Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak goreng merupakan salah satu dari kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, tidak

heran bila minyak goreng pun selalu digunakan oleh masyarakat. Minyak goreng

merupakan minyak nabati yang telah dimurnikan, dibuat dari bahan dasar seperti kelapa

sawit, kelapa, kedelai, jagung, dan lain-lain. Meski dari bahan dasar yang berbeda,

komposisi kimia minyak goreng tak jauh berbeda, terdiri dari beraneka asam lemak jenuh

dan asam lemak tidak jenuh. Minyak goreng nabati yang berasal dari minyak kelapa

sawit merupakan minyak yang lebih sering digunakan masyarakat untuk mengolah

makanan atau sebagai bahan makanan (Genisa, 2013) karena minyak goreng kelapa sawit

yang lebih mudah didapatkan dan harganya lebih terjangkau.

Kelangkaan minyak goreng tengah menjadi berita hangat saat ini. Ketergantungan

masyarakat terhadap makanan yang diolah dengan cara digoreng menjadikan minyak

goreng sebagai salah satu bahan pokok yang krusial dalam kehidupan sehari-hari. Maka

tak heran, kelangkaan minyak goreng yang terjadi saat ini mulai memicu keresahan

masyarakat, baik ibu rumah tangga terlebih bagi pengusaha produk makanan.

Peningkatan harga CPO (crude palm oil) yang merupakan bahan baku minyak goreng,

gangguan distribusi hingga aksi penimbunan minyak goreng yang dilakukan oleh oknum,

dituding sebagai penyebab hilangnya minyak goreng di pasaran.

Kelangkaan minyak goreng juga turut dirasakan masyarakat kota Bajawa, Kabupaten

Ngada, hal ini terlihat dari naikknya harga minyak goreng kelapa sawit. Oleh karena itu,

diperlukan kreatifitas masyarakat dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng dengan


memanfaatkan kearifan lokal berbahan baku kelapa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa dampak kelangkaan minyak goreng kelapa sawit yang dialami oleh
masyarakat kota Bajawa?
2. Bagaimana minat masyarakat kota Bajawa untuk mengonsumsi minyak kelapa
sebagai alternatif menghadapi kelangkaan minyak goreng kelapa sawit?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk

mengetahui dampak kelangkaan minyak goreng kelapa sawit yang dialami oleh

masyarakat kota Bajawa dan bagaimana minat masyarakat kota Bajawa untuk

mengonsumsi minyak kelapa sebagai alternatif menghadapi kelangkaan minyak goreng

kelapa sawit.

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penulis berharap dapat menambah

pengetahuan dan wawasan tentang minyak goreng kelapa sawit dan minyak kelapa

sebagai alternatif pengganti minyak kelapa sawit.

1.5 Metedologi Penelitian

1.5.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian kualitatif. Prinsip penelitian

kualitatif adalah memahami obyek yang diteliti secara mendalam.


1.5.2 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pasar Inpres Bobou dan tiga buah kios di daerah Bobou,

Kelurahan Faobata, Kecamatan Bajawa.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari Jumad tanggal 25 Maret 2022.

1.5.3 Sumber dan Jenis Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

primer merupakan data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti, yang diperoleh

secara langsung dari sumber – sumber data. Dalam penelitian ini, data primer

diperoleh dari hasil observasi peneliti ke pasar atau kios, dari hasil wawancara

terhadap tiga orang penjual minyak goreng kelapa sawit ( Ibu Ratna, Ibu Paulina Ule,

dan Ibu Maria Christina Deu) dan tiga orang penjual minyak kelapa (Ibu Agustina Sa,

Ibu Florida Kutu, Ibu Maria Goreti Fono ) serta dari dokumentasi ketika proses

penelitian.

Data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh oleh peneliti,

misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen (artikel, jurnal, buku)

1.5.4 Teknik Pengambilan Data

Pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga teknik yaitu

observasi, wawancara dan dokumentasi.

a. Observasi

Merupakan suatu kegiatan merekam atau mencatat sebuah peristiwa menggunakan


instrumen bertujuan untuk keperluan ilmiah maupun tujuan yang lain. Observasi yang

dilakukan peneliti adalah dengan mengunjungi pasar/ kios/ toko serta mewawancari

para pedagang minyak kelapa sawit dan minyak kelapa.

b. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide

melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksi makna dalam suatu topik tertentu.

Dalam penelitian ini, penliti mewawancari tiga orang pedagang minyak kelapa sawit

dan tiga orang pedagang minyak kelapa.

c. Dokumentasi

Merupakan suatu kegiatan merekam atau mencatat sebuah peristiwa menggunakan

instrumen bertujuan untuk keperluan ilmiah maupun tujuan yang lain.

Pada penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari instrumen wawancara yang telah

peneliti persiapkan yaitu lembar pedoman wawancara dan kamera. Lembar pedoman

wawancara digunakan untuk mencatat hasil wawancara dengan narasumber.

Sedangkan kamera berguna untuk mengabadikan kegiatan wawancara dengan

narasumber.
BAB II ISI DAN PEMBAHASAN

2.1 Isi

2.1.1Minyak Goreng

Minyak goreng ( atau disebut juga minyak masakan) adalah minyak atau lemak yang berasal
dari pemurnian bagian tumbuhan , hewan, atau dibuat secara sintetik yang dimurnikan.
Minyak goreng umumnya berbentuk cair dalam suhu kamar, memiliki sifat tahan terhadap
panas, stabil pada cahaya matahari, tidak merusak rasa, serta menghasilkan warna keemasan
pada produk makanan. Minyak goreng memiliki fungsi utama sebagai penghantar panas
untuk mematangkan makanan sehingga biasanya digunakan untuk menggoreng makanan.

Istilah minyak goreng yang sehat sebenarnya tergantung dari bagaimana reaksi minyak
tersebut ketika dipanaskan. Minyak memiliki titik didih dan titik asap tertentu. Ketika
dipanaskan, titik asap biasanya sudah tercapai pada suhu yang jauh lebih rendah dari titik
didihnya. Sementara saat mencapai titik asap, asam lemak pada minyak mulai pecah dan
melepaskan radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh manusia. (Pusat Data dan Analisis
Tempo, 2020: 53)
Minyak yang paling stabil digunakan untuk menggoreng adalah minyak yang mengandung
lemak jenuh dan lemak tak jenuh tunggal. Semakin tinggi tingkat kejenuhan lemak dalam
minyak, berarti minyak tersebut lebih tahan terhadap oksidasi, yaitu kondisi di mana
kandungan asam mulai terpecah. (Pusat Data dan Analisis Tempo, 2020: 54)

Berikut adalah beberapa jenis minyak makanan yang dapat dipakai untuk memasak:
a. Minyak Zaitun
Minyak zaitun lebih banyak mengandung lemak tak jenuh tunggal, yang cenderung
stabil ketika dipanaskan. Karena itu, minyak ini tidak cepat melepaskan radikal bebas
yang merugikan tubuh.
Karena titik asapnya tinggi maka kandungan antioksidan dan vitamin E dalam minyak
zaitun pun tidak cepat rusak.
Extra virgin olive oil menjadi pilihan yang terbaik sebagai minyak goreng meskipun
memiliki kekurangan yaitu aroma dan rasa makanan yang digoreng dengan minyak
zaitun bisa terasa kurang enak bagi orang yang belum terbiasa.

b. Minyak Kelapa
Minyak kelapa mengandung 92% lemak jenuh sehingga minyak ini sangat stabil ketika
dipanaskan, dan asam lemaknya tidak mudah terpecah menjadi radikal bebas.

c. Minyak Alpukat
Minyak alpukat mengandung lemak tak jenuh tunggal yang tinggi sehingga minyak ini
stabil digunakan untuk memasak . Minyak alpukat dapat membantu meningkatkan kadar
kolesterol baik (HDL) dalam darah serta menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

d. Minyak Kanola
Minyak ini mengandung 63% lemak tak jenuh dan alfa –linoleat yang merupakan
turunan omega- 3.

e. Minyak Kelapa Sawit


Minyak ini mengandung banyak lemak jenuh sehingga stabil ketika dipanaskan dan cocok
digunakan untuk menggoreng. (Pusat Data dan Analisis Tempo, 2020: 55-58)

2.1.2 Minyak Kelapa Sawit


2.1.2.1 Pengertian Minyak Goreng Kelapa Sawit
Minyak kelapa sawit adalah minyak goreng yang paling umum dipakai karena minyak kelapa
sawit paling lama dikenal oleh masyarakat luas. Bahan yang dipakai dalam pembuatan
minyak goreng kelapa sawit adalah buah kelapa sawit. Buah kelapa sawit mengandung
minyak, sehingga harus diperas untuk menghasilkan minyak utuh yang jernih. Adapun
tahapan pembuatan minyak goreng kelapa sawit adalah sebagai berikut:
a. Pengumpulan buah kelapa sawit
Pada tahap ini, kelapa sawit yang sudah matang diambil lalu diangkut menggunakan
truk dan dibawa ke pabrik. Pengolahan kelapa sawit di pabrik menggunakan mesin yang
memiliki kekuatan pres yang baik. Sesampainya di pabrik, tandan buah sawit yang
segar lalu ditimbang untuk mengetahui kualitas minyak yang dihasilkan.
b. Perebusan buah kelapa sawit
Setelah tandan buah sawit ditimbang, proses selanjutnya adalah buah direbus selama 90
menit menggunakan uap panas dengan tekanan 2,2 sampai 3 kg per sentimeter. Adapun
tujuan dari proses perebusan ini antara lain untuk menghilangkan enzim – enzim yang
dapat merusak hasil jadi dari minyak, untuk memudahkan perontokan inti buah dari
cangkangnya dan untuk memudahkan saat pemerasan buah ketika diambil minyaknya.
Buah yang telah direbus akan menghasilkan minyak dengan kadar 0,5 persen.
c. Perontokan buah kelapa sawit
Buah kelapa sawit yang dibawa ke pabrik masih tertancap pada tangkai, karena itu buah
harus dirontokkan dari tangkainya terlebih dahulu melalui metode bantingan. Setelah
buah dirontokkan dari tangkainya, buah sawit akan dimasukkan ke dalam mesin therser
yang berfungsi untuk memisahkan buah dari brondongnya.
d. Pemerasan daging buah
Sebelum buah sawit diperas, terlebih dahulu harus melalui proses pelepasan biji buah
dari dagingnya. Proses ini menggunakan tekanan uap dengan suhu antara 80 sampai 90
derajat Celsius. Setelah buah terlepas dari bijinya maka buah sawit akan dimasukkan ke
dalam mesin pengompres. Tahapan ini membutuhkan tambahan panas sekitar 10 – 15
persen dari kapasitas mesin pengompres. Hasil akhir dari pengompresan ini adalah
minyak kasar yang masih bercampur dengan daging atau ampas buah.
e. Penyaringan minyak kasar
Minyak kasar yang dihasilkan oleh mesin pengompres harus disaring terlebih dahulu
untuk mendapatkan minyak yang murni. Pada proses penyaringan ini, minyak kasar
akan dimasukkan ke dalam crude oil tank. Di dalam wadah ini, terdapat saringan pasir
yang berfungsi memisahkan ampas dan minyak sawit. Ampas yang terkumpul pada
saringan tersebut akan diolah lagi menggunakan mesin depericarper. Hasil dari proses
penyaringan ini adalah minyak yang bercampur air.
f. Pemisahan minyak dengan air
Minyak yang sudah disaring biasanya masih mengandung air karena pada proses
penyaringan tersebut membutuhkan bantuan air panas untuk memudahkan pengolahan
ampas menjadi minyak. Oleh karena itu, tahapan pengolahan selanjutnya adalah
pemisahan minyak dari air. Proses pemisahan ini sesuai kadar minyak yang ada dan
harus sesuai dengan fase – fase yang ada pada minyak. Pada fase ringan, kandungannya
adalah minyak, air, dan massa jenis minyak yang ditampung pada continuous setting
tank. Lalu kandungan minyaknya akan dibawa ke oil tank. Sedangkan fase berat
mengandung minyak, air, dan massa berat yang ditampung pada sludge tank lalu dibawa
ke sludge separator untuk dipisahkan antara minyak dan airnya. Hasil akhir pada kedua
proses ini adalah minyak, yang kemudian akan dimurnikan.
g. Pemurnian minyak
Minyak yang telah dipisahkan tidak terpisah secara sempurna dari air. Oleh karena itu
dibutuhkan proes pemurnian minyak dengan cara minyak dimasukkan ke vacuum drier.
Mesin ini berfungsi untuk membuang air yang terdapat pada minyak hingga nilai
minimal atau di bawah ambang batas. Setelah melewati proses pemurnian tersebut,
minyak kemudian dimasukkan ke oil storage tank untuk dibawa ke bagian pengemasan.
(Farah, Farah. (2017). ilmugeografi.com)

Dewasa ini ada begitu banyak merek minyak goreng yang beredar di pasaran, di
antaranya adalah:
a. Bimoli
Minyak goreng Bimoli memiliki warna yang keemasan dan mengandung omega 9
yang dapat membuat hasil masakan menjadi lebih enak. Minyak goreng Bimoli tidak
hanya terkenal dengan mereknya, tetapi juga memiliki kualitas terbaik dengan proses
produksi yang diawasi oleh para ahli. Merek minyak goreng terbaik ini terbuat dari
kelapa sawit dengan kualitas yang paling bagus.
b. Filma
Minyak goreng Filma merupakan minyak goreng pilihan non kolesterol. Minyak
goreng merek ini cukup bagus untuk kesehatan karena mengandung lemak tak jenuh
seperti omega 3, omega 9 dan vitamin D. Minyak goreng yang terbuat dari kelapa
sawit segar dengan pemurnian dan pengawasan yang ketat ini memiliki tampilan
warna yang jernih.
c. Tropical
Minyak goreng merek Tropical diproduksi melalui dua kali tahapan penyaringan
sehingga minyak goreng ini tampak jernih dan sehat. Minyak goreng ini termasuk
minyak goreng terbaik yang rendah kolesterol karena mengandung omega 9 dan
vitamin E sebagai antioksidan serta provitamin A.
d. Rose Brand
Minyak goreng merek Rose Brand terbuat dari kelapa sawit berkualitas yang
diproduksi dengan teknologi modern dan kebersihan yang terjaga. Minyak goreng
ini mengandung lemak tak jenuh dengan kandungan asam omega 9, vitamin A dan E
serta Beta- karoten yang baik untuk tubuh.
e. Sania
Sania merupakan minyak goreng yang terbuat dari perpaduan kelapa sawit dan
minyak kelapa yang mengandung VCO (virgin coconut oil). Selain itu, minyak
goreng sania yang terbuat dari kelapa sawit pilihan ini sebelumnya telah diproduksi
dengan teknologi mutakhir dan proses rafinasi yang sangat teliti, sehingga masakan
yang dihasilkan lebih renyah dan gurih, serta menambah cita rasa dan aroma
masakan menjadi lebih lezat.
f. Sunco
Minyak goreng ini memiliki kandungan lemak jenuh yang rendah sehingga dapat
mengurangi resiko kanker dan kolesterol, serta tidak mudah menjadi hitam atau
membeku. Minyak goreng merek Sunco mengandung provitamin A dan vitamin E
sebagai antioksidan. Minyak goreng ini terbuat dari kelapa sawit pilihan,
menggunakan teknologi modern dan melalui dua atau tiga kali tahapan penyaringan.
g. Fortune
Minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit terbaik ini mengandung banyak nutrisi
yng baik untuk pengidap kolesterol karena mengandung omega 3, omega 9, vitamin
A dan vitamin E yang berperan sebagai antioksidan.
h. Sovia
Minyak goreng merek Sovia ini mengandung vitamin D yang berperan dalam
pembentukan tulang dan gigi, serta vitamin A yang berperan untuk menjaga
kesehatan kornea mata, juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
i. Resto
Minyak goreng merek Resto ini terbuat dari berbagai bahan terbaik yang bagus
untuk kesehatan seperti jagung, biji – bijian, kacang – kacangan, kedelai dan kelapa
sawit. (Kamila, Resta. (2022). CekList.id)

2.1.2.2 Kelangkaan Minyak Goreng

Kenaikan harga minyak goreng telah terjadi sejak akhir 2021 dan sampai saat ini belum
terselesaikan. Dimulai sejak November 2021, harga minyak goreng kemasan bermerek
sempat naik hingga Rp 24.000 per liter.  

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pun turun tangan dengan menerapkan


kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic  Price Obligation (DPO) sejak
tanggal 27 Januari  2022. Dengan kebijakan DMO dan DPO tersebut, Menteri Perdagangan
M. Lutfi menyatakan Harga  Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yakni Rp 14.000 per
liter mulai diberlakukan.

Adapun penyebab kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng adalah sebagai berikut:
a. Proses produksi minyak goreng yang terbatas sementara proses distribusi minyak
goreng dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia. Hal tersebut menyebabkan kenaikan
harga distribusi.
b. Kenaikkan harga CPO (crude palm oil) yang merupakan salah satu jenis minyak nabati
yang paling banyak diminati masyarakat dunia. Akibatnya produsen minyak goreng lebih
memilih menjual minyak goreng ke luar negeri dibandingkan ke dalam negeri.
c. Gangguan logistik selama pandemi Covid-19, seperti berkurangnya jumlah kontainer dan
kapal.
(Zulfikar, Fahri.(2022).detikedu)

2.1.3 Minyak Kelapa


2.1.3.1 Pengertian Minyak Kelapa
Minyak kelapa adalah minyak nabati yang diekstrak dari daging buah kelapa. Minyak
kelapa mengandung vitamin – vitamin yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, dan K
serta pro-vitamin A (karoten). Oleh karena itu, minyak ini sangat penting bagi metabolisme
tubuh. Selain itu, minyak kelapa mengandung sejumlah asam lemak jenuh dan asam lemak
tak jenuh.
Menurut USDA (U.S Department of Agriculture), kandungan gizi yang terdapat dalam per
BDD (Berat Dapat Dimakan) minyak kelapa adalah sebagai berikut:

◉ Abu (Ash) : 0,03 g


◉ Air (Water) : 0,03 g
◉ Asam pantotenat (Vitamin B5) : -
◉ α-karoten (Alpha-carotene) : -
◉ β-karoten (Beta-carotene) : -
◉ β-kriptosantin (Beta-
: -
cryptoxanthin)
◉ Besi (Fe), Ferrum, Iron : 0,05 mg
◉ Energi Makanan (Food Energy) : 892 kkal
◉ Folat Total (Vitamin B9) : -
◉ Fosfor (P), Phosphorus : -
◉ Gula (Total), Total sugars : -
◉ Kalium (K), Potasium : -
◉ Kalsium (Ca), Calcium : 1 mg
◉ Karbohidrat (total), Carbohydrate : -
◉ Kolesterol (Cholesterol) : -
◉ Kolina (Choline), C5H14NO : 0 mg
◉ Lemak (Fat) : 99,06 g
◉ Lemak jenuh : 82,475 g
◉ Lemak tak jenuh ganda : 1,702 g
◉ Lemak tak jenuh tunggal : 6,332 g
◉ Likopen (Lycopene) : -
◉ Lutein + Zeaksantin (Zeaxanthin) : -
◉ Magnesium (Mg) : -
◉ Mangan (Mn), Manganese : -
◉ Natrium (Na), Sodium : -
◉ Niasin, C6H5NO2, Niacin : -
◉ Protein : -
◉ Retinol, C20H30O : -
◉ Riboflavin (vitamin B2) : -
◉ Selenium (Se) : -
◉ Seng (Zn), Zinc : 0,02 mg
◉ Serat (total), Total dietary fiber : -
◉ Tembaga (Cu), Copper : -
◉ Tiamina (vitamin B1), Thiamine : -
◉ Vitamin A IU (International Unit) : -
◉ Vitamin A RAE (Retinol Activ. Eq.) : -
◉ Vitamin B12 (Kobalamin) : -
◉ Vitamin B6 (Piridoksina) : -
◉ Vitamin C : -
◉ Vitamin D (dalam IU) : -
◉ Vitamin D (dalam mikrogram) : -
◉ Vitamin E (α-tokoferol, α-TCP) : 0,11 mg
◉ Vitamin K (filokuinon) : 0,6 μg
2.1.3.2 Manfaat Mengonsumsi Minyak Kelapa
Manfaat dari mengonsumsi minyak kelapa menurut pendapat para ahli, di antaranya adalah:
a. Meningkatkan imunitas tubuh
b. Mencegah penuaan dini
c. Membantu penyembuhan virus HIV
d. Mengendalikan diabetes
e. Membantu menguatkan gigi
f. Mempercepat proses penyembuhan luka
(Tiara putri, 2019: 63-78)
g. Sistem peredaran darah
- Menjaga gula darah tetap stabil
- Mencegah penyakit stroke
- Menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) dalam
darah
h. Sistem kekebalan tubuh:
- Mendukung sistem kekebalan tubuh
i. Sistem otot:
- Membantu dan memelihara pertumbuhan serta perkembangan sel – sel organ tubuh
j. Membantu mengontrol berat badan
(m.andrafarm. (2022). AndraFarm)

2.1.3.3 Proses Pembuatan Minyak Kealpa


Minyak kelapa yang dapat digunakan sebagai minyak goreng dapat berupa minyak
kelapa biasa dan minyak kelapa murni (VCO, virgin coconut oil).
a. Teknik pembuatan minyak kelapa biasa
Pengolahan minyak kelapa biasa banyak diterapkan dalam industri skala rumah tangga.
Minyak kelapa yang dihasilkan dengan cara tradisional warnanya agak kuning
kecoklatan. Dalam pengolahannya dibagi menjadi dua yaitu cara tradisional dan cara
modern.
1. Cara tradisonal
Pengolahan secara tradisional dilakukan dengan menggunakan daging kelapa segar,
yaitu daging kelapa yamg baru dilepas dari tempurungnya. Pemrosesannya dimulai
dari pengambilan santan sampai pada proses fermentasi. Cara lainnya yaitu dengan
memasaknya secara langsung.
2. Cara modern
Pengolahan secara modern dapat dilakukan menggunakan kelapa yang sudah
dikeringkan (kopra) dan kelapa segar. Cara pengolahan dengan kelapa segar hampir
sama dengan cara tradisional, perbedaannya hanya terletak pada penggunaan minyak
pancing. Sedangkan pengolahan minyak menggunakan kopra lebih banyak
dilakukan pada industri menengah dan industri besar.

b. Teknik pembuatan minyak kelapa murni


Teknik pembuatan minyak kelapa murni dibagi menjadi dua cara yaitu cara tradisional
dan cara modern. Minyak kelapa yang dihasilkan dengan cara modern warnanya lebih
bening karena melalui dua kali proses pemanasan dan penyaringan.
1. Cara tradisional
Pengolahan minyak dengan cara tradisional dilakukan dengan proses fermentasi
santan selama kurang lebih 12 jam sehingga santan akan terpisah sesuai dengan
tingkat kadar kekentalannya. Lapisan yang dihasilkan terdiri atas tiga lapisan.
Lapisan yang digunakan untuk membuat minyak adalah lapisan bagian atas (krim).
Lapisan krim ini kemudian dimasak sampai menghasilkan blondo yang berwarna
coklat. Blondo ini kemudian bercaampur dengan minyak yang berwarna kuning
kecoklatan. Untuk mendapatkan minyak yang berwarna kuning bening diperlukan
dua kali pemanasan.

2. Cara modern
Cara pembuatan minyak kelapa murni secara modern hampir sama dengan cara
tradisonal, perbedaannya hanya pada penggunaan minyak pancing.
(A. Nabila Indriarta, 2019: 09-13)

2.2 Pembahasan
Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang biasa digunakan dalam
proses memasak seperti untuk menggoreng dan menumis. Penelitian ini berfokus pada penyebab
kelangkaan minyak goreng kelapa sawit di kota Bajawa dan penggunaan minyak kelapa sebagai
alternatif pengganti minyak kelapa sawit. Peneliti telah melakukan observasi, wawancara dan
dokumentasi untuk mendapatkan data dari sumber penelitian.
Sejak pertengahan tahun 2021 lalu, Indonesia mengalami kelangkaan minyak goreng sehingga
harganya melonjak dratis. Menjelang bulan Februari 2022, hal ini juga mulai dirasakan oleh
masyarakat kota Bajawa. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara peneliti terhadap
narasumber sebagai berikut:
“ Iya, masyarakat Bajawa sekarang susah mau dapat minyak goreng” (Ibu Ratna, 45 tahun, Pemilik toko)

“ Masyarakat di bajawa sangat merasakan kelangkaan minyak goreng” (Ibu Paulina Ule, 45 tahun, Pemilik kios)

“Iya, masyarakat Bajawa sekarang merasakan susah dapat minyak goreng” (Ibu Maria Christina Deu, 26 tahun, Pemilik kios)

Menurut data hasil wawancara, penyebab kelangkaan minyak goreng di kota Bajawa adalah
terjadi penimbunan minyak oleh penjual dan kurangnya suplai minyak goreng dari produsen.
“Mereka simpan dulu lalu dijual kembali dengan harga lebih mahal” (Ibu Ratna, 45 tahun, Pemilik toko)

“Minyak goreng yang disediakan sedikit saja” (Ibu Maria Christina Deu, 26 tahun, Pemilik kios)

Minyak goreng yang dijual di pasaran (pasar, toko, kios) dan dikonsumsi oleh masyarakat kota
Bajawa, Kabupaten Ngada pada umumnya adalah minyak goreng kelapa sawit. Berdasarkan
hasil observasi yang peneliti lakukan, semenjak kelangkaan minyak goreng terjadi merek –
merek minyak goreng yang biasa digunakan seperti Bimoli, Sania, Sabrina, Filma, dan Sunco
mulai sulit ditemui, di samping itu harganya juga menjadi lebih mahal. Sebagai contoh harga
minyak Bimoli refill ukuran 1 liter dari Rp. 18.000,00 meningkat menjadi Rp. 28.000,00
sedangkan harga untuk ukuran 5 liter dari Rp. 85.000,00 menjadi Rp. 130.000,00. Dari hasil
observasi juga diperoleh fakta adanya merek – merek Tawon, Viola, dan Rumah kita.
Seiring dengan kelangkaan minyak goreng kelapa sawit ini, masyarakat kota Bajawa mulai
beralih mengonsumsi minyak kelapa. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya permintaan minyak
kelapa di pasaran dan meningkatnya harga minyak kelapa dari harga semula Rp. 15.000,00
menjadi Rp. 20.000,00 per botol.
“Iya, ada kenaikan permintaan minyak kelapa, buktinya harga minyak kelapa jadi naik” (Ibu Agustina Sa, 56 tahun, Pedagang
pasar Bobou)

“Iya, orang – orang mulai mencari minyak kelapa” (Ibu Florida Kutu, 50 tahun, Pedagang pasar Bobou)
“Orang mulai banyak membeli minyak kelapa” (Ibu Maria Goreti Fono, 40 tahun, Pedagang pasar Bobou)

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Sejak pertengahan Februari 2022, masyarakat kota Bajawa Kabupaten Ngada mengalami
kelangkaan minyak goreng berbahan kelapa sawit. Hal ini dapat dilihat dari sulitnya masyarakat
kota Bajawa untuk mendapatkan minyak goreng terutama merek – merek yang biasa dikonsumsi
seperti Bimoli, Filma dan lain – lain. Di pasaran juga terdapat banyak merek minyak goreng
yang baru seperti Viola dan Tawon. Di samping itu, harga minyak goreng kelapa sawit tersebut
juga sangat mahal. Untuk mengatasi kelangkaan minyak goring kelapa sawit ini, masyarakat kota
Bajawa mulai beralih mengonsumsi minyak kelapa. Hal ini dapat dilihat dari naiknya permintaan
masyarakat terhadap minyak kelapa dan naiknya harga minyak kelapa.
3.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti ingin memberikan saran – saran sebagai
berikut:
a. Masyarakat sebaiknya menggunakan cara lain dalam memasak seperti menumis,
memanggang atau metode lain yang tidak terlalu membutuhkan minyak goreng.
b. Masyarakat sebaiknya memberdayakan buah kelapa untuk menghasilkan minyak sebagai
pengganti minyak kelapa berbahan kelapa sawit.
c. Pemerintah lewat instansi terkait sebaiknya melakukan pengawasan yang lebih ketat agar
tidak terjadi penimbunan minyak goreng oleh pihak tertentu
DAFTAR PUSTAKA

1. Pusat data dan Analisa Tempo. (2020). Baik Buruk Kandungan Minyak Goreng
dalam Tubuh Manusia. Jakarta: Tempo Publishing.
2. Putri, Tiara. (2019). Keampuhan Air dan Minyak Kelapa Untuk Kesehatan.
Yogyakarta: Penerbit Laksana.
3. Indrarta, A. Nabila. (2019). Teknik Pembuatan Minyak Kelapa. Tangerang: Loka
Aksara.
4. Ilmugeografi.com. 05 Januari 2017. 7 Proses Pembuatan Minyak Kelapa Sawit.
Diakses pada 26 Maret 2022 dari https://ilmugeografi.com/biogeografi/proses-
pembuatan-minyak-goreng#

Anda mungkin juga menyukai