Anda di halaman 1dari 29

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

PROFIL PENATAAN RUANG

KABUPATEN
TULUNGAGUNG
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KABUPATEN TULUNGAGUNG
KABUPATEN TULUNGAGUNG
SAMBUTAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Kami berharap buku ini dak hanya
Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan sekedar untuk mengetahui in sari rencana tata
petunjuk-Nya, kami dapat menyelesaikan buku ruang wilayah saja, tapi juga sekaligus dapat
Prol Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung dijadikan pedoman untuk instansi sektoral terkait
ini. Substansi yang disampaikan dalam buku ini di jajaran pemerintah daerah dalam menyusun
adalah in sari atau ringkasan materi teknis dari program pembangunan sektoral dan pem-
dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah di bangunan daerah. Oleh sebab itu, buku ini juga
Kabupaten Tulungagung 2012-2032 (Peraturan kami lengkapi dengan indikasi program-program
Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 11 Tahun utama dalam mewujudkan rencana struktur
2012 Tentang RTRW Kabupaten Tulungagung). ruang dan rencana pola ruang yang berisi target-
Diharapkan buku ini dapat mengantarkan para target pembangunan sektoral dalam jangka
pembacanya, khususnya seluruh pemangku waktu 5 tahunan dan jangka waktu 20 tahun.
kepen ngan dalam penyelenggaraan penataan Bagi pemerintah daerah, buku ini dapat
ruang, untuk mengetahui secara cepat dan menyampaikan isu-isu strategis dan konsep
mudah pokok-pokok isi dari rencana Rencana Tata pembangunan daerah, serta sekaligus merupakan
Ruang Wilayah sebagai acuan dalam menyusun wadah promosi untuk manyampaikan potensi dan
program pembangunan daerah, maupun rencana permasalahan pembangunan daerahnya, serta
investasi pembangunan lainnya yang melibatkan program-program pembangunannya dalam
peran Pemerintah, pemerintah daerah dan perwujudan rencana tata ruang wilayah untuk 20
swasta. tahun ke depan.
Substansi rencana tata ruang wilayah Dari perspek f masyarakat dan dunia
yang disampaikan dalam buku ini adalah substansi usaha, informasi dan gambaran yang ada di dalam
yang sudah menjadi kesepakatan bersama buku ini kiranya dapat dimanfaatkan untuk
seluruh pemangku kepen ngan di seluruh meningkatkan pengetahuan terhadap produk
ngkatan pemerintahan. Sebagaimana kita penataan ruang yang ada serta juga dapat
ketahui, kesepakatan atas rencana tata ruang mendukung peran dari masyarakat dan dunia
wilayah ini diwujudkan dalam dokumen usaha dalam penataan ruang termasuk dalam
persetujuan substansi dari Kementerian PU serta perencanaan investasi. Hal ini terkait dengan
peraturan daerah yang mengesahkan dokumen ketentuan bahwa se ap upaya pemanfaatan
rencana tata ruang wilayah tersebut. ruang harus sesuai dengan rencana tata ruang.
Dengan demikian, Prol Penataan Ruang Wilayah
merupakan informasi yang sangat berharga dalam
perencanaan investasi yang terkait dengan
pemanfaatan ruang dan sumber daya alam.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


I KABUPATEN TULUNGAGUNG
Akhirnya kami menyampaikan terima Kami menyadari buku yang telah kami
kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang susun ini dak lepas dari kekurangan, baik dari sisi
terlibat dalam penyusunan buku ini, semoga substansi ataupun dari penyajiannya, oleh sebab
upaya yang dilakukan tersebut dapat memberikan itu secara terbuka kami mengharapkan kri k dan
kontribusi yang berar bagi pembangunan saran dari seluruh pihak untuk penyempurnaan,
wilayah di Kabupaten Tulungagung. sehingga buku ini fungsional dan memberikan
manfaat yang besar.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tulungagung, April 2016


Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Tulungagung

Ir.SUDIGDO PRASETYO, MT
Pembina Utama Muda
NIP. 1956 0711 199003 1 003

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG ii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN TULUNGAGUNG
DAFTAR ISI
PROLOG

A PENDAHULUAN
1 Sejarah Kabupaten Tulungagung
2 Gambaran Umum Kabupaten Tulungagung
2.1 Gambaran Umum Wilayah
2.2 Penggunaan Lahan Kabupaten Tulungagung
2.3 Kependudukan dan Sosial Budaya
2.4 Kondisi Kawasan Bencana Alam
2.5 Kondisi Sumber Daya Alam
2.5.1 Sumber Daya Air
2.5.2 Iklim
2.5.3 Jenis Tanah dan Kemampuan Tanah
3 Potensi Usaha/Ekonomi Daerah Kabupaten Tulungagung
3.1 Bidang Usaha Industri
3.2 Bidang Usaha Pertanian Tanaman Pangan
3.3 Bidang Usaha Perikanan
3.4 Bidang Peternakan
3.5 Bidang Usaha Perkebunan
3.6 Bidang Usaha Kehutanan
3.7 Bidang Usaha Perdagangan
3.8 Bidang Usaha Pertambangan
3.9 Bidang Usaha Pariwisata
3.10 Bidang Usaha Koperasi
3.11 Bidang Usaha Transportasi
3.12 Bidang Usaha Tenaga Kerja
3.13 Bidang Usaha Energi
4 Potensi, Masalah dan Isu Strategis Penataan Ruang
B TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
1 Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung
2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Tulungagung
C RENCANA STRUKTUR RUANG
1 Rencana Sistem Pusat Kegiatan
1.1 Sistem Perkotaan
1.2 Sistem Pedesaan
2 Rencana Sistem Jaringan Prasarana
2.1 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi
2.1.1 Rencana Sistem Jaringan Jalan
2.1.2 Jaringan Pelayanan Lalu Lintas Angkutan Jalan
2.1.3 Rencana Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Perkeretaapian
2.2 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Energi
2.3 Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Sumber Daya Air
2.4 Rencana Pengembangan Sistem jaringan Prasarana Telekomunikasi
2.5 Rencana Pengembangan Prasarana Pengelolaan Lingkungan
2.6 Rencana Pengembangan Jaringan Prasarana Lainnya
D RENCANA POLA RUANG
1 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung
2 Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya
2.1 Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
2.2 Kawasan Peruntukan Hutan Rakyat
2.3 Kawasan Peruntukan Pertanian
2.3.1 Peruntukan tanaman pangan
2.3.2 Peruntukan hor kultura
2.3.3 Peruntukan perkebunan
2.3.4 Peruntukan peternakan
2.4 Kawasan Peruntukan Perikanan
2.5 Kawasan Peruntukan Pertambangan
2.6 Kawasan Peruntukan Industri
2.7 Kawasan Peruntukan Pariwisata
2.8 Kawasan Peruntukan Permukiman
2.9 Kawasan Peruntukan Lainnya
E RENCANA KAWASAN STRATEGIS
F ARAHAN PEMANFAATAN RUANG
G ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
1 Penetapan Peraturan Zonasi
1.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Lindung
1.2 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi Kawasan Budidaya
2 Perizinan
3 Pemberian Insen f dan Disinsen f
4 Pengenaan Sanksi
H HAK, KEWAJIBAN DAN PERAN MASYARAKAT
EPILOG

DAFTAR TABEL
Tabel 1  Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Tulungagung
Tabel 2  Luas Wilayah Dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tulungagung
Tabel 3  Kawasan Rawan Tsunami berdasarkan Keputusan Bupa Tulungagung
No.854 Tahun 2002
Tabel 4  Kawasan Rawan Gerakan Tanah berdasarkan Keputusan Bupa Tulungagung
No. 854 Tahun 2002
Tabel 5  Nama Sungai di Wilayah Kabupaten Tulungagung
Tabel 6  Curah Hujan Menurut Kecamatan dan Bulan (mm) di Kabupaten Tulungagung
Tabel 7  Sistem Perkotaan di Kabupaten Tulungagung
Tabel 8  Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung Kabupaten Tulungagung
Tabel 9  Produk Unggulan Perikanan Kabupaten Tulungagung
Tabel 10  Potensi Pertambangan Kabupaten Tulungagung
Tabel 11  Deliniasi Rencana Kawasan Strategis

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1Prosentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Tulungagung
Gambar 2Grak Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Tulungagung

DAFTAR PETA
Peta 1  Orientasi Kabupaten Tulungagung
Peta 2  Administrasi Kabupaten Tulungagung
Peta 3  Tutupan Lahan Kabupaten Tulungagung
Peta 4  Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Tulungagung
Peta 5  Kelerengan Kabupaten Tulungagung
Peta 6  Geologi Kabupaten Tulungagung
Peta 7  Pembagian Wilayah Perkotaan dan Pedesaan
Peta 8  Rencana Struktur Ruang Kabupaten Tulungagung
Peta 9  Rencana Jaringan Transportasi Kabupaten Tulungagung
Peta 10  Ruang Evakuasi Bencana Kabupaten Tulungagung
Peta 11  Rencana Pola Ruang Kabupaten Tulungagung
Peta 12  Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Tulungagung
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Mengacu kepada tujuan penataan ruang


yang begitu holis k dan komprehensif, Undang-
undang Penataan Ruang juga mengatur bahwa
dokumen rencana tata ruang wilayah merupakan
acuan dalam menyusun program dan kegiatan
pembangunan sektoral yang terkait dengan
pengembangan wilayah. Oleh sebab itu, substansi
dari suatu dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah
pada dasarnya adalah menyampaikan potensi
w i l aya h s e ca ra s p e s i k d a n b a ga i m a n a
memanfaatkan potensi wilayah tersebut bagi
pengembangan wilayah. Selain itu juga disam-
paikan tentang permasalahan dan kendala yang
dihadapi oleh wilayah dalam proses pengem-
bangannya. Potensi dan permasalahan di masing-
masing wilayah perencanaan ini menjadi dasar
per mbangan yang kuat dalam meren-canakan
tata ruang wilayah ke depan.
Sesuai dengan substansi suatu rencana
tata ruang, maka isi dari buku ini juga menyam-
PROLOG paikan tentang konsep rencana pengembangan
wilayah dari aspek penataan ruang, bagaimana isi
Peran Penataan Ruang Wilayah Sebagai dari rencana tata ruangnya serta program dan
A c u a n D a l a m Pe ny u s u n a n P ro g ra m target pembangunan sektoral dan daerah dalam
Pembangunan Sektoral dan Pembangunan rangka mewujudkan rencana tata ruang wilayah
Daerah tersebut dalam periode 20 tahun ke depan. Isi dari
Penataan Ruang bertujuan untuk masing-masing Prol Penataan Ruang Wilayah ini
mewujudkan ruang yang aman, nyaman, secara sistema s melipu : gambaran umum, isu
produk f dan berkelanjutan. Dalam rangka strategis, tujuan penataan ruang, kebijakan dan
mencapai tujuan tersebut perlu disusun suatu strategi penataan ruang, konsep rencana, rencana
rencana terhadap ruang tersebut yang dikenal struktur ruang, rencana pola ruang, kawasan
sebagai rencana tata ruang. Sesuai dengan strategis, indikasi program, arahan pemanfaatan
ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. pengendalian ruang dan kelembagaan.
26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, rencana Penyampaian in sari rencana tata ruang
tata ruang disusun berdasarkan denisi wilayah wilayah ini disajikan dalam bentuk yang menarik
perencanaan yang terdiri dari Wilayah Nasional, dan menggambarkan secara visual tentang
Wilayah Provinsi, Wilayah Kabupaten dan Wilayah keadaan wilayah, kinerja pembangunan daerah,
Kota. Rencana Tata Ruang untuk wilayah nasional data sta s k yang disajikan dalam bentuk yang
telah disusun oleh Pemerintah dalam satu menarik agar mudah dibaca dan diingat, serta
dokumen yang disebut Rencana Tata Ruang peta rencana tata ruang wilayah yang terkait
Wilayah Nasional (RTRWN). Legalisasi dari RTRWN antara lain peta rencana struktur dan rencana
diterapkan melalui Peraturan Pemerintah No. 26 pola ruang.
Tahun 2008. Dengan demikian, Buku Prol Penataan
Sementara itu, Rencana Tata Ruang Ruang Wilayah Kabupaten Tulungagung ini dapat
Wilayah Provinsi sesuai dengan kewenangannya memberikan informasi awal serta merupakan
disusun oleh Pemerintah Daerah Provinsi. Begitu bagian dari kegiatan sosialisasi Rencana Tata
juga dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Ruang Wilayah sehingga dapat dimanfaatkan oleh
Kabupaten dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota berbagai pemangku kepen ngan (stake holders)
masing-masing sesuai dengan kewenangannya yang terlibat dalam pembangunan sektoral dan
disusun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten, dan pembangunan daerah.
Pemerintah Daerah Kota. Legalisasi dari suatu
dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
ditetapkan melalui Peraturan Daerah yang
ditanda tangani oleh Gubernur, sedangkan
legalisasi untuk dokumen Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten dan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota masing-masing ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Kabupaten yang ditanda
tangani Bupa , dan Peraturan Daerah Kota yang
ditanda tangani Walikota.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG vi
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Pada tanggal 9 Oktober 2002 ditetapkan


Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor
27 Tahun 2002 tentang hari jadi Tulungagung
dimana disebutkan pada Bab II Pasal 2 ayat (1),
tanggal 18 Nopember 1205 ditetapkan sebagai
hari jadi Tulungagung. Penetapan tanggal 18
Nopember 1205 merupakan hasil peneli an
seksama terhadap peninggalan sejarah berupa
prasas yang banyak bertebaran di Kawasan
Tulungagung. Sedangkan prasas yang memuat
tanggal 18 Nopember 1205 adalah prasas
Aloon Aloon Tulungagung Tempo Dulu
Lawadan yang terletak di sekitar Desa Wates
Kecamatan Campurdarat yang menyatakan
Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa, ar nya
Aloon Aloon Tulungagung 2016 Jumat Pahing 18 Nopembebr 1205. Prasas
Lawadan dikeluarkan atas perintah Raja Daha
terakhir yaitu Paduka Sri Maharaja Sri Sarweswara
Triwikrama Watara Nindita Srengga Lancana
Digjaya Tungga Dewanama atau lebih dikenal
dengan sebutan Sri Kretajaya atau Ratu Kertajaya
yang pada waktu itu merasa berkenan atas
kesediaan warga Thani Lawadan terhadap raja
ke ka terjadi serangan musuh dari sebelah mur
Dhaha. Pada prasas Lawadan dijelaskan pula
tentang anugrah Raja Kertajaya berupa
pembebasan dari berbagai pungutan pajak dan
penerimaan berbagai hak is mewa kepada DWAN
RI LAWADAN TKEN WISAYA atau dikenal dalam
A PENDAHULUAN cerita sebagai DANDANG GENDHIS.
1 Sejarah Kabupaten Tulungagung Alasan dipilihnya prasas Lawadan
sebabgai tonggak sejarah berdirinya Kabupaten
Hari jadi Kabupaten Tulungagung yang Tulungagung dan menggan kan Besluit Gubernur
diperinga pada tanggal 1 April termaktub dalam Jenderal Hindia-Belanda Nomor 8 Tahun 1901
buku Sejarah dan Babad Tulungagung dimana adalah karena prasas Lawadan memenuhi 9
disebutkan tonggak hari jadi Tulungagung kriteria dari 13 kriteria untuk menetapkan hari
bertepatan dengan tanggal 1 April 1824 Masehi. jadi suatu daerah antara lain: komunitas warga
Angka ini didasarkan pada Candrasengkaal Lawadan waktu itu telah memiliki sistem
Memet yang terdapat pada sepasang Arca pemerintahan dan sosial budaya yang teratur,
Dwarapala yang berada di empat penjuru batas mandiri, mengandung nilai-nilai yang bersifat
Kota Tulungagung yang berbubyi Dwi Rasekso kepahlawanan dan menimbulkan rasa cinta tanah
Sinabdo Ratu dan menunjuk angka tahun jawa air dan lain-lain.
1752. Dengan berpedoman selisih waktu 72
tahun, maka tahun Jawa 1752 sama dengan 1824 Dalam bahasa Kawi, Tulungagung berar sumber
Masehi. air besar. Tulung berar sumber, dan agung
berar besar. Dulunya merupakan daerah kecil
Angka tahun 1824 Masehi, ditafsirkan yang terletak di sekitar pusat kota (alun-alun).
sebagai tanda dimulainya pembangunan pusat
kota babru yang terletak di sebelah Timur Kali
Ngrowo dan sekaligus menandai pusat Kabupaten
Ngrowo ke Kabupaten Toeloengagoeng dengan
dikeluarkan Besluit Gubernur Hindia Belanda
Nomor 8 tanggal 14 Januari 1901.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


1 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

2 Gambaran Umum Kabupaten Tulungagung


2.1 Gambaran Umum Wilayah
Secara administra f Kabupaten Tulungagung memiliki luas wilayah 1.055,65 km2 dan dibagi
menjadi 19 (sembilan belas) kecamatan, 257 (dua ratus lima puluh tujuh) desa, serta 14 (empat belas)
kelurahan. Pembagian wilayah di Kabupaten Tulungagung secara lengkap dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Tulungagung
Desa/ Dusun/
No Kecamatan RW RT
Kelurahan Lingkungan
1 Besuki 10 21 44 226
2 Bandung 18 45 95 333
3 Pakel 19 45 93 316
4 Campurdarat 9 27 78 330
5 Tanggunggunung 7 36 73 173
6 Kalidawir 17 54 134 440
7 Pucanglaban 9 24 46 164
8 Rejotangan 16 45 146 478
9 Ngunut 18 37 149 443
10 Sumbergempol 17 46 121 372
11 Boyolangu 17 45 108 463
12 Tulungagung 14 - 92 323
13 Kedungwaru 19 45 131 493
14 Ngantru 13 43 116 361
15 Karangrejo 13 40 72 264
16 Kauman 13 34 90 311
17 Gondang 20 49 104 379
18 Pagerwojo 11 37 62 229
19 Sendang 11 53 97 281
Jumlah 271 726 1.851 6.379
Sumber: Bagian Pemerintahan Setkab Tulungagung
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KABUPATEN TULUNGAGUNG 2
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Kabupaten Tulungagung terletak pada posisi 11143'00 - 11207'00 BT dan 7o51'00 818'00 LS
dengan k nol derajat dihitung dari Greenwich, Inggris. Batas-batas administrasi wilayah Kabupaten
Tulungagung adalah :
Utara : Kabupaten Kediri, Nganjuk dan Blitar
Timur : Kabupaten Blitar
Selatan : Samudera Hindia/ Indonesia
Barat : Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo
Jarak antara Ibukota Kabupaten Tulungagung (Kecamatan Tulungagung) dengan Ibukota Propinsi
Jawa Timur (Kota Surabaya) 154 Km ke arah Barat Daya. Sementara jarak antara Ibukota Kecamatan ke
Ibukota Kabupaten di Kabupaten Tulungagung berkisar antara 036 km, dimana Kecamatan Pucanglaban
merupakan daerah yang memiliki jarak terjauh dari Ibukota Kabupaten.

Peta 1 Orientasi Kabupaten Tulungagung

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


3 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Peta 2 Administrasi Kabupaten Tulungagung

2.2 Penggunaan Lahan Kabupaten Tulungagung


Penggunaan lahan di Kabupaten Tulungagung dapat dilihat pada gambar dan peta berikut:
Gambar A.1 Prosentase Penggunaan Lahan di Kabupaten Tulungagung

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG 4
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

TULUNGAGUNG

Peta 3 Tutupan Lahan Kabupaten Tulungagung

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


5 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

2.3 Kependudukan dan Sosial Budaya


Berikut merupakan tabel jumlah penduduk serta kepadatan penduduk Kabupaten Tulungagung.
Tabel 2 Luas Wilayah Dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Tulungagung Tahun 2010
Persentase Kepadatan
Luas Wilayah Jumlah
No Kecamatan 2 Terhadap Penduduk
(Km ) Penduduk
Luas (Jiwa/Ha)
1 Besuki 82,16 7,78% 34.724 423
2 Bandung 41,96 3,97% 43.048 1.026
3 Pakel 36,06 3,42% 49.473 1.372
4 Campurdarat 39,56 3,75% 55.929 1.414
5 Tanggunggunung 117,73 11,15% 24.136 205
6 Kalidawir 97,81 9,27% 64.232 657
7 Pucanglaban 82,94 7,86% 22.157 267
8 Rejotangan 66,49 6,30% 72.300 1.087
9 Ngunut 37,7 3,57% 77.259 2.049
10 Sumbergempol 39,28 3,72% 65.822 1.678
11 Boyolangu 38,44 3,64% 80.099 2.084
12 Tulungagung 13,67 1,29% 65.915 4.822
13 Kedungwaru 29,74 2,82% 88.440 2.974
14 Ngantru 37,03 3,51% 54.323 1.467
15 Karangrejo 35,54 3,37% 39.524 1.112
16 Kauman 30,84 2,92% 49.688 1.611
17 Gondang 44,02 4,17% 54.493 1.238
18 Pagerwojo 88,22 8,36% 30.427 345
19 Sendang 96,46 9,14% 43.985 456
Jumlah 1.055,65 100,00% 1.015.974 962
Sumber: BPS Kabupaten Tulungagung , 2015

Kota Tulungagung
Dari Puncak Gunung Budeg

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG 6
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Berdasarkan tabel di atas dapat lihat bahwa kecamatan yang memiliki jumlah penduduk
terbanyak yaitu terdapat di Kecamatan Kedungwaru dengan jumlah penduduk sebanyak 88.440 jiwa.
Sementara kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit dan kepadatan rendah yaitu
terdapat di Kecamatan Tanggunggunung dengan jumlah penduduk sebanyak 24.136 jiwa dan kepadatan
sekitar 205 jiwa/Ha.
Gambar A.2 Grak Jumlah Penduduk Tiap Kecamatan di Kabupaten Tulungagung

Kehidupan sosial budaya masyarakat Kabupaten Tulungagung sebagian besar diwarnai oleh
budaya dan bahasa Jawa. Melestarikan budaya masyarakat yaitu Upacara tradisional seper Siraman
Pusaka Kyai Upas, Temanten Kucing, Upacara Adat Ulur-Ulur, upacara adat labuh laut, Lingkungan Budaya
seper makanan dan minuman khas Tulungagung dan pakaian adat Tulungagung, kesenian seper Jaran
Kepang, Tiban, Teater Tradisional seper ludruk, ketoprak, wayang, teater tutur seper kentrung,
jemblung, Karawitan, dan lain-lain.
Peninggalan budaya di Kabupaten Tulungagung dimana wujudnya berupa Candi Penampihan
(Asmara Bangun), Candi Miri Gambar, Candi gayatri, Candi Dadi, Candi Cungkup, Candi Jaho/Ngampel,
Situs Mbah Bodho, Situs Rejotangan, Situs pakuwuhan/ Padepokan Aryojeding, Situs Sumberringin, Situs
Tulungrejo, Makam Ngadirogo, Makam Mbah Wali, Makam Mbah Jayeng Kusumo, Musium Daerah,
makam Srigading, Masjid dan Makam Sunan Kuning, Makam Pa h Tulungagung R.M. Ngabei
Sastrodimedjo, Makam Surontani, Makam Ngujang, dan Hutan Wisata Kandung.
Diperlukan adanya pengamanan terhadap kawasan atau melindungi tempat serta ruang di sekitar
bangunan bernilai sejarah, situs purbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu dengan
membuat ketentuan-ketentuan yang perlu diperha kan.
2.4 Kondisi Kawasan Bencana Alam
Wilayah peka atau rawan bencana dan wilayah kri s di Kabupaten Tulungagung khususnya untuk
wilayah rawan banjir terjadi karena adanya wilayah yang mempunyai ke nggian diatas kurang dari 25
meter diatas permukaan air laut dengan kelerengan 2-15%, selain itu karena terdapatnya faktor
pembatas alam berupa bentuk-bentuk batuan dalam tanah yang rela f sulit menyerap air (tanah clay).
Berdasarkan keadaan tersebut diatas dapat diindikasikan beberapa kawasan yang juga mempunyai
kecenderungan terjadinya erosi akibat dari penggerusan oleh air terutama air hujan dengan curah hujan
yang lebat kecuali pada wilayah yang dak terkena erosi.
Berikut merupakan tabel kawasan rawan bencana yang ada di Kabupaten Tulungagung.
Tabel 3 Kawasan Rawan Tsunami berdasarkan Keputusan Bupa Tulungagung No.854 Tahun 2002
Lokasi
No Nama Pantai Panjang (Km)
Desa Kecamatan
1 Nglarap, Klatak, Keboireng Besuki 6.90
Bayeman
2 Brumbun, Gerangan Ngrejo Tanggunggunung 8.25
3 Sine Kalibatur Kalidawir 7.20
4 Sidem, Popoh Basole Besuki 6.45
Sumber: Keputusan Bupa Tulungagung No. 854 Tahun 2002
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
7 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Tabel 4 Kawasan Rawan Gerakan Tanah berdasarkan


Keputusan Bupa Tulungagung No. 854 Tahun 2002
No Nama Lokasi Kemiringan Keterangan
1 Zone Kerentanan Daerah Tulungagung, Kauman, sekitar <5% Lereng dibentuk oleh Aluvium (Qa)
gerakan tanah Bandung, sebelah utara Besuki, sebelah terjadi di daerah sekitar sungai
sangat rendah utara Kalidawir, Karangrejo, Ngantru,
Sumbergempol, Gondang dan Kedungwaru
2 Zone Kerentanan Daerah Besuki, Campurdarat, Kauman, 5-15% umumnya dibentuk oleh tanah
gerakan tanah Tanggunggunung, Kalidawir, Pucanglaban, pelapukan batuan
rendah Rejotangan, Gondang, Sendang, Pagerwojo terjadi pada tebing lembah sungai (alur)
3 Zone Kerentanan Daerah Besuki, Campurdarat, (5-15%)-(50- vegetasi penutup kurang
gerakan tanah Tanggunggunung, Kalidawir, Pucanglaban, 70%) umumnya terjadi pada perbatasan
menengah Rejotangan, Gondang, Kauman, Sendang, lembah sungai, peralihan litologi, atau
Pagerwojo, Bandung, karangrejo, Boyolangu tebing jalan yang disebabkan oleh curah
hujan nggi
Dibentuk oleh pelapukan batuan
4 Zone Kerentanan Daerah Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir, Agak Terjal Zona ini sering terjadi gerakan tanah
gerakan nggi Gondang,Sendang, Pagerwojo (30-50%) akibat curah hujan intensitas nggi
sampai sangat Dibentuk oleh tanah pelapukakan pada
terjal (>70%) batuan dasar bersifat gembur
Vegetasi umumnya rela f kurang
Sumber: Keputusan Bupa Tulungagung No. 854 Tahun 2002

Pantai Sanggar

Kriteria kawasan rawan gempa menurut PP No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional adalah kawasan yang berpotensi dan/atau pernah mengalami gempa bumi dengan
skala VII sampai dengan XII Modied Mercally Intensity (MMI). Kabupaten Tulungagung memiliki potensi
gempa MMI V hingga VII, dengan keterangan sebagai berikut

Skala Keterangan
Dirasakan hampir oleh semua orang, pada malam hari sebagian besar orang dur
V akan terbangun, barang-barang diatas meja terjatuh, plesteran tembok retak,
barang-barang yang dak stabil akan roboh,pandulum jam dinding akan berhen .
Dirasakan oleh semua orang, banyak orang ketakutan/panik, berhamburan keluar
VI ruangan, banyak perabotan yang berat bergerser, plesteran dinding retak dan
terkelupas, cerobong asap pabrik rusak
Se ap orang berhamburan keluar ruangan, kerusakan terjadi pada bangunan yang
desain konstruksinya jelek, kerusakan sedikit sampai sedang terjadi pada bangunan
VII
dengan desain konstruksi biasa.Bangunan dengan konstruksi yang baik dak
mengalami kerusakan yang berar .

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG 8
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Bencana alam lain yang sering terjadi di Kabupaten Tulungagungagung adalah tanah longsor dan
angin pu ng beliung.

Peta 4 Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Tulungagung

2.5 Kondisi Sumber Daya Alam


2.5.1 Sumber Daya Air
Secara garis besar DAS di Kabupaten Tulungagung yaitu :
DAS Brantas
DAS Brantas di Kabupaten Tulungagung dapat dibedakan :
Sub DAS Ngrowo Ngasinan
Sub DAS ini menempa bagian tengah Kabupaten Tulungagung dengan pola aliran sungai yaitu
Sungai Ngrowo / Parit Agung / Parit Raya sebagai sungai orde I beserta anak percabangan
sungainya baik sebagai percabangan sungai Orde II, Orde III dan Orde IV. Anak-anak
percabangan sungai tersebut antara lain: Sungai Kalidawir, Sungai Ngasinan, Sungai Song,
Sungai Klantur, Sungai Babaan, Sungai Wudu, Sungai Gondang, Sungai Bajalpicisan, Sungai
Keboireng dan lain sebagainya.
Sub DAS Lahar
Sub DAS ini menempa bagian Utara Kabupaten Tulungagung dengan pola aliran sungai utama
yaitu Sungai Brantas sebagai Sungai Orde I beserta anak-anak percabangannya sebagai Orde II,
Orde III dan seterusnya. Anak-anak percabangan sungai yang dimaksud antara lain: Sungai
Catut, Sungai Boto dan lain sebagainya.
DAS Dlodo-Gedangan
Sub DAS ini di Kabupaten Tulungagung menempa bagian Selatan, secara umum bentuk
morfologinya miring. Sistem Selatan dengan pola pengaliran maupun pengeringan sungainya
mengalir dan bermuara di Samudera Indonesia / Hindia. Sungai-sungai yang dimaksud antara lain:
Sungai Dlodo, Sungai Kerecek, Sungai Ngelo, Sungai Urang, Sungai Molang, dan lain sebagainya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


9 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Tabel 5 Nama Sungai di Wilayah Kabupaten Tulungagung


NO KECAMATAN NAMA SUNGAI PANJANG (KM)
1 Besuki Kebo Ireng 10,00
Karangtuwo (Batas) -
Parit Raya 3,00
Parit Agung 1,80
2 Bandung Parit Agung 3,30
Karangtuwo 18,00
Parit Raya 7,00
3 Pakel Parit Agung 4,40
Ngasinan Lama 5,50
4 Campurdarat Tlogo Buret 5,20
Parit Agung 7,50
5 Tanggunggunung - -
6 Kalidawir Kalidawir 20,50
7 Pucanglaban - -
8 Rejotangan Rowo Remang 15,00
Kali Brantas 8,50
Kali Kandung 6,15
9 Ngunut Kali Brantas 7,15
10 Sumbergempol Kali Brantas 2,75
Kalidawir 7,10
11 Boyolangu Kalidawir 9,40
Parit Agung 6,80
12 Tulungagung Parit Agung 7,00
Kali Jenes 3,50
Song 1,50
13 Kedungwaru Kali Brantas (batas) -
Ngrowo 6,00
Parit Agung 2,00
Wudu 2,50
Kali Jenes 2,50
14 Ngantru Kali Brantas 18,85
Boto 33,00
15 Karangrejo Kali Brantas (batas) -
Catut 6,00
Klantur 10,50
Babaan 5,60
Bajal Picisan 7,25
Wudu (batas wilayah) -
Sumber: KDA Kabupaten Tulungagung

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG 10
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Tabel 5 Nama Sungai di Wilayah Kabupaten Tulungagung


NO KECAMATAN NAMA SUNGAI PANJANG (KM)
16 Kauman Song 10,70
Wudu 10,90
17 Gondang Ngasinan Kanal 4,25
Blendis 14,00
Sengon 12,55
Gondang 11,40
18 Pagerwojo Song 30,30
Gondang/ Bodeng 18,60
19 Sendang Babaan 17,40
Bajal Picisan 13,00
Klantur 16,00
Catut 8,00
Sumber: KDA Kabupaten Tulungagung

2.5.2 Iklim
Tipe iklim Kabupaten Tulungagung secara umum termasuk pe AW, yang merupakan iklim
hujan tropis bermusim. Tipe hujan dicirikan oleh turunnya hujan bermusim (bulan Nopember sampai
April), dan adanya musim kemarau pada bulan Mei sampai Oktober. Suhu rata-rata mencapai 270C
dengan suhu terendah 240C dan suhu ter nggi 300C. Kelembaban udara berkisar antara 74 - 77% dan
curah hujan tahunan rata-rata berkisar 2.155 - 3.292 mm.

Tabel 6 Curah Hujan Menurut Kecamatan dan Bulan (mm) di Kabupaten Tulungagung
Rata-
No Kecamatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nop Des
Rata/Bulan
1 Besuki 424 299 133 215 222 35 61 - 37 181 231 195 169

2 Bandung 218 285 49 197 198 43 39 - 17 93 151 143 119

3 Pakel 385 294 155 111 122 26 35 - - 54 130 82 116

4 Campurdarat 385 294 155 111 122 26 35 - - 54 130 82 116

5 Tanggunggunung 189 364 163 125 101 85 49 - 91 132 222 129 138

6 Kalidawir 180 317 110 33 137 7 55 - 5 71 168 96 98

7 Pucanglaban 189 364 163 `125 101 85 49 - 91 132 222 129 127

8 Rejotangan 219 208 87 57 50 26 44 - 2 - 113 65 73

9 Ngunut 244 428 57 110 36 13 38 - 5 - 97 92 93

10 Sumbergempol 211 413 167 227 121 20 16 - 3 10 114 88 116

11 Boyolangu 226 368 103 192 71 28 16 - - 10 117 66 100

12 Tulungagung 211 413 167 227 121 20 16 - 3 10 114 88 116

13 Kedungwaru 211 413 167 227 121 20 16 - 3 10 114 88 116

14 Ngantru 340 395 183 183 181 - 33 - - 9 11 174 126

15 Karangrejo 271 313 168 102 145 - 12 - - 92 204 204 126

16 Kauman 183 408 137 196 116 10 32 - 7 13 107 65 106

17 Gondang 185 394 138 259 136 20 30 - 6 26 92 63 112

18 Pagerwojo 290 340 225 200 106 - 21 - 23 39 250 165 138

19 Sendang 409 395 167 295 161 - 12 - 36 97 253 307 178

Jumlah 4.970 6.705 2.694 3.067 2.368 464 609 0 329 1.033 2840 2.321 121

Sumber: Dinas Pengairan Kab.Tulungagung (KDA Kabupaten Tulungagung


)

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


11 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

2.5.3 Jenis Tanah dan Kemampuan Tanah


Persebaran jenis tanah yang ada di wilayah Kabupaten Tulungagung berdasarkan pada jenis
tanah masing-masing mempunyai proporsi dan sifat berbeda-beda. Adapun masing-masing jenis tanah
adalah sebagai berikut:
Alluvial coklat tua terdapat di wilayah Kecamatan Bandung dan Kecamatan Besuki.
Alluvial coklat tua kelabuan terdapat di wilayah Kecamatan Besuki, Pakel, Campurdarat,
Tulungagung, Boyolangu, Pucanglaban dan Kalidawir.
Assosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kelabuan terdapat di Kecamatan Besuki, Bandung, Pakel,
Campurdarat, Gondang, Boyolangu, Tulungagung, Kedungwaru, Ngantru, Sumbergempol,
Kalidawir, dan Ngunut.
Litosol terdapat di wilayah Kecamatan Bandung, Besuki, Tanggunggunung, Boyolangu, dan
Kalidawir.
Litosol Mediteran dan Resina terdapat di Kecamatan Besuki, Tanggunggunung, Sumbergempol,
Pucanglaban dan Rejotangan.
Regosol coklat kelabuan terdapat di Kecamatan Ngunut, Pucanglaban, dan Rejotangan.
Mediteran coklat kemerahan terdapat di Kecamatan Gondang, Kauman, Karangrejo, Pagerwejo
dan Sendang.
Litosol coklat kemerahan terdapat di Kecamatan Pagerwejo dan Kecamatan Sendang.
Andosol terdapat di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwejo.
Kemampuan Tanah dapat dilihat dari Kemiringan Tanah dan Kedalaman Efek f Tanah serta
teksturnya. Kemiringan tanah dapat dinyatakan dalam prosentase (%) dimana se ap 1% kemiringan
tanah berar terdapat perbedaan nggi sebesar 1 meter dari 2 tempat sejauh 100 meter. Wilayah
Kabupaten Tulungagung dapat dikelompokkan menjadi 6 (enam) klasikasi kemiringan tanah sebagai
berikut:
Lereng antara 0-2% merupakan wilayah yang datar dengan luas 43.070,52 hektar atau 40,8%
terdapat pada hampir semua wilayah kecamatan, kecuali wilayah Kecamatan Sendang, Pagerwojo
dan Tanggunggunung.
Lereng antara 2-8% merupakan wilayah yang datar hingga landai dengan luas 5.172,69hektar atau
4,9%, terdapat hampir disemua kecamatan kecuali Kecamatan Tanggunggunung, Sendang,
Pagerwojo, Tulungagung, Pakel, Kedungwaru, Sumbergempol, Ngunut dan Ngantru.
Lereng antara 8-15% merupakan wilayah yang landai hingga berombak dengan luas 7.600,68
hektar atau 7,2%, terdapat di hampir semua kecamatan kecuali Tulungagung, Pakel, Kedungwaru,
Ngantru, Sumbergempol, dan Ngunut.
Lereng antara 15-25% merupakan wilayah yang berombak hingga bergelombang lemah dengan
luas 14.567,97 hektar atau 13,8% terdapat di Kecamatan Karangrejo, Kauman, Sendang,
Pagerwojo, Gondang, Bandung, Boyolangu, Campurdarat, Besuki, Tanggunggunung, Kalidawir,
Pucanglaban, dan Rejotangan.
Lereng antara 25-40% merupakan wilayah bergelombang lemah hingga bergelombang kuat dengan
luas 21.091,88 hektar atau 19,98% terdapat di Kecamatan Gondang, Pagerwojo, Bandung, Besuki,
Campurdarat, Boyolangu, Kalidawir, Pucanglaban, Gondang dan Rejotangan.
Lereng antara 25-40% merupakan wilayah bergelombang lemah hingga bergelombang kuat
dengan luas 21.091,88 hektar atau 19,98% terdapat di Kecamatan Gondang, Pagerwojo, Bandung,
Besuki, Campurdarat, Boyolangu, Kalidawir, Pucanglaban, Gondang dan Rejotangan.
Tanggunggunung, Bandung, dan Pucanglaban.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG 12
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Sedangkan Kedalaman efek f tanah, pengaruhnya sangat besar terhadap pertumbuhan akan
tanaman. Sehubungan dengan hal tersebut di wilayah Kabupaten Tulungagung dapat diklasikasikan
sebagai berikut :
Kedalaman lebih dari 90 Cm, melipu wilayah seluas 46.585,83 Ha atau 44,13% dari luas wilayah
Kabupaten Tulungagung, kedalaman ini terdapat dihampir seluruh kecamatan kecuali
Tanggunggunung.
Kedalaman 60 - 90 Cm, melipu wilayah seluas 4.212,04 Ha atau 3,99% dari luas wilayah Kabupaten
Tulungagung. Kedalaman ini tersebar di Kec.Sendang, Pagerwojo, Pucanglaban, Campurdarat,
Besuki dan Karangrejo.
Kedalaman 30 - 60 Cm, melipu wilayah seluas 28.608,12 Ha atau 27,10% dari luas wilayah
Kabupaten Tulungagung. Kedalaman ini tersebar di Kec. Tanggunggunung, Campurdarat, Besuki,
Sendang, Rejotangan, Pucanglaban, Pagerwojo, Kalidawir dan Bandung.
Kedalaman kurang dari 30 Cm, melipu wilayah seluas 15.602,51 Ha atau 14,78% dari luas wilayah.
Kedalaman tersebut terdapat di Kecamatan, Gondang, Rejotangan, Kauman, Kalidawir, Bandung,
Besuki, Campurdarat, Pucanglaban, Tanggunggunung, Sendang, Pagerwojo, dan Boyolangu.

Berdasarkan kelas tekstur tanah, wilayah Tulungagung dapat dibagi menjadi 3 ( ga) golongan:
Tanah bertekstur halus, melipu wilayah seluas 43.081,08 Ha atau 40,81% dari luas Kabupaten
Tulungagung. Golongan ini terdapat di Kecamatan Sendang, Pagerwojo, Ngantru, Pucanglaban,
Pakel, Bandung, Campurdarat dan Besuki.
Tanah bertekstur sedang, melipu luas wilayah 27.425,79 Ha atau 25,98% dari luas wilayah
Kabupaten Tulungagung. Golongan ini terdapat di hampir semua kecamatan, kecuali Kecamatan
Rejotangan.
Tanah bertekstur kasar, melipu wilayah seluas 35.100,36 Ha atau 33,25% dari luas wilayah
Kabupaten Tulungagung. Golongan ini terdapat di Kecamatan Pucanglaban.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


13 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Peta 5 Kelerengan Kabupaten Tulungagung

Peta 6 Geologi Kabupaten Tulungagung

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG 13
14
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Guna mendukung kegiatan budidaya


ikan air tawar, telah dikembangkan peningkatan
pemanfaatan Balai Benih Ikan Bolorejo sebagai
penyediaan benih ikan air tawar. Selain itu
penyediaan benih ikan-ikan tersebut juga
didukung oleh keberadaan sekitar 1.078 Unit
Usaha Pembenihan Rakyat (UPR) yang dikelola
sendiri oleh petani ikan.
Pemasaran untuk hasil komodi per-
ikanan adalah sebagai berikut:
Ikan gurami
Surabaya, Bandung, Malang, jakarta, Bogor,
bali dan sebagian memenuhi pasar lokal.
Ikan lele
Jakarta, Solo, Semarang, Bandung, sebagian
Sumatera, Sulawesi, dan sebagian untuk
memenuhi pasar lokal.
Ikan hias
Jakarta (Cengkareng), Bali (Ngurah Rai),
untuk memenuhi permintaan ekspor,
Surabaya dan sebagian (terutama yang
sor ran) untuk memenuhi pasar lokal.
Hasil tangkap laut
Sampai saat ini, hasilnya untuk memenuhi
pasar lokal dan tradisional Jawa Timur
(Surabaya, Malang dan daerah sekitarnya).
3.2 Bidang Usaha Pertanian Tanaman Pangan
Potensi kelautan dan perikanan yang ada
Bidang usaha pertanian tanaman pangan di Kabupaten Tulungagung saampai saat ini
mempunyai 3 ( ga) program yang melipu : sebagai berikut:
Mengembangkan sistem ketahanan pangan Untuk potensi laut, Kabupaten Tulungagung
dan gizi melalui peningkatan ketersediaan mempunyai luas perairan 451,89 mil laut
komoditas pangan dalam jumlah yang cukup dengan potensi kekayaan ikan laut 25.000
dan kualitas yang memadai dengan jalan ton/tahun yang dapat tertangkap, se-
meningkatkan produk vitas dan produksi dangkan potensi tangkap lestari (MSY)
tanaman pangan. 12.000 ton/tahun dan potensi yang dapat
Mengembangkan usaha pertanian dengan ditangkap atau Total Allowed Catch 10.000
wawasan bisnis, menghasilkan nilai tambah ton/tahun. Dominasi ikan yang ditangkap
dan meningkatkan par sipasi masyarakat adalah tenggiri, layur, mayung, (tongkol,
dalam pembangunan pertanian. lemuru, peperek, teri, sardennela, kembung,
Meningkatkan kemampuan dan produk- ekor merah, ekor kuning dan beberapa jenis
vitas usaha tani melalui op malisasi ikan lain).
sumberdaya pertanian. Perairan umum Kabupaten Tulungagung
3.3 Bidang Usaha Perikanan terbagi atas sungai, danau, waduk, rawa-
rawa genangan, cek dam, dengan potensi
Wilayah pantai yang dimiliki Kabupaten 5.000 ton/tahun dengan potensi yang dapat
Tulungagung melipu garis pantai sepanjang 60 lestari 2.500 ton/tahun dengan potensi
Km yang terdiri dari 3 teluk yang berpotensi yang dapat dimanfaatkan 2.000 ton/tahun.
sebagai pusat kegiatan perikanan yaitu Teluk Sedangkan dominasi ikan yang tertangkap
Popoh yang mempunyai 2 pantai yaitu Pantai adalah tawes, nila, mujaer, gabus, lele,
Popoh dan Pantai Sidem, Teluk Brumbun (Pantai tombro, sepat dan beberapa jenis lainnya.
Brumbun) dan Teluk Sine (Pantai Sine). Pantai- Untuk mempertahankan kelestarian biota
pantai tersebut pada umumnya bisa saling perairan umum dilakukan beberapa
mendukung dua bidang yaitu bidang perikanan kegiatan yang terkenal dengan is lah
dan bidang pariwisata. RESTOCKING (penebaran jenis kembali).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG 16
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

3 Potensi Usaha/Ekonomi Daerah Kabupaten Tulungagung


B e rd a s a r ka n i d e n ka s i p o te n s i
ekonomi di Kabupaten Tulungagung terdapat 13
( ga belas) bidang usaha/potensi ekonomi yang
berpeluang bagi investor untuk melakukan
investasi. Ke 13 bidang usaha/potensi daerah
tersebut dijelaskan sebagai berikut:
3.1 Bidang Usaha Industri
Pembangunan pengembangan potensi
industri diarahkan untuk memperluas lapangan
kerja dan kesempatan usaha serta memperkokoh
struktur ekonomi dengan keterkaitan yang saling
mendukung antara sektor dengan skala usaha.
Potensi unggulan untuk pengembangan di
Kabupaten Tulungagung diantaranya:
Industri Marmer
Deposit marmer dijumpai di Desa Besole
Kecamatan Besuki, Desa Ngentrong
Kecamatan Campurdarat. Marmer dapat
dipergunakan sebagai lantai, batu hias,
souvenir dan bahan baku traso. Marmer
telah menjadi primadona bahan tambang
Kabupaten Tulungagung.
Industri Kerajinan Marmer/Onyx
Sentra industri kerajinan onyx terletak
disepanjang jalan menuju Pantai Popoh
dengan produksinya aneka souvenir, kap
lampu, meja, jam, patung-patung dsb.
Kerajinan ini merupakan salah satu produk
unggulan Kabupaten Tulungagung, yang Industri Konveksi/Bordir
bernilai dan bercita rasa seni nggi serta Usaha industri kerajinan bordir tersebat di
digemari para wisatawan bahkan telah Kecamatan Tulungagung utamanya di
m a m p u m e n j a d i b a ra n g e ks p o r ( ke Kelurahan Botoran dan Kelurahan Tretek.
Hongkong, Malaysia, Korea, Brunei, dll). Para pengusaha/pengrajin umumnya adalah
ibu rumah tangga sehingga mampu menjadi
sumber mata pencaharian yang mantap dan
mempunyai andil yang cukup besar dalam
menyerap tenaga kerja. Pemesannya
mencapai daerah Jawa Timur, Jawa Tengah,
Bali dan ekspor ke Timur Tengah.
Industri Tenun
Di mur Kota Tulungagung tepatnya di
Kecamatan Ngunut terdapat industri
kerajinan tenun bermutu ekspor dan
hasilnya sebagian besar telah dipakai oleh
TNI berupa ransel jinjing, kopelkrim,
dragrim, kantong barang.
Industri Ba k
Produk-produk ba k Tulungagung sangat
bermutu nggi sehingga dapat memenuhi
selera konsumen. Untuk mengangkat ba k
Tulungagung dalam persaingan pasar, maka
sering diadakan kegiatan peragaan busana
ba k Tulungagung oleh peragawan dan
peragawa Tulungagung.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


15 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Pembudidaya ikan konsumsi air tawar di 3.5 Bidang Usaha Perkebunan


Kabupaten Tulungagung sejumlah 9.000 Langkah-langkah yang ditempuh dalam
orang, dengan lahan seluas 100 hektar, pengembangan investasi dibidang perkebunan
yang didominasi oleh jenis ikan hias, gurami adalah:
dan lele. Salah satu penentu kesuksesan
budidaya ini adalah penyediaan benih yang Mengembangka kerangka kerja bersama
akan mempengaruhi jumlah produk- antara perkebunan rakyat dengan usaha
vitasnya. Adapun petani ikan khususnya skala besar dan peningkatan koperasi dalam
pembenih di Kabupaten Tulungagung kerja sama berupa kemitraan usaha yang
2.000 orang dengan luas kolam 3 hektar saling menguntungkan dan saling me-
yang menghasilkan benih ikan sebanyak nunjang.
90.000.000 ekor dari rumah tangga Membina dan mengembangkan asosiasi
perikanan (RTP) sedangkan Balai Benih Ikan produsen dan pedagang, yang diarahkan
(BBI) hanya mampu menyediakan sejumlah kepada peningkatan kemampuan teknis,
4.000.000 benih ikan. manajerial dan keuangan.
Potensi lahan pertambakan ada di sekitar Komodi perkebunan merupakan
Dukuh Banyeman dan Tangkilan Desa Besuki komodi perdagangan penghasil devisa non-
Kecamatan Besuki dan Dukuh Sine Desa migas yang pen ng. Beberapa komodi yang
Kalibatur Kecamatan Kalidawir Kabupaten pen ng di Kabupaten Tulungagung melipu
Tulungagung, dengan potensi lahan seluas kelapa, cengkeh, kenanga, jambu mente, kapuk
100 hektar, dengan ngkat pemanfaatan randu, panili, kakao, teh, tebu, tembakau dan
hanya 25 hektar (25%nya) saja. tanaman obat lainnya. Perkembangan potensi
3.4 Bidang Peternakan produksi selama 3 tahun menunjukkan beberapa
komodi mengalami kenaikan seper kelapa,
Pelaksanaan pembangunan peternakan karet, teh, panili, pinang, lada da tembakau.
di Kabupaten Tulungagung merupakan ndak
lanjut dari hasil pembangunan peternakan yang
dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Adapun
tujuan pembangunan peternakan di Kabupaten
Tulungagung yaitu:
Meningkatkan pendapatan dan pemerataan
kesempatan kerja/berusaha melalui pe-
ningkatan produksi ternak dan hasil ternak.
Meningkatkan jumlah dan produk vitas
ternak dan usaha untuk mempertahankan
kelestarian dan kemurnian ternak asli secara
selek f.
Meningkatkan populasi ternak dan hasil
ternak untuk menuju swasembada protein
hewani
Mengembangkan daya dukung wilayah
terpadu dengan sub sektor lain khususnya
dalam meningkatkan jumlah dan mutu
hijauan makanan ternak serta memperbaiki
sumber daya alam dan lingkungan hidup
Mendorong peran serta dan swadaya
masyarakat melalui kelompok peternak
menuju usaha koperasi dan peran serta
dalam pembangunan sub sektor pe-
ternakan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


17 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

3.9 Bidang Usaha Pariwisata


Potensi wisata di Kabupaten
Tu l u n g a g u n g y a n g b i s a d i ke m b a n g k a n
diantaranya:
Wisata Alam
v Wisata pantai, diantaranya:
Pantai Popoh
Pantai Brumbun
Pantai Sine
Pantai Molang
Pantai Dlodo
v Taman Wisata
Bendungan Wonorejo
Pesanggrahan Argowilis
Hutan Lindung Kandung
Taman Kusuma Wicitra
Wisata Budaya
v Candi
Candi Cungkup
3.6 Bidang Usaha Kehutanan
Candi Dadi
Tujuan pengembangan potensi hutan
adalah meningkatkan derajad keseimbangan dan v Kesenian Daerah
kelestarian fungsi sumber daya alam dan Jaranan
lingkungan hidup, meningkatkan kualitas Reog Gendang
lingkungan dengan menjadikan Kabupaten Tiban
Tulungagung bersih, sehat dan bebas dari banjir.
3.7 Bidang Usaha Perdagangan
Pantai Brumbun
Pembangunan perdagangan diarahkan
pada terselenggaranya tata niaga dan system
distribusi daerah yang ditunjang oleh system
komunikasi serta system transparansi yang esien
dan efek f mampu memanfaatkan dan mem-
perluas pasar serta terkendalinya harga yang
terjangkau oleh masyarakat.
3.8 Bidang Usaha Pertambangan
Langkah-langkah yang perlu dilak-
s a n a ka n d a l a m p e n g e m b a n ga n p o te n s i
pertambangan antara lain:
Pe m b a n g u n a n p e r ta m b a n ga n teta p
dilanjutkan dan di ngkatkan dari penataan
eksplorasi serta eksploitasi kekayaan
tambang dan galian golongan C dengan
memanfaatkan teknologi yang tepat guna.
Memberikan pelayanan yang cepat dalam
pemrosesan Surat Ijin Pertambangan
Daerah dan pelayanan kepada masyarakat
Memberikan bimbingan dan arahan serta
melakukan pener ban terhadap pe-
nambang-penambang liar yang dak
memiliki ijin.
Perlu dilakukan peningkatan usaha
pemasarannya agar dapat meningkatkan Waduk Wonorejo
nilai tambah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


KABUPATEN TULUNGAGUNG 18
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

Program perluasan dan pengembangan


kerja
v Penyusunan rencana pembangunan
keternagakerjaan
v Penyebarluasan informasi lapangan
kerja potensi tenaga kerja
v Pelayanan rekomendasi pada pencari
kerja
P ro g ra m p e n i n g ka t a n k u a l i t a s d a n
produk vitas
v Pembinaan dan pemanduan
penempatan tenaga kerja
v Pembinaan dan pemanduan terapan
teknologi padat karya
v Pe nye l e n g ga ra a n p e l a h a n ke -
terampilan kejujuran, ins tusional, dan
3.10 Bidang Usaha Koperasi non ins tusional
Potensi koperasi untuk tambah menjadi v Pemberian bantuan usaha modal
usaha skala besar terus di ngkatkan antara lain m a n d i r i d a n p e m b i n a a n ke r j a
melalui perluasan jaringan usaha koperasi, sementara bagi pengang guran/
kepemilikan saham, keterkaitan dengan usaha setengah pengangguran.
hulu dan usaha hilir dalam usaha negara maupun Program perlindungan ketenagakerjaan
swasta. v Pembinaan hubungan industrian dan
perlindungan tenaga kerja
3.11 Bidang Usaha Transportasi
v Peningkatan pengawasan usaha kerja,
Penanganan jalan diprioritaskan pada kesempatan dan kesehatan kerja serta
ruas-ruas strategis yang secara langsung mem- jaminan sosial tenaga kerja
punyai pengaruh besar terhadap perekonomian v Peningkatan pembinaan sarat-sarat
daerah, yang menghubungkan pusat produksi kerja.
dengan pusat pemasaran.
Program pemeliharaan/rehabilitasi jalan 3.13 Bidang Usaha Energi
yang akan ditempuh melipu : Dengan meningkatnya pembangunan
v Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan dan bertambahnya jumlah penduduk akan
antar kecamatan dihadapkan pada kondisi pembangunan jumlah
v Rehabilitasi dan pemeliharaan jalan penduduk akan dihadapkan pada kondisi sumber
daerah potensial pengembangan daya alam yang terbatas. Atas dasar itu berbagai
daerah produksi tantangan yang akan dihadapi pada pengem-
bangan potensi energi yang akan datang:
v Pemeliharaan ruas-ruas jalan guna
pemantapan struktur jalan Mempertahankan dan meningkatkan upaya
Program pembangunan/peningkatan jalan agar kebutuhan energi yang meningkat baik
bagi kehidupan masyarakat maupun bagi
v Peningkatan jalan kabupaten kegiatan ekonomi khususnya untuk men-
v Pembangunan jalan guna pengem- dukung proses industrialisasi
bangan jaringan jalan pada daerah Mengurangi ketergantungan kepada satu
strategis potensial sumber daya energi dengan menciptakan
v Pemeliharan jalan guna membuka kemampuan untuk mengembangkan
isolasi daerah potensi secara seimbang dan selaras dengan
Program penyediaan peralatan jalan kebutuhan sumber daya energi lainnya.
v Pengadaan alat berat Meningkatkan kemampuan sumber daya
v Pemeliharaan peralatan jalan berat manusia untuk menguasai ilmu pe-
v Pengembangan laboratorium dan work ngetahuan dan teknologi sumber daya
shop energi dalam berbagai disiplin.
3.12 Bidang Usaha Tenaga Kerja Memperkecil kesenjangan antara pe-
nyediaan dan permintaan tenaga listrik
Arah kebijaksanaan pembangunan dengan cara meningkatkan ketersediaan
pengembangan potensi ketenagakerjaan di tenaga listrik secara memadai.
Kabupaten Tulungagung melipu 3 ( ga) antara
lain:
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
19 KABUPATEN TULUNGAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

4 Potensi, Masalah dan Isu Strategis Penataan Ruang


Potensi, masalah dan isu strategis penataan
ruang di Kabupaten Tulungagung dapat
dirangkum sebagai berikut:
Konik Lahan, dimana pengendalian
konversi kawasan pertanian beririgasi teknis
m e n j a d i ka wa s a n p e r m u k i m a n d a n
perkotaan.
Konservasi Hutan dengan pengendalian
konversi kawasan hutan lindung menjadi
lahan pertanian.
Konservasi Alam dengan Ekowisata:
Pengembangan potensi wisata alam dengan
tetap memperha kan pelestarian alam
sekitar dan mempertahankan kawasan Surabaya dan rencana pengembangan jalur
Tulungagung sebagai kawasan dengan zona perkeretaapian ganda ditujukan pada jalur-
resapan nggi. jalur perkeretaapian Malang Kepanjen
Blitar Tulungagung Kertosono.
Peningkatan Aksesbilitas: Dengan di-
bangunnya prasarana jalan lintas selatan Pengembangan Energi: Terdapat rencana
(JLS) yang menghubungkan wilayah Jawa pengembangan sumber energi mikrohidro,
bagian selatan, peningkatan akses serta solar cell, maupun biogas dan energi angin
perbaikan pola jaringan transportasi dimana dubutuhkan kajian agar daya dukung
kabupaten yang dak memusat ke wilayah lahan tetap terjaga dan dak memba-
kota kabupaten serta pengembangan lingkar hayakan penduduk.
wilis untuk mendukung pengembangan Pengembangan Industri: Pengembangan
Kawasan Agropolitan Sendang serta rencana dan pengendalian secara bertahap yang
pengembangan lingkar mur dan barat. didukung dengan pengembangan akses-
Pengembangan kawasan Agrowilis sebagai ibilitas.
kawasan agropolitan regional yang menjadi Kawasan Pesisir: Peningkatan pengelolaan
Kawasan Strategis Propinsi. potensi yang ada di sekitar kawasan pesisir
Rencana strategis pengembangan per- dan pembatasan kegiatan yang akan
keretaapian melipu jalur lingkar: Surabaya merusak lingkungan di kawasan pesisir
(Semut) Surabaya (Gubeng) Wonokromo Pemaduserasian RTRW Kabupaten Tulung-
Sidoarjo Bangil Lawang Malang agung dengan kabupaten sekitarnya yang
Blitar Tulungagung - Kediri Kertosono berbatasan.

Orientasi
Lingkar Wilis
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
KABUPATEN TULUNGAGUNG 20

Anda mungkin juga menyukai