Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH DASAR AKUNTANSI 2

KELOMPOK 3:

1. Ketut Darmawan
2. Kadek Ayu Srimertasih
3. Putu Partiasih
4. Luh Putri Maharani

1
BAHAN AJAR`
Risiko kecelakaan kerja dalam bidang akuntansi

A. Pengertian Kecelakaan Kerja


Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang berhubungan dengan segala
kegiatan kerja dan kecelakaan tersebut bersifat tidak terduga serta tidak dkehendaki.
Kecelakaan kerja berkaitan erat dengan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3).
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen yang memproteksi pekerja,
perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan
kerja.Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh
perusahaan.K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan
kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya
(cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang
yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang.

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor utama yang sangat
penting bagi setiap tenaga kerja, karena K3 merupakan bentuk perlindungan kerja
penyakit atau akibat kerja yang diakibatkan kecelakaan atau insiden sewaktu pekerjaan
berlangsung. K3 merupakan serangkaian instrument yang berdaya guna untuk
melindungi tenaga kerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari
bahaya yang ditimbulkan dari bahaya akibat kecelakaan kerja.K3 sudah digalang dan
diperhatikan penuh oleh pemerintah yaitu dengan mengeluarkan pasal atau dasar
hukum.Salah satu programnya adalah JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja.Kesehatan kerja (Occupational Health) merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan
faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini Dosen,
Mahasiswa, dan Karyawan). Bahaya pekerjaan seperti halnya masalah kesehatan
lingkungan lain bersifat akut dan kronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya
mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor utama yang sangat
penting bagi setiap tenaga kerja, karena K3 merupakan bentuk perlindungan kerja
penyakit atau akibat kerja yang diakibatkan kecelakaan atau insiden sewaktu pekerjaan

2
DAFTAR ISI

MAKALAH DASAR AKUNTANSI 2.....................................................................................................1


BAHAN AJAR`.................................................................................................................................2
A. Pengertian Kecelakaan Kerja....................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................3
B.Pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap K3.......................................................................4
C. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja..........................................................................................5
D.Tindakan pencegahan terhadap resiko kecelakaan pekerjaan....................................................7

3
berlangsung. K3 merupakan serangkaian instrument yang berdaya guna untuk
melindungi tenaga kerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari
bahaya yang ditimbulkan dari bahaya akibat kecelakaan kerja.K3 sudah digalang dan
diperhatikan penuh oleh pemerintah yaitu dengan mengeluarkan pasal atau dasar
hukum.Salah satu programnya adalah JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja.Kesehatan kerja (Occupational Health) merupakan bagian dari
kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan
faktor potensial yang mempengaruhi kesehatan pekerja (dalam hal ini Dosen,
Mahasiswa, dan Karyawan). Bahaya pekerjaan seperti halnya masalah kesehatan
lingkungan lain bersifat akut dan kronis (sementara atau berkelanjutan) dan efeknya
mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama

B.Pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadap K3


a. Pemilik Usaha
Secara kesuluruhan, pemilik usaha atau pengusaha lah yang bertanggung
jawab terhadap keselamatan semua orang yang bekerja di dalam perusahaannya.
Sehingga salah satu elemen sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
(SMK3) yakni adanya komitmen secara tertulis dan ditandatangani oleh direktur atau
pemilik usaha. Komitmen tersebut berisi tentang pernyataan untuk menjamin
keselamatan, menyediakan tempat kerja yang aman dan ramah terhadap manusia atau
pun lingkungan.
b. Pengurus
Pengurus atau manajemen perusahaan adalah orang yang diserahi tugas untuk
mengelola jalannya usaha, memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan yang
dikehendaki oleh pemilik modal atau usaha, termasuk mengupayakan keselamatan aset
perusahaan (manusia dan properti). Jajaran pengurus di dalam perusahaan mulai dari
fungsi tertinggi, yakni pucuk pimpinan atau biasanya general manager, section head
atau department manager, supervisor hingga fungsi terdekat dengan pelaksana kerja,
yaitu foreman atau leader di lapangan. Dari semua jabatan dan fungsi tersebut masing-
masing memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan orang dan properti yang
berada di bawah pengawasannya. Semakin tinggi jabatan, semakin banyak
bawahannya, maka semakin berat tanggung jawabnya

4
c. Saffety Officer
Safety officer membantu pengurus dalam mengidentifikasi potensi-potensi
bahaya yang ada di perusahaan, mengidentifikasi regulasi dan standar K3 yang perlu
dipenuhi, dan memberikan saran-saran perbaikan yang sesuai dengan kondisi
perusahaan. Semua saran-saran tersebut dituangkan dalam program K3
d. Pekerja
Pelaksana kerja adalah objek dalam penerapan K3. Mereka memiliki
kewajiban dan juga hak dalam penerapan K3, yang dalam undang-undang disebutkan
sebagai berikut:
o Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
yang diwajibkan;
o Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan
dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
o Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat kesehatan dan
keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan
olehnya, kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas
dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan;
o Jaga kebersihan dan kerapihan di tempat kerja;
o Segera laporkan/informasikan kepada atasan setiap kondisi tidak aman di
tempat kerja

C. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja


Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan, penyebab utama kecelakaan kerja,
yaitu faktor manusia dan faktor fisik. Kedua faktor tersebut ada dalam masalah pokok
dari kecelakaan kerja itu sendiri. Secara detail, faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja
sebagai berikut :
1. Sistem manajemen
Sudah seharusnya sistem manajemen sebelum, saat, dan setelah pekerjaan
dilakukan itu perlu diperhatikan. Kesalahan atau penyimpangan dari sistem
manajemen juga dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Contoh penyimpangan sistem
manajemen, yaitu sikap atau tindakan yang tidak memperhatikan manajamen K3,
kurangnya sistem pengawasan, ketidakjelasan prosedur kerja atau SOP, organisasi

5
atau struktur pengurus yang lemah, pemeliharaan, sistem penerangan yang kurang
diperhatikan, tidak adanya standar dalam melakukan pekerjaan.
2. Faktor Manusia
Manusia dianggap sering sekali melakukan hal-hal tertentu atau memiliki
tingkah laku yang dapat menyebabkan bahaya bagi dirinya sendiri atau lingkungan
sekitar. Tindakan yang dimaksud dapat berupa tindakan yang ceroboh, acuh tak acuh
terhadap lingkungan, tidak teliti, lengah, melakukan penyimpangan tindakan, dan
sebagainya.
3. Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan yang tidak sesuai dengan seharusnya tentu dapat memicu
kecelakaan kerja. Berikut contoh kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja
1) Tata ruang yang tidak ergnomi
2) Keadaan bising yang ada dan/atau timbul dilingkungan kerja
3) Alur kerja yang tidak sesuai dengan SOP
4) Alat kerja yang tidak dalam kondisi siap pakai atau prima
5) Instalasi listrik yang terkadang terabaikan
4. Pemerintah
Pemerintah disini bukan tindak langsung dari para personel pemerintah,
melainkan kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang meliputi
berbagai bidang. Berikut contohnya :
1) Di bidang pendidikan, apakah K3 mendapat perhatian khusus? Sebagai
contoh, materi K3 dimasukan dan diwajibkan dalam kegiatan belajar, jadi
para lulusan terbaru sudah siap paham dengan pengetahuan K3
2) Di bidang politik, bagaimana peran organisasi perburuhan? Sejauh mana
tindakan mereka dalam memperjuangkan perlindungan bagi para pekerja dan
pegawai.
3) Di bidang hukum, bagaimana peraturan perundang-undangan mengenai K3?
Apakah peraturan tersebut sudah diterapkan dengan baik dan benar.
5. Teknologi
Kemunculan teknologi mutakhir biasanya masih menjadi hal yang terlalu
awam bagi pekerja. Sosialisasi tentang teknologi baru itu harus sangat diperhatikan
atau kecelakaan kerja bisa terjad. Oleh sebab itu, harus ada pengkajian dan penelitian
lanjut tentang perkembangan teknologi yang makin pesar belakangan ini guna
menekan angka kecelakaan kerja.

6
6. Sosial
Lembaga-lembaga sosial dalam sektor ketenagakerjaan, misalnya agen
asuransi, harus sembar memberikan penjelasan pentingnya K3 dalam bekerja.
Lembaga tersebut berperan sebagai penjaga atau pelindung konsumen beserta bahan
baku dan/atau hasil produksi mereka.
7. Ekonomi
Kondisi ekonomi yang lemah dapat memaksa para pekerja di lingkungan yang
apa adanya, misalnya serba tekanan sehingga menyebabkan lingkungan kerja yang
tidak kondusif dan aman.

D.Tindakan pencegahan terhadap resiko kecelakaan pekerjaan

Metode meningkatkan keselamatan kerja dalam industri diklasifikasikan menjadi


beberapa poin sebagai berikut :
1) Peraturan
Peraturan ini berupa perjanjian atau ketentuan mengenai beberapa hal
yang harus dipatuhi dan dilaksanakan.
2) Standarisasi

7
Standarisasi merupakan penetapan standar-standar atau batas-batas
yang bersifat resmi, semi resmi, maupun tidak resmi.
3) Pengawasan
Pengawasan merupakan tindakan usaha penegakan peraturan yang
harus dipatuhi dan merupakan tindakan deteksi awal ketika terjadi
penyimpangan dari peraturan
4) Riset teknis
Riset teknis merupakan hal-hal yang meliputi tindakan penyelidikan,
penelitian, dan pencegahan dari potensi bahaya di dalam dan/atau luar
lingkungan kerja.
5) Riset medis
Riset medis merupakan penelitian dampak yang sifatnya fisiologis
dan/atau patologis dari faktor-faktor potensi bahaya dilingkungan tempat
kerja, termasuk juga teknologi yang digunakan.
6) Riset psikologis
Riset psikologis merupakan tindakan penyelidikan dan penelitian pola-
pola psikologis yang dapat menyebabkan munculnya potensi bahaya.
7) Riset statistik
Merupakan upaya penelitian dan penyelidikan untuk mengetahui jenis
kecelakaan, waktu tejadinya kecelakaan, banyak korban, tipe korban, dan
penyebab kecelakaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai