BAB I
DESKRIPSI
Maksud
Buku ini merupakan bagian dari ketentuan mengenai perencanaan tata ruangkotayang
akan dibakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum, yaitu keputusan Menteri Pekerjaan
Umum tentang Peencanaan Tata Ruang Kota;
Memberi petunjuk kepada pemerintah daerah dalam menyusun rencana alokasi ruang di
kawasan perumahan.
Tujuan
Untuk maksud tersebut, maka tujuan dari buku petunjuk ini adalah :
Adapun sasaran pemakai adalah semua pihak yang terlibat dalam perencanaan tata
ruang kawasan perumahan dikota. Sasaran wilayah adalah kawasan perumahan dikota
yang meliputi lingkungan perumahan, lingkungan usaha dan produksi, serta lingkungan
penunjang yang masih termasuk dalam batasan kriteria kawasan perumahan.
Ruang Lingkup
Maksud, tujuan, manfaat dan sasaran baik untuk pemakai maupun untuk wilayah dimana
pedoman ini akan atau harus diterapkan.
Penjelasan beberapa istilah dan pengertian baik yang langsung maupun yang tidak
langsung digunakan dalam buku ini tetapi berkaitan dengan bidang perencanaan tata
ruangkota.
Daftar peraturan perundang undangan yang banyak digunakan dalam perencanaan tata
ruangkota. Untuk mempermudah para pemakai dalam melakukan penyesuaian besar
besaran yang tercantum dalam pedoman ini diberikan juga jenis informasi yang
diperlukan dan cara perhitungannya.
Besar besaran standar untuk perencanaan sarana lingkungan yaitu sarana hunian,
sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana usaha, sarana pemerintahan dan
pelayanan umum, sarana kebudayaan dan rekreasi, sarana peribadahan, sarana olahraga
danruang terbuka.
Memuat besar besaran standar untuk perencanaan prasarana lingkungan yang meliputi
jalur jalan, tempat parkir dan terminal, air minum, air limbah, pematusan dan
sampah.
Pengertian
Kotadan Perkotaan
Wilayah adalah kesatuan geografis dengan bentuk dan ukuran menurut pengamatan
tertentu.
Perkotaan adalah satuan permukiman bukan pedesaan yang berpera di dalam satuan
wilayah pengembangan dan atau wilayah nasional sebagai simpul jasa, menurut
pengamatan tertentu.
Unit perkotaan adalah satuan pemukiman yang secara fisik merupakan bagian wilayah
terbangun, yang berperan dalam pengembangan kotanya.
Unit Lingkungan adalah satuan pemukiman terkecil yang secara fisk merupakan bagian
unit perkotaan wilayah terbangun, yang berperan dalam pengembangan kotanya.
Blok peruntukan adalah bagian dari unit lingkungan yang merupakan peruntukan
pemanfaatan ruang tertentu yang dibatasi oleh jaringan pergerakan dan atau jaringan
jaringan utilitas.
Petak peruntukan adalah alokasi persil persil lahan dalam setiap blok peruntukan
pemanfaatan ruang tertentu.
Rencana kota adalah rencana yang disusun dalam rangka pengaturan pemanfaatan ruang
kota, yang terdiri dari Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan, Rencana Umum Tata Ruang
Kota, Rencana Detail Tata Ruang Kota, dan Rencana Teknik Ruang Kota, dan dalam
rangka pengaturan administrasi pemerintah kota yang terdiri dari Rencana Struktur
Organisasi dan Tata Laksana Kelembagaan Kota dan Rencana Pembinaan Peraturan Daerah
Rencana Umum Tata Perkotaan adalah rencana struktur ruang kota yang disusun untuk
menjaga konsistensi perkembangan pembangunan suatu kota pada sebagian, satu atau
lebih wilayah otonomi, dengan strategi perkotaan nasional dalam jangka panjang dan
untuk menjaga keserasian perkembangan pembangunan kota dengan wilayah pengaruh
(hinterland) di sekitarnya, dalam rangka pengendalian program sektoral maupun
daerah.
Rencana Detail Tata Ruang Kota adalah rencana pemanfaatan ruangkotasecara rinci
yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program
program pembangunankota.
Rencana Teknik Ruang Kota adalah rencana geometri pemanfaatan ruangkotayang disusun
untuk penyiapan perwujudan ruangkotadalam rangka pelaksanaan proyek
pembangunankota.
