Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

MK. STUDIO PERENCANAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


TA. 2020/ 2021
PENDAHULUAN
A. TEMA TUGAS : Penyusunan Dokumen RPLP pada Area KOTAKU
B. WILAYAH STUDI : Sama dengan wilayah Kerja Praktek KOTAKU yaitu meliputi : Kel Sriwedari
Surakarta, Klaten, Sukoharjo, dan Sragen

SISTEMATIKALAPORAN

COVER/HALAMAN JUDUL
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR/TABEL/PETA (SESUAI KEBUTUHAN)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Berisi tentang latar belakang mengapa diperlukan penyusunan Rencana Penataan Lingkungan
Permukiman (RPLP) 5 tahun dan urgensi-nya di Kawasan prioritas 1 tahun yang kelompok anda pilih.
1.2. TUJUAN DAN SASARAN
Kalimat tujuan harus mampu memenuhi kriteria SMART. Sasaran disepakati merupakan langkah-
langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
1.3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup meliputi ruang lingkup waktu, wilayah (spasial), dan substansi.
Pada ruang lingkup wilayah:
Lokasi Perencanaan merupakan Kawasan Implementasi Program KOTAKU yang menjadi area KERJA
PRAKTEK mhs Prodi PWK FT UNS yang Data dan Perencanaan sudah tercantum di Program KOTAKU
Kriteria lokasi yang dipilih adalah Area dengan luas antara 20 sd 30 ha dengan Kawasan KOTAKU
masuk di dalam Kawasan perencanaan. Di dalam menentukan area perencanaan yang dipilih, perlu
dijelaskan proses justifikasi pemilihan wilayah kawasan prioritas tersebut.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB II KAJIAN LITERATUR


Berisi tentang tinjauan literatur sebagai dasar teori yang akan digunakan dalam analisis tiap aspek/sektor
perencanaan, dilengkapi dengan sumber kutipan. Tinjauan literatur disusun tiap sub-bab sesuai
aspek/sektor perencanaan, BUKAN hanya teori perumahan dan permukiman secara umum.

BAB III METODOLOGI


Metodologi bukan hanya sekedar menuliskan kebutuhan data, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis saja, tetapi berpegang pada proses sebenarnya yang sudah dilakukan oleh kelompok. Perlu diingat
1
bahwa studio menitikberatkan pada proses, BUKAN produk. Jadi, alur penyusunan, dasar pemikiran,
proses kegiatan yang sudah dilakukan dan (mungkin) asumsi yang digunakan, harus dituliskan secara
eksplisit.

Substansi :
• Mendeskripsikan bagaimana kelompok melakukan proses penyusunan kebutuhan data
• Kebutuhan Data → dihasilkan dari MATRIKS SUB ISU, MATRIKS KETERKAITAN PROGRAM RPKPP,
DAN KOMPONEN RTBL

A. MATRIKS SUB ISU


Sub isu Kondisi yang Aspek Sektor Kebutuhan
diharapkan penunjang isu penunjang isu Data

B. MATRIKS KETERKAITAN PROGRAM RPLP KOTAKU


strategi Program RPLP Sektor terkait Kebutuhan data
KOTAKU terkait dengan program
kawasan prioritas
(kondisi yang
diharapkan)

C. KOMPONEN RTBL
Pola pikir kebutuhan data terbalik, jadi didasarkan pada apa yang dibutuhkan untuk
menghasilkan rencana umum. Adapun detail ruang lingkup rencana umum, sbb :
1. TATA BANGUNAN
➔ Pengaturan blok lingkungan, pengaturan kaveling/petak lahan, pengaturan bangunan,
pengaturan ketinggian dan elevasi lantai bangunan (Komponen detail penataan, silakan
mengacu pada Pedoman RTBL, 2007)
➔ Pada pengaturan bangunan, selain yang terdapat pada komponen penataan Pedoman RTBL
2007, ditambahkan pengaturan garis sempadan bangunan, garis sempadan sungai, dan
jenis/tipe bangunan yang diwadahi (untuk jenis/tipe bangunan, silakan mengacu pada
Pedoman Zonasi Kementrian PU)
2. INTENSITAS PEMANFAATAN LAHAN : tingkat alokasi & distribusi luas lantai maksimum
bangunan terhadap tapak/lahan peruntukannya
➔ Kepadatan bangunan, KDB, KLB, KDH, KTB, sistem insentif-disinsentif pengembangan (jika
ada), sistem pengalihan nilai koefisien lantai bangunan (jika ada)
3. SISTEM SIRKULASI DAN JALUR PENGHUBUNG

2
➔ Sistem jaringan jalan dan pergerakan, sistem sirkulasi kendaraan umum, sistem sirkulasi
kendaraan pribadi, sistem sirkulasi kendaraan umum informal, sistem pergerakan transit,
sistem parkir, sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan, sistem sirkulasi
pejalan kaki dan sepeda, sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian linkage)
➔ Komponen detail penataan, silakan mengacu pada Pedoman RTBL, 2007
4. SISTEM RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU
➔ Sistem ruang terbuka umum, sistem ruang terbuka pribadi, sistem ruang terbuka privat
yang dapat diakses oleh umum, sistem pepohonan dan tata hijau, bentang alam, area jalur
hijau (damija, bantaran sungai, sempadan rel KA, sempadan jaringan listrik tegangan tinggi,
jalur hijau berupa taman/hutan sebagai pemisah suatu wilayah
➔ Komponen detail penataan, silakan mengacu pada Pedoman RTBL, 2007
5. TATA KUALITAS LINGKUNGAN (CITRA KAWASAN)
➔ Konsep identitas lingkungan (tata/karakter bangunan/lingkungan, tata penanda identitas
bangunan, supporting activities), konsep orientasi lingkungan (signage), wajah jalan
➔ Komponen detail penataan, silakan mengacu pada Pedoman RTBL, 2007
6. FASILITAS SOSIAL
➔ Kebutuhan fasilitas sosial, termasuk kebutuhan ruang dan lokasinya, dengan
mempertimbangkan jangkauan pelayanan dan jumlah penduduk optimum yang harus
diwadahi.
7. SISTEM PRASARANA DAN UTILITAS LINGKUNGAN
➔ Komponen detail penataan, silakan mengacu pada Pedoman RTBL, 2007
8. PELESTARIAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (JIKA ADA)
➔ Rencana bentuk pelestarian yang dilakukan yang tepat sesuai dengan karakteristik kawasan
prioritas
9. STRUKTUR PERUNTUKAN LAHAN → alokasi peruntukan/penggunaan lahan. Pada rencana
merupakan hasil interaksi dari komponen perancangan yang lain yang dialokasikan sesuai
peruntukan lahan pada tiap blok pengembangan

Rencana Umum Analisis Kebutuhan data


(Komponen RTBL) (yang diperlukan untuk (yang harus dimiliki untuk
menghasilkan rencana melakukan analisis)
umum)

• Tabel Kebutuhan Data → didasarkan pada integrasi kebutuhan data yang diperoleh dari matriks sub
isu, matriks keterkaitan program RKOTAKU dan komponen RTBL

• Teknik pengumpulan data


→ mendeskripsikan secara detail bagaimana proses survey pengumpulan data yang sebenarnya sudah
dilakukan. Harus memuat :
a. apa (data yang dicari)?
3
b. kapan (survey dilakukan)?
c. siapa (yang dicari untuk memperoleh data?diwawancara/kuesioner)?
d. Dimana (instansi/lokasi)?
e. mengapa (orang tsb diwawancarai/kuesioner)?
f. bagaimana (cara memperoleh data tsb)?

→Pada bagian akhir, memuat data apa saja yang diperoleh dari hasil survey ? data apa yang tidak
diperoleh ? dan bagaimana cara kelompok menangani kekurangan data tersebut sehingga analisis
tetap bisa dilakukan ? → BUAT DALAM BENTUK TABEL

• Proses dan teknik analisis


No Sektor Input Proses Output Teknik
(Data) (Analisis) Analisis

→ Sebaiknya, kelompok juga menampilkan kerangka/diagram analisis untuk memperjelas proses


analisis yang dilakukan

BAB IV GAMBARAN KAWASAN PRIORITAS


Mendeskripsikan hasil kompilasi data dari tiap aspek/sektor perencanaan, jadi bukan menampilkan
DATA MENTAH. Kompilasi data yang ditampilkan pada bab ini akan menjadi input analisis pada BAB V.
Seluruh hasil kompilasi data yang sifatnya spasial, harus dilengkapi dengan PETA.

BAB V ANALISIS KAWASAN PRIORITAS


Terdiri atas analisis sektoral, analisis multisektoral (SWOT), dan analisis penentuan blok pengembangan

5.1 ANALISIS SEKTORAL


• Berisi proses analisis masing-masing sektor yang disusun secara sistematis sesuai kerangka
analisis. Analisis yang dilakukan harus menggunakan dasar teori yang dipaparkan pada Bab II, data
yang diperoleh dari hasil kompilasi data (BAB IV), kemudian diolah dengan menggunakan metode
analisis yang sudah dijabarkan pada BAB III. Seluruh hasil analisis yang sifatnya spasial, harus
dilengkapi dengan PETA.
• Analisis sektoral yang dilakukan oleh tiap kelompok (dimungkinkan) berbeda-beda, sesuai
dengan kebutuhan analisis yang diperoleh dari hasil integrasi MATRIKS SUB ISU, MATRIKS
KETERKAITAN PROGRAM KOTAKU, DAN KOMPONEN RTBL.
• Perlu diingat bahwa salah satu output RPKPP adalah rancangan 3D, sehingga keluaran analisis
yang terkait perancangan harus bersifat detail dan terukur.
• Hasil dari setiap analisis sektoral diidentifikasikan dalam S-W-O-T, sehingga sifat setiap aspek S-
W-O-T detail (cth. Lengkap dengan lokasi/ukuran)

4
5.2 ANALISIS MULTISEKTORAL (SWOT), dengan output berupa longlist strategy.
5.3 ANALISIS PENENTUAN BLOK PENGEMBANGAN
• Didasarkan pada kesamaan karakteristik (potensi/masalah) yang ada dari hasil analisis sektoral,
sehingga (jika) memungkinkan setiap blok memiliki tematik tertentu sebagai prioritas
penanganan masalah/pengembangan.
• Cara menentukan delineasi setiap blok pengembangan dapat menggunakan acuan Pedoman
Zonasi Kementerian PU.
• Penentuan blok pengembangan harus dilengkapi dengan justifikasi yang jelas, dan output berupa
PETA.
BAB VI KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS
KONSEP
• Konsep meliputi konsep pengembangan kawasan prioritas secara menyeluruh dan konsep
pengembangan untuk setiap blok.
• KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS adalah gambaran besar yang tersusun dari
interaksi setiap elemen perencanaan dalam satu kerangka aktivitas (SWOT), yang diintegrasikan
dengan satu bentuk konsep pengembangan ideal.
• KONSEP PENGEMBANGAN TIAP BLOK PENGEMBANGAN, didasarkan pada analisis SWOT yang
terkait dengan blok pengembangannya masing-masing, sehingga setiap blok memiliki konsep
pengembangan yang sifatnya tematik, sebagai bagian dari KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN
PRIORITAS (jangan melupakan integrasinya). Konsep pengembangan tiap blok sudah harus
mencerminkan gagasan yang komprehensif dan terintegrasi terhadap komponen-komponen
perancangan kawasan (komponen RTBL), mengingat salah satu output adalah rancangan (3D)
STRATEGI
• Dihasilkan dari analisis SWOT.
• Strategi dibagi menjadi 2, yakni strategi yang sifatnya umum (berlaku) untuk seluruh kawasan
prioritas, dan strategi yang sifatnya khusus (sesuai kebutuhan) untuk tiap blok pengembangan.
• Strategi dalam satu tahun
• Perlu diperhatikan integrasinya dengan strategi RPKPP yang berada pada kawasan prioritas.

BAB VII RENCANA DAN RANCANGAN KAWASAN PRIORITAS


• Dibagi berdasarkan blok pengembangan
• Berisi rencana, panduan rancangan dan rancangan (3D) untuk setiap blok pengembangan.
• Panduan Rancangan yang selanjutnya dituangkan dalam rancangan 3D, meliputi komponen tata
bangunan, intensitas pemanfaatan lahan, sistem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem ruang
terbuka dan tata hijau, tata kualitas lingkungan, sistem prasarana dan utilitas lingkungan, fasilitas
sosial, dan pelestarian bangunan dan lingkungan (jika ada), pada setiap struktur peruntukan
lahan masing-masing blok pengembangan.

BAB VIII INDIKASI PROGRAM


• Program adalah tindakan pembangunan yang spesifik.

5
• Kelompok program merupakan turunan dari Rencana Pengembangan
• Meliputi :
A. PENENTUAN TAHAPAN PROGRAM 1 TAHUN
B. DETAIL IMPLEMENTASI PROGRAM
1. Waktu
2. Tempat
3. Pelaksana
4. Target/Indikator Keberhasilan
→ Output program yang harus ada saat waktu program pelaksanaan program selesai
→ Target harus dapat diukur secara objektif untuk kepentingan evaluasi kinerja program
contoh : Daripada “peningkatan kepuasan pengguna jaringan air bersih”, lebih baik
“terlayaninya kebutuhan air bersih 138 KK miskin dengan debit air minimal 200 liter per
hari”
5. Sumber Biaya dan Perkiraan Biaya (dilengkapi asumsi)

BAB IX PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai