Anda di halaman 1dari 12

ABSTRAK

PENGARUH EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH


DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KEMANDIRIAN
KEUANGAN DAERAH
(Survei Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2021)

DINDIN MUHAMMAD RAHMANUDIN


183403136

Dibawah bimbingan:
H. Tedi Rustendi, S.E., M.Si., Ak., CA.
Prof. Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA., CPA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan
Ekonomi, dan Kemandirian Keuangan Daerah di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat serta
Pengaruh Efektivitas Pendapatan Asli Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kemandirian
Keuangan Daerah di Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survei dan metode analisis menggunakan
regresi data panel. Pemilihan sampel dengan menggunakan metode cluster random sampling dan
memperoleh sampel sebanyak 15 Kabupaten/Kota. Dilihat dari data pada tahun 2012-2021 di
Provinsi Jawa Barat,efektivitas pendapatan asli daerah mengalami penurunan. Namun, dapat
diketahui bahwa tingkat efektivitas pendapatan asli daerah sudah sesuai dengan target
dikarenakan rata-rata telah mencapai angka 100% pada setiap Kabupaten/Kota di setiap tahun
2012-2021. Pertumbuhan ekonomi pada pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
tahun 2012-2021 mengalami fluktuatif yaitu terjadi peningkatan dan penurunan dengan arah
pertumbuhan ke arah positif. Pertumbuhan Ekonomi ke arah negatif hanya terjadi pada tahun
2020.Tingkat kemandirian keuangan daerah di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat
pada tahun 2012-2021 masuk kedalam kategori instruktif atau sangat rendah. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) Efektivitas Pendapatan Asli Daerah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Kemandirian Keuangan Daerah; (2) Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Kemandirian Keuangan Daerah; (3) Efektivitas Pendapatan Asli Daerah dan
Pertumbuhan Ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah.

Kata Kunci: Efektivitas Pendapatan Asli Daerah Pertumbuhan Ekonomi, dan Kemandirian
Keuangan Daerah.
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ORIGINAL LOCAL GOVERNMENT REVENUE


EFFECTIVENESS
AND ECONOMIC GROWTH ON REGIONAL FINANCIAL INDEPENDENCE
(Survey in Local Governments of the Districts/Cities in West Java Province On 2012-2021)

DINDIN MUHAMMAD RAHMANUDIN


183403136

Guided by:
H. Tedi Rustendi, S.E., M.Si., Ak., CA.
Prof. Dr. H. Dedi Kusmayadi, S.E., M.Si., Ak., CA., CPA.
This research aim to determine about: Original local government revenue effectiveness,
Economic Growth, and financial independence of regions in districts/ cities in West Java
Province and the influence of original local government revenue effectiveness and Economic
Growth on financial independence in districts/ cities in West Java Province. The method used in
this research is quantitative with survey approach and analysis method using regression of panel
data. Selection of samples using the cluster random sampling method and obtaining samples as
many as 15 districts/cities. Judging from data in 2012-2021 in West Java Province there is a
original local government revenue effectiveness has decreased. However, it can be seen that the
effectiveness of local revenue is in line with the target because the average has reached 100% in
each districts/ cities every 2012-2021. Economic growth in districts/ cities governments in West
Java Province in 2012-2021 fluctuated, namely there was an increase and decrease in the
direction of growth in a positive direction. negative economic growth will occur in 2020. The
level of regional financial independence in all districts/cities in West Java Province in 2012-2021
is in the instructive or very low category. The results of this research is: (1) Original local
government revenue effectiveness has a possitive and significant effect on Regional Financial
Independence. (2) Economic growth has a negative and significant effect on Regional Financial
Independence. (3) The Original local government revenue effectiveness and Economic Growth
simultaneously have a significant effect on the Level of Regional Financial Independence.

