Metode Analisis
Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali, (2019:19) : “Statistik
deskriptif memberikan gambaran atau
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi).”
Penelitian ini menggunakan data dari untuk memprediksi variabel dependen dan
laporan keuangan pemerintah daerah variabel independen.
yang telah di audit oleh Badan Uji Hipotesis
Pemeriksaan Keuangan Republik Koefisien Determinasi
Indonesia (BPK RI) atau Laporan Hasil Berdasarkan hasil model dari hasil
Pemeriksaan (LHP). Metode pengambilan output SPSS versi 22 diketahui nilai
sampel dalam pengumpulan data yaitu koefisien determinasi sebesar 0,349 atau
sampel jenuh, dimana metode 35%. Artinya variabel Fiscal Stress (Y)
pengambilan sampel dilakukan dengan mampu dijelaskan oleh variabel
mengambil semua anggota populasi yang Pendapatan Asli Daerah (X1), Belanja
ada. Modal (X2), Pertumbuhan Ekonomi Pdrb
Uji Asumsi Klasik (X3), Dana Alokasi Umum (X4),
Uji Normalitas Desentralisasi Fiskal (X5) dan Diversifikasi
Dari pengujian pada tabel yang Pendapatan Daerah (X6) sebesar 45%,
menggunakan One-Sample Kolmogorov- sedangkan sisanya sebesar 65%
Smirnov test tersebut terlihat besarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
nilai Signifikan adalah 0,200 dan nilainya tidak diteliti dalam penelitian ini.
jauh diatas α=0,05. Dalam hal ini berarti H 0 Uji F
ditolak yang berarti data residual Berdasarkan tabel output SPSS
berdistribusi normal. diatas, diketahui nilai Sig. adalah sebesar
Uji Multikolinearitas 0,000, karena nilai Sig. 0,000 < 0,05 maka
Dari hasil pengujian spss, terlihat sesuai dengan dasar pengambilan
bahwa variabel independen yaitu keputusan dalam uji F bahwa hipotesis
Pendapatan Asli Daerah (X1), Belanja diterima (variabel independen secara
Modal (X2), Pertumbuhan Ekonomi PDRB bersama-sama berpengaruh terhadap
(X3), Dana Alokasi Umum (X4), variabel dependen).
Desentralisasi Fiskal (X5) dan Diversifikasi Uji t
Pendapatan Daerah (X6) mempunyai 1. Variabel Pendapatan Asli Daerah (X1)
angka Variance Inflation Factor (VIF) didapatkan nilai t hitung sebesar 1,656
dibawah angka 10. Hal ini berarti bahwa sehingga t hitung 1,656 < t table 1,97867
regresi yang dipakai untuk ke 6 (enam)
variabel independen diatas tidak terdapat Coefficientsa
persoalan multikolinieritas. Standa
Uji Autokorelasi
rdized
Berdasarkan data penelitian
menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson Unstandardized Coeffici
sebesar 1,536 dengan jumlah data sampel Coefficients ents
adalah 127 dan jumlah variabel
Model B Std. Error Beta t Sig.
independen adalah 6. Pada kondisi
tersebut menghasilkan dl sebesar 1,3834 1 Constant) 243947.554 95128.869 2.564 .011
dan nilai du 1,5078. Hasil tersebut dapat X1 6.389 3.858 .122 1.656 .100
disimpulkan bahwa nilai Durbin-Watson
sebesar 1,536 berada diantara nilai du X2 -7.489 2.485 -.219 3.014 .003
1,5078 sampai dengan 4-du 2,1875. X3 -67.131 68.284 -.072 -2.983 .027
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
X4 -13.976 17.429 -.094 -2.802 .024
terdapat gejala autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas X5 -70.760 13.312 -.651 -5.316 .000
Berdasarkan hasil olah data, maka X6 -17.716 18.801 -.073 -.942 .348
disimpulkan bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar baik diatas a. Dependent Variable: Fiscal Stress
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dengan tingkat signifikansi 0,100 lebih
= tidak terjadi heteroskedastisitas. besar dari taraf signifikansi 0,05, sehingga
Sehingga persamaan regresi layak dipakai dapat disimpulkan bahwa variabel
Pendapatan Asli Daerah tidak
48 Volume 03, No. 02 - Desember 2021