Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


Di
PT. FIRST LAMANDAU TIMBER INTERNATIONAL (FLTI)

Disusun Oleh :

ITTA BIUL MASYITOH (0017)

Kelas : XI (sebelas)

Kompetensi Keahlian :

Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)

SMK NEGERI 1 BULIK TIMUR

Jl. Sunan Giri Km. 16 Desa Bukit Jaya Kecamatan Bulik Timur

Kab. Lamandau, Kalimantan Tengah

E-mail : smk1bultim@gmail.com
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

PT. FIRST LAMANDAU TIMBER INTERNATIONAL

Laporan ini disampaikan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan penyelesaian praktek
kerja industri SMK NEGERI 1 BULIK TIMUR
Periode 09 Februari 2015 s.d 09 Mei 2015

Diperiksa dan Disahkan Oleh :


PT. FIRST LAMANDAU TIMBER INTERNATIONAL

Laporan Pelaksanaan Prakerin

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

Disusun Oleh

Itta Biul Masyitoh (0017)

Pelaksanaan prakerin

Tahun Ajaran 2014/2015

Disetujui, Diketahui,

Ir. PARLINGGOMAN JABEGLIN PURBA


Senior Estate Manager Estate Manager

Diperiksa,

JUMENRTI MALAU FRANS A.P.G RONY B. LANU


Askep Askep KTU
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

SMK NEGERI 1 BULIK TIMUR

Laporan Pelaksanaan Prakerin

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

Disusun Oleh

Itta Biul Masyitoh (0017)

Laporan ini telah disetujui dan disahkan oleh

Panitia prakerin sebagai kelengkapan

Pelaksanaan prakerin

Tahun Ajaran 2014/2015

Ketua PRAKERIN Pembimbing Sekolah

WAHYUDINATA RUBEN PRANTO SIRAIT


NIP : 198204022010011020 NIP :

Mengetahui

Kepala SMK Negeri 1 Bulik Timur

ANWAR SAYANG, S.Pd.,MM

NIP : 19721124 200502 1 002


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi allah semesta alam yang mana berkat rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya. Penulisan
laporan ini adalah salah satu bukti bahwa saya telah selesai melaksanakan praktek kerja
industri di PT. FIRST LAMANDAU TIMBER INTERNATIONAL

Dalam penulisan laporan ini, saya juga banyak berterima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam penyelesaian laporan ini, khususnya:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kemampuan dan ilmu yang bermanfaat.
2. Bapak ANWAR.S, S.Pd., MM selaku Kepala SMK Negeri 1 Bulik Timur.
3. Ibu ETTY DWI WURYANI, SP selaku ketua kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman
Perkebunan.
4. Bapak WAHYUDINATA, S.Pd selaku ketua panitia Prakerin.
5. Bapak JUMENTRI MALAU selaku pembimbing perusahaan.
6. Bapak RUBEN PRANTO SIRAIT, SP selaku pembimbing sekolah.
7. Guru-guru SMK Negeri 1 Bulik Timur.
8. Pemimpin dan Karyawan First Lamandau Timber International.
9. Kedua orang tua saya yang telah ikut serta dalam kegiatan ini.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.

Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional
(UAN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS) Tahun Pelajaran 2014/2015 serta sebagai bukti
bahwa telah melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN).

Dalam penulisan laporan ini saya rasa masih banyak kekurangan - kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi. Mengingatakan kemampuan yang saya miliki, untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan laporan ini.
Mudah - mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya pembaca pada
umumnya.

Bukit Jaya, Mei 201

Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN. I
KATA PENGANTAR. ii
DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................
1. Kondisi Perusahaan.....................................................
2. Struktur Organisasi Perusahaan....................................
B. Tujuan ................................................................................
1. Tujuan Pelaksanaan Prakerin ......................................
2. Tujuan Penulisan Laporan ........................................
BAB II MORFOLOGI, EKOLOGI DAN JENIS KELAPA SAWIT

BAB III LANDASAN TEORI


A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin.......
B. Budidaya Kelapa Sawit.....
C. Implementasi Keselamatan Kerja ..........................................
BAB IV TEMUAN
A. Keterlaksanaan ( Faktor Pendukung Dan Penghambat )
............................................................................................
B. Manfaat yang dirasakan ........................................................
C. Pengembangan / Tindak Lanjut .............................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .
B. Saran .
LAMPIRAN .
DAFTAR HADIR ..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Kondisi Umum Perusahaan

PT. FIRST LAMANDAU TIMBER INTERNASIONAL dibentuk/ berdiri pada


tanggal 23 Oktober 2001. Aktivitas PT. FLTI merupakan perusahaan yang sangat maju, dan
pada tanggal 17 Maret 2005 mengalami kerugian yang sangat besar dan akhirnya perusahaan
itu berpindah alih/ berpindah tangan pada TRIPUTRA AGRO PERSADA Group managemen
yang berlokasi diwilayah Desa Tangga Batu, Kec. Belantikan Raya, Kab. lamandau,
Kalimantan Tengah. Yang berdiri dari 1 (satu) estate, 1 (satu) pabrik kelapa sawit dan 14
(empat belas) Afdeling.

Group : TRIPUTRA AGRO PERSADA


Berdiri : 1 April 2005
Head Office : Gedung The East Lt. 23
Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav E3. 2 No 1
Jakarta Selatan Indonesia 12950
Estate/ Kebun : PT. FLTI
Mil/ Pabrik : 1 pabrik dengan kapasitas rata-rata 45 ton/jam
terletak di Bukit Jaya (PT. FLTI).

Filosopi Dan Budaya Perusahaan


Falsafah Triputra
1. Integritas dan etika kerja tinggi
2. Sinergi dan saling menghargai
3. Kepuasan tertinggi bagi pelanggan
4. Inovasi berkesinambungan untuk mencapai yang terbaik
5. Kepedulian kepada masyarakat dan lingkungan

T.A.P P.R.I.D.E
1. Teamwork
2. Accountable
3. Passionate
4. Professional
5. Respectful
6. Integrity
7. Discipline
8. Excellent

Visi Dan Misi Perusahaan

VISI :
Perkebunan yang paling Unggul untuk Dunia
Excellent Plantation for The Word

MISI:
Mengembangkan Perkebunan Ramah Lingkungan yang mampu memperbaiki
taraf kehidupan orang banyak.
Green Plantation for Better Quality of Life

Tujuan Perusahaan

Meningkatkan mutu kerja sama kepada masyarakat melalui kemudahan, kelancaran,


keterbukaan cepat dan dapat dipertanggung jawabkan dalam proses bekerja yang terkait
dengan kewenangan instansi/perusahaan dengan sasaran strategisnya adalah terwujudnya
peningkatan SDM.

2. Struktur Organisasi Perusahaa


B. Tujuan
1. Tujuan Pelaksanaan Prakerin
Setiap kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang jelas agar mempermudah
penyusunan target yang ingin di capai. Adapun tujuan dari praktek kerja industri
adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan pengetahuan, sikap dan kemampuan serta menambah wawasan
siswa-siswi yang berkaitan dengan pelajaran yang telah diterima di sekolah.
2. Melatih kerja dan pengamatan teknik- teknik yang diterapkan ditempat Prakerin
sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
3. Untuk mencari pengalaman dalam bidang prakrin di dunia usaha/ industri.
4. Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan disekolah.
5. Untuk menambah bekal hidup dimasa depan. Memperkokoh link dan match
kesesuaian, kecocokan antara program sekolah dengan tuntutan dunia kerja.

Manfaat praktek kerja industri:

Dengan adanya Praktek Sistem Ganda (PSG), ilmu yang di peroleh disekolah dapat
dirasakan manfaatnya dan dikembangkan dilapangan, dan siswa juga menambah wawasan
baik di sekolah maupun di perusahaan.

o Metode Pengumpulan Data


Metode yang penulis gunakan untuk mendapatkan informasi, yaitu:
a. Observasi (pengamatan)
Metode penulis digunakan sewaktu melaksanakan prakerin.
b. Interview (wawancara)
Dengan menanyakan langsung data-data kepada pimpinan.

2. Tujuan Penulisan Laporan


Laporan pelaksanaan Prakerin salah satu bukti otentik bahwa siswa telah
melaksanakan prakerin di sebuah industri sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang
ditentukan pihak sekolah dan disetujui oleh pihak industri. Pembuatan Laporan Praktek Kerja
mempunyai tujuan :
1. Siswa mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan pelajaran yang didapat
di sekolah dan penerapanya di dunia usaha/ dunia industri (DU/DI).
2. Sebagai salah satu tugas yang diisyarakan untuk menempuh Ujian Akhir Sekolah
(UAS) dan Ujian Nasional (UN).
3. Sebagai siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembakan pelajaran yang
diperoleh di sekolah maupun pengalaman serta dapat menerapkan dalam dunia
industri.
4. Siswa mampu membandingkan kemampuan yang diperoleh didunia pendidikan atau
sekolah dengan kemampuan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
5. Siswa mampu mencari alternatif, memecahkan masalah yang timbul dalam dunia
kerja sesuai dengan program studi.
6. Mengumpulkan data guna keperluan sekolah dimasa yang akan datang khususnya
dalam masalah pelaksanaan Praktik Kerja Industri sejalan dengan tujuan yang ingin
dicapai.
7. Untuk mengembangkan daya kreatif siswa.
8. Menambahkan perbendaharaan perpustakaan dan menunjang pentingnya siswa
angkatan berikutnya.
BAB II
MORFOLOGI, EKOLOGI DAN JENIS KELAPA SAWIT
Aspek Botani Tanaman Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit nama latinnya adalah Elaeis Guenennsis Jacq. Elaeis
berasal dari kata Elaion dalam bahasa yunani yang artinnya minyak, guennensis
berasal dari kata guinea yaitu pantai Afrika dan Jacq berasal darisingkatan Jacquin
seseorang botani (Anonim 1996)
Taksonomi tanaman kelapa sawit :
Kelas : Angiospermae
Ordo : Palmales
Family : Palmaceae
Subfamily : Palmine
Genus : Elaeis
Spesies : Elaeis Guenennsis Jacq
Tanaman kelapa sawit dibedakan menjadi 2
bagian yaitu bagian VEGETATIF dan bagian
GENERATIF. Bagian tanaman sangat penting
diketahui karena akan berkaitan dengan berbagai hal
dibidang agronomi, pemulih, perlindungan tanaman,
pemupukan, peramalan produksi, dan sebagainnya.
Bagian tanaman yang perlu diketahui adalah akar,
batang, daun, bunga dan buah serta kecambah.

Akar (Radix)

Sistem perakaran merupakan sistem serabut terdiri dari dari akar primer,
sekunder, tersier, dan kuartemer. Akar kuarttemer diasumsikan sebagai akar
absorsiutama. Sistem perakaran yang aktif berada pada kedalaman 5-35 cm.
Pertumbuhan dan percabangan akar dapat dipacu bila konsentrasi hara cukup besar.
Akar aktif yang tinggi terjadi pada gawangan dimana daun-daun pelepah ditumpuk
dan mengalami dekomposisi. Akar berfungsi untuk : menunjang struktur batang,
menyerap unsur hara dan air, dan sebagai salah satu alat respirasi.

Batang (Caulis)
Batang lurus dan tidak bercabang. Batang berbentuk silindris dan berdiameter
40 60 cm, tetapi pada pangkalnyamembesar. Batang diselimuti oleh pangkal
pelepah daun tua sampai umur 11 15 tahun. Batang yang telah tua akan tampak
karena pangkal pelepah sudah mulai rontok. Pertambahan tinggi batang 55- 75
cm/tahun. Panjang buku batang (internode) 14 33 mm.

Fungsi batang adalah :

Struktur pendukunh daun, bunga dan buah


Sistem pembuluh yang mengangkut air dan hara mineral dari akar
keatas
Mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke atas
Sebagai organ penimbun zat makanan

Daun (Folium)

Daun pertama yang keluar pada bibit berbentuk lance-late, kemudian muncul
bifurcate dan akhirnya pinnate. Pangkal pelepah daun atau petiole adalah bagian daun yang
mendukung atau tempat duduknya helaian daun dan terdiri atas rachis basis tangkai daun
(petiolus), duru- duri (spine), helai anak daun (lamina), ujung daun (apex folii), lidi
(nervatio), tepi daun (margo folii), dan daging daun (intervenium). Jumlah pelepah daunyang
terbentuk dalam 1 tahun dapat mencapai 20-30 helai. Letak pelepah membentuk putaran
spiral kanan atau kiri, tetapi kebanyakan berputar ke kanan. Panjang pelepah daun dapat
mencapai 9 meter, terdiri dari anak daun 125 200 pasang dengan panjang 1-1,2 meter dan
lebar tengah kurang lebih 6 cm.

Lanceolate : Daun yang pertama sekali keluar dan berupa helaian yang utuh
Bifurcate : Bentuk daun dan yang sudah terpecah tetapi bagian ujung belum
terbuka
Pinnate : Bentuk yang sudah sempurna arah anak daun ke atas dan ke bawah
Buah
Buah terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
1. Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
2. Mesoskarp, terdiri dari serabut dan daging buah. Serabut terdiri dari tenunan-
tenunan serat yang keras dan sel-selnya terdapat tenunan sel yang lunak dan
serabut buah.
3. Endoskarp, cangkang pelindung inti.
Berdasarkan ketebalan kelapa sawit dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai
berikut :
Dura : memiliki cangkang tebal
dan daging buah tipis
Tenera : memiliki cangkang buah
agak tipis dan daging buah tebal
Pisifera : memiliki cangkang yang
sangat tipis, daging buahnya tebal
dan bijinya kecil

Dari hasil persilangan dura dan


pisifera ( D X P ) menghasilkan beberapa jenis tanaman kelapa sawit diantaranya
sebagai berikut :

Costarica
Londsum
Marihat
BAB III

PROSES PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Prakerin


Saya melaksanakan PRAKERIN di sebuah Instansi atau perusahaan yang bergerak
dibidang perkebunan kelapa sawit, yaitu : PT. First Lamandau Timber Internasional yang
beralamat di Desa Tangga Batu, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau,
Provinsi Kalimantan Tengah. Yang berlangsung selama 3 bulan yang dimulai sejak tanggal
09 Februari sampai 09 Mei 2015.

B. Budidaya Kelapa Sawit


1. Land Clearing (LC)

Definisi dari Land Clearing adalah kegiatan pembukaan dan pengolahan lahan sampai
dengan lahan tersebut siap ditanami Kelapa Sawit. Tujuan menyiapkan areal siap tanam
untuk menunjang pertumbuhan tanaman kelapa sawit dan memudahkan dalam pengelolaan
kebun pada saatnya nanti.

Jenis LC ada 2, yaitu sebagai berikut :

a) LC chemis yang kegiatannya antara


lain :
a. Selektif imas tumbang
b. Seet spraying
c. Spot spraying
d. Pembuatan teras
b) LC mekanis meliputi :
a. Imas
b. Tumbang
c. Rumpuk / perum
d. Pembuatan teras
e. Pembuatan jalan, dan
f. Jembatan
1) Imas
Imas adalah memotong kayu- kayu kecil (dengan diameter < 15 cm), tujuan
imas adalah memberikan jalan kepada pekerja yang akan melakukan pekerjaan
tumbang.
2) Tumbang
Tumbang adalah penebangan kayu yang berukuran besar (dengan diameter >
15 cm).
Standar Pekerjaan :
o Semua kayu harus ditumbang (tidak boleh ada pohon kayu yang masih tegak)
o Bebas tebangan maksimum adalah 125 cm dari permukaan tanah
o Dilakukan setelah imas selesai

3) Rumpuk
Rumpuk berarti merencek (memotong) kayu- kayu yang sudah ditumbang dan
mengumpulkannya pada gawangan mati sejajar dengan baris tanaman dengan arah
utara selatan.
4) Pembuatan Teras
Tujuan :

Agar tanaman mempunyai ruang tempat tumbuh yang baik, mengurangi erosi
tanah, mempermudah dan meningkatkan efektivitas rawat tanaman dan panen.

Jenis Teras secara manual/ mekanis :

o Teras individu / Tapak Kuda (flatform)


o Teras Bersambung / Teras Kontur (kontinyu)
Standar pembuatan teras :
Dibuat bila areal berbukit dengan kemiringan > 5 derajat
Ukuran tapak kuda 4 x 3,5 cm
Lantai tapak kuda harus datar dan sedikit miring kedalam
5) Pembuatan Infrastruktur

(Jalan dan Jembatan) merupakan prasarana untuk memudahkan penanaman


terutama dalam pengangkutan bibit, alat- alat dan tenaga kerja serta pengawasan
pekerjaan dilapangan.

Standar pembuatan infrastruktur :

Panjang jalan minimal 40 m per ha jalan utama (Main Road) lebar minimal 8
m, panjang jalan 5 % dari total panjang jalan. Jalan transport (Transport Road) lebar
minimal 6 m, panjang jalan 25 % dari total panjang jalan. Jalan pengumpul
(Collecting Road) lebar minimal 4 m, panjang 70 % dari total panjang jalan.

6) Stacking dan Pancang Stacking


Stacking adalah membuka areal hutan dengan menggunakan alat berat dan
menyusun potongan- potongan kayu sesuai pancang rumpukan yang telah ditentukan.
Pancang stacking adalah kegiatan mengukur dan memasang patok jalur perumpukan
kayu.
Manfaat/ Tujuan stacking :
Menghemat biaya
Mempercepat pekerjaan buka lahan
7) Penanaman kacangan
Tindakan konservasi tanah dan air dimaksud untuk meningkatkan kesuburan
tanah dan meningkatkan produktifitas lahan. Salah satu caranya adalah dengan
menanam tanaman penutup tanh atau logume cover crop (lcc). Penanamn LCC ini
berperan cukup penting untuk mencegah erosi, menekan perkembangan gulma yang
sekaligus mengurangi kegiatan penyiangan, menambah bahan organik dan cadangan
unsur hara dalam tanah, mempertahankan kelembaban tanah, serta meningkatkan
ketersediaan air dari dalam tanah.
Dalam 1 kg benih mucuna terdapat 5100 biji mucuna. Jarak tanam mucuna
bervariasi dengan sistem segitiga sama sisi biasanya ditanam dengan jarak 2 m dari
tanaman kelapa sawit. Penanam mucuna biasanya dilakukan dengan cara ditugal
maupun lubang tanam. Untuk penanam menggunakan lubang tanam digunakan
kacangan yang sudah ditanam dipolibag. Untuk penanaman dengan cara ditugal
mucuna akan berkecambah dalam waktu 1 minggu.

2. Pembibitan
Pembibitan adalah tempat
untuk merawat, memelihara dan
mengembangkan bibit kelapa sawit
dari kecambah menjadi bibit yang siap
tanam dilapangan.
Tujuan dari diadakannya
pembibitan, yaitu :
a. Untuk memelihara bibit secara
insetif sehingga pertumbuhan
seragam.
b. Untuk melakukan seleksi
sehingga bibit yang baik saja
yang ditanam.
c. Meminimalkan gangguan hama dan penyakit dimasa pertumbuhan.

Kemudian untuk mendukung pertumbuhan bibit dengan baik perlu di


perhatikan persyaratan lokasi pembibitan, yaitu :
a. Areal atau lokasi datar
b. Tidak mudah banjir
c. Dekat dengan lokasi perumahan, kantor agar memudahkan pengawasan
d. Jauh dari sumber hama dan penyakit
e. Tersedia top soil atau pengisisan polibag
f. Relative dengan areal penanaman
g. Dekat dengan sumber air agar memudahkan penyiraman terutama pada musim
kemarau.
Main Nursery

Pembibitan utama, yaitu pembibitan dari umur 3 bulan sampai


dipindahkan kelapangan (umur 12 bulan).

Pre Nursery
Pembibitan utama, dimulai dari bibit kecambah sampai umur 3 bulan.
Trasnplanting

Kegiatan menanam bibit dari pre nursery ke polibag ke main nursery.

1) Pengisian Polibag kecil (babybag)

Beberapa hal yang harus diperhatikandalam pengisian polibag kecil antara lain :

Tanah yang dugunakan adalah tanah lapisan atas (topsoil)


Isilah tanah kedalam babybag, sebanyak 1 1,5 kg
Setelah pengisian babybag disusun rapat dalam bedengan
2) Penanaman kecambah
Setelah kita melakukan penanamn kecambah, kita harus melakukan
identifikasi bibit. Tujuan dari identifikasi bibit yaitu :
Mengetahui jenis dan sumber bibit
Mengetahui keseragaman dipembibitan
Mencatat jumlah bibit dari seleksi
3) Penyiraman
Penyiraman dilakuakan pada pagi hari dan sore hari agar bibit tersebut
maksimal, tidak kekurangan unsur hara yang berlebihan.
4) Pemupukan
Setelah kecambah berumur 1 bulan semenjak tanah, bibit dipupuk dengan cara
gembor (dicairkan terlebih dahulu) menggunakan pupuk NPK dengan diisi 5 gram
per bibit, pemupukan ini diaplikasikan 4 kali dalam 1 bulan.
Kemudian pada umur 2-3 bulan bibit di pupuk lagi dengan menggunakan NPK
15.15.6.4 dengan 5 gram per bibit, pemupukan ini dengan cara ditabur diatas polibag.
Pupuk berfungsi sebagai penambah unsur hara dibutuhkan tanaman dan untuk
merangsang pertumbuahn bibit.
5) Sensus
Yang dimaksud dengan sensus adalah
pengamatan secara dini, yang bertujuan untuk
mengetahui keberadaan organisme pengganggu
tanaman yang berupa hama dan penyakit.
6) Weeding
Penyiangan/ weeding yaitu kegiatan
membersihkan gulma pada tanaman, bertujuan untuk mengurangi gulma yang dapat
mengganggu penyerapan unsur hara tanaman.

3. TBM (Tanaman Belum Menghasilkan)


TBM pada kelapa sawit masa sebelum panen (dimulai dari saat tanam sampai
panen pertama). Tanaman yang berada pada umur mulai tanam hingga berumur
kurang lebih 2,5 3 tahun. Periode waktu TBM pada tanaman kelapa sawit terdiri
dari :
TBM 0 : menyatakan keadaan lahan sudah selesai dibuka, kacangan penutup
tanah dan kelapa sawit sudah ditanam pada tiap titik pancang
TBM 1 : tanaman pada tahun ke 1 (0-12 bulan)
TBM 2 : tanaman pada tahun ke 2 (13-24 bulan)
TBM 3 : tanaman pada tahun ke 3 (23-30 atau 36 bulan)

Tujuan pemeliharaan TBM adalah untuk mendapatkan tanamn yang sama


dalam hal pertumbuhannya, produktif dan berproduksi tinggi, manfaat pemeliharaan
TBM mengoptimalkan pertumbuhan vegetatif tanaman sawit sebagai penunjang
pertumbuhan generatif yang berproduksi tinggi.

1. Chemist
a. Semprot CPT ( Circle Path dan TPH )

Adalah kegiatan pengendalian terhadap


gulma- gulma yang berada disekitar piringan, jalan
path, dan TPH. Materialnya menggunakan meta
prima 3 gr/kep, dan dosisnya 60 cc/kep, jika
dicampur dengan air dosisnya menjadi 120 cc/kep.

Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh


bersama dengan tanaman / tumbuhan utama yang
merugikan dan mengakibatkan persaingan
terhadap sinar matahari, air dan unsur hara.

b. Spot Spraying
Adalah kegiatan pengendalian gulma anak kayu berada disekitar piringan, gawangan
dan rimpukan. Pengendaliannya dengan cara disemprotkan dengan menggunakan alat
semprot jenis S.A15, menggunakan material :
o Prima up
o Meta prima
o Dosisnya 0,75 liter
2. Oles Anak Kayu
Oles anak kayu adalah kegiatan mengoles
anak kayu yang berada disekitar gawangan dengan
menggunakan :
o Starlon : 0,3 liter dan solar 4,5 liter.
Perbandingannya 1:19
1 liter solar
19 liter starlon
3. Kastrasi
Kastrasi adalah kegiatan pembuangan
bunga pada fase pemeliharaan dari TBM menjadi TM. Tujuan kastrasi untuk
memperpanjang fase vegetative sehingga pada tanaman mulai menghasilkan, fisik
tanaman sudah cukup kuat.
4. Sanitasi
Sanitasi adalah kegiatan membuang buah busuk
dan pelepah kering atau mati, kemudian dibuang pada
gawangan mati.
5. Pemupukan
Pemupukan pada TBM adalah untuk meningkatkan pertumbuhn vegetatif.
Pemupukan merupakan pemberian unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar
tanaman tersebut dapat tumbuh subur. Yang mana nantinya dapat memproduksi buah
sesuai dengan apa yang kita harapkan.
6. Buka Piringan/ Circle

Kegiatan manual untuk membersihkan tumbuhan penganggu, sampah atau


yang lainnya dalam radius kurang lebih 2 meter dari pokok kelapa sawit.

7. Buka Path/ Jalan Path

Jalan path adalah jalan ditengah-tengah barisan tanaman yang diperuntukkan bagi
orang panen agar mudah dalam melakukan kegiatan panen dan mengangkut hasilnya.

4. TM (Tanaman Menghasilkan)
1. Pemupukan
Pemupukan pada TM berfungsi untuk meningkatkan produktifitas kelapa
sawit, terutama produksi tandan buah segar (TBS) yang optimal. Pupuk merupakan
suatu bahan kimia yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah. sedangkan
pemupukan adalah proses penambahan unsur hara kedalam tanah sehingga tanah
menjadi lebih subur. Dengan demikian pemupukan pada umumnya diartikan sebagai
penambahan zat hara tanaman kedalam tanah. Tujuan pemupukan adalah agar
tanaman dapat tumbuh dengan baik serta dicapai hasil yang maksimal. Beberapa jenis
pupuk menurut unsur yang dikandungnya antara lain: pupuk N (Nitrogen), pupuk K
(Kalium), pupuk Mg (Magnesium), pupuk B (Boron), pupuk majemuk/ Compound
(N,P,K,Mg). Pelaksanaan pemupukan harus dilaksanakan secara tepat waktu, tepat
dosis, tepat tempat, dan tepat cara.
2. Garuk Piringan
Kegiatan manual membuang gulma atau sisa brondolan yang tertinggal di
piringan, dengan menggunakan alat cangkul yang berbentuk seperti tangan manusia,
piringan berfungsi sebagai tempat penyebaran pupuk, serta tempat jatuhnya
brondolan, dan mempermudah pengangkutan buah ke TPH.
3. Sensus Tanaman
Kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui jumlah tanaman yang mati, titik
kosong, tanaman yang diserang berat hama.
4. Chemis
Chemist adalah pengendalian gulma dengan bantuan bahan kimia. Bahan
kimia yang dugunakan adalah herbisida. Umumnya alat semprot yang dipakai ialah
knapsack sprayer dengan nozzle polyjet berwarna merah.
5. Pemanenan

Panen merupakan kegiatan atau


aktifitas pemotongan TBS (Tandan Buah
Segar) di blok yang masuk rotasi panen,
yang sudah masak atau membrondol
(kriteria kebun) dan mengangkut buah
tersebut ketempat pengumpulan hasil
(TPH) yang telah disediakan.

a) Persiapan panen
Kastrasi dan Sanitasi
Alat-alat panen
Tenaga kerja
Areal panen
Akses panena.
b) Alat-alat panen
Dodos- Egrek
Gancu
Angkong
Ember
Coker
Kapur Tulis
Batu Asah
c) Prosedur Panen
Apel Pagi
Pengancakan Pemanen
Kegiatan atau Aktifitas panen
Pemberian BCC sebagai monitoring data aktual, kriteria dan
kualitas buah
Grading TPH
Pengangkutan/ Muat ke DT
d) Kualitas Buah
Mentah
Kurang Masak
Masak
Terlalu Masak
Busuk
e) Ciri- ciri Buah Masak
Berubah warna menjadi merah
Membrondol
6. Pengangkutan

Tahap pertama adalah mengangkut hasil panen dari


kebun sampai ketempat pengumpulan. Tempat
pengumpulan ini biasanya dipilih dipinggir jalan atau
ditempat- tempat yang terjangkau oleh kendaraan roda
empat atau truk.

Tahap kedua adalah mengangkut hasil panen dari


tempat pengumpul sementara (TPS) ke tempat pabrik. Alat
trasportasi dari TPS ke pabrik biasanya menggunakan
kendaraan truk.

C. Implementasi Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja di PT. FIRST LAMANDAU INTERNASIONAL sangatlah


mengutamakan keselamatan kerja. Terbukti apakah diterapkan di sekolah tentang
keselamatan kerja baik secara teori maupun secara praktek, ternyata lebih cenderung ke
implementasi prakteknnya.

Berikut adalah penerapan kerja di PT. FLTI antara lain :

a. Adanya alat pemadam kebakaran yang ditempatkan di dinding ruangan.


b. Gambar atau tulisan NO SMOKING.
c. Menggunakan peralatan safety

Setelah selesai kegiatan sesuai dengan yang direncanakan dan yang kami susun untuk
tercapainya tujuan, maka hasil yang kami capai telah selesai dan berjalan lancar meskipun
terdapat kendala yang dihadapi. Kami harap dengan adanya prakerin akan memiliki keahlian
profesional sesuai kurikulum sekolah sehingga lulusan SMK diharapkan mempunyai
keterampilan, untuk terjun kedunia kerja mampu bersaing di era globalisasi.
BAB IV
TEMUAN
A. Ketelaksanaan ( faktor pendukung dan penghambat )
1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung yang ada di PT. FLTI dalam pelaksanaan prakerin antara lain :
a. Fasilitas peralatan yang mendukung.
b. Pembimbingan kepada peserta prakerin oleh pihak Usaha sangat baik.
c. Ruangan yang cukup luas.
2. Faktor Penghambat
a. Di tempat praktek kadang-kadang tidak ada tempat pekerjaan.
b. Kadang pihak perusahaan merasa terbebani dengan adanya peserta prakerin.

B. Manfaat Yang Dirasakan

Melalui pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) ada beberapa manfaat


yang dirasakan antara lain :

1. Mempraktekkan teori dan praktek yang didapatkan di sekolah dalam dunia kerja.
2. Menambah wawasan dalam dunia kerja.
3. Meningkatkan kedewasaan peserta didik.

C. Pengembangan/ Tindak Lanjut


1. Akan mengembangkan lagi disekolah sesuai dengan apa yang didapatkan di dunia
usaha dan industri.
2. Akan mengamalkan apa yang didapatkan di tempat praktek kepada teman-teman.
3. Mengusulkan kepada sekolah agar meningkatkan lagi kemampuan pesertadidik
dalam menghadapi pelaksanaan prakerin.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan manfaat yang di peroleh dalam prakrin Pendidikan Sistem
Ganda (PSG), dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Transformasi masyarakat dan pekerja masa depan menuntut paradigma baru dalam
pendidikan yang di bekali dengan keterampilan (The Basic Skill) yang menuntut
penguasaan teknologi dan kompetensi kejuruan sehingga dapat bersaing di era
globalisasi.
2. Transformasi masyarakat indonesia masa depan sebagaian dari proses globalisasi akan
membuka kehidupan masyarakat sebagai suatu masyarakat yang kompetetif yang
membutuhkan berbagai produk jasa dan barang dalam kualitas yang tinggi. Oleh sebab
itu di persiapkan manusia yang unggul dan yang siap bersaing.
3. Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) merupakan bentuk pembelajaran dan
pelatihan untukmenuntut profisional dan belajar mandiri (Cyber Learning).
4. Hasil yang di peroleh selama 3 bulan sangat berpengaruh terhadap perubahan
keterampilan yang di miliki, peningkatan disiplin kerja, dan pengembangan kopetensi
jurusan.
5. Bahkan kami dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu yang didapatkan di sekolah.

A. Saran

Selaku peserta prakrin dapat menyarankan hal-hal berikut ini:

1. Kepada pemerintah daerah di harapkan untuk prakrin kedepan nanti mengalokasikan


anggaran yang memadai agar pelaksanaan prakrin di luar daerah lebih berkembang
dan berkualitas.
2. Praktek kerja industri (prakrin), sebagai tuntunan kurikulum diharapkan
penempatannya sesuai instansi atau DU/DI yang layak dan memenuhi syarat untuk
melaksanakan kegiatan prakrin agar nantinya setelah selesai prakrin benar-benar
dapat diaplikasikan berdasarkan kopetensi jurusan masing-masing bukan hanya
mengejar terlaksananya kurikulum SMK .
3. Kepada peserta berikutnya agar lebih mengembangkan keterampilannya yang telah di
asah dari sekolah dan dapat menjaga nama baik diri sendiri, sekolah, DUDI/instansi
tempat prakrin.
4. Peserta berikutnya diharpkan agar ditempatkan pada tempat prakrin yang sesuai
dengan keahlian atau jurusan yang dimiliki.
5. Tempat pemondokan peserta prakrin di luar daerah kedepannya semoga bisa dapat
memadai agar peserta prakrin bisa lebih fokus pada kegiatan prakrin tersebut.

Anda mungkin juga menyukai