Rencana Pembinaan Peraturan Daerah adalah rencana yang disusun dalam rangka
penetapan dan pengesahan Rencana Umum Tata Ruang Kota. Rencana Detail Tata Ruang
Kota dan Rencana Teknik Ruang Kota.
Fungsi Ruang Kota Mengandung fungsi primer dan fungsi sekunder yang kedua duanya
menentukan perwujudan penyelenggaraan fungsikota.
Kriteria rencana tata ruang kota sebagaimana dimaksud diatas meliputi kriteria
kriteria untuk Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan, Rencana Umum Tata Ru8ang Kota,
Rencana Detail Tata Ruang Kota dan rencana Teknik Ruang Kota.
Rencana Umum Tata Ruang Perkotaan mempunyai wilayah perencanaan yang tidak terkait
dengan batas administrasikota.
Rencana Detail tata Ruang Kota mempunyai wilayah perencanaan yang mencangkup
sebagian atau seluruh wilayahkotadan dapat merupakan satu atau beberapa kawasan.
Rencana Teknik Ruang Kota mempunyai wilayah perencanaan yang mencangkup sebagian
atau seluruh kawasan tertentu.
Lingkungan perumahan adalah sekelompok rumah rumah dengan prasarana dan fasilitas
lingkungannya.
Prasarana lingkungan adalah jalan, saluran air minum, saluran air limbah, saluran
air hujan, pembuangan sampah, jaringan listrik.
Sarana Lingkungan adalah kelengkapan lingkungan yang berupa fasilitas : pendidikan,
kesehatan, perbelanjaan dan niaga, pemerintahan dan pelayanan umum, peribadahan,
rekreasi dan kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka.
Prasarana
Jalan
Jalan adalah jalur yang direncanakan atau digunakan untuk lalu lintas kendaraan dan
orang. Untuk saluran air minum, saluran air limbah, jaringan listrik, telepon, gas,
dan lain lain ditempatkan diantara garis sempa dan pagar dengan saluran air
hujan.
Jalan Arteri adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri ciri
perjalanan jarak jauh, kecepatan rata rata tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi
secara efisien.
Jalan Lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak
dibatasi.
Jalan poros lingkungan perumahan adalah jalan yang menghubungkan masing masing
satuan permukiman atau lingkungan perumahan.
Jalan lingkungan perumahan adalah jalan yang ada dalam satuan pemukiman atau
lingkungan perumahan.
Air Bersih
Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan untuk keperluan rumah tangga.
Diameter adalah diameter nominal yang berlaku dalam perdagangan, kecuali bila
khusus dinyatakan lain.
Kran kebakaran adalah kran yang dipasang pada jaringan air bersih dimaksudkan
sebagai fasilitas pemadam kebakaran.
Kran umum adalah suatu fasilitas yang disediakan untuk pemakaian umum dan merupakan
kran kran yang dapat dipakai untuk pengambilan air.
Penyediaan air bersihkotaadalah tiap sistem penyediaan air bersih yang dikelola
oleh pemerintah daerah dan disediakan untuk melayani kebutuhan air bersihkota.
Penyediaan air bersih lingkungan adalah sistem penyediaan air bersih yang
disediakan untuk melayani kebutuhan air bersih lingkungan.
Pipa selubung adalah pipa yang dipasang pada sumur pantek yang berfungsi sebagai
penahan tanah (casing).
Plambing adalah praktek pelaksanaan, bahan dan alat plambing yang digunakan pada
pemasangan, pemeliharaan, perluasan, dan perbaikan pipa, alat plambing, perabotan,
dan perlengkapan yang bersangkutan dengan :
sistem ven
dalam gedung atau bangunan yang berdekatan dan dihubungkan dengan sistemkotaatau
sistem lain yang dibenarkan.
Pipa Dinas adalah pipa yang dipasang dari distribusikotasampai ke meter air.
Sambungan Halaman adalah tiap sambungan dari sistem penyediaan air minumkotaatau
sistem penyediaan air minum lingkungan, yang hanya berhenti sampai halaman rumah
dan dilengkapi dengan meter air dan sebuah katup.
Sambungan rumah adalah tiap sambungan dari sistem penyediaan air minumkotaatau
sistem penyediaan air minum lingkungan, yang dilengkapi dengan sebuah meter air dan
disambungkan pada sistem Plambing rumah.
Sumur kebakaran adalah sumur sumur gali yang disediakan khusus untuk pemadam
kebakaran.
Pembuangan air limbah lingkungan adalah tiap sistem pembuangan yang ditujukan untuk
melayani pembuangan air limbah lingkungan untuk diolah dan kemudian dibuang
sedemikian rupa sehingga aman bagi kesehatan.
Tangki septik adalah sebuah bak yang terbuat dari bahan yang rapat air berfungsi
sebagai bak pengendap yang ditujukan untuk menampung kotoran padat untuk
mendapatkan suatu pengolahan secara biologis oleh bakteri dalam waktu tertentu.
Lubang pemeriksaan adalah lubang yang dibuat untuk memungkinkan orang masuk kedalam
untuk melakukan pemeriksaan.
Badan Penerima adalah suatu fasilitas yang tersedia untuk menerima, mengalirkan
atau menampung air buangan.
Penimbunan Saniter adalah suatu cara pembuangan sampah yang dilakukan pada tempat
tempat yang rendah dengan cara penimbunan lapis demi lapis.
Setiap lapisan timbunan sampah harus selalu diikuti oleh penimbunan tanah
diatasnya.
BAB II
PERATURAN PERUNDANGAN
Undang undang
Tentang Pengairan
Tentang Pencabutan Hak Hak atas Tanah dan Benda benda yang ada diatasnya.
Peraturan Pemerintah
Tentang Irigasi.
Tentang Jalan.
Keputusan Presiden
Instruksi Presiden
Tentang pengertian kepentingan umum untuk pencabutan hak milik atas tanah.
Peraturan Menteri
Surat Edaran Menteri Dalam negeri Nomor PEMDA 18/3/6 tanggal 15 Mei 1973.
Suratkeputusan Bersama menteri Dalam Negeri dan Menteri pekerjaan Umum Nomor 650
1595 dan Nomor 503/KPTS/1985.
Pengaturan Daerah
BAB III
Data Dasar
Informasi
Informasi mengenai kondisi fisik, meliputi kondisi alam dan bangunan bangunan.
Informasi mengenai Sosial dan Ekonomi, atau sosial Budaya dan Sosial Ekonomi,
meliputi pola hidup dan kegiatan kegiatan yang dilakukan.
Ketiga kelompok ini dapat diperoleh dari data mengenai kependudukan, fisik
lingkungan, dan Sosial Ekonomi.
Kependudukan
Statistik Penduduk
Data statistik penduduk merupakan bahan utama perencanaan sebuahkota. Oleh karena
sebuahkotadi samping sebagai wadah fisik dari penduduknya juga merupakan wadah
aspirasi masyarakat, maka sebuahkotadapat mencerminkan cita cita penduduknya.
Cara terbaik untuk mendapatkan data data menyeluruh dari penduduk adalah dengan
sensus dan dilakukan sekurang kurangnya 10 tahun sekali.
Data data statistik yang sangat dibutuhkan adalah :
Klasifikasikota.
Struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Dari data ini dibuat piramida
penduduk sehingga perkembangan/kebutuhan suatukotadapat direncanakan sebelumnya.
Tipe lingkungan.
Pada dasarnya kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibagi luas wilayah.
Kepadatan bruto (gross density) yaitu jumlah penduduk didalam suatu wilayah dibagi
luas wilayah tersebut lepas daripada peruntukan tanah tersebut.
Untuk lingkungan perumahan sedang, kepadatan rumah tidak kurang dari 40 rumah/HA
(dengan luas kaveling antara 90 200 m2).
Fisik
Persyaratan Dasar
Aksesibilitas
Kompatibilitas
Fleksibilitas
Ekologi
Untuk dapat memenuhi syarat syarat tersebut diatas diperlukan informasi tentang :
Topografi
Yaitu kondisi fisik permukaan tanah baik bentuk, karakter, tumbuhan, aliran sungai,
kontur tanah, dan lain lain yang sangat berpengaruh terhadap transportasi, sistem
sanitasi, pematusan dan pola tata ruang.
Sumber Alam
Yaitu semua potensi atau kekayaan alam yang dapat mendukung penghidupan dan
kehidupan. Sumber alam ini disamping sebagai potensi ekonomi juga dapat memberikan
mata pencaharian bagi penghuni.
Iklim
Kelembaban.
Musim.
Bencana Alam
Yaitui segala ancaman bahaya oleh alam, seperti angin puyuh, gempa bumi dan banjir.
Vegetasi.
Yaitu segala tumbuhan yang ada dan mungkin tumbuh dikawasan yang dimaksud.
Jenis pohon/tumbuhan.
Bangun bangunan
Yang dimaksud bangun bangunan disini adalah lingkungan yang tercipta oleh sebab
kerja manusia, misalnya jalan, gedung, rumah, dan lain lain.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mencari data mengenai bangun bangunan adalah :
Hubungan dengan bangun bangunan lain pada wilayah yang lebih luas.
Keadaan sosial budaya dan sosial ekonomi penduduk harus ditinjau dan dianalisa,
sebab sangat menentukan corak/karakterkota.
Agama
Harus diperhatikan dalam kaitan dengan penyediaan sarana, sebab setiap daerah
mungkin menganut agama yang berbeda beda.
Pendidikan.
Dengan adanya PELITA, maka sarana pendidikan tingkat SD hampir merata seluruh
pelosokIndonesia.
Pola Hidup
Mata pencaharian dan sistem ekonomi yang meliputi sistem produksi dan pemasaran.
Jadi bila 1 umpi terkecil terdiri dari 4 orang (ayah + ibu + 2 anak), maka
kebutuhan luas lantai minimum adalah sebagai berikut :
Building coverage 50% maka luas kaveling minimum untuk keluarga/umpi terkecil:
100 X 36 m2 = 72 m2
50
Tetapi bila 1 umpi hanya terdiri dari 1 orang maka kebutuhan lantai adalah 18 m2
(sudah termasuk pelayanan).
Cara lain :
Jumlah = 18 m2 + 18 m2 = 36 m2
B.C. 50%
50
Bila 1 (satu) keluarga terdiri dari 5 orang dan luas lantai pelayanan 50% lantai
utama (habitable space) maka kebutuhan luas lantai per keluarga :
Luas lantai 5 X 6 m2 = 30 m2
= 45 m2
Bila building coverage yang diizinkan (peaturan bangunan setempat) 50% maka luas
per petakan per keluarga :
100 X 45 m2 = 90 m2
50
BAB IV
Sarana Hunian
Perumahan adalah salah satu sarana hunian yang sangat erat kaitannya dengan tata
cara kehidupan masyarakat. Kawasan perumahan merupakan suatu lingkungan hunian yang
perlu dilindungi dari ganggguan gangguan, umpamanya : gangguan suara, kotoran
udara, bau, dan lain lain. Sehingga kawasan perumahan harus bebas dari gangguan
tersebut dan harus aman serta mudah mencapai pusat pusat pelayanan serta tempat
kerja. Dengan demikian dalam kawasan perumahan harus disediakan sarana saran lain
yaitu sarana pendidikan, kesehatan, peribadahan, perbelanjaan, rekreasi, dan lain
lain, yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan penduduk.
Untuk menentukkan luas minimum rata rata dari perpetakan tanah harus
dipertimbangkan faktor faktor kehidupan manusia, faktor alam, dan peraturan
bangunan setempat.
Contoh perhitungan.
Tp
Bila kebutuhan udara segar per orang per jam 15 m3 dengan pergantian udara dalam
ruang sebanyak banyaknya 2 kali per jam dan tinggi plafond rata rata 2,5 m,
maka :
Tp 2,5 m
Luas perpetakan ini adalah luas perpetakan minimum sebagai dasar keseluruhan.
Untuk daerah daerah tertentu luas perpetakan ini perlu dibedakan dengan
mempertimbangkan :
Lokasi kawasan perumahan ini haruslah mememnuhi beberapa persyaratan antara lain :
Dalam menentukan lokasi kawasan perumahan harus pula diperhatikan segi segi
sosial seperti adanya tempat tempat keramat/bersejarah dan penghidupan
penduduknya.
Sarana pendidikan
Dalam merencanakan sarana pendidikan harus bertitik tolak dari tujuan tujuan
pendidikan yang akan dicapai. Sarana pendidkan yang berupa ruang belajar harus
memungkinakan siswa untuk dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta
sikap secara optimal. Dengan demikian pengadaan ruang belajar tidak akan lepas
hubungannya dengan strategi belajar mengajar berdasarkan kurikulum yang berlaku.
