Anda di halaman 1dari 11

i

Laporan Komunikasi dan Informasi Kehutanan Medan, Maret 2021

DATA POTENSI WILAYAH DI KECAMATAN NAMORAMBE


PADA TAHUN 2017

Dosen Penanggungjawab :
Dr. Ir OK Hasnanda Syahputra, MP

Disusun Oleh :
Chetyfani Aquilera Br. Ginting
181201168
KSH 6

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

i
1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Komunikasi dan Informasi Kehutanan yang berjudul
“Data Potensi Wilayah di Kecamatan Namorambe Pada Tahun 2017” ini dengan
sebaik mungkin dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggungjawab Dr. Ir OK
Hasnanda Syahputra, MP yang telah membimbing penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua orang yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, penulis
juga mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar makalah ini
berguna bagi orang-orang yang membutuhkannya.

Medan, Maret 2021

Penulis

i
2

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang……………………………………………………………..1
Tujuan……………………………………………………………………...1
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat…………………………………………………………4
Alat dan Bahan……………………………………………………………..4
Prosedur Praktikum………………………………………………………...4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil………………………………………………………………………..5
Pembahasan………………………………………………………………..5
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan………………………………………………………………...7
Saran…………………………………………………………………….....7
DAFTAR PUSTAKA

i
ii
3

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pertambahan jumlah penduduk serta peningkatan jumlah kegiatan
pembangunan yang mengakibatkan terjadinya pergeseran pola penggunaan lahan
di Indonesia. Sering dijumpai pola penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan
kaidah penataan ruang dan kemampuan serta kesesuaian lahan, sehingga timbul
masalah seperti lahan kritis, hilangnya lahan pertanian yang subur, dan terjadinya
pencemaran tanah. Pertumbuhan ekonomi dan industri yang menyebabkan
terjadinya kecenderungan kepada perubahan siklus alami, terutama mengenai
perubahan-perubahan sungai dan kegiatan lain yang dapat mengurangi
produktivitas biologis. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang
kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan
2
bermula dari tumbuhan. Ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi
sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah (Asdak, 2012).
Pengelolaan sumber daya hutan secara bijaksana dan berkelanjutan telah
menjadi kebijakan pemerintah dengan berbagai peraturan perundang-undangan
kelengkapannya. Namun demikian dalam prakteknya telah terjadi pemanfaatan
SDH secara berlebihan, penebangan liar/perambahan hutan dan kebakaran hutan
yang tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan, yang
diindikasikan merosotnya fungsi hidro-orologis daerah aliran sungai (DAS).
Memperhatikan kondisi kerusakan SDH yang sudah sangat mengkawatirkan,
maka telah dilakukan perubahan paradigma pembangunan kehutanan yang
bertumpu pada pendekatan ekosistem SDH berbasis pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan kehutanan diarahkan untuk memberikan peran dan partisipasi aktif
masyarakat secara proporsional (Sitompul dan Rizki, 2018).

Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum Komunikasi dan Informasi Kehutanan yang
berjudul “Data Potensi Wilayah di Kecamatan Namorambe Pada Tahun 2017”
adalah untuk mengetahui dan mengidentifikasi potensi wilayah di Kecamatan
Namorambe dalam penyusunan rencana penyuluhan kehutanan.

i
4

TINJAUAN PUSTAKA

Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen


yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS
merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun
1960 tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai
pengganti kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang
Statistik. Berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan
dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat
Statistik (Badan Pusat Statistik, 2010).
Wilayah Indonesia dibagi ke dalam beberapa tingkat wilayah
administratif, yaitu provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa atau
disebut dengan nama lain yang merupakan wilayah administratif terkecil Untuk
berbagai keperluan, data mengenai klasifikasi wilayah desa dan kota sangat
bermanfaat terutama dalam hal perencanaan pembangunan. Perencanaan
pembangunan wilayah mencakup berbagai aspek yang tentunya
mempertimbangkan peran keterkaitan antara desa dan kota. Badan Pusat Statistik
melakukan penggolongan wilayah desaperdesaan dan desa perkotaan yang
melibatkan beberapa variabel yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan
Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Perkotaan
dan Perdesaan di Indonesia (Sari, 2014).
Kecamatan Namo Rambe, sebagai salah satu kecamatan dari 22
kecamatan yang ada di Kabupaten Deli Serdang adalah kecamatan yang
merupakan berbatasan langsung dengan Kota Medan sehingga desakan
perkembangan Kota Medan terhadap kecamatan-kecamatan di Deli Serdang
khususnya Kecamatan Namo Rambe sangat pesat dan memacu naiknya laju
pertumbuhan penduduk dengan segala kegiatannya, baik pertumbuhan secara
alami yaitu kelahiran dan kematian sebagai faktor internal maupun
perpindahan penduduk (migrasi) khususnya pendatang sebagai faktor eksternal
sehingga perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Namo Rambe sulit untuk
dibendung. (Ismail, 2013).

i
35

Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen dalam usaha


pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi
manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses
modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah
dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan
peranan sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan
orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula
bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan organisasi. Sementara teknologi
informasi mencakup bukan hanya teknologi komputer (hardware dan software)
untuk memproses dan menyimpan informasi, juga teknologi komunikasi untuk
mengirimkan (transmitting) informasi ke berbagai bagian organisasi yang
membutuhkannya (Machmud, 2013).
Pembangunan adalah suatu proses perubahan menuju ke arah yang lebih
baik dan terus menerus untuk mencapai tujuan yakni mewujudkan masyarakat
Indonesia yang berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pembangunan harus diarahkan sedemikian
rupa sehingga setiap tahap semakin mendekati tujuan. Pemerintah Indonesia
menyadari bahwa pembangunan nasional adalah salah satu upaya untuk mencapai
tujuan masyarakat adil dan makmur. Sejalan dengan tujuan tersebut, berbagai
kegiatan pembangunan telah diarahkan kepada pembangunan daerah khususnya
daerah yang relatif tertinggal (Didu dan Ferri, 2016).
Pembangunan daerah dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan
sesuai dengan prioritas dan kebutuhan masing-masing dari daerah dengan
akar dan sasaran pembangunan nasional yang telah ditetapkan melalui
pembangunan jangka panjang dan jangka pendek. Oleh karena itu, salah
satu indikator utama dalam keberhasilan pembangunan nasional adalah laju
penurunan jumlah penduduk miskin. Efektivitas dalam menurunkan jumlah
penduduk miskin merupakan pertumbuhan utama dalam memilih strategi atau
instrumen pembangunan. Hal ini berarti salah satu kriteria utama pemilihan sektor
titik berat atau sektor andalan pembangunan nasional adalah efektivitas dalam
penurunan jumlah angka penduduk miskin yang ada di berbagai wilayah di
Indonesia (Sitompul dan Rizki, 2018).

i
6

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum Komunikasi dan Informasi Kehutanan yang berjudul “Data
Potensi Wilayah di Kecamatan Namorambe pada Tahun 2017” dilaksanakan pada
hari Jumat, 12 Maret 2021pukul 08.00 WIB sampai dengan selesai. Praktikum ini
dilaksanakan secara daring, Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain laptop, dan website BPS
Kabupaten Deli Serdang tahun 2018.
Bahan yang digunakan pada paktikum ini antara lain berupa data yang
berasal dari website BPS Kabupaten Deli Serdang tahun 2018.

Prosedur Praktikum
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Dibuka website yang diperlukan yaitu website BPS Kabupaten Deli
Serdang.
3. Dicari data yang diperlukan.
4. Didownload data yang sudah didapatkan.
5. Kemudian, pindahkan data yang didapatkan pada bagian hasil laporan.

i
7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
• Topografi : 3038’ – 3050’ LU dan 98061’ – 98068’ BU
• Luas wilayah : 62,30 km2
• Curah hujan : ±272 mm/tahun
• Iklim : terdiri dari 2 musim yaitu musim hujan
dan kemarau.
• Jenis Tanah : tanah aluvial sehingga sangat cocok untuk
diusahakan sebagai lahan pertanian.
• Ketinggian : 51-200 mdpl
• Jumlah laki-laki : 21.349 jiwa
• Jumlah perempuan : 21.836 jiwa
• Jumlah penduduk usia produktif: 28.286 jiwa
• Lembaga Keuangan : Bank = 1; Koperasi 31
• Lembaga Sosial: 1. Sekolah; TK = 29: SD = 12; SMP = 7; SMA = 5
2.Tempat Ibadah: Masjid=29; Mussolah=18; Gereja=48
• Mata pencaharian penduduk: TNI/Polri, bertani, berdagang, sopir
angkutan umum, buruh pabrik, dll.
• Komoditas yang diusahakan: Padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi
jalar, cabai, kacang panjang, bayam, timun,
terong, kangkung, karet, kelapa, kelapa
sawit, kakao, sapi, kerbau, domba, babi,
ayam, dan itik.
• Penggunaan Lahan: Sawah = 886ha; tegal/kebun = 510ha; ladang/huma =
3076 ha
• Kelompok tani: -
• Sungai-sungai yang melintasi: Lau Bura dan Sungai Jaba

Pembahasan
Pada hasil data diatas kita dapat lihat hasil yaitu pertama Kecamatan
Namorambe terletak di 51-200 mdpl, dengan curah hujan ±272 mm/tahun.
i
86

Dengan luas wilayah 62,30 km2, jumlah penduduk Kecamatan Namorambe pada
tahun 2017 adalah sebanyak 43.185 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar
19.021 jiwa/km2. Jumlah penduduk wanita lebih mendominasi dibandingkan
dengan jumlah penduduk pria dimana jumlah penduduk wanita sebanyak 21.836
jiwa dan jumlah penduduk pria sebanyak 21.349 jiwa. Jumlah penduduk yang
berada di usia produktif adalah sebanyak 28.286 jiwa.
Masyarakat di Kecamatan Namorambe lebih banyak yang berkebun dan
bertani dengan jumlah luas lahan ladang/huma 3076 ha, sawah 886 ha dan
tegal/kebun 510 ha, dengan memanfaatkan lahan ini masyarakat mencukupi hidup
dengan bergantung dengan hasil pertanian ini, beberapa lebih memilih berkebun
sendiri dan beberapa membuat perladangan misalnya jagung, padi, dan ubi. Di
Kecamatan Namorambe ini sendiri tidak memiliki kelompok tani dikarenakan
masyarakat banyak yang lebih memilih Bertani sendiri daripada harus membuat
kelompok tani. Selain membuat perkebunan, banyak juga masyarakat yang
bekerja di pabrik, perdagangan, sopir angkutan umum, beberapa juga ada yang
bekerja di jasa kemasyarakatan.
Komoditas dari segi pertanian, perkebunan, dan peternakan lumayan
banyak di hasilkan pada tahun 2017. Komoditas yang di hasilkan dari pertanian
yaitu padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, cabai, kacang panjang,
bayam, timun, terong, dan kangkung. Komoditas yang dihasilkan dari perkebunan
yaitu karet, kelapa, kelapa sawit, dan buah kakao. Kemudian komoditas yang
dihasilkan dari bidang peternakan yaitu sapi potong, sapi perah, kerbau, domba,
babi, ayam kampung, ayam pedaging, dan itik/itik manila.
Lembaga-lembaga yang ada terdiri dari lembaga keuangan, lembaga
koperasi, lembaga social, dan juga lembaga pemasaran hasil pertanian. Lembaga
keuangan terdapat 1 bank di kecamatan ini yaitu bank BRI. Lembaga koperasi
terdapat 31 koperasi. Lembaga social terbagi atas dua yaitu sekolah dan tempat
ibadah, untuk sekolah sendiri terdapat 58 sekolah terdiri dari TK sebanyak 29, SD
sebanyak 12, SMP sebanyak 7 dan SMP sebanyak 5; untuk tempat ibadah sendiri
terdapat 95 rumah ibadah terdiri dari 48 gereja, 29 masjid, dan 18 musollah.
Lembaga pemasaran hasil pertanian sendiri ada sebanyak 7 pasar terdiri dari 2
pasar tetap dan 5 pasar pekanan.

i
9

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Data statistik kependudukan yang dapat disajikan sampai wilayah
administratif terkecil sangat berguna bagi perencanaan pembangunan serta
merupakan data yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh semua pihak.
2. Luas wilayah Kecamatan Namorambe sebesar 62,30 km2, jumlah
penduduk pada tahun 2017 adalah sebanyak 43.185 jiwa, dengan
kepadatan penduduk sebesar 19.021 jiwa/km2.
3. Jumlah penduduk wanita wanita sebanyak 21.836 jiwa dan jumlah
penduduk pria sebanyak 21.349 jiwa. Jumlah penduduk yang berada di
usia produktif adalah sebanyak 28.286 jiwa.
4. Kecamatan Namorambe memiliki curah hujan pertahunnya sebesar ±272
mm/tahun.
5. Kecamatan Namorambe berada di ketinggian 51-200 mdpl dan topografi
yaitu 3038’ – 3050’ LU dan 98061’ – 98068’ BU.

Saran
Sebaiknya pada praktikum untuk judul selanjutnya praktikan dapat lebih
memahami isi dari materi praktikum yang akan dipelajari sehingga biasa
memahami materi dengan baik.

i
10

DAFTAR PUSTAKA

Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Universitas


Gajah Mada Press.
Badan Pusat Statistik. 2010. Pedoman Teknis BPS Provinsi Dan BPS
Kabupaten/Kota Sensus Penduduk 2010.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang. 2018. Kecamatan Namorambe
dalam Angka 2018.
Didu, S dan Ferri F. 2016. Pengaruh Jumlah Penduduk, Pendidikan dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Lebak. Jurnal
Ekonomi-Qu. 6(1): 100-114.
Ismail. 2013. Analisis Kemungkinan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat
Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ilmu Sosial-
Fakultas ISIPOL UMA. 6 (1): 76-89.
Machmud, R. 2013. Peranan penerapan sistem informasi manajemen terhadap
efektivitas kerja pagawai lembaga pemasyarakatan narkotika (lapastika)
bollangi kabupaten gowa. Jurnal Capacity STIE AMKOP Makassar, 9(3),
409-421.
Sari, M.S. 2014. Klasifikasi Wilayah Desa pedesaan dan Desa perkotaan Wilayah
Kabupaten Semarang dengan Support Vector Machine (SVM). Jurnal
Gaussian, Vol 3 (4). Hal 751 – 760.
Sitompul, M dan Rizki E. 2018. Evaluasi Ketersediaan Air DAS Deli Terhadap
Kebutuhan Air (Water Balanced). Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-UNAND)
14(2): 121-129.

Anda mungkin juga menyukai