Keywords: Original Local Government Revenue Effectiveness, Economic Growth, And Regional
Financial Independence.
PENDAHULUAN daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban

Di era reformasi ini telah membawa daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

perubahan pada sistem ekonomi, sosial, sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

politik, dan kemasyarakatan di Indonesia. masyarakat setempat dalam sistem Negara

Setelah runtuhnya orde baru perubahan besar Kesatuan Republik Indonesia. Penyerahan

terjadi pada aspek ekonomi yang berpengaruh hak,

terhadap Pemerintah Daerah, hal tersebut wewenang dan kewajiban dari pemerintah

ditandai dengan diterbitkannya Undang- pusat kepada daerah otonom tersebut dikenal

Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang dengan istilah desentralisasi.

Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Dalam otonomi daerah, pimpinan daerah

Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan memegang peranan yang sangat strategis

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan dalam mengelola dan memajukan daerah

Daerah. Undang-Undang tersebut telah yang dipimpinnya. Pemerintah daerah sebagai

membawa perubahan mendasar pada pola sebuah konsep dasar bermakna bahwa

pembagian dan hubungan kewenangan antar pemerintah dalam hal ini pemerintah pusat

pemerintahan dan keuangan antara pusat dan memberikan atau menyerahkan

daerah. kewenangannya kepada pemerintah yang ada

Menurut Mardiasmo (2018:11) di daerah-daerah untuk mengatur urusan

menyatakan otonomi yang diberikan kepada rumah tangganya secara mandiri tanpa

kabupaten/kota dilakukan dengan adanya campur tangan pemerintah pusat

memberikan kewenangan atau diskresi yang dalam menanganainya. Undang-undang

luas, nyata dan bertanggung jawab kepada pemerintah daerah memberikan kekuasaan

pemerintah secara proporsional. Artinya, penuh kepada daerahnya daerahnya dengan

pelimpahan tanggung jawab akan diikuti oleh baik.

peraturan, pembagian, pemanfaatan sumber Menurut Halim (2002:128) gambaran

daya nasional yang berkeadilan, serta citra kemandirian daerah dalam berotonomi

perimbangan keuangan pusat dan daerah. dapat diketahui dengan seberapa besar

Sesuai dengan Undang-undang No 9 kemampuan sumber daya keuangan daerah

Tahun 2015, perubahan kedua atas Undang- tersebut agar dapat membangun daerah

undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang tersebut disamping mampu pula bersaing

Pemerintah Daerah menjelaskan otonomi dengan daerah lain dalam mencapai otonomi
yang sesungguhnya. Analisis kinerja merealisasikan PAD yang ditargetkan maka
keuangan pada APBD dilakukan dengan cara hal tersebut menunjukan bahwa pemerintah
membandingkan hasil yang dicapai dari satu telah mampu melaksanakan kewenangan
periode sebelumnya, sehingga dapat diketahui dalam bidang keuangan daerah dengan
kecenderungan yang terjadi. Selain itu dapat mengelola pendapatan, sehingga realisasi
dilakukan dengan cara membandingkan rasio pendapatan sesuai dengan yang ditargetkan.
keuangan daerah lain yang terdekat ataupun Sehingga saat pemerintah mampu
potensi daerahnya yang relatif sama untuk merealisasikan PAD yang telah ditargetkan,
melihat bagaimana kondisi rasio keuangan hal tersebut berarti bahwa pemerintah daerah
pemerintah daerah tersebut terhadap daerah mampu meningkatkan Kemandirian
lain ( Halim, 2007:232). Keuangan Daerah, karena kemampuan
Secara lebih lajut, Kemandirian pemerintah daerah dalam mendanai
keuangan daerrah dipengaruhi oleh fator pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan
Efektivitas Pendapatan Asli Daerah yaitu potensi daerah terebut. Dari paparan tersebut
analisis yang menggambarkan kemampuan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
pemerintah daerah dalam merealisasikan antara Efektivitas Pendapatan Asli Daerah
pendapatan asli daerah yang direncanakan dengan Kemandirian Keuangan Daerah.
dibandingkan dengan target yang ditetapkan Selain dari tingkat Pendapatan Asli
berdasarkan potensi rill daerah. Untuk Daerah faktor yang mempengaruhi
mengukur Efektivitas Pendapatan Asli Kemandirian Keuangan Daerah adalah
Daerah yaitu dengan menggunakan Rasio Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan
Pertumbuhan PAD. Rasio pertumbuhan PAD ekonomi suatu daerah lebih dikenal dengan
dihitung berdasarkan perbandingan antara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
realisasi penerimaan PAD dengan target menggambarkan kondisi ekonomi yang
Penerimaan PAD yang dianggarkan terjadi di suatu daerah. Tingkat PDRB yang
(Mahmudi, 2019:141). tinggi mencerminkan tingkat kesejahteraan
Menurut Ulum (2009:32) menyatakan yang juga tinggi.
bahwa semakin tinggi Efektivitas Pendapatan Menurut Krest D Tolosang (2018), Laju
Asli Daerah, maka semakin baik kinerja pertumbuhan PDRB akan memperlihatkan
pemerintah daerah. Artinya, semakin tinggi proses kenaikan output perkapita dalam
kemampuan pemerintah daerah dalam jangka panjang, penekanan pada “proses”,
karena mengandung unsur dinamis, Daerah, kerena masih rendahnya tingkat
perubahan atau perkembangan. Oleh karena kemandirian keuangan daerah pada setiap
itu pemahaman indikator pertumbuhan daerahnya.
ekonomi biasanya akan dilihat dalam kurun
METODE PENELITIAN
waktu tertentu, misalnya tahunan. Aspek
Objek Penelitian
tersebut relevan untuk dianalisa sehingga
Objek dalam penelitian ini adalah Efektivitas
kebijakan-kebijakan ekonomi yang
Pendapatan Asli Daerah, Pertumbuhan
diterapkan oleh pemerintah untuk mendorong
Ekonomi Dan Kemandirian Keuangan Daerah
aktivitas perekonomian domestik dapat dinilai
pada Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi
efektivitasnya.
Jawa Barat Periode Tahun 2012-2021.
Tingkat pertumbuhan ekonomi dan
Variabel ini menggunakan dua variabel yaitu
pendapatan asli daerah menjadi salah satu
variabel independent dan dependent. Data
tujuan penting pemerintah daerah maupun
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pemerintah pusat, pemerintah daerah dapat
data sekunder yang diambil dari Direktorat
mendorong untuk melakukan pembangunan
Jendral Perimbangan Keuangan (DJPK),
ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya
Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar)
yang ada dalam perkembangan kemandirian
dan Peraturan Pemerintah yang berupa data
keuangan di era otonomi daerah.
keuangan selama periode tahun 2012-2021.
Dalam perkembangan fenomena yang
Dengan populasi sebanyak 27
terjadi pada pemerintah daerah saat ini
kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat, dan
terkhusus Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
teknik samping yang digunakan adalah
Barat. Menurut data Direkorat Jendral
cluster random sampling dengan perolehan
Perimbangan Keuangan, Provinsi Jawa Barat
sampel sebanyak 15 Kabupaten/Kota di
merupakan Provinsi yang memperoleh tingkat
Provinsi Jawa Barat.
Pendapatan Asli daerah kedua tertinggi
setelah Provinsi DKI Jakarta, hal ini Operasionalisasi Variabel
ditunjukan dengan meningkatnya PAD Efektivitas Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat pada Efektivitas PAD menunjukkan
setiap tahunnya. Kecenderungan terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam
peningkatan Pendapatan Asli Daerah tidak memobilisasi penerimaan PAD sesuai dengan
diikuti dengan rasio Kemandirian Keuangan yang ditargetkan. Rasio Efektivitas PAD
dihitung dengan cara membandingkan dilakukan dengan menggunakan bantuan
realisasi penerimaan PAD dengan target program komputer yaitu Eviews 9.
penerimaan PAD atau yang dianggarkan
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
sebelumnya. Mahmudi (2015).
Pengaruh Efektivitas Pendapatan Asli
Efektivitas PAD
Realisasi Penerimaan PAD
Daerah Secara Parsial Terhadap
= x 100%
Target Penerimaan PAD Kemandirian Keuangan Daerah
Berdasarkan hasil pengolahan data
Pertumbuhan Ekonomi
menggunakan uji parsial (uji t) yang
Pertumbuhan Ekonomi adalah
menunjukan bahwa dari hasil uji t maka
perkembangan kegiatan dalam perekonomian
diperoleh nilai koefisien regresi sebesar
yang menyebabkan barang dan jasa yang
0.057220 bernilai positif, Selain itu nilai
diproduksi dalam masyarakat bertambah dan
probabilitasnya 0,0001 artinya lebih kecil dari
kemakmuran masyarakat meningkat. Sukirno
nilai signifikansinya 0,05 yang artinya
(2011).
PDRBn − PDRBn−1 signifikan, hal tersebut menunjukan bahwa
PE = x100%
PDRBn−1 efektivitas pendapatan asli daerah memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
Kemandirian Keuangan Daerah
Kemandirian Keuangan Daerah kemandirian keuangan daerah. Pengaruh

menunjukan kemampuan pemerintah daerah signifikan ini menunjukan bahwa efektivitas


pendapatan asli daerah merupakan faktor
dalam membiayai sendiri kegiatan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kunci yang mampu meberikan pengaruh yang

kepada masyarakat yang telah membayar sangat kuat terhadap naik atau turunnya

pajak dan retribusi sebagai sumber kemandirian keuangan daerah.


Selanjutnya dapat dilihat bahwa nilai
pendapatan yan diperlukan daerah. Halim
(2014). thitung > ttabel yaitu 4,077973 > 1.655215,

PAD dengan taraf kepercayaan sebesar 95% bahwa


RK = x 100%
Transfer pusat + Pinjaman Efektivitas Pendapatan Asli Daerah memiliki
pengaruh positif terhadap Kemandirian
Teknis Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dengan Keuangan Daerah. Maka hipotesis yang

menganalisa langsung serta dengan proses diajukan efektivitas pendapatan asli daerah

memamhami data yang sudah ada, analisis ini berpengaruh positif terhadap kemandirian
keuangan daerah teruji, artinya menerima Ha
dan menolak Ho. Dapat disimpulkan bahwa Asli Daerah tidak berpengaruh signifikan
efektifitas pendapatan asli daerah secara terhadap tingkat Kemandirian Keuangan
parsial berpengaruh positif signifikan Daerah.
terhadap kemandirian keuangan daerah.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Secara
Dimana semakin tingginya rasio efektivitas
Parsial Terhadap Kemandirian Keuangan
pendapatan asli daerah akan berdampak
Daerah
terhadap semakin tingginya rasio kemandirian
Berdasarkan hasil pengolahan data
keuangan daerah, sebaliknya efektivitas
menggunakan uji parsial (uji t) yang
pendapatan asli daerah yang rendah dapat
menunjukan bahwa dari hasil uji t maka
mengakibatkan rendahnya rasio kemandirian
diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -
keuangan daerah.
0.699354 bernilai negatif, selain itu nilai
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan
probabilitasnya 0.0016 artinya lebih kecil dari
Ulum (2009:32) yang menjelaskan bahwa
nilai signifikansinya 0,05 yang artinya
semakin tinggi Efektivitas Pendapatan Asli
signifikan, hal tersebut menunjukan bahwa
Daerah, maka semakin baik kinerja
pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh
pemerintah daerah. yang mana dapat diartikan
siginifikan terhadap kemandirian keuangan
ketika efektivitas pendapatan asli daerah
daerah, namun dilihat dari nilai t hitung dan ttabel
tinggi hal tersebut menunjukan kinerja
dimana thitung < ttabel yaitu -3,211493 <
pemerintah daerah dalam melaksanakan
1.655215 dengan taraf kepercayaan sebesar
kewenangan yang diberikan oleh pemerintah
95% bahwa pertumbuhan ekonomi
yang semakin baik.
berpengaruh negatif terhadap kemandirian
Hasil penelitian diatas sejalan dengan
keuangan daerah. Maka hipotesis yang
penelitian yang dilakukan oleh Eni Erliza
diajukan pertumbuhan ekonomi berpengaruh
(2010) yang menyatakan bahwa variabel rasio
positif terhadap kemandirian keuangan daerah
Efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD)
tidak teruji, artinya menolak Ha dan
berpengaruh positif signifikan terhadap
menerima Ho yang berarti Pertumbuhan
variabel tingkat kemandirian keuangan
Ekonomi memiliki pengaruh negatif yang
daerah. Tetapi tidak sejalan dengan penelitian
signifikan terhadap rasio kemandirian
yang dilakukan oleh Achmad Tjahjono dan
keuangan daerah. Dimana terjadinya
Rika Oktavianti (2016) yang menyatakan
peningkatan maupun penurunan nilai
bahwa bahwa rasio Efektivitas Pendapatan
perekonomian daerah tidak mampu
mengurangi tingkat ketergantungan keuangan tidak sejalan dengan penelitian yang
pemerintah daerah terhadap bantuan dilakukan Renny Nur’ainy, Desfitrina dan
keuangan dari pemerintah pusat ataupun saat Rooswhan Budi Utomo (2013) secara parsial
kemandirian keuangan daerah meningkat pertumbuhan ekonomi (PDRB) berpengaruh
tidak selalu diiringi dengan meningkatnya terhadap kemandirian keuangan daerah.
pertumbuhan ekonomi ini juga menandakan
Pengaruh Efektivitas Pendapatan Asli
bahwa variabel pertumbuhan ekonomi bukan
Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi secara
merupakan faktor kunci yang mampu
Simultan Terhadap Kemandirian
memberikan pengaruh yang sangat kuat
Keuangan Daerah
terhadap meningktanya kemandirian
Berdasarkan hasil regresi data panel
keuangan daerah. Maka dapat disimpulkan
dengan Random Effect Model yang terdapat
bahwa pertumbuhan ekonomi secara parsial
pada, diperoleh nilai Fhitung sebesar
berpengaruh negatif signifikan terhadap
9.884914sedangkan Ftabel dengan α = 0,05 dan
kemandirian keuangan daerah.
derajat kebebasan df1 = k-1= 3-1= 2
Hal tersebut sejalan dengan penelitian
(banyaknya variabel) dan df2 = n-k = 150-3 =
terdahulu yang dilakukan oleh Ramona Leny
147 yaitu sebesar 3,057. hasil uji F
Gaghana, Paulus Kindangen, dan Debby Ch.
berdasarkan hasil data panel Random Effect
Rotinsulu (2018) bahwa Hasil Penelitian
Model menunjukan bahwa p-value 0,0000 <
menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi
0,05 sehingga Ha diterima, selain itu dilihat
tidak memiliki pengaruh yang signifikan
dari hasil perbandingan antara Fhitung dan Ftabel
terhadap kemandirian keuangan daerah.
yang menunjukan Fhitung sebesar 9.884914
Tetapi tidak sejalan dengan teori
dan Ftabel sebesar 3,057 sehingga Fhitung > Ftabel
berdasarkan Eka Sastra (2017:100) ekonomi
yaitu 9.884914> 3,057. Hasil perbandingan
yang dapat dikatakan mengalami
menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima
pertumbuhan apabila ada penambahan
dengan kepercayaan sebesar 95%, artinya
pendapatan atau kesejahteraan masyarakat.
secara simultan variabel Efektivitas
Kesejahteraan inilah akan mempengaruhi
Pendapatan Asli Daerah dan Pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi secara positif,
Ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan
sehingga mendorong meningkatnya
terhadap Kemandirian Keuangan Daerah.
pendapatan masyarakat yang dimana akan
Besarnya pengaruh Efektivitas Pendapatan
mempengaruhi kemandirian suatu daerah dan
Asli Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi
secara simultan dapat dilihat dari nilai bersangkutan melalui Pendapatan Asli
koefisien determinasinya dimana dari Daerah. oleh karena itu PAD harus menjadi
lampiran dengan R-Squared sebesar 0.118546 sumber keuangan terbesar.
atau 11,85%. Hal ini menunjukkan bahwa Dengan demikian, adanya efektifitas
kontribusi variabel Efektivitas Pendapatan pendapatan asli daerah dan pertumbuhan
Asli Daerah dan Perumbuhan Ekonomi ekonomi akan berpengaruh signifikan
mampu mewakili dan menjelaskan terhadap kemandirian keuangan daerah. Hal
Kemandirian Keuangan Daerah sebesar ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh
11,85% dan sisanya 88,14% dipengaruhi atau Krest D Tolosang (2018) bahwa PAD dalam
dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti. penelitian ini berhubngan dengan efektivitas
Adapun faktor lainnya yang tidak diteliti pendapatan asli daerah dan pertumbuhan
yaitu 88,14% diantaranya berupa dana ekonomi secara simultan pertumbuhan
perimbangan, desentralisasi fiskal, belanja ekonomi dan pendapatan asli daerah memiliki
daerah maupun kinerja instansi pemerintah, pengaruh yang signfikan terhadap
dan lain-lain. kemandirian keuangan daerah.
Berdasarkan Halim (2002) gambaran
SIMPULAN
citra kemandirian daerah dalam berotonomi
Penelitian ini bertujuan untuk
dapat diketahui dengan seberapa besar
mengetahui Efektivitas Pendapatan Asli
kemampuan sumber daya keuangan daerah
Daerah, Pertumbuhan Ekonomi dan
tersebut agar dapat membangun daerah
Kemandirian Keuangan Daerah di
tersebut disamping mampu pula bersaing
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
dengan daerah lain dalam mencapai otonomi
Tahun 2012-2021 dan untuk melihat sejauh
yang sesungguhnya. Pemerintah pusat
mana pengaruh Efektivitas Pendapatan Asli
memberikan dukungan berupa penyerahan
Daerah dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
sumber-sumber penerimaan kepada daerah
Kemandirian Keuangan Daerah Pada
untuk dikelola secara optimal agar dapat
Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
membiayai dan mendanai dalam
Barat Tahun 2012-2021.
melaksanakan tugas dan fungsi daerah,
Berdasarkan hasil analisis pengolahan
berupa kewenangan untuk mendanai
data dan pengujian hipotesis yang telah
pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan
penulis lakukan dengan menggunakan eviews
potensi yang dimiliki daerah yang
9, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai Barat Pada Tahun 2012-2021 masuk
berikut: kedalam kategori instruktif atau
1. Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, sangat rendah.
Pertumbuhan Ekonomi dan Kemandirian 2. Pengaruh Efektivitas Penadapatan Asli
Keuangan Daerah di Kabupaten/Kota di Daerah dan Pertumbuhan Terhadap
Provinsi Jawa Barat Tahun 2012-2021 Kemandirian Keuangan Daerah di
memperoleh hasil: Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat
a. Efektivitas Pendapatan Asli daerah Tahun 2012-2021 memperoleh hasil
cenderung mengalami penurunan dari sebagai berikut:
tahun 2012-2021, namun tingkat a. Efektivitas Pendapatan Asli daerah
Efektivitas Pendapatan Asli Daerah memiliki pengaruh positif dan
sudah sesuai dengan target signifikan terhadap Kemandirian
diakarenakan rata-rata telah mencapai Keuangan Daerah.
angka 100% pada setiap b. Pertumbuhan Ekonomi memiliki
Kabupaten/Kota di setiap Tahun pengaruh negatif dan signifikan
2012-2021. terhadap Kemandirian Keuangan
b. Pertumbuhan Ekonomi Pada Daerah.
pemerintah Kabupaten/Kota di c. Efektivitas Pendapatan Asli Daerah
Provinsi Jawa Barat tahun 2012-2021 dan Pertumbuhan Ekonomi secara
cenderung mengalami fluktuatif bersama-sama memiliki pengaruh
dengan yang signifikan terhadap Kemandirian
arah pertumbuhan ke arah positif. Keuangan Daerah.
Pertumbuhan Ekonomi ke arah negatif
DAFTAR PUSTAKA
hanya terjadi pada tahun 2020. Erliza, E. (2010). Pengaruh Rasio Efektivitas
c. Pemerintah Kabupaten/Kota Di Pendapatan Asli Daerah, Dana
Alokasi Umum Dan Dana Alokasi
Provinsi Jawa Barat masih belum Khusus Terhadap Tingkat
mampu menjalankan otonomi Kemandirian Keuangan Daerah Pada
Pemerintahan Kabupaten/ Kota di
daerahnya dengan baik. Dilihat dari Propinsi Sumatera Selatan. UM
berdasarkan rata-rata tingkat Palembang.
Kemandirian Keuangan Daerah di 15 Gaghana, R. L., Kindangen, P., & Rotinsulu,
Kabuapten/Kota di Provinsi Jawa D. C. (2021). Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi Dan Pendapatan Asli Darah
Terhadap Tingkat Kemandirian
Keuangan Daerah Di Sulawesi Utara Sukirno, Sadono. (2011). Makro Ekonomi
(Studi Kasus Pada Kota Manado, Teori Pengantar Edisi Ketiga.
Kota Bitung, Kota Tomohon Dan Rajawali Pers, Jakarta.
Kota Kotamobagu). Jurnal
Pembangunan Ekonomi Dan Tjahjono, A., & Oktavianti, R. (2016).
Keuangan Daerah, 19(3), 52-66. Pengaruh Rasio Efektivitas
Pendapatan Asli Daerah, Dana
Halim, A.& Kusufi, M. S. (2014). Akuntansi Alokasi Umum Dan Dana Alokasi
Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Khusus Terhadap Tingkat
Daerah. Edisi 4. Jakarta: Salemba Kemandirian Keuangan Daerah Di
Empat. Provinsi DIY. Kajian Bisnis Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Widya
Halim, A.& Kusufi, M. S. (2014). Akuntansi Wiwaha, 24(1), 25-34.
Sektor Publik: Akuntansi Keuangan
Daerah. Edisi 4. Jakarta: Salemba Tolosang, K. D. (2018). Pengaruh
Empat. Pertumbuhan Ekonomi dan
Pendapatan Asli Daerah Terhadap
Mahmudi. (2019). Analisis Laporan Tingkat Kemandirian Keuangan
Keuangan Pemerintah Daerah. Daerah Kota Tomohon. Jurnal
Yogyakarta: YKPN. Berkala Ilmiah Efisiensi, 18(3).

Mardiasmo. (2018). Akuntansi Sektor Publik. Ulum MD., I. (2019). Audit Sektor Publik:
Yogyakarta: Penerbit ANDI (Anggota Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi
IKAPI). Aksara.

Nur'ainy, R., Desfitrina, D., & Utomo, R. B.


Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
(2013). Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi dan Pendapatan Asli tentang Pemerintahan Daerah.
Daerah terhadap Tingkat
Kemandirian Keuangan Daerah Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999
(Studi Kasus Pada Kota Di Jawa tentang Perimbangan Keuangan antara
Barat). Prosiding PESAT, 5. Pemerintah Pusat dan Daerah.
Sastra, Eka. (2017). Kesenjangan Ekonomi,
Mewujudkan Keadilan Sosial di Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
Indonesia. Bandung: Expose Publika. tentang Pemerintah Daerah.

Anda mungkin juga menyukai