PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja
karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/industri. Oleh karena itu
diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai
pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah
lulus sekolah.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah
Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan
sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang
belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian
professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan
teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik. Ada
dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/perusahaan atau instansi
tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program
keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat dan
bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai
pe Praktek nilaian dan penentuan kelulusan siswa.
1
Safety,Healthy,Environment (SHE) atau sering dikenal dengan Keselamatan Kesehatan
Kerja,dan Lingkungan Hidup (K3LH) adalah kebijakn yang diambil oleh suatu
perusahaan khususnya PT.ARD AUTO SERVICE bersama guna meminimalisir akan
terjadinya suatu kecelakaan pada suatu pekerjaan. Di dalam lingkungan kerja dan cara
bekerja adalah awal yang sangat penting untuk kelangsungan kesehatan dan keselamatan
bagi rekan rekan kerja, pemimpin, juga merupakan bagian dalam kesehatan dan
keselamatan kerja. Sebab undang-undang dan perusahaan yang baik melakukan hal ini.
Memahami keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tugas dan tanggung jawab oleh
karyawan dan perusahaan tempat anda bekerja. Hal ini akan membantu menjaga kondisi
kesehatan dan meminimalisirkan resiko cedera yang serius. Dalam dunia industry,
safety atau keselamatan kerja sangatlah penting khusus nya pada pekerjaan yang
memiliki resiko bahaya yang cukup tinggi misalnya saja usaha yang bergerak dibidang
alat berat. Memang yang nama nya kecelakaan itu tidak bisa di hindari 100%, tapi paling
tidak kita harus bisa meminimalisirkan akan adanya bahaya tersebut, karena pada
piramida kecelakaan telah terbukti bahwa kecelakaan yang terjadi adalah 75%
dikarenakan oleh factor kelalaian manusia (human error), dan bahkan ada yang
menyebutkan 100%. Untuk itu kita harus menganalisa akan adanya resiko bahaya yang
mungkin terjadi pada pekerjaan kita untuk dikurangi bahkan kalau bisa dihilangkan.
Salah satu usaha untuk mengurangi akan adanya resiko bahaya yang terjadi pada suatu
pekerjaan adalah dengan menggunakan APD (alat pelindung diri) yang lengkap,sesuai
standar. Alat Pelindung Diri (APD) tersebut misalnya safety shoes, safety helmet,
safety glasses, ear plug, ear muf, masker, resfigrator, hand glove, dan lain lain.
Menjaga kesehatan dengan cara menggunakan perangkat APD pada saat pekerjaan,
misalnya membersihkan debu pada air filter menggunakan masker, menggunakan ear
plug pada saat penggerindaan. Dan menggunakan sarung tangan pada saat pekerjaan
mengahadapi komponen tajam misalnya cylinder head. Sebuah insiden adalah sebuah
kejadian yang tidak diinginkan karena konsenkuensinya atau hasilnya bisa berlangsung
pada waktu yang singkat atau lama. Pengertian insiden diatas memberikan keluasan
definisi insiden. Baik itu yang menimbulkan kerugian atau tidak, selama memenuhi
pengertian di atas. Dalam hal ini insiden yang menimbulkan kerugian seperti fatal, Lost
Time Case (LTC/LTI), Resticed Work Case (RWC), Medical Tradment Case
2
(MTC) dan Firs aid Case (FAC), kerusakan peralatan atau perlengkapan. Sedangkan
insiden bisa jadi tidakmenimbulkan kerugian, Namun jika situasi yang sedikit berbeda
akan dapat menimbulkan kerugian. Misal, mobil dengan kecepatan tinggi menyalip
kendaraan didepannya tepat di tikungan tajam, dari sisi lain berlawanan datang sebuah
mobil. Dalam hal ini memang tidak terjadi tabrakan, namun dalam situasi yang sedikit
berbeda dapat mengakibatkan tabrakan.
Klasifikasi kecelakaan yang terjadi di PT. ARD AUTO SEVICE:
1. Kecelakaan fatal : Meninggal dunia akibat cidera dan kematian
2. Lost Time Case (LTC/LTI) : Cidera yang cukup serius sehingga korban tidak
dapat kembali mengerjakan tugas seperti biasa atau secara normal.
3. Restriced Work Case (RWC) : kasus yang menyebabkan korban ditugaskan
kepekerjaan lain atau bekerja kurang dari waktu kerja penuh atau bekerja dengan
tidak dapat memenuhi tugas normal sebagaimana mestinya pada jadwal kerja
selanjutnya.
4. Medical Treatment Case (MTC) : Kasus yang lebih serius dari FAC dan
memerlukan pertugasan medis dengan keahlian khusus untuk mengobatinya.
Diagnosa atau pertolongan pertama (meskipun diberikan oleh dokter ) tidak
dianggap sebagai Medical treatment.
5. First aid Case (FAC) : Semua cidera ringan yang memerlukan penanganan
pertolongan pertama dasar P3K atau ruang P3K.
3
hubungannya dengan kebersihan sangatlah penting dalam suatu pekerjaan atau
lingkungan. Begitu juga dengan sistem yang ada pada machine, misalnya system engine,
power train, electric, dan lain lain. Misalnya engine bisa overheating, stuck, low
power dan lain lain karena diakibatkan adanya kontaminasi pada system pendingin,
system pelumasan, sistem bahan bakar, dan sebagainya. Kemusdian power train system
bisa stuck atau jammed juga bisa diakibatkan oleh kontaminasi, yang mengakibatkan
kerugian pada perusahaan atau Reword Job pada dealer. Contoh dari peminimalan
kontaminasi dilingkungan PT.ARD AUTO SEVICE dengan menutup komponen yang di
bongkar ataupun membungkusnya dengan plastic wrap. Maka dari itu kontaminasi pada
suatu system harus dikontrol yaitu salah satunya dengan mengikuti
prosedur contamination Control. Dengan meminimalkannya kontaminasi yang terjadi
pada suatu pekerjaan atau tingginya tingkat Contamination Control yang sudah
dilakukan maka akan menghasilkan kualitas serta kuantitas pekerja yang baik dan
memberikan dampak yang positif bagi diri kita sendiri dan bagi perusahaan.
D. SYARAT PKL
Untuk dapat mengikuti program Praktik Kerja Lapangan (PKL), siswa harus memenuhi
syarat- syarat sebagai berikut:
1. Telah menyelesaikan semua kompetensi yang menjadi syarat kenaikan tingkat/semester
pada masing - masing Program Keahlian.
2. Bersedia ditempatkan dilokasi yang telah disediakan oleh panitia PKL.
3. Bersedia melunasi seluruh biaya administrasi PKL.
a. Persyaratan Siswa Yang Dapat Mengikuti PKL
Lulus semua Mata Diklat di tingkat sebelumnya dengan ketentuan nilai :
• Nilai Mata Diklat Normatif : Sesuai dengan KKM
• Nilai Mata Diklat Adaptif : Sesuai dengan KKM
• Nilai Mata Diklat Produktif : Minimal 7.50
• Mempunyai nilai untuk semua Mata Diklat pada semester sebelumnya.
• ·Untuk Prakerin periode Apri - Juni mempunyai nilai untuk semua mata diklat
semester IV.
4
o Untuk Prakerin periode Januari – Mei mempunyai nilai untuk semua mata
diklat Semester V.
o Memenuhi Standar Kompetensi Kualifikasi prakerin.
o Mengisi dan mematuhi Surat Perjanjian dengan Hubin yang diketahui oleh
orang tua .
o Mematuhi peraturan yang berlaku di Dunia Usaha/industri tempat PKL
b. Waktu dan Lamanya PKL
PKL dilaksanakan selama 5 bulan pada tingkat XI dan XII. Tempat PKL untuk
jurusan RPL adalah perusahaan swasta BUMN/BUMD, lembaga pendidikan,
organisasi, lembaga pemerintah, Perbankan, Rumah Sakit, industri,
konsultan software/hardware dan tempat lainnya yang berhubungan dengan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sedangkan tempat PKL untuk jurusan
TMO adalah Bengkel mobil / motor dan showrom.Tempat Praktek Kerja Lapangan
dicari sendiri oleh Siswa / Siswi.
5
6