Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGENDALIAN BAHAYA DALAM HYGIENE INDUSTRY

Dosen pengampu: Dr. Tri Niswati Utami, S. Pd, M.Kes

Disusun oleh :

kelompok 6 ( ikm9/ sem 3)

Ainun jawahir (0801222439)

An’nas tasya rahmadhani (0801221127)

Dilla fitri utami (0801221121)

Imelita Rahyuni Ritonga (0801222441)

Ira agustin (0801222436)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "
Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Medan, 22 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry.......................................3
2.2 Jenis-Jenis Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry.......................................3
2.3 Metode Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry............................................5
BAB III......................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

pengendalian bahaya dalam higiene industri adalah untuk melindungi


pekerja dari berbagai bahaya yang dapat mengancam kesehatan dan
keselamatannya. Bahaya-bahaya tersebut dapat berupa bahaya fisika, kimia,
biologi, dan ergonomi. Bahaya fisika meliputi kebisingan, getaran, radiasi, suhu
ekstrem, dan tekanan udara. Bahaya kimia meliputi bahan kimia berbahaya,
seperti pestisida, pelarut, dan logam berat. Bahaya biologi meliputi
mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri, virus, dan jamur. Bahaya ergonomi
meliputi faktor-faktor fisik di tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera,
seperti posisi kerja yang tidak ergonomis, beban kerja yang berlebihan, dan
lingkungan kerja yang tidak nyaman. Pajanan terhadap bahaya-bahaya tersebut
dapat menyebabkan berbagai penyakit akibat kerja, seperti penyakit pernapasan,
penyakit kulit, penyakit otot dan tulang, dan kanker. Penyakit akibat kerja dapat
menyebabkan hilangnya produktivitas kerja, meningkatnya biaya perawatan
kesehatan, dan bahkan kematian, pengendalian bahaya dalam hygiene industry
dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain seperti dengan substitusi,
engineering control, administrative control, personal protective equipment (PPE).

Pengendalian bahaya dalam higiene industri harus dilakukan secara


menyeluruh dan berkelanjutan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pekerja
terlindungi dari bahaya dan dapat bekerja dengan aman dan sehat, Penerapan
pengendalian bahaya dalam higiene industri dapat memberikan manfaat yang
besar bagi pekerja, perusahaan, dan masyarakat. Bagi pekerja, pengendalian
bahaya dapat membantu mencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan
meningkatkan kualitas hidup. Bagi perusahaan, pengendalian bahaya dapat

1
membantu meningkatkan produktivitas kerja, menurunkan biaya perawatan
kesehatan, dan meningkatkan citra perusahaan. Bagi masyarakat, pengendalian
bahaya dapat membantu mengurangi beban ekonomi dan sosial akibat penyakit
akibat kerja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pengendalian bahaya dalam hygiene industry ?
2. Apa saja jenis jenis pengendalian bahaya dalam hygiene industry ?
3. Apa saja metode pengendalian bahaya dalam hygiene industry?

1.3 Tujuan Masalah


1. Dapat mengetahui apa pengertian dari pengendalian bahaya dalam hygine
industry.
2. Dapat mengetahui apa saja jenis jenis pengendalian bahaya dalam hygiene
industry.
3. Dapat mengetahui Apa saja metode pengendalian bahaya dalam hygiene
industry.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry

Pengendalian bahaya dalam hygiene industri adalah suatu upaya untuk


mengurangi atau menghilangkan risiko bahaya yang dapat mengancam kesehatan
dan keselamatan pekerja. Pengendalian bahaya merupakan salah satu prinsip dasar
dari hygiene industri.Tujuan pengendalian bahaya dalam hygiene industri adalah
untuk melindungi pekerja dari paparan bahaya, sehingga dapat terhindar dari
gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja. Pengendalian bahaya juga bertujuan
untuk meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi perusahaan.

Pemilihan metode pengendalian bahaya yang tepat harus disesuaikan


dengan jenis bahaya dan tingkat risiko yang ada. Pengendalian bahaya harus
dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan untuk memastikan bahwa
pekerja terlindungi dari paparan bahaya. Pengendalian bahaya merupakan hal
yang penting untuk dilakukan dalam setiap industri. Dengan menerapkan
pengendalian bahaya yang tepat, maka kesehatan dan keselamatan pekerja dapat
terlindungi, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan efisiensi
perusahaan.

2.2 Jenis-Jenis Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry

Di dalam pengendalian bahaya dalam hygiene industry terdapat tiga jenis


utama, yaitu:

1. Pengendalian teknik (engineering control)

3
Pengendalian teknik adalah upaya untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya
pada sumbernya. Contoh pengendalian teknik antara lain:

a. Memasang ventilasi untuk menghilangkan polutan udara


b. Mengganti proses produksi yang berbahaya dengan proses yang lebih
aman
c. *Menggunakan peralatan yang lebih aman

2. Pengendalian administratif (administrative control)

Pengendalian administratif adalah upaya untuk mengurangi bahaya dengan


mengubah cara kerja atau prosedur kerja. Contoh pengendalian administratif
antara lain:

a. Menyediakan pelatihan keselamatan kerja bagi pekerja


b. Menjadwalkan waktu kerja pekerja untuk mengurangi paparan bahaya
c. Menerapkan prosedurkerja yang aman

4. Pengendalian pribadi (personal protective equipment)

Pengendalian pribadi adalah upaya untuk melindungi pekerja dari bahaya dengan
menggunakan alat pelindung diri (APD). Contoh pengendalian pribadi antara lain:

a. Menggunakan masker untuk melindungi diri dari debu atau asap


b. Menggunakan sarung tangan untuk melindungi diri dari bahan kimia
c. Menggunakan kacamata pengaman untuk melindungi diri dari percikan
benda keras

Pengendalian bahaya yang paling efektif adalah dengan menggunakan kombinasi


dari ketiga jenis pengendalian tersebut. Misalnya, untuk mengendalikan bahaya
kebisingan, dapat dilakukan dengan memasang peredam kebisingan (pengendalian
teknik), membatasi waktu kerja pekerja di area yang bising (pengendalian
administratif), dan menyediakan alat pelindung diri berupa earplug atau earmuff
(pengendalian pribadi). Dalam memilih jenis pengendalian bahaya yang tepat,
Pengendalian bahaya yang efektif dapat membantu melindungi pekerja dari

4
bahaya dan meningkatkan keselamatan kerja di tempat kerja.perlu
dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain:

a. Jenis bahaya yang dihadapi


b. Tingkat keparahan bahaya
c. Biaya yang dibutuhkan

2.3 Metode Pengendalian Bahaya Dalam Hygine Industry


Metode pengendalian bahaya dalam higiene industri dapat dibagi menjadi
dua kategori utama, yaitu:

1. Pengendalian teknis

Pengendalian teknis adalah metode pengendalian yang bertujuan untuk


menghilangkan atau mengurangi bahaya di sumbernya. Metode ini merupakan
metode yang paling efektif dalam pengendalian bahaya. Beberapa contoh
pengendalian teknis antara lain:

a. Substitusi, yaitu mengganti bahan atau proses yang berbahaya dengan


bahan atau proses yang tidak berbahaya.
b. Isolasi, yaitu memisahkan bahaya dari pekerja.
c. Ventilasi, yaitu menghilangkan atau mengurangi bahaya dari udara di
tempat kerja.
d. Pengendalian kebisingan, yaitu mengurangi kebisingan di tempat kerja.
e. Pengendalian getaran, yaitu mengurangi getaran di tempat kerja.

2. Pengendalian administratif

Pengendalian administrative adalah metode pengendalian yang bertujuan untuk


mengurangi paparan bahaya terhadap pekerja. Metode ini digunakan jika
pengendalian teknis tidak dapat dilakukan atau tidak efektif. Beberapa contoh
pengendalian administratif antara lain:

a. Pengaturan waktu kerja, yaitu mengurangi waktu kerja pekerja di area


kerja yang mengandung bahaya.

5
b. Pemilihan alat pelindung diri (APD), yaitu memberikan APD yang sesuai
untuk melindungi pekerja dari bahaya.
c. Pembelajaran dan pelatihan, yaitu memberikan pelatihan kepada pekerja
tentang bahaya di tempat kerja dan cara bekerja dengan aman.

Dalam penerapannya, metode pengendalian bahaya dalam higiene industri harus


mengikuti hirarki pengendalian bahaya. Hirarki pengendalian bahaya adalah suatu
urutan metode pengendalian bahaya dari yang paling efektif ke yang paling tidak
efektif. Hirarki pengendalian bahaya adalah sebagai berikut:

Prinsip pengendalian bahaya dalam higiene industri adalah untuk menghilangkan


atau mengurangi risiko bahaya terhadap kesehatan pekerja. Prinsip ini didasarkan
pada hirarki pengendalian bahaya (hazard control hierarchy), dan Prinsip
pengendalian bahaya dalam higiene industri ini harus diterapkan secara bertahap,
mulai dari metode yang paling efektif (eliminasi) hingga metode yang paling
terakhir (APD). Hal ini untuk memastikan bahwa risiko bahaya terhadap
kesehatan pekerja dapat dikendalikan secara efektif dan efisien, yang terdiri dari:

1. Elimination (Penghilangan)

Prinsip ini merupakan metode pengendalian bahaya yang paling efektif, yaitu
dengan menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja. Misalnya, mengganti
bahan kimia berbahaya dengan bahan yang lebih aman, atau mengganti proses
produksi yang berbahaya dengan proses yang lebih aman.

2. Substitution (Penggantian)

Prinsip ini mirip dengan prinsip eliminasi, yaitu dengan mengganti sumber bahaya
dengan sumber yang tidak berbahaya atau lebih aman. Misalnya, mengganti alat
kerja yang berbahaya dengan alat kerja yang lebih aman, atau mengganti prosedur
kerja yang berbahaya dengan prosedur kerja yang lebih aman.

3. Engineering control

6
Suatu langkah memodifikasi bahaya, baik memodifikasi lingkungan kerja.
ataupun memodifikasi alat-alat kerja. Meliputi cara pengendalian bahaya baik
berdasarkan spesifikasi saat menentukan desain awal.

4. Administrasi control

Mengatur interaksi antara pekerja dengan alat-alat atau lingkungan kerja,


mengatur shift kerja, mengurangi waktu para pekerja di area yang mengandung
bahaya tinggi dan memberikan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya
supaya dapat bekerja dengan aman.

5. APD (Alat Pelindung Diri]

Langkah terakhir yang digunakan bila memang cara-cara diatas tidak bisa
dilakukan adalah dengan memakai APD (alat pelindung diri) seperti Topi
keselamatan (Helmet), kacamata keselamatan, Masker, Sarung tangan, earplug,
Pakaian (Uniform) dan Sepatu Keselamatan. Pengendalian ini merupakan
pegendalian terakhir pada hirarki pengendalian bahaya. APD digunakan oleh
pekerja untuk melindungi pekerja dari bahaya (hazard) yang terdapat di
lingkungan kerja.

Metode pengendalian bahaya harus dipilih berdasarkan tingkat risiko bahaya,


biaya, dan kemudahan penerapan. Metode pengendalian bahaya yang paling
efektif adalah metode yang dapat menghilangkan atau mengurangi bahaya di
sumbernya.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Higiene Industri adalah spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya


yang melakukan penilaian pada faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan
kuantitatif di lingkungan kerja Perusahaan, yang hasilnya digunakan untuk dasar
tindakan korektif pada lingkungan, serta pencegahan, agar pekerja dan masyarakat
di sekitar perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja.

Konsep dasar dari higiene industri adalah agar seorang tenaga kerja berada dalam
keserasian sebaik-baiknya, yang berarti bahwa yang bersangkutan dapat terjamin
keadaan kesehatan dan produktifitas kerjanya secara optimal, maka perlu ada
keseimbangan yang positif-konstruktif, antara unsur beban kerja, beban tambahan
akibat dari pekerjaan dan lingkungan kerja dan kapasitas kerja.

Pengendalian bahaya dalam higiene industri merupakan suatu proses yang penting
untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja. Dengan mengendalikan
bahaya di tempat kerja, kita dapat mencegah terjadinya penyakit akibat kerja dan
memastikan bahwa pekerja dapat bekerja dengan aman dan sehat.

3.2 Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan


makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
“Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun para pembaca."

8
DAFTAR PUSTAKA

Suryansyah, Y. Evaluasi Higiene dan Sanitasi Jasaboga di Jalan Gayungsari


Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2018; 10(2): 165-174.

Chandra, B. Pengantar kesehatan lingkungan. Buku kedokteran. Jakarta. EGC;


2006

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.04.12.2207
tentang Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga: Jakarta; 2012.

Thaheer H. 2005. Sistem Manajemen HACCP. Bumi Aksara, Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka


Cipta

OHSAS 18001. (2007). Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.

Ramli, S. (2011). Pedoman Praktis Manajemen Risiko dalam Perspektif K3 OHS


Risk Management. Jakarta: Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai