Anda di halaman 1dari 25

KARYA TULIS ILMIAH

MEWUJUDKAN GENERASI EMAS ANTI NARKOBA DI ERA


MILLENIAL

DISUSUN OLEH :

ZAHRATUL JANNAH MA’SUM

NR ATIKA

DLIYA RASIKHAH

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA MAKASSAR

Tahun 2022

KOTA MAKASSAR
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH BERJUDUL

“MEWUJUDKAN GENERASI EMAS ANTI NARKOBA DI ERA


MILLENIAL”

Disusun oleh :

Zahratul Jannah Ma’sum

NR Atika

Dliya Rasikhah

Telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan penguji

Pada tanggal 7 Desember 2022

Menyetujui

Pembimbing

Sunarti S. Pd., M. Pd

Kepala Madrasah
ABSTRAK

Generasi emas adalah generasi masa depan sebagai sumber daya manusia
(SDM) yang perlu mendapat perhatian serius dalam era millenial saat ini
karena generasi emas mempunyai peran yang sangat strategis dalam
mensukseskan pembangunan nasional. Narkoba adalah singkatan dari
narkotika dan obat berbahaya atau bahan berbahaya. Istilah ini sering
digunakan oleh penegak hukum seperti Polisi (termasuk di dalamnya terdapat
Badan Narkotika Nasional), Jaksa, petugas pemasyarakatan. Narkoba sering
disalahgunakan oleh penggunanya karena dapat membantu mereka dari
masalah kehidupannya .Milenial adalah kelompok demografi setelah Generasi
X. Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini.
Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal
kelahiran kelompok ini hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, tim penulis bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang
berjudul “MEWUJUDKAN GENERASI EMAS ANTI NARKOBA DI ERA
MILLENIAL”
Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Sunarti, S.Pd,
M.Pd selaku pembina Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang telah membantu tim
penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Tim penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan masukan dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Tim penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya ilmiah ini. Tim
penulis juga berharap agar karya ilmiah ini dapat memberikan pengetahuan
tentang masalah narkoba kepada para remaja di Indonesia.

Makassar, 8 Desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya atau
bahan berbahaya. Istilah ini sering digunakan oleh penegak hukum seperti
Polisi (termasuk di dalamnya terdapat Badan Narkotika Nasional), Jaksa,
petugas pemasyarakatan. Narkoba sering disalahgunakan oleh penggunanya
karena dapat membantu mereka dari masalah kehidupannya.
Umumnya, pemakai narkoba dapat mengalami kerusakan organ tubuh
seperti rusaknya paru-paru, ginjal, hati, otak, jantung, usus, dan sebagainya.
Kerusakan jaringan pada organ tubuh akan merusak fungsi organ tubuh
tersebut sehingga berbagai penyakit timbul. Hepatitis, HIV/AIDS, sifilis, dan
penyakit lainnya. Selain itu, pemakai narkoba tidak hanya mengalami
gangguan kesehatan, namun juga gangguan psikis serta kerusakan mental dan
moral.
Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 1977
tentang Narkotika “Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa,mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan-golongan sebagaimana
terlampir dalam Undang-undang Ini atau yang kemudian ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan.”
Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja tentu
disebabkan oleh beberapa fakto rpendukung, di antaranya yaitu rasa penasaran
yang tinggi atau pun trend dan lingkungan pertemanan. Lingkungan
pertemanan menjadi salah satu factor pendukung yang paling tinggi seorang
remaja menggunakan narkoba, mungkin banyak dari mereka yang berawal dari
coba-coba karena bujukan teman dan berujung menjadi ketergantungan.
Kurangnya edukasi terkait bahaya narkoba di kalangan remaja juga dapat
membuat semakin meluasnya kasus penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan sekuluruh pemaparan latar belakang atas, penilitian ini
bermaksud untuk menggambarkan bagaimana cara mewujudkan generasi emas
tanpa narkoba di era mileneal.

1.2 Rumusan masalah


2. Bagaimana deskripsi generasi muda di era mileneal sekarang?
3. Apa saja dampak yang di timbulkan oleh narkoba terhadap generasi
muda?
4. Bagaimana mewujudkan generasi emas di era mileneal tanpa narkoba?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk memaparkan penggambaran reditas generasi muda di era
milenial sekarang?
2. Untuk mengungkapkan secara deskriptif dampak dampak yang di
timbulkan oleh narkoba terhadap mewujudkan generasi muda di era
milenial sekarang.
3. Mewujudkan generasi emas anti narkoba
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui tentang apa itu narkoba serta dampak dan
bahayanya.
2. Dapat mencegah penyalahgunaan dari narkoba.
3. Sebagai bahan referensi dalam belajar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Apa itu Narkoba?

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat


terlarang. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan
singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. (Wikipedia)

2.2 Apa dampak negatif Narkoba untuk remaja?

a. Dampak narkoba terhadap fisik :

 Berat badannya akan turun secara drastis.


 Matanya akan terlihat cekung dan merah.
 Mukanya pucat.
 Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
 Tangannya dipenuhi bintik bintik merah.
 Buang air besar dan kecil kurang lancar.
 Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

b. Dampak narkoba terhadap emosi :

 Sangat sensitif dan mudah bosan.


 Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap
membangkang.
 Emosinya tidak stabil.
 Kehilangan nafsu makan.

c. Dampak narkoba terhadap perilaku :

 Malas.
 Sering melupakan tanggung jawab.
 Jarang mengerjakan tugas-tugas.
 Menunjukkan sikap tidak peduli.
 Menjauh dari keluarga.
 Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan.
 Menggadaikan barang-barang berharga di rumah.
 Sering menyendiri.
 Takut akan air.
 Bersikap manipulatif.
 Mengalami nyeri kepala.
 Mengalami nyeri atau ngilu di sendi- sendi tubuhnya.

2.3 Penyalahgunaan narkoba oleh remaja

Dilansir dari Kominfo.jatimprov.go.id, pada tahun 2021, angka coba


pakai penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja mencapai 57 persen dari
total seluruh penyalahgunaan narkoba. Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) menjabarkan, bahwa 82,4 persen anak berstatus pemakai, 47,1 persen
sebagai pengedar, dan 31,4 persen sebagai kurir. Angka tersebut tentu
terdengar sangat miris, remaja yang seharusnya menjadi generasi penerus
bangsa malah sudah tercemar dengan narkoba.

Maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja tentu


disebabkan oleh beberapa faktor pendukung, diantaranya yaitu rasa penasaran
yang tinggi atau pun trend dan lingkungan pertemanan. Lingkungan
pertemanan menjadi salah satu faktor pendukung yang paling tinggi seorang
remaja menggunakan narkoba, mungkin banyak dari mereka yang berawal dari
coba-coba karena bujukan teman dan berujung menjadi ketergantungan.
Kurangnya edukasi terkait bahaya narkoba di kalangan remaja juga dapat
membuat semakin meluasnya kasus penyalahgunaan narkoba.

2.4 Bagaimana Mewujudkan Generasi Emas Anti Narkoba?

 Memahami bahaya narkoba terhadap fisik dan mental. Penyalahgunaan


narkoba punya dampak negatif yaitu perilaku yang berubah negatif, sering
melakukan pelanggaran, emosi tidak stabil, mudah tersinggung, hingga
melakukan pelanggaran hukum untuk mendapatkan narkoba.
 Memilih lingkungan pergaulan yang positif sesuai dengan hobi, minat dan
bakat.Lingkungan yang positif akan membentuk rasa percaya diri dan
penghargaan terhadap diri sendiri. Psikolog Myrna Anissaniwaty menyatakan
kondisi ini akan membuat generasi muda selalu berorientasi pada
pengembangan diri dalam setiap pengambilan keputusan.
 Berani menghadapi masalah. Generasi muda yang terbiasa melatih pikiran
positif akan lebih percaya diri dalam menghadapi masalah.
 Dukungan orang tua. Dukungan dari orang tua dalam memecahkan masalah
akan membantu menjauhkan generasi muda dari narkoba sebagai pelarian
masalah.
 Rutin berolahraga.Olahraga menjadi kegiatan positif yang menjauhkan
generasi muda dari pengaruh dan penyalahgunaan narkoba. Olahraga mampu
meningkatkan hormon endorfin dan dopamin yang memberi efek bahagia dan
mengurangi stres.
 Pengendalian diri. Kita harus berani mengatakan TIDAK pada narkoba
meski hanya untuk alasan coba-coba.

2.5 Bagaimana deskripsi generasi emas di era millenial sekarang?


Generasi emas adalah generasi masa depan sebagai sumber daya
manusia (SDM) yang perlu mendapat perhatian serius dalam era millenial saat
ini karena generasi emas mempunyai peran yang sangat strategis dalam
mensukseskan pembangunan nasional.

Mutu generasi emas akan menjadi modal dasar bagi daya saing bangsa
terutama di era masyarakat berpengetahuan. Peningkatan mutu generasi emas
hanya dapat dilakukan melalui pendidikan yang bermutu.

Generasi yang cerdas harus diterapkan sejak dini, yaitu dengan :

1. Memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni produktif dan inovatif.


2. Damai dalam interaksi sosialnya, dan berkarakter yang kuat.
3. Sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan
4. Berperadaban unggul.

Eksistensi generasi milenial (generasi muda) dalam era globalisasi arus


teknologi yang sekarang berbasis era digital menuntut kompetensi para
generasi muda yang berperan untuk kemajuan bagi bangsa kedepannya sebagai
geneasi generasi yang akan melanjutkan estafet kepemipinan ke arah yang
lebih baik agar negara dan bangsa Indonesia lebih baik & maju menuju
Indonesia emas.

Generasi muda harus lebih peduli terhadap diri dan masa depannya,
meningkatkan imun terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
selekif dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan
narkotika dan selalu membentengi diri dengan agama agar menjadi insan
pelajar yang mempunyai imtaq/iptek berakhlak yang mulia sehingga menjadi
generasi Millenial Kreatif, Aktif, dan Inovatif Tanpa Narkoba. Problema ini
sebagai tantangan yang besar buat kita semua untuk saling bahu membahu dan
bekerja sama dalam mempersiapkan dan mewujudkan generasi-generasi
milenial yang sehat tanpa narkotika menuju Indonesia emas.

“Generasi Millenial Sehat, Kuat, Hebat tanpa Narkotika”


BAB III

METODE PENULISAN
3.1 Jenis & Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan


pendekatan observasi deskripsi. Metode kuantitatif adalah penelitian ilmiah
yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang
berkaitan dengan suatu fenomena. Metode penelitian observasi deskriptif
merupakan penelitian yang datanya himpun dengan cara peneliti melakukan
observasi atau pengamatan. Penelitian observasi juga diartikn sebagai suatu
proses penyelidikan dengan menggunakan metode pengamatan. Prinsip dari
metode penelitian ini adalah mengamati perilaku subyek, subyek adalah orang
yan teliti sedangkan obyek adalah aspek yang diteliti. Kegiatan mengamati
tidak haya menggunakan panca indra mata (visual) tetap juga melibatkan
beberapa panca indra. Beberapa karakteristik penelitian observasi diantaranya :

1. Dalam pelaksanaannya menggunakan penngamatan.


2. Mempunyai arah yang khusus.
3. Sistematik.
4. Bersifat kuantitatif.
5. Diikuti pencacatan segera (pada waktu berlangsung)
6. Menuntut keahlian.
7. Hasilnya dapat di cek dan di buktikan.

3.2 Batasan Istilah

1. Generasi emas : Generasi emas adalah generasi masa depan sebagai


sumber daya manusia (SDM) yang perlu mendapat perhatian serius dalam
era millenial saat ini karena generasi emas mempunyai peran yang sangat
strategis dalam mensukseskan pembangunan nasional.
2. Narkotika : Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, dijelaskan bahwa   Narkotika adalah zat
atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam
golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini.
Narkotika di satu sisi merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di
bidang pengobatan atau pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan di sisi lain dapat pula menimbulkan ketergantungan yang
sangat merugikan apabila disalahgunakan atau digunakan tanpa
pengendalian dan pengawasan yang ketat dan saksama.
3. Napza : NAPZA merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan
bahan adiktif lainnya baik zat alami atau sintetis. NAPZA dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Ketiga
istilah tersebut mengacu pada kelompok senyawa yang dapat
menyebabkan kecanduan.
4. Millenial : Milenial adalah kelompok demografi setelah Generasi X. Tidak
ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para
ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal
kelahiran kelompok ini hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.
5. Remaja : Remaja adalah waktu manusia berumur 12-17 tahun. Pada masa
remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula
disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-
anak menuju dewasa.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di suatu tempat lebih tepatnya di BTN


Minasa Upa kelurahan Gn. Sari, Kecamatan Rappocini, Makassar, Sulawesi
Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November- Desember tahun
2022.
3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Teknik pengumpulan data yang pertama adalah observasi yaitu suatu


teknik yang dilakukan dengan pengamatan langsung. Peneliti langsung melakukan
pengamatan di tempat penelitian terhadap suatu objek terkait untuk diamati
menggunakan panca-indra yang kemudian dikumpulkan dalam suatu catatan
maupun alat rekam.

2. Wawancara

Metode penelitian menggunakan teknik wawancara dilakukan dengan cara


melakukan tanya jawab dengan responden atau informan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan untuk penelitian. Wawancara digunakan untuk
menggali informasi atau persepsi subjektif dari informan terkait topik yang ingin
diteliti. Peneliti sebelumnya harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan wawancara
terlebih dahulu.

3.5 Teknik Analisis Data

Karena metode penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini
adalah metode kualitatif, maka teknik analisis data yang digunakan juga adalah
teknik analisis data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (1992:16), 4
komponen utama analisis data kualitatif adalah:

1. Data Collection : Proses mengumpulkan semua data yang ada. Pada


proses ini peneliti turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan
data dengan teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi,
dan dokumentasi
2. Data reduction : Proses mereduksi data. Data yang dikumpulkan oleh
peneliti dari proses data collection sangatlah banyak. Sehingga
diperlukan proses mereduksi data, yaitu memilah data yang ada,
memilih hal-hal yang pokok, kemudian dirangkum.
3. Data display : Proses penyajian data. Setelah data direduksi, data
kemudian disajikan. Penyajian data biasanya berbentuk uraian atau
teks naratif, bagan, table, flowchart, dan sejenisnya.
4. Conclusion : Proses membuat kesimpulan. Setelah menyajikan data,
penulis kemudian menarik kesimpulan berdasarkan data yang
dikumpulkan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat
berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih
samar-samar
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini berfokus pada rumusan masalah dan tujuan


penelitian yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya. Metode yang
digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif sehingga wawancara
dipilih sebagai metode pengumpulan data yang akurat. Adapun responden
dalam penelitian ini berjumlah 2 orang. Hasil penelitian akan diuraikan sebagai
berikut :

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di suatu lokasi sebagai berikut :

Perumahan Minasa Indah Residence terletak di area Kota Makassar.


Tempat ini merupakan suatu perumahan dimana ada banyak generasi muda
yang melakukan aktivitas.

2. Gambaran Umum Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang merupakan


masyarakat sekitar yang menjadi objek observasi deskriptif. Responden
memiliki rentan umur 30-40 tahun, berkelamin perempuan dan laki laki.
Responden dipilih melalui rekomendasi masyarakat sekitar yang memilih
responden tersebut karena latar belakang keluarga yang memiliki kaitan
dengan tema penelitian ini. Berikut deskripsi umum mengenai responden
dalam penelitian ini :

a. Responden I
Responden pertama memiliki inisial M. Responden adalah perempuan
berusia 39 tahun dan responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT).
Wawancara responden M dilakukan pada 3 Desember 2022 pukul 15.00-
15.30 di Perumahan Minasa Indah Residence, Kota Makassar.

b. Responden II
Responden kedua memiliki inisial AAM/A. Responden adalah laki laki
berusia 40 tahun dan responden adalah wiraswasta. Wawancara responden
A dilakukan pada 3 Desember pada pukul 16.00-16.30 di Perumahan
Minasa Indah Residence, Kota Makassar.

3. Dekripsi Hasil Wawancara


Setelah memaparkan gambaran umum, berikut akan disajikan hasil dari
penelitian dari penelitian yang akan terfokus menjadi beberapa bagian,
yaitu :

a. Latar belakang

Latar belakang para remaja memakai narkoba bisa di pandang dari 2


sudut pandang yang berbeda, yakni sudut pandang dari keluarga dan
lingkungan. Jika dipandang dari sudut pandang lingkungan, responden
M berpendapat bahwa :

“ Disekitar perumahan sini biasanya remaja yang memakai narkoba


dikarenakan beberapa faktor pendukung, diantaranya yaitu rasa
penasaran yang tinggi ataupun trend dan lingkungan pertemanan.
Lingkungan pertemanan menjadi faktor pendukung remaja
menggunakan narkoba.”

Sedangkan menurut responden A, latar belakang remaja menggunakan


narkoba dari perspektif lingkungan adalah :

“ Seorang pemakai biasanya dari faktor sosial, dimana biasanya itu


seorang pemakai terbawa arus lingkungan pertemanan. Awalnya hanya
coba coba eh keterusan.”

Yang kedua adalah latar belakang remaja menggunakan narkoba dari


sudut pandang keluarga. Responden A menyatakan :

“ Anak- anak memakai biasanya untuk mengalihkan masalah yang ada


dirumah.”

Sedangkan menurut responden M, latar belakang remaja menggunakan


narkoba dari perspektif keluarga adalah :

“ Kebanyakan remaja memakai narkoba karea tidak diperhatikan oleh


orang tuanya. Ada yang memakai karena ingin mengambil perhatian
orang tuanya, dan ada juga yang memakai karena ingin melupakan
masalah yang ada di rumah”

b. Pendapat tentang generasi emas sekarang

Peneliti bertanya pendapat tentang generasi emas sekarang. Responden


M menuturkan bahwa :
“saat ini generasi emas (generasi muda) yang seharusnyaya
meneruskan cita-cita bangsa, untuk memimpin dan mengatur sebuah
Negara, yang seharusnya memiliki kepribadian yang baik, kecerdasan
yang di landasi dengan ilmu dan wawasan yang luas, memiliki jiwa
yang semangat, pikiran terbuka dan tujuan yang baik, berbobot dan
bermanfaat serta berguna untuk kemajuan bangsa dan Negara.
Sayangnya generasi muda Indonesia pada saat ini telah banyak
terjerumus pada dunia modernisasi dan westernisasi sehingga
melupakan adat ketimuran yang kita miliki yang di kenal oleh Negara
lain sebagai Negara yang menjunjung tinggi moral dan adat kesopanan
tapi fakta mengatakan lain. Generasi Indonesia saat ini mengalami
krisis identitas dan korban dari gaya hidup hedonisme barat. Semakin
banyak life style dari luar Negara Indonesia yang masuk semakin tidak
terkandali generasi muda Indonesia saat ini.”

Sedangkan menurut responden A mengatakan bahwa :

“Jika bicara tentang generasi muda, banyak hal yang menjadi sorotan
dan kesedihan bersama dan tidak ada habis habisnya. Generasi emas
sekarang banyak yang membanggakan kata labilnya sebagai alasan
untuk terus berbuat kesalahan. Misalnya : coret coret baju setelah UN
adalah betuk karena mereka labill, belum tau rasanya cari uang yang
susah payah pastinya dan mereka bangga akan hal itu. Fakta keduanya
adalah terlalu malas dan tidak mau tahu akan apapun, sibuk dengan
dunianya sendiri sehingga hilang sikap kritis dari diri mereka. Yang
ketiga, mereka terlena... terlena akan segala hal. Namun alasan yang
saya kemukakan ini tidak sepenuhnya berlaku pada generasi muda kita
saat ini. Masih banyak generasi muda yang cerdas dari segi IQ dan EQ.
Tapi, bukan berarti kita memusuhi mereka, rangkul mereka dan
bimbing sama sama supaya menjadi apa yang di inginka oleh orang
tuanya, bangsa dan negara.”
c. Pendapat tentang mewujudkan generasi emas anti narkoba
Peneliti menanyakan pendapat tentang mewujudkan generasi emas,
Responden A mengatakan bahwa :

“ Menurut saya ketauhi tentang aktivitas yang dilakukan oleh para


remaja, tetapkan aturan konsekuensinya, mengetauhi teman teman para
remaja.

Menurut responden A :

“ Mungkin bisa dari mengetauhi siapa siapa saja temannya, apa yang
dia lakukan setiap harinya, perhatikan obat obat apa saja yang ada di
kamarnya, dan berikan dukungan lebih. Itu aja sih”
BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa terjadinya
penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor
yakni : faktor internal dan eksternal. Tetapi pada akhirnya narkoba hanya
menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan
pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi
muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.

Narkoba merupakan barang yang sangat amat berbahya dan bisa merusak sistem
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian menjadi semakin buruk

Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan
agama sudah saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada Narkoba” atau say “ No To
Drugs”. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih
berprestasi dan mandiri. Jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya
karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat mengahancurkan fisik dan
menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan narkoba.

5.2 Saran

1.Perlu adanya tindakan tindakan baik dari orang tua, sekolah dan dari pemerintah
untuk mengawasi tindakan remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada
kenakalan remaja

2. Perlunya penanaman nilaai moral, pendidikan dan nilai religious pada diri
seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Millenial

https://g.co/kgs/zN1yR9

Pengertian Observasi depkriptif


https://www.academia.edu/8916891/Penelitian_Observasi_Deskriptif

Pengertian penelitian kuantitatif

https://g.co/kgs/ZDK2Wr

Penyalah gunaan narkoba oleh remaja

https://sukabumikab.bnn.go.id/penyebab-penyalahgunaan-narkoba-kalangan-
remaja-solusinya/

Pengertian narkoba

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Narkoba

Pengertian Narkotika

https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/

Pengertian NAPZA

https://hpu.ugm.ac.id/2020/05/07/napza-zat-candu-yang-berbahaya/
#:~:text=NAPZA%20merupakan%20singkatan%20dari%20narkotika,senyawa
%20yang%20dapat%20menyebabkan%20kecanduan

Remaja

https://g.co/kgs/5o2o6Q
LAMPIRAN

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai