Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN AKHIR PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) PT.

BUNGA TANJUNG PALM OIL (BTPOM)


Brangan Mulya Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten
Mukomuko Provinsi Bengkulu

DISUSUN OLEH:
Weni Hariani NPM. E1G019014
Dibawah Bimbingan :
Dr. Ir. Budiyanto, M. Sc NIP. 19590208198603 1 002

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
PRAKTEK KERJA
DI PT. BUNGA TANJUNG PALM OIL (BTPOM) BRANGAN MULYA
KECAMATAN TERAMANG JAYA KABUPATEN
MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU

OLEH:
WENI HARIANI
E1G019014

Telah Disetujui dan Disahkan Oleh :


Koordinator Praktek Kerja Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Budiyanto, M.Sc Dr. Ir. Budiyanto, M.Sc


NIP. 19590208 198603 100 2 NIP. 19590208 198603 100 2

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Pertanian

Drs. Syafnil, M.Si


NIP. 19630722 199403 1 002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis dan Tim sehingga penulis dapat menyelesaikan
praktek kerja lapangan (PKL) dibulan Juni-Juli 2022 dengan baik di di PT. Agro Muko
Bunga Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM) ini.serta memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan Laporan Akhir PKL.
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Teknologi
Industri Pertanian, mempelajari dan memahami proses dalam industri pengolahan kelapa
sawit secara umum dan meningkatkan peran serta mahasiswa. Penulis menyadari bahwa
selesainya laporan PKL ini tidak terlepas dari kesalahan dan dukungan serta bimbingan dari
berbagai pihak bersifat moril maupun material. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1 Bapak Drs. Syafnil, M.Si selaku kepala jurusan Teknologi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu.
2 Bapak Dr. Ir. Budiyanto, M.Sc selaku koordinator kegiatan PKL sekaligus
pembimbing PKL yang telah memberikan pembekalan sebelum pelaksanaan kegiatan
PKL hingga laporan akhir PKL ini selesai.
3 Bapak Harmijon selaku Mill Manager Pabrik PT.Agro Muko Bunga Tanjung.
4 Bapak Hertias Widi Umboro selaku Mill Head Assistant, ibu Fitri Handayani selaku
Kepala Tata Usaha (KTU), bapak Boni Ramadhan dan Joni Alfirman selaku Mill
Assistant, bapak Arifin Hutasoit selaku Safety Officer, dan bapak Yusuf Aziz selaku
Workshop Assistant yang telah membimbing dan memberikan arahan yang bersifat
mendukung proses pembelajaran selama pelaksanaan PKL.
5 Seluruh karyawan dan operator pabrik PT. Agro Muko BTPOM yang telah
memberikan informasi berdasarkan fakta yang ada di lingkungan pabrik.
6 Seluruh karyawan Lab. Independent BTPOM yang telah memberikan illmu dan
informasi selama kegiatan PKL berlangsung.
7 Seluruh masyarakat perumahan BTPOM dan BTE yang telah menerima dengan baik
atas kedatangan kami guna melaksanakan PKL.
8 Kepada teman teman satu kelompk Aris Wibisono, Lilis Hutapea, Raju Dwi Putra Ap.,
Nova Sari Saragih, dan Putri Dearest yang telah menjadi teman seperjuangan,
memberikan dukungan moril dan material selama PKL.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan sebaik-
baiknya, namun masih terdapat kekurangan didalam penyusunan laporan PKL ini, oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan, tidak lupa
harapan kami semua laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
serta dapat menambah ilmu pengetahuan bagi kami.
Bengkulu, Agustus 2022

Weni Hariani
E1G019014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kelapa sawit ( Elaeis guinensis ) salah satu dari beberapa palma yang menghasilkan
minyak dengan tujuan komersil. Minyak sawit selain digunakan sebagai minyak makanan
margarine, dapat juga digunakan untuk industri sabun, lilin dan dalam pembuatan
lembaran-lembaran timah serta industri kosmetik. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa
sawit kedua dunia setelah Malaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh,
pantai timur Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.
Perkembangan luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia selama sepuluh tahun
terakhir meningkat dari 2.2 juta ha pada tahun 1997 menjadi 4.1 juta ha pada tahun 2007 atau
meningkat 7.5%/tahun. Produktivitas ini terus meningkat hingga pada tahun 2018 menjadi
14,9 juta ha (Sunarko 2009; Darianto 2020).
Proses produksi di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimulai dengan mengolah bahan baku
tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sampai menjadi Crude Palm Oil (CPO). Proses
pengolahan TBS di setiap pabrik umumnya bertujuan untuk memperoleh minyak dengan
kualitas yang baik dan mudah dipucatkan. Pabrik kelapa sawit dalam konteks industri kelapa
sawit di Indonesia dipahami sebagai unit ekstraksi crude palm oil (CPO) dan inti sawit dari
tandan buahsegar (TBS) kelapa sawit (Salunkhe, 1992).
Untuk mendukung permintaan kelapa sawit yang semakin meningkat, diperlukan
sumber daya manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan tentang industri pengolahan kelapa
sawit. Sebagai lembaga pendidikan, Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Bengkulu
berkewajiban untuk menghasilkan lulusan dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan
manajemen untuk memenuhi tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu bentuk upaya untuk menumbuhkan sumber daya manusia yang berkualitas
dalam pengolahan kelapa sawit adalah melalui praktek kerja lapangan (PKL). PKL
merupakan kombinasi teori yang diperoleh dari materi kuliah dan fakta industri pengolahan
kelapa sawit, yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang realitas lokal.
1.2. Tujuan Praktek
1.2.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu memahami berbagai kaitan antara faktor-faktor di Bidang
Pertanian sebagai suatu sistem Mikro maupun Makro
2. Mahasiswa mampu menganalisa secara analitik aspek teknis, perencanaan dan
pengelolaan operasional sistem industri pertanian
3. Mahasiswa mempunyai keterampilan dalam pengamatan, pengumpulan data dan
informasi serta pengorganisasiannya dan laporan teknis yang baik.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Memperoleh informasi umum PT. Agro Muko Bunga Tanjung Palm Oil Mill
(BTPOM).
2. Memperoleh informasi sistem panen dan penanganan bahan baku di PT. Agro
Muko Bunga Tanjung Estate (BTE).
3. Mengetahui dan memahami proses pengolahan dan produksi di PT. Agro Muko
Bunga Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM).
4. Mengetahui dan memahami pengendalian kualitas produk di PT. Agro Muko
Bunga Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM).
5. Mengetahui dan memahami tentang kesehatan dan sanitasi pabrik PT. Agro Muko
Bunga Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM).
6. Mengetahui dan memahami tentang pengolahan limbah PT. Agro Muko Bunga
Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM).

1.3. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


1.3. 1 Bagi Mahasiswa
1. Menyelaraskan teori yang di peroleh dengan Praktek Kerja di lapangan.
2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa tentang dunia
kerja.
3. Mengetahui kiat-kiat untuk mencapai Efisiensi dan Efektifitas pada suatu industri
di tinjau dari Aspek Manajerial

1.3. 2 Bagi Perusahaan


Informasi dan data yang diperoleh selama PKL akan disusun dalam bentuk laporan PKL.
Pada laporan tersebut, akan disampaikan pendapat dan masukan berdasarkan kajian literatur
dan diskusi ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh pihak perusahaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


PT. Agro Muko Bunga Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM) dibangun mulai tahun 2000
dan mulai dioperasikan sejak tahun 2001 dengan kapasitas terpasang 60 ton tandan buah segar
(TBS)/jam. Jenis produk yang dihasilkan berupa minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan inti
kelapa sawit (Palm Karnel). Bahan baku yang diolah berupa tandan buah segar (TBS) yang
berasal dari kebun sendiri yaitu dari : Mukomuko Estate, Sei Betung Estate, Talang Petai
Estate, Tanah Rekah Estate, Sungai Kiang Estate dan beberapa dari Kebun Masyarakat
Daerah (KMD) binaan PT. Agromuko di sekitar Kabupaten Mukomuko. Tenaga kerja yang
terlibat dalam operasional pabrik berasal dari penduduk lokal dan luar daerah.
Sekitar pada tahun 1968, pemerintah Republik Indonesia mengembalikan semua
kepemilikan pengusahaan dan pengelolaan perkebunan pada SIPEF dari Belgia. Pada awalnya
perkebunan mayoritas ditanami oleh tanaman kopi, karet (rambung), ada juga tanaman coklat
dan nilam. Kemudian pada tahun 1972, kebun karet diganti menjadi tanaman kelapa sawit.
SIPEF Group memiliki dan mengelola di tiga group perusahaan perkebunan yang
berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Perusahaan
ini bergerak pada bidang perkebunan dan mengolah hasil sendiri karena perusahaan ini
mempunyai pabrik sendiri dan tidak menerima buah/hasil dari pihak ketiga. Perusahaan ini
memiliki kantor pusat di Gedung Bank Sumatera Utara lantai 7, jalan Imam Bonjol No.18,
Medan.
PT. Agro Muko berdiri sejak tahun 1990 sebelum berdirinya PT. Agro Muko, PT.
Tolan Tiga Indonesia memulai pengurusan untuk mendapatkan HGU dan pengelolaan lahan
sejaktahun 1987. Pemegang saha terbesar adalah PT. Tolan Tiga Indonesia (36,86%) diikuti
Rowe Evans Bill (31,53%). PT. Austindo Nusantara Jaya (13,58%), DEG-German (7,21%),
International Finance Comporation (7,21%) dan terakhir Franklin Falls Timber Co.Inc
(4,61%).
PT. Agro Muko memiliki 2 pabrik pengolahan Crude Palm Oil yaitu PT. Agro Muko
Palm Oil Mill dan PT. Agro Muko Bunga Tanjung Palm Oil Mill serta pabrik Pengolahan
CrumPb Rubber yaitu PT. Agro Muko Crumb Rubber Factory. PT. Agro Muko Bunga
Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM) dan Estate merupakan tempat penulis melaksanakan
praktek kerja mulai dibangun tahun 2000 dan beroperasi sejak tahun 2001 dengan kapasitas
produksi pertama sebesar 30 ton TBS per jam. Selanjutnya pada tahun 2006 dilakukan
penambahan kapasitas satu-line 30 Ton TBS/jam menjadi dua-line kapasitas 60 ton TBS per
jam. Produk yang dihasilkan adalah CPO dan Kernel.
PT Agro Muko terbagi menjadi beberapa Estate yang dipimpin oleh masing – masing
seseorang Estate Manager, yaitu terdiri dari Muko muko Estate, Sei Betung Estate, Tanah
Rekah Estate, Talang Petai Estate, Sei Kiang Estate, Bunga Tanjung Estate, Air Bikuk Estate,
Air Buluh Estate dan Malin Deman Estate. Tatapi khusus Estate yang hasil perkebunannya
masuk ke PT. BTPOM hanya 4 Estate saja yaitu Bunga Tanjung Estate, Air Bikuk Estate, Air
Buluh Estate dan Malin Deman Estate dan ditambah beberapa KMD (Kebun Masyarakat
Desa).
Hasil analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) menunjukan kegiatan
perkebunan kelapa sawit dan karet PT Agro Muko menimbulkan dampak penting terhadap
aspek lingkungan geofisik-kimia, Biologi dan aspek sosial ekonomi. Menurut bapak Amin
yang melapor, bahwa dampak penting tersebut harus dikelola dan dipantau hasilnya yang
nantinya dapat bermanfaat bagi perkebunan kelapa sawit dan karet PT. Agro Muko sebagai
umpan balik sejauh mana efektivitas kegiatan pengelolaan yang sudah dilakukan sesuai
dengan tolak ukur sasaran yang sudah dirumuskan dalam RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) agar lebih menjamin terpeliharanya
daya dukungan lingkungan.
PT. Agro Muko telah memiliki standarisasi antara RSPO (Roundtable On Sustainable
Palm Oil), ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, ISCC (International Sustainable Carbon
Certification), dan ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil Fundation). Visi perusahaan PT.
Agro Muko Bunga Tanjung adalah kami, pihak manajemen dan karyawan berjanji dengan
sepenuh hati untuk mmenjadikan perusahaan kami sebagai perusahaan perkebunan yang
terbaik, yang akan memberikan keuntungan bagi pemangku kepentingan perusahaan.
Misi perusahaan PT. Agro Muko Bunga Tanjung adalah manajemen dan karyawan
berusaha dan berjanji dengan sepenuh hati agar kegiatan-kegiatan perusahaan tidak
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan, tercapainya nihil kecelakaan kerja dan tidak
menimbulkan permasalahaan sosial serta sesuai dengan peraturan dan kebijakan perusahaan.

2.2 Lokasi Perusahaan


Lokasi perusahaan PT Agro Muko Bunga Tanjung (BTPOM) menggunakan satelit berada
pada titik koordinat S.2042’59.8” LS - E.101022’16.9 BT. Secara administrasi, lokasi pabrik
PT. Agro Muko Bunga Tanjung Palm Oil Mill dan PT. Agro Muko Bunga Tanjung Estate
dapat dilihat berikut :
Gambar 1. Lokasi PT. Agro Muko (BTPOM)

Alamat : Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Teramang Jaya, Kabupaten


Mukomuko- Bengkulu (38366)
Email : mill_bungatanjung@sipef.com
Mill Manager : Rudy Kusdyanto
Lokasi : Pabrik dan kebun terletak sekitar 80 km dari kota Mukomuko dan 240
km dari kota Bengkulu.
PT. Agro Muko Bunga Tanjung Palm Oil Mill (BTPOM) merupakan cabang dari PT.
Tolan Tiga Indonesia (SIPEF GROUP) beralamat di Gedung Bank Sumut lantai 7, Jln. Imam
Bonjol No. 18 Medan 20152 Sumatera Utara.

2.3 Topografi
Lahan dalam penamaan kelap sawit dibagi atas beberapa kriteria antara lain :
1 Lahan tipe 1 : Merupakan lahan dengan topografi yang datar.
2 Lahan tipe 2 : Merupakan lahan dengan topografi bergelombang.
3 Lahan tipe 3 : Merupakan lahan dengan topografi berbukit-bukit.
Untuk PT. Bunga Tanjung Estate sendiri memiliki lahan dengan topografi tipe ke-3
dengan gambaran berbukit-bukit sehingga menurut survei mengatakan bahwa lahan tipe ke-3
akan mengasilkan keutungan yang lebih kecil dan juga modal pengolahan yang lebih besar
daripada lahan tipe 2 atau tipe 1. tetapi hal itu dapat disiasati dengan beberapa cara antara
lain: penanaman kelapa sawit dengan menggunakan teknik piringan untuk mengurangi biaya
pengangkutan dan mencegah pupuk terbuang dibawa oleh aliran air, pembuatan jalan
pengangkutan buah di arah bawah lahan sehingga mampu menyingkat waktu pengangkutan,
pembuatan jalan gerobak dll. Sehingga ongkos untuk pengolahan dapat dikurangi walaupun
tipe lahan merupakan tipe ke-3.
2.4 Luas Lahan
PT. Agro Muko terbagi menjadi sembilan kebun estate yang dipimpin oleh maisngmasing
satu orang manager. PT. Agro Muko terdapat 2 buah pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60
ton/jam (Muko-Muko Palm Oil). Satu buah pabrik kelapa sawit berkapasitas 30 ton/jam
(Bunga Tanjung) dan satu buah pabrik Crumb Rubber kapasitas 500-600 kg karet kering
perjam. Total luas lahan HGU (Hak Guna Usaha) yang dimiliki oleh PT. Agro Muko adalah
6.478,23 ha. Luas lahan tersebut tersebar di lima estate dengan perincian sebagaimana
ditunjukkan pada Tabel 1:
Tabel 1. Luas LAhan di PT.Agro Muko Bunga Tanjung
No Nama Estate Luas Lahan (ha) Ton/Bulan
1 Bunga Tajung Estate (BTE) 2.312,19 13.512,33
2 Air Bikuk Estate (ABK) 1.232,99 11.500,76
3 Air Buluh Estate (ABE) 2.148,9 12.669,45
4 Malin Deman Estate (MDE) 564.15 9.921,20
5 Kebun Masyarakat Desa (KMD) 220.00 6.967,82
TOTAL 6.478,23 54.571,56
Sumber: Data PT. Agro Muko Bunga Tanjung Estate

2.5 Struktur Organisasi


Struktur organisasi perusahaan PT. Agro Muko Bunga Tanjung tingkat menengah terdiri
dari 1 orang mill manager, 1 orang mill head Assist, 2 orang assisten mill 1 oranf workshop
assisten dan 1 orang K3 asistent. Susunan organisasi tingkat menengah perusahaan PT. Agro
Muko BTPOM dapat dilihat pada Gambar 2.
MILL MANAGER

Harmijon

MILL HEAD ASSISTANT

Hertias Widi Umboro

Office Assistant Workshop Assistant Mill Assistant I Mill Assistant II

Fitri Handayani Yusuf Azis Joni Alfirman Boni Ramadan

Sumber : Data perusahaan PT. Agro Muko BTPOM


Gambar 2. Susunan Organisasi BTPOM

2.6 Tenaga Kerja


Tenaga kerja di perushaan PT. Agromuko BTPOM berfungsi untuk menjalankan aktivitas
sehari-hari dalam melakukan produksi TBS di pabrik. Perusahaan ini mempekerjakan
sebanyak 87 orang pekerja. Nama-nama karyawan dan bidang kerjanya di cantumkan pada
Tabel 2
Tabel 2. Jumlah Pekerjaa PT. Agromuko BTPOM
No. Nama Station
1 Poniran Foreman Shift A
2 Agus Sumitro Foreman Shift B
3 Jurito Loading Ramp
4 Aris Fatma Loading Ramp
5 Solehudin Loading Ramp
6 Arianto Loading Ramp
7 Afriadi Loading Ramp
8 Hartono Loading Ramp
9 Candra Buana Loading Ramp
10 Ramdhani Loading Ramp
11 Musliwan Sterilizer
12 Rudi Butsianto Sterilizer
13 Jumali Sterilizer
14 Junkarnain Sterilizer
15 Candra Buana Capstand
16 Rizaldi Capstand
17 Ariyanto Capstand
18 Teguh Sutrisno Capstand
19 Afrianto Capstand
20 Efri Andestu Capstand
21 Mulyadi Hoisting crane
22 Bahal Siregar Hoisting crane
23 Zulkarnain Pressing
24 Ahmad Azwar Pressing
25 Hamidi Pressing
26 Osdi Pressing
27 Ibad Lugiana Kernel plant
28 Nasution Kernel plant
29 Azazi Kernel plant
30 Budi Kurniawan Kernel plant
31 Herdi Resdianto Clarification
32 Hemat Simamora Clarification
33 Suyanto Clarification
34 Buzami Asri Clarification
35 Ii Sumaras Boiler
36 Suginto L Boiler
37 Markuat Santoso Boiler
38 A Busrin Boiler
39 Ivan Sandra Boiler
40 Hendri Rahmad Boiler
41 Suherman Loader
42 Zuhartoni Loader
43 Erianto Water Treatment
44 Cuncun Edynata Water treatment
45 F Aris Sutrisno Engine Room
46 Sakhab Khasbullah Engine Room
47 Heri Irawan Engine Room
48 Andi Suprianto Engine Room
49 Lilik Suhendra Workshop
50 Andri Yanto Workshop
51 Juendi Workshop
52 Sofyandi Workshop
53 Mulyadi Workshop
54 Hendri Brusli Workshop
55 Mugi Arifin Workshop
56 Riyanto Workshop
57 Edo Bambang S Workshop
58 Jarnalis Workshop
59 Budi Santoso Workshop
60 Masrial Chair Workshop
61 Agus Darmanto Workshop
62 Irma Suryani Godown
63 Bibit Handoko Godown
64 Syaiful Anwar Laboratory
65 Wahyudin Laboratory
66 Ali Martinus Laboratory
67 M. Syafi’i Laboratory
68 Februriwnsyah Laboratory
69 Candra Dewi Laboratory
70 Khoirun Khamyah Laboratory
71 Senja Rekconja Laboratory
72 Apriangga Elamsyah Laboratory
73 Repi Pradinata Laboratory
74 Dedeng Haryanto Laboratory
75 Janter Sitorus Laboratory
76 Suprianto Laboratory
77 Junaldi Kharisma Laboratory
78 Zulkifli Driver Bus Sekolah
79 Irwan T Butar-Butar Office
80 Ahmad Irvan Darmayuna Office
81 Syahrial E . Ritongga Day Workers
82 Haryono Day Workers
83 Susyanti Day Workers
84 Rusli Day Workers
85 Siti Juwariyah Day Workers
86 Mujianto Day Workers
87 Refpembri Linardi Day Workers

Jam kerja yang diberlakukan perusahaan adalah selama delapan jam/hari di hari biasa,
hari jumat diberlakukan selama 5 jam/hari dan di hari minggu libur (kecuali ketika ada ganti
hari). Jam kerja melebihi 8 jam/hari maka jam kerja tersebut dimasukan ke dalam lembur
harian.
Berikut jam kerja karyawan pabrik laboratorium :
1 Shift I : Pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB
2 Shift II : Pukul 15.00 WIB – 15 .00 WIB
Karyawan kantor bekerja selama 6 hari kerja dalam seminggu dengan jam kerja sebagai
berikut :
a Senin – Kamis dan Sabtu
Jam kerja : Pukul 07.00 WIB – 12.00 WIB
Jam istirahat : Pukul 12.00 WIB – 13.30 WIB
Jam kerja : Pukul 13.30 WIB – 17.00 WIB
b Jum’at
Jam kerja : Pukul 07.00 WIB – 12.00 WIB
Jam istirahat : Pukul 12.00 WIB – 14.00 WIB
Jam kerja : Pukul 14.00 WIB – 17.00 WIB
(Sumber : Dokumen perusahaan PT. Agromuko BTPOM)
2.7 Sarana dan Prasarana Kerja
PT. Agro Muko BTPOM sangat memperhatikan sarana dan fasilitas penunjang bagi
karyawanya. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi
karyawan. Berikut ini sarana dan fasilitas yang disediakan oleh pihak perusahaan yaitu :
1 Perumahan karyawan
Perusahaan menyediakan perumahan yang layak pakai bagi karyawan dan dilengkapi
dengan fasilitas listrik, air dan juga perumahan tersebut terletak tidak terlalu jauh dari
pabrik sehingga memudahkan karyawan dalam bekerja.
2 Sarana olahraga
Sarana olahraga berfungsi untuk meningkatkan kesehatan jasmani bagi karyawan dan
juga mengurangi rasa jenuh akibat kerja yang terus menerus maka pihak perusahaan
menyediakan beberapa fasilitas olahraga seperti lapangan bola, lapangan futsal,
lapangan tenis, dan lapangan badminton.
3 Pendidikan
Sarana yang sangat vital bagi kenyamanan karyawan saat bekerja adalah adanya
sarana pendidikan bagi anak-anak mereka sehingga karyawan lebih fokus terhadap
pekerjaan. Sarana pendidikan yang disediakan adalah Taman Kanak-kanak (TK),
PAUD (Pendidikan Usia Dini), Sekolah Dasar (SD) Negeri 14 Teramang Jaya, dan
disediakan juga bus sekolah bagi yang melanjutkan ke SMP (Sekolah Menengah
Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas).
4 Transportasi
Sarana transportasi yang dimiliki oleh PT. Agro Muko Bunga Tanjung antara lain :
truk, alat berat dan jemputan sekolah berupa bus. Manajer dan Asisten diberikan mobil
dan motor untuk memudahkan tugasnya. Rekap pengangkutan buah dapat ditunjukkan
pada Tabel
5 Sarana Ibadah
PT. Agro Muko juga menyediakan fasilitas untuk beribadah seperti Masjid dan Gereja.
Sarana ibadah tersebut dibangun di sekitar pabrik PT. Agro Muko. Perusahaan PT.
Agro Muko BTPOM memiliki 1 Mesjid dan 1 Gereja.
6 Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang diberikan oleh PT. Agro Muko adalah obat-obatan (P3K),
biaya perawatan (Puskesmas) dan JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) yaitu
jaminan pemeliharaan kesehatan yang dapat membantu tenaga kerja dan keluarganya
mengatasi masalah kesehatan.
2.9 Pemasaran Produk
FFB (Fruit Fresh Bunch) yang di olah di PT. Agromuko BTPOM menghasilkan 2
jenis produk, yaitu :
1 Crude Palm Oil (CPO) yaitu minyak mentah yang dapat diolah menjadi
minyak goreng yang siap dikonsumsi. CPO akan dibawa dengan menggunakan
mobil menuju ke Bunker yang berada di Teluk Bayur Padang dan kemudian
akan di ekspor ke luar negeri.
2 Inti Sawit ( Palm Kernel) yaitu inti sawit yang dapat diolah lagi menjadi
minyak. Kernel akan diangkut menggunakan truk menuju ke Medan untuk
diolah menjadi Palm Kernel Oil (PKO).
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN ASPEK KHUSUS
3.1 Pengendalian Kualitas
3.1.1 Gambaran Umum Aspek Pengendalian Kualitas
Suyadi Prawiro sentono dalam Ni Kadek Yuliasih (2014), kualitas suatu produk bukan
suatu kebetulan (occur by accident). Nasution dalam Ni Kadek Yuliasih (2014) mengatakan
bahwa pengawasan kualitas dilakukan pada bahan baku, proses produksi, dan produk jadi.
Oleh karenanya, kegiatan pengendalian kualitas tersebut dapat dilakukan mulai dari bahan
baku, selama proses produksi berlangsung sampai pada produk akhir dan disesuaikan dengan
standar yang ditetapkan.
Dunia industri tidak lepas dari mutu atau kualitas barang yang menjadi faktor utama
bagi konsumen dalam pengambilan keputusan untuk mengkonsumsi produk atau jasa.
Sebagaiman dijelaskan oleh American Society for Quality adalah “keseluruhan fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang tampak atau samar”.
Oleh karenanya perusahaan selalu berusaha menjaga kualitas produknya agar selalu
menghasilkan produk yang baik sehingga dapat menjaga kepuasan konsumen. (Heizer dan
Render,2011;301).
Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menghasilkan 2 produk utama, yaitu minyak kelapa sawit
Pengolahan dan inti sawit. Pengendalian yang baik adalah pengolahan yang dapat
menghasilkan minyak CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit dalam jumlah yang besar dan
mutu yang optimum. Aspek sistem pengendalian kualitas menguraikan tentang hasil
pengolahan pada pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) PT.Agro Muko Bunga Tanjung
Palm Oil Mill (BTPOM), yaitu berupa organisasi pengujian dan pengendalian kualitas,
pelaksanaan pengawasan mutu, pengendalian kualitas bahan baku, cara pengujian kualitas
produk akhir, kiat bila target tidak tercapai, pengendalian spesifikasi bahan baku dan produk,
hasil pengujian kualitas, analisa data kualitas CPO dan kernel, dan evaluasi umum
pengendalian kualitas (mutu) selama periode Juni-Juli 2022.
3.1.2 Organisasi Pengujian dan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas di PT.Agro Muko BTPOM dilakukan oleh bagian Quality
Control dan Laboratorim. Bagian yang bertugas untuk menguji, menganalisa, serta
memberikan informasi mengenai mutu bahan baku, mutu proses dan mutu hasil produksi yang
akan dijadikan bahan pertimbangan pabrik untuk mengetahui kualitas dan perbaikan pada
proses pengolahan minyak kelapa sawit. Berikut ini adalah Gambar yang menunjukkan
struktur organisasi Pengendalian Kulitas di PT. Agro Muko BTPOM.
Gambar 3. Pengendalian Kulitas di PT. Agro Muko BTPOM
Sumber. Data PT. Agro Muko Bunga Tanjung
Kegiatan pengendalian kualitas berada dibawah tanggung jawab Manager Mill.
Laboratorium merupakan pihak Independent, yang bertanggung jawab langsung kepada PT.
TolanTiga Indonesia yang berada di kantor pusat Medan, Sumatera Utara. Manager
Laboratory membawahi Analis, Sample Boy, sortasi FFB dan Bunch Analysis. Sample Boy
berfungsi untuk mengambil sampel yang diakan di uji dari Sample Point di pabrik. Tugas
sortasi FFB yaitu mensortir FFB sesuai dengan kriteria perusahaan, Sedangkan Bunch
Analysis bertugas untuk membuat sample yang akan dikirimkan ke Medan untuk diuji Oil
Content. Sampel Oil Content dibuat dari sampel FFB yang berasal dari setiap Estate. Pihak
laboratorium juga menguji Losses, kualitas air dan pengujian mutu produk.
Sebagai tempat pengendalian kualitas (Mutu) CPO dan kernel, berikut ini adalah
peranan laboratorium pabrik PT. Agro Muko BTPOM:
1 Sebagai fasilitas pengujian mutu dan parameter control proses untuk mengetahui
efisiensi operasional mesin
2 Untuk pengendalian proses guna perbaikan atas gejala penyimpanan terhadap standar
3 Untuk pemantauan kemampuan pencapaian standar
4 Tempat pengujian parameter mutu produk untuk kepentingan pemasaran
Adapun tugas-tugas Pengendalian Kualitas meliputi :
1 Pengawasan terhadap penerima Tandan Buah Segar (TBS)
2 Pengawasan terhadap produk hasil (CPO dan Inti Sawit) sebelum dipasarkan.

3.2 Pelaksanaan dan Hasil Pengendalian Kualitas


Pengawasan mutu di PT. Agro Muko BTPOM dilakukan dimulai dari tahap bahan
baku, proses pengolahan hingga hasil akhir produk yang dihasilkan sesuai dengan kriteria
mutu yang telah ditetapkan oleh pihak pabrik PT. Agro Muko BTPOM. Pelaksanaan
pengawasan mutu yang dilakukan meliputi sortasi mutu bahan baku (TBS) yang dilakukan
secara manual di pabrik, pengawasan pada proses pengolahan, dan pengujian kualitas CPO
dan inti sawit sebagai produk akhir dari proses produksi.
3.2.1 Pengendalian Kualitas Bahan Baku
Bahan baku pembuatan CPO adalah buah kelapa sawit yang memiliki buah yang baik
kualitasnya. Jenis buah kelapa sawit juga mempengaruhi hasil CPO dan kernel sebagai produk
akhir. Berikut beberapa jenis kelapa sawit yang banyak dibudidayakan di Indonesia:
a. Dura, memiliki cangkang tipis, biji kecil dan daging buah yang tebal.
b. Psifera, memiliki cangkang tipis, biji kecil dan daging buah tebal
c. Tenera merupakan hasil persilangan dura dan psifera. Tenera memiliki tempurung
tipis, daging buah tebal dan inti yang besar.
Jenis sawit yang digunakan di PT. Agro Muko BTPOM adalah jenis tenera, buah
daging buah (mesokarp) tenera yang tebal mampu menghasilkan CPO yang lebih
banyak. Kriteria buah juga mempengaruhi kualitas produkk akhir nantinya. Lihat tabel
kriteria buah kelapa sawit di PT. Agro Muko BTPOM.
Tabel 3. Kriteria FFB
GAMBAR KRITERIA & STANDARD
KETERANGAN
FFB mentah (Unripe) Maks. 0 %
Tidak ada berondolan segar
(Fresh Loose Fruit)

Mengkal / Kurang masak Maks. 3 %


(Under Ripe)
Kurang dari 10 berondolan
segar

Masak Normal (Normal Min. 90 %


Ripe)
Minimum 10 berondolan segar

Terlampau masak (Over Maks. 7 %


Ripe)
Lebih dari 50 % lubang bekas
berondolan dalam janjang

Janjang Kosong (Rotten) Maks. 0 %


Tandan lebih dari 90 %
memberondol

Gagang panjang (Long Maks. 0 %


Stalk)
Tangkai buah lebih dari 2 cm

Kotoran (Contamination) Maks. 2 %


Semua kotoran yang tercampur
dengan berondolan

Berondolan (Loose Fruit) (8-10) %


Persentase semua berondolan
terhadap semua TBS yang
diterima.
Buah Restan Batas maksimum
Buah yang tidak dikirim ke tergantung
pabrik pada hari panen. kondisi masing-
masing estate.

Sumber. Data PT. Agromuko BTPOM

3.2.2 Pengendalian Kualitas CPO


Pengendalian kualitas merupakan suatu usaha yang dilakukan pihak tertentu dalam
hal mengendalikan kualitas suatu produk yang akan dipasarkan. Pengendalian kualitas
dilakukan dengan cara memperhatikan sifat fisik produk terlebih dahulu dan memperhatikan
proses pengolahan yang dilakukan. Parameter penjamin mutu yaitu CPO berkualitas baik
seperti parameter kadar FFA (Free Fatty Acid) CPO, kadar air dan juga kadar kotoran CPO.
Lihat Tabel untuk standar kualitas CPO yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
No Description Unit Standard
1. FFA % < 3.50
2. Moisture % < 0.10
3. Dirty % < 0.02
4. Peroxide Value m.e/kg < 5.00
5. Iron Content ppm < 5.00
6. Dobi Value - > 2.50

3.2.2 Pengendalian Kualitas Kernel


Kualitas kernel di PT.Agro Muko BTPOM adalah salah satu produk akhir yang diuji.
Kernel merupakan inti/biji dari buah kelapa sawit. Pengendalian kualitas kernel meliputi oil
content, moisture, FFA dan kadar kotoran. Berikut ini adalah tabel standar mutu kernel di
PT.Agro Muko BTPOM.
No Description Unit Standard
1. FFA % <1.00
2. Oil Content % > 50.00 (On Sampel)
3. Moisture % < 8.00
4. Shell & Dirt % < 8.00
5. Broken % < 15.00
6. White % -
7. Medium % -
8. Dark % -
9. Mouldy % -

3.2.3 Titik Pengambilan Sampel


Titik pengambilan dan frekuensi pengambilan dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4. Titik Pengambilan Sampel dan Frek. PengambilanTitik Pengambilan Sampel dan
Frek. Pengambilan
Nama sampel Frek. Pengambilan Ket. Analisa
Air condensat 1 x 2 jam Analisa oil losses pada sterilizer condensat
Analisa unstripped bunch (USB), fruit loss, dan
Empty bunch 1 x 1 hari
oil loss
Bunch pres 1 x 2 jam Analisa oil loss
Press cake 1 x 2 jam Analisa oil loss
Vacuum drier 1 x 1 - 2 jam Analisa moisture CPO
Analisa kadar minyak dan penurunan kadar
Crude oil tank 1 x 1 - 2 jam
kotoran
Sludge underflow 1 x 1 - 2 jam Analisa oil loss
Sludge centrifuge 1 x 2 jam Analisa oil loss
Final effluent 1 x 2 jam Analisa oil loss
Fiber cyclone 1 x 2 jam Analisa kernel loss
Ripple mill 1 x 2 jam Analisa kinerja/efisiensi ripple mill
Winnowing/LTDS 1 x 2 jam Analisa kernel loss
Claybath 1 x 2 jam Analisa kernel loss
Kernel produksi 1 x 1 jam Analisa FFA, oil content, moisture, dan dirt.
Storage tank 1 x 1 hari Analisa FFA, moisture, dan dirt.

3.3 Cara Pengujian Kualitas Produk Akhir


Pengujian Kualitas Produk akhir (CPO dan kernel) dilakukan di Laboratorium PT.
Agro Muko BTPOM oleh analis. Pengujian kulitas CPO yaitu menghitung kadar FFA (Free
Faty Acid)/ ALB (Asam Lemak Bebas), kadar air, dan kadar dirt( Kotoran). Pengujian kulitas
kernel yaitu dengan menguji kadar FFA, Kadar Moisture , kadar kotoran, dan Oil Content
(kandungan Minyak).
3.3.1 Pengukuran Kadar ALB CPO atau FFA (Asam lemak bebas)
Berikut ini adalah cara kerja untuk menentukan kadar ALB pada CPO:
a. Menimbang CPO produksi sebanyak 5 gram
b. Meneteskan 4 tetes indikator phenolphthalein (PP) ke dalam erlenmeyer
c. Menuangkan larutan isoprofil alkohol sebanyak 50 ml ke dalam gelas ukur
d. Mencampurkan larutan isoprofil alkohol 50 ml ke dalam erlenmeyer berisi indikator
PP
e. Meneteskan larutan NaOH sebanyak 2 tetes ke dalam erlenmeyer berisi larutan
alkohol dan indikator sebelumnya
f. Mencampurkan semua larutan poin kelima ke dalam erlenmeyer berisi CPO produksi
g. Memanaskan larutan menggunakan hot plate hingga campuran hampir mau mendidih
h. Meneteskan larutan NaOH konsentrasi 0,1044 ke dalam wadah sampai terjadi berubah
warna menjadi jingga yang tidak hilang selama 30 detik. Adapun cara menghitung
nilai FFA:
25 ,6 X 6 , 4 0,1044
% FFA =
5
= 3,42%
FFA memiliki batas maksimal 3,5%.

3.3.2 Pengukuran Kadar Air ( Moisture)


Berikut ini adalah cara kerja untuk menentukan kadar Air pada CPO:
a. Membersihkan gooch crucible dan fibre filter glass dengan isohexane lalu dikeringkan
dalam oven selama ½ jam kemudian ditimbang.
b. Memanaskan suhu minyak yang akan dianalisis 55-60oC.
c. Menimbang CPO sebanyak 20 gram dan ditambahkan 100 ml isohexane.
d. Menimbang gooch dan filter glass bersih dan kosong.
e. Menuangkan minyak yang telah dilarutkan dengan isohexane ke dalam gooch dengan
dihisap rotary vacuum pump.
f. Membilas dengan isohexane hingga bersih dari sisa minyak
g. Memanaskan larutan yang ada pada poin 5 dalam oven dengan suhu 105 oC selama ½
jam.
h. Menimbang kembali.
A−B X 100
% Kadar Air = =0 , 2 %
C
Ketrangan:
A: Berat petridish + contoh sebelum dipanaskan
B: Berat petridish + contoh sesudah dipanaskan

3.3.3 Pengukuran kadar Kotoran


Berikut ini adalah cara kerja untuk menentukan kadar Air pada CPO:
a. Membersihkan gooch crucible dan fibre filter glass dengan isohexane lalu dikeringkan
dalam oven selama ½ jam kemudian ditimbang.
b. Memanaskan suhu minyak yang akan dianalisis 55-60oC.
c. Menimbang CPO sebanyak 20 gram dan ditambahkan 100 ml isohexane.
d. Menimbang gooch dan filter glass bersih dan kosong.
e. Menuangkan minyak yang telah dilarutkan dengan isohexane ke dalam gooch dengan
dihisap rotary vacuum pump.
f. Membilas dengan isohexane hingga bersih dari sisa minyak
g. Memanaskan larutan yang ada pada poin 5 dalam oven dengan suhu 105 oC selama ½
jam.
h. Menimbang kembali
B−A
% Dirt = X 100=0 , 02 %
C
Keterangan :
A: pertridish+berat sebelum dipanaskan
B: pertridish+berat sesudah dipanaskan+kotoran
C: Kotoran
3.4 Penyebab Tidak tercapainya Target Kualitas
Tidak tercapainya standar kualitas yang telah ditetapkan dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Berikut ini adalah faktor penyebab tidak tercapainya target kualitas produk di PT.
Agro Muko BTPOM:
 Kualitas buah menjadi salah satu penyebab hasil produk CPO tidak sesuai standar
perusahaan. Masih ditemukannya buah yang terlalu mentah atau terlalu masak
menyebabkan kadar air dan ALB pada CPO menjadi meningkat. Pengumpulan buah
yang jatuh ketanah jika tidak dilakukan secara benar, menyebabkan kotoran yang
ikut pada saat proses
 Faktor cuaca juga menghambat pengangkutan buah ke pabrik, hal ini sering terjadi
pada musim penghujan. Kondisi jalan yang masih berupa tanah liat akan susah
dilalui oleh truk pengangkut FFB.
 Proses buah yang terlambat akibat dibiarkan pada stasiun sortasi ataupun loading
ramp juga menyebabkan kualitas menurun.
 Terjadi beberapa kerusakan pada beberapa stasiun, sehingga kerja mesin tidak
maksimal. Seperti stasiun perebusan, stasiun klarifikasi minyak terutama pada oil
purifier dan vacuum dryer, begitu juga dengan stasiun Kernel silo, Nut cracker, dan
Ripple mill; Kapasitas olah pabrik juga akan berkurang akibat umur alat dan mesin
yang sudah tua.
 Pengawasan atau kerja operator pada setiap stasiun yang masih kurang cermar dalam
pelaksanaanya.
Dengan keadaan seperti ini hendaknya pihak PT. Agro Muko BTPOM lebih
memperbaiki sistem penanganan TBS terutama memperketat disiplin panen agar
diperoleh TBS dengan kualitas baik atau yang diharapkan oleh pabrik,
memperhatikan sistem pengolahan terutama stasiun-stasiun yang beperan
menentukan kualitas inti seperti pengepresan, pengeringan, penyaringan dan
penyimpanan (kernel storage). Lebih meningkatkan pengawasan kerja dalam
pelaksanaan metode pengendalian mutu oleh analisis maupun sample boy dan
memberikan informasi kepada operator untuk efisiensi alat yang digunakan.
Untuk lebih mengoptimalkan mutu akhir CPO yang dihasilkan maka perlu
pengawasan mutu yang intensif dan berkelanjutan. Namun, dari segi sistem
manajemen pengendalian kualitasnya sudah baik, dimana seluruh kegiatan dijalankan
sesuai dengan prosedur dan hasil pengendalian kualitas bisa sebagai pengambil
keputusan sebagai manager pabrik untuk mendapatkan hasil CPO dan inti sawit yang
sesuai dengan perusahaan

3.5 Hasil Pengendalian Kualitas


3.5.1 Kualitas CPO
Pengendalian kualitas CPO oleh unit Quality Control dilakukan dengan 3 uji analisa
yang dilakukan oleh Laboratory Independent PT. Agro Muko BTPOM. Kadar FFA/ ALB
(Asam Lemak bebas), Kadar Air (Moisture), Kadar kotoran(Dirt) adalah parameter yang
diujikan untuk mengetahui kualitas CPO Berikut penjelasan dari masing-masing parameter
tersebut :

1 Kadar Free Faty Acid (FFA)


Kadar FFA (Free Faty Acid) di PT. Agro Muko BTPOM selama periode 27 Juni
2021- 27 Juli 2022 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Dari data harian periode 27 Juni- 27 Juli 2020 kadar FFA CPO pada PT Agro Muko
BTPOM dengar kadar tertinggi pada 26 Juli yaitu 4,4% dan kadar FFA terendah pada tanggal
28 Juni sebesar 3,2%. Tinggi rendahnya kandungan FFA pada CPO disebabkan oleh tingkat
kematangan TBS, buah yang terlalu matang membuat kadar CPO meningkat. Buah yang
terlalu lama diproses meyebabkan terjadinya reaksi yang membuat kadar FFA Meningkat .
2 Kadar Moisture (kandungan Air ) CPO
Kadar Moisture (Kadar Air) di PT. Agro Muko BTPOM selama periode 27 Juni 2021-
27 Juli 2022 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Kadar Moisture (kadar air) pada CPO pada periode 27 Juni- 27 Juli 2020 kadar
Moisture CPO pada PT Agro Muko BTPOM. Kadar Moisture tertinggi pada 19
Juli sebesar 0,34 %, kadar moisture terendah yaitu sebesar 0,2% sesuai dengan
batas maksimal yang telah ditetapkan oleh BTPOM. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan Kadar air CPO meningkat seperti pada proses sterilizer, proses
clarifier atau pemurnian yang kurang baik.

3 Kadar Dirt (Kotoran) CPO


Kadar Dirt (Kadar Kotoran) di PT. Agro Muko BTPOM selama periode 27 Juni 2021-
27 Juli 2022 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
0.09
0.07
0.05
0.03
0.01
Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
% DIRT

% 0.01 0.01 0.01 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.08 0.02 0.02 0.02 0.02
DIR 6666 7741 6774 2 3 4 5 8 2 7
T 6666 9354 1935
6666 8387 4838
67 1 71

TA 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02 0.02
RG
ET
3.5.2 Kualitas kernel
1 Kadar FFA (Free Faty Acid)
Kadar FFA di PT. Agro Muko BTPOM selama periode 27 Juni 2021- 27 Juli 2022
dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

1.1
0.9
0.7
0.5
0.3
0.1
2 2 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
% FFA

7 8 9 0 - - - - - - - - - 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7
- - - - J J J J J J J J J - - - - - - - - - - - - - - - - - -
J J J J u u u u u u u u u J J J J J J J J J J J J J J J J J J
u u u u l l l l l l l l l u u u u u u u u u u u u u u u u u u
n n n n l l l l l l l l l l l l l l l l l l
%
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
F
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3
F
2 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 2 4 3 5 6 4 4 9 9 1 1
A

T
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
A
R
G
E
T

Kadar FFA (Free Faty Acid) kernel pada periode 27 Juni -27 Juli 2022. Kadar FFA
tertingi adalah pada bulan Desember 2022 sebesar 0,30 %, kadar FFA terendah pada bulan
november- Januari 2022 sebesar 0,30%. Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan
kadar asam lemak bebas yang relative tinggi dalam pabrik minyak sawit yakni
pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu, keterlambatan dalam pengumpulan dan
pengangkutan buah, penyimpanan buah yang terlalu lama, dan proses hidrolisis selama
pemrosesan di pabrik.
2 Kadar Moisture (Kadar Air)
Kadar Moisture (Kadar Air) di PT. Agro Muko BTPOM selama periode 27 Juni 2021-
27 Juli 2022 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
13
9
5
% MOISTURE 1
2 2 2 3 1- 2- 3- 4- 5- 6- 7- 8- 9- 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
7- 8- 9- 0- Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju 0- 1- 2- 3- 4- 5- 6- 7- 8- 9- 0- 1- 2- 3- 4- 5- 6- 7-
Ju Ju Ju Ju l l l l l l l l l Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju
n n n n l l l l l l l l l l l l l l l l l l
%8. 8. 8. 8. 9. 1 0 9. 1 1 8. 8. 8. 0 1 8. 9. 8. 9. 8. 0 8. 8. 7. 8. 9. 8. 0 8. 8. 8.
7 2 2 7 5 0. 0 1. 0. 2 1 9 0. 5 8 4 3 5 6 4 7 0 3 6 8 8 3
M 2 7 7 4 9 8 4 4 0 1 3 7 3 8 2 1 2 7 4 8 6 7 8 7 9 9
O 7 9 7 3
I
S

T7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
A
R
G
E
T

Kadar air (Moisture) kernel pada periode 27 Juni -27 Juli 2022. Kadar moisture terendah
pada bulan Maret 2022 sebesar , kadar air tertinggi pada bulan Desember 2021 sebesar
11,30%. Faktor penyebab kadar air diluar standar normal dapat disebabkan oleh faktor
manusia dan bahan baku. Akan tetapi, proses pengolahan yang kurang cermat dapat juga
mengakibatkan naiknya kadar air. Selain itu faktor yang mempengaruhi kualitas suatu produk
adalah fasilitas operasi, peralatan dan perlengkapan, pekerja/staf organisasi, dan bahan
baku/material.
3 Kadar Dirt
Kadar Dirt (Kadar Kotoran) di PT. Agro Muko BTPOM selama periode 27 Juni 2021-
27 Juli 2022 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Chart Title
8.5
6.5
4.5
2.5
0.5
2 2 2 3 1- 2- 3- 4- 5- 6- 7- 8- 9- 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
7- 8- 9- 0- Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju 0- 1- 2- 3- 4- 5- 6- 7- 8- 9- 0- 1- 2- 3- 4- 5- 6- 7-
Ju Ju Ju Ju l l l l l l l l l Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju Ju
n n n n l l l l l l l l l l l l l l l l l l
%7. 6. 0 7. 7. 7. 0 7. 7. 7. 7. 7. 7. 0 6. 7. 7. 7. 7. 7. 0 7. 7. 7. 7. 7. 7. 0 7. 7. 7.
1 5 1 2 2 1 1 3 3 4 0 9 9 4 2 2 0 4 3 0 2 4 4 1 1 0
D4 1 4 1 1 2 3 2 4 1 6 3 4 3 4 4 1 1 5 2 4 5 5 4 4 2
I
R
T
T7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
A
R
G
E
T

Kadar Kotoran (dirt) terendah kernel pada periode bulan Maret 2022 sebesar
6,41%, kadar dirt tertinggi pada bulan November 2021 sebesar 7,96%. Kadar kotoran
inti sawit tertinggi terjadi pada bulan Mei 2022 disebabkan karena tidak sempurnanya
proses pengolahan biji sawit sehingga banyak inti yang masih melekat pada cangkang,
hal ini dikarenakan PT. BTPOM kurang memperhatikan operasional stasiun
pengolahan inti sawit masih menggunakan alat pemecah inti (Nut Cracker) yang
efisiensinya rendah, sistem pemisahan cracker mixture belum menggunakan
Pneumatic Separation yang lebih baik. Selain itu operator pelaksana pemecah inti
sawit berkesan kurang memperhatikan kinerja alat ini terbukti saat pengambilan
sampel saja pengaturan cone nut cracker diatur dengan baik.

4 Kadar Minyak Kernel (Oil Content)


Kadar minyak (Oil Content) di PT. Agro Muko BTPOM selama periode 27
Juni 2021- 27 Juli 2022 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
47.5
32.5
17.5
2.5
oil content (%)

Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
OI 38.2 37.4 39.6 38.2 37.2 39.4 39.2 39.8 44.1 42.3 38.4 37.0 35.2
L 6 9 9 6 8 6 5 7 5 2 8
C
O
NT
EN
T

Kandungan minyak (Oil Content) kernel di PT.BTPOM tertinggi pada bulan


Februari 2022 sebesar 44,17% sedangkan oil content terendah pada bulan Juni 2022
sebesar 35,28%. Tinggi rendahnya kandungan minyak kernel ini dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti ; bahan baku yang tidak bagus, alat atau mesin yang
kurang baik, ataupun kesalahan operator dalam mengolah kernel sehingga dapat
mempengaruhi kandungan minyak kernel.

3.5.3 Ukuran / Cara Pengamatan Tercapainya Tujuan pada Keseluruhan Proses dan
Tiap Tahap Proses
Pengamatan standar mutu pada keseluruhan proses dilakukan oleh unit Quality
Control dengan melakukan pengujian sampel hasil keluaran tiap alat atau stasiun tiap 2 jam
proses pengolahan. Adapun sampel tersebut diambil oleh Sample Boy dan kemudian dibawa
ke Laboratorium untuk dipelajari dan dianalisa lebih lanjut.
Pada PT.BTPOM sampel proses diperoleh dari beberapa proses seperti :
1 Perebusan – Sampel Kondesat
2 Conveyor Janjang Kosong (Empety Bunch)- Sample Janjang Utuh
3 Press- Sample Cake Ampas Press
4 Tangki Clarifier – Sample Bagian Bawah Tangki
5 Decanter – Sample Cairan Berat
6 Decanter – Sample Padatan
7 Fiber Cyclone – Sample Fiber
8 Depericarper – Sample Nut
9 Ripple Mill – Sample Kernel Pecah Dan Nut Tidak Pecah
10 LTDS 1 – Sample Kandungan Kernel Yang Ikut Terbuang
11 LTDS 2 – Sample Kandungan Kernel Yang Ikut Terbuang
12 Hydrocyclone – Sample Nut Umpan Masuk
13 Hydrocyclone – Sample Output Kernel
14 Hydrocyclone - Sample Output Cangkang
15 Penerimaan TBS Di Loading Ramp – Sample Janjang Tidak Memenuhi Kriteria

Anda mungkin juga menyukai