Anda di halaman 1dari 255

PRA RANCANGAN PABRIK PEMBUATAN

ASAM OLEAT DARI CPO


DENGAN KAPASITAS 1000 TON/HARI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan


Ujian Sarjana Teknologi Kimia Industri

OLEH
NOVI HERLIANTI
NIM : 025201032

TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Universitas Sumatera Utara


INTISARI

Pabrik pembuatan Asam Oleat dari CPO ini direncanakan berkapasitas

produksi sebesar 4000 ton/hari dan beroperasi selama 330 hari dalam 1 tahun.

Lokasi pabrik direncanakan di daerah KIM II, Mabar Kabupaten Deli

Serdang, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas areal pabrik 20.180 m2.

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengoperasian pabrik ini berjumlah 105

orang karyawan dengan bentuk badan usaha adalah Perseroan Terbatas (PT) dan

struktur organisasi adalah sistem garis.

Hasil analisa terhadap aspek ekonomi pabrik ini adalah sebagai berikut :

a. Total modal investasi : Rp 388.378.887.028.557,-

b. Biaya Produksi (per tahun) : Rp 308.913.158.578.755,-

c. Laba bersih : Rp 88.680.806.494.872,-

d. Profit Margin (PM) : 29,083 %

e. Break Even Point (BEP) : 18,921 %

f. Return on Investment (ROI) : 22,8 %

g. Pay Out Time (POT) : 4,38 tahun

h. Internal Rate of Return (IRR) : 27,7 %

Berdasarkan data-data di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pra rancangan

pabrik Asam Oleat dari CPO ini layak untuk didirikan.

Universitas Sumatera Utara


INTISARI

Pabrik pembuatan Asam Oleat dari CPO ini direncanakan berkapasitas

produksi sebesar 4000 ton/hari dan beroperasi selama 330 hari dalam 1 tahun.

Lokasi pabrik direncanakan di daerah KIM II, Mabar Kabupaten Deli

Serdang, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas areal pabrik 20.180 m2.

Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengoperasian pabrik ini berjumlah 105

orang karyawan dengan bentuk badan usaha adalah Perseroan Terbatas (PT) dan

struktur organisasi adalah sistem garis.

Hasil analisa terhadap aspek ekonomi pabrik ini adalah sebagai berikut :

a. Total modal investasi : Rp 388.378.887.028.557,-

b. Biaya Produksi (per tahun) : Rp 308.913.158.578.755,-

c. Laba bersih : Rp 88.680.806.494.872,-

d. Profit Margin (PM) : 29,083 %

e. Break Even Point (BEP) : 18,921 %

f. Return on Investment (ROI) : 22,8 %

g. Pay Out Time (POT) : 4,38 tahun

h. Internal Rate of Return (IRR) : 27,7 %

Berdasarkan data-data di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pra rancangan

pabrik Asam Oleat dari CPO ini layak untuk didirikan.

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Salah satu dari beberapa tanaman golongan Palm yang dapat menghasilkan

Asam Oleat adalah kelapa sawit (Elaeis Guinensis JACQ) yang terkenal terdiri dari

beberapa varitas, yaitu masuk dalam golongan subfamili Cocoidese. Buah kelapa

sawit terdiri dari kulit (Evocarp), serabut (Mesocarp), cangkang (Endocarp), dan inti

(Kernel).

Asam oleat dapat dihasilkan dari fraksinasi asam lemak yang diperoleh dari

hidrolisis lemak. Dalam industri asam oleat banyak digunakan sebagai surface

active, emulsifier, dan dalam produk-produk kosmetika.

Produksi kelapa sawit di Indonesia selalu mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun yang saat ini menempati urutan pertama produksi dunia. Sedangkan

daerah penanaman kelapa sawit di Indonesia adalah daerah Jawa Barat (Lebak dan

Tanggerang), Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Tanaman

kelapa sawit dikenal terdiri dari empat macam tipe atau varietas, yaitu tipe

Macrocarya, Dura, tenera dan Pisifera. Masing – masing tipe dibedakan

berdasarkan tebal tempurung.

Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis

dengan curah hujan 2000mm/tahun dan kisaran suhu 22° - 32°C. (sumber: Ketaren,

1986)

Universitas Sumatera Utara


Minyak sawit mentah (CPO) mengalami peningkatan produksi dari tahun

ke tahun di Indonesia. Adapun kecenderungan peningkatan produksi CPO dapat

dilihat seperti pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1 produksi CPO di Indonesia

Tahun Ton / tahum

2000 1977,2

2001 2800,7

2002 3426,7

2003 3645,9

2004 3828,2

2005 4316,4

2006 4783,9

(sumber: Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2006)

Luas areal kelapa sawit Indonesia terus bertambah secara bertahap

sehingga perlu dilakukan usaha – usaha di versifikasi produk minyak sawit seperti

Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel Oil (PKO), dan turunannya.

Gambaran tentang persentase luas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit

menurut status pengusahaan dari tahun ke tahun seperti pada tabel 1.2 di bawah ini.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1.2 Persentase luas Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit

Status Persentase Luas Tanaman (%)

Pengusahaan 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Perkebunan
21,45 22,14 22,69 23,95 31,23 34,70
Rakyat

Perkebunan Besar
36,70 36,29 36,16 35,19 31,82 30,64
Negara

Perkebunan Besar
41,85 41,57 41,14 40,87 36,95 43,66
Swasta

Total Perkebunan 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

(sumber: Badan Pusat statistik, 2005)

Proses mendapatkan Asam Oleat dari minyak CPO, yaitu dimana

trigliserida yang merupakan kandungan terbesar dari minyak sawit mentah

dipisahkan terlebih dahulu menjadi asam lemak dan gliserol. Pemisahan ini dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1) Menggunakan kaustik soda (NaOH);

2) Menggunakan metode hidrolisis.

Pemisahan dengan menggunakan kaustik soda, membutuhkan waktu yang

cukup lama dan kwalitas asam lemak yang dihasilkan tidak baik, sedangkan

pemisahan dengan menggunakan metode hidrolisis asam lemak yang dihasilkan

mempunyai kwalitas yang baik dengan waktu yang singkat namun membutuhkan

biaya yang cukup besar.

Universitas Sumatera Utara


Salah satu jenis produk yang dihasilkan dari CPO ialah asam oleat.

Kegunaan produk ini (asam oleat) adalah sebagai berikut :

a. industri minuman, seperti pembuatan susu;

b. industri sabun dan detergen;

c. industri kosmetik;

d. industri minyak goring, dan

e. industri bahan makanan.

Kebutuhan asam oleat di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan.

Rincian kebutuhannya seperti tabel 1.3 berikut ini.

Tabel 1.3 Kebutuhan asam oleat

Tahun Ton / tahun

2001 1615.296

2002 2713.512

2003 1187.94

2004 5062.8

2005 5951.172

(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2005)

Untuk memenuhi kebutuhan asam oleat dalam negeri Indonesia sampai

sekarang masih mengimport, karena di Indonesia tidak terdapat pabrik pembuatan

asam oleat . Negara pengimport asam oleat adalah negara Jerman, Sanghai, dan

negara Hongkong. Berdasarkan data kebutuhan asam oleat di atas, maka di

Universitas Sumatera Utara


Indonesia sangat dibutuhkan pabrik asam oleat agar dapat memenuhi kebutuhan

dalam negeri.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Kebutuhan asam oleat di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun

ke tahun, dimana asam oleat ini dapat dihasilkan dengan cara hidrolisis CPO pada

tekanan tinggi. Produksi CPO dalam negeri sangat memadai jika digunakan untuk

berbagai keperluan. Berdasarkan hal tersebut di atas dan menghindari importnya

asam oleat, maka perlu didirikan suatu pabrik asam oleat dengan bahan baku CPO.

1.3 TUJUAN PERENCANAAN

Tujuan rancangan pabrik ini adalah memanfaatkan potensi CPO yang

cukup tersedia dan mengantisipasi kebutuhan asam oleat dari ketergantungan dengan

negara lain atau impor.

1.4 RUANG LINGKUP

Pembuatan asam oleat dari CPO ini menggunakan proses hidrolisis pada

tekanan tinggi untuk memisahkan asam lemak bebas dan gliserol. Untuk

mendapatkan kandungan asam oleat yang lebih tinggi diperlukan juga proses –

proses pemisahan seperti fraksinasi.

Ditinjau dari berbagai aspek antara lain : sumber bahan baku, transportasi,

telekomunikasi, pemasaran produk, maka pabrik direncanakan berlokasi didaerah

KIM II Mabar, Propinsi Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan proses pembuatan asam oleat dan untuk penyempurnakan

perancangan pabrik ini, maka diperlukan juga analisa ekonomi.

1.5 MANFAAT PERANCANGAN

Ada beberapa manfaat dan dampak positif yang dibutuhkan dari rancangan

pabrik ini yaitu :

1. Manfaat bagi Pemerintah adalah untuk memenuhi kebutuhan asam oleat di

Indonesia dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menghemat

devisa Negara

2. Manfaat bagi masyarakat adalah untuk menciptakan lapangan kerja sekaligus

menurunkan laju pertumbuhan pengangguran di Indonesia dan manfaat bagi

institusi adalah menjadi suatu bahan penelitian dan pengembangan dalam

riset untuk masa yang akan datang

3. Mengaplikasi ilmu yang diperoleh selama kuliah seperti Operasi Teknik

Kimia, Teknik Reaksi Kimia, dll dalam prarancangan pabrik kimia.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Salah satu dari beberapa tanaman golongan Palm yang dapat menghasilkan

minyak adalah kelapa sawit (Elaeis Guinensis JACQ). kelapa sawit (Elaeis

Guinensis JACQ), merupakan komoditas non migas yang telah ditetapkan sebagai

salah satu komoditas yang dikembangkan menjadi produk lain untuk ekspor. Buah

kelapa sawit terdiri dari kulit (Evocarp), serabut (Mesocarp), cangkang (Endocarp),

dan inti (Kernel).

Sumatera Utara merupakan salah satu pusat perkebunan di Indonesia.

Perkebunan di Sumatera Utara telah dibuka sejak penjajahan Belanda. Komoditi

hasil perkebunan yang paling penting dari Sumatera Utara saat ini antara lain adalah

kelapa sawit dan terdapat tiga Perkebunan Besar BUMN dan ratusan Perkebunan

Besar Swasta.

Pada tahun 2005, hampir semua komoditi perkebunan rakyat di Sumatera

Utara mengalami peningkatan. Produksi kelapa sawit terus meningkat dari 2,2 juta

ton pada tahun 2001 menjadi sekitar 3,6 juta ton pada tahun 2005 (BPS, 2005).

2.1 MINYAK SAWIT

Minyak kelapa sawit yang dihasilkan dari kulit kelapa sawit dinamakan

minyak sawit mentah (Crude Palm Oil). CPO ini mengandung sekitar 500 – 700

ppm karotin, dan merupakan bahan pangan terbesar. Minyak yang terdapat di alam

dibagi menjadi tiga golongan yaitu minyak mineral (Natural Oil), minyak nabati

Universitas Sumatera Utara


(Edible Oil), dan minyak atsiri (Volatil Oil atau Esential Oil). Minyak yang terdapat

pada hewani disebut sterol (Kolesterol) sedangkan pada tumbuhan (Fitosterol) yang

mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga umumnya berbentuk cair. Dimana

minyak dari nabati ini dapat di golongkan menjadi tiga golongan yaitu:

1. Drying oil, yang akan membentuk lapisan keras bila mengering di udara

misalnya minyak yang dapat digunakan untuk cat dan pernik, contoh minyak

kemiri, jarak, kedelai dan lain – lain

2. Semi drying oil seperti minyak jagung, biji kapas dan minyak bunga

matahari

3. Non – drying oil seperti minyak kelapa.

Sifat – sifat minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh ikatan kimia unsur C, dan

jumlah atom C yang membangun asam lemak tersebut, seadangkan sifat – sifat fisik

dipengaruhi oleh sifat – sifat kimianya. Minyak sawit merupakan gliserida yang

terdiri dari berbagai asam lemak, sedangkan titik cair gliserida tersebut tergantung

pada kejenuhan asam. Semakin jenuh asam lemaknya semakin tinggi titk cair dari

minyak sawit tersebut. Minyak sawit murni mempunyai titik cair 24,4°C - 40°C dan

komposisi CPO dan PKO dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.1 komposisi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti sawit PKO)

As. Lemak Rumus Kimia CPO PKO

(%)

As. Kaprilat CH3(CH2)6CO2H - 3.0 – 4.0

As. Kaproat CH3(CH2)8CO2H - 3.0 – 7.0

As. Laurat CH3(CH2)10CO2H - 46 – 52

As. Miristat CH3(CH2)12CO2H 1.1 – 2.5 14 – 17

As. Palmitat CH3(CH2)14CO2H 40 – 46 6.5 – 9.6

As. Stearat CH3(CH2)16CO2H 3.6 – 3.7 1.0 – 2.5

As. Oleat CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7CO2H 39 – 45 13 – 19

As. linoleat CH3(CH2)4=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H 7.0 - 11 0.5 – 2.0

(Sumber: Ketaren, 1986)

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam oleat ini adalah dari

minyak sawit mentah. Kelapa sawit dewasa ini sedang dibudidayakan secara besar-

besaran oleh pemerintah. Adapun sifat-sifat kimia dan fisika CPO adalah sebagai

berikut :

Sifat Kimia

a. Bilangan iodin (mgl/1000 gr) = 52-54

b. Bilangan penyabunan (mg KOH /gr) = 198-205

c. Asam lemak bebas (%) = 2,5-4,5

d. Kelembaban (%) = 0,1

e. Pengaruh indeks pemutihan (%) = 2,3-2,4

Universitas Sumatera Utara


f. Kandungan karbon (%)

• C14 = 40-52

• C16 = 14-18

• C18 = 7-9

• C18F1 = 1-3

• C18F2 = 11-19

• C18F3 = 1 maks

g. Bersifat hidrolisis

h. Tidak stabil pada suhu kamar

i. Mengandung zat warna alfa dan beta karotenoit (0,05-0,2 %)

j. Kandungan karoten 297-313

Sifat Fisika

a. Spesifik gravity (25 0C / 15,50C) = 0,917-0,919

b. Density (gr/ml) = 0,8910

c. Massa jenis = 0,9

d. Indeks bias = 1,4565-1,0445885

e. Berat molekul = 200,31

f. Melting point (0C) = 33-39

g. Boiling point (0C), P= 10 mmHg = 170

Asam lemak adalah senyawa organik yang merupakan penyusun lemak dan

minyak, baik nabati maupun hewani. Untuk mengkonversi atau mengubah minyak

Universitas Sumatera Utara


atau lemak menjadi asam lemak dapat dilakukan dengan beberapa proses kimia

seperti, hidrolisa, hidrogenasi, alkalisasi, dan sulfonasi.

Asam oleat dapat dihasilkan dari fraksinasi asam lemak yang diperoleh dari

proses pengubahan minyak menjadi asam lemak. Dalam hal ini proses yang

digunakan adalah proses hidrolisis. Reaksi hidrolisis yang terjadi adalah :

CH2 O C R CH2OH

CH O C R + 3H2O CH OH + 3 RCOOH

CH2 O C R CH2OH

Trigliserida Air Gliserol Asam Lemak

Asam oleat dapat dihasilkan dari fraksinasi asam lemak yang diperoleh dari

hidrolisis lemak. Dalam industri asam oleat banyak digunakan sebagai surface

active, emulsifier, dan dalam produk-produk kosmetika. Sifat-sifat fisika dan kimia

asam oleat adalah sebagai berikut :

Sifat Fisika

a. Berat molekul (kg/mol) = 280,45

b. Spesifik gravity = 0,895

c. Melting point (0C) = 16,3

d. Boiling point (0C) = 360

e. Tidak larut dalam air

Universitas Sumatera Utara


f. Mudah terhidrogenasi

g. Merupakan asam lemak tak jenuh

h. Tidak berwarna

Sifat Kimia

a. Rumus = C18H34O2

b. Bilangan asam = 280,1

c. Larut dalam pelarut organik seperti alkohol

(sumber : Daniel,1982)

2.2. PROSES PEMBUATAN ASAM OLEAT

Pada prinsipnya pembuatan asam oleat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :

1. Proses pemisahan gum (Degumming)

2. Proses hidrolisis minyak sawit mentah, dan

3. Proses fraksinasi asam lemak

2.2.1. Proses pemisahan Gum (Degumming)

Pemisahan gum merupakan proses pemisahan getah atau lendir-lendir yang

terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air, dan resin. Biasanya proses ini

dilakukan dengan dehidrasi gum atau kotoran lain, supaya bahan tersebut lebih

mudah terpisah dari minyak, kemudian diteruskan dengan proses pemusingan

(centrifusi). Caranya ialah dengan memasukkan uap air panas ke dalam minyak

disusul dengan pengaliran air dan selanjutnya di sentrifisi sehingga bagian lender

Universitas Sumatera Utara


terpisah dari air. Pada waktu proses sentrifusi berlangsung, ditambahkan bahan

kimia yang dapat menyerap air misalnya asam mineral pekat atau garam dapur

(NaCl). Suhu minyak pada waktu proses centrifusi berpisah antara 32-50 0C, dan

pada suhu tersebut kekentalan minyak akan berkurang sehingga gum mudah terpisah

dari minyak. ( Ketaren, 1986)

2.2.2. Proses Hidrolisis Minyak Sawit Mentah

Minyak sawit mentah merupakan bahan baku pembuatan asam oleat. Asam

oleat dihasilkan melalui proses hidrolisis asam lemak dari minyak sawit mentah

dalam Splitting, proses ini dilakukan secara kontinu dan berlawanan arah pada

temperatur dan tekanan tinggi, sehingga menghasilkan asam lemak dan gliserin yang

berupa/sweet water. Sistem berlawanan arah terjadi pada temperatur 240 0C dan

tekanan 47-49 atm (Bailey,1964). Minyak dipompakan dari bagian menara kira-kira

90 cm dari atas menara, sedangkan air dialirkan melalui puncak menara.

Perbandingan antara minyak dan air yang direaksikan adalah 40-50 % berat minyak

(Bailey,1964). Minyak disemburkan menembus campuran gliserin yang

terakumulasi di bagian bawah menara, selanjutnya menembus campuran air dan

minyak sehingga mencapai hidrolisis yang sempurna. Sistem yang kontinu dan

berlawanan arah dengan temperatur dan tekanan tinggi dan akan menghasilkan

derajat hidrolisis yang tinggi. Keuntungan dari pemakaian proses hidrolisis ini

adalah proses pemisahan asam lemak dengan gliserol lebih murni, sedangkan

kerugiannya asam lemak terhidrolisis masih mengandung air dengan kandungan air

yang cukup tinggi.

Universitas Sumatera Utara


2.2.3. Proses Fraksinasi Asam Lemak

Untuk menghasilkan asam lemak denagn kemurnian yang tinggi 98 %, maka

dilakukan fraksinasi asam lemak yang merupakan hasil hidrolisis minyak sawit

mentah. Ada 4 jenis proses fraksinasi asam lemak, yaitu :

a. Proses fraksinasi kering (wenterizatio)

Fraksinasi kering adalah suatu proses fraksinasi yang dilakukan didasarkan oleh

berat molekul dan komposisi dari suatu material. Proses ini lebih murah

dibandingkan dengan proses yang lain namun hasil kemurnian fraksinasinya

kurang memberi mutu yang baik.

b. Proses fraksinasi basah (wet fractination)

Fraksinasi basah adalah suatu fraksinasi menggunakan zat pembasah (weting

agent) atau disebut juga proses hydrophilization atau detergent proses. Hasil

fraksinasi dari proses ini sama dengan proses fraksinasi kering.

c. Proses fraksinasi dengan menggunakan solvent (pelarut) / solvent fractination

Adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan pelarut yang digunakan

adalah aseton. Proses ini lebih mahal dibandingkan denagan proses fraksinasi

lainnya , karena menggunakan bahan pelarut serta tinggi biaya produksi.

d. Proses fraksinasi dengan pengembunan (fractional Condensation)

Proses fraksinasi ini merupakan suatu proses fraksinasi yang didasarkan kepada

titik didih dari suatu zat / bahan sehingga dihasilkan suatu produk dengan

Universitas Sumatera Utara


kemurnian yang tinggi. Fraksinasi pengembunan ini mempunyai biaya yang

cukup tinggi, namun proses produksi lebih cepat dan kemurniannya lebih tinggi.

Berdasarkan dari keuntungannya, maka pemisahan asam-asam oleat dari

rancangan ini menggunakan fraksinasi dengan proses pengembunan, karena produk

asam oleat yang diinginkan lebih kurang 98% sehingga asam oleat yang dihasilkan

bersifat murni.

2.3. DESKRIPSI PROSES PEMBUATAN ASAM OLEAT DARI MINYAK

SAWIT MENTAH

2.3.1. Tangki CPO (T-01)

Tangki bahan baku CPO yang dibeli dari luar dipompakan ketangki bahan

baku yang dirancang sesuai dengan kapasitas dari asam oleat. Di dalam tangki ini

suhu tetap dipertahankan 300C dengan kemurnian CPO 98 %.

2.3.2. Proses Degumming

Proses degumming terjadi di separator dengan suhu 300C dan tekanan 1,013

bar. Proses degumming adalah tahap yang meliputi proses penghilangan lendir dan

getah-getah dengan penambahan bahan H3PO4 = 1 % dari bahan baku CPO. Bahan

baku ini kemudian dipompakan ke tangki splitting (SP-01) dengan suhu 80 0C.

Proses ini dilakukan dengan cara dehidrasi gum agar bahan tersebut lebih mudah

terpisah dari CPO, caranya ialah dengan memasukkan uap air panas ke dalam

Universitas Sumatera Utara


minyak disusul dengan pengaliran air dan selanjutnya di sentrifisi sehingga bagian

lender terpisah dari air. kemudian dilanjutkan dengan proses pemusingan

(sentrifusi). Caranya ialah dengan pengaliran air dan selanjutnya disentrifusi

sehingga bagian gum, lendir, dan kotoran terpisah dari CPO.

2.3.3. Proses Hidrolisa

Spilitter adalah sebagai tempat berlangsungnya proses hidrolisis minyak

sawit mentah . reaksi hidrolisis minyak sawit mentah dapat dituliskan sebagi berikut

CH2 O C R CH2OH

CH O C R + 3H2O CH OH + 3 RCOOH

CH2 O C R CH2OH

Trigliserida Air Gliserol Asam Lemak

Lemak masuk pada temperatur 750C dari dasar menara. Sedangkan air masuk

dari bagian atas menara. Perbandingan air masuk adalah 40-50% berat dari lemak.

Tekanan splitting 50-55 atm dengan temperatur 225 0C, reaksi berlangsung secara

kontinu (terus menerus).

Pada splitting terbentuk dua produk yaitu produk atas yang mempunyai titik

didih tinggi menghasilkan asam lemak, sedangkan produk bawah yang mempunyai

titik didih rendah akan menghasilkan gliserol. Asam lemak yang keluar dari splitting

akan mengalir ke kolom flash tank pada tekanan 58,5 bar, sedangkan gliserol yang

Universitas Sumatera Utara


keluar dari bawah mengalir ke flash tank gliserol pada tekanan yang sama (

Bailey,1982).

2.3.4. Flash Tank Asam Lemak

Produk yang keluar dari splitting, kemudian mengalir ke flash tank asam

lemak. Pada splitting produk yang keluar pada tekanan sangat tinggi, maka pada

flash tank tekanan tersebut akan diturunkan, air yang ada akan diuapkan. Kondisi

proses ini diekspansikan dari tekanan 1,013 bar dan suhu 225 0C, komposisi yang

keluar dari splitting adalah asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat.

(Dieckelmann dan Heinz,1988).

2.3.5. Kolom fraksinasi-01

Kolom fraksinasi-01 untuk pemisahan asam lemak antara fraksi berat dan

fraksi ringan berdasarkan titik didih. Asam lemak yang berasal dari flash tank akan

di pompakan ke kolom fraksinasi-01 kemudian dipanaskan pada suhu 225 0Cdan

tekanan 1 atm. Pada kolom fraksinasi-01 ini akan dipisahkan asam lemak antara

fraksi ringan yaitu asam miristat, asam palmitat, H2O dan asam stearat sebagai

produk atas dan fraksi berat yaitu asam stearat, asam oleat sebagai produk bawah.

Produk atas sebagai fraksiringan pada fase uap akan dikondensasikan pada unit

condenser-01 dan kemudian dipompakan ke tangki penyimpanan asam mirisitat (T-

02). Sedangkan produk bawah sebagai fraksi berat akan dipompakan ke fraksinasi-

02 untuk pemisah lanjutan dengan mendapatkan asam oleat.

Universitas Sumatera Utara


2.3.6. Kolom Fraksinasi-02

Pada kolom fraksinasi-02 pemisahan lanjutan terjadi untuk mendapatkan

asam oleat sebagai fraksi berat atau sebagai produk bawah. Umpan dari bagian

bawah fraksinasi-01 akan di pompakan ke kolom fraksinasi-02 kemudian

dipanaskan pada suhu 225 0C dan tekanan 1 atm. Pada kolom fraksinasi-02 ini akan

dipisahkan asam oleat sebagi fraksi ringan yaitu asam stearat dan asam oleat di

produk atas dan asam palmitat sebagai fraksi berat yaitu asam oleat di produk

bawah. Produk atas sebagai fraksi ringan pada fase uap akan dikondensasikan pada

unit condenser-02 dan kemudian dipompakan ke tangki penyimpanan asam palmitat

(T-04). Sedangkan produk bawah sebagai fraksi berat akan diturunkan suhunya

menjadi 30 0C di unit cooler-01 dan kemudian dipompakan ke tangki penyimpanan

asam oleat(T-03).

2.3.7. Tangki Produk Asam Oleat

Asam oleat yang berbentuk cair dengan suhu 2600C sebelum dipompakan ke

tangki produk didinginkan di cooler. Titik beku dari CPO adalah 20-260C, maka

temperatur tangki adalah 300C lebih tinggi dari titik bekunya. Tangki asam oleat

dirancang dari stainless steel yang tahan korosi. Asam oleat yang dihasilkan dari

kolom fraksinasi-02 dengan kemurnian 98% yang siap untuk dipasarkan atau dapat

diolah menjadi produk lain.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

NERACA BAHAN

Basis Perhitungan : 1 jam operasi


Satuan operasi : kg/jam
Kapasitas Produksi : 4.000 ton/hari = 166.666,67 kg/jam

3.1. Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Tabel LA-1 Neraca Massa Pada Heat Exchanger 01 (HE-03)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

26 31 33
As. Oleat 163.333,34 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 1.666,67
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67
H2O 333,40 316,73 16,67
TOTAL 167.000,08 167.000,08

3.2. Pada Kolom Fraksinasi 02 (KF-02)

Tabel LA-2. Neraca massa pada Kolom Fraksinasi 02 (KF-02)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

24 25 26
As. Oleat 163.333,34 - 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 - 1.666,67
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38 -
As. Linoleat 1.666,67 - 1.666,67
H2O 1.667,00 1.333,60 333,40
TOTAL 242.172,06 242.172,06

Universitas Sumatera Utara


3.3. Pada Kolom Fraksinasi 01 (KF-01)

Tabel LA-3. Neraca massa pada Kolom Fraksinasi 01 (KF-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

17 18 19
As. Oleat 163.333,34 163.333,34 -
As. Stearat 1.666,67 1.666,67 -
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38 -
As. Miristat 4.810,09 - 4.810,09
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67 -
H2O 8.335,00 1.667,00 6.668,00
TOTAL 253.650,15 253.650,15

3.4. Pada Flash Tank 01 (FT-01)

Tabel LA-4. Neraca massa pada Flash Tank 01 (FT-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

13 15 16
As. Oleat 163.333,34 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 1.666,67
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38
As. Miristat 4.810,09 4.810,09
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67
H2O 27.783,33 19.448,33 8.335,00
TOTAL 281.433,48 281.433,48

Universitas Sumatera Utara


3.5. Pada Splitting 01 (SP-01)

Tabel LA-5. Neraca massa pada Splitting 01 (SP-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

10 12 13 14
CPO 265.369,36 2.647,49
As. Lemak 245.315,15
Gliserol 27.323,10
H2O 16.813,80 11.599,53 27.783,33
TOTAL 303.069,07 303.069,07

3.6. Pada Separator 01 (S-01)

Tabel LA-6. Neraca massa pada Separator 01 (S-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

5 7 8 9
CPO 265.369,36 265.369,36
Imp 18.204,33 18.204,33
H2O 18.575,85 1.762,05 16.813,80
TOTAL 302.149,54 302.149,54

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

NERACA ENERGI/PANAS

Basis Perhitungan : 1 jam operasi

Suhu Referensi : 250C (298 K)

Satuan Perhitungan : kg/jam

4.1. Pada Heat Exchanger 01 (HE-01)

Tabel LB-1.ΔH Bahan Masuk Pada Heat Exchanger 01 (HE-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

CPO 265.369,36 299,69 6,91 5 10.354,29

Imp. 18.204,33 262,16 0,69 5 904,45

TOTAL 11.258,74

4.2. Pada Heat Exchanger 01 (HE-01)

Tabel LB-2.ΔH Bahan Keluar Pada Heat Exchanger 01 (HE-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

CPO 265.369,36 299,69 6,91 55 113.897,18

Imp. 18.204,33 262,16 0,69 55 9.948,97

TOTAL 123.846,15

Universitas Sumatera Utara


4.3. Pada Splitting 01 (SP-01)

Tabel LB-3 Δ Hreaktan Pada Splitting 01 (SP-01)

Komponen Koef. Reaksi Δ Hf 298 σ. Δ Hf 0298

(σ) (kJ/mol) (kJ/mol)

CPO 1 -121,18 -121,18

H2O 3 -68,32 -204,96

TOTAL -326,14

4.4. Pada Splitting 01 (SP-01)

Tabel LB-4 Δ Hproduk Pada Splitting 01 (SP-01)

Komponen Koef. Reaksi Δ Hf 298 σ. Δ Hf 0298

(σ) (kJ/mol) (kJ/mol)

As. Lemak 1 -157,87 -157,87

Gliserol 3 -139,80 -419,40

TOTAL -577,27

4.5. Pada Splitting 01 (SP-01)

Tabel LB-5. Δ H Bahan Masuk Pada Splitting 01 (SP-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

CPO 265.369,36 299,69 6,91 30 62.125,74

H2O 16.813,80 934,10 0,27 30 7.566,21

H2O 11.599,53 644,42 0,27 5 869,96

TOTAL 70.561,91

Universitas Sumatera Utara


4.6. Pada Splitting 01 (SP-01)

Tabel LB-6. ΔH Bahan Keluar Dari Splitting 01 (SP-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

CPO 2.647,49 2,99 6,91 230 4.752,01

H2O 27.783,33 1.543,52 0,27 230 95.852,59

As. Lemak 245.315,15 898,72 2,69 230 556.038,06

Gliserol 27.323,10 296,92 0,74 230 50.535,78

TOTAL 707.178,44

4.7. Pada Heat Exchanger 02 (HE-02)

Tabel LB-7.ΔH Bahan Masuk Pada Heat Exchanger 02 (HE-02)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT (kJ)

(kJ/mol.K) (K)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 205 321.257,89

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 205 3.535,72

As. Palmitat 73.838,38 287,96 2,61 205 154.072,99

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 205 43,71

H2O 1.667,00 92,61 0,27 205 5.125,96

TOTAL 484.036,27

Universitas Sumatera Utara


4.8. Pada Heat Exchanger 02 (HE-02)

Tabel LB-8.ΔH Bahan Keluar Pada Heat Exchanger 02 (HE-02)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT (kJ)

(kJ/mol.K) (K)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 230 919.044,51

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 230 3.854,71

As. Palmitat 73.838,38 287,96 2,61 230 172.862,39

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 230 3.726,74

H2O 1.667,00 92,61 0,27 230 5.751,08

TOTAL 1.105.239,43

4.9. Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Tabel LB-9.ΔH Bahan Masuk Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT (kJ)

(kJ/mol.K) (K)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 225 352.600,13

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 225 3.770,91

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 225 3.645,72

H2O 333,40 18,52 0,27 225 1.125,09

TOTAL 361.141,85

Universitas Sumatera Utara


4.10. Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Tabel LB-10.ΔH Bahan Keluar Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT (kJ)

(kJ/mol.K) (K)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 235 368.271,25

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 235 3.938,51

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 235 3.807,75

H2O 316,73 17,59 0,27 235 1.116,08

H2O 16,67 0,93 0,27 235 59,01

TOTAL 377.192,59

4.11. Pada Condenser 01 (CD-01)

Tabel LB-11. Δ H Bahan Masuk Pada Condenser 01 (CD-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Miristat 4.810,09 21,06 1,98 205 8.549,73

H2O 6.668,00 370,44 0,27 205 20.503,85

TOTAL 29.053,58

Universitas Sumatera Utara


4.12. Pada Condenser 01 (CD-01)

Tabel LB-12. Δ H Bahan Keluar Dari Condenser 01 (CD-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Miristat 4.810,09 21,06 1,98 5 208,49

H2O 6.668,00 370,44 0,27 5 500,09

TOTAL 708,58

4.13. Pada Condenser 02 (CD-02)

Tabel LB-13. Δ H Bahan Masuk Pada Condenser 02 (CD-02)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Palmitat 73.838,38 287,96 2,61 205 154.072,99

H2O 1.333,60 74,09 0,27 205 4.100,88

TOTAL 158.173,87

Universitas Sumatera Utara


4.14. Pada Condenser 02 (CD-02)

Tabel LB-14. Δ H Bahan Keluar Dari Condenser 02 (CD-02)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Palmitat 73.838,38 287,96 2,61 5 3.757,88

H2O 1.333,60 74,09 0,27 5 100,02

TOTAL 3.857,90

4.15. Pada Cooler 01 (CD-01)

Tabel LB-15. Δ H Bahan Masuk Pada Cooler 01 (C-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 235 939.023,74

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 235 3.938,51

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 235 3.807,75

H2O 16,67 0,93 0,27 235 59,01

TOTAL 946.829,01

Universitas Sumatera Utara


4.16. Pada Cooler 01 (CD-01)

Tabel LB-16. Δ H Bahan Keluar Dari Cooler 01 (C-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 5 7.835,56

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 5 83,79

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 5 81,01

H2O 16,67 0,93 0,27 5 1,25

TOTAL 8.001,61

Universitas Sumatera Utara


BAB V

SPESIFIKASI PERALATAN

5.1. Tangki CPO (T-01)

Fungsi : Untuk menampung bahan baku CPO selama 7 hari

Jumlah : 10 Unit

Spesifikasi :

Tipe : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar.

Bahan Konstruksi :Ccarbon steel grade B

Volume : 6.213,96 m3

Diameter : 68,91 m

Tinggi : 120,59 m

Tekanan : 197,74 psi

Tebal dinding : 15,35 inchi

5.2. Tangki Gliserol (T-02)

Fungsi : Untuk menampung gliserol selama 7 hari

Jumlah : 1 Unit

Spesifikasi :

Tipe :Silinder tegak dengan tutup berbentuk

ellipsoidal,alas datar

Bahan Konstruksi : Carbon steel grade B

Volume : 7.806,29 m

Universitas Sumatera Utara


Diameter : 77,24 m

tinggi : 135,.17 m

Tekanan : 181,17 psi

5.3. Tangki Produk (T-03, T-04,T-05)

Fungsi : Untuk menampung produk selama 7 hari

Jumlah : 6 Unit

Spesifikasi :

Tipe :Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal,

alas datar

Bahan Konstruksi : Carbon steel grade B

Volume : 9.883,34 m3

Diameter : 86,91 m

Tinggi : 152,09 m

Tekanan : 227,39 psi

Tebal dinding : 22,47 inchi

5.4. Heat Exchanger (HE-01, HE-02, HE-03)

Fungsi : Untuk mengurangi kadar air (H2O)

Jumlah : 4 Unit

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk

ellipsoidal, dilengkapi dengan coil pemanas.

Universitas Sumatera Utara


Bahan Konstruksi : Stainless steel 316

Volume : 29,59 m3

Diameter : 3,20 m

Tinggi : 6,40 m

Tekanan : 26,41 psi

Tebal dinding : 0,22 inchi

5.5. Flash Tank (FT-01)

Fungsi : Untuk mengurangi kadar air (H2O)

Jumlah : 1 Unit

Spesifikasi :

Bentuk : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal.

Bahan Konstruksi :Carbon steel grade B

Volume : 60,71 m3

Diameter : 6,49 m

Tinggi : 12,97 m

Tekanan : 35,26 psi

Tebal dinding : 0,38 inchi

5.6. Cooler (C-01)

Fungsi : Mendinginkan produk kedalam suhu kamar 300C

Jumlah : 1 Unit

Spesifikasi :

jenis : Shell and Tube

Universitas Sumatera Utara


Pada Shell :

ID : 25 inchi

Baffle :6

Passes :1

Pada Tube :

OD : ¾ in, 18 BWG

Passes :2

5.7. Condenser (CD-01 dan CD-02)

Fungsi : Mendinginkan produk kedalam suhu kamar 300C

Jumlah : 2 Unit

Spesifikasi :

jenis : Shell and Tube

Pada Shell :

ID : 25 in

Baffle :6

Passes :1

Pada Tube :

OD : ¾ in, 18 BWG

Passes :2

5.8. Separator (S-01)

Fungsi :Untuk memisahkan Impurities dari CPO

(memurnikan CPO)

Universitas Sumatera Utara


Jumlah : 1 Unit

Spesifikasi :

Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk

Ellipsoidal.

Bahan Konstruksi : Carbon steel grade B

Volume : 63,06 m3

Diameter : 6,62 m

Tinggi : 13,24 m

Tekanan : 36,22 psi

Tebal dinding : 0,39inchi

5.9. Splitting (SP- 01)

Fungsi : Tempat mereaksikan CPO dengan air menghasilkan

gliserol dan asam lemak

Jumlah : 1 Unit

Spesifikasi :

Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk

Ellipsoidal.

Bahan Konstruksi : Carbon steel grade B

Volume : 60,61 m3

Diameter : 6,49 m

Tinggi : 12,97 m

Tekanan : 36,72 psi

Tebal dinding : 0,39inchi

Universitas Sumatera Utara


5.10. Kolom Fraksinasi (KF- 01)

Fungsi : Untuk memisahkan fraksi – fraksi asam lemak

Jumlah : 1 Unit

Spesifikasi :

Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk

Ellipsoidal.

Bahan Konstruksi : Carbon steel grade B

Volume : 57,29 m3

Diameter : 6,31 m

Tinggi : 12,61 m

Tekanan : 33,91 psi

Tebal dinding : 0,36 inchi

5.11. Pompa (P- 01, P-02 dan P-03)

Fungsi : Untuk pengaliran bahan baku

Tipe : Pompa sentrifugal

Material pipa : commercial steel 12 in schedule 30

Panjang pipa : 163,25 ft

Effisiensi motor : 75 %

Effisiensi pompa : 80 %

Daya pompa : 14,00 hp

Daya motor : 13,62 hp

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

6.1 INSTRUMENTASI

Instrumentasi merupakan alat yang sangat penting artinya dalam mengetahui

besar variabel yang ada sehingga dapat diperoleh suatu harga yang diinginkan. Dengan

adanya pemakaian instrument akan memberikan keuntungan sebagai berikut :

1. Penghematan terhadap proses perbaikan variabel – variabel akibat terjadinya

kesalahan karena akan lebih cepat diketahui dan lebih teliti;

2. Proses dapat berjalan lebih stabil;

3. Penghematan tenaga kerja.

Fungsi Instrumentasi:

1. Indikator

Indikator adalah suatu alat yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar

variabel pada saat itu. Jenis indicator antara lain:

• Temperatur Indikator (TI)

• Pressure Indikator (PI)

• Level Indikator (LI)

• Recorder

Recorder adalah alat yang dapat membaca atau mencatat variabel – variabel secara

terus – menerus. Jenis recorder antara lain:

Universitas Sumatera Utara


• Temperatur Recorder (TR)

• Flow / Laju Recorder (FR)

• Pressure Recorder (PR)

• Controller

Controller adalah suatu alat yang dapat mengontrol dan mengatur kondisi proses

variabel, sesuai dengan yang diinginkan.

Pada umumnya alat ini dikombinasikan dengan alat antara lain, alat indikator dan

valve.

Jenis kombinasi Controller antara lain:

• Pressure Record Control (PRC)

• Level Indikator Control (LIC)

• Temperature Record Control (TRC)

• Flow Record Control (FRC)

• Pressure Volume Control (PVC)

Untuk mempermudah pengoperasian atau pengaturan alat – alat tersebut,

instrument dihubungkan dengan control otomatis dan pengontrolan dipusatkan pada suatu

tempat disebut control room.

Pada proses industri kimia ada beberapa nilai variabel – variabel tertentu yang

harus dikontrol dengan menggunakan alat – alat ukur atau instrument untuk

mempertahankan agar proses tersebut tetap berada pada kondisi yang diinginkan dan

selanjutnya dapat memastikan keamanan serta effisiensi suatu operasi.

Universitas Sumatera Utara


Instrumentasi pada dasarnya dibagi atas :

1. Elemen Pengukur (Measuring Element) ;

Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitf terhadap adanya perubahan

temperatur, tekanan, laju alir maupun level ( tinggi ) fluida. Perubahan ini

merupakan sinyal pada proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen

pengontrolan.

2. Elemen Pengontrol (Controlling Element) ;

Elemen pengontrolan yang menerima sinyal kemudian akan segera mengatur

sumber agar perubahan – perubahan proses tersebut sama dengan nilai set point (

nilai yang diinginkan ). Dengan demikian elemen ini dapat segera memperkecil

ataupun mengadakan penyimpangan yang telah terjadi.

3. Elemen Akhir (Final Control Element).

Elemen akhir merupakan elemen yang akan merubah masukan yang keluar dari

elemen pengontrol ke dalam proses sehingga variabel yang akan di ukur berada

dalam batas yang diinginkan dan merupakan hasil yang dikehendaki.

Pengendalian peralatan instrumentasi dapat dilakukan secara otomatis dan semi

otomatis. Pemilihan penggunaan instrumentasi pada suatu peralatan proses tergantung

pada pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pengendalian secara

otomatis adalah pengendalian yang dilakukan dengan pengaturan instrumen pada kondisi

tertentu, bila terjadi penyimpangan variabel yang di kontrol, maka instrumen akan

bekerja sendiri untuk mengembalikan variabel pada kondisi semula. Instrumen ini

bekerja sebagai pengontrol. Pengendalian secara semi otomatis adalah pengendalian yang

mencatat perubahan – perubahan yang terjadi pada variabel – variabel yang dikontrol.

Universitas Sumatera Utara


Untuk mengubah variabel – variabel proses yang diinginkan dilakukan usaha secara

manual instrumen ini bekerja sebagai pencatat (Recorder).

Variabel – variabel yang di ukur oleh peralatan instrumentasi antara lain :

1) Variabel utama, terdiri dari suhu, tekanan, laju alir, level cairan;

2) Variabel tambahan, terdiri dari densitas, viskositas, pH dan lain – lain.

Pada pabrik asam oleat ini instrumentasi yang digunakan adalah :

a. Pengontrolan temperatur, digunakan pada semua peralatan utama;

b. Pengontrolan tekanan, digunakan pada reaktor;

c. Pengontrolan laju aliran, digunakan pada semua aliran fluida;

d. Pengontrolan fluida tinggi (level), digunaka pada tangki penyimpanan dan

tangki air.

6.2 KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM

Keselamatan kerja merupakan bagian dari kelangsungan produksi pabrik, kerena

itu aspek ini harus di perhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud tersebut perlu

di perhatikan cara pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik pada saat

perancangan dan setelah pabrik beroperasi.

Sebagai pedoman pokok dalam usaha penanggulangan masalah keselamatan kerja

Pemerintah RI telah mengeluarkan Undang – undang keselamatan kerja pada tanggal 12

Januari 1970 dengan lembaran Neraga RI No 1 tahun 1970.

Untuk menjamin adanya keselamatan kerja maka dalam perancangan pabrik perlu

di pertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

• Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran adara yang baik;

Universitas Sumatera Utara


• Penanganan dan pengangkutan bahan harus seminimal mungkin;

• Setiap ruang gerak harus aman dan tidak licin;

• Jarak antara mesin - mesin dan antara lain harus cukup luas;

• Setiap mesin dan peralatan lainnya harus dilengkapi alat pencegah kebakaran;

• Tanda - tanda pengamatan harus dipasang pada setiap tempat yang berbahaya.

Dengan memperhatikan hal tersebut, maka diharapkan keselamatan kerja akan

lebih terjamin sehingga produksi dapat berjalan dengan lancar.

6.3 KESELAMATAN KERJA SECARA KHUSUS

Pada pabrik pembuatan Asam Oleat, usaha – usaha pencegahan terhadap bahaya -

bahaya yang mungkin terjadi dilakukan sebagai berikut :

Keselamatan kerja terhadap kebakaran dan peledakan

a. Peralatan perlindungan diri

ƒ Bahan - bahan yang mudah dibakar / meledak harus disimpan ditempat

yang aman dan dikontrol secara teratur

ƒ Peralatan pabrik yang berupa bejana atau tangki, dibuat man - hole dan

hand - hole yang cukup untuk pemeriksaan peralatan

ƒ Fire extinguiser disediakan pada bangunan pabrik untuk memadamkan api

yang relatif kecil

ƒ Fier hydrant ditempatkan pada jarak 100 m, didaerah storage, proses dan

perkantoran

ƒ Fire water spinkler dipasang pada daerah peralatan yang beroperasi pada

suhu tinggi

Universitas Sumatera Utara


ƒ Gas detektor dipasang pada daerah proses, storage dan daerah perpipaan

dan dihubungkan dengan aliran gas diruang control untuk mendeteksi

kebocoran gas

ƒ Kebakaran melalui asapnya. Smoke - detektor ditempatkan pada setiap

sub- station listrik untuk mendeteksi.

b. Peralatan perlindungan diri

Didalam lokasi pabrik disediakan peralatan perlindungan diri, yaitu:

• Pemakaian dan perlengkapan pelindung ;

• Sepatu pengaman ;

• Masker udara ;

• Pelindung mata ;

• Sarung tangan.

c. Keselamatan kerja terhadap listrik

Adapun hal - hal yang perlu diperhatikan terhadap keselamatan kerja pada bahaya

listrik adalah :

• Setiap instalasi dan alat - alat listrik harus diamankan dengan pemakaian

sekring atau pemutus arus listrik otomatis lainnya ;

• Sistem perkabelan listrik harus direncanakan secara terpadu dengan tata

letak pabrik untuk menjaga keselamatan dan kemudahan jika harus

dilakukan perbaikan ;

• Sistem peralatan atau bangunan yang tinggi harus dilengkapi dengan

penangkal petir yang dibumikan.

d. Pencegahan terhadap bahaya kesehatan

Universitas Sumatera Utara


Untuk mencegah bahaya terhadap gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan

adalah :

• Setiap karyawan diwajibkan memakai pakaian kerja selama berada

dilokasi pabrik ;

• Dalam menangani bahan - bahan kimia, terutama bahan kimia beracun

karyawan diharuskan memakai sarung tangan karet serta penutup hidung

dan mulut ;

• Poliklinik yang memadai disediakan dilokasi pabrik.

e. Pencagahan terhadap bahaya mekanis

• alat - alat dipasang dengan penahan yang cukup berat, untuk mencegah

kemungkinan jatuh atau terguling ;

• Pada peratalan berbahaya harus diberikan pagar pengaman ;

• Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat ;

• Untuk mencapai keselamatan kerja yang tinggi, maka perlu ditambahkan

nilai - nilai disiplin bagi karyawan ;

• Setiap karyawan bertugas dengan pedoman - pedoman yang diberikan ;

• Setiap kecelakaan atau kejadian yang merugikan harus segera dilaporkan

kepada atasan ;

• Peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja harus digunakan bila

diperlukan ;

• Setiap karyawan harus saling mengingatkan setiap perbuatan yang dapat

menimbulkan bahaya ;

• Setiap peraturan dan keselamatan harus dipatuhi.

Universitas Sumatera Utara


Adapun terjadi kecelakaan kerja seperti terjadi kebakaran pada pabrik, maka hal -

hal yang harus dilakukan adalah :

1. Mematikan seluruh kegiatan pabrik baik mesin maupun listrik ;

2. Mengaktifkan alat pemadam kebakaran; dalam hal ini alat pemadam

kebakaran yang digunakan disesuaikan dengan jenis kebakaran yang

terjadi yaitu :

a) Instalasi pemadam dengan air ;

Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang,

kertas dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk kabut.

Sebagai sember air biasanya digunakan air tanah yang dialirkan melalui

pipa – pipa yang dipasang pada instalasi tertentu sekitar areal pabrik. Air

ini dipompakan dengan menggunakan pompa yang bekerja dengan

instalasi listrik sendiri, sehingga tidak terganggu apabila aliran listrik pada

pabrik dimatikan ketika kebakaran terjadi.

b) Instalasi pemadam dengan CO2 ;

c) yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung gas

bertekanan CO2 yang disambung secara seri menuju nozzel – nozzel.

Instalasi ini digunakan untuk kebakaran dalam ruang tertutup, seperti pada

tempat penyimpanan tangki dan juga pemadam pada instalasi listrik.

d) Instalasi pemadam dengan busa udara ;

Busa yang bertekanan yang keluar dari alat pemadam kebakaran akan

mendinginkan sumber kebakaran dan menyelimuti serta melindungi

sumber kebakaran dari kemungkinan masuknya O2.

Universitas Sumatera Utara


e) Instalasi pemadam dengan debu ;

Debu pemadam cocok digunakan untuk kebakaran yang berupa lidah api,

kebakaran gas dan pelarut organik bertekanan yang bocor.

Universitas Sumatera Utara


BAB VII

UTILITAS DAN SARANANYA

Utilitas dalam suatu pabrik adalah sarana penunjang utama dalam

kelancaran operasi. Mengingat pentingnya utilitas ini, maka segala sarana dan

prasarananya haruslah direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin

kelangsungan operasi pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada Pra

rancangan Pembuatan Asam Oleat dari Crude Palm Oil (CPO) dengan Kapasitas

4.000 ton/hari ini meliputi:

1. Kebutuhan uap (steam)

2. Kebutuhan air

3. Kebutuhan bahan kimia

4. Kebutuhan listrik

5. Kebutuhan bahan bakar

6. spesifikasi peralatan utilitas

7. Unit pembuangan limbah

7.1. Kebutuhan Uap (Steam)

Pada pengoperasian pabrik dibutuhkan uap sebagai media pemanas.

Adapun kebutuhan uap pada pabrik Pembuatan Asam Oleat dari Crude Palm Oil

(CPO) ini adalah :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 7.1. Kebutuhan Uap

Nama Alat kg/jam


Heat Exchanger 01 52,32
Heat Exchanger 02 288,71
Heat Exchanger 03 7,46
Splitting 295,90
TOTAL 644,39

Tambahan untuk kebocoran dan lain-lain diambil 5% dan faktor keamanan

diambil sebesar 20% (Perry, 1997). Maka kebutuhan uap adalah :

Total kebutuhan uap,

= 644,39 kg/jam = 15.465,36 kg/hari

Tambahan untuk kebocoran,

= 5% x 15.465,36 = 773,27 kg/hari

Faktor keamanan,

= 20% x 15.465,36 = 3.093,07 kg/hari

Total uap yang dihasilkan ketel,

= (15.465,36 + 773,27 + 3.093,07) kg/hari

= 19.331,70 kg/hari

Diperkirakan 80% kondensat dapat digunakan kembali (Evans, 1978),

sehingga kondensat yang digunakan kembali adalah :

= 80% x 19.331,70 = 15.465,36 kg/hari

Kebutuhan air tambahan ketel,

= 20% x 19.331,70 = 3.866,34 kg/hari

Universitas Sumatera Utara


7.2. Kebutuhan Air

Kebutuhan air pada Pra rancangan pabrik Pembuatan Asam Oleat dari

Crude Palm Oil (CPO) ini mencakup kebutuhan air umpan ketel, proses,

pendinginan dan domestik.

Kebutuhan air untuk pendingin adalah sebagai berikut :

Tabel 7.2. Kebutuhan Air Untuk Pendingin

Nama Alat kg/jam


Kondenser 01 452,07
Kondenser 02 2.461,18
Cooler 14.973,32
TOTAL 17.886,57

Total kebutuhan air untuk pendingin,

= 17.886,57 kg/jam = 429.277,68 kg/hari

Air yang telah digunakan sebagai pendingin dapat dimanfaatkan kembali

setelah diproses di water cooling tower. Selama proses sirkulasi terjadi kehilangan

akibat penguapan, blow down dan selama pengaliran, sehingga penambahan air

segar sebanyak :

Wm = We + Wd + Wb (Perry,1997)

We = 0,00085 x Wc (T1-T2) (Perry,1997)

We
S −1
Wb = (Perry,1997)

Dimana :

Wm = Air segar yang harus ditambahkan, m3/hari

We = Air yang hilang akibat penguapan, m3/hari

Wb = Air yang terhembus (blow down), m3/hari

Universitas Sumatera Utara


Wd = Air yang hilang sepanjang aliran, m3/hari

0,1% s/d 0,2% ; diambil 0,2% (Perry,1997)

Wc = Kebutuhan air untuk pendingin, kg/hari

T1 = Temperatur masuk = 50oC

T2 = Temperatur keluar = 25oC

S = Perbandingan antara padatan terlarut pada air untuk pendingin

dengan air yang ditambahkan = 3 s/d 5 ; diambil s = 5

(Perry, 1997)

Densitas (ρ) air 996,53 kg/m3 pada suhu 250C dan tekanan 1 atm

Laju alir volumetrik air pendingin,

429.277,68 kg/hari
Wc = 3
= 430,77 m3/hari
996,53 kg/m

Maka :

We = 0,00085 (430,77) (50 – 25) = 9,15 m3/hari

9,15 m 3 /hari
5 −1
Wb = = 2,29 m3/hari

Wd = 0,002 x 430,77 m3/hari = 0,86 m3/hari

Air tambahan yang dibutuhkan untuk air pendingin :

Wm = 9,15 + 2,29 + 0,86 = 12,30 m3/hari

= 12.258,85 kg/hari

Air pendingin yang digunakan kembali,

= (429.277,68 – 12.258,85) kg/hari

= 30.668,83 kg/hari

• Kebutuhan air umpan ketel = 3.866,34 kg/hari

• Kebutuhan air proses,

Universitas Sumatera Utara


Separator 01 = 18.575,85 kg/jam = 445.820,40 kg/hari

Splitting 01 = 11.599,53 kg/jam = 278.388,72 kg/hari

Total kebutuhan air proses = 724.209,12 kg/hari

• Kebutuhan air domestik (keperluan sehari-hari, kantin dan lain-lain).

Kebutuhan air domestik untuk masyarakat industri diperkirakan 10

liter/jam per orang. Jumlah karyawan 105 orang.

Maka,

Kebutuhan total air domestik adalah 105 orang x 10 liter/jam per orang

= 1.050 liter/jam x 0,9965 kg/liter

= 1.046,32 kg/jam = 25.111,80 kg/hari

• Kebutuhan air tambahan untuk keperluan sehari-hari (laboratorium,

pencucian peralatan dan lain-lain) diperkirakan 5% dari total kebutuhan

air.

Kebutuhan air tambahan,

= 5% (12.258,85 + 3.866,34 + 724.209,12 + 25.111,80) kg/hari


= 38.272,30 kg/hari

Tabel 7.3. Perkiraan Kebutuhan Air di Pabrik

Kebutuhan Air kg/hari


Air pendingin 12.258,85
Air umpan ketel 3.866,34
Air proses 724.209,12
Air domestik 25.111,80
Air tambahan 38.272,30
TOTAL 803.718,41

Universitas Sumatera Utara


Unit Pengolahan Air

Kebutuhan air untuk Pra rancangan Pabrik Pembuatan Asam Oleat dari

Crude Palm Oil (CPO) ini diperoleh dari air bawah tanah. Kualitas air dapat

dilihat pada tabel 7.4 dan tabel 7.5.

Tabel 7.4. Sifat Fisika Air Bawah Tanah di KIM II Medan

No Parameter Range (mg/liter)


1 Padatan terlarut 32,80
2 Kekeruhan 290 NTU
3 Suhu 30,60 0C
4 Daya Hantar Listrik 66,20 us/cm

Tabel 7.5. Kandungan Bahan Kimia dalam Air Bawah Tanah di KIM II Medan

No Bahan Kimia Range (mg/liter)


1 Alumunium 0,020
2 Ammonia -
3 Besi 2,250
4 Fluorida 0,200
5 Klorida 4,000
6 Kromium 0,000
7 Mangan 0,150
8 Nitrat 0,470
9 Nitrit 0,003
10 Oksigen terlarut (DO) -
11 pH 7,100
12 Seng 0,040
13 Sianida 0,000
14 Sulfat 0,000
15 Sulfid 0,065
16 Tembaga 0,000

Universitas Sumatera Utara


17 BOD 6,000
18 COD 14,000
19 Alkalinitas 29,000
20 Kesadahan 36,000
(Sumber: Laporan PDAM KIM II Medan, 2007)

Air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan dipergunakan sesuai

dengan keperluan. Pengolahan air pada pabrik ini terdiri dari beberapa tahap,

yaitu:

1. Pengendapan

Air dari bak penampung dialirkan kedalam bak pengendapan dimana

partikel-partikel padat yang berdiameter besar akan mengendap secara gravitasi

tanpa bantuan bahan kimia. Ukuran partikel yang mengendap ini berkisar antara

10-1 sampai 10-3 m (Alaert, 1987)

Massa air yang dibutuhkan untuk 1 hari,

= 803.718,41 kg/hari

Volume,

ρ
m 803.718,41 kg/hari
= = 3
= 806,52 m3/hari
996,53 kg / m

Faktor keamanan, 20%

= (1+0,2) x 806,52 m3/hari

= 967,82 m3/hari

Direncanakan : Panjang bak = 3 x lebar bak

Tinggi bak = 2 x lebar bak

Sehingga, volume :

= p x l x t = l3

967,82 = l3 ⇒ l = 31,11 m

Universitas Sumatera Utara


Maka,

Panjang bak = 3 x 31,11 m = 93,33 m

Lebar bak = 31,11 m

Tinggi bak = 2 x 31,11 m = 62,22 m

2. Klarifikasi

Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air

dari pengendapan dialirkan kedalam klarifier setelah diinjeksikan dengan larutan

alum, Al2(SO4)3, dan soda abu, Na2CO3. Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan.

Alum biasanya digunakan masing-masing sebesar 5-50 ppm terhadap

jumlah air yang diolah (Hammer, 1979). Berdasarkan jumlah alkalinitas untuk

menghilangkan turbiditas air, diketahui 1 mg/liter alum bereaksi dengan 0,5

mg/liter alkalinitas air, sedangkan perbandingan antara Al2(SO4)3 dengan Na2CO3

adalah 1 : 0,53 (Hammer, 1979).

Total kebutuhan air = 803.718,41 kg/hari

Jumlah alkalinitas = 29 ppm

Jumlah Al2(SO4)3 yang digunakan,

x 29 x10 −6 x 803.718,41 kg/hari


1
=
0,5

= 46,61 kg/hari

Jumlah Na2CO3 yang digunakan,

= 0,53 x 46,61 kg/hari

= 24,71 kg/hari

3. Filtrasi

Proses filtrasi dilakukan dengan menggunakan penyaring pasir (sand

filter). Sand filter ini berfungsi unuk menyaring kotoran/flok yang masih

Universitas Sumatera Utara


terkandung atau tertinggal di dalam air. Sand filter yang digunakan terdiri dari 3

lapisan, yaitu :

¾ Lapisan I terdiri dari pasir hijau, setinggi 24 in = 60,96 cm

¾ Lapisan II terdiri dari antrasit, setinggi 12,5 in = 31,75 cm

¾ Lapisan III terdiri dari batu grafel, setinggi 7 in = 17,78 cm

(Pengolahan air PT. KIM II, 2007)

Pada bagian bawah sand filter dilengkapi dengan strainer agar air

menembus celah-celah pasir secara merata. Daya saring sand filter akan

berkurang sehingga diperlukan pencucian (back wash) secara berkala (Sugiharto,

1987). Dari penyaring ini, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan

ke berbagai pemakaian air. Untuk air umpan ketel masih diperlukan lagi

pengolahan air lebih lanjut, yaitu demineralisasi dan deaerasi.

Untuk air domestik dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air

dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air agar syarat air minum

dapat terpenuhi. Klor yang digunakan biasanya dalam bentuk kaporit CaClO2.

Kebutuhan air domestik = 25.111,80 kg/hari


Kaporit yang direncanakan mengandung klorin 30%

Kebutuhan klorin = 2 ppm dari berat air (Gordon,1968)

2 x10 −6 x 25.111,80
Kebutuhan kaporit = = 0,17 kg/hari
0,3

4. Demineralisasi

Air untuk umpan ketel harus air murni dan bebas dari garam-garam

terlarut, untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi dengan langkah-langkah

sebagai berikut,

• Menghilangkan kation-kation Ca2+, Mg2+, Al2+, Fe2+, Mn2+ dan Zn2+

Universitas Sumatera Utara


• Menghilangkan anion-anion S2-, NO32-, NO22- Cl-, F-

Alat demineralisasi dibagi atas :

a. Penukar kation (Cation Exchanger)

Berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan

air yang dipakai. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca2+

dan Mg2+ yang larut dalam air dengan kation hidrogen dari resin. Resin

yang digunakan bersifat asam dengan merek Amberlite IR-120 Plus

(Baron, 1982).

Reaksi yang terjadi :

2H+R + Ca2+ → R2Ca + 2 H+

2H+R + Mg2+ → R2Mg + 2H+

2H+R + Al2+ → R2Al + 2 H+

2H+R + Fe2+ → R2Fe + 2 H+

2H+R + Mn2+ → R2Mn + 2 H+

2H+R + Zn2+ → R2Zn + 2 H+

Untuk regenerasi resin agar aktif kembali, digunakan H2SO4 dengan reaksi

sebagai berikut :

H2SO4 + Ca2+ → CaSO4 + 2H+

H2SO4 + Mg2+ → MgSO4 + 2H+

H2SO4 + Al2+ → AlSO4 + 2H+

H2SO4 + Fe2+ → FeSO4 + 2H+

H2SO4 + Mn2+ → MnSO4 + 2H+

H2SO4 + Zn2+ → ZnSO4 + 2H+

Perhitungan kesadahan kation :

Universitas Sumatera Utara


Kebutuhan air untuk umpan ketel = 3.866,34 kg/hari
Kesadahan awal terhadap Ca2+ dan Mg2+,

36x3.866,34 kg/hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 2,15 kgrain/hari

Kesadahan awal terhadap Al2+,

0,02 x3.866,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,001 kgrain/hari

Kesadahan awal terhadap Fe2+,

2,25 x3.866,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,13 kgrain/hari

Kesadahan awal terhadap Mn2+,

0,15 x3.866,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,009 kgrain/hari

Kesadahan awal terhadap Zn2+,

0,04 x3.866,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,002 kgrain/hari

Total kesadahan kation,

= (2,15 + 0,001 +0,13 + 0,009 + 0,002) kgrain/hari

= 2,29 kgrain/hari

Resin yang digunakan memiliki EC (exchanger capacity) = 20 kgrain/ft3

(Nalco water Handbook, 1982). Exchanger capacity adalah kemampuan penukar

Universitas Sumatera Utara


ion (ion exchanger) untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya.

Direncanakan volume kation exchanger 5 ft3

Jumlah air yang yang diolah setiap regenerasi,

5 ft 3 x 20 kgrain / ft 3 x3.866,34 kg / hari


=
2,29 kgrain / hari

= 168.835,81 kg

Waktu regenerasi,

168.835,81 kg
=
3.866,34 kg / hr

= 43,67 hari

Untuk regenerasi dipakai H2SO4 8% dimana pemakaiannya sebanyak

0,7025 lb H2SO4/gallon (Nalco water Handbook, 1982) = 2,3838 kg H2SO4/ft3.

Maka kebutuhan H2SO4,

5 ft 3 x 2,3838 kg / ft 3
=
43,67 hr

= 0,27 kg/hari

b. Penukar anion (Anion Exchanger)

Penukar anion berfungsi untuk pertukaran anion negatif yang terdapat

dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan merk R-

Dowex dengan reaksi :

2ROH- + H2SO4 → RSO42- + 2 H2O

Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi :

RCL- + NaOH → NaCl + ROH-

Dari tabel 7.5 diperoleh anion yang terkandung dalam air PAM KIM II

adalah S2-, NO32-, NO22- Cl-, F-.

Universitas Sumatera Utara


Perhitungan kesadahan anion :

Kebutuhan air untuk umpan ketel = 3.866,34 kg/hari


Kesadahan awal terhadap S2-,

0,065x3.866,34 kg/hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,004 kgrain/hari

Kesadahan awal terhadap NO32-,

0,47 x3.866,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,003 kgrain/hari

Kesadahan awal terhadap NO22-,

0,003 x3.866,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,00002 kgrain/hari

Kesadahan awal terhadap Cl-,

4 x3.866,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,24 kgrain/hari

Kesadahan awal terhadap F-,

0,2 x3.866,34 kg / hr 15,4322 kgrain


= x
10 6 1 kg

= 0,02 kgrain/hari

Total kesadahan anion,

= (0,004 + 0,003 + 0,00001 + 0,24 + 0,02) kgrain/hari

= 0,27 kgrain/hari

Universitas Sumatera Utara


Resin yang digunakan memiliki EC (exchanger capacity) = 20 kgrain/ft3

(Nalco water Handbook, 1982). Exchanger capacity adalah kemampuan penukar

ion (ion exchanger) untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya.

Direncanakan volume kation exchanger 5 ft3

Jumlah air yang yang diolah setiap regenerasi,

5 ft 3 x 20 kgrain / ft 3 x3.866,34 kg / hr
=
0,27 kgrain / hr

= 1.431.977,78 kg

Waktu regenerasi,

1.431.977,78 kg
=
3.866,34 kg / hr

= 370,37 hari

Untuk regenerasi dipakai NaOH dimana pemakaiannya sebanyak 4,5 lb

NaOH/gallon (Nalco water Handbook, 1982) = 2,3838 kg H2SO4/ft3.

Maka kebutuhan NaOH,

5 ft 3 x 4,5 lb / ft 3
=
370,37 hr

= 0,06 lb/hari = 0,001 kg/hari

5. Dearasi

Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar

ion (ion exchanger) sebelum dikirimkan sebagai umpan ketel. Air hasil

demineralisasi dikumpulkan pada tangki air umpan ketel sebelum dipompakan ke

deaerator.

Pada deaerator ini air dipanaskan hingga 90oC sehingga gas-gas yang

terlarut dalam air seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas CO2 dapat

Universitas Sumatera Utara


bersifat korosif. Pemanasan ini berfungsi untuk mencegah perbedaan suhu yang

besar antara umpan air dengan suhu didalam ketel sehingga beban ketel dapat

dikurangi.

7.3. Kebutuhan Bahan Kimia

Kebutuhan bahan kimia meliputi sebagai berikut :

1. Al2(SO4)3 = 46,61 kg/hari

2. Na2CO3 = 24,71 kg/hari

3. H2SO4 = 0,27 kg/hari

4. NaOH = 0,001 kg/hari

5. Kaporit = 0,17 kg/hari

7.4. Kebutuhan Listrik

Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut :

Tabel 7.6. Kebutuhan listrik pada pabrik

Nama Alat Daya Listrik (hp)


Unit Proses 9,45
Unit Utilitas 24,39
Ruang Kontrol dan Laboratorium 16,60
Penerangan dan Kantor 24,00
Bengkel 15,00
TOTAL 89,44

Faktor keamanan diambil 10% maka total kebutuhan listrik :

= 1,1 x 89,44 = 98,384 Hp = 44,72 kW

Effisiensi generator 80% (Deshpande, 1985)

Universitas Sumatera Utara


44,72
= = 55,9 kW
0,8

Untuk prarancangan dipakai :

Diesel generator AC, 300 kW, 220-240 Volt, 50 Hz, 3 Phase

Jumlah = 2 unit (1 unit dipakai untuk operasi normal dan 1 untuk cadangan)

7.5. Kebutuhan Bahan Bakar

Bahan bakar yang digunakan untuk boiler (ketel) dan pembangkit tenaga

(generator) adalah minyak solar, karena minyak solar mempunyai nilai bakar yang

tinggi.

7.5.1. Bahan Bakar Generator

Daya output generator = 274,52 kW = 236.197,008 kkal/jam

Digunakan bahan bakar solar dengan data :

Nilai bakar solar = 1.020 kkal/l (Laban, 1971)

Densitas solar = 0,89 kg/l (Perry, 1997)

236.197,008 kkal / jam


Kebutuhan bahan bakar = = 231,5657 l/jam
1.020 kkal / l

231,5657 l / jam
Kebutuhan solar = = 260,1862 kg/jam
0,89 kg / l

7.5.2. Bahan Bakar Ketel

Laju steam yang dihasilkan = 15.465,36 kg/hari

Entalpi steam (2750C; 58,5 bar), Hs = 2.795,70 kkal/kg (Geankoplis, 1983)

Entalpi kondensat (1500C; 4,8 bar) = 634,82 kkal/kg (Geankoplis, 1983)

Universitas Sumatera Utara


Panas yang dibutuhkan ketel,

= (Hs – Hb) x total steam yang dihasilkan ketel

= (2.795,70 – 634,82) kkal/kg x 15.465,36 kg/hari

= 33.418.787,12 kkal/hari

Effisiensi ketel uap = 75% (Ashton,1981)

Total kebutuhan panas, Qk

33.418.787 ,12 k kkal / hari


=
0,75

= 44.558.382,82 kkal/hari = 49.509.314,42 Btu/hari

= 2.062.888,09 Btu/jam

Digunakan bahan bakar minyak solar (Perry,1997) :

a. Nilai bakar (Heating Value), Nb = 11.040,45 kkal/kg

b. Densitas, ρ = 8,9 kg/l

c. Effisiensi bahan bakar = 60%

Kebutuhan bahan bakar,

= Qk / Nb

= 4.035,92 kg / hari
44.558.382,82 kkal / hari
=
11.040,45 kkal / kg

= 7.557,90 l / hari
4.035,92 kg / hari
=
0,89 kg / lx0,6

Universitas Sumatera Utara


7.6. Spesifikasi peralatan utilitas

Z Tangki Pelarutan alum,Al2(SO4)3 (T-01)


Fungsi : tempat melarutkan alum, Al2(SO4)3

Tipe : Silinder vertikal dengan dasar datar dan tutup datar

Impeller yang digunakan : Propeller berdaun tiga

Bahan konstruksi : Carbon Steel grade C

Kondisi operasi : Temperatur : 30oC

Tekanan : 1 atm

Kondisi fisik : Volume tangki = 0.27340 m3

Diameter tangki = 0,6146 m

Tinggi tangki = 0,9219 m

Tebal tangki = 0,1604 inchi

Daya pengaduk= 0,000009 hp

Z Tangki Pelarutan Na2CO3 (T-02)


Fungsi : tempat melarutkan Na2CO3

Jumlah : 1 buah

Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Impeller yang digunakan : Propeller berdaun tiga

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Kondisi operasi : Temperatur : 27oC

Tekanan : 1 atm

Kondisi fisik : Diameter tangki = 0,6146 m

Tinggi tangki = 0,9219 m

Universitas Sumatera Utara


Tebal tangki = 0,1519 inchi

Daya pengaduk= 0,000023 hp

Densitas = 1.360,94 kg/m3 = 84,96 lb/ft3

Viskositas = 3,02 x 10-4 lb/ft.detik

Faktor keamanan diambil 10 %,

Vt = 0,1156 m3 x 1,1 = 0,1272 m3

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain, P desain = 15,4869 psi

Z Tangki H2SO4 (T-03)


Fungsi : tempat menampung H2SO4

Jumlah : 1 buah

Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Kondisi operasi : Temperatur : 27oC

Tekanan : 1 atm

Densitas = 1.834 kg/m3 = 114,5 lb/ft3

Konsentrasi H2SO4 = 33%

Volume Tangki = 0,0196 m3

Faktor keamanan diambil 25 %, Vt = 0,0245 m3

Diameter tangki = 0,2749 m = 0,9019 ft

Tinggi tangki =0,4123 m = 1,3528 ft

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain, P desain = 14,9765 psi

Universitas Sumatera Utara


Umur alat, n = 10 tahun

Tebal dinding tangki : = 0.14 inc

Z Tangki NaOH (T-04)


Fungsi : tempat melarutkan NaOH

Jumlah : 1 buah

Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Kondisi operasi : Temperatur : 27oC

Tekanan : 1 atm

Densitas = 1.520,26 kg/m3 = 94,91 lb/ft3

Volume larutan (V2),= 0,2564 m3

Faktor keamanan diambil 25 %,Vt = 0,3205 m3

Diameter tangki = 0,6481 m = 2,1262 ft

Tinggi tangki = 0,9721 m = 3,1894 ft

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain, P desain = 16,1390 psi

Tebal dinding tangki = 0.1633 inc

Z Tangki Pelarutan Kaporit (T-05)


Fungsi : tempat menyimpan kaporit

Jumlah : 1 buah

Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Universitas Sumatera Utara


Kondisi operasi : Temperatur : 27oC

Tekanan : 1 atm

Densitas = 1.560 kg/m3 = 97,39 lb/ft3

Volume larutan (V2),= 0,0141 m3

Faktor keamanan diambil 20 %,Vt = 0,0169 m3

Diameter tangki = 0,2431 m = 0,7977 ft

Tinggi tangki = 0,3646 m = 1,1963 ft

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain, P desain = 14,8288 psi

Tebal dinding tangki = 0.1382 inc

Z Bak Penampungan (BP-01)


Fungsi : tempat menampung air dari sumur pompa

Jumlah : 1 buah

Tipe : Bak beton

Bahan Konstruksi : Beton

Direncanakan : Panjang bak = 3 x lebar bak

Tinggi bak = 2 x lebar bak

volume :61,6432 = l3 ⇒ l = 3,9503 m

Panjang bak = 3 x 3,9503 m = 11,8508 m

Lebar bak = 3,9503 m

Tinggi bak = 2 x 3,9503 m = 7,9008 m

Universitas Sumatera Utara


Z Klarifier (KL-01)
Fungsi : sebagai tempat untuk memisahkan kontaminan-kontaminan

terlarut dan tersuspensi dari air dengan menambahkan alum

yang menyebabkan flokulasi dan penambahan soda abu

agar reaksi alum dengan lumpur dapat terjadi dengan

sempurna.

Jumlah : 1 buah

Tipe : continous thickener

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Kondisi operasi : Temperatur : 30oC

Tekanan : 1 atm

Diameter Klarifier, D = 7,9739 ft

Tinggi klarifier = 11,9609 ft

Waktu Pengendapan,t = 2,0794 jam

Daya Klarifier = 2,6471 hp

Tebal dinding klarifier = 0.2563 inc

Tekanan cairan dalam klarifier,P = 14,7473 psi

Z Sand Filter (SF-01)


Fungsi : menyaring kotoran-kotoran air dari klarifier

Jumlah : 1 buah

Tipe : silinder tegak dengan tutup segmen bola

Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Diameter tangki = 2,6199 m

Universitas Sumatera Utara


Tinggi tangki = 5,2399 m = 17,1909 ft

Tinggi total tangki, = 20,8139 ft

Tekanan ,P = 22,0646 psi

Tebal Dinding = 0,3369 in

Z Menara Air (MA-01)


Fungsi : menampung air untuk didistribusikan sebagai air domestik dan

air umpan ketel

Jumlah : 1 buah

Tipe : silinder tegak dengan tutup segmen bola

Bahan Konstruksi : fiber glass

Diameter tangki = 2,2869 m = 7,5029 ft

Tinggi tangki = 3,4303 m = 11,2543 ft

Z Kation Exchanger (KE-01)


Fungsi : mengurangi kation dalam air

Bentuk : silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

Bahan : carbon steel grade B

Volume tangki, Vt = 286,9235 ft3

Tekanan operasi, P = 14,696 psi

Tekanan desain, Pdesain = 21,5434 psi

Tebal dinding tangki = 0,245 in

Universitas Sumatera Utara


Z Anion Exchanger (AE-01)
Fungsi : mengurangi anion dalam air

Bentuk : silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

Bahan : carbon steel grade B

Volume tangki, Vt = 251,6435 ft3

Tekanan operasi, P = 14,696 psi

Tekanan desain, Pdesain = 20,7678 psi

Tebal dinding tangki = 0,241 in

Z Cooling Tower (CT-01)


Fungsi : mendinginkan air pendingin bekas

Jumlah : 1 unit

Jenis : mechanical induced draft

Daya = 0,7897 hp

Dimensi menara,

Panjang = 2 x lebar,

Lebar = tinggi

Z Dearator (DE-01)
Fungsi : memanaskan air yang dipergunakan untuk air umpan boiler dan

menghilangkan gas CO2 dan O2

Jumlah : 1 unit

Densitas air : 995,9 kg/m3

Diameter tangki = 1,6398 m

Universitas Sumatera Utara


Daya = 4,0996 m

Z Boiler (B-01)
Fungsi : memanaskan air hingga menjadi steam sebagai media pemanas

Tipe : ketel pipa api

Daya boiler = 9,8037 hp

Z Pompa (P-01)
Fungsi : Mengalirkan air ke bak penampungan

Type : Pompa sentrifugal

Densitas, ρ = 62,2 lb/ft3

Viskositas,µ = 0,0059 lb/ft.s

Diameter pipa ekonomis (De) = 4,8936 in

Friksi (Σf) = 0,3243 ft.lbf/lbm

Daya, = 1,4881 hp

Z Pompa (P-02)
Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampungan ke klarifier

Type : Pompa sentrifugal

Densitas, ρ = 62,2 lb/ft3

Viskositas,µ = 0,0059 lb/ft.s

Diameter pipa ekonomis (De) = 4,8936 in

Friksi (Σf) = 0,2788 ft.lbf/lbm

Daya = 0,6948 hp

Universitas Sumatera Utara


Z Pompa (P-03)
Fungsi : Mengalirkan air dari klarifier ke sand filter

Type : Pompa sentrifugal

Densitas, ρ = 62,2 lb/ft3

Viskositas,µ = 0,0059 lb/ft.s

Diameter pipa ekonomis (De) = 4,8936 in

Friksi (Σf) = 0,3104 ft.lbf/lbm

Daya = 1,2457 hp

Z Pompa (P-04)
Fungsi : Mengalirkan air sand filter ke menara air

Type : Pompa sentrifugal

Densitas, ρ = 62,2 lb/ft3

Viskositas,µ = 0,0059 lb/ft.s

Diameter pipa ekonomis (De) = 4,8936 in

Friksi (Σf),= 0,3301 ft.lbf/lbm

Daya = 1,5889 hp

Z Pompa (P-05)
Fungsi : Mengalirkan air KE ke AE

Type : Pompa sentrifugal

Densitas, ρ = 62,2 lb/ft3

Viskositas,µ = 0,0059 lb/ft.s

Diameter pipa ekonomis (De) = 1,8082 in

Universitas Sumatera Utara


Friksi (Σf) = 0,2215 ft.lbf/lbm

Daya = 0,0887 hp

Z Pompa (P-06)
Fungsi : Mengalirkan air dari AE ke dearator

Type : Pompa sentrifugal

Densitas, ρ = 62,2 lb/ft3

Viskositas,µ = 0,0059 lb/ft.s

Diameter pipa ekonomis (De) = 1,8082 in

Friksi (Σf) = 0,3006 ft.lbf/lbm

Wf = 0,3006 + 29,8539 = 30,1545 lb.ft/jam

Daya = 0,1872 hp

Z Pompa (P-07)
Fungsi : Mengalirkan air dari cooling tower ke VLS dan VSC

Type : Pompa sentrifugal

Densitas, ρ = 62,2 lb/ft3

Viskositas,µ = 0,0059 lb/ft.s

Diameter pipa ekonomis (De) = 1,2463 in

= 1,6901 ft/s

Friksi (Σf) = 0,1407 ft.lbf/lbm

Kerja Pompa (W),

Daya = 0,0191 hp

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB VIII

TATA LETAK PABRIK DAN LOKASI PABRIK

8.1. Gambaran Umum

Susunan peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan diagram alir proses

merupakan syarat penting didalam memperkirakan biaya secara akurat sebelum

mendirikan suatu pabrik. Sehingga dapat diperoleh perhitungan biaya secara

terperinci untuk pendirian pabrik yang meliputi sarana perpipaan, fasilitas

bangunan, tata letak peralatan, dan sumber arus listrik.

8.2. Lokasi Pabrik

Secara geografis penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan

dan kelangsungan dari industri tersebut, baik pada masa produksi maupun pada

masa yang akan datang. Hal ini berpengaruh terhadap faktor produksi dan distri

busi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan yang tepat mengenai lokasi pabrik

harus memberikan perhitungan biaya dan distribusi yang minimal serta

pertimbangan sosiologi, yaitu pertimbangan dalam mempelajari sifat dan sikap

masyarakat sekitar lokasi pabrik.

Berdasarkan faktor tersebut, maka unit pembuatan Asam oleat dari CPO

direncanakaan berlokasi didaerah KIM II Mabar, Propinsi Sumatera Utara.

Dasar pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adaalah :

a. Bahan Baku

Universitas Sumatera Utara


Bahan baku berupa minyak inti sawit diperoleh dari PTP yang merupakan

penghasil minyak inti sawit diderah Sumatera Utara. Proses produksi

berlangsung selama 300 hari setiap tahunnya

b. Pemasaran produk

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran produk adalah :

- Daerah pemasaran produk serta pengaruh dan saingan yang ada.

- Kemampuan daya serap pasar dan prospek pemasaran dimasa yang

akan datang.

- Jarak pemasaran dari lokasi pabrik sampai dengan daerah yang

dituju.

- Sistim pemasaran yang terpakai.

- Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan

harganya terjangkau.

c. Transportasi

Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik merupakan daerah

yang jauh dari keramaian penduduk dan lokasinya berdekatan dengan

sumber bahan baku serta telah tersedia jalan darat yang cukup baik sebagai

sarana transfortasi.

d. Kebutuhan air

Kebutuhan air tawar yang tersedia dan mengalir sepanjang tahun.

Kebutuhan air berguna untuk proses, saranaa utilitas, dan keperluan rumah

tangga.

e. Tenaga kerja

Universitas Sumatera Utara


Di derah ini tersedia tenaga kerja yang produktif yang berasal dari

berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dari medan, yang tersedia dari

berbagaai tingkatan, baik sarjana muda maupun sarjanaa lengkap.

f. Biaya untuk tanah

Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan dalam

harga yang terjangkau karena jauh dari pusat kota dan perkampungan

penduduk.

g. Kondisi iklim dan cuaca

Seperti daaerah lain di Indonesia, maka iklim di sekitar lokasi pabrik

relatif stabil.

8.3. Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari

komponen-komponen produksi suatu pabrik, sehingga diperoleh suatu hubungan

yang efisien dan efektif antara operator peralatan, dan gerakan material dari bahan

baku hingga produk.

Disain yang rasional yang harus memasukkan susunan areal proses,

storange (persediaan) dan areal pemindahan/areal alternatif (areal handling)

dalam posisi yang efisien dan dengan melihat pada faktor-faktor sebagai berikut :

a. Urutan proses produksi.

b. Pengembangan lokasi baru atau penembahan / perluasan lokasi yang

belum dikembangkan pada masa mendatang.

c. Distribusi ekonomis pada pengadaan air, steam proses, tenaga listrik

dan bahan baku.

Universitas Sumatera Utara


d. Pemeliharaan dan perbaikan.

e. Keamanan (safety) terutama dari kemungkinan kebakaran.

f. Bangunan, menyangkut luas bangunan, kondisi bangunan dan

konstruksinya yang memenuhi syarat.

g. Fleksibilitas.

h. Dalam perencanaan tata letak pebrik harus dipertimbangkan

kemungkinan perubahan dari proses / mesin, sehingga perubahan –

perubahan yang di lakukan tidak memerlukan biaya yang tinggi.

i. Masalah perubahan limbah.

j. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah dan

sebagainya diatur sedemikian rupa sehingga tidak perlu terlalu jauh

dari tempat kerja.

Jadi penyusunan tata letak peralatan proses, tata letak bangunan dan lain -

lain akan berpengaruh secara langsung pada industri modal, biaya produksi,

efisiensi kerja, dan keselamatan kerja.

Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa

keuntungan

Seperti :

1. Mengurangi jarak trasportasi bahan baku dan produk sehingga

mengurangi material handling.

2. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah

perbaikan mesin dan peralatan yang rusak atau perlu di-blowdown.

3. Mengurangi ongkos produksi.

4. Meningkatkan keselamatan kerja.

Universitas Sumatera Utara


5. Mengurangi kerja seminimum mingkin.

6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik.

8.4.Perincian Luas Tanah

Perincian luas tanah yang di pakai secara tepat dan efisien untuk peralatan

pabrik ini tidak dapat dilakukan dengan hanya mengukur luas lahan / tanah

tersedia untuk tiap – tiap unit peralatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :

1. Jarak antara satu unit peralatan lainnya harus diperhatikan secara

seksama untuk menjaga faktor keselamatan.

2 . Penggunaan / perletakan peralatan pada posisi atas dan bawah atau

dibuat bertingkat.

3. Penyusunan alat dalam ruang terbuka dan tertutup.

4. Peralatan gedung yang teratur atau sesuai dengan keselamatan kerja.

Untuk mengatasi hal diatas maka sesuai dengan rancangan pabrik, maka

dibentuk suatu tim khusus yang bertugas mengevakuasi penggunaan luas tanah

sesuai dengan kondisi dan kapasitas yang dirancang. Secara garis besar luas lokasi

untuk pembangunan dan fasilitas lainnya dapat diperinci seperti terlihat dalam

tabel 8.1.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 8.1 pembagian areal tanah

No Jenis areal Luas (m2)

1 Pos keamanan 50

2 Areal parkir 400

3 Kantor 800

4 Taman 330

5 Kantin 125

6 Klinik 75

7 Musholla 800

8 Daerah proses 8.500

9 Gudang bahan baku 1.350

10 Gudang produk 1.350

11 Laboratorium 130

12 Daerah perluasan 1.700

13 Bengkel 300

14 Ruang kontrol 350

15 Pengolahan air 2.200

16 Pengolahan limbah 1.720

Total 20.180

Jadi direncanakian pengadaan tanah untuk pembengunan pabrik pembuatan Asam

Oleat dari CPO ini adalah 20.180 m2.

Diperkirakan Faktor kelonggaran untuk jalan 20%

Universitas Sumatera Utara


Luas tanah yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik pembuatan Asam Oleat

1,2 × 20.180 m2 = 24216 m2

Luas tanah seluruhnya untuk mendirikan pabrik pembuatan Asam Oleat adalah

20.180 m2 + 24.216 m2 = 44.396 m2

Universitas Sumatera Utara


BAB IX

ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

Masalah organisasi merupakan hal yang penting di dalam perusahaan, hal ini

menyangkut efektifitas dalam peningkatan kemampuan perusahaan dalam

memproduksi dan mendistribusikan produk yang dihasilkan. Dalam upaya

peningkatan efektifitas dan kinerja perusahaan maka pengaturan atau manajemen

harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak

akan ada organisasi yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang

teratur baik dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap fasilitas yang ada

secara otomatis organisasi akan berkembang.

9.1 Organisasi Perusahaan

Perkataan organisasi berasal dari kata lain “organum” yang dapat berarti alat,

anggota badan. James D. Mooney, mengatakan organisasi adalah bentuk setiap

perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Dari pendapat ahli yang

dikemukakan di atas dapat diambil arti dari kata organisasi, yaitu kelompok orang

yang secara sadar bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menekankan

wewenang dan tanggung-jawab masing-masing (Manulang ,1982).

Dari pendapat ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil arti dari kata

organisasi, yaitu kelompok orang yang secara sadar bekerjasama untuk mencapai

tujuan bersama dengan menekankan wewenang dan tanggung jawab masing-masing.

Secara ringkas, ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu (Sutarto,2002):

Universitas Sumatera Utara


1. Adanya sekelompok orang

2. Adanya hubungan dan pembagian tugas

3. Adanya tujuan yang ingin dicapai

Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung

jawab, maka bentuk-bentuk organisasi itu dapat dibedakan atas (Siagian,1992):

1. Bentuk organisasi garis

2. Bentuk organisasi fungsionil

3. Bentuk organisasi garis dan staf

4. Bentuk organisasi fungsionil dan staf

1. Bentuk Organisasi Garis

Ciri dari organisasi garis adalah organisasi masih kecil, jumlah karyawan

sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan spesialisasi kerja belum

begitu tinggi.

Kebaikan bentuk organisasi garis, yaitu :

ƒ Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada di atas satu

tangan.

ƒ Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang

diajak berdiskusi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.

ƒ Rasa solidaritas di antara para karyawan umumnya tinggi karena saling

mengenal.

Keburukan bentuk organisasi garis, yaitu :

ƒ Seluruh kegiatan dalam organisasi terlalu bergantung kepada satu orang sehingga

kalau seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.

ƒ Kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter.

Universitas Sumatera Utara


ƒ Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.

(Zainun, Buchari, 1987)

2. Bentuk Organisasi Fungsionil

Ciri-ciri dari organisasi fungsionil adalah segelintir pimpinan tidak

mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan berwenang memberi komando

kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.

Kebaikan bentuk organisasi fungsionil, yaitu :

ƒ Pembagian tugas-tugas jelas

ƒ Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin

ƒ Digunakan tenaga-tenaga ahli dalam berbagai bidang sesuai dengan fungsi-

fungsinya

Keburukan bentuk organisasi fungsionil, yaitu :

ƒ Karena adanya spesialisasi, sukar mengadakan penukaran atau pengalihan

tanggung jawab kepada fungsinya.

ƒ Para karyawan mementingkan bidang pekerjaannya, sehingga sukar dilaksanakan

koordinasi.

3. Bentuk Organisasi Garis dan Staf

Kebaikan bentuk organisasi garis dan staf adalah :

ƒ Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, betapa pun

luas tugasnya dan betapa pun kompleks susunan organisasinya.

ƒ Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah diambil, karena adanya staf ahli.

Keburukan bentuk organisasi garis dan staf, adalah :

ƒ Karyawan tidak saling mengenal, solidaritas sukar diharapkan.

Universitas Sumatera Utara


ƒ Karena rumit dan kompleksnya susunan organisasi, koordinasi kadang-kadang

sukar diharapkan.

4. Bentuk Organisasi Fungsionil dan Staf

Bentuk organisasi fungsionil dan staf, merupakan kombinasi dari bentuk

organisasi fungsionil dan bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan keburukan

dari bentuk organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk organisasi yang

dikombinasikan (Siagian,1992).

Dari uraian di atas dapat diketahui kebaikan dan keburukan dari beberapa

bentuk organisasi. Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya maka pada Pra

rancangan Pabrik Pembuatan Etanol menggunakan bentuk organisasi garis.

9.2 Manajemen Perusahaan

Umumnya perusahaan modern mempunyai kecenderungan bukan saja

terhadap produksi, melainkan juga terhadap penanganan hingga menyangkut

organisasi dan hubungan sosial atau manajemen keseluruhan. Hal ini disebabkan

oleh aktivitas yang terdapat dalam suatu perusahaan atau suatu pabrik diatur oleh

manajemen. Dengan kata lain bahwa manajemen bertindak memimpin,

merencanakan, menyusun, mengawasi, dan meneliti hasil pekerjaan. Perusahaan

dapat berjalan dengan baik secara menyeluruh, apabila perusahaan memiliki

manajemen yang baik antara atasan dan bawahan (Siagian,1992).

Fungsi dari manajemen adalah meliputi usaha memimpin dan mengatur

faktor-faktor ekonomis sedemikian rupa, sehingga usaha itu memberikan

perkembangan dan keuntungan bagi mereka yang ada di lingkungan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian manajemen itu meliputi semua

tugas dan fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan dari

pembelanjaan perusahaan (financing). Dengan penjelasan ini dapat diambil suatu

pengertian bahwa manajemen itu diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan

(planning), pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari sumber

daya manusia untuk mencapai tujuan (criteria) yang telah ditetapkan (Siagian,1992).

Orang yang memimpin (pelaksana) manajemen disebut dengan manajer.

Manajer ini berfungsi atau bertugas untuk mengawasi dan mengontrol agar

manajemen dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketetapan yang digariskan

bersama. Syarat-syarat manajer yang baik adalah (Madura, 2000):

1. Harus menjadi contoh (teladan)

2. Harus dapat menggerakkan bawahan

3. Harus bersifat mendorong

4. Penuh pengabdian terhadap tugas-tugas

5. Berani dan mampu mengatasi kesulitan yang terjadi

6. Bertanggung jawab, tegas dalam mengambil atau melaksanakan keputusan

7. Berjiwa besar.

9.3 Bentuk Hukum Badan Usaha

Dalam mendirikan suatu perusahaan yang dapat mencapai tujuan dari

perusahaan itu secara terus-menerus, maka harus dipilih bentuk perusahaan apa yang

harus didirikan agar tujuan itu tercapai. Bentuk-bentuk badan usaha yang ada dalam

praktek di Indonesia, antara lain adalah (Sutarto,2002) :

1. Perusahaan Perorangan

Universitas Sumatera Utara


2. Persekutuan dengan firma

3. Persekutuan Komanditer

4. Perseroan Terbatas

5. Koperasi

6. Perusahaan Negara

7. Perusahaan Daerah

Bentuk badan usaha dalam Pra-rancangan Pabrik Pembuatan Etanol ini yang

direncanakan adalah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Perseroan

Terbatas adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan

memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam UU No. 1 tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas (UUPT), serta peraturan pelaksananya.

Pemilihan bentuk badan usaha ini didasari atas pertimbangan-pertimbangan berikut:

1. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari bank maupun dengan menjual saham

perusahaan.

2. Adanya tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang

perusahaan, sehingga pemegang saham hanya menderita kerugian sebesar jumlah

saham yang dimilikinya.

3. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin sebab kehilangan seorang

pemegang saham tidak begitu mempengaruhi jalannya perusahaan.

4. Terdapat efisiensi yang baik dalam kepemimpinan karena dalam perusahaan

yang berbentuk PT dipekerjakan tenaga-tenaga yang ahli pada bidangnya

masing-masing.

Universitas Sumatera Utara


5. Adanya pemisahan antara pemilik dan pengurus, sehingga merupakan faktor

pendorong positif bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan besar.

9.4 Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

9.4.1 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Pemegang kekuasaan tertinggi pada struktur organisasi garis adalah Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan minimal satu kali dalam setahun.

Bila ada sesuatu hal, RUPS dapat dilakukan secara mendadak sesuai dengan jumlah

forum. RUPS dihadiri oleh pemilik saham, Dewan Komisaris dan General manager.

Hak dan wewenang RUPS:

1. Meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan General manager lewat

suatu sidang.

2. Dengan musyawarah dapat mengganti Dewan Komisaris dan General manager

serta mengesahkan anggota pemegang saham bila mengundurkan diri.

3. Menetapkan besar laba tahunan yang diperoleh untuk dibagikan, dicadangkan,

atau ditanamkan kembali.

9.4.2 Dewan Komisaris

Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang saham

dalam mengawasi jalannya perusahaan. Dewan Komisaris ini bertanggung jawab

kepada RUPS.

Tugas-tugas Dewan Komisaris adalah:

1. Menentukan garis besar kebijaksanaan perusahaan.

2. Mengadakan rapat tahunan para pemegang saham.

Universitas Sumatera Utara


3. Meminta laporan pertanggungjawaban General manager secara berkala.

4. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dan

pelaksanaan tugas General manager

9.4.3 General manager

General manager merupakan pimpinan tertinggi yang diangkat oleh Dewan

Komisaris. Adapun tugas-tugas General manager adalah:

1. Memimpin dan membina perusahaan secara efektif dan efisien.

2. Menyusun dan melaksanakan kebijaksanaan umum pabrik sesuai dengan

kebijaksanaan RUPS.

3. Mengadakan kerjasama dengan pihak luar demi kepentingan perusahaan.

4. Mewakili perusahaan dalam mengadakan hubungan maupun perjanjian-

perjanjian dengan pihak ketiga.

5. Merencanakan dan mengawasi pelaksanaan tugas setiap personalia yang bekerja

pada perusahaan.

Dalam melaksanakan tugasnya, General manager dibantu oleh Manajer

Finansial dan Marketing, Manajer SDM/Umum, Manajer Teknik dan Manajer

Produksi.

9.4.4 Manajer Finansial dan Marketing

Manajer finansial dan marketing bertanggung jawab langsung kepada

General manager. Tugasnya mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan

dengan pemasaran dan keuangan. Dalam menjalankan tugasnya manajer finansial

Universitas Sumatera Utara


dan marketing dibantu oleh dua kepala bagian, yaitu kepala bagian marketing dan

kepala bagian pembelian.

9.4.5 Manajer SDM/Umum

Manajer SDM/Umum bertanggung jawab langsung kepada General manager

dalam mengawasi dan mengatur karyawan. Dalam menjalankan tugasnya manajer

SDM/Umum dibantu oleh tiga kepala bagian, yaitu kepala bagian personalia, kepala

bagian general affair, dan kepala bagian keamanan.

9.4.6 Manajer Produksi

Manajer Produksi bertanggung jawab langsung kepada General manager

dalam mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan proses baik di

bagian produksi maupun utilitas. Dalam menjalankan tugasnya manajer produksi

dibantu oleh tiga kepala bagian, yaitu kepala bagian proses, kepala bagian

laboratorium, dan kepala bagian utilitas.

9.4.7 Manajer Teknik

Manajer Teknik bertanggung jawab langsung kepada General manager dalam

mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan dengan masalah teknik baik di

lapangan maupun di kantor. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Teknik dibantu

oleh dua kepala bagian, yaitu kepala bagian instrumentasi dan kepala bagian

maintenance dan listrik.

Universitas Sumatera Utara


9.4.8 Kepala Bagian Pembelian

Kepala Bagian Pembelian dan Penjualan bertanggung jawab kepada Manajer

finansial dan marketing. Tugasnya adalah untuk mengkoordinir dan mengawasi

segala kegiatan pembelian bahan baku, bahan penolong, dan segala keperluan

perusahaan.

9.4.9 Kepala Bagian Marketing

Kepala Bagian Marketing bertanggung jawab kepada Manajer finansial dan

marketing. Tugasnya adalah untuk mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan

penjualan dan promosi produk.

9.4.10 Kepala Bagian Personalia

Kepala Bagian Personalia bertanggung jawab kepada Manajer SDM/Umum.

Tugasnya adalah mengawasi dan memperhatikan kinerja kerja serta kesejahteraan

karyawan.

