TAHUN 2009
REPUBLIK INDONESIA
(P2DTK)
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Kata Pengantar
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
ii
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
1
2
4
6
19
11
12
13
15
33
37
37
38
40
47
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
partisipatif;
2. Memberdayakan
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Daerah Pasca Konflik (TK-Pusat P2DTDPK) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Nasional
Nomor: KEP.06/M.PPN/HK/01/2009 tentang pembentukan Tim Koordinasi P2DTDPK
telah membentuk Sekretariat sebagai Unit Pengendalian Proyek (UPP) dilingkungan
Bappenas melalui Surat Keputusan Tim Pengarah P2DTDPK, SK Nomor: KEP
12/D.VII/01/2009 tentang pembentukan Sekretariat Tim Perencana/ Unit
Pengendalian Proyek (UPP P2DTDPK)/Project Management Unit (PMU P2DTDPK),
Sekretariat Tim Teknis UPP progam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Khusus (P2DTK).
1.2.
Tujuan
(1) Melakukan rapat koordinasi berkala dan diskusi terbatas tentang program
P2DTK;
(2) Melaksanakan lokakarya tentang perencanaan dan pelaksanaan program P2DTK;
(3) Melakukan kunjungan lapangan dalam pemantauan pelaksanaan program P2DTK;
(4) Melaksanakan seminar/workshop dalam rangka evaluasi pelasakanaan program
P2DTK.
1.3.
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
II.
Sasaran
Tersusunnya rencana kerja UPP P2DTK;
Tersedianya data dan informasi pelaksanaan program P2DTK;
Tersusunnya laporan pemantauan dan evaluasi P2DTK;
Terlaksananya koordinasi dengan Pemda terkait dan NGO daerah;
Tersusunnya dokumen resmi pelaksanaan program P2DTK;
Tersusunnya laporan dua mingguan, triwulan dan tahunan serta laporan khusus
pengaduan program P2DTK.
RUANG LINGKUP
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Besar, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah,
Biruen, Pidie);
(10)
Sumatera Utara (Nias dan Nias Selatan)
III.
lapangan dari mulai dari perencanaan s.d. pemeliharaan sub project kegiatan
Progam P2DTK.
(2) Terselesaikannya penyusunan dokumen pendukung progam: finalisasi Panduan
Harmonisasi PNPM untuk memperkuat Musrenban dan Manual Monitoring dan
Evaluasi Progam P2DTK.
(3) Terlaksananya koordinasi dalam rangka menyelesaikan penyusunan Modul
Pengadaan dan Pengelolaan Keuangan untuk Konsultan Spesialis Pengadaan dan
Pengelolaan Keuangan dalam rangka mendukung kegiatan pelaksanaan progam
P2DTK.
(4) Terlaksananya koordinasi dalam rangka menyelesaikan penyusunan Modul Pelatihan
Penyegaran untuk konsultan kabupaten s.d. kecamatan, tim koordinasi kabupaten
s.d. kecamatan dan Satker Kabupaten/PP Komitmen.
b. Koordinasi dan Narasumber
(1)
Terlaksananya koordinasi berkala antara PIU-KPDT dan Bank Dunia sudah berjalan
baik, Rapat koordinasi mingguan di KPDT/KM-Nas sudah aktif kembali. Selain itu
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(1)
(2)
(3)
(4)
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Menjadi narasumber dan berpartisipasi pada Workshop Nasional PNPM DTK di Hotel
Mega, Menteng dari 23-25 Maret 2009, dengan materi Konsep dan Strategi
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal..
(6) Menjadi narasumber pada sosialisasi Pengembangan Sektor Swasta (PSS), di kantor
Bappeda, Lampung pada 01 April dan Bappeda Kalbar pada 13 April, dengan materi
Konsep dan Strategi PSS dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
(7) Menjadi narasumber pada pelatihan pra tugas koordinator Kabupaten PSS (LPK-PSS
Wilayah Barat) di Wisma Bogor Indah Nirwana pada tgl. 15 April.
(8) Menjadi narasumber dan berpartisipasi pada Training of Trainer Conflict Resolution
Training yang diadakan oleh Forum LSM pada 04 Mei di Banda Aceh, dengan materi
Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan PNPM dalam Harmonisasi Mekanisme
Perencanaan Partisipatif untuk Memperkuat Musrenbang.
(9) Menjadi narasumber pada pelatihan Penyegaran Konsultan/Fasilitator di Lampung,
Bengkulu, Palangkaraya dan Ternate pada tgl 10-14 Agustus 2009 utamanya arahan
kebijakan program terkait dengan Perencanaan Pembangunan berbasis Kewilayahan.
(10)Menjadi narasumber pada rakor NMC-PMC di Hotel Menteng pada 10 September
2009, dengan materi Evaluasi Kinerja Percepatan Pembangunan Derah TertinggalPDT, RPJM 2004-2009.
(11)Menjadi Narasumber pada Workshop Peningkatan Kapasitas Satker P2DTK di Hotel
Singgasana, Makasar pada tgl 28 Oktober 2009, dengan materi Mekansimee P2DTK
sebagai Capacity Building Perencanaan Pembangunan Partisipatif.
(12)Menjadi Narasumber pada Workshop Evaluasi P2DTK 2009 dan RKTL 2010 di Hotel,
Mercure pada tgl 23 Nopember 2009 dengan materi PDT dalam RPJMN 2004-2009
dan Arah Kebijakan PDT dala RPJMN 2010-2014.
(13) Menjadi narasumber pada pelatihan Konsultan Manajemen Pengadaan dan
Keuangan di Gedung PPK, Jaksel dari tgl 14 Desember 2009, dengan materi
Evaluasi Daerah Tertinggal dan Strategi Percepatan PDT.
(14)Menjadi narasumber/fasilitator pada pelatihan Konsultan Manajemen Pengadaan
dan Keuangan di Gedung PPK, Jaksel dari tgl 14-20 Desember 2009.
(15)Menjadi narasumber pada rakor NMC-PMC di Hotel Grand Pesona, Bogor pada tgl 21
Desember 2009, dengan materi Hasil Supervisi Akhir Tahun 2009, PMU Bappenas.
(16)Terlaksananya koordinasi dengan PIU KPDT & Bank Dunia terkait dengan
kemungkinan adanya SPADA-2 utamanya dalam desain, lokasi progam dan
persiapannya.
(5)
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Terlaksananya supervisi bersama tim Bank Dunia, PIU KPDT, NMC dalam rangka Mid
Term Review dari tanggal 16-20 Februari 2009 di kabupaten Aceh Besar, Pidie
(Provinsi NAD), Lampung Timur, Lampung Utara (Provinsi Lampung) dan Belu, Timor
Tengah Selatan (Provinsi NTT) dan fasilitasi pelaksanaan wrap up meeting, MTR
Review pada 28 Mei di Lt. 1, KPDT.
(5) Terlaksananya fasilitasi pelaksanaan kegiatan Misi Supervisi bulan Oktober 2009;
(6) Terlaksananya penyampaian presentasi masing-masing Spesialis NMC di sekretariat
PMU P2DTK terkait dengan kegiatan yang sudah dan akan dilaksanakan, strategi
pelaksanaan di lapangan, dan dokumen data-data terkait progam P2DTK dari
tanggal 02-13 Februari 2009.
(7) Terlaksananya fasilitasi terhadap pelaksanaan kegiatan Pengembangan Sektor
Swasta (Yayasan Bina Karya Mandiri dan Yayasan Bina Swadaya), Mediasi dan
Penguatan Hukum Masyarakat (Yayasan Crescent) untuk mendapatkan informasi
kinerja pelaksanaan 2008, hambatan-hambatan di lapangan dan rencana kerjanya di
ekretariat PMU P2DTK, Bappenas.
(8) Terlaksananya pemantauan pelaksanaan kegiatan oleh PIU KPDT terkait pelatihan
Satker, workshop hasil audit BPKP maupun evaluasi progam P2DTK.
(9) Terlaksananya pemantauan pelaksanaan rakor NMC-PMC setiap 3 bulan sekali yang
dilaksanakan di pusat.
(10)Terlaksananya pemantauan pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan
progam P2DTK selama tahun 2009 baik di pusat maupun di daerah, seperti pelatihan
pengadaan dan pengelolaan keuangan, pengembangan sektor swasta, peningkatan
kapasitas konsultan-fasilitator, penanganan konflik, dsb.
(11)Terlaksananya monitoring dan evaluasi program P2DTK, untuk mendukung UPP/PMU
P2DTK telah melakukan upaya penguatan pelaksanaan Monev melalui dana grant
Monitoring & Evaluasi dari DFID.
Saat ini kegiatan yang telah dilaksanakan a.l.:
(4)
(a)
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
(b)
Studi Thematic:
- Penelitian lapangan ke Alor, Flores Timur dan Simeulue dalam rangka Studi
Tematik dari tgl 28 Nopember s.d. 06 Desember;
- Workshop Hasil Studi Thematik di Alor, Flores Timur dan Simeulue pada tgl 29
Desember di Hotel Kaisar, Jakarta.
(12)Terlaksananya kegiatan monitoring dan koordinasi kegiatan progam yang dilakukan
melalui lembaga-lembaga partner melalui dana grant, a.l.:
a) Local Government Support Progam LGSP, bertujuan mendukung pelaksanaan
kegiatan perencanaan dan pengembangan kapasitas pemerintah daerah di 10
kabupaten di NAD. LGSP sudah melaksanakan kegiatan workshop, pelatihan,
pendampingan terhadap pemda dalam melakukan perencanaan dan
penganggaran dengan melibatkan konsultan P2DTK dalam pelaksanaannya.
Pelaksanaan LGSP sampai akhir Agustus 2009 a.l.:
- Terlaksananya fasilitasi pelaksanaan Worskhop Sinergi LGSP dengan P2DTK di
Hotel Bintang dengan mengadirkan peserta dari Direktorat terkait di
Bappens, Ditjen Bangda dan Ditjen PMD di Depdagri, Konsultan Nasional
progam PNPM Mandiri Perdesaan, Perkotaan, PISEW, dan progam lainnya;
- Terlaksananya koordinasi dengan LGSP berkaitan persiapan fasilitasi
pelaksanaan Workshop Evaluasi Sinergi LGSP-SPADA pada 14 Januari 2009 di
Hotel Crown Plaza. Beberapa dokumen sedang dipersiapkan, seperti
Kerangka Acuan Kerja, Panduan Sinergi LGSP-SPADA, bahan presentasi, surat
undangan dari Bappenas;
- Pelaksanaan LGSP-SPADA ditutup secara resmi oleh Direktur Politik dan
Komunikasi an Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Bappenas pada 27 Agustus 2009.
b) The Asia Foundation TAF, bertujuan mendukung kegiatan pengembangan
sektor swasta dalam pelaksanaan baseline survey, kajian kebijakan ekonomi
daerah, dan One Stop Service (OSS) di NAD. Pelaksanaan kegiatan TAF per 10
Desember 2009, a.l.:
- Laporan hasil Kajian Tata Kelola Ekonomi dan Peraturan terkait Iklim Usaha di
17 kabupaten sudah di-launching pada tgl 29 Oktober di kantor Bappeda
Provinsi NAD dan BBL Meeting di kantor DSF pada 08 Desember 2009;
- Pembentukan/penguatan lembaga Pelayanan Perizinan Satu Pintu (PTSP)/OSS
di 5 kabupaten. Kabupaten Bireuen dan Aceh Besar telah Perda tentang
PTSP/OSS pada Desember 2008, serta propinsi NAD, akhir Desember 2008,
DPRD mensahkan Perda kelembagaan pelayanan perizinan terpadu satu pintu
dalam bentuk badan;
- Mapping local business licenses di tingkat propinsi;
- Laporan semi annual EGA periode April - September 2009 sudah disampaikan
di sekretariat PMU.
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
P2DTK Nasional
P2DTK Nasional, per 16 Desember 2009, total pencairan dana Siklus 1-3 (20072009) sebesar Rp 570.501.684.000 (97%) dengan rincian untuk dana operasional
kegiatan (DOK), Rp 116.763.968.000 (99%); bantuan langsung masyarakat
(BLM), Rp 453.737.716 (96%) dari total DOK sebesar Rp 118.521.600.000 dan
BLM sebesar Rp 472.450.571.000
b) P2DTK NAD-Nias
-
P2DTK NAD-Nias, per 19 Desember 2009, total dana yang terserap sebesar Rp
204.553.631.483 (95%) dari total alokasi dana progam sebesar Rp
215.640.000.000. dengan rincian pencairan DOK sebesar Rp 5.052.995.000 (89%)
dan DAK sebesar Rp 199.500.636.483 (95%).
