT oleh instansi dan pemangku
kepentingan terkait dalam kerangka Kebijakan Satu Peta sangat strategis untuk mendukung
penyelesaian konflik sengketa kewenangan terkait konflik penggunaan lahan, penguasaan lahan,
kawasan hutan, kawasan pertambangan, kawasan pertanian dan lain sebagainya.
1. Jumlah peserta pelatihan maksimun 25 orang yang terdiri dari OPD & Lembaga Mitra Pembangunan di
Kabupaten Sintang;
2. Peserta yang mengikuti pelatihan bekerja bersinggungan dan memiliki data spasial di OPD & Lembaga
Mitra Pembangunan masing-masing;
3. Setiap peserta diwajibkan membawa laptop masing-masing dengan minimal spesifikasi Prosesor i5; RAM 4
GB; dan HD 500 GB.
4. Peserta terdiri dari :
Instansi/Lembaga
No Peserta
Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang
1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang 1 orang
2 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang 1 orang
3 Dinas Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Sintang 6 orang
4 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sintang 1 orang
5 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang 1 orang
6 Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang 1 orang
7 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang 1 orang
8 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang 1 orang
9 Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang 1 orang
10 Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang 1 orang
11 Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang 1 orang
No Mitra Pembangunan Peserta
1 1 orang
2 1 orang
……… …..
Jumlah Peserta 25 orang
7. AGENDA PELATIHAN
No WAKTU AGENDA KET
HARI 1, Selasa/ 20 September 2022
1 08.00-08.30 Registrasi
08.30-09.15 Pembukaan Panitia
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Sambutan dari WWF Indonesia
Sambutan dari Rainforest Alliance
Sambutan sekaligus membuka
pelatihan secararesmi oleh Kepala
Dinas Penataan Ruang Kabupaten
Sintang
Pembacaan Do’a
Pengantar kegiatan
Fasilitator
Coffee Break
09.15 - 09.30 Pre-Test Panitia
8. BIAYA
Biaya pelaksanaan pelatihan pembuatan Peta (GIS) tingkat dasar di Kabupaten Sintang.
9. JADWAL