NAMA KELOMPOK:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan hidayahnya, penulis
bisa menyalesaikan tugas makalah yang berjudul “peran pemimpin dalam infrastruktur
dikecamatan kaduhejo” sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
support baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekan dalam kehidupan sahari hari.
Bagi kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalama kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dar pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Negara kesatuan Republik Indonesiamerupakan negara yang terdiri dari ribuan
pulau atau yang disebut dengan nusantara. Kebutuhan masingmasing daerah berbeda-
beda tergantung wilayah dan letak geografisnya. Namun dalam hal pembangunan
infrakstruktur yang lebih khususnya jalan, semua daerah sangat membutuhkan hal
tersebut. Infrakstruktur merupakan sebagai sistem yang dikaitkan dengan unsur yang
berada di dalam suatu sistem ruang dan kegiatan, memiliki peran penting terhadap
perubahan kemakmuran wilayah dan kesejahteraan masyarakat.
Peran infrakstruktur terhadap perkembangan wilayah dan kota memiliki
kontribusi yang sangat signifikan, baik terhadap aspek perekonomian, sosial
kemasyarakatan, maupun kelestarian lingkungan. Infrakstrukur jaringan jalan di
Indonesia merupakan prasarana transportasi darat yang dominan dan mempunyai
peranan yang sangat strategis dalam mendukung kegiatan ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan keamanan sehingga harus dipertahankan fungsinya dengan baik
melalui sistem pemeliharaan yang baik pula. Terbukti betapa besarnya peran jalan
selama ini dalam mendukung mobilitas dan distribusi penumpang, barang dan jasa.
Peran jalan yang sangat penting membawa implikasi bagi upaya dan kerja keras
pemerintah dalam mewujudkan penyelenggaraan infrastruktur jalan yang berkualitas
bagi masyarakat. salah satu yang ditempuh adalah penyediaan anggaran pembangunan
jalan setiap tahun untuk kegiatan pemeliharaan, peningkatan, dan pembangunan jalan
baru yang merupakan tanggungjawab pemerintah atau dan pemerintah daerah,
sebagaimana diamanatkan dalam pasal 30 UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan.
Dalam Undang-Undang nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan, bahwa peran
infrastruktur jalan adalah sebagai bagian prasaran transportasi yang mempunyai peran
penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan
dan keamanan, serta dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Selain
itu, jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi bagi
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam hal tercapainya pembangunan
infrastuktur tersebut tiap daerah harus memiiki sinergitas yang baik antara pemerintah
dan masyarakat, dimana kebutuhan akan pembangunan infrastruktur tersebut dapat
diketahui oleh perangkat daerah yang paling dekat wilayah masyarakat atau unit
pemerintahan terkecil.
Ditingkat kecamatan lebih khusunya proses perencanaan pembangunan
infrakstruktur dilakukan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan). Kegiatan
ini dilakukan satu kali setiap Tahunnya. Dimana dalam proses rencana pembangunan
tersebut berasal dari usulan tiap desa. Pada Musrenbang peran pihak kecamatan sangat
penting dalam hal melakukan seleksi prioritas yang dibutuhkan oleh masyarakat desa
untuk diajukan kepada pemerintah daerah,termasuk kecamatan kaduhejo kabupaten
pandeglang yang memiliki sepuluh desa dikecamatan ini, yang melakukan kegiatan
pambangunan melalui musrenbang. Peran pemerintah setempat harus bekerja ekstra
dalam melakukan seleksi prioritas utama desa lebih khususnya dalam pembangunan
infrakstruktur jalan agar pembangunannya terlaksanan sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh masyarakat setempat sehingga memiliki dampak yang baik bagi
kehidupan masyarakat.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian deskriptif dengan teknis analisis kualitatif (deskritifkualitatif)
data, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, Menurut Kurt dan Miller
dalam moleong (2004: 3) “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia
dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan bahasan dan dalam
peristilahannya”. Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data secara gabungan. Dengan metode
penelitian kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara
kualitatif, dan dalam penelitian akan banyak didominasi oleh kata-kata, kalimat,
maupun uraian serta jarang menggunakan data-data angka ataupun rumusan meskipun
tidak menutup kemungkinan ditampilkannya tabel atau grafik untuk mendukung
kelengkapan data. Dari permasalahan yang diangkat, penelitian ini akan menghasilkan
penelitian deskriptif yang menggambarkan fenomena dan fakta-fakta.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nawawi (1987) “penelitian deskriptif ini
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan
atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, orang, masyarakat,
dan lain-lain) dan pada saat sekarang berisikan fakta-fakta yang tampak dan
sebagaimana mestinya”. Fokus penelitian adalah pusat perhatian dari apa yang akan
diteliti guna mendapatkan data yang dikumpulkan, diolah, dianalisis dan
diinterprestasikan sesuai dengan masalah yang ditetapakan.
Penetapan fokus penelitian sangat penting dalam suatu penelitian karena dapat
mencegah terjadinya pembiasaan dalam mempersiapkan dan membahas masalah yang
diteliti. Adapun fokus dari penelitian ini adalah:
1) Hasil Musrenbang kecamatan Kaduhejo khusunya pada pembangunan
infrastruktur jalan.
2) Rencana yang telah terealisasi dari Hasil Musrenbang.
