Anda di halaman 1dari 10

PROSES PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT

(ELAESIS GLAENIE ) MENJADI CRUDE PALM OIL (CPO) DI PABRIK PT. HASNUR
CITRA TERPADU (HCT) RANTAU

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

“3 Yu ,, , ! 1G Ta In AV 8 0 LX 2 tAantaN Oleh : ABDI JAYA S.P. TP. 031100175


AHMAD SURYANI TP. 031100176 AMIR MUCHTADIN TP. 031100177 DWI
PRASETYO NUGROHO TP. 031100178 HAMDAH TP. 031100179 SALIDAWATI TP.
031100183

JURUSAN DIPLOMA III TEKNOLOGI PERTANIAN POLITEKNIK ISLAM SYEKH


SALMAN AL FARISI RANTAU 2014
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG

PROSES PENGOLAHAN MINYAK KELAPA SAWIT (ELAESIS GUAENIE ) MENJADI


CRUDE PALM OIL (CPO ) DI PABRIK PT HASNUR CITRA TERPADU (HCT)
RANTAU

Disusun untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Program Diploma III Teknologi Pertanian

Politeknik Islam Syekh Salman Al Farisi Rantau oleh :

AHMAD SURYANI TP 031100176

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing Pada tanggal :

Pembimbing Lapang Dosen Pembimbing I Rio Eka Yonawijaya Jumali, S.Pt, MP Menyetujui
Mengetahui Kaprodi Teknologi Pertanian Direktur Politeknik Ir. H. Husinsyah, MP » .H.S
adiRasi MM

NIP. 19650829 199103 1 003 IP. 195212111984031001


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kepada Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan berkat

Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan tepat
pada waktunya.

Tujuan penulisan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini adalah untuk

mendapatkan pelajaran dan pengalaman melalui pengenalan objek langsung dengan jangka
waktu tertentu serta mendapatkan wawasan dan pengetahuan tambahan tentang perusahaan
sehingga diperoleh keterampilan dan kemampuan.

Pada kesempatan ini penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

Tumrat, S.PL MMA sebagai Dosen Pembimbing I Hamdah sekaligus dosen pembimbing II
Salidawati .

Rabiyatul Adawiyah. DM, S.TP sebagai Dosen Pembimbing II Amir Muchtadin sekaligus
dosen pembimbing II Hamdah .

Drs. H. Syadi Rasyid, MM, selaku Direktur Polisafaris Rantau.

Ir. Abdus Sani, selaku Pembantu Direktur I Bidang Akademik dan Pengajaran Polisafaris
Rantau.

Ir.H.Husinsyah, MP, selaku Ketua Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Polisafaris
Rantau.
Irfan Nurcahyo, S.TP, selaku Sekretaris Jurusan Teknologi Pertanian sekaligus dosen
pembimbing I Abdi Jaya S.P. dan Amir Muchtadin.

Partiyem, S.Pt, selaku dosen pembimbing II Ahmad Suryani.

8. Jumali, S.P, MP, selaku Pembantu Direktur III sekaligus sebagai dosen

pembimbing I Ahmad Suryani. M. Yusuf Wahyudi S.Pt,MMA, selaku dosen pembimbing I


Salidawati dan Dwi Prasetyo Nugroho.

10. Dra.Sri Norlina, selaku dosen pembimbing II Abdi Jaya. 11. Semus Dosen Jurusan
Teknologi Pertanian yang telah banyak memberi

ilmunya kepada penulis.


12. Agus Hamdan selaku Manager di PT. Hasnur Citra Terpadu Rantau. 13. Bambang selaku
Asisten Manajer di PT. Hasnur Citra Terpadu. 14. Jemadi selaku Asisten Laboratorium
sekaligus Pembimbing Lapang di PT.

Hasnur Citra Terpadu. 15. Wahab selaku Asisten Maintenance sekaligus Pembimbing Lapang
di PT.

Hasnur Citra Terpadu.

16. Rio Eka yonawijaya selaku pembimbing lapang.

17. Seluruh karyawan dan karyawati di PT. Hasnur Citra Terpadu terimakasih atas informasi
yang telah diberikan.

18. Perusahaan PT. Hasnur Citra Terpadu yang telah memberi izin kepada kami

untuk melaksakan Praktik Kerja Lapangan dan Tugas Akhir. 19. Teman-teman Program
Diploma III Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Politeknik Islam Syekh Salman Al
Farisi yang telah banyak

memberi dorongan, semangat dan masukannya. Pembuatan laporan ini pasti banyak
kekurangan dan kesalahan, oleh karena

itu kami mengharapkan kritik dan saran yang kiranya dapat membantu kami dalam
memperbaiki penulisan yang akan datang. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Rantau, 03 Maret 2014

Penulis,

sc.corr.m sonooesonosog opener


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah wajib diikuti sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Diploma III, kerja praktik adalah medis menjembatani antara materi yang
disajikan di bangku kuliah dan dunia kerja.

Semakin berkembangnya perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan, sebagai mahasiswa


Teknologi Pertanian berminat untuk mengikuti Gan mengetahui lebih lanjut proses dalam
pengolahan kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Or!) yang sekarang telah ada di PT.
Hasnur Citra Terpadu. (Anonim, 2013)

Tanaman kelapa sawit (Elacis Guinensis Jacg) adalah jenis tanaman palma yang berasal dari
Afrika, dan cocok ditanam di daerah tropis serta sudah dikembangkan secara meluas di
daerah Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Minyak kelapa sawit menjadi minyak pangan
yang paling banyak diperdagangkan secara internasional pada tahun 2007. Minyak yang
relatif murah ini digunakan untuk berbagai tujuan. Permintaan dunia akan minyak sawit telah
melonjak dalam dua dasawarsa terakhir, pertama karena penggunaannya dalam bahan
makanan, sabun dan produk-produk konsumen lainnya dan belakangan ini sebagai bahan
baku mentah . (Anonim, 1986)

Kelapa sawit merupakan komoditi perkebunan yang mempunyai peranan penting bagi
industri pengolahan minyak di Indonesia. Pada tahun 2001, luas area perkebunan kelapa
sawit yang menghasilkan minyak kelapa
sawit adalah 2.254,3 Ha dengan hasil 4,152,596 ton minyak kelapa sawit (BPS, 2001). Total
CPO (crude palm oil) yang dihasilkan tiap tahunnya adalah 7.855,372 ton/tahun. Pada tahun
2002 total konsumsi minyak goreng dalam negeri mencapai 6 juta ton, dimana 83,3 46 terdiri
dari minyak goreng kelapa sawit. Dari data BPTP (2001), produksi terbesar minyak goreng
kelapa sawit berasal dari Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap produk nasional sebesar
51,4 M6, disusul dengan Sumatera 47,5 6, dan Kalimantan Barat sebesar 1,1 9. (Anonim,
1999)

Kelapa sawit memiliki kelebihan dibandingkan minyak nabati lainnya jika ditinjau dari segi
produksi. Pangsa pasar produksi sawit telah mencapai MX diseluruh dunia, sementara
minyak kedelai 30,19 dan selebihnya untuk produk minyak nabati lainnya seperti minyak
bunga matahari, minyak lobak, minyak kapas dan minyak kelapa. (Anonim, 2010)

Minyak kelapa sawit mempunyai prospek yang lebih baik dari minyak nabati lain pada masa
mendatang karena beberapa faktor antara lain : I. Hasil olahan minyak sawit cukup tinggi
dibandingkan dengan minyak

nabati 2. Sebagai tanaman tahunan, kelapa sawit lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungannya 3. Minyak kelapa sawit mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan
minyak nabati ditinjau dari segi kesehatan karena mengandung beta karoten sebagai pro-
vitamin A dan vitamin E.
4. Minyak kelapa sawit juga dapat dijadikan sebagai bahan baku industri. Minyak sawit
merupakan sumber bahan baku yang dapat diperbaiki (renewable) sedangkan minyak bumi
diperkirakan akan habis dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang.(Edi Sinaga, 2009)

Pabrik minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri hasil pertanian yang terpenting di
Indonesia. Kondisi ini akan memacu perkembangan industri pengolahan kelapa sawit, baik
untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya
luas areal perkebunan kelapa sawit. (Sastroyono, 2003)

Proses pengolahan buah kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil) melalui serangkaian
proses yang kompleks dan tepat, dari awal pemanenan bahan baku hingga proses pengolahan,
agar dapat dihasilkan CPO (Crude Palm Oil) yang bermutu baik. Pada buah kelapa sawit,
pemanenan harus dilakukan saat buah tepat matang untuk mencegah semakin tingginya
kandungan asam lemak bebas (ALB) dan menyebabkan mutu minyak menjadi rendah serta
mudah terserang hama atau penyakit. Dalam proses pengolahan tandan buah segar (TBS)
hingga menjadi minyak sawit kasar melalui proses pengolahan yaitu perebusan buah,
perontokan buah, pelumatan buah, pengempaan (ekstraksi minyak sawit), pemurnian
(klarifikasi minyak) dan penjernihan minyak sawit, pengeringan minyak, pemisahan biji
dengan serabut, dan pengeringan serta pemisahan inti sawit dari cangkang. (Anonim, 1986)
Dalam proses pengolahan buah kelapa sawit ini, selain menghasilkan produk utama yaitu
Crude Palm Oil (CPO)/ minyak sawit kasar dan inti sawit (Nut), juga menghasilkan produk
sampingan yang berupa limbah cair, tempurung, arang, dan janjang kosong. Minyak kelapa
sawit kasar merupakan bahan utama dalam proses pembuatan minyak goreng dan industri
produk pangan lainnya. CPO dihasilkan dari daging buah sawit, sedangkan PKO dihasilkan
dari inti buahnya. (Anonim, 1986)

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan. Laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan : 1.
Mendapatkan pengalaman tentang pengolahan kelapa sawit 2. Mengetahui tata cara
pembuatan minyak kelapa sawit dengan baik dan benar. 3. Mengenal alat proses pengolahan
kelapa sawit menjadi CPO. 4. Meningkatkan daya pikir mahasiswa. 5. Melatih mahasiswa
dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh mahasiswa dibangku kuliah. 6.
Studi banding antara teori yang didapat dibangku kuliah dengan pelaksanaannya secara teknis
dilapangan. C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Manfaat yang dapat diambil dari
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

ini baik bagi mahasiswa, perguruan tinggi maupun perusahaan.


3, Melihat besarnya kehilangan minyak 4. Proses penanganan minyak hasil olahan.

E. Metode Metode untuk memperoleh data dalam praktik lapang ini meliputi

data primer dan data sekunder, yaitu :

1. Observasi diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan dan wawancara dengan


pimpinan atau karyawan PT. Hasnur Citra Terpadu.

2. Data sekunder diperoleh dari laporan instansi dan pihak-pihak terkait, studi kepustakaan,
artikel serta buku-buku bacaan lainnya yang dapat mendukung penulisan laporan.

F. Tempat dan Waktu

1. Tempat/Lokasi Praktik dilaksanakan di Pabrik Kelapa Sawit PT. Hasnur Citra Terpadu,
Sungai Puting KM 12 Desa Pandahan, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi
Kalimantan Selatan.

2. Waktu Pelaksanaan Praktik dilaksanakan selama 1 bulan, mulai dari tanggal 03 Februari
2014 sampai dengan 03 Maret 2014.
BAB II TINJAUAN UMUM

A. Sejarah singkat

Hasnur Group didirikan oleh seorang pengusaha asii Banua. H.Abdussamad Sulaiman HB
tahun 1966. Kegiatan usaha Hasnur Group berawal dari angkutan sungai, pembuatan kapal
dan galangan, sektor kehutanan, pertambangan batubara, jalan dan terminal khusus batubara,
pelayaran, media cetak dan media elektronik (TV dan radio).

Sejak tahun 2008 bisnis Hasnur Group di bawah anak perusahaan PT. Hasnur Citra Terpadu
(PT.HCT) berkembang di bidang perkebunan kelapa sawit dan pada awal februari 2013,
meresmikan pabrik Crude Palm Oil (CPO) yang pertama di Kabupaten Tapin, Kalimantan
Selatan.

Dalam pembangunan kebun kelapa sawit menerapkan teknik budaya yang tepat dan sesuai
dengan ekosistem yang ada, serta berhasil menghijaukan lahan tidur yang kurang produktif.
selain menggunakan sistem angkutan darat juga mengunakan angkutan air, sehingga tetap

menjaga kelestarian ekosistem dan lingkungan.

B. Visi dan Misi PT. Hasnur Citra Terpadu

1. Visi
2. Misi

PT. Hasnur Citra Terpadu memiliki Misi yaitu memberdayakan, dan meningkatkan
kesejahteraan serta taraf hidup masyarakat. PT. Hasnur Citra Terpadu membangun Pabrik
Kelapa Sawit, untuk mengolah hasil PT. Hasnur Citra Terpadu sendiri dan kebun plasma,
serta perusahaan yang belum memiliki pabrik.

C. Tujuh Nilai Inti Yang Diterapkan di PT. Hasnur Citra Terpadu : 1. Kesatuan Sikap 2.
Dipercaya 3. Disiplin 4. Pantang Menyerah 5, Keadilan 6. Kebersamaan

7. Bijaksana

Anda mungkin juga menyukai