Tujuan K3
Tujuan K3
Tentunya uraian tentang kepanjangan K3 tidak akan lengkap tanpa membahas tujuan,
fungsi, serta manfaatnya. Berikut tujuan yang ingin dicapai oleh bidang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja menurut Djamaludin Ramlan dalam Dasar-Dasar Kesehatan
Kerja (2006).
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan ilmu terapan sebagai upaya untuk
mencegah kecelakaan, kebakaran, pencemaran, penyakit, dsb. Inti dari K3
adalah sebagai bentuk pencegahan atau preventif. Semua itu adalah untuk
memenuhi kesejahteraan karyawan atau tenaga kerja.
Tujuan K3
Adapun tujuan K3 adalah sebagai berikut:
Alat
untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi semua
pekerjai baik itu buruh, petani, nelayan, pegawai, dan pekerja lainnya.
Untuk meningkatkan produktifitas pekerja dan efisiensi perusahaan. Hal
tersebut karena K3 adalah sebagai alat pencegahan, maka bermanfaat
dalam keuntungan perusahaan dalam segi keuangan, karena jika
terjadi kecelakaan kerja maka perusahaan perlu bertanggung jawab
dengan memberikan asuransi dan tentu akan menurunkan
produktivitas yang akan berpengaruh terhadap pendapatan
perusahaan. Sebaliknya, jika menerapkan K3 maka perusahaan akan
lebih produktif, karena angka absensi pekerja juga menjadi berkurang.
Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja atau penyakit akibat
hubungan kerja. Contohnya adalah pada masa pandemi saat ini, yaitu
virus Covid-19, maka di lingkungan kerja perlu dilakukan pencegahan
dengan melakukan protokol kesehatan, penyakit AIDS juga termasuk
dalam penyakit akibat hubungan kerja yang bisa melalui darah dari
penderita.
Efisiensi
sumber daya manusia dan mesin. Tenaga kerja yang ahli
dibidangnya merupakan aset SDM bagi perusahaan, maka perlu
dilindungi sehingga efisien. Selain itu dalam kecelakaan kerja
terkadang tidak luput akibat kesalahan manusia dalam
memperlakukan mesin sesuai prosedur K3 sehingga mesin dapat
rusak. Contohnya, dalam mengangkat alat ada petunjuk K3
mengangkatnya dalam posisi tubuh tertentu agar tidak kehilangan
kendali (terkait ergonomis). Jika tidak dilaksanakan, alat tersebut
beresiko jatuh kepada karyawan dan rusak.
Inspeksi.
Pengumpulan data.
Bimbingan, konseling, dan penyuluhan.
Pendidikan dan pelatihan K3.
Pemeliharaan
Terjadi
penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit yang terkait baik
secara kuantitatif, seperti jumlah dan frekuensi tenaga kerja yang
kecelakaan maupun kualitatif, seperti tingkat keparahan.
Penurunan jumlah jam kerja yang hilang akibat terjadi kecelakaan kerja
atau penyakit akibat kerja.
Rambu-rambu K3
Perbedaan makna rambu-rambu K3 adalah sebagai berikut: