Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
BENGKULU UTARA
2016
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
PARWITO SP,M.P
KATA PENGANTAR
Jenni Indry
Fransisca
DAFTAR ISI
HalamanSampul.
.I
Lembar Pengesahan ..
II
Kata Pengantar.
..III
Daftar
IsiIV
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.1
B.Tujuan..2
B. Hasil Kegiatan
..................................................................................10
A. Kesimpulan .....22
B. Saran ...22
LAMPIRAN
..23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
B. TINJAUAN PERUSAHAAN
a. Bidang Usaha
Kelapa sawit ( Elais gueninsis jack ) mempunyai fungsi sebagai salah satu
pondasi bagi tubuh dan berkembang pada sistem agribisnis, kususnya pada
perkebunan kelapapa sawit. Dilihat dari kebutuhan sehari-hari dalam
penggunaan pengkonsumsian minyak goreng dan bahan lainnya yang
berbahan dasar buah kelapa sawit, dari segi pasar lokal maupun
internasiaonal, sangat jelas terlihat fakta saat ini kebutuhan minyak goreng
terus meningkat dan sangat banyak dibutuhkan oleh measyarakat Indonesia
sampai dengan dunia. Minyak kelapa sawit merupakan komonditas yang
mempunyai nilai strategis karena merupakan bahan baku pokok, di Indonesia,
khususnya di Kalimantan Tengah, telah banyak terdapat areal perkebunan
kelapa sawit dengan areal yang bervariasi antara dataran tinggi, dataran
rendah, dan tanah yang berbeda-beda, yaitu tanah berpasir, tanah gambut,
dan tanah mineral.
b. Sejarah Perusahaan
1. Perencanaan (Planning)
Rencana kerja anggaran perusahaan ini disusun oleh Manager dan seluruh
jajarannya, dan kemudian setelah terbentuk rencana kerja anggaran
perusahaan diajukan kepada Direksi untuk di bahas dalam rapat. Kemudian
barulah diproses dikantor pusat mengenai anggaran yang telah disusun oleh
masing-masing unit usaha dan nantinya akan ditetapkan rencana kerja
anggaran perusahaan dalam satu tahun.
B. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi pembibitan merupakan hal yang sangat penting, karena lokasi
pembibitan sangat menentukan besar biaya yang dikeluarkan terutama pada
saat pembukaan lahan. Oleh karena itu pembibitan kelapa sawit harus
memenuhi syarat lokasi yang ditetapkan, adapun syarat-syarat tersebut
adalah sebagai berikut :
Air merupakan kebutuhan utama bagi bibit, karena bibit kelapa sawit setiap
hari harus disiram, agar bisa tumbuh lebih optimal. Oleh karena itu sumber air
tidak boleh jauh dari lokasi pembibitan. Jika sumber air jauh dari lokasi
pembibitan, maka akan mempersulit pada saat penyiraman dan pemasangan
intalasi air, akibatnya biaya yang dikeluarkan dan kebutuhan tenaga kerja
lebih besar dari yang telah direncanakan sebelumnya.
Lokasi pembibitan kelapa sawit harus terletak didataran tinggi, agar pada saat
hari hujan terus-menerus bibit tidak tergenang air yang bisa menyebabkan
bibit rusak maupun mati. Jika hal ini terjadi tentu sangat merugikan
perusahaan. Oleh sebab itu pada pembibitan di PTP. Nusantara I kebun pulau
TigaAfdeling IV pada blok pembibitan dibuat aliran air agar jika terjadi hujan air
pada lokasi pembibitan bisa mengalir pada aliran tersebut.
Lokasi pembibitan kelapa sawit harus dijamin keamanan baik itu dari
pencurian maupun gangguan hewan. Untuk menghindari dari pencurian dan
gangguan hewan, maka perusahaan membuat pagar, dilengkapi jalan dan
pintu keluar/masuk bagi kendaraan untuk menuju kepembibitan, serta
menambah pekerja jaga malam.
a. Pembukaan lahan
Sejak awal pembukaan lahan sampai saat siap untuk penempatan polybag,
maka perlu waktu sekitar 1-2 bulan, agar lahan tersebut benar benar siap
untuk penempatan bibit kelapa sawit.
Media yang telah terisi tanah disiram selama beberapa hari dengan tujuan
untuk mengetahui kekuatan debit tanah yang telah dimasukkan kedalam poly
bag, jika debit tanah menurun maka akan segera dilakukan toping atau
pembumbunan. Toping adalah pengisian kembali poly bag dengan tanah
setelah diketahui debit tanah dalam poly bag menurun akibat curahan air
hujan ataupun penyiraman. Toping bertujuan untuk menjaga tingkat kepadatan
tanah dalam poly bag agar tetap optimal sehingga ketika penanaman
kecambah berlangsung dipastikan tidak ada lagi poly bag yang kosong dan
berongga di bagian dalam.
Pelepah yang digunakan sebagai bahan naungan harus berasal dari tanaman
yang sehat dan terhindar dari penyakit seperti jamur ataupun virus yang bisa
menular pada bibit. Adapun tujuan pembuatan pagar adalah agar lahan, media
dan tanaman terjaga dari gangguan atau serangan hama seperti tikus,
landak, babi hutan dan lain-lain. Pagar terbuat dari kawat ram yang dipasang
mengelilingi seluruh lahan pembibitan di areal prenursary.
Jalan merupakan hal yang paling penting dalam pengangkutan alat, bahan dan
bibit yang keluar maupun masuk kelokasi pembibitan. Oleh karena itu jalan
dibuat ditengah-tengah lokasi pembibitan, agar lebih mudah dalam
pengangkutan alat, bahan dan bibit yang keluar maupun masuk kelokasi
pembibitan nantinya. Pada pinggir-pinggir parit atau blok diberi parit, agar
pada saat penyiraman atau hujan lokasi pembibitan dan jalan tidak begitu
tergenang oleh air.
Ketersedian air sangat penting bagi pertumbuhan bibit. Pemberian air juga
memerlukan perhatian dan ketelitian. Karena baik kelebihan dan kekurangan
air sama-sama berdampak negatif. Pemasangan intalasi penyiraman seperti
pemasangan pipa utama harus mengikuti arah jalan atau pinggir blok, agar
pada saat perbaikan pipa lebih mudah dan tidak mengganggu bibit.
Pemasangan intalasi penyiraman sebaiknya dilakukan sebelum bibit diletak
kelokasi pembibitan kelapa sawit.
f. Pengsian tanah kepolybag
Pengsian tanah ke polybag dilakukan dua kali, yaitu polybag Kecil pada
pembibitan awal (Pre-Nursery) dan Polybag besar pada Pembibitan utama
(Main-Nursery) :
Sebelum pengisian tanah ke polybag kecil, maka perlu disiapkan adalah media
tanah yaitu tanah bagian atas (top soil) yang bisa diperoleh disekitar lokasi
pembibitan. Tanah yang digunakan keadaannya remah, tidak terbongkah,
memiliki tekstur yang baik, serta tidak mengandung akar kayu maupun batu-
batuan.
Penanaman Kecambah
Pengorganisasian (Organizing)
Untuk lebih jelas mengenai tugas dan tanggung jawab masing-masing personil
adalah sebagai berikut :
Asisten Pembibitan
2. Mengecek jumlah tenaga kerja yang bekerja pada hari tersebut dan
menentukan target atau prestasi kerja bersama Mandor satu.
3. Menandatangani surat permintaan dan pengeluaran barang untuk yang
dipimpinnya serta menandatangani buku mandor yang dilaksanakan mandor
pada hari tersebut.
Mandor 1
4. Mencatat atau mengisi buku Mandor atas hasil kerja dilaksanakan pada
hari tersebut dan melaporkan kepada Asisten.
Mandor Pemeliharaan.
1. Mengawasi karyawan BHL (Buruh Harian Lepas) yang bekerja pada hari
tersebut
Pengarahan
Setelah jam kerja selesai tepatnya pukul 14.00 WIB Asisten dan para Mandor
berkumpul untuk mengevaluasi kegiatan yang dilakukan. Untuk meningkatkan
kemampuan dalam memimpin setiap Afdeling, meningkatkan kinerja dan
mengatasi masalah-masalah yang timbul, asisten setiap Afdeling berkumpul
mengadakan rapat bersama Manajer, kegiatan tersebut dilakukan satu kali
dalam seminggu.
Pengevaluasian
Penanaman
Pemeliharaan
Penyiraman
Pemupukan
Untuk pemupukan dengan cara ditabur dilakukan pada saat bibit berumur 2-
3minggu dan pupuk yang diberikan adalah NPK 15.15.15 dengan
dosis2.5gram/bibit, dan untuk pemupukan dengan cara ditabur dilakukan
menaburkan pupuk di dekat batang bibit secara melingkar. Untuk umur bibit 4-
5minggu dosis pupuk yang diberikan adalah NPK 15.15.15 dengan dosis 5
gram/bibit sedangkan untuk bibit berumur 4 bulan dosis yang diberikan adalah
100 gram/bibit untuk empat kali pemupukan jadi satu kali pemupukan dosis
pupuk yang diberikan 2,5 gram/bibit. Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK
15.1515 dimana 15% unsur N, 15% unsur P, 15% unsur K. Pemupukan dengan
cara dicairkan dan ditaburkan dilakukan empat kali dalam seminggu. Pupuk
daun juga digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan kecambah, dengan
menggunakan byfolan/atonik dengan frekuensi pemupukan dua kali dalam
satu bulan.
Versi akui
Tahapan pembibitan :
C. Pemesanan Kecambah
- Pemesanan kecambah dilakukan berdasarkan rencana
penanaman termasuk kebutuhan sisipan (Supplying) 12 bulan setelah
penanaman yang dilakukan oleh Plantations Dept.
f. Sumber Air :
- Sangat berperan penting dalam proses penyiraman bibit.
- Air yang digunakan bebas dari pencemaran (Kontaminan)
_ Debit air dipastikan cukup untuk menyiram semua bibit yang ada
walau pada musim kering.
H. Teknis Pembibitan
Panduan mengenai teknis-teknis pembibitan dilapangan dijelaskan pada
No.V sampai No.VIII
I. Pindah Tanam Kelapangan
Umur yang tepat untuk pemindahan lapangan sangat bervariasi.
Biasanya umur bibit siap tanam dilapangan adalah 10-14 bu
Bahan tanam
Kebutuhan Kecambah
permintaan kecambah dibuat 30% lebih banyak dari jumlah yang
dibutuhkan untuk penanaman dilapangan :
Contoh
150 195
143 186
136 177
Penyediaan polybag
Media tanam
Penanaman Kecambah
- Seleksi
- pemusnahan kecambah afkir
- penanaman paling lama dilakukan1hari setelah
kedatangan kecambah
- pemasangan papan label
Penanganan Bibit Kembar (Doubleton)
pemisahan bibit kembar,dilakukan saat bibit masih pre nursery (PN)
yaitu berumur 2.5 bulan.
Penyiraman Bibit
penyiraman bibit harus dilakukan 2 kali sehari. Bila pada malam hari
turun hujan >10mm,maka besok tidak disiram
Pemupukan
jadwal dan dosis pemupukan pre & main nursery mengikuti SOP
pemupukan Kelapa Sawit.
Ha 12000.
Penyiraman Bibit
sistem yang digunakan AEP untuk penyiraman bibitan adalah
menggunakan pipa sprinkler lay-flat
Konsolidasi
- mengganti polybag yang pecah
- menegakkan polybag yang miring
- menambahkan media tanah pada polybag yang mengalami
kekurangan tanah.
b. Pengendalian Penyakit
tujuannya untuk mengidentifikasi & mengendalikan penyakit
dengan segera dipembibitan.
c. Pengendalian Gulma
pengendalian gulma diantara polybag dapat dilakukan dengan
penyemprotan herbisida.