PENDAHULUAN
Minyak goreng merupakan salah satu dari kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, tidak
heran bila minyak goreng pun selalu digunakan oleh masyarakat. Minyak goreng
merupakan minyak nabati yang telah dimurnikan, dibuat dari bahan dasar seperti kelapa
sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski dari bahan dasar yang berbeda,
komposisi kimia minyak goreng tak jauh berbeda, terdiri dari beraneka asam lemak jenuh
dan asam lemak tidak jenuh. Minyak goreng nabati yang berasal dari minyak kelapa
sawit merupakan minyak yang lebih sering digunakan masyarakat untuk mengolah
makanan atau sebagai bahan makanan (Genisa, 2013) karena minyak goreng kelapa sawit
Kelangkaan minyak goreng tengah menjadi berita hangat saat ini. Ketergantungan
masyarakat terhadap makanan yang diolah dengan cara digoreng menjadikan minyak
goreng sebagai salah satu bahan pokok yang krusial dalam kehidupan sehari-hari. Maka
tak heran, kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini mulai memicu keresahan
masyarakat, baik ibu rumah tangga terlebih bagi pengusaha produk makanan.
Peningkatan harga CPO (crude palm oil) yang merupakan bahan baku minyak goreng,
gangguan distribusi hingga aksi penimbunan minyak goreng yang dilakukan oleh oknum,
Kelangkaan minyak goreng juga turut dirasakan masyarakat kota Bajawa, Kabupaten
Ngada, hal ini terlihat dari naikknya harga minyak goreng kelapa sawit. Oleh karena itu,
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa dampak kelangkaan minyak goreng kelapa sawit yang dialami oleh
masyarakat kota Bajawa?
2. Bagaimana minat masyarakat kota Bajawa untuk mengonsumsi minyak kelapa
sebagai alternatif menghadapi kelangkaan minyak goreng kelapa sawit?
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk
mengetahui dampak kelangkaan minyak goreng kelapa sawit yang dialami oleh
masyarakat kota Bajawa dan bagaimana minat masyarakat kota Bajawa untuk
kelapa sawit.
pengetahuan dan wawasan tentang minyak goreng kelapa sawit dan minyak kelapa
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian kualitatif. Prinsip penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pasar Inpres Bobou dan tiga buah kios di daerah Bobou,
b. Waktu Penelitian
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti, yang diperoleh
secara langsung dari sumber – sumber data. Dalam penelitian ini, data primer
diperoleh dari hasil observasi peneliti ke pasar atau kios, dari hasil wawancara
terhadap tiga orang penjual minyak goreng kelapa sawit ( Ibu Ratna, Ibu Paulina Ule,
dan Ibu Maria Christina Deu) dan tiga orang penjual minyak kelapa (Ibu Agustina Sa,
Ibu Florida Kutu, Ibu Maria Goreti Fono ) serta dari dokumentasi ketika proses
penelitian.
Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh oleh peneliti,
misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen (artikel, jurnal, buku)
Pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga teknik yaitu
a. Observasi
dilakukan peneliti adalah dengan mengunjungi pasar/ kios/ toko serta mewawancari
b. Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksi makna dalam suatu topik tertentu.
Dalam penelitian ini, penliti mewawancari tiga orang pedagang minyak kelapa sawit
c. Dokumentasi
Pada penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari instrumen wawancara yang telah
peneliti persiapkan yaitu lembar pedoman wawancara dan kamera. Lembar pedoman
narasumber.
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 Isi
2.1.1Minyak Goreng
Minyak goreng ( atau disebut juga minyak masakan) adalah minyak atau lemak yang berasal
dari pemurnian bagian tumbuhan , hewan, atau dibuat secara sintetik yang dimurnikan.
Minyak goreng umumnya berbentuk cair dalam suhu kamar, memiliki sifat tahan terhadap
panas, stabil pada cahaya matahari, tidak merusak rasa, serta menghasilkan warna keemasan
pada produk makanan. Minyak goreng memiliki fungsi utama sebagai penghantar panas
untuk mematangkan makanan sehingga biasanya digunakan untuk menggoreng makanan.
Istilah minyak goreng yang sehat sebenarnya tergantung dari bagaimana reaksi minyak
tersebut ketika dipanaskan. Minyak memiliki titik didih dan titik asap tertentu. Ketika
dipanaskan, titik asap biasanya sudah tercapai pada suhu yang jauh lebih rendah dari titik
didihnya. Sementara saat mencapai titik asap, asam lemak pada minyak mulai pecah dan
melepaskan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh manusia. (Pusat Data dan Analisis
Tempo, 2020: 53)
Minyak yang paling stabil digunakan untuk menggoreng adalah minyak yang mengandung
lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal. Semakin tinggi tingkat kejenuhan lemak dalam
minyak, berarti minyak tersebut lebih tahan terhadap oksidasi, yaitu kondisi di mana
kandungan asam mulai terpecah. (Pusat Data dan Analisis Tempo, 2020: 54)
Berikut adalah beberapa jenis minyak makanan yang dapat dipakai untuk memasak:
a. Minyak Zaitun
Minyak zaitun lebih banyak mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang cenderung
stabil ketika dipanaskan. Karena itu, minyak ini tidak cepat melepaskan radikal bebas
yang merugikan tubuh.
Karena titik asapnya tinggi maka kandungan antioksidan dan vitamin E dalam minyak
zaitun pun tidak cepat rusak.
Extra virgin olive oil menjadi pilihan yang terbaik sebagai minyak goreng meskipun
memiliki kekurangan yaitu aroma dan rasa makanan yang digoreng dengan minyak
zaitun bisa terasa kurang enak bagi orang yang belum terbiasa.
b. Minyak Kelapa
Minyak kelapa mengandung 92% lemak jenuh sehingga minyak ini sangat stabil ketika
dipanaskan, dan asam lemaknya tidak mudah terpecah menjadi radikal bebas.
c. Minyak Alpukat
Minyak alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal yang tinggi sehingga minyak ini
stabil digunakan untuk memasak . Minyak alpukat dapat membantu meningkatkan kadar
kolesterol baik (HDL) dalam darah serta menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
d. Minyak Kanola
Minyak ini mengandung 63% lemak tak jenuh dan alfa –linoleat yang merupakan
turunan omega- 3.
Dewasa ini ada begitu banyak merek minyak goreng yang beredar di pasaran, di
antaranya adalah:
a. Bimoli
Minyak goreng Bimoli memiliki warna yang keemasan dan mengandung omega 9
yang dapat membuat hasil masakan menjadi lebih enak. Minyak goreng Bimoli tidak
hanya terkenal dengan mereknya, tetapi juga memiliki kualitas terbaik dengan proses
produksi yang diawasi oleh para ahli. Merek minyak goreng terbaik ini terbuat dari
kelapa sawit dengan kualitas yang paling bagus.
b. Filma
Minyak goreng Filma merupakan minyak goreng pilihan non kolesterol. Minyak
goreng merek ini cukup bagus untuk kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh
seperti omega 3, omega 9 dan vitamin D. Minyak goreng yang terbuat dari kelapa
sawit segar dengan pemurnian dan pengawasan yang ketat ini memiliki tampilan
warna yang jernih.
c. Tropical
Minyak goreng merek Tropical diproduksi melalui dua kali tahapan penyaringan
sehingga minyak goreng ini tampak jernih dan sehat. Minyak goreng ini termasuk
minyak goreng terbaik yang rendah kolesterol karena mengandung omega 9 dan
vitamin E sebagai antioksidan serta provitamin A.
d. Rose Brand
Minyak goreng merek Rose Brand terbuat dari kelapa sawit berkualitas yang
diproduksi dengan teknologi modern dan kebersihan yang terjaga. Minyak goreng
ini mengandung lemak tak jenuh dengan kandungan asam omega 9, vitamin A dan E
serta Beta- karoten yang baik untuk tubuh.
e. Sania
Sania merupakan minyak goreng yang terbuat dari perpaduan kelapa sawit dan
minyak kelapa yang mengandung VCO (virgin coconut oil). Selain itu, minyak
goreng sania yang terbuat dari kelapa sawit pilihan ini sebelumnya telah diproduksi
dengan teknologi mutakhir dan proses rafinasi yang sangat teliti, sehingga masakan
yang dihasilkan lebih renyah dan gurih, serta menambah cita rasa dan aroma
masakan menjadi lebih lezat.
f. Sunco
Minyak goreng ini memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah sehingga dapat
mengurangi resiko kanker dan kolesterol, serta tidak mudah menjadi hitam atau
membeku. Minyak goreng merek Sunco mengandung provitamin A dan vitamin E
sebagai antioksidan. Minyak goreng ini terbuat dari kelapa sawit pilihan,
menggunakan teknologi modern dan melalui dua atau tiga kali tahapan penyaringan.
g. Fortune
Minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit terbaik ini mengandung banyak nutrisi
yng baik untuk pengidap kolesterol karena mengandung omega 3, omega 9, vitamin
A dan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan.
h. Sovia
Minyak goreng merek Sovia ini mengandung vitamin D yang berperan dalam
pembentukan tulang dan gigi, serta vitamin A yang berperan untuk menjaga
kesehatan kornea mata, juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
i. Resto
Minyak goreng merek Resto ini terbuat dari berbagai bahan terbaik yang bagus
untuk kesehatan seperti jagung, biji – bijian, kacang – kacangan, kedelai dan kelapa
sawit. (Kamila, Resta. (2022). CekList.id)
Kenaikan harga minyak goreng telah terjadi sejak akhir 2021 dan sampai saat ini belum
terselesaikan. Dimulai sejak November 2021, harga minyak goreng kemasan bermerek
sempat naik hingga Rp 24.000 per liter.
