Anda di halaman 1dari 4

08-09-2015 11:22 HBP

Jenis lemak yang baik dan yang buruk bagi


kesehatan
Kesehatan, Makanan Sehatkesehatan, Makanan sehat

Tidak semua makanan mengandung lemak itu buruk bagi kesehatan.


Bukan berapa jumlah lemak yang kita makan itu yang penting, melainkan adalah apa jenis lemak
yang kita makan. Ada jenis lemak jahat, yaitu lemak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol
(LDL) dan bisa menimbulkan resiko banyak penyakit. Ada juga lemak baik, yaitu lemak yang
justru dapat membantu melindungi jantung dan memberikan banyak manfaat bagi tubuh Kita.
Dengan mengetahui jenis makanan dengan lemak baik atau lemak jahat dapat membantu kita
untuk menentukan makanan mana yang harus dimaskkan kedalam diet harian dan mana yang
harus dihindari.

Advertisement

Berikut antara jenis lemak, serta baik buruknya bagi


kesehatan
Lemak Jenuh dan Lemak Trans

Lemak jahat adalah yang juga dikenal dengan lemak jenuh dan semua lemak trans, yang
biasanya banyak terdapat dalam produk olahan. Untuk memudahkan mengingat, Lemak jenuh
akan dalam keadaan tetap padat pada suhu kamar. Contoh lemak jenuh adalah lemak dari daging
domba, daging babi atau sapi, susu, kulit ayam, mentega dan es krim. Lemak trans adalah di sisi
lain dari hasil masakan, seperti donat, kue, gorengan, permen dan keripik atau margarin.

Lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda Lemak

Lemak baik dikenal juga dengan lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda, adalah
jenis lemak yang cenderung tetap dalam keadaan cair pada suhu kamar. Contoh lemak tak jenuh
tunggal yaitu canola dan minyak zaitun. Lemak jenis ini juga dapat ditemukan dalam minyak biji
bunga matahari, buah alpukat dan kacang-kacangan. Contoh lain dari lemak tak jenuh ganda
adalah minyak kedelai, ikan berlemak, kacang kenari, tahu dan minyak jagung.

Pengaruh Lemak jahat(jenuh) bagi kesehatan

Lemak jenuh dan lemak trans telah dianggap sebagai lemak jahat, karena banyak efek negatifnya
daripada yang positif. Mengkonsumsi jenis-jenis lemak ini dapat menyebabkan peningkatan
kadar low-density lipoprotein (LDL) secara signifikan dalam tubuh. LDL diklasifikasikan
sebagai kolesterol jahat, karena kemampuannya untuk mengakumulasi plak pada dinding
pembuluh arteri kita, dan resikonya dapat menyebabkan aterosklerosis(pengerasan arteri), yaitu
penyebab umum dari kondisi penyakit jantung, stroke dan penyakit fatal lainnya.

Akibat negatif lain dari lemak jenuh dan lemak trans adalah seringkali menjadi penyebab dari
masalah kegemukan. Produk makanan dengan jumlah lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi
juga mengandung jumlah kalori yang tinggi. Tubuh kita hanya bisa membakar kalori dalam
jumlah terbatas per hari, tergantung dari jumlah energi yang kita butuhkan. Dan kelebihan akan
kalori ini akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Lemak yang tersimpan inilah yang
menyebabkan masalah berat badan dan obesitas.

Manfaat Lemak Baik bagi kesehatan

Lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda disebut lemak baik karena banyak
manfaatnya bagi kesehatan. Lemak ini bisa secara dramatis mengurangi kolesterol jahat, serta
meningkatkan kolesterol lipoprotein high-density (HDL), yang juga dikenal dengan kolesterol
baik. Efek ini akan meningkatkan sirkulasi darah yang sehat, yaitu penting untuk meningkatkan
proses metabolisme dalam tubuh kita. Metabolisme yang sehat dan aktif akan mempromosikan
penurunan berat badan yang efektif secara keseluruhan, yang akhirnya dapat membantu untuk
mencegah obesitas.

Memasukkan makanan tertentu yang mengandung Lemak baik dalam diet Anda akan membantu
mempromosikan fungsi tubuh yang sehat, dan dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit dan
kondisi medis serius lainnya.

Jika ingin tetap sehat, maka kita harus ingat tentang hal-hal yang telah kita bahas di atas ketika
memilih makanan sehari-hari. Hal ini untuk memastikan bahwa kita telah mendapatkan jumlah
yang sehat dari lemak baik, serta bisa menghindari asupan lemak jahat setiap saat.

Apa Saja Jenis-Jenis Lemak ?

Lemak dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni lemak jenuh, lemak tidak jenuh, dan lemak trans.
Masing-masing memiliki struktur kimia dan bentuk yang berbeda.
Pada suhu kamar, lemak jenuh dan lemak trans berbentuk padat seperti butter sedangkan lemak
tidak jenuh biasanya berbentuk cair, contohnya minyak sayur.

Ketiga jenis lemak tersebut juga memiliki pengaruh yang berbeda pula pada kadar kolesterol
pada tubuh. Sifat lemak jenuh dan lemak trans banyak membawa kolesterol LDL dalam darah
yang mengakibatkan plak menempel pada saluran pembuluh darah yang akhirnya akan
mengganggu sistem peredaran darah dan suplai oksigen dalam tubuh.

Karena itu, kedua jenis lemak tersebut sering disebut lemak jahat. Berbeda pada lemak tidak
jenuh yang membawa lebih sedikit kolesterol dan lemak di dalam darah. Sekarang mari kita
kenali masing-masing jenis lemak tersebut.

Lemak Jenuh

Lemak jenuh mudah dikenali dari bentuknya yang padat seperti lilin dan banyak ditemukan pada
produk yang berasal dari hewan seperti daging merah, mentega, atau susu murni. Pada bahan
nabati, lemak jenuh dapat ditemukan pada minyak kelapa dan minyak sawit.

Lemak jenuh memiliki sifat yang dapat menganggu tubuh yaitu dapat mengentalkan darah
sehingga mudah lengket pada dinding pembuluh darah karena menggumpal yang tentu saja dapat
mengganggu peredaran darah dalam tubuh.

Lemak jenuh juga mudah menempel pada dinding pembuluh darah dan dapat mengakibatkan
pengerasan dinding pembuluh darah. Karena peredaran darah dan oksigen terganggu, penyakit
lain seperti penyakit jantung, darah tinggi, dan stroke seringkali menyerang orang yang senang
mengonsumsi makanan berlemak jenuh tinggi.

Lemak Tidak Jenuh

Jenis lemak ini umumnya berwujud cair pada suhu ruangan, namun dapat berubah menjadi padat
jika disimpan pada lemari pendingin. Banyak ditemukan pada bahan nabati seperti minyak sayur
(minyak Zaitun , minyak bunga Matahari , minyak Wijen , minyak Kedelai, kacang-
kacangan) dan Alpukat . Juga banyak ditemukan pada ikan-ikanan.

Lemak jenis ini dikenal sebagai lemak baik karena sifatnya yang baik dimana kandungan
kolesterol LDL yang dimilikinya lebih sedikit dibandingkan yang terdapat dalam lemak jenuh.

Menurut para ahli lemak jenis ini dapat meningkatkan antibodi pada tubuh, menurunkan
kolesterol LDL, dan menurunkan resiko serangan jantung.

Lemak tidak jenuh dapat dikategorikan dalam 2 jenis yakni lemak tidak jenuh tunggal (mono-
unsaturated fatty acids) dan lemak tidak jenuh ganda (poly-unsaturated fatty acids).
Asam lemak tidak jenuh tunggal dapat ditemukan pada minyak Zaitun , minyak kacang, dan
minyak Canola, Alpukat , dan sebagian besar kacang-kacangan. Sedangkan, asam lemak tidak
jenuh ganda dapat ditemukan pada minyak Jagung, minyak biji bunga Matahari , dan minyak
Kedelai.

Asam lemak tak jenuh memiliki ikatan atom karbon rangkap yang mudah terurai dan bereaksi
dengan senyawa lain, sampai mendapatkan komposisi yang stabil berupa asam lemak jenuh.

Semakin banyak jumlah ikatan rangkap itu (poly-unsaturated), semakin mudah bereaksi/berubah
minyak tersebut. Minyak dengan asam lemak tak jenuh lebih baik langsung dikonsumsi tanpa
diolah/dipanaskan dulu.

Apabila digunakan untuk memasak, bisa digunakan untuk masakan tumis karena pemanasan
tidak berlangsung lama. Jika dipakai untuk menggoreng, asam lemak tak jenuh justru lebih
mudah membentuk lemak trans yang berbahaya karena sifatnya yang mudah bereaksi. Selain itu,
penggunaannya tidak boleh melebihi 4 gram sehari.

Lemak Trans

Lemak trans berasal dari lemak tidak jenuh yang mengalami proses pemadatan dengan teknik
hidrogenisasi parsial yang menyebabkan perubahan konfigurasi ikatan kimia lemak itu.

Akibatnya, lemak tidak jenuh yang umumnya berbentuk cair, menjadi berbentuk padat dan lebih
awet. Tujuan sebenarnya adalah untuk membantu minyak nabati yang bersifat tidak jenuh
menjadi lebih stabil sehingga lebih tahan terhadap reaksi ketengikan dan tetap padat pada suhu
ruangan.

Walaupun berasal dari lemak tidak jenuh yang bersifat baik, lemak trans ini berubah sifatnya
karena proses hidrogenisasi tadi. Lemak jenis ini menjadi tidak berbeda dengan lemak jenuh
karena sifatnya yang meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol HDL.

Produk dari lemak trans salah satunya berupa margarine yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai