Anda di halaman 1dari 22

Biomassa Sebagai Sumber Energi Terbarukan

I. Latar Belakang

Di saat krisis energi saat ini dan harga bahan bakar yang terus meroket
di seluruh dunia telah meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
perlunya untuk menghemat bahan bakar. Tapi sekedar melakukan
pengehematan bahan bakar saja tidak akan membuat masalah ini
terselesaikan. Jika kita terus menggunakan bahan bakar fosil, bahkan
dalam jumlah yang rendah, suatu saat bahan bakar fosil pasti akan lenyap
dari muka bumi. Satu-satunya cara untuk membuat generasi di masa depan
dapat menikmati dunia seperti yang sekarang ini (bahkan lebih baik)
adalah dengan menemukan bentuk-bentuk energi baru. Energi biomassa
merupakan energi yang relatif baru bagi kita, sementara bahan bakar fosil
telah digunakan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Keduanya
memiliki keuntungan serta kerugian tersendiri.

II. Tujuan

1. Mengenal energi biomassa sebagai salah satu energi terbarukan


2. Mempelajari pemanfaatan energi biomassa
3. Mempelajari konversi biomassa menjadi energi listrik
III. Tinjauan Pustaka

3.1. Energi Terbarukan

Energi merupakan persoalan yang sangat penting di dunia,


peningkatan permintaan energi berbanding terbalik dengan jumlah
cadangan energi. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia memprioritaskan
pengembangan terhadap energi terbarukan. Energi terbarukan adalah
energi yang dihasilkan dari sumber energi yang alami yang berkelanjutan
bila dikelola dengan baik dan tidak akan pernah habis. Contoh energi
terbarukan adalah panas bumi, angin air, gelombang air laut, biomassa dan
biogas. Potensi energi terbarukan dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3.1 Potensi energi terbarukan di Indonesia


3.2. Energi Biomassa

Salah satu energi terbarukan adalah biomasa. Biomasa adalah istilah untuk
semua bahan yang dihasilkan oleh fotosintesis yang ada di permukaan bumi,
dimana sumber dari segala energi dalam biomasa adalah matahari. Biomasa dapat
digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan proses termal lainnya baik itu
industri kecil maupun menengah.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang mengacu pada bahan
biologis yang berasal dari organisme yang belum lama mati. Sumber-sumber
biomassa yang paling umum adalah bahan bakar kayu, limbah dan alkohol.
Biomassa sangat beragam jenisnya yang pada dasarnya merupakan hasil
produksi dari makhluk hidup. Biomassa dapat berasal dari tanaman perkebunan
atau pertanian, hutan, peternakan atau bahkan sampah. Biomassa (bahan organik)
dapat digunakan untuk menyediakan panas, membuat bahan bakar, dan
membangkitkan listrik, hat ini disebut bioenergi. Bioenergi berada pada level
kedua setelah tenaga air dalam produksi energi primer terbarukan di Amerika
Serikat.
Untuk kepentingan khusus, pemanfaatan biomassa menjadi solusi yang
sangat menjanjikan untuk permasalahan sampah di kota-kota besar. Pemanfaatan
sampah sebagai biomassa menjadi tenaga listrik meiaitji proses pembakaran
langsung (direct cornbustion) atau metalui proses pembuatan gas metana
(gasifikasi) dapat menjadi solusi, walaupun proyek ini lebih mahal dibandingkan
proyek pembangkit listrik lain untuk kapasitas yang setara.

3.3. Potensi Energi Biomasa di Indonesia


Potensi energi biomasa di Indonesia sangat besar. Limbahbiomassa yang dapat
digunakan untuk menghasilkan energi listrik bisa berasal dari tandan kosong
kelapa sawit (TKS), tongkol jagung, dan sekam padi. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 2.2. Dari potensi listrik tersebut, kapasitas terpasang hanya 302,4 MW.
Menurut ZREU 2000 Indonesia menghasilkan 146.700.000 ton biomassa tiap
tahunnya dan penyebarannya di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Tabel 3.2. Potensi limbah biomasa sebagai sumber energi di Indonesia


(Sumber: ZREU, CG I 2000)

Energi Biomassa limbah kelapa sawit merupakan salah satu sumber energi terbarukan
yang dapat menjawab kebutuhan energi alternatif di Indonesia. Limbah kelapa sawit
ini memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi.

Untuk setiap 1 ton pengolahan tandan buah segar(TBS) akan dihasilkan 120 kg serat,
230 kg bungkil kosong, 60 kg cangkang. Dan setiap pengolahan 1 ton TBS
diperlukan antara 1-2 ton air untuk proses pembangkit, air ini diambil dari sungai di
sekitar pabrik. Pada Studi kasus di kab Tanah Laut menggunakan 30 ton TBS/jam,
sehingga limbah serat dan cangkang yang dihasilkan sebesar 3600 kg dan 1800 kg.

3.4 Konversi Biomassa

Beberapa teknologi konversi yang dilakukan untuk mengubah biomasa menjadi


energi lain antara lain :
1. Termokimia
2. Biokimia
3. Pembakaran langsung
Termokimia dapat dibagi menjadi dua yaitu gasifikasi dan liquefaction. Gasifikasi
dilakukan dengan cara memanaskan biomasa dengan oksigen yang terbatas untuk
memproduksi gas Low Heating Value. Liquefaction dilakukan dengan cara mengubah
gas hasil gasifikasi menjadi ethanol dan methanol.
Biokimia dapat dibagi menjadi dua yaitu anaerobic digestion dan fermentasi.
Anaerobic digestion adalah pembusukan bakteri bahan organik dalam kondisi
ketiadaan oksigen untuk menghasilkan campuran gas metana dan karbon dioksida
dalam perbandingan volume kira-kira 2:1 . Fermentasi adalah pemecahan molekul
kompleks dalam senyawa organik dengan bantuan seperti ragi, bakteri. Biji-bijian dan
tanaman gula diubah oleh fermentasi menjadi etanol. Etanol yang dihasilkan dapat
dicampur dengan bensin untuk menghasilkan gasohol (bensin 90%, etanol 10%),
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar mobil .
Pembakaran langsung yaitu dengan cara membakar biomasa untuk memanaskan
boiler untuk menghasilkan uap yang akan memutar turbin untuk menggerakkan
generator. Dalam tulisan ini biomasa yang dimaksud adalah tandan buah segar atau
kelapa sawit. Pembakaran adalah proses kimia antara suatu senyawa atau unsur
dengan oksigen. Contoh reaksi pembakaran:
Reaksi antara methana dan oksigen
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O + panas

Reaksi antara karbon dan oksigen


C + O2  CO2 + panas
2C + O2 2CO + panas
2CO2 + O2 2CO2 + panas

Reaksi antara hidrogen dengan oksigen


2H + O2 2H2O + panas

IV. Pembahasan

Pabrik kelapa dapat sawit menghasilkan tiga jenis limbah padat yaitu serat,
cangkang dan tandan buah kosong, produk sampingan dari limbah padat lainnya
adalah abu hasil pembakaran bahan bakar. Pemanfaatan limbah biomassa pada
saat ini adalah hanya untuk memenuhi energi pengolahan minyak kelapa sawit
melalui pembakaran langsung serat dan cangkang. Sementara itu tandan buah
kosong dan abu hasil pembakaran digunakan sebagai pupuk di perkebunan untuk
mengurangi konsumsi pupuk kimia dan mempertahankan kondisi iklim pohon
kelapa sawit didekatnya.
Sistem pembakaran biomassa lebih kompleks daripada sistem pembakaran bahan
bakar fosil dan umumnya memerlukan komponen tambahan di luar unit
pembakaran. Ini berarti bahwa komponen – komponen sistem pembakaran
biomassa harus terintegrasi dengan hati-hati untuk memastikan keberhasilan
pembangkit dan beroperasi tanpa adanya gangguan. Bila dibandingkan dengan
bahan bakar fosil penggunaan bahan bakar biomassa sebagai sumber energi
memiliki beberapa tantangan yang berkaitan dengan:
a. Keandalan bahan bakar biomassa termasuk kadar air, nilai kalor, konsistensi,
dimensi, isi dan kotoran lainnya
b. Kompleksitas ruang penyimpanan bahan bakar dan distribusi
c. Kompleksitas sistem pembakaran
d. Pembentukan kerak
Cangkang dan serat memiliki kandungan nilai kalori yang cukup tinggi seperti
ditunjukkan pada Tabel 2.3 sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar
PLTBS.

Tabel 4.1. Kandungan kalori kelapa sawit

Siklus Rankine

Siklus Rankine adalah siklus ideal untuk siklus tenaga uap. Dalam bentuk sederhana
Siklus Rankine terdiri dari empat komponen: pompa, boiler, turbin dan kondensor .

Siklus rankine dan grafik T (suhu) vs s (entropi)


Siklus Rankine ideal tidak terdiri dari 4 tahapan proses :
• 1 – 2 merupakan proses kompresi isentropik dengan pompa.
• 2 – 3 Penambahan panas dalam boiler pada P = konstan.
• 3 – 4 Ekspansi isentropik kedalam turbin.
• 4 – 1 Pelepasan panas didalam kondenser pada P = konstan.

Air memasuki pompa pada kondisi 1 sebagai cairan jenuh dan dikompresi sampai
tekanan operasi boiler. Temperatur air akan meningkat selama kompresi
isentropik ini melalui sedikit pengurangan dari volume spesifik air.
Air memasuki boiler sebagai cairan terkompresi pada kondisi 2 dan akan menjadi
uap superheated pada kondisi 3. Panas yang diberikan oleh boiler ke air pada T
(suhu) tetap. Boiler dan seluruh bagian yang menghasilkan steam ini disebut
sebagai steam generator.
Uap superheated pada kondisi 3 kemudian akan memasuki turbin untuk
diekspansi secara isentropik dan akan menghasilkan kerja untuk memutar shaft
yang terhubung dengan generator listrik sehingga dihasilkanlah listrik. P (tekanan)
dan T (suhu) dari steam akan turun selama proses ini menuju keadaan 4 dimana
steam akan masuk kondensor dan biasanya sudah berupa uap jenuh. Steam ini
akan dicairkan pada P konstan didalam kondensor dan akan meninggalkan
kondensor sebagai cairan jenuh yang akan masuk pompa untuk melengkapi siklus
ini.
Data dibawah kurva proses pada diagram T – s (entropi) menunjukkan transfer
panas untuk proses reversibel internal. Area dibawah kurva proses 2 – 3
menunjukkan panas yang ditransfer ke boiler, dan area dibawah kurva proses 4 –
1 menunjukkan panas yang dilepaskan di kondensor. Perbedaan dari kedua aliran
ini adalah kerja netto yang dihasilkan selama siklus.

Analisis Energi pada Siklus Rankine


Analisa energi ini dilihat dari tiap komponen yang terdapat pada siklus
Rankine. Persamaan energi untuk masing-masing komponen dapat ditulis sebagai
berikut :
1. Pompa (Q = 0)  WP = ṁ(h2-h1) = v(P2-P1) (2.1)
2. Boiler (W = 0) Qin = ṁ (h3 – h2) (2.2)
3. Turbin (Q = 0) WT, out = ṁ (h3 – h4) (2.3)
4. Kondensor (W = 0) Qout = ṁ (h4 – h1) (2.4)

Efisiensi termal siklus Rankine dapat ditulis :

Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLTBS)

Pada dasarnya PLTBS adalah PLTU yang berbahan bakar biomasa sawit. Dari
skema PLTBS seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 bisa kita lihat bahwa
TKS dialirkan ke shredder, pada shredder TKS diiris (shredding) hingga
diperoleh potongan serat dengan panjang maksimum kira-kira 100 mm. TKS
tersebut kemudian dialirkan oleh conveyor ke oil presser. Pada oil presser kadar
air dikurangi untuk menghasilkan minyak dan gumpalan serat. Pada dryer kadar
air tandan kosong diturunkan kembali hingga 40%. Kemudian TKS dikumpulkan
di dalam silo TKS sebelum diumpankan ke ruang pembakaran untuk pemanasan
boiler. Uap yang dihasilkan oleh boiler akan dipakai untuk memutar turbin yang
dikopelkan langsung dengan generator sinkron, kemudian generator akan berputar
menghasilkan listrik. Setelah melewati turbin, uap yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi masuk ke kondensor. Uap yang masuk ke kondensor
dikondensasikan oleh air yang berasal dari cooling tower menjadi air yang
kemudian dipompakan kembali ke dearator lalu diumpankan ke boiler.
Gambar 4.1. Skema Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS)

Peralatan Utama PLTBS

Boiler (Ketel uap)

Boiler adalah bejana tertutup dimana panas hasil pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas dan uap. Air panas atau uap pada tekanan tertentu
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air didihkan sampai
menjadi steam, volumenya akan meningkat 1600 kali dan mudah meledak .
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan
perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik
pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran
dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua
peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Boiler Blowdown

Proses blowdown adalah proses dimana sejumlah volume air dikeluarkan


secara otomatis diganti dengan air umpan yang bertujuan untuk mengurangi
padatan terlarut yang terdapat dalam air dan cenderung tinggal pada
permukaan boiler. Jika pada air umpan terdapat banyak padatan maka padatan
tersebut akan mencapai suatu tingkat dimana kelarutannya dalam air
terlampaui dan akan mengendap. Pada tingkat kosentrasi tertentu, padatan
dapat mengakibatkan terbentuknya busa dan menyebabkan terbawanya air ke
steam. Endapan tersebut juga dapat mengakibatkan kerak pada boiler.
Sehingga mebutuhkan panas yang berlebih untuk memanaskan air pada boiler.

Superheater

Merupakan alat perubah panas yang khusus dibuat dari tabung-tabung yang
disusun pararel, menerima uap dari boiler yang dilepas dari drum untuk
menaikkan temperatur. Kebutuhan akan superheater steam untuk operasi
suatu prime mover adalah untuk menaikkan efisiensi mesin.

Air Pengisi Boiler

Air yang siap dimasukkan dalam boiler disimpan dalam water storage dan
sudah mengalami perlakuan khusus untuk mendapatkan syarat yang
memenuhi sebagai air pengisi boiler. Syarat khusus air pengisi boiler; bebas
kandungan garam, asam, kotoran, lumpur atau sifat agresif yang merusak
boiler.
Tujuan pengolahan feedwater adalah untuk menghilangkan atau mengurangi
kotoran-kotoran yang yang disebabkan oleh kerak atau korosi, karena kerak
hasil endapan Ca dan Mg yang melekat pada dinding boiler maupun pada pipa
boiler akan bertambah tahan terhadap panas sehingga panas dari air air tidak
semua pindah ke air, tetapi sebagian untuk memanasi pipa atau dinding boiler.
Karakteristik air pengisi boiler yang baik adalah:
1. Tidak mengakibatkan korosi pada dinding boiler, pipa-pipa air dan
peralatannya.
2. Tidak memberi endapan yang berbentuk kerak.

Akibat pemakaian air yang tidak murni:


1. Terjadi korosi pada boiler.
2. Timbul kerak, hal ini terjadi karena endapan kondisi bahan padat yang
terlarut jika temperatur naik.

Cara menghindari kerak:


1. External boiler water treatment, yaitu dengan menghilangkan kotoran di
luar boiler.
2. Internal boiler water treatment, yaitu dengan menambahkan bahan kimia.

Air yang terdapat di alam bebas banyak mengandung asam, garam dan
kotoran seperti pasir dan lumpur, maka untuk kebutuhan air boiler lebih baik
menggunakan air kondensasi. Air kondensasi adalah air yang berasal dari uap
bekas lalu didinginkan dengan alat kondensor. Mencegah terjadinya korosi
dalam boiler dilakukan dengan penghilangan gas oksigen.

Turbin Uap dan Alternator

Turbin uap adalah penggerak mula yang terus menerus mengubah energi uap
panas yang bertekanan bersuhu tinggi menjadi energi mekanik yang berupa
putaran pada poros turbin. Uap ini berekspansi melalui sudu-sudu turbin
sehingga poros turbin berputar dan menggerakkan generator untuk
menghasilkan listrik.
Umumnya pada alternator belitan medan berada pada rotor dan belitan jangkar
berada pada stator. Energi mekanik rotasi dari turbin dikonversi menjadi
energi listrik di generator dengan perputaran medan magnet rotor. Rotor
generator terdiri dari baja tempa dengan slot untuk konduktor yang disebut
belitan medan. Rotor dikelilingi oleh stator yang berisi konduktor tembaga.
Medan magnet rotor yang melewati stator membuat elektron dalam konduktor
stator bergerak, elektron yang bergerak ini disebut arus.

Feedwater Heater
Feedwater heater menaikkan suhu air umpan sebelum memasuki economiser.
Hal ini berguna agar tidak terjadi thermal stressing yang disebabkan oleh
masuknya air dingin ke dalam drum yang panas dalam boiler, selain itu juga
berguna untuk menaikkan efisiensi.

Pengaman Ketel Uap (Boiler)

a. Safety Valve

Berfungsi sebagai pengaman terhadap terjadinya tekanan uap lebih yang


diproduksi ketel uap

b. Pengaman Boiler Drum Level

Berfungsi untuk mengontrol tinggi rendahnya permukaan air pada boiler .


c. Pengaman Boiler Furnace

Berfungsi untuk mengontrol tekanan ruang bakar. Hal ini untuk menjamin
kestabilan proses pembakaran. Transportasi bahan bakar biomasa sawit ke
ruang bakar dan proses pengeluaran abu biomasa sawit dari dalam ruang bakar
menuju alat penangkap debu . Bila batasan pengamanan terlampaui dan
menyimpang maka proses diatas akan terganggu .
d. Pengaman Boiler Main Stream Temperature
Fungsinya adalah mengontrol tinggi temperatur uap utama keluar superheater.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengaman terjadinya temperatur uap utama
melebihi batas desain yang diijinkan. Pengamanan ini dimaksudkan untuk
menghindari terjadinya thermal stress pada suatu turbin tingkat pertama akibat
perbedaan temperatur terlalu tinggi antara temperatur uap utama yang masuk
dengan temperatur metal pada sudu turbin .
e. Pengaman Air Flow

Berfungsi untuk membatasi jumlah total udara yang masuk ke ruang bakar
pada saat proses pembilasan (purge) ketel uap. Pada saat pembilasan ketel uap
kita mengharapkan seluruh gas-gas sisa pembakaran yang terakumulasi dalam
ruang bakar dan saluran-saluran gas buang dapat kira-kira 600 ton/jam
dibuang ke udara luar, minimal gas-gas sisa pembakaran bersih dalam waktu 3
menit (desain) .
f. Pengaman Instrumen Air Pressure

Pengaman Instrumen air pressure adalah sebagai kebutuhan utama dalam


sistem kontrol pneumatic PLTU. Pasokan udara instrumen harus sangat
terjaga dan sangat spesial mengingat sumber tenaga seluruh kontrol ketel,
turbin dan alat bantunya terletak pada keandalan suplai udara instrumen yang
berkelanjutan dan tetap pada tekanan kerjanya. Mengingat keutamaan dan
fungsi udara instrumen sebagai sumber tenaga bagi seluruh kontrol boiler
turbin dan alat bantunya maka apabila terjadi tekanan udara turun dibawah
titik kerjanya hal ini akan mengakibatkan seluruh fungsi kontrol pneumatic
terhenti dan akan menghentikan kegiatan operasi boiler dan turbin .

g. Pengaman Scanner Cool Pressure

Berfungsi untuk mengamankan sistem pendingin pada scanner sensor flame.


Pendeteksian nyala api pada suatu boiler sangat penting untuk meyakinkan
adanya pembakaran, sehingga tidak akan terjadi penumpukan bahan bakar
akibat kegagalan penyalaan api. Pendeteksi nyala api diamankan dari
panasnya area ruang bakar dengan jalan memberikan pendinginan berupa
perapat udara bertekanan pada seluruh permukaan alat pendeteksi api tersebut.
Terganggunya sistem pendinginan ini akan mengakibatkan melting point pada
alat pendeteksi nyala api karena terjadi kontak langsung antara alat dengan
panasnya api yang dideteksi kerusakan .

Perkiraan Biaya PLTBS


Suku Bunga
Perhitungan
12% 9% 6%
Biaya Pembangunan(US$/kw) 1694 1694 1694
umur operasi(tahun) 25 25 25
kapasitas(MW) 1.6 1.6 1.6
Biaya Bahan Bakar(US$/kwh) 0.00144 0.00144 0.00144
Biaya modal(US$/kwh) 0.0307 0.0242 0.0189
B O&M(US$/kwh) 0.0249 0.0249 0.0249
Biaya Pembangkitan (US$/kwh) 0.05704 0.05054 0.04524
total investasi(millionUS$) 2.71 2.71 2.71

bila harga 1 US$ = Rp. 10.000

Analisa Ekonomi

Persamaan biaya pembangkitan total dalam pembangkitan tahunan dapat


dinyatakan sebagai berikut:
TC = CC + FC + O&M
Untuk suku bunga i = 12 % maka:
TC = 3.07 cent / kWh + 0.144 cent / kWh + 2.49 cent / kWh
= 5.704 cent / kWh
= 0,05704 US$/kWh
= 570.4 Rp/kWh
Untuk suku bunga i = 9 % maka :
TC = 2.42 cent / kWh + 0.144 cent / kWh + 2.49 cent / kWh
= 5,054cent / kWh
= 0,05054 US$/kWh
= 505,4 Rp/kWh
Untuk suku bunga i = 6 % maka :
TC = 1.89 cent / kWh + 0.144 cent / kWh + 2.49 cent / kWh
= 4.524 cent / kWh
= 0,04524 US$/kWh
= 452,4 Rp/kWh

Analisa ekonomi Harga Jual Listrik


Harga jual listrik didapatkan dari hasil perhitungan sebagai berikut :
Untuk Suku Bunga i = 12%
Harga jual listrik = 0,05704 US$/kWh+ (0,12 x 0,05704 US$/kWh)
= 0,05704 US$/kWh + 0,006845 US$/kWh
= 0,06388 US$/kWh
= Rp 638.8/kWh
Untuk Suku Bunga i =9%
Harga jual listrik = 0,05054 US$/kWh+ (0,09 x 0,05054 US$/kWh)
= 0,05054 US$/kWh + 0,004549 US$/kWh
= 0,05509 US$/kWh
= Rp 550.9/kWh
Untuk Suku Bunga i =6%
Harga jual listrik = 0,04524 US$/kWh+ (0,06 x 0,04524 US$/kWh)
= 0,04524 US$/kWh + 0,0027144 US$/kWh
= 0,047954 US$/kWh
= Rp 479.54/kWh
Perbandingan Biaya Pembangkitan PLTU

PLTU Batu PLT panas


Uraian satuan PLTU biomassa bara bumi
Cangkang
Jenis bahan bakar kelapa sawit Batu Bara Panas Bumi
umur operasi tahun 25 25 25
biaya modal (US$/kwh) 0.0189 0.0103 0.0128
biaya bahan bakar (US$/kwh) 0.00144 0.0205 0.03092
biaya O&M (US$/kwh) 0.0249 0.0289 0.0309
biaya
pembangkitan (US$/kwh) 0.0452 0.0597 0.0796

Dari table diatas dapat dilihat bahwa untuk jenis konversi energi pembangkit
listrik dengan menggunakan biomassa, mempunyai biaya pembangkitan yang
sedikit relative lebih murah dibanding dengan PLTU batubara dan PLTP, karena
PLTU biomassa menggunakan bahan bakar sampah kelapa sawit, sehingga
biayanya sangat murah. Selain memiliki harga pembangkitan yang relative murah,
biaya bahan bakar dari biomassa merupakan energy renewable, sehingga tidak
dapat habis.
Dampak Lingkungan

Dampak lingkungan yang ditimbulkan pada pembangkit ini tergolong cukup


rendah, bila dibanding dengan pembangkit yang menggunakan gas dan batubara.
Emisi Gas CO2 yang dihasilkan per kWh sekitar 1100 g pada batubara, sedangkan
pada pembangkit listrik berbahan bakar limbah kelapa sawit hanya 16 g per kWh
emisi gas CO2 nya. Dampak lain selain CO2 adalah gas nitrogen dioksida (NOx),
partikulat (PM) dan belerang dioksida (SO2) . Gas hasil pembakaran limbah
kelapa sawit menjadi listrik tergolong cukup rendah jika dibandingkan dengan
bahan bakar fosil. Penyumbang polusi terbesar adalah proses pengolahan kelapa
sawit menjadi minyak.

Jenis Polutan DOE standards Gas yang di hasilkan

Particulate 0.4 0.299

SO2 0.2 0.0545

NO2 2 0.8476
V. Kesimpulan

• Biomassa dapat membantu mengurangi impor bahan bakar asing dan


membantu meningkatkan kemandirian energi negara (biomassa digunakan
untuk mengurangi kebutuhan bahan bakar fosil seperti batubara, minyak
dan gas alam).
• Peningkatan penggunaan biomassa dari limbah dapat menyebabkan polusi
jauh lebih sedikit di dunia (dengan mengkonversi sampah menjadi sumber
energi yang berguna).
• Menggunakan biomassa adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan bila
dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar fosil dan dapat
membantu mengurangi tingkat total emisi gas rumah kaca (jika tanaman
tidak dibakar secara langsung).
• Terbukti merupakan teknologi energi terbarukan yang mampu
memberikan hasil instan.
• Sumber biomassa dapat ditemukan di semua negara di dunia.
• Banyak teknologi berbeda yang dapat digunakan untuk mengkonversi
biomassa menjadi bentuk energi yang berguna.
MAKALAH PENGANTAR FISIKA ENERGI
BIOMASSA SEBAGAI SUMBER ENERGI TERBARUKAN

Kelompok I :
Brain Aulia Biandika 140310100016
Arry Wahyudi 140310100018
Nur Anwar 140310100090

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
Daftar Pustaka

- http://xa.yimg.com/kq/groups/26510331/222640644/name/Penghantar
- http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-9001-2206100036-
Paper.pdf
- Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLTBS) .pdf

Anda mungkin juga menyukai