3) Lokasi penelitian adalah tempat dimana peneliti melakukan penelitiannya yang
menjadi lokasi penelitian yaitu di kantor Camat Kaduhejo kabupaten Pandeglang.
Informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui sesuatu persoalan
atau permasalahan tertentu yang dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat dan
terpecaya baik berupa pernyataan, atau data-data yang dapat membantu dalam
memenuhi persoalan atau permasalahan. Adapun rincian Informan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Camat;
2) Sekcam (sekretaris camat);
3) Kasi. Pemerintahan;
4) Kasi. Pembangunan;
5) Masyarakat
Pengumpulan data merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam suatu
penelitian, dimana tanpa adanya kegiatan pengumpulan data, maka data yang
diperlukan tidak akan bisa diperoleh. Hal ini dilakukan dengan cara yaitu:
1) Wawancara yaitu: mengadakan tanya jawab secara langsung dengan nara sumber
untuk mendapatkan data dan informasi yang di butuhkan berkaitan dengan fokus
penelitian.
2) Observasi yaitu: melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian dengan
mencatat hal hal yang terjadi terhadap fenomena-fenomena ataupun fakta-fakta
yang dijumpai yang berkaitan dengan fokus penelitian.
Teknik pengumpulan data skunder yaitu: pengumpulan data yang dilakukan
secara tidak langsung yang diperoleh untuk melengkapi data primer. Hal ini dilakukan
dengan cara dokumentasi yaitu: pengumpulan data dengan mempelajari dan menyalin
dokumen-dokumen yang erat kaitannya dengan fokus penelitian untuk melengkapi data
dari hasil wawancara dan observasi. Data yang telah terkumpul sebelum
diinterpretasikan, terlebih dahulu memerlukan pemprosesan, yaitu dilakukan dengan
melakukan analisa data. Seperti yang dikemukakan oleh Marzuki (1983), tujuan analisa
dalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga
menjadi satu data yang teratur, serta tersusun dan lebih berarti.
Milles dan Huberman (1988;156) menyatakan bahwa analisa data terdiri dari
alur kegiatan yang meliputi: Reduksi data, merupakan suatu pemilihan, pemusatan
perhatian pada penyederhanaan dan transformasi “kasar“ dari catatan-catatan tertulis
di lapangan hal ini merupakan bentuk yang memanjamkan, menggolongkan, membuang
yang tidak perlu dan mengorganisir data. Penyajian data adalah suatu proses
penyusunan informasi yang kompleks kedalam bentuk sistematis dan memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan serta pengambilan keputusan. Penarikan
kesimpulan atau vertifikasi adalah membuat kesimpulan sementara dari yang semula
belum jelas menjadi lebih terperinci dengan cara divertifikasi dalam arti meninjau ulang
catatan-catatan dengan maksud agar data yang diperoleh tidak valid. Ketiga komponen
tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dan prosesnya saling berulang
secara interaktif dimana dalam penelitian ini data-data yang diperoleh akan disaring,
dimana hanya data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian saja yang akan
digunakan, kemudian data-data itu disusun dan dihubungkan secara sistematis untuk
kemudian ditarik kesimpulan sehingga dapat ditangkap maksudnya.
C. Rumusan masalah
1. Pengertian pemimpin dan peran pemimpin?
2. Konsep Administrasi Pembangunan dan Strategi?
3. Bagaimana Observasi yang di lakukan di kecamtan kaduhejo?
4. Bagaimana tugas dan wewenang Camat, Sekmat dan kasi pembangungan dalam
infrastuktur desa?
5. Bagaimana penyelenggaraan musarenbang ?
6. Apa saja kendala yang di hadapi?
A. Tujuan Penilitian
1. Mengetahui apa itu pemimpin dan peran pemimpin
2. Mengetahui Konsep Administrasi Pembangunan dan Strategi
3. Mengetahui Observasi yang di lakukan di kecamtan kaduhejo
4. Mengetahui tugas dan wewenang Camat, Sekmat dan kasi pembangungan dalam
infrastuktur desa
5. Mengetahui penyelenggaraan musarenbang
6. Mengetahui kendala yang di hadapi
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ginanjar, K. , 1994. Perencanaan Pembangunan Nasional, Malang: Universitas
Brawijaya.
Gunawan, S., 1997, Pembangunan Daerah Dan Pemberdayaan Di Tingkat Desa Disertasi
Universitas Airlangga. Surabaya
M. Iqbal, H. 2002. Metode penelitian dan aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Marzuki,
1983. Metode Penelitian, Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama Jaya.
Moleong, L.J., 2004. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nawawi, 1987. Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University press.
Riyadi dan Deddy, B., 2004. Perencanaan Pembangunan Daerah: Strategi Menggali
Potensi dalam Mewujudkan Otonomi Daerah. Jakarta. Gramedia Pustaka
Utama
Santoso, S., 2008. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi Dan Displin Pembangunan
Nasioonal, Bandung: Alumni.
Sari, D., & Syafruddin R., (2016). Peran Dinas Kebersihan Dalam Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga di TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan, Jurnal
Administrasi Publik Universitas Medan Area, 4 (1): 65-73
Soerjono, S., 2002, Teori Peranan, Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi, A., 2006. Prusedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Warsito, H., 1992. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.