I. Latar Belakang
Di saat krisis energi saat ini dan harga bahan bakar yang terus meroket
di seluruh dunia telah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
perlunya untuk menghemat bahan bakar. Tapi sekedar melakukan
pengehematan bahan bakar saja tidak akan membuat masalah ini
terselesaikan. Jika kita terus menggunakan bahan bakar fosil, bahkan
dalam jumlah yang rendah, suatu saat bahan bakar fosil pasti akan lenyap
dari muka bumi. Satu-satunya cara untuk membuat generasi di masa depan
dapat menikmati dunia seperti yang sekarang ini (bahkan lebih baik)
adalah dengan menemukan bentuk-bentuk energi baru. Energi biomassa
merupakan energi yang relatif baru bagi kita, sementara bahan bakar fosil
telah digunakan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Keduanya
memiliki keuntungan serta kerugian tersendiri.
II. Tujuan
Salah satu energi terbarukan adalah biomasa. Biomasa adalah istilah untuk
semua bahan yang dihasilkan oleh fotosintesis yang ada di permukaan bumi,
dimana sumber dari segala energi dalam biomasa adalah matahari. Biomasa dapat
digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan proses termal lainnya baik itu
industri kecil maupun menengah.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang mengacu pada bahan
biologis yang berasal dari organisme yang belum lama mati. Sumber-sumber
biomassa yang paling umum adalah bahan bakar kayu, limbah dan alkohol.
Biomassa sangat beragam jenisnya yang pada dasarnya merupakan hasil
produksi dari makhluk hidup. Biomassa dapat berasal dari tanaman perkebunan
atau pertanian, hutan, peternakan atau bahkan sampah. Biomassa (bahan organik)
dapat digunakan untuk menyediakan panas, membuat bahan bakar, dan
membangkitkan listrik, hat ini disebut bioenergi. Bioenergi berada pada level
kedua setelah tenaga air dalam produksi energi primer terbarukan di Amerika
Serikat.
Untuk kepentingan khusus, pemanfaatan biomassa menjadi solusi yang
sangat menjanjikan untuk permasalahan sampah di kota-kota besar. Pemanfaatan
sampah sebagai biomassa menjadi tenaga listrik meiaitji proses pembakaran
langsung (direct cornbustion) atau metalui proses pembuatan gas metana
(gasifikasi) dapat menjadi solusi, walaupun proyek ini lebih mahal dibandingkan
proyek pembangkit listrik lain untuk kapasitas yang setara.
Energi Biomassa limbah kelapa sawit merupakan salah satu sumber energi terbarukan
yang dapat menjawab kebutuhan energi alternatif di Indonesia. Limbah kelapa sawit
ini memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.
Untuk setiap 1 ton pengolahan tandan buah segar(TBS) akan dihasilkan 120 kg serat,
230 kg bungkil kosong, 60 kg cangkang. Dan setiap pengolahan 1 ton TBS
diperlukan antara 1-2 ton air untuk proses pembangkit, air ini diambil dari sungai di
sekitar pabrik. Pada Studi kasus di kab Tanah Laut menggunakan 30 ton TBS/jam,
sehingga limbah serat dan cangkang yang dihasilkan sebesar 3600 kg dan 1800 kg.
IV. Pembahasan
Pabrik kelapa dapat sawit menghasilkan tiga jenis limbah padat yaitu serat,
cangkang dan tandan buah kosong, produk sampingan dari limbah padat lainnya
adalah abu hasil pembakaran bahan bakar. Pemanfaatan limbah biomassa pada
saat ini adalah hanya untuk memenuhi energi pengolahan minyak kelapa sawit
melalui pembakaran langsung serat dan cangkang. Sementara itu tandan buah
kosong dan abu hasil pembakaran digunakan sebagai pupuk di perkebunan untuk
mengurangi konsumsi pupuk kimia dan mempertahankan kondisi iklim pohon
kelapa sawit didekatnya.
Sistem pembakaran biomassa lebih kompleks daripada sistem pembakaran bahan
bakar fosil dan umumnya memerlukan komponen tambahan di luar unit
pembakaran. Ini berarti bahwa komponen – komponen sistem pembakaran
biomassa harus terintegrasi dengan hati-hati untuk memastikan keberhasilan
pembangkit dan beroperasi tanpa adanya gangguan. Bila dibandingkan dengan
bahan bakar fosil penggunaan bahan bakar biomassa sebagai sumber energi
memiliki beberapa tantangan yang berkaitan dengan:
a. Keandalan bahan bakar biomassa termasuk kadar air, nilai kalor, konsistensi,
dimensi, isi dan kotoran lainnya
b. Kompleksitas ruang penyimpanan bahan bakar dan distribusi
c. Kompleksitas sistem pembakaran
d. Pembentukan kerak
Cangkang dan serat memiliki kandungan nilai kalori yang cukup tinggi seperti
ditunjukkan pada Tabel 2.3 sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar
PLTBS.
Siklus Rankine
Siklus Rankine adalah siklus ideal untuk siklus tenaga uap. Dalam bentuk sederhana
Siklus Rankine terdiri dari empat komponen: pompa, boiler, turbin dan kondensor .
Air memasuki pompa pada kondisi 1 sebagai cairan jenuh dan dikompresi sampai
tekanan operasi boiler. Temperatur air akan meningkat selama kompresi
isentropik ini melalui sedikit pengurangan dari volume spesifik air.
Air memasuki boiler sebagai cairan terkompresi pada kondisi 2 dan akan menjadi
uap superheated pada kondisi 3. Panas yang diberikan oleh boiler ke air pada T
(suhu) tetap. Boiler dan seluruh bagian yang menghasilkan steam ini disebut
sebagai steam generator.
Uap superheated pada kondisi 3 kemudian akan memasuki turbin untuk
diekspansi secara isentropik dan akan menghasilkan kerja untuk memutar shaft
yang terhubung dengan generator listrik sehingga dihasilkanlah listrik. P (tekanan)
dan T (suhu) dari steam akan turun selama proses ini menuju keadaan 4 dimana
steam akan masuk kondensor dan biasanya sudah berupa uap jenuh. Steam ini
akan dicairkan pada P konstan didalam kondensor dan akan meninggalkan
kondensor sebagai cairan jenuh yang akan masuk pompa untuk melengkapi siklus
ini.
Data dibawah kurva proses pada diagram T – s (entropi) menunjukkan transfer
panas untuk proses reversibel internal. Area dibawah kurva proses 2 – 3
menunjukkan panas yang ditransfer ke boiler, dan area dibawah kurva proses 4 –
1 menunjukkan panas yang dilepaskan di kondensor. Perbedaan dari kedua aliran
ini adalah kerja netto yang dihasilkan selama siklus.
Pada dasarnya PLTBS adalah PLTU yang berbahan bakar biomasa sawit. Dari
skema PLTBS seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 bisa kita lihat bahwa
TKS dialirkan ke shredder, pada shredder TKS diiris (shredding) hingga
diperoleh potongan serat dengan panjang maksimum kira-kira 100 mm. TKS
tersebut kemudian dialirkan oleh conveyor ke oil presser. Pada oil presser kadar
air dikurangi untuk menghasilkan minyak dan gumpalan serat. Pada dryer kadar
air tandan kosong diturunkan kembali hingga 40%. Kemudian TKS dikumpulkan
di dalam silo TKS sebelum diumpankan ke ruang pembakaran untuk pemanasan
boiler. Uap yang dihasilkan oleh boiler akan dipakai untuk memutar turbin yang
dikopelkan langsung dengan generator sinkron, kemudian generator akan berputar
menghasilkan listrik. Setelah melewati turbin, uap yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi masuk ke kondensor. Uap yang masuk ke kondensor
dikondensasikan oleh air yang berasal dari cooling tower menjadi air yang
kemudian dipompakan kembali ke dearator lalu diumpankan ke boiler.
Gambar 4.1. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS)
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas hasil pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas dan uap. Air panas atau uap pada tekanan tertentu
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air didihkan sampai
menjadi steam, volumenya akan meningkat 1600 kali dan mudah meledak .
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua
peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Boiler Blowdown
Superheater
Merupakan alat perubah panas yang khusus dibuat dari tabung-tabung yang
disusun pararel, menerima uap dari boiler yang dilepas dari drum untuk
menaikkan temperatur. Kebutuhan akan superheater steam untuk operasi
suatu prime mover adalah untuk menaikkan efisiensi mesin.
Air yang siap dimasukkan dalam boiler disimpan dalam water storage dan
sudah mengalami perlakuan khusus untuk mendapatkan syarat yang
memenuhi sebagai air pengisi boiler. Syarat khusus air pengisi boiler; bebas
kandungan garam, asam, kotoran, lumpur atau sifat agresif yang merusak
boiler.
Tujuan pengolahan feedwater adalah untuk menghilangkan atau mengurangi
kotoran-kotoran yang yang disebabkan oleh kerak atau korosi, karena kerak
hasil endapan Ca dan Mg yang melekat pada dinding boiler maupun pada pipa
boiler akan bertambah tahan terhadap panas sehingga panas dari air air tidak
semua pindah ke air, tetapi sebagian untuk memanasi pipa atau dinding boiler.
Karakteristik air pengisi boiler yang baik adalah:
1. Tidak mengakibatkan korosi pada dinding boiler, pipa-pipa air dan
peralatannya.
2. Tidak memberi endapan yang berbentuk kerak.
Air yang terdapat di alam bebas banyak mengandung asam, garam dan
kotoran seperti pasir dan lumpur, maka untuk kebutuhan air boiler lebih baik
menggunakan air kondensasi. Air kondensasi adalah air yang berasal dari uap
bekas lalu didinginkan dengan alat kondensor. Mencegah terjadinya korosi
dalam boiler dilakukan dengan penghilangan gas oksigen.
Turbin uap adalah penggerak mula yang terus menerus mengubah energi uap
panas yang bertekanan bersuhu tinggi menjadi energi mekanik yang berupa
putaran pada poros turbin. Uap ini berekspansi melalui sudu-sudu turbin
sehingga poros turbin berputar dan menggerakkan generator untuk
menghasilkan listrik.
Umumnya pada alternator belitan medan berada pada rotor dan belitan jangkar
berada pada stator. Energi mekanik rotasi dari turbin dikonversi menjadi
energi listrik di generator dengan perputaran medan magnet rotor. Rotor
generator terdiri dari baja tempa dengan slot untuk konduktor yang disebut
belitan medan. Rotor dikelilingi oleh stator yang berisi konduktor tembaga.
Medan magnet rotor yang melewati stator membuat elektron dalam konduktor
stator bergerak, elektron yang bergerak ini disebut arus.
Feedwater Heater
Feedwater heater menaikkan suhu air umpan sebelum memasuki economiser.
Hal ini berguna agar tidak terjadi thermal stressing yang disebabkan oleh
masuknya air dingin ke dalam drum yang panas dalam boiler, selain itu juga
berguna untuk menaikkan efisiensi.
a. Safety Valve
Berfungsi untuk mengontrol tekanan ruang bakar. Hal ini untuk menjamin
kestabilan proses pembakaran. Transportasi bahan bakar biomasa sawit ke
ruang bakar dan proses pengeluaran abu biomasa sawit dari dalam ruang bakar
menuju alat penangkap debu . Bila batasan pengamanan terlampaui dan
menyimpang maka proses diatas akan terganggu .
d. Pengaman Boiler Main Stream Temperature
Fungsinya adalah mengontrol tinggi temperatur uap utama keluar superheater.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengaman terjadinya temperatur uap utama
melebihi batas desain yang diijinkan. Pengamanan ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya thermal stress pada suatu turbin tingkat pertama akibat
perbedaan temperatur terlalu tinggi antara temperatur uap utama yang masuk
dengan temperatur metal pada sudu turbin .
e. Pengaman Air Flow
Berfungsi untuk membatasi jumlah total udara yang masuk ke ruang bakar
pada saat proses pembilasan (purge) ketel uap. Pada saat pembilasan ketel uap
kita mengharapkan seluruh gas-gas sisa pembakaran yang terakumulasi dalam
ruang bakar dan saluran-saluran gas buang dapat kira-kira 600 ton/jam
dibuang ke udara luar, minimal gas-gas sisa pembakaran bersih dalam waktu 3
menit (desain) .
f. Pengaman Instrumen Air Pressure
Analisa Ekonomi
Dari table diatas dapat dilihat bahwa untuk jenis konversi energi pembangkit
listrik dengan menggunakan biomassa, mempunyai biaya pembangkitan yang
sedikit relative lebih murah dibanding dengan PLTU batubara dan PLTP, karena
PLTU biomassa menggunakan bahan bakar sampah kelapa sawit, sehingga
biayanya sangat murah. Selain memiliki harga pembangkitan yang relative murah,
biaya bahan bakar dari biomassa merupakan energy renewable, sehingga tidak
dapat habis.
Dampak Lingkungan
NO2 2 0.8476
V. Kesimpulan
Kelompok I :
Brain Aulia Biandika 140310100016
Arry Wahyudi 140310100018
Nur Anwar 140310100090
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
Daftar Pustaka
- http://xa.yimg.com/kq/groups/26510331/222640644/name/Penghantar
- http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-9001-2206100036-
Paper.pdf
- Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLTBS) .pdf