Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurfarida Yuliana Agustin

Prodi / Kelas : D3 Gizi / 1B

Nim : P17110194101

Tugas Ilmu Pangan

“Efek Lemak Trans Baik atau Tidak Baik Bagi Tubuh”

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang umum ditemukan di alam
namun bisa disintesis secara buatan. Hidrokarbon adalah atom karbon dengan atom hidrogen
yang saling tersambung dengan ikatan tunggal maupun rangkap. Ikatan rangkap dapat berupa
ikatan trans maupun cis. Dalam dunia tumbuhan dan hewan, asam lemak umumnya membentuk
ikatan cis dan tidak jenuh. Dalam produksi makanan, lemak cis tak jenuh seperti minyak
nabati merupakan input dari proses hidrogenasi untuk menciptakan lemak jenuh seluruhnya atau
parsial yang mampu meleleh pada temperatur yang diinginkan, umumnya 30-40 °C.
Lemak trans adalah zat pengotor yang muncul dari isomerisasi pada hidrogenasi parsial.

Asam lemak trans atau trans fat terbentuk saat cairan minyak menjadi lemak padat. Ada
dua jenis dari trans fat yang ditemukan di dalam makanan: trans fat alami dan trans fat buatan.
Trans fat alami dihasilkan di dalam usus beberapa hewan dan makanan yang dihasilkan dari
hewan-hewan tersebut. Misalnya, susu dan produk daging dapat mengandung sedikit jumlah
lemak trans. Lemak trans buatan (atau asam lemak trans) dihasilkan dari proses industri yang
menambahkan hidrogen pada cairan minyak sayur untuk membuatnya lebih padat. Pabrik
menghasilkan lemak trans melalui proses yang disebut hidrogenasi – proses di mana minyak
sayuran diubah menjadi lemak padat dengan menambahkan atom hidrogen. Hidrogenasi
meningkatkan usia penyimpanan dan stabilitas rasa makanan. Dengan kata lain, membuat
makanan menjadi lebih awet.Lemak trans mudah digunakan, tidak mahal untuk diproduksi, dan
ia juga bertahan lama. Trans fat memberikan rasa dan tekstur yang baik pada makanan. Banyak
restoran dan outlet siap saji menggunakan lemak trans untuk menggoreng makanan karena
minyak dengan trans fat dapat digunakan beberapa kali.
Trans fat meningkatkan “kolestrol jahat” alias LDL, dan meningkatkan kemungkinan
Anda terkena penyakit jantung. Trans fat juga menurunkan “kolesterol baik” alias HDL. Kadar
kolestrol LDL yang tinggi dikombinasikan dengan kadar HDL yang rendah meningkatkan risiko
penyakit jantung, penyebab utama kematian pada pria dan wanita, serta terkait dengan risiko
tinggi terhadap diabetes tipe 2. Trans fat meningkatkan “kolestrol jahat” alias LDL, dan
meningkatkan kemungkinan Anda terkena penyakit jantung. Trans fat juga menurunkan
“kolesterol baik” alias HDL. Kadar kolestrol LDL yang tinggi dikombinasikan dengan kadar
HDL yang rendah meningkatkan risiko penyakit jantung, penyebab utama kematian pada pria
dan wanita, serta terkait dengan risiko tinggi terhadap diabetes tipe 2.Bentuk trans fat dari
pabrik, yang dikenal sebagai minyak hidrogenasi parsial, ditemukan di berbagai produk
makanan, seperti:

 Makanan yang dipanggang. Kebanyakan kue, kue kering, kue pai, dan biskuit
mengandung shortening, yang biasanya terbuat dari minyak sayur yang terhidrogenisasi
secara parsial. Frosting yang siap saji juga merupakan sumber dari lemak trans.
 Camilan. Keripik kentang, jagung dan tortilla umumnya mengandung lemak trans.
Walau popcorn dapat menjadi camilan sehat, banyak jenis popcorn kemasan yang
menggunakan lemak trans untuk memasak atau memberi rasa pada popcorn.
 Makanan gorengan. Makanan yang memerlukan teknik deep frying – kentang goreng,
donat dan ayam goreng – dapat mengandung lemak trans yang digunakan saat proses
memasak.
 Adonan yang didinginkan. Produk seperti biskuit kalengan dan cinnamon rolls sering kali
mengandung lemak trans, serta roti pizza beku.
 Krimer dan margarin. Krimer kopi dan margarin juga dapat mengandung minyak sayur
yang terhidrogenasi parsial.

Sejumlah kecil dari lemak trans sering kali muncul secara alami pada beberapa produk
daging dan susu, termasuk daging sapi, domba, dan butterfat. Belum ditemukan penelitian yang
cukup untuk menentukan apakah lemak trans alami ini memiliki efek yang sama buruknya
dengan lemak trans yang diolah pabrik. Lemak trans juga terdapat di alam pada jumlah yang
terbatas, seperti asam vaccenic dan asam linoleat terkonjugasi yang terdapat secara alami pada
daging dan produk susu dari ruminansia. Lemak trans alami dan sintetik berbeda secara kimiawi,
tetapi memiliki efek yang sama bagi kesehatan. Dua penelitian yang dilakukan di Kanada
menunjukan bahwa lemak trans alami, asam vaccenic, yang ditemukan pada susu dan daging,
dapat memiliki manfaat bagi kesehatan dibandingkan asma vaccenic yang ditemukan di lemak
babi. Berlawanan dengan hal tersebut, sebuah studi yang dilakukan oleh USDA menunjukan
bahwa asam vaccenic menunjukan efek yang merusak terhadap LDL dan HDL seperti halnya
lemak trans industri. Karena kurangnya bukti dan kesepakatan ilmiah, lembaga berwenang yang
mengawasi nutrisi masyarakat mempertimbangkan semua lemak trans tidak baik bagi
kesehatan dan merekomendasikan konsumsi lemak trans dikurangi hingga pada kadar yang tidak
terdeteksi..

FDA telah menerbitkan ketentuan awal bahwa lemak yang terhidrogenasi secara parsial
(yang mungkin mengandung lemak trans) tidak dikategorikan aman yang memicu pelarangan
produksi lemak trans secara industry. Di negara lain, terdapat batasan mengenai kadar
lemak trans. Kadar lemak trans dapat dikurangi atau dihilangkan secara kimiawi. Alternatif
penggunaan lemak trans seperti lemak babi, minyak sawit, lemak interesterifikasi, lemak yang
terhidrogenasi sepenuhnya, atau kombinasi dari semuanya dapat menggantikan konsumsi
lemak trans. Lemak terhidrogenasi tidak bersinonim dengan lemak trans. Hidrogenasi sempurna
menghilangkan semua lemak tak jenuh, baik lemak cis maupun lemak trans.

Menurut artikel diatas , saya berkesimpulan bahwa lemak trans berbahaya bagi tubuh kita karena
dapat meningkatkan kolesterol jahat atau LDL dan meningkatkan kemungkinan anda terkena
penyakit jantung dan bisa menurunkan kolesterol baik atau HDL.
Sumber

https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak_trans

https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/apa-itu-lemak-trans-fat/

Anda mungkin juga menyukai