Ruang belajar yang diutarakan di bawah ini hanyalah menyangkut bidang pendidikan
formal saja.
Berapa unit ruang belajar yang sudah tersedia dan berapa daya tampungnya.
Berapa proyeksi anak usia pra sekolah pada 5 tahun yang akan datang.
Dengan demikian dapat dihitung berapa anak usia pra sekolah yang memerlukan
penampungan. Jumlah anak usia pra sekolah yang perlu ditampung sama dengan hasil
proyeksi anak usia pra sekolah 5 tahun (Up5) dikurangi jumalah anak usia pra
sekolah yang sudah tertampung (Us) dikalikan dengan presentasi anak usia pra
sekolah yang ingin memasuki pendidikan pra sekolah.
A = (up5 Us) X a%
Untuk menghitung kebutuhan ruang belajar yang diperlukan perlu diperhatikan segi
segi efisiensi dan efektifitas. Dalam hubungan ini perlu ditetapkan daya tampung
yang paling efektif dan efisien berdasarkan kondisi lingkungan (E), sehingga
kebutuhan ruang yang diperlukan menjadi :
S = A
TamanKanak Kanak adalah sarana pendidikan paling dasar yang diperuntukkan anak
anak usia 5 6 tahun.
Terdiri dari 2 ruang kelas yang dapat menampung 35 sampai 40 murid per kelas dan
ruang ruang pelengkap lainnya.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 1.000 penduduk di mana
kanak kanak usia 5 6 Tahun = 8%.
Luas tanah yang dibutuhkan adalah 1.200 m2 dengan luas lantai 252 m2 (15m2/murid).
Berapa unit ruang belajar yang sudah tersedia dan berapa daya tampungnya.
Dengan demikian dapat dihitung berapa jumlah anak usia sekolah tingkat SD yang
perlu ditampung. Jumlah anak usia sekolah tingkat SD yang perlu ditampung (Dt) sama
dengan hasil proyeksi anak usia sekolah tingkat SD yang sudah tertampung (Ds)
dikalikan dengan presentasi jumlah anak usia sekolah tingkat SD yang perlu memasuki
lembaga pendidikan tingkat SD (d%).
Dt = (Dp5 Ds) X d %
Sama halnya dengan cara penentuan kebutuhan ruang belajar untuk pra sekolah, segi
efisiensi dan efektifitas menjadi faktor penentu.
Karena itu perlu ditetapkan berapa daya tampung suatu unit ruang belajar yag paling
efektif dan efisien berdasarkan kondisi dan situasi lingkungan, sehingga rumus
perhitungan kebutuhan ruang belajar yang diperlukan :
Ssd = Dt
Sekolah Dasar
Sekolah untuk anak anak usia antara 6 -12 tahun terdiri dari 6 kelas masing
masing untuk 40 murid.
Minimum penduduk yang dapat mendudkung sarana ini adalah 1.600 penduduk.
Lokasi sebaiknya tidak menyeberang jalan lingkungan dan masih tetap di tengah
tengah kelompok keluarga.
Berapa lulusan SD yang dapat ditampung oleh ruang belajar yang sudah tersedia dalam
lingkungan pemukiman (Lsd5).
Berdasarkan kondisi dan situasi lingkungan perlu dihitung berapa daya tampung yang
paling efektif dan efisien untuk satu unit ruang belajar.
Sslp = Lsdt
Adalah sekolah untuk melayani anak anak lulusan SD. Dimana 3 SD dilayani oleh
sebuah SLP yang dipakai pagi sore.
Terdiri dari 2 unit. Jadi 6 kelas masing masing untuk 30 murid.
Lokasi dapat digabung dengan lapangan olahraga atau digabung dengan sarana sarana
pendidikan lainnya. Tidak harus dipusat pusat lingkungan.
Lapangan olahraga.
Berapa lulusan SLP yang dapat ditampung pada ruang belajar yang sudah tersedia
(Lspls).
Berapa daya tampung satu unit ruang belajarSLAyang paling efektif dan efisien
berdasarkan situasi dan kondisi lingkungan pemukiman (E).
SLA adalah kelanjutan dari SLP dimana 1 SLP sebaiknya dilayani oleh 1 SLA yang
terdiri dari 6 kelas, masing masing untuk 30 murid dan dipakai sore hari.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 4.8000 penduduk.
Parkir
Catatan :
Untuk SLP dan SLA Umum Building Coverage sebaiknya diusahakan tidak lebih dari 60%.
Untuk SLP danSLAkhusus dimana tersedia laboratorium dan ruang ruang kerja
sebaiknya tidak lebih dari 50%.
Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan bukan saja penting untuk kesehatan penduduk, melainkan berfungsi
pula untuk mengendalikan perkembangan/pertumbuhan penduduk.
Balai Pengobatan
Fungsi utama Balai Pengobatan adalah memberikan pelayanan kepada penduduk dalam
bidang kesehatan. Titik beratnya terletak pada penyembuhan (currative) tanpa
perawatan; berobat dan pada waktu waktu tertentu juga untuk vaksinasi
(preventive). Lokasinya haruslah terletak di tengah tengah lingkungan keluarga
(neighbourhood) di mana radius pencapaiannya tidak boleh lebih dari 1.000 m.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 1.000 penduduk (lebihn
kurang 1 RW).
Luas lantai yang dibutuhkan untuk Bali Pengobatan semacam ini adalah 150 m2.
Bila building coverage (kepadatan bangunan) 50% maka luas tanah yang dibutuhkan
adalah :
50
Sarana- satana lain yang sebaiknya ada dan mendukung sarana ini adalah :
Tempat parkir
Pusat pertokoan
TamanKanak Kanak
Balai Kesejahteraan Ibu dan Anak dan Rumah Bersalin (BKIA + Rumah Bersalin).
Fungsi utama dari sarana ini adalah untuk melayani ibu ibu sebelum, pada waktu,
dan sesudah melahirkan serta melayani anak anak usia s/d 6 tahun.
= 365 = 73 ibu
Sarana sarana lain yang sebaiknya ada dan mendkung sarana ini adalah :
Tempat parlkir
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 30.000 penduduk (1
lingkungan).
Tempat parkir
Apotek
Fungsi utama sarana ini sama dengan Puskesmas + Balai Pengobatan di lingkungan,
hanya skala usahanya lebih luas termasuk koordinasi Puskesma puskesmas + Bali
Pengobatan di lingkungan.
Lokasi dapat di pusat kecamatan atau di tempat tempat yang khusus disediakan
untuk sarana ini. Minimum penduduk yang mendukung sarana ini adalah 120.000
penduduk (1 Kecamatan).
Tempat parkir
Apotek
Terminal kecamatan.
Fungsi utama dari sarana ini adalah memberikan pelayanan medis kepada penduduk baik
sebagai pasien luar maupun pasien menetap (kuratif, preventif, dan edukatif).
Rumah sakit sebaiknya tersebar di setiap wilayah dengan dikoordinasi oleh sebuah
Rumah Sakit Umum Pusat, sehingga kasus kasus yang jarang/ khusus cukup ditangani
oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP).
Lokasi tidak perlu dikelompokkan dengan pusat pusat wilayah tetapi dipilih daerah
yang cukup tenang dan mempunyai radius yang merata dengan daerah yang dilayaninya.
Minimum penduduk pendukung adalah 240.000 penduduk.
Luas tanah yang dibutuhkan
1 tt untuk bangunan tidak bertingkat atau paviliun sistem, membutuhkan luas tanah
(gross area) = 120 m2.
= 8,64 HA
Taman
Tempat praktek dokter sebaiknya salah satu sarana yang tidak dapat dipisahkan dari
area perumahan dan didukung oleh 5.000 penduduk.
Lokasi tempat praktek dokter ini dengan sendirinya harus di tengah tengah
kelompok keluarga.
Luas tanah yang dibutuhkan dapat bersatu dengan rumah tinggal biasa.
Apotek
Fungsi utama dari sarana ini adalah untuk melayani penduduk di dalam bidang obat
obatan.
Tempat parkir
Luas tanah yang dibutuhkan untuk sarana ini adalah : 350 m2.
Warung
Fungsi utama warung adalah menjual barang barang keperluan sehari hari (sabun,
gula, teh, rempah rempah, dan lain lain).
Lokasinya terletak ditempat pusat lingkungan yang mudah dicapai dan mempunyai
radius maksimum 500 m.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 250 penduduk.
Luas tanah yang dibutuhkan bila terletak sendiri (tidak bersatu dengan rumah
tinggal) = 100 m2.
Pertokoan
Fungsi utama sarana ini adalah menjual barang barang keperluan sehari hari
berupa toko toko PD. Lokasinya terletak dipusat dan tidak menyeberang jalan
lingkungan dekat dengan taman kanak kanak dan tempat bermain. Minimum penduduk
yang dapat mendukung sarana ini adalah 2.500 penduduk.
Luas tanah yang dibutuhkan adalah 1.200 m2 dengan building coverage 40%.
Tempat parkir kendaraan umum yang dapat dipakai bersama kegiatan lain pada pusat
lingkngan.
Sarana sarana lain yang erat kaitannya dengan aktifitas ibu, Balai Pengobatan,
Balai Pertemuan RW.
Pos Hansip.
Fungsi utama sebagai pusat perbelanjaan di lingkungan yang menjual keperluan sehari
hari termasuk sayur, daging, ikan, buah buahan, beras, tepung tepungan, bahan
bahan pakaian, pakaian, barang barang kelontong, alat alat pendidikan, alat
alat rumah tangga, dan lain lain.
Terdiri dari pasar dantoko toko lengkap dengan bengkel bengkel reparasi kecil
seperti radio, kompor, setrika, sepeda dan motor motor.
Lokasinya pada jalan utama lingkungan dan mengelompok dengan pusat lingkungan.
Mempunyai terminal kecil untuk pemberhentian kendaraan. Minimum penduduk yang dapat
mendukung sarana ini adalah 30.000 penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan adalah
13.500 m2. Presentasi terhadap area pemukiman yang dilayani adalah 0,93% (0,9 1
%).
Pos polisi
Tempat ibadah.
Fungsi utama sama dengan pusat perbelanjaan lingkungan lain hanya dilengkapi sarana
sarana niaga lainya seperti kantor kantor, bank, industri kecil, seperti
konfeksi, dan lain lain. Toko toko tidak hanya menjual kebutuhan sehari hari
tapi juga untuk toko toko lainnya yang terdiri dari toko toko pagar, bengekel
reparasi dan service juga unit unit produksi (yang tidak menimbulkan polusi) dan
tempat hiburan. Lokasinya mengelompok dengan pusat kecamatan, dan mempunyai
pangkalan transport untuk kendaraan kendaraan jenis angkutan penumpang kecil.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 120.000 penduduk.
Luas tanah yang dibutuhkan adalah 36.000 m2. Presentasi terhadap area pemukiman
yang dilayani : 0,625 % (lebih kurang 0,6 %) luas tanah per penduduk menjadi 0,3
m2/penduduk.
Pos polisi
Tempat ibadah.
Fungsi utama sama dengan pusat perbelanjaan dan niaga yang lebih kecil dengan skala
usaha yang lebih besar dan lengkap.
Terdiri dari pasar, toko toko, bengkel reparasi service, produksi dan tempat
tempat hiburan.
Lokasinya dikelompokkan dengan pusat wilayah dan mempunyai terminal bis, oplet dan
kendaraan kendaraan jenis angkutan penumpang kecil lainnya.
Minimum penduduk yang dapat mendukung sarana ini adalah 480.000 penduduk.
Pos polisi
Tempat ibadah.
Industri
Industri yang mengolah sumber alam (misalnya mengolah minyak kelapa, karet, tebu,
dll).
Industri yang tidak mengubah sumber alam/industri industri yang pada umumnya
lebih berhubungan dengan pemasaran (pabrik roti, mie, es cream, minuman, pakaian
jadi, tekstil, elektronik, pertukangan, sepatu, dll)
Dan bila tidak memenuhi persyaratan tersebut harus diletakkan di daerah industri
(Industrial Zone)
Dan untuk ini akan diberikan pada pedoman atau standar industri tersendiri.
Kantor pemerintahan lainnya seperti kantor polisi, kantor pos, telepon telegram,
pemadam kebakaran, PLN, PAM, dan lain lain yang berhubungan dengan tata
pemerintahan.
400 m2
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang di layani = 0,16
m2/p (APR).
1 bioskop : 2.000 m2
4.000 m2
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang di layani = 0,13
m2/p (APR).
6.400 m2
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang dilayani = 0,05
m2/penduduk.
14.000 m2
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang di layani = 0,029
m2/penduduk (APR).
30.000 m2
Perbandingan luas tanah yang dibutuhkan terhadap penduduk yang dilayani = 003 m2 /
penduduk (APR).
Yang dimaksud dengan sarana sarana ini adalah bangunan yang diperlukan aktifitas
aktifitas kebudayaan dan atau rekreasi seperti gedung gedung pertemuan, gedung
serba guna, bioskop, gedung kesenian, dan lain lain.
Sehingga di dalam memilih jenis dan macam sarana ini perlu adanya penyesuaian
dengan kondisi dan situasi setempat.
Kebutuhan kebutuhan sarana ini secara umum dapat dinyatakan sebagi berikut :
: 3.000 m2
Atau dengan standar : 0,1 m2/penduduk
: 7.000 m2
Perpustakaan : 1.000 m2
: 10.000 m2
Sarana Peribadatan
Sarana sarana peribadatan jenis, macam dan besaran sangat tergantung pada kondisi
setempat. Untuk mendapatkan hasil perencanaan yang sesuai, perlu dilakukan survai
setempat tentang :
Luas tanah bruto per jamaah adalah tergantung pada peraturan bangunan setempat
Bila tidak dikehendaki perhitungan maka bisa digunakan patokan untuk kebutuhan
tanah sebagai berikut :
1 langgar : 300 m2
1 mesjidkota
Di samping fungsi utama sebagai taman, tempat main anak anak dan lapangan olah
raga juga akan memberikan kesegaran padakota(cahaya dan udara segar), dan
netralisasi polusi udara sebagai paru parukota. Oleh karena fungsinya yang sangat
penting, maka sarana sarana ini harus benar benar dijaga, baik alam besaran
maupun kondisinya.
Setiap 250 penduduk dibutuhkan minimal 1 (satu) taman dan sekaligus tempat bermain
anak anak dengan sekurang kurangnya 250 m2, atau dengan standar : 1 m2 /
penduduk.
Untuk setiap kelompok 2.500 penduduk diperlukan sekurang kurangnya satu daerah
terbuka di samping daerah daerah terbuka yang telah ada pada tiap kelompok 250
penduduk.
Daerah terbuka sebaiknya merupakan taman yang dapat digunakan untuk aktivitas
aktivitas olah raga seperti volley, badminton, dan sebagainya. Luas area yang
diperlukan untuk ini adalah : 1.250 m2 atau dengan standar : 15 m2/penduduk.
Lokasinya dapat disatukan dengan pusat kegiatan RW di mana terletak TK, Pertokoan,
Pos Hansip, Balai Pertemuan, dan lain lain.
Sarana ini sangat diperlukan untuk kelompok 30.000 penduduk (satu lingkungan) yang
dapat melayani aktivitas aktivitas kelompok di area terbuka, misalnya :
pertandingan olah raga, apel, dan lain lain. Sebaiknya berbentuk taman yang
dilengkapi dengan lapangan olahraga/sepakbola sehingga berfungsi serba guna dan
harus tetap terbuka. Untuk peneduh dapat diatanam pohon pohon disekelilingnya.
Lokasi tidak harus di pusat lingkungan tetapi sebaiknya digabungkan dengan sekolah
sehingga bermanfaat untuk murid murid sekaligus berfungsi sebagai peredam gaduh
(buffer).
Setiap kelompok penduduk 120.000 penduduk sekurangnya harus memeiliki satu lapangan
hijau yang terbuka.
Sarana ini berfungsi juga seperti pada kelompok 30.000 penduduk. Begitu juga
bentuknya hanya lengkap dengan sarana sarana olah raga yang diperkeras seperti
tennis, bola basket, juga tempat ganti pakaian dan WC umum.
Sarana ini untuk melayani penduduk sejumlah 480.000 penduduk. Berbentuk suatu
kompleks yang terdiri dari :
Stadion
Area parkir
Jalur Hijau
Di samping taman taman dan lapangan olah raga terbuka masih harus di sediakan
jalur jalur sebagai cadangan/sumber sumber alam.
Besar jalur jalur hijau ini adalah 15 m2/penduduk. Lokasinya bisa menyebar dan
sekaligus merupakan filter dari daerah daerah industri dan daerah daerah tyang
menimbulkan polusi.
Kuburan
Sarana lain yang masih dapat dianggap mempunyai fungsi sebagqai daerah terbuka
adalah kuburan.
Besar/luas tanah kuburan ini sangat tergantung dari sistem penyempurnaan yang
dianut sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing.
Sistem penyempurnaan.