1. Konsep geodatabase................................................................................................ 2
4-1
MODUL 4 DIGITASI GEODATABASE PEMETAAN DASAR
Dalam melakukan digitasi on-screen 2D, software utama yang digunakan adalah ArcGIS
10, karena geodatabase dibentuk dalam konsep GIS yang berbasis pada software
ArcGIS. Namun, selain itu, modul ini juga akan menyajikan pemanfaatan software
AutoCad Map yang telah familiar dengan lingkungan BPN dalam pembentukan layer
geodatabase dan integrasinya dengan ArcGIS.
Secara umum Modul 4 ini akan terdiri dari a) Konsep Geodatabase dan Pengenalan
ArcGIS b) Digitasi/Pembentukan layer geodatabase pemetaan dasar menggunakan
ArcGIS; c) Digitasi/Pembentukan layer geodatabase pemetaan dasar menggunakan
AutoCad Map; d) Validasi terhadap layer hasil digitasi AutoCAD
1. Konsep geodatabase
Geodatabase merupakan istilah yang dikembangkan oleh ESRI melalui software ArcGIS.
Kata geodatabase sendiri merupakan kombinasi dari “geo“ (data spasial) dan “database“
(basis data). Menggunakan definisi yang sederhana, geodatabase digunakan untuk
menyimpan, mengatur berbagai macam format data (spasial) secara lebih terintegrasi dan
terstandarisasi. Dengan kata lain
Gambar 1. Geodatabase
4-2
Istilah dataset sendiri, oleh ESRI terdiri dari tiga tipe:
Attribute of shp
TIN, grid/raster
Karena itu, secara sederhana, geodatabase pemetaan dasar merupakan kumpulan fitur
(unsur) geografis dasar yang diproduksi/dihasilkan saat melakukan kegiatan pemetaan
dasar. Fitur geografis tersebut misalnya data raster (citra atau foto), unsur transportasi,
hidrologi/perairan, unsur bangunan, unsur relief/hipsografi, unsur batas administrasi,
unsur anotasi, dan unsur bidang tanah (bidang area).
Fitur (unsur) adalah obyek aktual yang ada di dalam basisdata spasial dan diwakili
oleh tipe data yang sama (titik, garis dan area), misalnya sungai kecil diwakili oleh
sumbu sungai (fitur garis), bangunan kecil (fitur titik), tutupan lahan (fitur area) atau
sungai lebar diwakili oleh kedua tepinya (fitur area).
Dalam modul ini, yang menjadi penekanan adalah bagaimana fitur-fitur itu dibentuk
sesuai dengan Kamus Data Pengembangan Aplikasi Geodatabase Deputi SPP, benar
sesuai kebutuhan basis data spasial (topologi dan struktur yang standar) dan tidak
dimaksudkan untuk membahas bagaimana implementasi sistem geodatabase secara
umum yang lebih kompleks dengan adanya prosedur server-client, hubungan relasi antar
feature class, otorisasi, dan sebagainya.
Karena fitur dalam istilah lainnya dapat disebut dengan layer spasial, seperti layer jalan,
bangunan dan lain-lain, maka untuk memudahkan pembahasan lebih lanjut, dalam modul
ini akan keduanya dapat saling menggantikan. Masing-masing fitur, memiliki struktur
data terentu serta memiliki kode unik dengan mekanisme pemberian kode berdasarkan
aturan tertentu.
4-3
Kode fitur disusun berdasarkan kata dalam bahasa Indonesia yang disingkat, terdiri dari
kombinasi 9 karakter huruf dan angka yang ditulis dengan huruf besar. Karakter terakhir
dari kode fitur merupakan definisi dari type data fitur tersebut, dimana:
AR = Area /Polygon
LN = Line
PT = Point
TX = Text/Anotasi
TB =Tabel
4-4
Adapun, kode layer pemetaan dasar sesuai Kamus Data secara lengkap seperti di bawah ini:
LAYER BANGUNAN
- F100BGNPT / F100BGNLN / F100BGNAR –
10000 = Garis Tepi Bangunan /Bangunan /Terpencar Gedung
10002 = Bangunan/ Gedung
10004 = Bangunan Permanen
10006 = Bangunan Rumah
10008 = Bangunan Bertingkat
10010 = Bangunan Tidak Permanen
10012 = Null
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
4-5
30008 = Garis Kontur Depresi
30010 = Null
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAYER BIDANG
4-6
50202 = Hutan 50708 = Pagar Bambu
50204 = Rumput / tanah kosong / lapangan 50710 = Pagar Hidup
50206 = Belukar / alang-alang / semak 50712 = Batas Sub Persil
50210 = Hutan rawa 50714 = Garis-Garis Gambar Ukur
50304 = Perkebunan 50716 = Dimensi Pengukuran
50306 = Sawah irigasi
50308 = Sawah tadah hujan
50310 = Ladang / Tegalan
50402 = Laut
50404 = Danau / waduk / telaga
50408 = Sungai
50412 = Rawa
50418 = Air penggaraman
50420 = Empang / tambak / kolam air
51102 = Tempat pemakaman umum
51104 = Tempat makam Islam
51106 = Tempat makam Kristen
51108 = Tempat makam Cina
51110 = Tempat makam Hindu
51112 = Tempat makam pahlawan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAYER PERAIRAN
Perairan Alam - F601PAALN / F601PAAAR – Perairan Buatan - F602PABLN / F602PABAR –
60100 = Garis Tepi Perairan Alam Lainnya 60200 = Garis Tepi Perairan Buatan Lainnya
60102 = Garis Tepi Pantai / Pulau 60202 = Garis Tepi Air Waduk
60104 = Garis Tepi Danau / Situ 60204 = Garis Tepi Air Kanal
60106 = Garis Tepi Rawa 60206 = Saluran Irigasi / Drainase
60108 = Sungai Dua Garis 60208 = Garis Tepi Air Tambak
60110 = Sungai Satu Garis 60210 = Garis Tepi Air Penggaraman
60112 = Sungai Musiman 60212 = Garis Tepi Air Empang
60114 = Alur Sungai 60214 = Null
60116 = Sungai Perkiraan
60118 = Mata Air
60120 = Air Terjun
60122 = Jeram
60124 = Batu Karang
60126 = Terumbu Karang
60128 = Garis Tepi Pasir Laut
60130 = Garis Tepi Beting Karang
60132 = Null
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
LAYER ANOTASI
4-7
Anotasi Daerah Administratif - F640DADTX – Anotasi Permukiman - F641PMKTX –
64000 = Daerah Administratif Lainnya 64100 = Permukiman Lainnya
64002 = Negara 64102 = Ibukota Negara
64004 = Provinsi 64104 = Ibukota Provinsi
64006 = Daerah Istimewa 64106 = Ibukota Daerah Istimewa
64008 = Kabupaten 64108 = Ibukota Kabupaten
64010 = Kota 64110 = Ibukota Kota
64012 = Kecamatan 64112 = Ibukota Kecamatan
64014 = Kelurahan 64114 = Ibukota Kelurahan
64016 = Desa 64116 = Ibukota Desa
64018 = Null 64118 = Kampung / Dusun
64120 = Perumahan Komplek / Properti Real
Estate
64122 = Properti Tumpang Susun (Kondominium)
64124 = Rumah Adat / Keraton
64126 = Null
4-8
64422 = Sungai Musiman 64522 = Pulau
64424 = Kanal / Terusan / Saluran 64524 = Kepulauan
64426 = Mata Air 64526 = Karang / Gosong
64428 = Air Terjun 64528 = Null
64430 = Jeram
64432 = Null
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tiap layer tersebut akan memiliki struktur data tertentu, misalnya saja untuk Layer
Bangungan/Gedung (area) struktur datanya adalah seperti di bawah ini:
Dimana:
4-9
yang akan automatis terbentuk yakni ObjectID, 2 field: Length dan Area yang
biasanya akan dikalkulasi oleh ArcGIS.
- Field type menunjukan tipe record, yang bisa berupa varchar (String/Text)
untuk data berupa text, Num untuk record berupa angka/numerik, dan Date
untuk record berupa tanggal.
- Field size menunjukkan ukuran lebar field atau panjang karakter yang
diperbolehkan pada field tersebut.
- Allow Nulls menunjukkan boleh tidaknya record tersebut bernilai null (nol).
- Value/Look up menerangkan status/posisi field tersebut dalam hubungannya
dengan table layer lain di dalam system geodatabase, menjelaskan format record
untuk Date, serta memberi keterangan lain yang dibutuhkan.
3. Tampilan ArcGIS 10
Pengenalan singkat mengenai ArcGIS ini diajarkan jika peserta belum pernah
mengenal ArcGIS sebelumnya. Jika ternyata peserta sudah mengenal ArcGIS
maka dapat langsung ke Bagian C. Digitasi/Pembentukan Layer Geodatabase
Mulai ArcGIS
- Start > Programs > ArcGIS > ArcMap atau dengan klik icon ArcMap
- File > Open atau klik ikon , pilih Pengenalan ArcGIS 10.mxd
4 - 10
TOC
DF
Peta Indonesia_provinsi akan tampil di layar. Perhatikan bahwa layar ArcMap, secara
default akan menampilkan dua bagian, yaitu:
- Window Table Of Contents (TOC), di bagian kiri layar yang berisi
informasi tentang layer.
- Window Data Frame (DF), di bagian kanan layar yang menunjukkan
Tampilan Peta
Selain itu, juga terdapat menu/ikon yang akan selalu tampil (default) dan selalu
digunakan saat memproses data kita. Warna abu-abu menunjukkan menu yang sering
kita gunakan
Icon Keterangan
New Map File
Digunakan untuk membuat Document baru (.mxd atau .mpx)
Open
Untuk membuka ArcMap documents
Save,
Untuk menyimpan hasil pekerjaan pada .mxd yang sedang dibuka
Print
Untuk mencetak hasil pekerjaan
Cut, Copy, Paste, Delete
Undo, Redo
Untuk kembali ke pekerjaan sebelumnyam atau sesudahnya
4 - 11
Add Data
Untuk memasukkan/menambah data ke dalam ArcMap. Termasuk
data online
Skala tayang feature di Data Frame
Editor toolbar
Table of Content Window
Catalog window
Untuk menampilkan ArcCatalog window di ArcMap
Search Window
Untuk menampilkan menu Search di ArcMap yang berguna jika kita
ingin mencari features, toolbox, peta dalam computer atau folder kerja
kita.
ArcToolbox Window
Phyton Window
ModelBuilder Window
What’s this
Zoom in
Untuk memperbesar gambar sesuai kotak yang kita buat di layar
Zoom out
Untuk mengecilkan gambar sesuai kotak yang kita buat di layar
Pan
Untuk menggeser tampilan di layar
Full Extent
Untuk menampilkan seluruh area yang ada tampilan layernya.
Fixed Zoom in
Untuk memperbesar tampilan dari tengah gambar
Fixed Zoom out
Untuk memperkecil tampilan dari tengah gambar
Go Back to Previous Extent
Kembali ke ukuran tampilan sebelumnya
Go to Next Extent
Kembali ke ukuran tampilan sesudahnya
Select Features by Rectangle
Untuk menseleksi fitur dengan meng klik atau membuat kotak pada
fitur dimaksud
Clear Selected Features
Untuk menghilangkan seleksi yang telah dilakukan
Select Elements
Identify
Untuk mengidentifikasi atribut dari fitur
Hyperlink
Tanda kalau dalam fitur tersebut terdapat hyperlink ke link tertentu
seperti URL
HTML Popup
Measure
Untuk mengukur jarak dan area
Find
4 - 12
Untuk menemukan record di atribut
Find Route
Go to XY
Untuk menampilkan point yang telah diketahui X Y nya.
Open Time Slider Window
Create Viewer Window
Sebelum memulai deliniasi, kita juga perlu membuat file geodatabase yang akan
menjadi “induk” atau “sarang” dari fitur-fitur geografis digitasi.
4 - 13
Aktifkan ArcCatalog, dengan mengklik Catalog Window menu , maka
akan muncul tampilan ArcCatalog di bagian kanan layar ArcMap.
4 - 14
Cara: Browse dengan klik , Select > Projected Coordinate
System (Double klik) > National Grids (Double klik) > Indonesia
(Double klik) > Pilih DGN 1995 Indonesia TM-3 Zone 50 1.prj.
- Cek apakah sudah tereferensikan dengan klik kanan citra.ecw >
Properties > Source > Drag hingga ke Spatial Reference
- Jika sudah terdefinisikan, remove citra.ecw dari TOC
4 - 15
Name F500BIDAR
Alias F500BIDAR
Type Polygon Features
Next > Pada window untuk memilih system koordinat: Import > pilih
citra1.ecw > Tolerance: ikuti default Next > database storage
configuration: ikuti default Next > Pada window pengisian table, seperti
dibawah ini
4 - 16
Maka tampilan attribute feature class F500BIDAR tersebut akan terisi,
misalnya untuk Field BIDID menjadi:
Lakukan untuk field-field berikutnya. Perhatikan bahwa ada beberapa field yang tidak
perlu kita buat seperti field Area. Field ini akan dibuat otomatis oleh ArcGIS. Setelah
selesai maka layer shp F500BIDAR akan muncul di TOC ArcMap dan dibawah
Digitasi.gdb di ArcCatalog
Apabila kita sudah mempunyai feature clas geodatabase dari proyek sebelumnya,
maka struktur data dan atribut .shp tersebut tidak perlu dibuat baru, melainkan cukup
dengan melakukan Import. Mari kita lakukan untuk feature class kedua yang akan
kita bikin, yakni feature class bangunan/gedung F100BGNAR
4 - 17
- Klik kanan Digitasi.gdb > New > Feature class > Next terus sampai keluar
window untuk pengisian atribut seperti di bawah ini:
Klik Import, buka folder FeatureClass, pilih file F100BGNAR, maka secara
otomatis field yang dikehendaki akan terbentuk.
4 - 18
4. Digitasi on-screen
Dalam melakukan digitasi on screen yang perlu diperhatikan adalah skala tayang di layar
komputer. Secara teoretis, pentingnya skala tayang terkait dengan perlunya keseragaman
tingkat kedetilan unsur. Umumnya skala tayang yang digunakan sesuai dengan skala peta
citra. Namun skala tayang digitasi dapat diperbesar hingga sekitar 2 x skala. Misalnya
saja untuk citra QB yang digunakan untuk peta dasar skala 1:2500, maka skala digitasi
dapat mencapai 1:1250 saat mendigitasi fitur tertentu yang kurang jelas.
Salah satu strategi digitasi menggunakan ArcGIS adalah dengan tahapan sebagai berikut
- Klik New Template > Pilih F500BIDAR > Finish > Close
Muncul F500BIDAR di bawah menu window Create Features.
- Pilih F500BIDAR sehingga muncul Construction Tools di bawah kanan, Pilih
Rectangle untuk membuat Frame area yang akan didigitiasi.
4 - 19
- Digitasi dimulai dari klik pojok kiri atas, lanjutkan klik kanan atas, dan
langsung drag turun hingga seluruh citra tercover. Double klik untuk
mengakhiri.
- Edit symbol polygon Frame pada TOC dengan mengklik kotak di bawah nama
layer sehingga muncul menu window Symbol Selector, ubah symbol menjadi
Hollow, Outline Width = 1 dan Outline Color = Mars Red
2. Digitasi unsur bidang/BIDAR, yakni jalan (area) dan sungai atau kanal/saluran besar
(area) dahulu, barulah ke area yang lain (daerah permukiman, hutan, dsb). Perlu
diperhatikan bahwa sungai dan jalan ini merupakan record dalam layer geodatabase
F500BIDAR yang kemudian dapat ditransfer menjadi layer geodatabase tersendiri,
yakni F201TRDAR (jalan) dan F601PAAAR (sungai), F602PABAR
(kanal/selokan/saluran).
4 - 20
Perhatikan bidar apa yang dominan dari citra kita. Dari citra tersebut terlihat
bahwa sawah adalah dominan (paling banyak), maka pertama kali kita perlu
mengisi atribut F500BIDAR tersebut dengan record “sawah“. Hal ini diperlukan
agar nanti, kita tidak perlu mengisi atributnya, dan untuk bidar non sawah, tidak
terlalu rumit dalam mengubah atribut karena jumlahnya yang lebih sedikit
- Klik kanan layer F500BIDAR > Open Attribute Table, isikan di table tsb:
BIDID : 50306
BIDOBJNAME : Sawah Irigasi
BIDATE : tanggal sekarang
Field lain biarkan kosong.
Tutup atribut tersebut.
Pastikan sudah dalam menu Editing.
Klik Cut Polygon Tools untuk mulai memotong kotak tersebut pada objek
digitasi kita, yakni ruas jalan terlebih dahulu. Dengan begitu, bias dikatakan cara
digitasi ini adalah dengan memotong polygon besar menjadi beberapa polygon
kecil. Caranya adalah dengan memulai digitasi pada sisi luar polygon atau tepat
pada garisnya, masuk ke polygon dan kemudian menutupnya juga diluar polygon
atau di garis sisi lain. Cara mengakhiri digitasi adalah dengan double klik pada
vertex terakhir atau klik kanan dan pilih Finish Sketch
4 - 21
Maka akan polygon besar tersebut akan terpecah menjadi record-record yang
lebih kecil.
Catatan: Snapping akan otomatis aktif, namun apabila kita menginginkannya
non aktif caranya adalah klik toolbar Editor > Snapping > Cek Snapping
(edge snapping)
Lakukan hal yang sama untuk mendigitasi bidar sungai.
Setelah bidar jalan dan sungai selesai didigitasi semuanya, maka mulai
mendigitasi bidar lain seperti sawah, daerah permukiman, hutan, area terturup
awan, dsb. Untuk sawah, perhatikan bahwa yang perlu didigitasi pertama kalinya
adalah blok sawah (bukan individu sawah yang biasanya dibatasi pematang),
setelah itu barulah kita mendetilkan/memotong sawah tersebut ke dalam individu-
individu sawah.
Catatan: untuk menselect poligon yang hendak kita potong, lebih baik selalu
4 - 22
-
Pilih tab sehingga hanya record yang telah ter select yang
ditampilkan.
- Isi field tersebut dengan mengganti record (double klik pada kotak yang ingin
diisi dan ketik):
BIDID dari 50306 menjadi 50408
BIDOBJNAME dari Sawah Irigasi menjadi Sungai.
Lakukan perbaikan atribut untuk semua polygon non sawah lainnya.
Catatan: jika terdapat banyak record yang hendak kita ganti atributnya, maka
perlu dilakukan dengan Field Calculator
Buka Atributnya, klik kanan Field yang hendak kita ubah misalnya BIDID
untuk diisi dengan kode jalan.
BIDID diisi dengan “50200”. Tanda petik perlu digunakan untuk menyatakan
bahwa angka tersebut adalah text.
4 - 23
Catatan: Biasakan untuk selalu melakukan menyimpan perubahan yang kita
lakukan dalam mendigitasi dengan klik Editor > Stop Editing
> Yes.
Close
TIPS:
Digitasi jalan dan sungai dapat juga dilakukan dengan cara mendigit center line
dan kemudian dibuffer. Layer poligon buffer ini kemudian di Union
(ArcToolbox > Analysis Tools > Overlay > Union) dengan Frame, baru
fieldnya diedit disesuaikan dengan table geodatabase.
Namun perlu disadari bahwa walaupun mempercepat proses digitasi, cara ini
hasilnya kurang bagus, karena pada kenyataannya seringkali kedua garis pinggir
tidak simetris satu sama lain (terutama sungai) sehingga hasil digitasi kurang
mencerminkan realitas pada citra.
Selain cara di atas, cara mendigitasi bidar jalan dan sungai juga dapat dilakukan
dengan mendigitasi berbasis line, yakni dengan membuat polyline terlebih dulu
dan mendigitasinya sisi demi sisi, kemudian mengkonversinya menjadi polygon
(ArcToolbox > Data Management > Features > Feature to Polygon). Setelah
itu baru pemberian atribut dilakukan. Keuntungan cara ini adalah jika jaringan
jalan dan sungainya rumit dan saling bersilangan sehingga cara cut polygon agak
sulit dilakukan, dan hasilnya akan mencerminkan batas di lapangan. Kerugiannya
proses pengerjaan lebih lama.
4 - 24
Karena kita akan melakukan transfer dalam satu feature class, maka antara Source
Layer dan Target Layer sama. Pastikan bahwa isinya adalah F500BIDAR_2
Klik tab Auto Match, matched field akan terisi field dari F500BIDAR_2
OK
Klik Attribute Transfer Tool , arahkan pointer ke poligon yang sudah beratribut
(A),
Klik, akan muncul anak panah dari tanda kalau poligon tersebut sudah terseleksi (ada
flashlight warna hijau), arahkan ke poligon target (B).
4 - 25
A
Maka polygon target B akan memiliki atribut yang sama dengan polygon source A.
Close
Drag citra1.ecw dari Digitasi.gdb dan F500BIDAR_3 dari folder Lat2 di ArcCatalog
ke dalam Data Frame
Gap
Overlap
4 - 26
Perhatikan bahwa terdapat dua jenis kesalahan akibat pergeseran yakni gap dan
overlap.
- Select poligon di mana batasnya yang kita anggap benar. Dari gambar
yakni polygon C, maka tampilan akan menjadi
A
B A
- Pastikan bahwa saat memotong pilihan “Discard the area that intersects”
telah dipilih. Buffer distance biarkan default 0,000
4 - 27
Overlap hilang
Cara untuk memperbaiki gap cukup panjang dan tidak sesederhana overlap.
Terdapat dua cara untuk memperbaiki gap.
D Polygon yang
didigitasi (D)
A
B
C
4 - 28
Pilih polygon F500BIDAR_3 (yang menunjukkan poligon B), yang
berarti bahwa poligon lainnya akan bergabung ke poligon ini, atau hasil
merge kita akan memiliki atribut poligon tersebut
OK
Select Frame.shp di TOC, jika perlu buat hanya layer ini yang
selectable dengan klik kanan Frame > Selection > Make This the
Only Selectable Layer
4 - 29
Editor > Clip > Pilih Preserve the Area That Intersects > OK
Stop Editing.
A‘
B‘
Start Editing.
A‘
Editor > Clip > Pilih Discard the Area That Intersects
4 - 30
A‘
B‘
C‘
Stop Editing.
2. Mengatasi gap yang menyebar untuk seluruh area (lebih dari 1 sehingga
perlu dilakukan secara menyeluruh). Sebagai bahan, kita gunakan .shp
yang mengandung beberapa gap.
1 3
Pilih Analysis Tools > Overlay > Erase. Akan muncul tampilan
4 - 31
- Isi window tersebut
OK
1 3
4 - 32
Paste, akan muncul
G
1
3
B
2
F
-
4 - 33
- Sebagai contoh, kita akan menggabungkan polygon 2 dan F
Select kedua polygon tersebut.
- Klik Editor > Merge, pilih F500BIDAR_3Gap2 – 50102 (Poligon
F), sehingga poligon 2 akan bergabung ke poligon F.
OK.
- Lakukan proses merge juga untuk poligon lainnya sehingga pada
akhirnya tidak dijumpai lagi gap.
Tidak ada
lagi gap
Syarat utama dalam pembuatan geodatabase topology adalah file geodatabase yang
memiliki feature dataset dan feature class yang hendak dicek topology nya
Klik kanan > New > Feature Dataset, beri nama Dataset (select/import
koordinat yang sama, TM3 50.1)
Klik kanan Dataset > Import > F500BIDAR (dalam folder Feature Class)
Klik kanan Dataset > New > Topology, akan muncul window New Topology
4 - 34
Ikuti prosesnya, beri nama Dataset_Topology
4 - 35
Ikuti terus (Next). Akan muncul urutan rangking topologinya, nomor 1
merupakan yg paling penting.
Setelah itu, identifikasi rules yang hendak kita gunakan untuk melakukan
pengecekan topologi. Dalam hal ini, kita hanya menggunakan dua rules, yakni
Must Not Overlap, Must Not Have Gaps.
4 - 36
Jika sudah selesai, klik Finish.
Setelah geodatabase topology nya terbentuk, perlu kita lakukan validasi. Klik
kanan Dataset_Topology > Validate.
Untuk melihat hasil, klik kanan Dataset > Properties > Summary. Akan
tampil hasil seperti di bawah ini:
4 - 37
Dari tampilan tersebut, tampak bahwa terdapat 2 kesalahan untuk gaps dan 2
kesalahan overlaps.
4 - 38
Tips:
Error overlap lebih mudah dihilangkan. Cukup dengan mengklik kanan area
yang error dengan button Fix Topology Error Tool , pilih Merge, dan
gabung dengan polygon yang benar.
Jika kesalahannya berupa gap, maka di salah satu poligon vertex-vertexnya
perlu di-drag dahulu, untuk menjadikan kesalahan tersebut overlap. Baru
lakukan proses seperti sebelumnya.
Atau menggunakan cara-cara seperti yang telah diulas dalam Bagian B.6 sebelumnya.
Dalam melakukan digitasi pada umumnya membuat layer yang dibutuhkan terlebih
sesuai dengan objek atau unsur yang akan didigit, dan biasanya operator yang satu
4 - 39
dengan yang lainnya dalam membuat layer berbeda-beda sebagai contoh untuk
membuat/mendigit jalan operator 1 membuat layer dengan nama Jln dan operator 2
membuat layer dengan nama Jalan dan lain sebagainya, untuk menghidari perbedaan
tersebut maka harus dibagi dalam layer-layer informasi yang secara tegas membedakan
unsur yang diinformasikan dalam setiap layer. Pembagian layer ini adalah sebagai
berikut:
01 01 00
Penomoran kode terdiri dari angka yang berjumlah 6 digit. Dua digit pertama adalah
kode layer, dua digit kedua adalah kode objek dan dua digit berikutnya adalah kode
yang diperuntukkan bagi hal-hal khusus yang diperlukan untuk membedakan objek.
Sebagai misal mengenai batas jalan. Umumnya jalan digambarkan dari batas
perkerasannya, namun apabila jalan tersebut perlu dibuat garis as jalannya, maka
kodenya harus dibedakan dari kode perkerasan. Untuk itu dua digit terakhir digunakan
untuk pemberian kode ini.
Layer Administrasi
KODE KATEGORI WARNA - JENIS
LAYER
1 010100 Batas Negara 42 - Polyline
2 010200 Batas Propinsi 42 - Polyline
3 010300 Batas Kabupaten / 42 - Polyline
Kota
4 010400 Batas Kecamatan 42 - Polyline
5 010500 Batas Desa / 42 - Polyline
Kelurahan
6 010600 Batas RW 42 - Polyline
7 010700 Batas RT 42 -
Polyline
4 - 40
4 020400 Dimensi Pengukuran 255 - Dimensi
5 020500 Pagar Tembok 2 - Polyline
6 020600 Pagar Besi 2 - Polyline
7 020700 Pagar Kayu 80 - Polyline
8 020800 Pagar Bambu 80 - Polyline
9 020900 Pagar Hidup 80 - Polyline
Layer Perairan
KODE KATEGORI WARNA - JENIS
LAYER
1 030100 Batas Sungai 160 - Polyline
2 030200 Garis Tengah 160 - Polyline
Sungai
3 030300 Batas Saluran / 140 - Polyline
Selokan
4 030400 Garis Tengah 140 - Polyline
Saluran / Selokan
5 030500 Danau 150 - Polyline
6 030600 Rawa 150 - Polyline
7 030700 Empang / Kolam 150 - Polyline
8 030800 Batas Pantai 160 - Polyline
9 030900 Dam 160 - Polyline
10 031000 Galian 150 -
Polyline
Layer Transportasi
KODE LAYER KATEGORI WARNA - JENIS
1 040100 Batas Jalan Diperkeras 20 - Polyline
2 040200 Garis Tengah Jalan Diperkeras 20 - Polyline
3 040300 Batas Trotoar 20 - Polyline
4 040400 Batas Jalan Tanah 20 - Polyline
5 040500 Garis Tengah Jalan Tanah 20 - Polyline
Batas Jalan Tanah Di Pemukiman, 10 - Polyline
6 040600
Gang / Lorong
Garis Tengah Jalan Tanah Di 10 - Polyline
7 040700
Pemukiman, Gang / Lorong
Batas Jalan Setapak Di Sawah, 20 - Polyline
8 040800
Ladang, Perkebunan
Garis Tengah Jalan Setapak Di Sawah, 20 - Polyline
9 040900
Ladang, Perkebunan
10 041000 Batas Rel Kereta Api 10 - Polyline
11 041100 Garis Tengah Rel Kereta Api 10 - Polyline
12 041200 Batas Rel Lori 20 - Polyline
13 041300 Garis Tengah Rel Lori 20 - Polyline
14 041400 Batas Jembatan 20 - Polyline
4 - 41
15 041500 Garis Tengah Jembatan 20 - Polyline
Layer Bangunan
KODE LAYER KATEGORI WARNA - JENIS
1 070100 Bangunan Rumah 30 - Polyline
2 070200 Bangunan Bertingkat 31 - Polyline
3 070300 Menara Transmisi 30 - Polyline
4 070400 Tiang Listrik 30 - Titik
5 070500 Tiang Telepon 30 - Titik
6 070600 Pipa 30 - Titik
7 070700 Bangunan Tidak Permanen 30 - Polyline
Layer Teks
KODE LAYER KATEGORI WARNA - JENIS
1 080101 Nama Negara 42 - Teks
2 080102 Nama Propinsi 42 - Teks
3 080103 Nama Kabupaten / Kotamadya 42 - Teks
4 080104 Nama Kecamatan 42 - Teks
5 080105 Nama Desa 42 - Teks
6 080106 Nama RW 42 - Teks
7 080107 Nama RT 42 - Teks
8 080201 NIB 255 - Teks
9 080202 Nomor SU 255 - Teks
10 080203 Nomor Hak 255 - Teks
11 080204 Kode Sub Persil 255 - Teks
12 080301 Nama Sungai 160 - Teks
13 080302 Nama Saluran / Selokan 140 - Teks
4 - 42
14 080303 Nama Danau 150 - Teks
15 080304 Nama Rawa 150 - Teks
16 080305 Nama Empang / Kolam 150 - Teks
17 080306 Nama Pantai 160 - Teks
18 080307 Nama Dam 160 - Teks
19 080308 Nama Galian 150 - Teks
20 080401 Nama Jalan Diperkeras 20 - Teks
21 080402 Nama Jalan Tanah 20 - Teks
Nama Jalan Setapak Di Pemukiman,
22 080403 10 - Teks
Gang / Lorong
Nama Jalan Setapak Di Sawah,
23 080404 20 - Teks
Ladang, Perkebunan
24 080405 Nama Rel Kereta Api 10 - Teks
25 080406 Nama Rel Lori 20 - Teks
26 080407 Nama Jembatan 20 - Teks
27 080501 Identitas Titik Tinggi Geodesi BPN 30 - Teks
Identitas Titik Tinggi Geodesi 30 - Teks
28 080502
Instansi Lain
29 080601 Identitas Titik Dasar Teknis Orde 0 1 - Teks
30 080602 Identitas Titik Dasar Teknis Orde 1 1 - Teks
31 080603 Identitas Titik Dasar Teknis Orde 2 1 - Teks
32 080604 Identitas Titik Dasar Teknis Orde 3 1 - Teks
33 080605 Identitas Titik Dasar Teknis Orde 4 1 - Teks
Identitas Titik Dasar Teknis 1 - Teks
34 080606
Perapatan
Identitas Titik Dasar Teknis Instansi 1 - Teks
35 080607
Lain
36 080608 Identitas Titik Pengukuran 1 - Teks
37 080701 Identitas Bangunan Rumah 30 - Teks
38 080702 Identitas Bangunan Bertingkat 31 - Teks
39 080703 Identitas Menara Transmisi 30 - Teks
40 080704 Identitas Tiang Listrik 30 - Teks
41 080705 Identitas Tiang Telepon 30 - Teks
42 080706 Identitas Pipa 30 - Teks
43 080707 Identitas Bangunan Tidak Permanen 30 - Teks
44 080901 Nama Kebun 70 - Teks
45 080902 Nama Sawah 70 - Teks
46 080903 Nama Tegalan / Tanah Kosong 70 - Teks
47 080904 Nama Hutan 80 - Teks
48 090100 Kebun 70 - Polyline
49 090200 Sawah 70 - Polyline
50 090300 Tegalan / Tanah Kosong 70 - Polyline
51 090400 Hutan 80 - Polyline
Layer Kontur
KODE LAYER KATEGORI WARNA - JENIS
1 100100 Garis Kontur 41 - Polyline
4 - 43
2 100200 Garis Kontur Indeks 51 - Polyline
Layer Frame
KODE LAYER KATEGORI WARNA - JENIS
1 110100 Layer Layout Peta 255 - Blok
Layer Raster
KODE LAYER KATEGORI WARNA - JENIS
1 120100 Layer Citra / Foto Udara 51 - Image
4 - 44
Unsur Bidang Tanah
Untuk menjalankan aplikasi digit, copy satu folder lsp (temasuk isinya) ke C:\
Buka autocadmap, klik menu Tools pilih Load Application… klik Contents…klik
Add.. pilih drive C:\lsp klik digit.fas klik Add klik close klik close lagi dan di
Command : akan mucul tulisan “APPLOAD digit.fas was added to the Startup
Suite.” Pertanda appload aplikasi digit berhasil.
4 - 45
4. Pengenalan menu untuk mendigitasi di AutoCad Map
Rubber Sheet berfungsi untuk memposisikan peta hasil scanning pada koordinat
yang sebenarnya
Cek posisi TM3 berfungi untuk mengetahui posisi peta yang sudah TM3 masuk
dalam area TM3 apa diluar
b. Digitasi
4 - 46
Tembok, Pagar Besi, Pagar Kayu, Pagar Bambu dan Pagar Hidup.
Teks Persil Untuk membuat Teks Nib, Teks SU, Teks Hak dan Teks Sub Persil.
Teks Hidrologi untuk membuat Teks Sungai, Teks Saluran, Teks Danau, Teks
Rawa, Teks Empang/Kolam, Teks Dam, Teks Galian dan Teks Pantai.
Teks Transportasi meliputi Teks Jalan Diperkeras, Teks Jalan Tanah, Teks Jalan
Setapak di Pemukiman, Teks Jalan Setapak, Teks Jalan KA, Teks Jalan Lori dan
Teks Jembatan.
Teks Titik Tinggi meliputi Teks Orde 0, Teks Orde 1, Teks Orde 2, Teks Orde 3,
Teks Orde 4, Teks Prapatan, Teks Titik Tinggi Geodesi, Teks Titik Tinggi
Instansi Lain, Teks Titik Pengukuran dan Teks Kerangka Instansi Lain
Teks Landuse meliputi Teks kebun, Teks Sawah, Teks Tegalan dan Teks hutan
4 - 47
Kontur untuk membuat garis kontur dan Kontur Indeks.
Simbol untuk memberi simbol pada objek yang didigit seperti: simbol alang-
alang, Belukar, Pohon Cengkeh, Pohon Coklat, Pohon Jati, Pohon Karet, Pohon
Kelapa, Pohon Kelapa Sawit, Pohon Kina, Pohon Kopi, Pohon Lada, Pohon
Pinus, Hutan/Pohon, Ladang, Sawah, Tebu, Tembakau, Teh, Sagu, Rawa,
Tambak, Alir Sungai, Alir Saluran, Gorong-gorong, Jembatan Besi, Jembatan
Beton, Jembatan Kayu, Menara Transmisi, Tiang Listrik, Tiang Telepon, Orde
0/1, Orde 2, Orde 3, Orde 4, Perapatan dan Titik Lain.
a. Digitasi dilakukan terhadap peta yang sudah georeferenced, misalnya Peta dari
photo udara atau Peta dari citra satelit.
Buka Autocad Map pastikan software Autocad Map telah terinstall, Bila program
Autocad Map telah terbuka, kemudian buka file berektensi dwg dan pilih file peta
photo atau peta citra yang akan ditampilkan dengan cara klik icon atau melalui
menu file klik open bisa juga dengan cara tekan tombol ctrl+O. Bila file yang
dipilih sudah tampil, maka file ini siap untuk didigitasi.
4 - 48
Pilih menu LAYER BPN klik Insert Raster, pilih folder dimana raster disimpan
klik 2x file raster yang akan ditampilkan lalu klik ok
Gambar 8 Contoh tampilan potongan citra skala 1:1.000 bergeoreference yang siap
didigitasi
4 - 49
c. Mendigit dari peta garis analog yang discan
Peta garis analog ada yang mempunyai koordinat lokal dan koordinat TM3°
tergantung pada tahun pembuatannya. Untuk prosesnya pendigitan langkahnya
sama seperti mendigit dari citra yang ber koordinat atau georeference, bedanya
peta garis analog hasil scanning ini belum ber koodinat atau georeference pada
tampilan Image Correlation atau nilai X dan Y nya masil 0 (nol).
Sebelum mendigit peta hasil scanning seperti ini terlebih dahulu harus dibuat ber
koordinat dengan cara Rubber Sheeting, yang disesuaikan dengan koordinat peta
garis tersebut baik yang lokal maupun yang sudah TM3°.
4 - 50
harga korrdinatnya (X,Y) pada reference point 1 : 207000,59000 enter (lihat
gambar 9.1)
207000,59000
Tahap kedua dilanjutkan dengan titik ke 2 pojok kanan bawah, kembali ke tampilan
seluruhnya dengan mengklick icon zoom extents pada toolbar lalu di zoom
kembali titik 2 pojok kanan bawah dengan mengklick icon zoom windows,
kemudian klick kursor pada garis yang berkoordinat dan isi reference point 2 :
207500,59000 enter (lihat gambar 9.2)
4 - 51
Klik garis berkoordinat
207500,59000
Tahap ketiga berikutnya posisi titik 3 pojok kanan atas, tahapannya sama seperti pada
tahap 2, lalu klick kursor pada garis yang berkoordinat dan isi reference point 3 :
207500,59500 enter (lihat gambar 9.3)
207500,59500
4 - 52
Tahap ke empat yaitu titik terakhir titik ke 4 pojok kiri atas, prosesnya sama seperti
tahap 2 dan 3, kemudian klick kursor pada garis yang berkoordinat dan isi reference
point 4 : 207500,59000 dan enter 2 kali untuk mengakhiri rubber sheet (lihat gambar
9.4)
207500,59000
Sudah berkoordinat
Pembuatan kode layer, pembuatan layer pada umumnya dibuat seacara alami sesuai
dengan perintah yang ada pada autocad yaitu cara mengetik perintah pada Command
line: layer atau klik Layers toolbar:
Dalam pembuatan layer secara alami ini operator dituntut menghapal kode layer yang
distandarkan BPN, paling tidak harus mempunyai katalog standar layer dan setiap kali
pindah objek harus membuat layer baru atau current layer yang sudah ada hal inilah yang
membuat operator agak sedikit direpotkan oleh layer tersebut dan akhirnya banyak
operator yang membuat layer sendiri yang menurutnya gampang diingat, dengan kejadian
seperti ini akhirnya setiap operator beda layer padahal objeknya sama sebagai contoh
operator 1 membuat layer jalan dengan nama JL dan operator 2 membuat layer dengan
nama Jalan. Untuk mempersingkat dalam modul ini sudah dibuatkan sebuah aplikasi
yang diloadkan ke autocad map yang dapat mempersingkat dalam penkerjaan digitasi
nanti tanpa harus pusing membuat layer kode berapa dan lain sebagainya, cukup tinggal
klik pada menu Digitasi objek apa yang akan didigit, maka dengan sendirinya objek
tersebut masuk pada kode layer yang dimaksud tanpa harus membuat layer terlebih
dahulu.
4 - 54
Layer sebelum dibuat Layer setelah dibuat
Bisa langsung digit tanpa harus membuat layer terlebih dahulu, klik pada menu Digitasi lalu
pilih unsur/objek apa yang akan didigit, misalnya digit rumah pilih bangunan kemudian pilih
kategori bangunan segi empat atau segi banyak sesuaikan dengan kenampakan detail di citra.
4 - 55
Dalam proses pendigitasian operator harus bisa mendefinisakan objek/unsur jalan, sungai,
saluran jalan setapak, sawah dan lain-lain.
4 - 56
Gambar digitasi bangunan segi empat dan segi banyak
Digit jalan :
Untuk digit garis jalan setiap pertigaan, perempatan atau persimpangan harus ditutup
atau disekat dan untuk ujung dan awal jalan harus ditutup agar tebentuk jalan area,
kecuali jalan satu garis misalnya jalan setapak berupa line/garis.
Bukan seperti
ini
Jalan masih
tebuka
4 - 57
Harusnya seperti
ini
Jalan
tertutup
Sungai
Untuk garis sungai juga prinsipnya sama seperti digit jalan, gar
Garis sungai tidak boleh terputus walaupun melintasi jalan, awal dan ujung sungai juga
harus ditutup agar tebentuk sungai area, kecuali sungai satu garis akan terbentuk
line/garis.
dan terputus
4 - 58
Dan Untuk unsur yang berupa area harus tertutup kecuali unsur yang berupa garis
misalnya pagar.
Tips
kemudian garis tersebut di offset dengan jarak 0.5, perintahnya bisa langsung dari
Command : ketik offset atau melalui icon
Setelah di offset klik pada menu Digitasi pilih Tranportasi dan klik BENTUK JALAN
KERETA API… akan mumcul pilih obyeck dan klik 2X pada garis tengah rel dan
hasilnya akan seperti ini
4 - 59
Untuk melihat peta apakah didalam zona TM3 atau diluar TM3, caranya buka sebuah
peta atau gambar yang dianggap sudah TM3 kemudian klik pada menu LAYER BPN
dan klik Cek Posisi TM3… maka akan terlihat hasilnya.
Untuk menampilkan luas suatu bidang klik pada menu LAYER BPN dan klik Luas
Bidang… klik tengah bidang yang akan dihitung luasnya maka akan tampil luas
bidang tersebut
Setelah pekerjaan di AutoCad selesai dilaksanakan, maka perlu dilakukan validasi. Validasi
adalah tahapan untuk memperoleh gambaran apakah model telah sesuai (match) dengan
sistem yang diwakilinya (representativeness).
Proses validasi ini sendiri sebenarnya terkait pada setiap tahapan pemodelan sistem. Artinya
setiap tahapan pemodelan harus diiringi langkah validasi untuk meyakini kebenaran dan
ketepatannya sedini mungkin.
Validasi dalam modul ini dilakukan dengan mengunakan Samples ArcToolbox ArcGIS,
untuk menjembatani/mengkonversi layer CAD (.dwg) ke format shapefile yang kemudian
diberi atribut sesuai dengan Kamus Data Geodatabase Pemetaan Dasar.
1. Buka ArcMap
4 - 60
2. Add toolbox Samples.
4 - 61
3. Pilih Samples.
Masukkan data CAD hasil digitasi dari folder: /bahan/validasi file CAD OKsal >
Simpan output validasi di file latihan atau buat folder sendiri.
4 - 62
Isi query Klik layer > klik “=” > Pilih layer yang akan divalidasi jika lebih dari satu
leyer klik or klik layer > klik “=” demikian seterusnya.
4 - 63
8. Cek hasil validasi
Klik kanan layer dan pilih Properties > Simbology > Uniqe Value ( BIDID) > OK
Cek Jika ada layer “ all other values” 0 dan layer” kosong” sudah tidak ada atau 0
berarti validasi sudah benar.
4 - 64
10. Hasil validasi sudah benar.
4 - 65
11. Jika hasil validasi sudah benar maka dilanjutkan mengisi Attribut sesuai dengan
Kamus Data (Perhatikan pembahasan pada Bagian B modul ini).
Jika ada field atribut yang tidak digunakan bisa dihapus dengan klik kanan layer
tersebut, buka atributnya, klik field yang hendak dihapus. Klik kanan pilih Delete field
> Yes .
Jika akan membuat atribut baru klik table options pilih Add Field > isi nama field
dan tipe sesuai dengan Kamus Data.
4 - 66
12. Untuk mengisi atribut klik Start Editing di ArcMap pilih layer yang akan diedit >
Klik kanan attibut yang akan diisi, pilih Field Calculator > pilih tipe > untuk
menuliskan dalam field calculator gunakan ( “ ......”) setelah selesai klik OK. Tunggu
proses selesai lakukan pengisian atribut keseluruhan sesuai dengan kamus data.
13. Jika hasil dari validasi masih ada layer “all other values” atau layer “kosong” masih
ada maka langkah selanjutnya adalah mengedit hasil validasi, dengan cara Pilih lewat
4 - 67
seleck atribut layer “all other values” atau layer “ kosong” > export ke file
AutoCAD.
Buka atribut.
Klik kanan pilih Select by Attributes
4 - 68
16. Select by Attributes
17. Export
Klik kanan Coba > Data > Export Data > simpan hasil export data di folder latihan di
file export_output.shp > OK
4 - 69
19. Import ke AutoCad
Buka AutoCad
Buka data hasil digitan di folder: bahan/validasi file OK sal > pilih Map > Tools >
Import > pilih (ceklist) Export_output > OK.
4 - 70
20. Hasil Export
21. Edit layer yang salah di AutoCAD. Setelah edit selesai validasi kembali sampai
diperoleh hasil yang benar.
4 - 71
4 - 72