Adapun penyebab kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng adalah sebagai berikut:
a. Proses produksi minyak goreng yang terbatas sementara proses distribusi minyak
goreng dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan kenaikan
harga distribusi.
b. Kenaikkan harga CPO (crude palm oil) yang merupakan salah satu jenis minyak nabati
yang paling banyak diminati masyarakat dunia. Akibatnya produsen minyak goreng lebih
memilih menjual minyak goreng ke luar negeri dibandingkan ke dalam negeri.
c. Gangguan logistik selama pandemi Covid-19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan
kapal.
(Zulfikar, Fahri.(2022).detikedu)
2. Cara modern
Cara pembuatan minyak kelapa murni secara modern hampir sama dengan cara
tradisonal, perbedaannya hanya pada penggunaan minyak pancing.
(A. Nabila Indriarta, 2019: 09-13)
2.2 Pembahasan
Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang biasa digunakan dalam
proses memasak seperti untuk menggoreng dan menumis. Penelitian ini berfokus pada penyebab
kelangkaan minyak goreng kelapa sawit di kota Bajawa dan penggunaan minyak kelapa sebagai
alternatif pengganti minyak kelapa sawit. Peneliti telah melakukan observasi, wawancara dan
dokumentasi untuk mendapatkan data dari sumber penelitian.
Sejak pertengahan tahun 2021 lalu, Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng sehingga
harganya melonjak dratis. Menjelang bulan Februari 2022, hal ini juga mulai dirasakan oleh
masyarakat kota Bajawa. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara peneliti terhadap
narasumber sebagai berikut:
“ Iya, masyarakat Bajawa sekarang susah mau dapat minyak goreng” (Ibu Ratna, 45 tahun, Pemilik toko)
“ Masyarakat di bajawa sangat merasakan kelangkaan minyak goreng” (Ibu Paulina Ule, 45 tahun, Pemilik kios)
“Iya, masyarakat Bajawa sekarang merasakan susah dapat minyak goreng” (Ibu Maria Christina Deu, 26 tahun, Pemilik kios)
Menurut data hasil wawancara, penyebab kelangkaan minyak goreng di kota Bajawa adalah
terjadi penimbunan minyak oleh penjual dan kurangnya suplai minyak goreng dari produsen.
“Mereka simpan dulu lalu dijual kembali dengan harga lebih mahal” (Ibu Ratna, 45 tahun, Pemilik toko)
“Minyak goreng yang disediakan sedikit saja” (Ibu Maria Christina Deu, 26 tahun, Pemilik kios)
Minyak goreng yang dijual di pasaran (pasar, toko, kios) dan dikonsumsi oleh masyarakat kota
Bajawa, Kabupaten Ngada pada umumnya adalah minyak goreng kelapa sawit. Berdasarkan
hasil observasi yang peneliti lakukan, semenjak kelangkaan minyak goreng terjadi merek –
merek minyak goreng yang biasa digunakan seperti Bimoli, Sania, Sabrina, Filma, dan Sunco
mulai sulit ditemui, di samping itu harganya juga menjadi lebih mahal. Sebagai contoh harga
minyak Bimoli refill ukuran 1 liter dari Rp. 18.000,00 meningkat menjadi Rp. 28.000,00
sedangkan harga untuk ukuran 5 liter dari Rp. 85.000,00 menjadi Rp. 130.000,00. Dari hasil
observasi juga diperoleh fakta adanya merek – merek Tawon, Viola, dan Rumah kita.
Seiring dengan kelangkaan minyak goreng kelapa sawit ini, masyarakat kota Bajawa mulai
beralih mengonsumsi minyak kelapa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya permintaan minyak
kelapa di pasaran dan meningkatnya harga minyak kelapa dari harga semula Rp. 15.000,00
menjadi Rp. 20.000,00 per botol.
“Iya, ada kenaikan permintaan minyak kelapa, buktinya harga minyak kelapa jadi naik” (Ibu Agustina Sa, 56 tahun, Pedagang
pasar Bobou)
“Iya, orang – orang mulai mencari minyak kelapa” (Ibu Florida Kutu, 50 tahun, Pedagang pasar Bobou)
“Orang mulai banyak membeli minyak kelapa” (Ibu Maria Goreti Fono, 40 tahun, Pedagang pasar Bobou)
1. Pusat data dan Analisa Tempo. (2020). Baik Buruk Kandungan Minyak Goreng
dalam Tubuh Manusia. Jakarta: Tempo Publishing.
2. Putri, Tiara. (2019). Keampuhan Air dan Minyak Kelapa Untuk Kesehatan.
Yogyakarta: Penerbit Laksana.
3. Indrarta, A. Nabila. (2019). Teknik Pembuatan Minyak Kelapa. Tangerang: Loka
Aksara.
4. Ilmugeografi.com. 05 Januari 2017. 7 Proses Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.
Diakses pada 26 Maret 2022 dari https://ilmugeografi.com/biogeografi/proses-
pembuatan-minyak-goreng#