TINGKAT : 1A GIZI
DOSEN PENGAMPU : Dra.Lily Restuasari,M.Farm,Apt
MK.Ilmu Kimia Pangan
1. kenapa biji sawit bisa menggantikan kelapa dalam produksi minyak goreng?
= Minyak kelapa sawit ternyata merupakan produk yang popular dan menjadi
pilihan untuk dipakai pada makanan olahan di dunia dibandingkan minyak nabati
lainnya.Alasan sawit lebih dipilih untuk campuran makanan minyak kelapa sawit
ternyata merupakan produk yang popular dan menjadi pilihan untuk dipakai pada
makanan olahan di dunia dibandingkan minyak nabati lainnya. Sifat alaminya yang
unik serta nilai ekonominya yang lebih menguntungkan menjadi faktor utama yang
mendorong penggunaan minyak kelapa sawit.Menurut pakar teknologi makanan dari
Inggrirs, Kurt G. Berger yang diwawancari the Oil Palm, produsen makanan lebih
memilih minyak sawit ketimbang produk minyak nabati lain karena banyak faktor.
Antara lain, makanan yang menggunakan sawit memiliki daya tahan yang lebih lama
setelah dibungkus.
Sebuah riset yang disponsori Uni Eropa membuktikan hal tersebut. Dalam
riset tersebut, sebuah produk makanan ringan dicampur dengan kandungan oleic acid
yang tinggi dari minyak bunga matahari. Dalam hal ini, olein dari sawit digunakan
sebagai standarnya. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua minyak berpengaruh baik
terhadap makanan ringan tersebut. Namun, produk yang menggunakan olein dari
sawit memiliki daya tahan yang lebih lama untuk dipajang di rak toko dan harganya
pun lebih murah.
Selain itu, dari sisi teknologi makanan, minyak sawit memiliki keunggulan
karena bersifat semi-solid pada suhu lingkungan dan mencair pada suhu 35 derajat
celcius. Sementara, minyak nabati lain umumnya berbentuk cair. Hal tersebut terjadi
karena 50% kandungan minyak sawit berupa saturated acids, umumnya palmitic dan
stearic.Minyak sawit juga lebih banyak digunakan pada makanan di Eropa. Menurut
Berger hal ini tidak terlepas dari latar belakang sejarah penggunaan lemak pada
makanan. Menurutnya, hingga akhir abad ke-19, orang-orang Eropa menggunakan
lemak hewan seperti mentega, lemak sapi, dan lemak babi untuk digunakan pada kue,
roti, dan biskuit.Namun, seiring dengan bertambahnya populasi manusia, pasokan
lemak hewan menjadi tidak mencukupi dan semakin semakin terbatas. Saat itu sudah
ada penemuan margarin untuk menggantikan mentega. Karena itu, sejak awal abad
ke-20, lemak dari minyak nabati mulai digunakan dan diimpor. Apalagi, teknologi
untuk membuat minyak nabati lebih bersih juga sudah dikembangkan.
Penggunaan minyak sawit juga bisa memangkas biaya produksi makanan,
karena minyak sawit bisa diproduksi dengan pemanasan dan pengepresan sederhana,
sementara minyak nabati lain tidak bisa. Penanaman pohon kelapa sawit juga jauh
lebih murah ketimbang minyak nabati lain. Sehingga selisih biaya per hektare kelapa
sawit jauh lebih besar ketimbang minyak nabati lain. Produktivitas yang tinggi inilah
yang membuat sawit jauh lebih menguntungkan dari sisi harga.
2.Manakah yang lebih baik minyak kelapa atau minya dari sawit?
=
Tabel Fakta Komposisi Kandungan Minyak Sawit vs Minyak Kelapa
Minyak
Minyak Kelapa
Kelapa Sawit
Lemak Tak
5 gram 0,84 gram
jenuh tunggal
Lemak Tak
1,5 gram 0,252 gram
Jenuh Ganda
Minyak kelapa sawit ini tidak mengandung asam lemak trans ( bebas lemak
trans ). Ini adalah jenis lemak jahat yang memiliki dampak buruk bagi tubuh.Minyak
sawit mengandung vitamin A dan E yang berperan sebagai antioksidan Minyak sawit
memiliki proporsi lemak jenuh dan tidak jenuh yang seimbang.Namun, tetap saja
jangan menggunakan minyak sawit secara berlebihan.Konsumsi berlebihan memicu
terjadinya lemak. Efeknya menyebabkan obesitas dan penyakit kardiovaskular.Selain
itu, jika minyak dipanaskan terus menerus sampai suhu tinggi dan digunakan secara
berulang, maka minyak akan teroksidasi menjadi gliserol dan asam lemak
bebas.Gliserol akan membentuk senyawa akrolein yang bersifat karsinogenik dan
menyebabkan iritasi. Itulah mengapa kita sering merasa sakit tenggorokan setelah
mengonsumsi minyak jelantah.
Jadi untuk kedua jenis minyak tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.Jika memilih menggunakan minyak kelapa sawit untuk memasak
disarankan untuk mengganti minyak setelah 1-2 kali pakai.
Jika memilih minyak kelapa, maka disarankan menggunakan dengan porsi
yang tidak berlebihan yakni kurang dari 20 gram sehari (setara dengan maksimal 2
sendok makan perhari).