Siklus-1 (2007), DOK yang tercairkan sebesar Rp 1.880.000.000 (100%) dan DAK
sebesar Rp 41.465.266.944 (98%) dari alokasi DOK sebesar Rp 1.880.000.000 dan
DAK sebesar Rp 42.294.484.038. Pada Siklus 1 ini ada sub project infrastruktur
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
yang tidak ada kegiatannya di Pidie dikarenakan adanya kebijakan dari Pemda
sendiri.
-
Siklus-2 (2008), DOK yang tercairkan sebesar Rp 1.292.995.000 (69%) dan DAK
sebesar Rp 15.333.678.795 (18%) dari alokasi DOK sebesar Rp 1.880.000.000 dan
DAK sebesar Rp 83.775.999.978. rendahnya pencairan DOK-DAK pada Siklus 2 ini
dikarenakan tidak adanya DIPA-L pada tahun 2008 sehingga kegiatan lebih pada
penyelesaian kegiatan Siklus 1, dari 17 kabupaten hanya ada 9 kabupaten yang
dapat mencairkan pada Siklus 2 ini, yaitu Aceh Tamiang, Aceh Besar, Aceh
Tengah, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Gayo Luwes, Bireun, Pidie dan Simeulue.
Bahkan DOK-DAK belum dicairkan (0%) di kabupaten Aceh Singkil, Aceh Barat
dan Aceh Utara.
Siklus-3 (2009), meskipun DIPA 2009 diterbitkan baru tgl 14 Agustus artinya
sangat terlambat sekali. Namun pencairan DOK-DAK cukup tinggi, yaitu DOK
sebesar Rp 1.880.000.000 (100%) dan DAK sebesar Rp 83.930.568.075 (99,9%)
dari alokasi DOK sebesar Rp 1.880.000.000 dan DAK sebesar Rp 84.000.000.000.
Hal ini karena adanya kebijakan dari KPDT agar setiap daerah melakukan
pencairan terlebih dahulu baru nantinya pada Tahun 2010 dilakukan
pelaksanaan kegiatannya di lapangan.
(15)Jenis
Kegiatan
a) P2DTK Nasional,
-
Total kegiatan berjumlah 1.425 paket kegiatan, terdiri dari kegiatan bidang
pendidikan berjumlah 435 (30,53%); bidang kesehatan, 497 (34,88%) dan bidang
infrastruktur, 493 (34,60%).
b) P2DTK NAD-Nias,
-
Berdasarkan pelaksanaan Siklus 1-3, total jenis kegiatan berjumlah 725 paket
kegiatan, terdiri dari kegiatan bidang pendidikan sebesar Rp 61.762.799.059
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
- Berdasarkan hasil evaluasi paruh waktu KPDT, terdapat 40 kabupaten lepas dari
status ketertinggalan, dimana 7 kabupaten berada di lokasi progam P2DTK (Aceh
Besar, Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Pidie, Bireun; dan Sambas);
- Dari 10 kabupaten yang berpotensi lepas dari ketertinggalan pada 2009 ini, 3
kabupaten merupakan lokasi progam P2DTK (Kepahiang, Lampung Timur, Lampung
Utara);
- Dari 34 Kabupaten Baru Daerah Tertinggal, 8 Kabupaten di lokasi progam P2DTK
(Nias Barat, Nias Utara, Pidie Jaya, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Buru Selatan,
Maluku Barat Daya, Morotai).
d. Hambatan dan Permasalahan
(1) Hambatan Administrasi a.l.:
Masih adanya paket P2DTK Nasional dan P2DTK NAD-Nias yang masih dalam
proses pengadaannya karena proses NOL yang cukup ketat dari Bank Dunia.
Hal ini berakibat terlambatnya beberapa kegiatan dalam pelaksanaannya
karena kegiatan di lapangan memerlukan dukungan keberadaan konsultan ini.
Termasuk didalamnya Addendum Konsultan Firm.
(b) Adanya beberapa paket kegiatan yang diusulkan untuk dihapuskan karena
sudah tidak relevan lagi dan beberapa paket di-addendum-kan pada
perusahaan yang sedang menjalankan pengelolaan konsultan (PT. Amythas
untuk paket kegiatan PSS dan Pelatihan Penyegaran, untuk P2DTK NAD-Nias;
PT Phibetakalamwijaya untuk paket kegiatan PEKKA, Studi-Studi), yang masih
dalam proses Kerangka Acuan Kerjanya.
(c) Adanya keterlambatan DIPA 2009 untuk P2DTK NAD-Nias, yang baru
diluncurkan pada 14 Agustus 2009 sehingga pelaksanaan kegiatan progam
masih belum dapat direalisasikan pada tahun 2009 ini.
(d) Dana kegiatan P2DTK Nasional 2009 masih baru menggunakan DIPA 40%
sehingga sisanya 60% harus dapat diluncurkan pada Tahun 2010.
(a)
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
(e)
(f)
Jenis Kegiatan
- Usulan kegiatan yang dihasilkan masih belum sesuai dengan target progam.
Usulan kegiatan dari BLM Kabupaten dan BLM Kecamatan masih tidak ada
perbedaannya.
- Berdasarkan SPB dan SPC ini, terdapat beberapa usulan yang masih belum
tepat untuk dibiayai P2DTK, utamanya bidang pendidikan, seperti paket
kegiatan penambahan/rehab ruang PAUD, Taman Kanak-Kanak karena
diprogam P2DTK lebih mengedepankan kegiatan wajar tahun (SD/MI dan
SMP/MTs); Adanya paket kegiatan PMT untuk LANSIA, penderita Paru-Paru
mestinya lebih mengedepankan PMT untuk balita dan ibu hamil; Pelatihan
guru TPQ, Pelatihan Fardu Khifayah, WC, dsb.
- Ada beberapa kegiatan yang sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai
Usulan Kegiatan Dusun karena kegiatannya lebih pada lokasi dan manfaatnya
untuk Dusun bukan Desa. Juga usulan yang lebih dari 90% merupakan usulan
per desa, padahal progam kita lebih mengedepankan kegiatan Antar
Desa/Kecamatan atau pun antar kecamatan.
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Maluku Tenggara Barat) dan 1 kabupaten yang belum dapat terkunjungi baik
oleh PMU, KPDT, NMC maupun Bank Dunia, yaitu Lembata di Provinsi NTT.
(g) Koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan grant pendukung progam
selama ini masih terkendala dengan belum didukung informasi rutin dari TAF,
CRT, PCF karena informasi baru disampaikan kepada PMU apabila diminta
terlebih dahulu sehingga informasi terkini belum didapatkan saat dibutuhkan.
(h) Laporan yang dibuat oleh PIU KPDT selama ini masih terkesan hanya untuk
memenuhi administrasi saja terutama terkait dengan kepentingan Audit dan
kemungkinan untuk Laporan Tahunan 2009 baru akan selesai pada bulan Juni
2010 sebagaimana penyelesaian laporan sebelumnya.
(i) Website PMU, http://p2dtk.bappenas.go.id
Saat ini mengalami gangguan karena ada hacker yang masuk sehingga sulit diakses
oleh pelaku progam di daerah.
e. Analisa Kinerja
Untuk mendukung pelaksanaan program P2DTK maka tetap dipersiapkan terhadap
seluruh aspek mencakup antara lain kebutuhan sumberdaya manusia, pendanaan, dan
unit kelembagaan, dan dokumen pedoman pelaksanaan dan pengelolaan program
P2DTK. Untuk membekali pelaku program yang memiliki pemahaman yang lebih untuk
menjalankan tugas dan tangungjawabnya sesuai dengan ketentuan program maka
telah dilakukan pelatihan penyegaran terhadap konsultan, aparat dan masyarakat.
Demikian juga untuk mendukung aspek pendanaan maka masing-masing daerah tetap
menyiapkan dana pembinaan administrasi program (PAP) yang di beberapa daerah
bahkan melebihi alokasi yang telah ditetapkan dan cukup memberikan dukungan
terhadap kegiatan pada tahap perencanaan progam P2DTK utamanya bagi daerah yang
terlambat penyerapan dana operasional kegiatannya.
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan program P2DTK maka terus dilakukan koordinasi
baik di pusat maupun daerah yang melibatkan konsultan, fasilitator, aparat
pemerintah, dan masyarakat yang terlibat dalam unit atau pun organ yang dibentuk
sebagai kelengkapan pelaksanaan, pengelolaan dan pengorganisasian program P2DTK.
Pelaksanaan tahapan kegiatan juga telah dilaksanakan dengan tetap berupaya
konsisten dengan azas, prinsip dan tujuan program P2DTK. Peran serta seluruh
stakeholder dalam berbagai kegiatan tetap menjadi prioritas sehingga proses
pembangunan yang partisipatif dan upaya pemberdayaan masyarakat dan aparat serta
kelembagaan yang ada dapat diwujudkan.
Pelaksanaan program telah menghasilkan SDM dari unsur konsultan, masyarakat dan
aparat yang telah dibekali dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan melalui
berbagai pelatihan penyegaran maupun training of trainier (TOT) sesuai bidang
kegiatannya. Masyarakat sudah mengetahui dan memahami program setelah
mengikuti serangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi melalui berbagai forum dan
media informasi yang ada; upaya peningkatan kemampuan masyarakat dan aparat
dalam pembangunan partisipatif juga berlangsung melalui kegiatan kegiatan
perencanaan kegiatan; Melalui proses ini masyarakat telah memiliki kemampuan
dalam melakukan identifikasi potensi, masalah dan gagasan untuk mengatasi masalah
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
Pendanaan) dan pelaksanaan kegiatan progam P2DTK baru akan dilaksanakan pada
Triwulan I, 2010. Hasil kegiatan phisik maupun non phisik di beberapa daerah sudah
dapat dilihat hasilnya seperti pelatihan bidang desa, pelatihan guru bidang,
rehabilitasi sarana pendidikan, pembangunan jalan desa, pembangunan WC Umum,
kegiatan sector swasta (tambatan perahu, pembangunan pasar desa) dan sebagainya.
IV.
4.1 Kesimpulan
Secara umum, dapat disimpulkan bahwa kegiatan P2DTK Nasional maupun P2DTK NADNias masih cukup berjalan dengan baik meskipun belum sesuai dengan rencana yang
telah disusun di tahun 2009. Berdasarkan hasil kegiatan monitoring dan supervisi yang
telah dilakukan oleh UPP/PMU selama tahun 2009 bahwa permasalahan yang paling
dominan dan menyita waktu serta berpengaruh terhadap kelancaran seluruh rangkaian
kegiatan justru ditemui pada pengelolaan program di tingkat pusat terutama
permasalahan dalam pengadaan konsultan, penerbitan DIPA 2009 untuk P2DTK NADNias dan DIPA 2009 (40%) untuk P2DTK Nasional yang membuat proses perencanaan
dan pelaksanaan belum berjalan optimal. Penyerapan dana DAK/BLM sudah dapat
diserap sampai Kuartal IV, tahun 2009 baik P2DTK Nasional maupun P2DTK NAD-Nias
meskipun pada P2DTK Nasional masih ada 3 kabupaten dan 7 kecamatan yang belum
mencairkan DOK-BLM (Waykanan, Maluku Tenggara Barat, Pulau Buru); 8 kabupaten
dan 24 kecamatan yang belum mencairkan BLM (Lampung Utara, Lampung Timur,
Morowali, Maluku Tenggara, Seram Bagian Timur, Maluku Tengah, Nias) yang
mengindikasikan bahwa proses perencanaan dilapangan masih belum berjalan secara
tepat dan baik. Meskipun KM-Nas, KM-Prov, KM-Kab, dan FK sudah direkruit semuanya
namun belum didukung dengan selesainya proses pengadaan unit pendukung program
lainnya seperti Conflict Monitoring (CM), Provincial Base Monitoring (LSM-PBM),
Kabupaten Jurnalis, Studi-Studi Monev per bidang, PEKKA yang menyebabkan
pelaksanaan di lapangan menjadi terhambat dan kualitas usulan kegiatan masih belum
sesuai dengan tujuan progam progam P2DTK.
Dari sisi kesiapan pengelolaan program P2DTK di TA 2009 di tingkat daerah, masih ada
beberapa daerah di tingkat provinsi yang belum melakukan persiapan untuk
mendukung program seperti PAP, aparat yang terlibat dalam progam, dan pemantauan
tim koordinasi di lapangan. Alasan lebih pada karena di tingkat provinsi tidak ada
dana progam P2DTK yang dikelola, meskipun sudah ada kepastian akan pelaksanaan
kegiatan progam P2DTK pada akhir 2008, dimana pelaksanaan PNPM Mandiri sudah
digunakan melalui Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) namun tidak
semua lokasi sudah membentuk sekretariat TKPK ini.
Kegiatan koordinasi pelaksanaan P2DTK secara umum berjalan dengan baik. Kegiatankegiatan persiapan, perencanaan, pemantauan, database dan management informasi
sudah dilaksanakan selama tahun 2009. Secara umum proses dan hasil kegiatan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
(1) Dengan dukungan prasarana yang dimiliki, sekretariat UPP telah mendorong dan
melakukan upaya percepatan pelaksanaan program melalui proses fasilitasi
pelaksanaan progam P2DTK sampai akhir tahun 2009;
(2) Koordinasi berkala dengan NMC, PIU-KPDT dan Bank Dunia khususnya, berjalan
baik karena tim teknis Bank Dunia yang baru sudah direkruit;
(3) Koordinasi dalam rangka penyusunan dan penyelesaian dokumen teknis
pendukung pelaksanaan progam P2DTK dilaksanakan melaui komunikasi yang
cukup intensif melaui berbagai forum pertemuan dengan melibatkan semua pihak
terkait, baik melalui rapat koordinasi berkala, pertemuan formal dan informal
dengan program sejenis untuk pengkayaan subtansi, lokakarya terkait subtansi
umum dan subtansi pendukung program, dan konsinyasi finalisasi dokumen yang
akan di sampaikan ke daerah/lapangan utamanya Manual Monitoring dan
Evaluasi;
(4) Pada akhir Juni 2010, closing date grant P2DTK NAD-Nias sehingga UPP P2DTK
mengkoordinasikan perpanjangan sampai akhir Juni 2011 dan sudah dilakukan
pembahasan pada 03 September 2009 di Depkeu dan masih menunggu surat dari
Bank Dunia untuk tindaklanjutnya;
(5) Pengajuan perpanjangan grant MPHM dan Monev yang closing date pada 31
Desember bersumber dana dari DFID tidak disetujui. Meskipun secara substansi
kegiatan grant Monev sudah selesai pada akhir tahun 2009, namun grant MPHM
untuk kegiatan MPHM NAD-Nias belum terlaksana sama sekali dikarenakan
keterlambatan proses pengadaannya di KPDT;
(6) Pengajuan perpanjangan grant PCF telah disetujui, closing date sampai akhir Juni
2011 pada 22 Oktober 2009;
(7) Pada tahun 2010, kontrak konsultan akan habis pada bulan Maret 2010 sedangkan
kegiatan baru akan selesai pada bulan September 2010 sehingga UPP P2DTK
mengkoordinasikan dengan PIU KPDT dan Bank Dunia untuk perpanjangan kontrak
perusahaan konsultan.
4.2 Rekomendasi
(1)
Penyempurnaan Dokumen:
(a) Menyusun analisis kegiatan Sub Project, progam P2DTK;
(b) Melakukan koordinasi dengan NMC dan PIU KPDT dalam rangka penyusunan best
practice kegiatan Progam P2DTK;
(2)
Pelaksanaan Koordinasi:
(a) Melakukan koordinasi dengan PIU KPDT-NMC berkaitan dengan penyusunan
alokasi sisa DIPA (60%) Progam P2DTK untuk 2010.
(b) Melakukan koordinasi dengan PIU KPDT untuk penyelesaian proses pengadaan
P2DTK Nasional dan P2DTK NAD-Nias dengan mempercepat persyaratan
administrasi yang diminta Bank Dunia, dengan semakin mengintensifkan
koordinasinya dengan Bank Dunia.
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009
(c) Melakukan partisipasi aktif dalam rapat koordinasi stakeholder baik koordinasi
bersifat rutin maupun eksidentil bersama konsultan nasional-kecamatan, tim
Koordinasi provinsi-kecamatan, juga tim koordinasi pusat P2DTK termasuk
dengan PIU KPDT, Bank Dunia dan lembaga partner dalam pelaksanaan P2DTK
NAD-Nias.
(d) Melaksanakan Rakor Tim Koordinasi P2DTDPK secara rutin.
(e) Melakukan koordinasi terkait persiapan rencana pelaksanaan SPADA II.
(f) Melakukan koordinasi dengan progam dan stakeholder yang terlibat dalam
PNPM Mandiri (Bappenas, Depdagri, PU, Kesra, KPDT).
(3)
Pelaksanaan MIS:
(a) Melakukan koordinasi dengan bagian penanggungjawab server di Bappenas
untuk mengantisapi masuknya pihak luar kedalam website PMU:
www.p2dtk.bappenas.go.id;
(b) Menyusun Kerangka Acuan Kerja MIS untuk Manual Monitoring dan Evaluasi.
(4)
LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN KEGIATAN DIREKTORAT KAWASAN KHUSUS DAN DAERAH TERTINGGAL
TAHUN 2009