Disusun oleh :
MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "
Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry.......................................3
2.2 Jenis-Jenis Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry.......................................3
2.3 Metode Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry............................................5
BAB III......................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
membantu meningkatkan produktivitas kerja, menurunkan biaya perawatan
kesehatan, dan meningkatkan citra perusahaan. Bagi masyarakat, pengendalian
bahaya dapat membantu mengurangi beban ekonomi dan sosial akibat penyakit
akibat kerja.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pengendalian teknik adalah upaya untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya
pada sumbernya. Contoh pengendalian teknik antara lain:
Pengendalian pribadi adalah upaya untuk melindungi pekerja dari bahaya dengan
menggunakan alat pelindung diri (APD). Contoh pengendalian pribadi antara lain:
4
bahaya dan meningkatkan keselamatan kerja di tempat kerja.perlu
dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain:
1. Pengendalian teknis
2. Pengendalian administratif
5
b. Pemilihan alat pelindung diri (APD), yaitu memberikan APD yang sesuai
untuk melindungi pekerja dari bahaya.
c. Pembelajaran dan pelatihan, yaitu memberikan pelatihan kepada pekerja
tentang bahaya di tempat kerja dan cara bekerja dengan aman.
1. Elimination (Penghilangan)
Prinsip ini merupakan metode pengendalian bahaya yang paling efektif, yaitu
dengan menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja. Misalnya, mengganti
bahan kimia berbahaya dengan bahan yang lebih aman, atau mengganti proses
produksi yang berbahaya dengan proses yang lebih aman.
2. Substitution (Penggantian)
Prinsip ini mirip dengan prinsip eliminasi, yaitu dengan mengganti sumber bahaya
dengan sumber yang tidak berbahaya atau lebih aman. Misalnya, mengganti alat
kerja yang berbahaya dengan alat kerja yang lebih aman, atau mengganti prosedur
kerja yang berbahaya dengan prosedur kerja yang lebih aman.
3. Engineering control
6
Suatu langkah memodifikasi bahaya, baik memodifikasi lingkungan kerja.
ataupun memodifikasi alat-alat kerja. Meliputi cara pengendalian bahaya baik
berdasarkan spesifikasi saat menentukan desain awal.
4. Administrasi control
Langkah terakhir yang digunakan bila memang cara-cara diatas tidak bisa
dilakukan adalah dengan memakai APD (alat pelindung diri) seperti Topi
keselamatan (Helmet), kacamata keselamatan, Masker, Sarung tangan, earplug,
Pakaian (Uniform) dan Sepatu Keselamatan. Pengendalian ini merupakan
pegendalian terakhir pada hirarki pengendalian bahaya. APD digunakan oleh
pekerja untuk melindungi pekerja dari bahaya (hazard) yang terdapat di
lingkungan kerja.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep dasar dari higiene industri adalah agar seorang tenaga kerja berada dalam
keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin
keadaan kesehatan dan produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada
keseimbangan yang positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan
akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja dan kapasitas kerja.
Pengendalian bahaya dalam higiene industri merupakan suatu proses yang penting
untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja. Dengan mengendalikan
bahaya di tempat kerja, kita dapat mencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan
memastikan bahwa pekerja dapat bekerja dengan aman dan sehat.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2207
tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga: Jakarta; 2012.