Final RP2KP Bangkalan

2
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAN PENATAAN
RUANG MASIH
BELUM
SINERGI SATU
SAMA LAIN
perlu ada payung

kebijakan yang jelas
untuk menjembatani
keduanya
KONDISI
PERENCANAAN
DAN
PEMBANGUNAN
INDONESIA
MASIH ADA
KESENJANGAN
ARAH
PEMBANGUNAN
BELUM
DIDASARKAN
PADA KEBUTUHAN
KABUPATEN
Perlunya
pengembangan
kabupaten yang
mengarahkan program
yang masuk
ANTARA STRATEGI
PEMBANGUNAN
KABUPATEN DENGAN
STRATEGI SEKTORAL
kebutuhan untuk
mensinergikan: strategi
sektor yang mendukung
dan merupakan bagian
terintegrasi dalam
strategi pembangunan
kabupaten
SPPIP/RP2KP
ada untuk
menjawab
kebutuhan
pembangunan
perkotaan di
bidang
permukiman dan
infrastruktur
perkotaan, yang
muncul dari
kondisi realistis
perencanaan dan
pembangunan di
Indonesia
3
RPJP Kabupaten Bangkalan
VISI:
Bangkalan sebagai Kabupaten Industri,
Perdagangan, dan Jasa yang Tangguh Menuju
Terciptanya Masyarakat Madani.
ARAH KEBIJAKAN:
Mewujudkan sumber daya manusia yang

berkualitas, sehat, cerdas, produktif,
kompetitif dan berakhlak mulia, serta
menghargai dan menerapkan nilai-nilai luhur
budaya akan sangat berperan dalam
pembangunan yang dilaksanakan oleh
Industri Arosbaya 300
Kabupaten Bangkalan;
Ha
Mendorong pertumbuhan ekonomi

melalui bidang Industri yang berbasis
sumber daya alam, perdagangan dan jasa
ekonomi guna mencapai kesejahteraan
masyarakat;
mewujudkan pembangunan yang

Industri Socah
berkelanjutan serta mendorong
800 Ha
pembangunan ruang dengan infrastruktur
yang menunjang.
Membangun akuntabilitas kepemerintahan

yang bertanggung jawab, peningkatan
efisiensi birokrasi, kemitraan yang serasi
antara legislative dengan eksekutif,
penciptaan stabilitas politik dan konsistensi
dalam penegakan hukum serta peningkatan
pelibatan dan partisipasi masyarakat dan
swasta dalam pelaksanaan pembangunan
daerah sehingga pelayanan umum terus
Industri Labang :
dapat ditingkatkan.
600 Ha
Kaw. Industri
Klampis 500 Ha
Industri Tragah :
640 Ha
RPJMD Kabupaten Bangkalan

ARAH KEBIJAKAN:
Mengembangkan ekonomi berbasis
pertanian unggulan, Perkebunan,
kehutanan serta perikanan dan kelautan
Penguatan ekonomi kerakyatan dan
peningkatan tumbuh kembangnya
usaha berbasis pertanian
Pemanfaatan teknologi dalam
rangka peningkatan produksi
pertanian, perkebunan dan
peternakan
Pengembangan dan Pelestarian
hutan rakyat
Penguatan dan
menumbuhkembangkan usaha
perikanan dan kelautan
Pemberdayaan masyarakat pesisir
Mengembangkan dan mempromosikan
pariwisata unggulan
Mengembangkan dan
mempromosikan potensi pariwisata
VISI:
TERWUJUDNYA BANGKALAN YANG
MAKMUR, MANDIRI DAN AGAMIS
Agropolitan Bangkalan
Agropolitan Burneh
Agropolitan Socah
Pengembangan Wisata
RTRW Kabupaten Bangkalan

ARAH KEBIJAKAN:
Kebijakan Struktur Ruang:
Mengendalikan perkembangan kawasan
metropolitan pada Wilayah Kabupaten Bangkalan
Mengarahkan struktur permukiman pusat
perkotaan secara hirarki dan mengendelikan
perkembangan kawasan perkotaan
Menata pusat permukiman perkotaan sswp
Distribusi pemanfaatan ruang terbangun secara
merata
Membentuk rth kawasan perkotaan (30%)
Menata sistem sarana dan prasarana wilayah
Mengembangkan sistem jaringan transportasi
Kebijakan Pola Ruang:
Penetapan dan Pengembangan Kawasan Lindung
Pengembangan dan Pengendalian Kawasan
Budidaya.
Kebijakan penetapan kawasan strategis kabupaten,
Pengembangan kawasan ekonomi (KKJS dan
Kawasan andalan)
Pengembangan kawasan sosial-budaya
Kawasan Pengendalian Ketat/High Control Zone
(HCZ)
VISI PENATAAN RUANG :

Terwujudnya Penataan Ruang Kabupaten Bangkalan
Sebagai Pintu Gerbang Madura sebagai Kota Industri,
Pariwisata dan Jasa.
ARAH KEBIJAKAN:
Pengembangan Permukiman
Perkotaan
penyediaan infrastruktur yang
memadai pada permukiman
padat, penyediaan perumahan
baru, dan penyediaan KasibaLisiba Berdiri Sendiri;
Pengembangan permukiman
kepadatan tinggi di kawasan
metropolitan Bangkalan.
Permukiman bagian dari ibukota
kecamatan dikembangkan
perumahan dan fasilitas
pelengkap yang nyaman dan
layak huni.
Permukiman perkotaan yang
padat dilakukan peningkatan
kualitas lingkungan.
Pengembangan permukiman
baru harus disertai penyediaan
infrastruktur yang memadai.
Permukiman perkotaan yang
terdapat bangunan lama/kuno
harus dilestarikan dan dipelihara
SSK Kabupaten Bangkalan
Daerah bersistem Off

Site Jangka Panjang
VISI:
Terwujudnya Kabupaten
Bangkalan yang Bersih dan Sehat
Tahun 2018 melalui
Pembangunan Sanitasi yang
berkelanjutan
SASARAN SUB SEKTOR AIR
LIMBAH DOMISTIK:
Adanya masterplan air limbah domestik

skala Kabupaten Bangkalan pada akhir
tahun 2015
Meningkatnya cakupan pengelolaan air
limbah komunal sebesar 10% pada akhir
tahun 2018
Terbangunnya prasarana dan sarana
pengelolaan air limbah domestik skala
kabupaten pada akhir tahun 2018
Banyaknya masyarakat yang terlibat
dalam kegiatan pengelolaan air limbah
domestik pada program
SANIMAS/PAMSIMAS/USRI dan
pencapaian desa/kelurahan ODF
Arosbaya
Bangkalan
Socah
Kamal
Daerah bersistem Off

Site Medium
8
Klampis

VISI:
Tahun 2018 melalui
berkelanjutan
SASARAN SUB SEKTOR
PERSAMPAHAN:
Tersediannya dokumen perencanaan
sistem persampahan Kabupaten
Kokop
Tanjung bumi
Arosbaya
Geger
Bangkalan
Konang
Tanah Merah
Galis
Blega
Labang
Bangkalan yang terintegrasi di akhir tahun Kamal

2015
Meningkatnya cakupan layanan
pengelolaan persampahan menjadi 50%
Modung
pada akhir tahun 2018
Berkurangnya timbunan sampah post
collection hingga 70% pada tahun 2018
Zona I : Cakupan Penuh Jangka Menengah (Sistem tidak langsung)
Terbentuknya 10 kelompok masyarakat
yang pengelolaan 3R
Zona II : Cakupan > 70% (Sistem tidak Langsung)
Pengolahan sampah yang efektif dan
Zona III : Cakupan Secukupnya berbasis Masyarakat
efisisen di masyaraka dan pemanfaatan
sampah menjadi nilai ekonomis
Zona IV : Sistem Langsung

VISI:
Tahun 2018 melalui
berkelanjutan
Klampis
Tanjung bumi
Arosbaya
Geger
Bangkalan
Konang
SASARAN SUB SEKTOR

DRAINASE:
Tersusunnya masteplan drainase skala
Kabupaten Bangkalan pada akhir tahun
2015
Berkurangnya genangan dari 5 titik/lokasi
menjadi 2 titik/lokasi pada akhir tahun
2018
Berkurangnya permasalahan
drainase/genangan pada musim hujan
Terintregasinya kegiatan drainase di
SKPD/instansi terkait
Tanah Merah
Burneh
Tragah
Galis
Blega
Kamal
Labang
Modung
Zona I : Jangka Pendek (semua kecamatan

Kecuali yang termasuk Zona 1 dan 2
Zona II : Jangka Menengah
Zona III : Jangka Panjang
10
capaian yang diharapkan dari

pembangunan Kabupaten
Bangkalan ke depan adalah
pencapaian pembangunan
Kabupaten Bangkalan yang
berbasis Industri, Perdagangan jasa
dan Pariwisata yang berbasis
sumber daya lokal.
INTERPRETASI MISI
DARI DOKUMEN
KEBIJAKAN
KABUPATEN
BANGKALAN
INTERPRETASI VISI DARI

DOKUMEN KEBIJAKAN KABUPATEN
BANGKALAN
Terciptanya tata kepemerintahan dan sumberdaya

manusia yang mampu memajukan Kabupaten
Bangkalan secara mandiri
Meningkatnya layanan infrastruktur secara merata
Meningkatnya perekonomian berbasis potensi lokal
melalui pengembangan industri, perdagangan jasa dan
pariwisata
Terwujudnya pembangunan Kabupaten Bangkalan yang
merata dan berkelanjutan
Meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dan
swasta dalam pengembangan program pembangunan
11
Secara geografis Kabupaten

Bangkalan, terletak pada
koordinat 11204006 11300804 Bujur Timur serta
605139 - 701139 Lintang
Selatan.
Secara administrasi,
Kabupaten Bangkalan
memiliki luas wilayah 1.260,14
Km2 terbagi menjadi 18
kecamatan, 273 desa dan 8
kelurahan serta memiliki 1
buah pulau yaitu Pulau
Karang Jamuang
Didominasi penggunaan lahan

tegalan (53,55 %), tanah sawah
(24,02 %) dan Bangunan/
pekarangan (14,85 %)
12
No
I
URAIAN
Pendapatan Asli Daerah
II
2013
83,249,442,447.25 6.60
1 Pajak Daerah
14,244,216,185.00 1.13
2 Retribusi Daerah
Hasil Perusahaan Daerah
3 dan Hasil Kekayaan Daerah
yg Dipisahkan
4 Lain-lain PAD yang Sah
14,244,216,185.00 1.13
Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil
1
Pajak/Bukan Pajak
2 Dana Alokasi Umum
3 Dana Alokasi Khusus

Lain-lain Pendapatan yang
III
Sah
1 Hibah
2 Dana Darurat
Dana Bagi Hasil dari
3 Propinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya
4
Dana Penyesuaian dan

Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari

5 Propinsi atau Pemerintah
Daerah Lainnya
JUMLAH
1,858,634,396.34 0.15
39,349,401,136.91 3.12
1,004,254,737,862.00 79.62
120,989,225,862.00 9.59
778,024,112,000.00 61.69
105,241,400,000.00 8.34
173,758,193,915.00 13.78
32,853,000.00 0.00
Dominasi sektoral PDRB Kabupaten Bangkalan

dari tahun ke tahun berada pada sektor
pertanian. Hal ini menggambarkan bahwa
struktur ekonomi Kabupaten Bangkalan
meerupakan struktur ekonomi agraris, sehingga
dalam menunjang pertumbuhan ekonomi
relatif lambat. Perlunya prasarana
infrastruktur guna memicu pertumbuhan
ekonomi yang berkesinambungan seperti jalan,
pelabuhan, terminal dan moda transportasi,
untuk itu perlu didukung dengan dukungan
pembiayaan melalui alokasi APBN.
36,468,034,915.00 2.89
107,239,959,000.00 8.50
29,721,670,000.00 2.36
1,261,262,374,224.35
SUMBER : RPJM Kabupaten Bangkalan 2013-2018
13
mengendalikan perkembangan kawasan

metropolitan pada wilayah Kabupaten
Arah
Bangkalan
Pengembangan kota satelit Bangkalan sebagai
kawasan permukiman dan pusat pelayanan
umum
Setiap kawasan permukiman dilengkapi dengan
sarana dan prasarana permukiman;
Permukiman perkotaan diarahkan pada
penyediaan hunian yang layak dan dilayani
oleh sarana dan prasarana permukiman yang
memadai;
Membentuk kluster-kluster permukiman;
Pengembangan permukiman kawasan khusus.
Penanganan permukiman pesisir sebagai wajah
Kabupaten Bangkalan dan Pulau Madura
membentuk ruang terbuka hijau kawasan
perkotaan.
Pengembangan Permukiman
Arah Pengembangan Infrastruktur

Optimalisasi dan pemerataan pelayanan
sarana dan prasarana permukiman
terutamanya di daerah pesisir
Pengembangan sarana dan prasarana
sekitar KKJSM (untuk kegiatan industri,
pengembangan permukiman dan
perdagangan jasa)
Pengembangan jalan akses dari Jembatan
Suramadu menuju Arosbaya
Pengembangan TPA Baru di Tanah merah
Pengembangan IPAL Komunal Industri
14
Pengembangan Kawasan Permukiman berbasis

Perikanan tangkap dan perikanan darat di Kawasan
pesisir (Klampis, Sepulu dan Tanjungbumi)
Pengembangan Industri Kecil
Pengembangan Industri Besar

1.
Industri Klampis 500 Ha
2.
Industri Arosbaya 300 Ha
3.
Industri Socah 800 Ha
4.
Industri Tragah 640 Ha
5.
Industri Labang 600 Ha
Kabupaten Bangkalan
memiliki potensi
pengembangan Agropolitan
yaitu SOBURBANG (Socah,
Burneh dan Bangkalan)
Kabupaten Bangkalan
memiliki Kawasan Kumuh
Kecamatan Labang.
Kecamatan Socah
Kecamatan Klampis
Kecamatan Tanjungbumi
Kecamatan Kwanyar
Kecamatan Labang
KKJS SEBAGAI:
Gerbang Utama Sistem Transportasi (KKJS)
Pusat pengembangan ekonomi Nasional
Pengembangan Permukiman Kepadatan Tinggi
Pengembangan Wisata Bahari
Pengembangan Kawasan Permukiman

berbasis Perikanan tangkap dan perikanan
darat di Kawasan pesisir (Kecamatan
Modung , Kwanyar , Kamal, Socah, Klampis,
Sepulu dan Tanjungbumi)
15
Mendorong perkembangan permukiman di sekitar titik-titik pusat pertumbuhan baru

(sekitar KKJSM)
Penyediaan hunian yang layak huni bagi seluruh masyarakat
Pengembangan permukiman dengan pola klaster pada daerah pengembangan baru
Perbaikan kualitas permukiman dan antisipasi perkembangan permukiman yang tidak
terkendali di sekitar KKJS dan Pesisir
Mengantisipasi perkembangan permukiman yang tidak terkendali sebagai konsekuensi
dari perkembangan infrastruktur
Pengembangan permukiman khusus untuk merespon perkembangan kegiatan sentra
ekonomi, dan sekitar kawasan industri
Mendorong perkembangan permukiman perkotaan di Kabupaten Bangkalan bagian
utara sebagai pemacu pembangunan perkotaan
penyediaan infrastruktur permukiman yang tersedia merata di seluruh wilayah baik
dari sisi kualitas maupun kuantitas
16
Penyediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) permukiman yang

tersedia merata di seluruh wilayah baik dari sisi kualitas maupun kuantitas;
Mendorong perkembangan permukiman di sekitar titik-titik pusat
pertumbuhan baru sekitar KKJSM dan wilayah utara dengan tetap
mempertimbangkan keseimbangan lingkungan;
Penyediaan hunian yang layak huni bagi seluruh masyarakat;
Perbaikan kualitas permukiman dan antisipasi perkembangan permukiman
yang tidak terkendali di wilayah pesisir;
Mengantisipasi perkembangan permukiman yang tidak terkendali sebagai
konsekuensi dari perkembangan infrastruktur (KKJS) dan pengembangan
Kawasan Industri);
Pengembangan permukiman khusus untuk merespon perkembangan
perkembangan kegiatan sentra ekonomi, dan sekitar kawasan industri; serta
Mendorong perkembangan permukiman perkotaan di wilayah utara
sebagai bagian dari pemerataan dan stimulus perkembangan.
17
18
Pembangunan Permukiman
& Infrastruktur
Komponen
Tujuan
Rumusan Kebijakan
Layak Huni
Peningkatan Kuantitas Permukiman Layak Huni

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan infrastruktur
permukiman perkotaan berdasarkan karakteristik permukiman
Relokasi kawasan perumahan di kawasan lindung dan/atau rawan
bencana
Pengaturan regulasi terhadap pembangunan kawasan perumahan
baru
Terjangkau
Penyediaan rumah bagi masyarakat kurang mampu

Pemberdayaan masyarakat dalam pemenuhan permukiman dan
pembangunan infrastruktur
Peningkatan kerjasama dengan pemerintah kab/kota wilayah
berbatasan dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur
Berwawasan
Lingkungan
Pengembangan ruang terbuka hijau

Pengurangan tingkat pencemaran lingkungan
Mengembangkan mekanisme keterlibatn masyarakat dan swasta
dalam pengadaan dan pengelolaan permukiman dan infrastruktur
Produktif
Pengembangan
masyarakat
infrastruktur
Kebijakan Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan Kabupaten
Bangkalan
1) Penyediaan kawasan dan lingkungan
permukiman sesuai dengan regulasi
2) Peningkatan kualitas dan kuantitas
infrastruktur permukiman bagi seluruh
masyarakat
3) Penyedian hunian yang terjangkau bagi
seluruh masyarakat
4) Pengembangan
permukimanpermukiman baru untuk mendukung
fungsi kawasan
5) Pelibatan peran serta masyarakat,
swasta
dan
pemerintah
dalam
pengelolaan
permukiman
dan
infrastruktur
6) Perbaikan
kualitas
lingkungan
permukiman
yang mendukung perekonomian
19
20
PERKOTAAN
NAMA KLASTER
LUAS
(HA)
PERKOTAAN
Kawasan Kumuh 132,07
BANGKALAN
PERKOTAAN
Kawasan
143,78
KAMAL
Kumuh/Pesisir
PERKOTAAN
Kawasan Kumuh 404,42
KAMAL
PERKOTAAN
Kawasan pesisir 284,15
TANJUNGBUMI
Kawasan Sekitar
KECAMATAN
400,53
KKJSM
LABANG
PERKOTAAN
Kawasan pesisir 231,71
KWANYAR
PERKOTAAN
Kawasan Sekitar
1.049,51
BURNEH
Ponpes
PERKOTAAN SOCAH Kawasan Kumuh 173,86
PERKOTAAN
kawasan pesisir
54,51
KLAMPIS
DESA/ KELURAHAN
TOTAL
SKOR
Pangeranan
18
Kamal
18
Gili Barat
16
Paseseh
16
Sukolilo Barat dan

Sukolilo Timur
14
Tebul
10
Tonjung
Socah
Klampis Barat
21
perkotaan
BANGKALAN
Terletak di bantaran sungai bandaran

Sungai menjadi sandaran perahu
Sampah dan limbah masyarakat
dibuang ke sungai
Kegiatan ekonomi masyarakat di
sektor perikanan (nelayan)
Lokasi
Kelurahan Pangeranan
Luas
132,07 Ha
Karakter
Umum
Kawasan Permukiman Nelayan, berada

di pusat kota bangkalan, berada di
bantaran sungai Bandaran
Karakter
Permukiman
Infrastruktur
Sudah terlayani PDAM

Ada pengangkutan sampah
Sampah dan limbah ada yang
dibuang ke sungai
RTH minim (>5%)
Potensi
Sungai dapat dikembangkan sebagai

area publik
Pengembangan mangrove
Pengembangan permukiman baru
Masalah
Kurang RTH, sampah dan sanitasi

dibuang ke sungai, resiko banjir &
genangan
22
Rumah permanen 1.410 unit

Rumah semi permanen 389 unit
Rumah non permanen 95 unit
KDB rata-rata 80-90%
Kumuh (survey quick count) 14,89
Ha
perkotaan
KAMAL
Masyarakat dekat pantai tidak memiliki septic
tank pribadi (komunal tanpa septic tank)
Kegiatan Ekonomi yang berkembang adalah
perjas, industri dan nelayan
Rawan bencana abrasi
Merupakan kawasan pelabuhan dan dilalui jalan
arteri primer
Lokasi
Desa Kamal
Luas
143,78 Ha
Karakter
Umum
Kawasan Permukiman Nelayan/pesisir,

dekat dengan dermaga penyeberangan
(wajah bangkalan dari surabaya)
Karakter
Permukiman
Infrastruktur

dibuang ke laut/dibakar
RTH minim (>5%)
Potensi
Dukungan kebijakan
(sebelah utara)
Pengembangan konsep waterfront
Masalah
RTH kurang, sampah dan sanitasi

dibuang ke laut

Kumuh (survey quick count) 19,71
Ha
23
perkotaan
KAMAL
Kegiatan ekonomi masyarakat nelayan
Jalan akses menuju lokasi rusak berat
Permukiman dikelilingi tambak dan
mangrove
Terdapat permukiman enclave
Lokasi
Desa Gili Barat
Luas
404,42 Ha
Karakter
Umum

kawasan enclave/dibatasi tambak dan
mangrove
Karakter
Permukiman
Infrastruktur
Sebagian besar menggunakan

sumur
dibuang ke laut/dibakar
RTH minim (>5%)
Potensi
Pengembangan ekonomi
masyarakat (pembangunan
dermaga dan pasar ikan)
Pengembangan mangrove
Masalah
Kurang RTH, sampah dan sanitasi

dibuang ke laur, jalan akses rusak
Rumah permanen 344 unit

Kumuh 10,48 Ha
24
perkotaan
LABANG
Kegiatan ekonomi yang berkembang
pertanian, perikanan dan perjas
Dekat dengan jaringan SUTET
Potensi tumbuh sebagai permukiman

pendukung kegiatan KKJS
Lokasi
Desa Sukolilo Barat dan Sukolilo Timur
Luas
404,42 Ha
Karakter
Umum

terdapat rencana jalan kolektor dan
merupakan area terdampak dalam
pengembangan KKJS
Karakter
Permukiman
Infrastruktur
Sebagian besar menggunakan sumur

walau sudah terlayani PDAM
Sampah dan limbah ada yang dibuang ke
laut/dibakar
RTH minim (>5%)
Potensi
Pengembangan ekonomi masyarakat

(pembangunan dermaga dan pasar ikan)
Kebijakan pengembangan KKJS (industri
dan perumahan pendukungnya/kota
mandiri)
Masalah
Sampah dan sanitasi dibuang ke laut, jalan

25
akses rusak

KDB rata-rata 70-80 %
Kumuh (survey quick count) 12,87 Ha
perkotaan
TANJUNGBUMI
Kegiatan Ekonomi
Masyarakat Nelayan
Lokasi
Desa Paseseh
Luas
284,15 Ha
Karakter
Umum
Kawasan Permukiman Nelayan, berada di

pusat kota Tanjungbumi dan Daerah pesisir
Karakter
Permukiman
Infrastruktur

Sampah dan limbah ada yang dibuang
ke laut/dibakar
RTH minim (>5%)
Potensi
Pengembangan ekonomi masyarakat

(pembangunan dermaga dan pasar ikan)
Pengembangan kawasan wisata bahari
Dilalui jalan kolektor primer
Masalah
Kurang RTH, sampah dan sanitasi masih

kurang baik

26
perkotaan
KWANYAR
Kegiatan ekonomi perjas
dan nelayan/perikanan
Dekat dengan jaringan

SUTET
Lokasi
Desa Tebul
Luas
231,71 Ha
Karakter
Umum

dilalui jaringan SUTET
Karakter
Permukiman
Infrastruktur

pompa
Sampah dan limbah ada yang dibuang
ke laut/dibakar
RTH minim (>5%)
Potensi
Lahan kosong masih luas

Dilalui jalan kolektor primer
Potensi pengembangan ekonomi nelayan
(pasar ikan dan dermaga)
Masalah
RTH kurang, sampah dan sanitasi dibuang

ke laut
27
Rumah permanen 262 unit

perkotaan
BURNEH
Lokasi
Kelurahan Tonjung
Luas
1.049,51 Ha
Karakter
Umum
Kawasan Permukiman dekat dengan

pondok pesantren, industri kecil, jalan
arteri dan sungai
Karakter
Permukiman
Infrastruktur

Ada pengangkutan sampah
dibuang ke sungai
RTH minim (>5%)
Potensi
Dilalui jalan arteri

Tumbuh kawasan perdagangan jasa
yang dapat dijadikan potensi wisata
Masalah
Kurang RTH, perlu penanganan

kawasan jalan arteri dan sungai serta
infrastruktur sekitar ponpes

28
perkotaan
SOCAH
Lokasi
Desa Socah
Luas
173,86 Ha
Karakter
Umum

terdapat tambak, dilalui jalan kolektor
Karakter
Permukiman
Infrastruktur

pompa
Sampah dan limbah ada yang dibuang ke
laut/dibakar
RTH minim (>5%)
Potensi
Kebijakan pengembangan kawasan

pelabuhan, industri dan kota mandiri
Pengembangan ekonomi kawasan
Pengembangan permukiman formal dan
swadaya
Masalah
Kurang RTH, sampah dan sanitasi dibuang ke

laut, perlu peningkatan infrastruktur

Kumuh 9 Ha
29
perkotaan
KLAMPIS
Lokasi
Klampis Barat dan Klampis Timur
Luas
541,5 Ha
Karakter
Umum

terdapat tambak, dilalui jalan kolektor
Karakter
Permukiman
Infrastruktur

pompa
Terlayani pengangkutan namun ada
yang dibuang ke laut
RTH minim (>5%)
Potensi
Kebijakan pengembangan kawasan

pelabuhan dan industri
Pengembangan ekonomi kawasan
Pengembangan permukiman formal
dan swadaya
Masalah
RTH kurang, sampah dan sanitasi

dibuang ke laut, pernah terjadi banjir
rob
Kegiatan ekonomi yang

berkembang adalah perikanan
Pernah terjadi banjir rob pada
tahun 2004

Kumuh 11,24 Ha
30
31
32
Kebijakan Pembangunan
Permukiman dan
Infrastruktur Perkotaan
Kabupaten Bangkalan
Kondisi Eksisting
Penyediaan kawasan
dan lingkungan
permukiman sesuai
dengan regulasi
Peningkatan kualitas
dan kuantitas
infrastruktur
permukiman bagi
seluruh masyarakat
Target Capaian
Pembangunan Hingga
Tahun 2034
STRATEGI
Tumbuh permukiman
formal baru di perkotaan

Bangkalan dikarenakan
adanya akses jembatan
Suramadu yang membuka
kawasan
Masih terdapat
permukiman di sempadan
pantai dan sungai
Masyarakat tinggal
di kawasan
permukiman
sesuai arahan dari
rencana tata ruang
Menyediakan
hunian yang
layak dan
sesuai dengan
peruntukan
ruang
Pelayanan air bersih

mencapai 29,22 %
Terlayaninya air
bersih di semua
perkotaan (target
2034 100%)
Meningkatkan
pelayanan air
bersih
perkotaan
Program/Kegiatan
Pengembangan Perumahan
Koordinasi penyelenggaraan
pengembangan perumahan
Sosialisasi peraturan perundang-undangan
di bidang perumahan
Koordinasi pembangunan perumahan
dengan lembaga/badan usaha
Fasilitasi dan stimulasi pembangunan
perumahan masyarakat kurang mampu
Pembangunan sarana dan prasarana
rumah sederhana sehat
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Air
Bersih
Pembangunan jaringan air bersih
Pengembangan mata air sumber
pocong
Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air
bersih/air minum
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Air Bersih Perkotaan
33
Kebijakan
Pembangunan
Kondisi Eksisting
Peningkatan
kualitas dan
kuantitas
infrastruktur
permukiman bagi
seluruh
masyarakat
Pelayanan sistem
sanitasi di
perkotaan
mencapai 68,8 %
TPA Buluh masih

open dumping
Belum
dikembangkan
konsep 3R
Pelayanan
persampahan
mencapai <30%
(Studi EHRA
sampah yang
dibakar mencapai
70%)
Target Capaian
Pembangunan Hingga
STRATEGI
Program
Tahun 2034
Terlayaninya semua Meningkatka Program Lingkungan Sehat Perumahan
masyarakat
n jumlah
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
perkotaan dengan
sarana
terutama bagi masyarakat miskin
sanitasi yg layak
sanitasi yang Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat
(100%)
layak
mengenai pengelolaan sanitasi dan limbah yang
baik dan benar
Monitoring dan evaluasi pengelolaan sanitasi/limbah
Lebih dari 10 %
kawasan
perkotaan memiliki
resiko genangan
Peningkatan sistem
operasional TPA
Buluh
Semua wilayah
terlayani sistem
pengangkutan
sampah
Pengembangan
sistem 3R
Meningkatka
n pelayanan
sampah
perkotaan
Tidak ada lagi
genangan di wilayah
perkotaan
Meningkatka
n sistem
drainase
perkotaan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan
persampahan
Penyusunan kebijakan kerjasama pengelolaan
persampahan
Pengembangan teknoligi pengolahan persampahan
Bimbingan teknis persampahan
Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan
persampahan
Kerjasama pengelolaan persampahan
Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan persampahan (Bank Sampah)
Pengembangan TPST/3R
Program Pembangunan saluran Drainase
Pembangunan saluran drainase
Rehabilitasi saluran drainase
34
Kebijakan
Pembangunan
Peningkatan
kualitas dan
kuantitas
infrastruktur
permukiman
bagi seluruh
masyarakat
Penyedian
hunian yang
terjangkau bagi
seluruh
masyarakat
Pengembangan
permukimanpermukiman
baru untuk
mendukung
fungsi kawasan
Kondisi Eksisting
Target Capaian
Pembangunan
Hingga Tahun 2034
Tingkat
pelayanan
jaringan jalan
dan kondisi
jalan mencapai
100 %
tingkat kondisi jalan

yang aman dan
nyaman di kawasan
permukiman
perkotaan <50%
Jumlah rumah
230.980 unit
Backlog mencapai
19.845
Terdapat banyak
lahan potensial
pengembangan
permukiman dan
sesuai dengan
rencana
pengembangan
permukiman
Setiap warga
perkotaan
memiliki akses
hunian yang
layak
Pembangunan
perumahan di
pusat-pusat
pertumbuhan
STRATEGI
Program
Meningkatkan
pelayanan dan
kondisi jalan
Program Rehabilitasi/pemeliharaan Jalan

Rehabilitasi /pemeliharaan jalan
Program Inspeksi kondisi jalan
Inspeksi kondisi jalan
Program Pembangunan Infrastruktur Perkotaan
Pembangunan jalan
Mengurangi back
log perumahan di
kawasan
perkotaan
Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan
masyarakat kurang mampu
Pembangunan sarana dan prasarana rumah
sederhana sehat
Pengembangan perumahan
KoordinasiKoordinasi penyelenggaraan
pengembangan perumahan
Sosialisasi peraturan perundang-undangan di
bidang perumahan
Koordinasi pembangunan perumahan dengan
lembaga/badan usaha
Mengembangkan
permukiman baru
pada pusat-pusat
pertumbuhan
35
Kebijakan
Pembangunan
Pelibatan
peran serta
masyarakat,
swasta dan
pemerintah
dalam
pengelolaan
permukiman
dan
infrastruktur
Perbaikan
kualitas
lingkungan
permukiman
Target Capaian
Kondisi Eksisting
Pembangunan Hingga
Tahun 2034
Adanya
Terciptanya
kemitraan antara
kemitraan antar
pemerintah
pemerintah dan
dengan developer
swasta dalam
dalam
pengembangan
pembangunan
permukiman
permukiman baru
dan infrastruktur
Adanya
kemitraan
pemerintah dan
swasta dalam
pembangunan
infrastruktur
Luas kawasan
Proporsi
kumuh
masyarakat
berdasarkan studi
yang tinggal di
quick count
kawasan kumuh
Bangkim sebesar
0 %.
76,16 Ha
Prosentase
rumah non
permanen
mencapai 24,43%
STRATEGI
Mengantisipasi
perkembangan
kawasan permukiman
yang tidak terkendali
dan tidak sesuai
regulasi
Mengembangkan
kerjasama antar
pemerintah dan
swasta dalam
penyediaan kawasan
permukiman baru
Program
Program Pemberdaayaan Komunitas Perumahan

Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan
dan perbaikan perumahan
Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar
pemukiman berbasis masyarakat
Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pelestarian lingkungan perumahan
Peningkatan sistem pemberian kredit pemilikan rumah
Sosialisasi dan fasilitasi jaminan kepastian hukum dan
perlindungan hukum
Koordinasi pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang
perumahan
Mengurangi luasan
Program Lingkungan Sehat Perumahan
kawasan kumuh
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
perkotaan
terutama bagi masyarakat miskin
Menyediakan
Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan
kawasan-kawasan
sehat perumahan
baru untuk
Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
pengembangan RTH Penetapan kebijakan dan strategi penyelenggaraan
Pengembangan RSH
keserasian kawasan dan lingkungan hunian berimbang
Program Pengelolaan RTH
Penataan RTH
Pemeliharaan RTH
Pengembangan taman rekreasi
Pengawasan dan pengendalian RTH
Peningkatan peran masyarakta dalam pengelolaan
RTH
perkotaan
BANGKALAN
a.
b.
a.
b.
c.
a.
b.
Pengamanan sempadan pantai dengan

pengembangan mangrove
Pembatasan pengembangan permukiman melalui
mekanisme perijinan
Perbaikan infrastruktur lingkungan melalui

peningkatan akses sanitasi, perbaikan dan
pemeliharaan jaringan drainase, dan penyediaan
sarana prasarana persampahan
Penataan kawasan permukiman sempadan
sungai
Peningkatan aksesbilitas kawasan melalui
pengembangan jalan
Pengembangan permukiman swadaya
Penataan kawasan permukiman sepanjang
rencana jalan kolektor
Pengamanan sungai dengan mengembangkan RTH dan

jalan inspeksi
Pengembangan permukiman baru melalui penyediaan

perumahan formal
37
Strategi
perkotaan
BANGKALAN
Program/Kegiatan
Pembangunan dan Pemeliharaan

Sempadan Sungai
Penyediaan kawasan baru untuk
RTH
Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai

Rehabilitasi kawasan kritis daerah tangkapan sungai
Rehabilitasi kawasan lindung daerah tangkapan sungai
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai
Program Pengendali banjir
Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai
Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai
Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai
Penataan RTH
Pemeliharaan RTH
Pengembangan taman rekreasi dan perdagangan
Peningkatan peran masyarakta dalam pengelolaan RTH
Pembangunan perumahan formal

dan swadaya
Koordinasi penyelenggaraan pengembangan perumahan
Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan
Koordinasi pembangunan perumahan dengan lembaga/badan usaha
Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang mampu
Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat
Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan perumahan
Fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan perumahan
Sosialisasi dan fasilitasi jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum
Koordinasi pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang perumahan
Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin
Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi dan limbah yang baik dan benar
Peningkatan akses sanitasi yang

layak
Strategi
Peningkatan pelayanan persampahan
Pengurangan luas genangan
perkotaan
BANGKALAN
Program/Kegiatan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
Penyusunan kebijakan kerjasama pengelolaan persampahan
Peningkatan kemampuan aparat pengelolaan persampahan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan (Bank Sampah)
Pemeliharaan jalan lingkungan

Pembangunan jalan
Penataan bangunan sepanjang sempadan sungai

Penataan RTH
Pemeliharaan RTH
Pembangunan dan pemeliharaan sempadan pantai
Pembangunan prasarana pengaman pantai

Pembangunan tanggul pemecah ombak
Sosialisasi kepada masyarakat terkait pemeliharaan sempadan pantai
Pengendalian pembangunan pada kawasan non

peruntukan permukiman melalui penerapan perizinan
Program Pengembangan Perumahan

Penataan bangunan di sepanjang rencana jalan kolektor
Pembatasan pengembangan perumahan
perkotaan
KAMAL
a.
b.
a.
b.
c.
a.
b.
a.
b.
Pengembangan permukiman baru melalui

penyediaan perumahan formal dan atau swadaya
Peningkatan aksesbilitas kawasan
pengembangan RTH dan jalan inspeksi
Penataan kawasan permukiman di sepanjang
Penataan permukiman melalui rehabilitasi RTLH
Penataan kawasan permukiman sempadan pantai
Pengamanan sempadan pantai dengan pengembangan

RTH
Penataan area pelabuhan melalui pembatasan
pengembangan permukiman melalui mekanisme
perijinan
40
perkotaan
Kamal
Strategi
Program/Kegiatan

Sempadan Pantai
RTH
Program rehabilitasi hutan mangrove

Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan
Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan
Penanaman pohon pada kawasan hutan mangrove
Pemeliharaan kawasan hutan mangrove
Penataan RTH
Pemeliharaan RTH

dan swadaya
Strategi
Peningkatan akses sanitasi yang layak
Perkotaan Kamal
Program/Kegiatan

Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi dan
limbah yang baik dan benar

Pembangunan jalan

Rehabilitasi rumah tidak layak huni
Program Pemberdayaan Komunitas PErumahan

(Bedah Rumah)


perkotaan
KAMAL
a.
b.
a.
b.
a.
b.
Potensi pengembangan Mangrove

Potensi pengembangan pasar ikan
dan dermaga
Potensi pengembangan RTH

peningkatan pengguna air minum peningkatan
akses sanitasi, perbaikan dan pemeliharaan
jaringan drainase, dan penyediaan sarana
prasarana persampahan
pengembangan RTH
mekanisme perijinan

penyediaan perumahan swadaya
43
Perkotaan Kamal
Strategi
Program/Kegiatan

Sempadan Pantai
RTH

Pengembangan hutan mangrove sebagai objek wisata
Pembinaan, pengendalian dan pengawasan gerakan rehabilitasi hutan dan lahan
Peningkatan pecan serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan
Penataan RTH
Pemeliharaan RTH

dan swadaya
Strategi
Peningkatan akses sanitasi yang layak
perkotaan
Kamal
Program/Kegiatan
Sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengelolaan sanitasi dan limbah
yang baik dan benar
Peningkatan dan Pelayanan Air Bersih
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Air Bersih
Rehabilitasi/pemeliharaan jaringan air bersih/air minum
Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perkotaan
Pembangunan dan pemeliharaan jalan lingkungan yang

terintegrasi

Pembangunan jalan



perkotaan
tanjungbumi
a.
b.
Perbaikan infrastruktur lingkungan melalui peningkatan

pengguna air minum peningkatan akses sanitasi, perbaikan
dan pemeliharaan jaringan drainase, dan penyediaan sarana
a.
b.
Pengamanan sempadan pantai dengan pengembangan RTH

Pembatasan pengembangan permukiman melalui mekanisme
perijinan
a.
Penataan kawasan permukiman di sepanjang rencana jalan

kolektor
perumahan formal dan atau swadaya
b.
a.
b.

perumahan formal dan atau swadaya
Potensi pengembangan Mangrove

dan ekowisata
dan dermaga
46
Strategi
Program/Kegiatan
Pembangunan dan
Pemeliharaan
Sempadan Pantai
Penyediaan
kawasan baru
untuk RTH

Penataan RTH
Pemeliharaan RTH
Pembangunan
perumahan formal
dan swadaya
Peningkatan akses
sanitasi yang layak
perkotaan
tanjungbumi
Strategi
perkotaan
tanjungbumi
Program/Kegiatan
Pembangunan dan pemeliharaan jalan

lingkungan yang terintegrasi

Pembangunan jalan
Penataan Bangunan sempadan pantai

Penataan bangunan di sepanjang rencana jalan

kolektor

peruntukan permukiman melalui penerapan
perizinan

perkotaan
labang
a.
b.

a.

peningkatan pengguna air minum peningkatan
akses sanitasi, perbaikan dan pemeliharaan
jaringan drainase, dan penyediaan sarana
b.
c.
a.
b.
c.

pengembangan RTH
mekanisme perijinan
49
Strategi
Program/Kegiatan

Sempadan Pantai
RTH

Penataan RTH
Pemeliharaan RTH

dan swadaya

layak
perkotaan
labang
Strategi
Program/Kegiatan



Pembangunan jalan


Fasilitasi pemberian kredit mikro untuk pembangunan dan perbaikan perumahan (Bedah
Rumah)


perkotaan
kwanyar
a.

peningkatan pengguna air minum peningkatan akses
sanitasi, perbaikan dan pemeliharaan jaringan
drainase, dan penyediaan sarana prasarana
persampahan
b.
c.

dan dermaga
a.
b.

a.

pengembangan RTH
mekanisme perijinan
b.
c.
52
Strategi
Program/Kegiatan
perkotaan
kwanyar

Sempadan Pantai
RTH

Penataan RTH
Pemeliharaan RTH

dan swadaya

layak
Strategi
perkotaan
kwanyar
Program/Kegiatan



Pembangunan jalan


Rumah)


perkotaan
BURNEH
perumahan formal
a.
b.
Potensi pengembangan koridor

kuliner dan showroom industri lokal

Peningkatan aksesbilitas kawasan melalui
pengembangan jalan
a.
b.
Pengamanan sempadan sungai

mekanisme perijinan
a.
Penataan kawasan permukiman sepanjang

rencana jalan arteri
Strategi
perkotaan
Burneh
Program/Kegiatan

Sempadan Sungai
RTH
Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai

Rehabilitasi kawasan kritis daerah tangkapan sungai
Rehabilitasi kawasan lindung daerah tangkapan sungai
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sungai
Rehabilitasi/pemeliharaan bantaran dan tanggul sungai
Mengendalikan banjir pada daerah tangkapan air dan badan-badan sungai
Peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai
Penataan RTH
Pemeliharaan RTH

dan swadaya

layak
Strategi
perkotaan
burneh
Program/Kegiatan

Pembangunan jalan
Penataan bangunan sepanjang sempadan sungai

Penataan RTH
Pemeliharaan RTH


perkotaan
socah
perumahan swadaya
a.
b.

perumahan swadaya
a.

pengguna air minum peningkatan akses sanitasi,
perbaikan dan pemeliharaan jaringan drainase, dan
penyediaan sarana prasarana persampahan
b.
c.
a.
b.

mekanisme perijinan
58
Strategi
Program/Kegiatan
perkotaan
Socah
Pembangunan dan
Pemeliharaan
Sempadan Pantai
Penyediaan kawasan
baru untuk RTH

Penataan RTH
Pemeliharaan RTH
Pembangunan
perumahan formal
dan swadaya
Peningkatan akses
sanitasi yang layak
Strategi
perkotaan
Socah
Program/Kegiatan


Pembangunan dan pemeliharaan jalan

lingkungan yang terintegrasi

Pembangunan jalan


Rumah)


perkotaan
klampis
a.
b.

mekanisme perijinan
Penataan kawasan permukiman sepanjang jalan kolektor

a.
b.
c.

pengguna air minum peningkatan akses sanitasi,
perbaikan dan pemeliharaan jaringan drainase, dan
penyediaan sarana prasarana persampahan

perumahan formal dan swadaya
61
Strategi
perkotaan
klampis
Program/Kegiatan

Sempadan Pantai
RTH

Penataan RTH
Pemeliharaan RTH

dan swadaya

layak
Strategi
perkotaan
klampis
Program/Kegiatan


Pembangunan dan pemeliharaan jalan lingkungan yang

terintegrasi

Pembangunan jalan


Rumah)



Final RP2KP Bangkalan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Final RP2KP Bangkalan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

2

perlu ada payung

RPJP Kabupaten Bangkalan

Mewujudkan sumber daya manusia yang

Mendorong pertumbuhan ekonomi

mewujudkan pembangunan yang

Membangun akuntabilitas kepemerintahan

RPJMD Kabupaten Bangkalan

RTRW Kabupaten Bangkalan

VISI PENATAAN RUANG :

SSK Kabupaten Bangkalan

Daerah bersistem Off

Adanya masterplan air limbah domestik

Daerah bersistem Off

SSK Kabupaten Bangkalan

Bangkalan yang terintegrasi di akhir tahun Kamal

SSK Kabupaten Bangkalan

SASARAN SUB SEKTOR

Zona I : Jangka Pendek (semua kecamatan

capaian yang diharapkan dari

INTERPRETASI VISI DARI

Terciptanya tata kepemerintahan dan sumberdaya

Secara geografis Kabupaten

Didominasi penggunaan lahan

3 Dana Alokasi Khusus

Dana Penyesuaian dan

Bantuan Keuangan dari

Dominasi sektoral PDRB Kabupaten Bangkalan

SUMBER : RPJM Kabupaten Bangkalan 2013-2018

mengendalikan perkembangan kawasan

Arah Pengembangan Infrastruktur

Pengembangan Kawasan Permukiman berbasis

Pengembangan Industri Kecil

Pengembangan Industri Besar

Pengembangan Kawasan Permukiman

Mendorong perkembangan permukiman di sekitar titik-titik pusat pertumbuhan baru

Penyediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) permukiman yang

Peningkatan Kuantitas Permukiman Layak Huni

Penyediaan rumah bagi masyarakat kurang mampu

Pengembangan ruang terbuka hijau

Kebijakan Pembangunan Permukiman dan

yang mendukung perekonomian

Sukolilo Barat dan

Terletak di bantaran sungai bandaran

Kawasan Permukiman Nelayan, berada

Sudah terlayani PDAM

Sungai dapat dikembangkan sebagai

Kurang RTH, sampah dan sanitasi

Rumah permanen 1.410 unit

Kawasan Permukiman Nelayan/pesisir,

Sudah terlayani PDAM

RTH kurang, sampah dan sanitasi

Rumah permanen 1.822 unit

Desa Gili Barat

Kawasan Permukiman Nelayan/pesisir,

Sebagian besar menggunakan

Kurang RTH, sampah dan sanitasi

Rumah permanen 344 unit

Potensi tumbuh sebagai permukiman

Desa Sukolilo Barat dan Sukolilo Timur

Kawasan Permukiman Nelayan/pesisir,

Sebagian besar menggunakan sumur

Pengembangan ekonomi masyarakat

Sampah dan sanitasi dibuang ke laut, jalan