Pada hari Senin tanggal enam bulan Maret tahun Dua ribu delapan belas, telah dilaksanakan pengesahan Dokumen Memorandum Program Rencana Penataan
Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan Giwangan Kecamatan Umbulharjo. Dokumen MPRPLP ini berisi rencana penanganan kawasan kumuh yang meliputi
kegiatan Pencegahan dan Peningkatan Kualitas di Kelurahan Giwangan.
Maka dengan disahkannya dokumen MP RPLP ini, menjelaskan bahwa dokumen ini merupakan dokumen resmi Kelurahan Giwangan sebagai output dari pelaksanaan
program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Kelurahan Giwangan TA. 2018.
Yogyakarta, 2018
Disusun Oleh:
Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP)
Disahkan oleh :
Lurah Badan Keswadayaan Masyarakat/ Tim Inti Perencanaan Partisipatif
Kelurahan Giwangan BKM Giwangan Makmur Kelurahan Giwangan
Mengetahui ;
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang telah dikaruniakan kepada kami Tim Inti Perencanaan Partisipatif Kelurahan Giwangan
yang telah mampu menyelesaikan penyusunan dokumen Memorandum Program Rencana Penataan Lingkungan Permukiman melalui program KOTAKU ( Kota Tanpa Kumuh )
tahun 2018. Dokumen MP RPLP bermanfaat untuk : Membantu Pemerintah Kelurahan dan Pemerintah Kota untuk mendapatkan data dasar terkait penataan kawasan
permukiman, untuk menjalin kemitraan dan kolaborasi sinergis seluruh stakeholders pembangunan permukiman serta untuk merumuskan rencana penataan lingkungan
permukiman yang memuat arahan pencegahan dan rencana peningkatan kualitas permukiman tingkat Kelurahan dengan rencana strategi dan skenario (road map) penanganan
permukiman kumuh tingkat Kota. Keberhasilan penyusunan dokumen MP RPLP ini tidak terlepas dari peran aktif masyarakat dan bantuan dari pihak pihak terkait yang
mendukung dan membimbing TIPP dalam penyusunan dokumen RPLP. Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Lurah Giwangan yang telah membantu dalam penyediaan data data monografi kelurahan, memfasilitasi pertemuan pertemuan warga serta saran dan masukan berkaitan
dengan perencanaan pembangunan di Kelurahan Giwangan
2. LPMK Kelurahan Giwangan yang telah membantu dalam penyediaan data perencanaan pembangunan, membantu dalam kegiatan transek / survai lapangan bersama dengan
RW, RT, TIPP dan tim fasilitator
3. Koordinator BKM Giwangan Makmur beserta anggota BKM yang memfasilitasi dalam pembentukan TIPP serta memberikan saran, masukan selama dalam tahap persiapan
dan tahap perencanaan penyusunan dokumen MP RPLP serta ketersediaan data baseline 100-0-100
4. Bapak RT, RW Tokoh tokoh masyarakat yang dengan kerealaannya bersedia melakukan diskusi, FGD peta tematik, RPK, Pemetaan Swadaya dan berbagai kegiatan lainnya demi
untuk berhasilnya program KOTAKU di Kelurahan Giwangan
5. Tim Fasilitator KOTAKU Kota Yogyakarta yang telah membantu dalam memberikan bimbingan, pelatihan TIPP, pelatihan penyusunan MP RPLP serta arahannya dalam setiap
tahapan program KOTAKU
6. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu TIPP dalam penyusunan dokumen MP RPLP ini yang tidak dapat kami sebutkan, semoga senantiasa mendapatkan pahala dari
Allah SWT.
Atas segala kekurangan dalam penyusunan dokumen MP RPLP ini kami mohon maaf dan kami menerima saran serta masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan dalam penyusunan dokumen berikutnya.
(………………………………. )
2
BAB 1 PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia melalui RPJMN 2015-2019 telah menetapkan target pencapaian 100-0-100, target untuk memberikan akses air
minum 100%, mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan menyediakan akses sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia pada akhir
tahun 2019. Suatu target yang cukup ambisius akan tetapi juga bukan hal yang tidak mungkin dapat dicapai.
Untuk mencapai target tersebut bukanlah hal yang mudah, perlu upaya taktis dan kolaborasi semua pihak yaitu Pemerintah Kota,
masyarakat, swasta dan kelompok peduli lain, mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan sampai dengan implementasi dan evaluasi programnya.
Pemerintah Kota memegang peranan yang penting dalam hal ini, mengingat sebagai pengelola pembangunan yang langsung bersentuhan
dengan masyarakat dan juga menjadi bagian yang tentu saja akan diukur kinerjanya dalam pencapaian target 100-0-100. Pencapaian target 100-
0-100 di setiap Pemerintah Kota akan menunjukan seberapa baiknya daerah melayani kebutuhan mendasar masyarakat khususnya dibidang
infrastruktur permukiman.
Untuk itu, Dirjen Cipta Karya menyiapkan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) sebagai upaya strategis memberdayakan masyarakat dan
memperkuat peran pemerintah daerah dalam rangka pencapaian target 100-0-100 dan penanganan kawasan kumuh di perkotaan pada tahun
2015-2019, dan diyakini bahwa keberhasilan untuk mencapai target 100 - 0 - 100 sebagian besar turut ditentukan oleh kontribusi peran
pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat serta sinergi stakeholders yang ada.
Melalui Survei Baseline ini, diharapkan diperoleh data 100-0-100 seluruh lokasi yang akan menjadi tolok ukur pencapaian target pada akhir
tahun 2019. Pemerintah tidak bisa melaksanakan kegiatan tersebut sendiri namun perlu keterlibatan berbagai pihak terutama relawan yang
memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pelaksanaan survei baseline tersebut.
Melalui Survei Baseline data 100-0-100 di Kelurahan Giwangan yang dilaksanakan pada tahun 2018 dapat dijadikan sebagai tolok ukur
pencapaian target pada akhir tahun 2019. Pemerintah khususnya kelurahan Giwangan tidak bisa melaksanakan kegiatan tersebut tanpa
keterlibatan berbagai pihak terutama relawan yang memberikan kontribusi terhadap keberhasilan pelaksanaan survei baseline tersebut. Melalui
program KOTAKU sebagai implementasi dari baseline 100-0-100 yang akan dituangkan dalam dokumen MP RPLP diharapkan mampu mengurangi
jumlah luasan kawasan kumuh di wilayah Kelurahan Giwangan sampai dengan tahun 2019 sesuai dengan harapan pemerintah.
3
1.2. Maksud, Tujuan, dan Sasaran
Maksud
Dokumen Memorandum Program Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (MP RPLP) ini dimaksudkan untuk (1) tercapainya
ketersediaan data dasar yang berupa dokumen bersama dalam rangka perubahan sikap dan perilaku masyarakat untuk hidup bersih, sehat
dan produktif, termasuk Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), yang mendukung partisipasi masyarakat dalam mencapai target '100-0-100'
pada tahun 2019, (2). Dengan adanya dokumen Memorandum Program Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (MP RPLP) ini bisa
menjadi salah satu upaya pencegahan perluasan wilayah kumuh di Kelurahan Giwangan pada tahun 2016-2019.
Tujuan
Penyusunan Dokumen Memorandum Program Rencana Penataan Lingkungan Permukiman ini bertujuan untuk : (1). Membantu
Pemerintah Kelurahan dan Pemerintah Kota untuk mendapatkan data dasar terkait penataan kawasan permukiman. (2).Tersusunnya
dokumen Memorandum Program Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (MP RPLP) untuk menjalin kemitraan dan kolaborasi sinergis
seluruh stakeholders pembangunan permukiman. (3). Merumuskan rencana penataan lingkungan permukiman yang memuat arahan
pencegahan dan rencana peningkatan kualitas permukiman tingkat Kelurahan/Desa selaras/sinkron dengan rencana strategi dan skenario
(road map) penanganan permukiman kumuh tingkat Kabupaten/Kota. (4) Dengan tersusunnya dokumen Memorandum Program Rencana
Penataan Lingkungan Permukiman (MP RPLP) bisa meningkatkan partisipasi masyarakat serta kontribusi pemerintah daerah pada
pelaksanaan keterpaduan penataan kawasan permukiman.
Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dengan Dokumen Memorandum Program Rencana Penataan Lingkungan Permukiman ini di seluruh kawasan
teridentifikasi kumuh dalam rangka penyediaan infrastruktur dan pelayanan di kawasan teridentifikasi kumuh. Serta pencegahan kumuh di
kawasan yang tidak teridentifikasi kumuh agar terwujud permukiman layak huni bagi seluruh masyarakat serta revitalisasi peran Badan
Keswadayaan Masyarakat (BKM).
4
1.3. Lingkup Kegiatan
TAHAPAN MELAKUKAN PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM
Secara garis besar lingkup kegiatan penyusunan MP RPLP terdiri dari 4 (empat)
tahapan, yaitu : 1
Print A0 Peta Dasar (skala 1:5000) dan sebaran kumuh Kota/Kabupaten,
Peta Tematik : Peta kontur, Peta Risiko Bencana, Peta jaringan drainase Kota, Peta
PERSIAPAN
(3) Perumusan Rencana Penanganan dan MENYIAPKAN DATA
2
MENYIAPKAN Projector, Flipchart, Kerta Plan, Plastik Mika, Selotip kertas, Spidol warna warni permanent,
3
MEMETAKAN NARASUMBER
Kegiatan penyusunan MP RPLP dilakukan meliputi Kawasan Permukiman Kumuh DAN PESERTA DISKUSI Pemda, Perguruan Tinggi, Kelompok peduli, Praktisi sesuai dengan kebutuhan,
SK Walikota No. 216 Tahun 2016 Tentang Penetapan Lokasi Kumuh di Kota PERKOTAAN 2
MEMPELAJARI FENOMENA
Melakukan Kajian pola ruang/guna lahan, kawasan strategis, BWK, dan lain lain yang
relevan dengan kawasan kumuh yang dipelajari dari dokumen RP2KPKP, RTRW Kota/
PELAKSANAAN PRAKTEK
PERMUKIMAN KUMUH
Giwangan. 6
MERUMUSKAN KEBUTUHAN Merumuskan kebutuhan penanganan kawasan permukiman skala kawasan dan skala
KONSEP DAN PENANGANAN KAWASAN
STRATEGI lingkungan
PERMUKIMAN
Langkah-langkah yang dilakukan : PENCEGAHAN DAN
PENINGKATAN
5. Melakukan kajian kebijakan tata ruang dan sektoral dengan metode overlay PERUMUSAN RENCANA AKSI
DAN MEMORANDUM
merumuskan rencana aksi program penanganan kawasan permukiman kumuh yang terukur,
sesuai dengan kebutuhan kawasan yang telah disepakati di dalam suatu memorandum
5
BAB 2 GAMBARAN UMUM DAN FENOMENA KEKUMUHAN
RW Cakupan RT
RW. 01 RT RT : 1,2,3,41
RW. 02 RT : 4,5,6
RW. 03 RT : 7,8,9
RW. 04 RT : 10,11,12
RW. 05 RT : 13,14,15
RW. 06 RT : 16,17,18
RW. 07 RT : 19,20,21,22
RW. 08 RT : 23,24
RW. 09 RT : 25,26,27
RW. 10 RT : 28,29,30,40 Gambar. Peta Administrasi Kelurahan Giwangan
RW. 11 RT : 31,32,33 Sumber: Rupa Bumi Tahun 2015, diolah
RW. 12 RT : 34,35,36
RW. 13 RT : 37,38,39,42
6
2.1.2. Kondisi Demografi
Berdasarkan pendataan baseline tahun 2017, wilayah Kelurahan Giwangan mempunyai jumlah penduduk sebesar 5.712 jiwa yang terdiri dari 2.778 jiwa laki-laki, 2.934 jiwa
perempuan. Mayoritas Penduduk dari total 9.933 jiwa 83% bermata pencaharian sebagai pedagang atau jasa, sisanya PNS dan industri.
Tabel. Jumlah Penduduk di Kelurahan Giwangan Tahun 2017
Jenis Kelamin
RT/RW Jumlah
Laki-Laki Perempuan
RT001-RW001 63 67 130
RT002-RW001 103 88 191
RT003-RW001 47 51 98
RT004-RW002 42 41 83
RT005-RW002 39 39 78
RT006-RW002 32 58 90
RT007-RW003 46 59 105 49% Laki-Laki
RT008-RW003 37 52 89 51% Perempuan
RT009-RW003 48 51 99
RT010-RW004 64 77 141
RT011-RW004 97 94 191
RT012-RW004 123 150 273
RT013-RW005 25 27 52
RT014-RW005 72 90 162
RT015-RW005 38 40 78
RT016-RW006 54 67 121
RT017-RW006 120 109 229
RT018-RW006 86 84 170
RT019-RW007 34 28 62
2500
RT020-RW007 41 57 98
RT021-RW007 57 53 110 1,996
RT022-RW008 101 109 210 2000
RT023-RW008 57 58 115
Jumlah Jiwa
RT024-RW008 61 70 131
RT025-RW008 32 31 63 1500
RT026-RW009 45 51 96
RT027-RW009 16 19 35
988 993 1,014
RT028-RW010 96 85 181
1000 911
RT029-RW010 70 86 156
RT030-RW010 43 52 95
RT031-RW011 81 78 159
RT032-RW011 68 78 146 500 387
RT033-RW011 56 60 116 159
RT034-RW012 87 85 172
RT035-RW012 82 84 166 0
RT036-RW012 50 45 95 Taman Kanak Sekolah SMP SMA / SMU Akademi / Sarjana Pascasarjana
RT037-RW013 93 84 177 kanak Dasar D1-D3
RT038-RW013 113 118 231
RT039-RW013 74 75 149
RT040-RW010 44 50 94
RT041-RW001 122 120 242
RT042-RW013 119 114 233
Jumlah 2.778 2.934 5.712
7
2.1.3. Kondisi Ekonomi, Sosial Dan Budaya
1%
7% Pegawai Negeri Sipil
24% Polri/TNI
Karyawan Swasta
Wiraswasta/Pedagang
0%
3% Tani
1% 39%
Pertukangan
0%
Buruh Tani
Pensiunan
25%
Jasa
8
9
2.1.4. Kondisi Fisik Dasar
Kelurahan Giwangan yang terletak di kota Yogyakarta, mempunyai jenis tanah pasir dengan sebagian besar warna tanah hitam. Rata-rata curah hujan
tertinggi terjadipada bulan Februari dan terendah terjadi pada bulan juni. Rata-rata harian hujan perbualan adalah 9,92 hari. Kelembaban udara rata-rata
cukup tinggi, kelembababn udara tertingi terjadi pada bulan Februari sebesar 83% dan terendah pada bulan September sebesar 66%. Tekanan udara rata-
rata 1.010,3 mb dan suhu udara rata-rata 26,66°C.
10
11
Tabel. Pentagonal Aset
No Pentagonal Asset Potensi Masalah Kebutuhan
1 Sumber Daya Manusia
Pendidikan Mayoritas SMA - Masyarakat melek huruf dan berhitung Masih ada pengangguran dan belum memiliki Pelatihan ketrampilan berwirausaha dan akses untuk
- Penduduk rata-rata usia produktif ketrampilan/pengalaman usaha mendapat pekerjaan/pelatihan
Mata Pencaharian Mata pencaharian di sektor swasta, jasa - Hotel, homestay - Modal usaha - Modal usaha dengan syarat mudah dan ringan
dan perdagangan - Warung - Kemampuan pemasaran - Akses Pemasaran yang luas
- Loundry - Masih usaha skala kecil - Asosiasi/perkumpulan usaha kecil untuk
- Fotokopi - Limbah home industri belum dikelola dengan memperluas pemasaran dan mengembangkan usaha
- Counter Pulsa baik - Pelatihan pengolahan limbah
- Kuliner - Tempat usaha kurang tertata - Tempat usaha yang representatif,ruko
- Home industri
- Kontrakan, kost-kostsan
- Perkantoran
Rata rata pendapatan Pendapatan < 3.5 juta Rata-rata mata pencaharian masyarakat setempat - Kurangnya ketrampilan untuk berwirausaha - Pelatihan ketrampilan
adalah swasta, perdagangan dan jasa - Ketersediaan ruang untuk kegiatan usaha - Penyediaan ruang untuk kegiatan usaha
- Masih membutuhkan akses permodalan - Modal untuk usaha/kredit
Rata rata jumlah Tanggungan 3-4 orang - Keluarga lebih produktif - Kesadaran menjalankan program KB masih - Penyediaan Ruang Terbuka Publik untuk kegiatan
tanggungan - Beban keluarga tidak terlalu berat kurang usaha dan interaksi masyarakat setempat
- Terdapat kampung KB - Tempat hunian banyak yang kurang layak - Menggerakan program KB
huni - Rehap rumah yang tidak layak huni
- Keterbatasan ruang terbuka publik
Jenis penyakit Penyakit yang diderita rata rata penyakit Penyakit yang sering diderita adalah flu, batuk, - Kesadaran pola hidup bersih sehat - Sosialisasi mengenai jenis penyakit dan penanganan
masyarakat ringan pilek yang relatif masih mudah untuk ditangani - Masyarakat belum secara runtin mengontrol serta pencegahannya.
kesehatannya - Sosialisasi PHBS secara berkelanjutan
- Permukiman yang belum sehat - Rehab rumah yang layak huni (atap, lantai, dinding)
Tempat Berobat Posyandu, klinik Tempat berobat dekat dengan tempat tinggal dan Perlatan belum modern dan jumlah tenaga - Peralatan yang modern
relatif terjangkau medisnya masih kurang - Pelayanan yang baik
Layanan berobat Layanan BPJS/KIS - Iuran terjangkau - masih menjumpai perlakuan diskriminatif - pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat
- Biaya berobat yang relatif mahal terhadap peserta BPJS Kesehatan dengan Indonesia yang menitikberatkan kepada pemerataan
pasien asuransi swasta, apalagi pasien yang pelayanan kesehatan.
membayar tunai, - Pelayanan yang baik, ramah serta biaya terjangkau
- Iurannya masih dirasa mahal untuk kalangan untuk semua kalangan dan bisa mengcover semua
MBR. jenis penyakit dan obat
- Tidak semua jenis penyakit dan obat tercover
2 Sosial
Lembaga / Organisasi Gapoktan, Karang Taruna, KUBE, LPMK, Banyaknya lembaga sosial yang ada akan Organisasi yang ada banyak yang kurang aktif Pentingnya motor penggerak untuk menjalankan roda
RW,RT, PKK, BKM, PEW memperkuat rasa solidaritas dan organisasi agar secara bersama sama masyarakat
kegotongroyongan di masyarakat setempat berrgerak maju bersama
12
Lanjutan…
No Pentagonal Asset Potensi Masalah Kebutuhan
2 Sosial
Aturan Sosial / AB - Jam Belajar Masyarakat Adanya aturan merupakan modal untuk membuat Kurangnya kesadaran masyarakat untuk Penyadaran terhadap masyarakat pentingnya aturan
- Bebas Asap Rokok perilaku masyarakat yang taat hukum mematuhi aturan bersama yang sudah dan taat hukum demi terwujudnya kehidupan
- Kampung Taqwa disepakati masyarakat yang aman , nyaman , damai dan sejahtera
Pagelaran / Event - Bersih Desa Giwangan - Sebagai kampung budaya Belum adanya promosi yang rutin dalam Di buat acara tahunan secara rutin dengan skala yang
- HUT Kota Yogyakarta - Potensi untuk memasarkan produk seni budaya memasarkan pagelaran seni budaya lebih luas dalam memasarkan seni budaya setempat
- Kesenian Musik Tradisional Gejog lokal
Lesung dan Tek-tek Kentongan - Menambah penghasilan warga setempat
- Karawitan
3 Infrastruktur / - Terminal Giwangan - Sebagai tempat singgah bus luar kota dan antar - Kios-kios belum dimanfaatkan secara optimal - Perlunya penataan kios yang representativ dan
Bangunan - Pasar Induk Buah dan Sayuran propinsi, kios-kios dapat dikembangkan sebagai sebagai sarana promosi oleh-oleh dan menarik
Giwangan pusat oleh-oleh dan kerajinan kerajinan - Kondisi pasar yang bersih, sehat dan nyaman dan
- Jogja Fish Market (Pasar Ikan Higienis - Merupakan potensi usaha untuk menggerakkan - Hanya beberapa orang saja yang bisa tersedianya sarana dan prasarana untuk mendukung
Terpadu) perekonomian masyarakat usaha perdagangan memanfaatkan peluang pasar untuk transaksi jual beli
- Menyediakan berbagai kebutuhan ikan meningkatkan kesejahteraan perekonomian - Promosi dan ketersediaan produk secara lengkap dan
konsumsi baik tawar maupun laut, ikan hidup - Tidak berfungsi secara optimal sebagai pasar kontinyu
segar dan beku serta upaya dalam rangka ikan
peningkatan konsumsi ikan bagi masyarakat
melalui GEMARIKAN (Gerakan
Memasyarakatkan Makan Ikan)
4 Keuangan
Lembaga Keuangan Bank BRI, BPD, Bank Jogja Lembaga keuangan yang ada di sekitar untuk - Pinjaman masih membutuhkan Kebutuhan modal pinjaman dengan bunga yang ringan,
penyaluran modal usaha jaminan/agunan yang memberatkan syarat mudah dan tidak memerlukan jaminan/agunan
- Tingkat suku bunga yang masih tinggi
- Kesadaran masyarakat dalam mengembalikan
angsuran
5 Sumber Daya Alam
SDA di Kelurahan Sungai Gajah Wong Merupakan potensi yang bisa digunakan untuk Minimnya sarana dan prasarana pendukung Beberapa program untuk membangun sarana dan
Giwangan perikanan, pertanian, keperluan rumah tangga untuk mewujudkan potensi yang ada prasarana (jalan, drainase, talud)
dan wisata alam.
Iklim / Cuaca Tropis Musim kemarau dan penghujan Ada produk tertentu yang hanya laku di satu Membuat produk untuk kebutuhan baik dimusim
musim kemarau maupun penghujan
Rawan Bencana Banjir, Tanah longsor, Kebakaran Ada lembaga khusus yang menangani seperti Kesadaran masyarakat dalam menghadapi - Sosialisasi dan simulasi penanganan bencana
BPBD bencana - Melengkapi sarana dan prasarana tanggap bencana
(Drainase, SPAH, SAH, talud, hydrant kering)
13
2.2. Fenomena Kekumuhan
Luas
Sapras Sistem
kawasa Ketidak Sistem
Banguna Pengelol Sapras Pengelola Tidak Ketidakt
n Kualitas Tidak terhubun Kualita Pengelol
n tidak Ketidak aan Air Persampa an terpelihara Ketidaktersed ersediaa
memili Keterjangka Permuk Ketersedi terpenuhi Ketidakmamp gan Tidak s aan Air Jumlah
Ketidakter memenu tersedia Limbah han Tidak Persampa nya Sapras iaan n
RT/RW/DUSU ki uan aan aan Akses nya uan dengan terpelihara Konstru Limbah Bobot Tingkat
aturan hi an Tidak Sesuai han yang Pengelolaa Prasarana Sarana
N kepadat Jaringan Jalan Aman Air Kebutuha Mengalirkan Sistem nya ksi Tidak Kekumuh Kekumuhan Awal
Bangunan persyara Drainas Sesuai dengan tidak n Proteksi Proteksi
an tidak Jalan lingkung Minum n Air Limpasan Air Drainase Drainase Drainas Sesuai an Awal
tan e Persyara persyarata sesuai Persampah Kebakaran Kebakar
sesuai an Minum Perkotaa e Standar
teknis tan n Teknis Standar an an
ketentu n Teknis
Teknis Teknis
an
RT001-RW001 0 0 0 0 3 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 5 0 0 5 20 KUMUH RINGAN
RT002-RW001 0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 11 TIDAK KUMUH
RT003-RW001 1 0 0 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 17 TIDAK KUMUH
RT004-RW002 1 0 0 0 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 19 KUMUH RINGAN
RT005-RW002 1 0 0 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 17 TIDAK KUMUH
RT006-RW002 0 0 0 0 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 14 TIDAK KUMUH
RT007-RW003 0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 1 1 0 5 0 5 0 0 5 23 KUMUH RINGAN
RT008-RW003 0 0 0 0 3 5 0 0 0 0 3 3 0 5 0 5 0 0 5 29 KUMUH RINGAN
RT009-RW003 1 0 0 0 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 19 KUMUH RINGAN
RT010-RW004 0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 5 21 KUMUH RINGAN
RT011-RW004 5 0 0 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 21 KUMUH RINGAN
RT012-RW004 0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 5 5 21 KUMUH RINGAN
RT013-RW005 3 0 1 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 19 KUMUH RINGAN
RT014-RW005 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 12 TIDAK KUMUH
RT015-RW005 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 5 0 0 5 16 TIDAK KUMUH
RT016-RW006 0 0 0 0 3 1 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 5 19 KUMUH RINGAN
RT017-RW006 1 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 21 KUMUH RINGAN
RT018-RW006 0 0 0 0 3 5 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 18 TIDAK KUMUH
RT019-RW007 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 5 5 13 TIDAK KUMUH
RT020-RW007 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 5 0 0 5 22 KUMUH RINGAN
RT021-RW007 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 5 5 22 KUMUH RINGAN
RT022-RW008 0 0 0 0 1 5 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 16 TIDAK KUMUH
RT023-RW008 1 0 0 0 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 19 KUMUH RINGAN
RT024-RW008 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 5 5 22 KUMUH RINGAN
RT025-RW008 3 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 5 0 5 0 5 5 33 KUMUH RINGAN
RT026-RW009 0 0 0 0 3 5 0 0 0 0 1 1 0 0 0 5 0 0 5 20 KUMUH RINGAN
RT027-RW009 0 0 0 0 3 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 5 5 28 KUMUH RINGAN
RT028-RW010 3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 5 19 KUMUH RINGAN
RT029-RW010 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 5 18 TIDAK KUMUH
RT030-RW010 3 0 0 0 3 0 0 0 0 0 5 0 5 5 0 0 0 0 5 26 KUMUH RINGAN
RT031-RW011 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 5 16 TIDAK KUMUH
RT032-RW011 3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 0 0 5 15 TIDAK KUMUH
RT033-RW011 1 0 0 0 3 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 5 5 24 KUMUH RINGAN
RT034-RW012 0 0 1 0 3 3 0 0 1 0 0 1 0 0 5 5 5 0 5 29 KUMUH RINGAN
RT035-RW012 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 0 5 5 21 KUMUH RINGAN
RT036-RW012 3 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 0 0 5 5 28 KUMUH RINGAN
RT037-RW013 0 0 0 0 5 3 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 5 19 KUMUH RINGAN
RT038-RW013 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 0 5 16 TIDAK KUMUH
RT039-RW013 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5 5 0 0 0 3 0 0 5 20 KUMUH RINGAN
RT040-RW010 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 11 TIDAK KUMUH
RT041-RW001 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 11 TIDAK KUMUH
RT042-RW013 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 5 10 TIDAK KUMUH
14
2.2.1. Kondisi Fisik Bangunan
Jumlah
Bangunan Jumlah Bangunan % Bangunan
Jumlah
Jumlah % Bangunan hunian hunian tidak hunian tidak
Bangunan
Jumlah Jumlah Tingkat Bangunan hunian tidak memiliki memiliki kondisi memiliki
Jumlah Luas Jumlah total hunian
Kepala Keteraturan % Ketidakteraturan kepadatan hunian tidak memiliki kondisi Atap, Atap, Lantai, kondisi Atap,
RT/ RW Ketidakteraturan permukiman bangunan memiliki
Rumah Bangunan Bangunan Hunian bangunan memiliki luas luas lantai ≥ Lantai, Dinding Dinding sesuai Lantai, Dinding
Bangunan Hunian (Ha) (unit) luas lantai ≥
Tangga Hunian (unit/Ha) lantai ≥ 7,2 m2 7,2 m2 per sesuai persyaratan sesuai
7,2 m2 per
per orang orang persyaratan teknis (Rumah persyaratan
orang
teknis (Rumah tangga) teknis
tangga)
RT001-RW001 30 29 1 3% 0,53 33 62,15 18 12 40% 30 0 0%
RT002-RW001 47 47 0 0% 4,98 51 10,24 44 3 6% 45 2 4%
RT003-RW001 28 18 10 36% 2,12 31 14,62 28 0 0% 28 0 0%
RT004-RW002 27 19 8 30% 1,64 32 19,51 27 0 0% 27 0 0%
RT005-RW002 17 9 8 47% 1,43 25 17,48 15 2 12% 13 4 24%
RT006-RW002 15 12 3 20% 0,34 20 58,82 11 4 27% 15 0 0%
RT007-RW003 25 25 0 0% 1,31 30 22,9 25 0 0% 25 0 0%
RT008-RW003 25 25 0 0% 1,2 30 25 25 0 0% 25 0 0%
RT009-RW003 28 14 14 50% 1,67 32 19,16 26 2 7% 27 1 4%
RT010-RW004 37 31 6 16% 3,2 41 12,81 36 1 3% 37 0 0%
RT011-RW004 50 9 41 82% 0,46 54 117,39 50 0 0% 50 0 0%
RT012-RW004 57 57 0 0% 2,9 60 20,69 52 5 9% 57 0 0%
RT013-RW005 18 8 10 56% 1,62 21 12,96 14 4 22% 13 5 28%
RT014-RW005 40 31 9 23% 1,24 45 36,29 40 0 0% 36 4 10%
RT015-RW005 19 10 9 47% 1,6 24 15 19 0 0% 19 0 0%
RT016-RW006 32 32 0 0% 1,95 36 18,46 30 2 6% 32 0 0%
RT017-RW006 58 36 22 38% 2,5 61 24,4 57 1 2% 57 1 2%
RT018-RW006 50 50 0 0% 2,08 53 25,49 50 0 0% 50 0 0%
RT019-RW007 19 19 0 0% 0,9 25 27,78 19 0 0% 19 0 0%
RT020-RW007 19 11 8 42% 0,76 23 30,26 19 0 0% 19 0 0%
RT021-RW007 25 14 11 44% 0,9 30 33,33 25 0 0% 25 0 0%
RT022-RW008 61 61 0 0% 0,56 62 110,61 54 7 11% 61 0 0%
RT023-RW008 31 21 10 32% 2,02 33 16,36 30 1 3% 29 2 6%
RT024-RW008 36 31 5 14% 0,32 36 112,97 32 4 11% 35 1 3%
RT025-RW008 15 5 10 67% 2,15 15 6,98 15 0 0% 15 0 0%
RT026-RW009 26 26 0 0% 2,74 29 10,58 22 4 15% 26 0 0%
RT027-RW009 11 11 0 0% 4,2 21 5 11 0 0% 11 0 0%
RT028-RW010 30 10 20 67% 0,8 48 60 26 4 13% 26 4 13%
RT029-RW010 39 39 0 0% 1 45 45 33 6 15% 39 0 0%
RT030-RW010 22 9 13 59% 0,9 32 35,56 20 2 9% 22 0 0%
RT031-RW011 39 31 8 21% 6,5 41 6,31 39 0 0% 39 0 0%
RT032-RW011 30 14 16 53% 5,5 35 6,36 28 2 7% 30 0 0%
RT033-RW011 33 23 10 30% 5 40 8 33 0 0% 30 3 9%
RT034-RW012 39 30 9 23% 2,49 41 16,5 38 1 3% 22 17 44%
RT035-RW012 39 39 0 0% 2,8 41 14,64 39 0 0% 36 3 8%
RT036-RW012 23 6 17 74% 5 47 9,4 23 0 0% 22 1 4%
RT037-RW013 50 38 12 24% 2,88 53 18,43 48 2 4% 48 2 4%
RT038-RW013 66 66 0 0% 3 69 23 66 0 0% 66 0 0%
RT039-RW013 34 30 4 12% 3 38 12,67 33 1 3% 27 7 21%
RT040-RW010 24 23 1 4% 0,8 30 37,5 23 1 4% 23 1 4%
RT041-RW001 61 61 0 0% 2,9 65 22,41 60 1 2% 61 0 0%
RT042-RW013 59 59 0 0% 4 65 16,25 59 0 0% 59 0 0%
42 1434 1139 295 21% 93,878 1643 17,5 1362 72 5% 1376 58 4%
15
16
2.2.2. Kondisi Jalan Lingkungan
17
2.2.3. Kondisi Air Minum
18
19
2.2.3. Kondisi Air Limbah
Jumlah Masyarakat memiliki Jumlah Jamban Saluran pembuangan air Jumlah KRT tidak Jumlah KRT dengan
Jumlah % KRT tidak terakses % KRT dengan sarpras
akses jamban keluarga / jamban keluarga/jamban limbah rumah tangga terpisah terakses sistem air sarpras air limbah
RT/RW Kepala Rumah sistem air limbah air limbah tdk sesuai
bersama (5 KK/jamban)(rumah bersama sesuai dengan saluran drainase limbah standar tdk sesuai
Tangga standar teknis persyaratan teknis
tangga) persyaratan teknis lingkungan (%) teknis persyaratan teknis
RT001-RW001 30 30 30 0% 0 0,0% 0 0,0%
RT002-RW001 47 47 47 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT003-RW001 28 28 28 0% 0 0,0% 0 0,0%
RT004-RW002 27 27 25 100% 0 0,0% 2 7,4%
RT005-RW002 17 17 0 100% 0 0,0% 17 100,0%
RT006-RW002 15 15 15 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT007-RW003 25 25 0 100% 0 0,0% 25 100,0%
RT008-RW003 25 25 0 0% 0 0,0% 25 100,0%
RT009-RW003 28 28 28 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT010-RW004 37 37 37 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT011-RW004 50 50 50 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT012-RW004 57 57 57 0% 0 0,0% 0 0,0%
RT013-RW005 18 14 14 100% 4 22,2% 4 22,2%
RT014-RW005 40 38 38 100% 2 5,0% 2 5,0%
RT015-RW005 19 19 0 100% 0 0,0% 19 100,0%
RT016-RW006 32 32 0 0% 0 0,0% 32 100,0%
RT017-RW006 58 58 58 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT018-RW006 50 50 0 100% 0 0,0% 50 100,0%
RT019-RW007 19 19 19 0% 0 0,0% 0 0,0%
RT020-RW007 19 19 19 0% 0 0,0% 0 0,0%
RT021-RW007 25 25 25 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT022-RW008 61 61 0 100% 0 0,0% 61 100,0%
RT023-RW008 31 27 27 100% 4 12,9% 4 12,9%
RT024-RW008 36 36 36 0% 0 0,0% 0 0,0%
RT025-RW008 15 15 0 0% 0 0,0% 15 100,0%
RT026-RW009 26 26 26 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT027-RW009 11 11 11 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT028-RW010 30 30 0 100% 0 0,0% 30 100,0%
RT029-RW010 39 39 39 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT030-RW010 22 0 0 100% 22 100,0% 22 100,0%
RT031-RW011 39 37 37 100% 2 5,1% 2 5,1%
RT032-RW011 30 30 30 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT033-RW011 33 33 33 0% 0 0,0% 0 0,0%
RT034-RW012 39 39 39 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT035-RW012 39 39 39 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT036-RW012 23 23 23 0% 0 0,0% 0 0,0%
RT037-RW013 50 50 50 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT038-RW013 66 66 66 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT039-RW013 34 34 32 100% 0 0,0% 2 5,9%
RT040-RW010 24 22 22 100% 2 8,3% 2 8,3%
RT041-RW001 61 61 61 100% 0 0,0% 0 0,0%
RT042-RW013 59 59 59 100% 0 0,0% 0 0,0%
Jumlah 1.434 1.398 1.120 73,8% 36 3,7% 314 25,4%
20
21
2.2.3. Kondisi Pengelolaan Persampahan
22
23
2.2.3. Kondisi Proteksi Kebakaran
Jumlah Kepala Rumah Jumlah Kepala Rumah
Jumlah Kawasan permukiman Ketidak tersediaan % Ketidak tersediaan Ketidak tersediaan % Ketidak tersediaan
Jumlah Kepala Tangga memiliki Tangga memiliki
RT/RW memiliki prasarana/sarana Prasarana Proteksi Prasarana Proteksi Sarana Proteksi Sarana Proteksi
Rumah Tangga prasarana proteksi sarana proteksi
proteksi kebakaran Kebakaran Kebakaran Kebakaran Kebakaran
kebakaran kebakaran
RT001-RW001 30 30 0 0 0 0% 30 100%
RT002-RW001 47 47 0 0 0 0% 47 100%
RT003-RW001 28 0 0 0 28 100% 28 100%
RT004-RW002 27 0 0 0 27 100% 27 100%
RT005-RW002 17 17 0 0 0 0% 17 100%
RT006-RW002 15 0 0 0 15 100% 15 100%
RT007-RW003 25 25 0 0 0 0% 25 100%
RT008-RW003 25 25 0 0 0 0% 25 100%
RT009-RW003 28 0 0 0 28 100% 28 100%
RT010-RW004 37 37 0 0 0 0% 37 100%
RT011-RW004 50 0 0 0 50 100% 50 100%
RT012-RW004 57 0 0 0 57 100% 57 100%
RT013-RW005 18 18 0 0 0 0% 18 100%
RT014-RW005 40 40 0 0 0 0% 40 100%
RT015-RW005 19 19 0 0 0 0% 19 100%
RT016-RW006 32 0 0 0 32 100% 32 100%
RT017-RW006 58 0 0 0 58 100% 58 100%
RT018-RW006 50 50 0 0 0 0% 50 100%
RT019-RW007 19 0 0 0 19 100% 19 100%
RT020-RW007 19 19 0 0 0 0% 19 100%
RT021-RW007 25 0 0 0 25 100% 25 100%
RT022-RW008 61 61 0 0 0 0% 61 100%
RT023-RW008 31 31 0 0 0 0% 31 100%
RT024-RW008 36 0 0 0 36 100% 36 100%
RT025-RW008 15 0 0 0 15 100% 15 100%
RT026-RW009 26 26 0 0 0 0% 26 100%
RT027-RW009 11 0 0 0 11 100% 11 100%
RT028-RW010 30 30 0 0 0 0% 30 100%
RT029-RW010 39 39 0 0 0 0% 39 100%
RT030-RW010 22 22 0 0 0 0% 22 100%
RT031-RW011 39 39 0 0 0 0% 39 100%
RT032-RW011 30 30 0 0 0 0% 30 100%
RT033-RW011 33 0 0 0 33 100% 33 100%
RT034-RW012 39 39 0 0 0 0% 39 100%
RT035-RW012 39 0 0 0 39 100% 39 100%
RT036-RW012 23 0 0 0 23 100% 23 100%
RT037-RW013 50 50 0 0 0 0% 50 100%
RT038-RW013 66 66 0 0 0 0% 66 100%
RT039-RW013 34 34 0 0 0 0% 34 100%
RT040-RW010 24 24 0 0 0 0% 24 100%
RT041-RW001 61 61 0 0 0 0% 61 100%
RT042-RW013 59 59 0 0 0 0% 59 100%
Jumlah 1.434 938 - - 496 38% 1.434 100%
24
25
2.2.3. Kondisi Legalitas Lahan
Jumlah Lahan bangunan hunian Persentase Lahan bangunan
Jumlah Kepala Rumah Jumlah Bangunan hunian Tidak Persentase Bangunan Tidak memiliki
RT/RW memiliki SHM/ HGB/ Surat yang hunian memiliki SHM/ HGB/
Tangga memiliki IMB memiliki IMB hunian memiliki IMB SHM
diakui pemerintah Surat yang diakui pemerintah
RT001-RW001 30 30 0 100.00% 30 0 100.00%
RT002-RW001 47 5 42 10.64% 47 0 100.00%
RT003-RW001 28 10 18 35.71% 24 4 85.71%
RT004-RW002 27 27 0 100.00% 27 0 100.00%
RT005-RW002 17 12 5 70.59% 15 2 88.24%
RT006-RW002 15 15 0 100.00% 13 2 86.67%
RT007-RW003 25 0 25 0.00% 0 25 0.00%
RT008-RW003 25 2 23 8.00% 24 1 96.00%
RT009-RW003 28 27 1 96.43% 23 5 82.14%
RT010-RW004 37 7 30 18.92% 37 0 100.00%
RT011-RW004 50 1 49 2.00% 48 2 96.00%
RT012-RW004 57 57 0 100.00% 57 0 100.00%
RT013-RW005 18 14 4 100.00% 14 4 100.00%
RT014-RW005 40 38 2 95.00% 38 2 95.00%
RT015-RW005 19 19 0 100.00% 19 0 100.00%
RT016-RW006 32 32 0 100.00% 32 0 100.00%
RT017-RW006 58 36 22 62.07% 36 22 62.07%
RT018-RW006 50 49 1 98.00% 49 1 98.00%
RT019-RW007 19 19 0 100.00% 19 0 100.00%
RT020-RW007 19 1 18 5.26% 19 0 100.00%
RT021-RW007 25 2 23 8.00% 25 0 100.00%
RT022-RW008 61 7 54 11.48% 50 11 81.97%
RT023-RW008 31 28 3 90.32% 26 5 83.87%
RT024-RW008 36 36 0 100.00% 36 0 100.00%
RT025-RW008 15 0 15 0.00% 15 0 100.00%
RT026-RW009 26 21 5 80.77% 21 5 80.77%
RT027-RW009 11 11 0 100.00% 11 0 100.00%
RT028-RW010 30 30 0 100.00% 29 1 96.67%
RT029-RW010 39 39 0 100.00% 38 1 97.44%
RT030-RW010 22 19 3 86.36% 22 0 100.00%
RT031-RW011 39 34 5 87.18% 38 1 97.44%
RT032-RW011 30 30 0 100.00% 30 0 100.00%
RT033-RW011 33 25 8 75.76% 30 3 90.91%
RT034-RW012 39 13 26 33.33% 31 8 79.49%
RT035-RW012 39 6 33 15.38% 39 0 100.00%
RT036-RW012 23 23 0 100.00% 23 0 100.00%
RT037-RW013 50 35 15 70.00% 50 0 100.00%
RT038-RW013 66 66 0 100.00% 66 0 100.00%
RT039-RW013 34 13 21 38.24% 30 4 88.24%
RT040-RW010 24 21 3 87.50% 21 3 87.50%
RT041-RW001 61 61 0 100.00% 61 0 100.00%
RT042-RW013 59 59 0 100.00% 59 0 100.00%
Jumlah 1434 980 454 68.74% 1322 112 92.24%
26
27
2.2.3. Kondisi Ruang Terbuka Publik
28
BAB 3 KAJIAN KEBIJAKAN PERMUKIMAN
Visi Kelurahan Giwangan :
“Kelurahan Giwangan yang asri, nyaman dan berkehidupan masyarakat yang sejahtera.”
29
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Yogyakarta
30
Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan (RP2KPKP) Kota Yogyakarta
IDE ALTERNATIF
1. Mengembalikan Sempadan Sungai: Bronjong, RTP, RTH, Joging Track)
2. Drainasi Berwawasan Hijau
3. Optimalisasi Potensi Mata Air Sungai
4. Sampah 3 R
5. Saluran Limbah
6. Jarigan Hidran Kering
7. Jembatan Lingkungan
8. Biotification/Mempercantik
DAMPAK TERHADAP PENGURANGAN KUMUH
1. Keberadaan sempadan sungai menjadi pengendali juga terhadap kebiasaan buang sampah di sungai
2. Kebutauhan air bersih/ minum tercukupi dengan optimalisasi mata air
3. Lingkungan bersih dengan pengolahan sampah mandiri
4. Infrastruktur dasar sebagai sebuah sistem jaringan, sehingga berfungsi optimal
5. Faktor keamanan dengan menata jarak bangunan dan kesiapsiagaan bencana dan kebakaran
KEGIATAN/ BREAKDOWN ALTERNATIF
1. Branjong, talud permukiman
2. Relokasi (untuk permukiman ilegal)
3. Re-orientasi arah hadap bangunan
4. Rehab dan Interkoneksi jaringan jalan lingkungan dengan jalan bantaran
5. Rehab Rumah Tidak Layak
6. Pengambilan air bersih dari mata air
7. Pembangunan sistem perpipaan & IPAL Komunal
8. Perbaikan Sal. Drainase, SPAH
9. Pengolahan sampah berbasis masyarakat
10.Jaringan Hydrant lingkungan
11.Pembangunan RTH/ Publik
12.Penguatan kelembagaan masyarakat (Pembentukan, pelatihan dan operasional)
31
KAJIAN PERENCANAAN KOMUNITAS (KAWASAN SUNGAI GAJAHWONG)
1. Memunculkan kembali situs sejarah yang pernah 1. Mencari dan menggali potensi Sejarah
ada
2. Terwujudnya Sungai Gajah Wong yang bersih 2. Pengangkutan sampah dan endapan lumpur di
3. Terbentuknya hunian masyarakat yang bersih, bantaran dan sungai
nyaman, dan aman dari bahaya longsor serta banjir
4. Meningkatkan fungsi penyerapan polusi dan 3. Ruang terbuka hijau
mencegah abrasi 4. Penertiban bangunan dan kandang ternak yang ada
5. Menghidupkan kembali Kampung Hijau yang telah
ada serta meningkatkan perekonomian masyarakat di bantaran dan sempadan sungai
sekitar 5. Pembuatatan Ruang Terbuka Hijau
6. Meningkatkan minat wisatawan untuk datang ke
tempat wisata Gajah Wong 6. Revitalisasi Kampung Hijau
7. Meningkatkan area hijau untuk mence-gah banjir, 7. Pembuatan Area Pemancingan
dan meningkatkan interaksi sosial masyarakat di
bantaran Sungai Gajah Wong 8. Revitalisasi Kampung Hijau
8. Meningkatkan perekonomian warga dan potensi 9. Pembuatan Hutan Kota
yang dimilki sungai
9. Mengembalikan fungsi sungai seperti dahulu sebagi 10. Revitalisasi Kampung Hijau
paru-paru kota dan pencegah abrasi 11. Pembuatan Area Pemancingan
10. Meningkatkan perekonomian masyarakat
11. Meningkatkan minat wisatawan untuk datang ke
tempat wisata Gajah Wong
32
BAB 4 PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS
33
34
BAB 5 KONSEP & SKENARIO PENANGANAN KAWASAN PERMUKIMAN
Kategori Konsep Konsep Pengembangan
Nama Kawasan Ide Kreatif
Kumuh Penanganan Kawasan
Kawasan Permukiman Ringan Peremajaan Konsep : a. Permukiman berwawasan lingkungan/ permukiman
Gajahwong Pemugaran “Integrated Eco Tourism” hijau
penataan kawasan kumuh b. Adanya RTP & RTH (30 %)
sepanjang sungai Gajahwong c. Matrial Ramah ingkungan
dengan optimalisasi Ecologi d. Sistem jaringan/integrated
dan pertahanan ekosistem/ e. Pelestarian; mengembaikan fungsi awal sepadan, tata
keaslian sebagai alternatif ruang, pola ruang, dll)
wisata hijau. f. Aseptabilitas PSU
g. Keterlibatan dan keperpihakan masyarakat lokal
h. Keterlibatan dan edukasi pihakluar
35
5.2. Konsep Penanganan Kawasan Permukiman
36
5.2.3 Skenario Penanganan Kawasan Permukiman
DETAIL KEGIATAN
KEGIATAN POLA PENANGANAN
TAHAP AWAL TAHAP LANJUTAN
1. Aturan Sempadan sungai 1. Pembentukan Kelompok Pemanfaat &
2. Aturan bersama/ masyarakat Pemelihara
PENCEGAHAN Pencegahan
3. Penguatan kapasitas 7 tematik indikator 2. Pembentukan Kelompok Sadar Wisata
3. Pembentukan Kelompok Ekonomi Produktif
1. Pembangunan Talud Permukiman 1. Ruang Terbuka Hijau & Publik (rg. pagelaran,
2. Pembangunan rumah tidak layak dll)
3. Pembangunan Jalan Lingkungan 2. Pembangunan koneksi jaringan jalan/
4. Pembangunan Drainase pedestrian
Pemugaran
5. Pembangunan sarana persampahan 3. Penyediaan aksesoris/ komponen wisata
PENINGKATAN
6. Pembangunan Jaringan Hydrant 4. Peningkatan fungsi hunian (Homestay,
KUALITAS
lingkungan Ekonomi)
5. Pembangunan area pemasaran masyarakat
1. Sosialisasi 1. Pembangunan sarana prasarana (Jalan,
Peremajaan 2. Penyiapan rumah sementara Drainase, IPAL)
3. Pembangunan Rumah terdampak 2. Pembangunan Ruang Terbuka Publik
Lebih lanjut bila dikaitkan dengan upaya pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, maka dalam menyusun Memorandum Program
RPLP paling tidak memuat 5 (empat) prinsip perencanaan, penanganan dan pencegahan permukiman kumuh yaitu:
1. Perencanaan yang komprehensif dalam penyusunan MP RPLP adalah melakukan perencanaan penanganan permukiman kumuh secara
menyeluruh meliputi aspek sosial, ekonomi, fisik lingkungan;
2. Pembangunan yang terintegrasi dalam penyusunan MP RPLP adalah melakukan perencanaan pembangunan tersistem dari skala lingkungan,
kawasan dan kota;
3. Keterpaduan program (Kolaboratif dan Sinergitas) dalam penyusunan MP RPLP adalah melakukan penyusunan rencana investasi pembangunan
yang melibatkan semua sumber pembiayaan dari Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat dan swasta;
4. Keberlanjutan dalam penyusunan MP RPLP adalah melakukan penyusunan rencana pengelolaan paska pembangunan; dan
5. Pembangunan Hijau.
37
5.2.4 Skenario Penapisan Safeguard
Safeguard
Kawasan Tematik Sosial Lingkungan
No Perencanaa Pengembanga RT/RW Lahan Dampak Penanganan Item Pekerjaan
n n Skenario Pola Bangunan Jalan Pengelolaan Proteksi Manajemen
Kondisi Kebijakan Skenario Penapisan Drainase Air Minum Air Limbah
Penapisan Penanganan Gedung Lingkungan Persampahan Kebakaran Konstruksi
4 Non - RW 01 Lahan Mengacu Kepadatan On site Permen PU no Penumpukan pengalihan Galian bisa pengeboran MCK tidak kotor, kumuh, permukima 1) Pemilihan
Bantaran - RW 02 relatif pada RTRW, bangunan (pemugaran 10/PRT/2008 tentang material dan jalur, memahayakan bisa memenuhi mencemari n padat, waktu yang tepat
- RW 03 landai, RDTRK, dan hanya dan penetapan Jenis bongkaran pemilihan , tempat merusak syarat, jarak lingkungan, rawan utk melaksanakan
- RW 04 lahan tema sebatas peremajaan) kegiatan wajib bisa konruksi dan
tumbuh lingkungan, dengan sumur sumber/saran kebakaran, kegiatan
- RW 05 sebagian di pengembang sedang (R2), Hibah, dilengkapi UKL-UPL mennganggu material yang
nyamuk, sumur air terlalu dekat, g nyamuk dan kerugian 2) Pemilihan
- RW 07 area non an kawasan ijin pakai Konsolidasi Pergub no 7 2017 aktifitas tepat, pemilihan bersih dilakukan lalat material bahan/material
- RW 10 bantaran, tanah milik tanah, Land tentang warga, galian prespektif kontruksi dan terlalu pengolahan air diperlukan dan non yang sesuai 3)
- RW 11 status warga Sharing atau Kegiatan/usaha wajib pondasi bisa gender teknologi yang dekat limbah pengelolaan material Desain konruksi
- RW 12 lahan bisa dilengkapi UKL-UPL menjadi tepat dengan sebelum sampah secara yang cocok
- RW 13 mayoritas gabungan Perwal no 6 tahun tempat peresapan dibuang ke terpadu dengan warga
sudah hak 2016 tentang Pedoman pertumbuha shg air sungai 4) Menerapkan
milik tata cara Pengajuan n nyamuk tercemar, prinsip
dokumen Lingkungan lakukan uji infrastruktur
hidup dan izin lab secara prespektif gender
Lingkungan periodik
5 Bantaran Integrated Eco - RW 06 1. Lahan Mengacu Memberi On site Permen PU no Penumpukan pengalihan Galian bisa pengeboran MCK tidak kotor, kumuh, permukima 1) Pemilihan
Tourism - RW 08 relatif pada jarak hunian (pemugaran 10/PRT/2008 tentang material dan jalur, memahayakan bisa memenuhi mencemari n padat, waktu yang tepat
- RW 09 landai peraturan dengan dan penetapan Jenis bongkaran pemilihan , tempat merusak syarat, jarak lingkungan, rawan utk melaksanakan
dengan yang sungai, ijin peremajaan) kegiatan wajib bisa konruksi dan tumbuh lingkungan, dengan sumur sumber/saran kebakaran, kegiatan
sungai ada;.Permen pakai tanah Hibah, dilengkapi UKL-UPL mennganggu material yang nyamuk, sumur air terlalu dekat, g nyamuk dan kerugian 2) Pemilihan
2. Status PUPR no 28 negara dari Konsolidasi Pergub no 7 2017 aktifitas tepat, pemilihan bersih dilakukan lalat material bahan/material
Lahan tahun 2015 BBWS, ijin tanah, Land tentang warga, galian prespektif kontruksi dan terlalu pengolahan air diperlukan dan non yang sesuai 3)
area tentang pakai tanah Sharing atau Kegiatan/usaha wajib pondasi bisa gender teknologi yang dekat limbah pengelolaan material Desain konruksi
Sempadan Penentuan milik warga bisa dilengkapi UKL-UPL menjadi tepat dengan sebelum sampah secara yang cocok
S. Code Garis terdampak gabungan Perwal no 6 tahun tempat peresapan dibuang ke terpadu dengan warga
(Wedi Sempadan 2016 tentang Pedoman pertumbuha shg air sungai 4) Menerapkan
kengser) Sungai dan tata cara Pengajuan n nyamuk tercemar, prinsip
- Sultan Danau), dokumen Lingkungan lakukan uji infrastruktur
Ground RTRW, hidup dan izin lab secara prespektif gender
RDTRK Lingkungan periodik
38
BAB 6 RENCANA AKSI DAN MEMORANDUM PROGRAM
Perumusan Rencana Aksi dan Memorandum Keterpaduan Program Skala Kota dan Kawasan
Penyusunan rencana aksi program penanganan permukiman kumuh ini dilakukan dengan model pembangunan berbasis kawasan dan lingkungan
melalui pendekatan perencanaan partisipatif pada kawasan prioritas. Rencana aksi program disusun sesuai dengan indikator kekumuhan
berdasarkan strategi penanganan kumuh dan target yang ingin dicapai dari penanganan kawasan kumuh prioritas akan dibahas oleh pemangku
kepentingan yang ada di daerah dan disepakati dalam suatu memorandum keterpaduan program baik skala kota dan kawasan.
TUJUAN :
• Merumuskan skenario pentahapan pencegahan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh yang aplikatif, riil dan terukur sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan daerah dalam skala kota dan kawasan untuk mencapai target 0% kumuh;
• Menyusun konsep tematik pengembangan kawasan dan strategi penanganan kawasan kumuh;
• Merumuskan rencana aksi program penanganan kawasan permukiman kumuh yang terukur, sesuai dengan kebutuhan kawasan yang telah
disepakati di dalam suatu memorandum keterpaduan program, dan
• Menyusun konsep desain kawasan pada seluruh lokasi permukiman kumuh.
Substansi dari Memorandum Program RPLP sampai dengan strategi dan program pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh skala
kelurahan menuju 0% kumuh dalam jangka waktu 5 tahun yang dijabarkan ke dalam rencana keterpaduan program penanganan dan penyusunan
desain teknis dalam skala kawasan. Rencana keterpaduan program penanganan permukiman kumuh merupakan penjabaran dari strategi dan
program ke dalam skala kawasan yang disusun untuk jangka waktu 5 tahun dan didetailkan pada program tahunan/1 (satu) tahun.
Untuk komponen infrastruktur bidang Cipta Karya pada program tahun pertama di kawasan pengembangan tahap 1 dilakukan penyusunan Rencana
Detail Desain/Detailed Engineering Design (DED).
39
Pembahasan Rencana Aksi :
Rencana Aksi Program Penanganan Permukiman Kumuh merupakan bagian dari dokumen rencana aksi program penanganan permukiman kumuh (memorandum
program) berupa rencana program dan rencana investasi pada lingkup penanganan skala lingkungan, pengembangan kawasan dan pencegahan kumuh yang
dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh stakeholders.
Dalam mengatasi permasalahan terkait kekumuhan terdapat beberapa aspek yang harus ditangani agar permasalahan kumuh dapat diselesaikan yaitu
permasalahan terkait aspek sosial, permasalahan terkait aspek ekonomi dan permasalahan terkait aspek lingkungan.
40
Pengaruh terhadap Penapisan
Kriteria Mengapa terjadi Intervensi Pemda Alternatif tindakan Keg. Skala Kawasan Keg. Skala Lingkungan
kegiatan masyarakat Sosial Lingkungan
ASPEK AIR MINUM
Tidak Terlayani Air tanah tidak
Jaringan Air Bersih keluar
Tidak ada sumur
peresapan air hujan
ASPEK AIR LIMBAH
Tidak memiliki Akses Kesadaran Tidak nyaman krn IPAL Komunal IPAL Komunal Lahan untuk IPAL, Kualitas air Jar. Limbah baru di IPAL Komunal/ Biofil/
ke Jamban/MCK masyarakat/ polusi udara Septic tank Septictank buangan IPAL daerah atas (jar. Septictank
Komunal kebiasaan Rentan terhadap Jar. Limbah Pengamanan thdp Kota) Pembentukan/ pelatihan
Belum ada pengolah kesehatan polusi/ bau IPAL KPP
limbah Polusi visual KPP yg efektif Penyuluhan PHBS (Limbah)
Jaringan Berdampak
pembuangan liar terhadap kualitas
air bersih
Tidak memiliki leher
angsa yang terhubung
dengan tanki septik
Sal. Pembuangan Air Kesadaran Tidak nyaman krn IPAL Komunal IPAL Komunal Lahan untuk IPAL, Kualitas air Jar. Limbah baru di IPAL Komunal/ Biofil/
Limbah Tercampur masyarakat/ polusi udara Septic tank Septictank buangan IPAL daerah atas (jar. Septictank
dengan Drainase kebiasaan Rentan terhadap Jar. Limbah Pengamanan thdp Kota) Pembentukan/ pelatihan
Belum ada pengolah kesehatan polusi/ bau IPAL KPP
limbah Polusi visual KPP yg efektif Penyuluhan PHBS (Limbah)
Jaringan Berdampak
pembuangan liar terhadap kualitas
air bersih
ASPEK PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Tidak Terangkut 2 x Tidak ada bak Tumpukan sampah Pengolahan sampah Pembangunan Lahan untuk Dampak terhadap Pengambilan rutin Tong sampah 3R
dalam seminggu ke tampung sementara di lokasi2 tertentu mandiri kelompok kelola tempat sampah masy. Sekitar Takapura
TPS/TPA Tidak ada petugas Polusi udara & Sebaran gerobak sampah sampah sarana sampah TPS
visual TPS Kecamatan Sarana Bangunan tdk
Lingkungan tidak persampahan menggangu jalan
sehat Penyuluhan
persampahan &
ketrampilan
ASPEK PROTEKSI KEBAKARAN
Tidak Memiliki Belum ada KTB Tidak nyaman Sarana Kebakaran untuk Jaringan hydrant Lahan umum Kemananan Jaringan jalan Jaringan Hydrant
Prasarana Sarana karena Ancaman RW kering untuk prasarana Hydrant primer 3m
kebakaran Penyusunan Masterpaln wilayah tidak
Kebakaran terjangkau jalan 3m
41
Kawasan pembangunan Tahun 2018 prioritas pertama, yaitu Kawasan Bantaran Sungai Gajahwong dan Area Permukiman. Komponen DED yang akan
dilakukan pada kawasan ini ada terkait dengan Jalan Inspeksi, Jalan Lingkungan, Saluran Air Hujan, IPAL Komunal, Sumur Peresapan. Adapun terperinci sebagai
berikut:
Sumber
Nama Luas Aspek Kekumuhan dan Jenis Harga Satuan Tahun Penanganan INSTANSI
RT RW Volume Satuan Total Biaya Pendanaan
Kawasan (Ha) Kegiatan (Rupiah) TERKAIT
2017 2018 2019 2020 2021 APBN APBD
Kawasan
1 orang
Gajah Wong 1 1 Sosialisasi IMB 30 Rp 25,000 Rp 750,000 Rp 750,000 √ Dinas Perijinan
2 Sosialisasi Perawatan Jalan 30 orang Rp 25,000 Rp 750,000 Rp 750,000 √ PU Pera
3 Jalan Lingkungan 272.50 m1 Rp 600,000 Rp 163,500,000 Rp 163,500,000 √ PU
4 Sosialisasi Perawatan Drainase 30 orang Rp 25,000 Rp 750,000 Rp 750,000 √ PU
5 Drainase Lingkungan (Beton) 331.75 m1 Rp 1,000,000 Rp 331,750,000 Rp 331,750,000 √ PU
6 Septictank Komunal/Biofil 9.00 Unit Rp 25,000,000 Rp 225,000,000 Rp 225,000,000 √ PU
Dinkes,
7 orang
Sosialisasi PHBS 30 Rp 25,000 Rp 750,000 Rp 750,000 √ Puskemas
8 Pelatihan Pengolahan Sampah 30 orang Rp 25,000 Rp 750,000 Rp 750,000 √ Dinkes
9 Pengadaan PJU 10 unit Rp 5,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 √ PU
10 Pelatihan Tanggap Bencana 30 orang Rp 25,000 Rp 750,000 Rp 750,000 √ BPBD
11 Hydrant 1 Unit Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 √ BPBD
12 Pelatihan Wira usaha 30 orang Rp 25,000 Rp 750,000 Rp 750,000 √ Disperindagkop
42
Lanjutan…
Sumber
Nama Luas Aspek Kekumuhan dan Jenis Harga Satuan Tahun Penanganan INSTANSI
RT RW Volume Satuan Total Biaya Pendanaan
Kawasan (Ha) Kegiatan (Rupiah) TERKAIT
2017 2018 2019 2020 2021 APBN APBD
34 12 1 Sosialisasi IMB 39 orang Rp 25,000 Rp 975,000 Rp 975,000 √ Dinas Perijinan
2 Rehab. RTLH 17 unit Rp 15,000,000 Rp 255,000,000 Rp 255,000,000 √ PU Pera
3 Sosialisasi Perawatan Jalan 39 orang Rp 25,000 Rp 975,000 Rp 975,000 √ PU Pera
4 Jalan Lingkungan 537.25 m1 Rp 400,000 Rp 214,900,000 Rp 214,900,000 √ PU
5 Sosialisasi Perawatan Drainase 39 orang Rp 25,000 Rp 975,000 Rp 975,000 √ PU
6 Drainase Lingkungan (Beton) 362.00 m1 Rp 1,000,000 Rp 362,000,000 Rp 362,000,000 √ PU
Dinkes,
7 orang
Sosialisasi PHBS 39 Rp 25,000 Rp 975,000 Rp 975,000 √ Puskemas
8 Septictank Komunal/Biofil 10 unit Rp 25,000,000 Rp 250,000,000 Rp 250,000,000 √ PU
9 Pelatihan Pengolahan Sampah 39 orang Rp 25,000 Rp 975,000 Rp 975,000 √ Dinkes
10 Gerobak Sampah 1 unit Rp 30,000,000 Rp 30,000,000 Rp 30,000,000 √ PU,BLH
11 Pengadaan PJU 10 unit Rp 5,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 √ PU
12 Pelatihan Tanggap Bencana 39 orang Rp 25,000 Rp 975,000 Rp 975,000 √ BPBD
13 Hydrant 1 Unit Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 Rp 50,000,000 √ BPBD
14 Pelatihan Wira usaha 39 orang Rp 25,000 Rp 975,000 Rp 975,000 √ Disperindagkop
43
BAB 7 DESAIN TEKNIS
Kawasan RW 01, 08, 12, dan 13
Before After
44