9.4.11 Kepala Bagian General Affair

Kepala Bagian General affair bertanggung jawab kepada Manajer

SDM/Umum. Tugasnya adalah untuk menjalin hubungan perusahaan dengan

masyarakat setempat dan hubungan perusahaan dengan karyawan.

9.4.12 Kepala Bagian Keamanan

Kepala Bagian Keamanan bertanggung jawab kepada Manajer SDM/Umum.

Tugasnya adalah untuk menjaga keamanan perusahaan beserta karyawan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


9.4.13 Kepala Bagian Instrumentasi

Kepala Bagian Instrumentasi bertanggung jawab kepada Manajer Teknik.

Tugasnya adalah menyusun program perawatan, pemeliharaan serta penggantian

peralatan instrumentasi proses.

9.4.14 Kepala Bagian Maintanance dan Listrik

Kepala Bagian Listrik bertanggung jawab kepada Manajer Teknik. Tugasnya

adalah mengkoordinir segala kegiatan pemeliharaan, pengamanan, perawatan dan

perbaikan peralatan listrik. Serta menyusun program perawatan, pemeliharaan serta

penggantian peralatan proses.

9.4.15 Kepala Bagian Proses

Kepala Bagian Proses bertanggung jawab kepada Manajer Produksi.

Tugasnya adalah untuk mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan proses

meliputi operasi dan research & developement.

9.4.16 Kepala Bagian Utilitas

Kepala Bagian Utilitas bertanggung jawab kepada Manajer Produksi.

Tugasnya adalah untuk mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan utilitas

meliputi pengolahan air dan limbah.

9.4.17 Kepala Bagian Laboratorium

Kepala Bagian Laboratorium bertanggung jawab kepada Manajer Produksi.

Tugasnya adalah untuk mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan laboratorium.

Universitas Sumatera Utara


9.5 Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Jumlah tenaga kerja pada pabrik pembuatan etanol ini direncanakan sebanyak

102 orang (tidak termasuk dewan komisaris). Status tenaga kerja pada perusahaan ini

dibagi atas:

1. Tenaga kerja bulanan dengan pembayaran gaji sebulan sekali.

2. Tenaga kerja harian dengan upah yang dibayar 2 minggu sekali.

3. Tenaga kerja honorer/kontrak dengan upah dibayar sesuai perjanjian kontrak.

9.5.1 Jumlah dan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja

Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan di pabrik pembuatan etanol

dibutuhkan susunan tenaga kerja seperti pada susunan struktur organisasi. Adapun

jumlah tenaga kerja beserta tingkat pendidikan yang disyaratkan dapat dilihat pada

Tabel berikut ini.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 9.1 Jumlah Tenaga Kerja Beserta Tingkat Pendidikannya

Jabatan Jumlah Pendidikan


Dewan Komisaris 3 -
General manager 1 Teknik Kimia (D-IV)

Sekretaris 1 D3/Sekretaris

Manajer Finansial dan Marketing 1 Akuntansi (S1)/Manajemen (S1)


Manajer SDM/Umum 1 Manajemen Perusahaan (S1)
Manajer Teknik 1 Teknik Mesin (S1)
Manajer Produksi 1 Teknik Kimia (D-IV)
Kepala bagian marketing 1 Akuntansi (S1)/Manajemen (S1)
Kepala Bagian Pembelian 1 Akuntansi (S1)/Manajemen (S1)
Kepala bagian personalia 1 Manajemen (S1)
Kepala bagian General Affair 1 Fisipol (S1)
Kepala bagian keamanan 1 Fisipol (S1)
Kepala Bagian Maintanance&Listrik 1 Teknik Elektro (S1)
Kepala Bagian Instrumentasi 1 Teknik Mesin (S1)
Kepala Bagian Laboratorium 1 Teknik Kimia (D-IV)/FMIPA (S1)
Kepala Bagian Produksi 1 Teknik Kimia (D-IV)
Kepala Bagian Utilitas 1 Teknik Kimia (D-IV)
Karyawan Produksi 35 STM/SMU/Politeknik
Karyawan Teknik 12 STM/SMU/Politeknik
Karyawan Keuangan dan Personalia 8 SMEA/Politeknik
Karyawan Pemasaran dan penjualan 8 SMEA/Politeknik
Dokter 1 Kedokteran (S1)
Perawat 2 Akademi Perawat (D3)
Petugas Keamanan 8 SMU/Pensiunan ABRI
Petugas Kebersihan 6 SMU
Supir 3 SMU/STM
Buruh angkat 3 SMU

Jumlah 105 -

9.5.2 Pengaturan Jam Kerja

Pabrik pembuatan etanol ini direncanakan beroperasi 300 hari per tahun

secara kontinu 24 jam sehari. Berdasarkan pengaturan jam kerja, karyawan dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:

Universitas Sumatera Utara


1. Karyawan non-shift, yaitu karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan

proses produksi, misalnya bagian administrasi, bagian gudang, dan lain-lain.

Jam kerja karyawan non-shift ditetapkan 44 jam per minggu dan jam kerja

selebihnya dianggap lembur. Perincian jam kerja non-shift adalah:

Senin – Kamis

- Pukul 07.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja

- Pukul 12.00 – 13.00 WIB → Waktu istirahat

- Pukul 13.00 – 16.00 WIB → Waktu kerja

Jum’at

- Pukul 07.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja

- Pukul 12.00 – 14.00 WIB → Waktu istirahat

- Pukul 14.00 – 16.00 WIB → Waktu kerja

Sabtu

- Pukul 07.00 – 12.00 WIB → Waktu kerja

2. Karyawan shift, yaitu karyawan yang berhubungan langsung dengan proses

produksi yang memerlukan pengawasan secara terus-menerus selama 24 jam,

misalnya bagian produksi, utilitas, kamar listrik (genset), keamanan, dan lain-

lain. Perincian jam kerja shift adalah:

- Shift I : pukul 07.00 – 15.00 WIB

- Shift II : pukul 15.00 – 23.00 WIB

- Shift III : pukul 23.00 – 07.00 WIB

Jam kerja bergiliran berlaku bagi karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan pabrik,

setiap karyawan shift dibagi menjadi empat regu dimana tiga regu kerja dan satu

Universitas Sumatera Utara


regu istirahat. Pada hari Minggu dan libur nasional karyawan shift tetap bekerja

dan libur 1 hari setelah setelah tiga kali shift.

Tabel 9.2 Jadwal Kerja Karyawan Shift

REGU HARI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

A I I I II II II - - III III III -

B II II II - - III III III I I I I

C - - III III III - I I - II II II

D III III - I I I II II II - - III

9.6 Kesejahteraan Tenaga Kerja

Besarnya gaji dan fasilitas kesejahteraan tenaga kerja tergantung pada tingkat

pendidikan, jumlah jam kerja dan resiko kerja. Untuk mendapatkan hasil kerja yang

maksimal dari setiap tenaga kerja diperlukan dukungan fasilitas yang memadai.

Fasilitas yang tersedia pada pabrik pembuatan etanol ini adalah:

1. Fasilitas cuti tahunan.

2. Tunjangan hari raya dan bonus.

3. Tunjangan kecelakaan kerja.

4. Tunjangan kematian, yang diberikan kepada keluarga tenaga kerja yang

meninggal dunia baik karena kecelakaan sewaktu bekerja maupun di luar

pekerjaan.

5. Penyediaan sarana transportasi / bus karyawan.

6. Penyediaan tempat ibadah dan balai pertemuan

7. Pelayanan kesehatan secara cuma-cuma.

Universitas Sumatera Utara


8. Penyediaan seragam dan alat-alat pengaman (sepatu, seragam, helm, kaca mata

dan sarung tangan).

9. Beasiswa kepada anak-anak karyawan yang berprestasi.

Universitas Sumatera Utara


BAB X

ANALISA EKONOMI

Untuk mengevaluasi kelayakan berdirinya suatu pabrik dan tingkat

pendapatannya, maka dilakukan analisa perhitungan secara teknik. Selanjutnya

perlu juga dilakukan analisa terhadap ekonomi dan pembiayaannya. Dari hasil

analisa terhadap aspek ekonomi tersebut diharapkan berbagai kebijaksanaan dapat

diambil untuk pengarahan secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak

didirikan bila dapat beroperasi dalam kondisi yang memberikan keuntungan.

Berbagai parameter ekonomi yang digunakan sebagai pedoman untuk

menentukan layak tidaknya suatu pabrik didirikan dan tingkat pendapatan yang

dapat diterima dari segi ekonomi. Parameter-parameter tersebut antara lain:

1. Modal investasi / Capital Investment (CI)

2. Biaya produksi total / Total Cost (TC)

3. Marjin keuntungan / Profit Margin (PM)

4. Titik impas / Break Even Point (BEP)

5. Laju Pengembalian Modal/Return On Investment (ROI)

6. Waktu pengembalian Modal / Pay Out Time (POT)

7. Laju pengembalian internal / Internal Rate of Return (IRR)

10.1 Modal Investasi

Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai

menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Modal investasi

terdiri dari:

Universitas Sumatera Utara


10.1.1 Modal Investasi Tetap/Fixed Capital Investment (FCI)

Modal Investasi tetap adalah segala biaya yang diperlukan untuk membeli

peralatan dan fasilitas pabrik yang digunakan pada saat pabrik beroperasi dan

biaya pasa saat pendirian pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri dari:

1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL) / Direct Fixed Capital Investment

(DFCI), yaitu modal yang diperlukan untuk mendirikan bangunan pabrik,

membeli dan memasang mesin, peralatan proses, dan peralatan pendukung

yang diperlukan untuk operasi pabrik.

Modal investasi tetap langsung ini meliputi:

- Modal untuk tanah

- Modal untuk bangunan

- Modal untuk peralatan proses

- Modal untuk peralatan utilitas

- Modal untuk instrumentasi dan alat kontrol

- Modal untuk perpipaan

- Modal untuk instalasi listrik

- Modal untuk insulasi

- Modal untuk investaris kantor

- Modal untuk perlengkapan kebakaran dan keamanan

- Modal untuk sarana transportasi

2. Modal Investasi Tetap Tak Langsung (MITTL) / Indirect Fixed Capital

Investment (IFCI), yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik

(construction overhead) dan semua komponen pabrik yang tidak berhubungan

Universitas Sumatera Utara


secara langsung dengan operasi proses. Modal investasi tetap tak langsung ini

meliputi:

- Modal untuk pra-investasi

- Modal untuk engineering dan supervisi

- Modal untuk biaya kontraktor (contractor’s fee)

- Modal untuk biaya tak terduga (contigencies)

Tabel 10.1. Modal Investasi Tetap (MIT / FCL)

No Komponen Biaya (Rp)

Modal Investasi Tetap Langsung

1 Tanah 6.356.700.000

2 Bangunan 33.463.500.000

3 Peralatan proses dan utilitas 12.321.760.498

4 Instrumentasi dan alat control 1.938.212.926

5 Biaya perpipaan 15.505.703.411

6 Biaya instalasi listrik 1.938.212.926

7 Biaya insulasi 1.938.212.926

8 Biaya inventaris kantor 1.938.212.926

9 Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 1.938.212.926

10 Sarana transportasi 2.750.000.000

Modal Investasi Tetap Tak Langsung

11 Pra Investasi 8.714.909.731

12 Biaya Engineering dan Supervisi 6.971.927.784

13 Biaya Kontraktor 1.742.981.946

Universitas Sumatera Utara


14 Biaya tidak terduga 8.714.909.731

TOTAL 113.293.826.497

10.1.2 Modal Kerja / Working Capital (WC)

Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai

mampu menarik keuntungan dari hasil penjualan dan memutar keuangannya.

Modal kerja ini meliputi:

- Modal untuk biaya bahan baku proses dan utilitas

- Modal untuk kas

Kas merupakan cadangan yang digunakan untuk kelancaran operasi dan

jumlahnya tergantung pada jenis usaha. Alokasi kas meliputi gaji pegawai,

biaya administrasi umum dan pemasaran, pajak, dan biaya lainnya.

- Modal untuk mulai beroperasi (start-up)

- Modal untuk piutang dagang

Piutang dagang adalah biaya yang harus dibayar sesuai dengan nilai penjualan

yang dikreditkan. Besarnya dihitung berdasarkan lamanya kredit dan nilai jual

tiap satuan produk.

Tabel 10.2 Modal Kerja

Komponen Jumlah (Rp)

Bahan baku dan proses 279.347.111.390.880

Kas 4.886.552.000

Start Up 13.595.259.180

Piutang Dagang 108.900.000.000.000

Total 388.265.593.202.060

Universitas Sumatera Utara


Maka, total modal investasi = Modal Investasi Tetap + Modal Kerja

= Rp113.293.826.497,- + Rp 388.265.593.202.060,-

= Rp 388.378.887.028.557,-

Modal ini berasal dari:

1. Modal sendiri = 60% dari total modal investasi

= 0,6 x Rp 388.378.887.028.557,-.

= Rp 233.027.332.217.134,-

2. Pinjaman dari Bank = 40% dari total modal investasi

= 0,4 x Rp 388.378.887.028.557,-.

= Rp 155.351.554.811.423 ,-

10.2 Biaya Produksi Total (BPT) / Total Cost (TC)

Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik

beroperasi. Biaya produksi total meliputi:

1. Biaya Tetap (BT) / Fixed Cost (FC)

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah

produksi, meliputi:

- Gaji karyawan

- Depresiasi dan amortisasi

- Pajak bumi dan bangunan

- Bunga pinjaman bank

- Biaya perawatan tetap

- Biaya tambahan

- Biaya asuransi

Universitas Sumatera Utara


- Distribusi

- Biaya Laboratorium Penelitian

Tabel 10.3 Perincian Biaya Tetap (Fixed Cost)

Komponen Jumlah (Rp)

Gaji karyawan 5.082.000.000

Bunga pinjaman bank 29.516.795.414.170

Depresiasi dan amortisasi 9.652.284.814

Biaya tetap perawatan 6.559.883.900

Biaya tambahan 22.658.765.299

BiayaLaboratorium,Penelitian dan Pengembangan 2.265.876.530

Biaya asuransi 1.195.548.505

Pajak bumi dan bangunan 7.832.000

Total 29.564.217.605.220

2. Biaya Variabel (BV) / Variable Cost (VC)

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi.

Biaya variabel meliputi:

a. Biaya bahan baku proses dan utilitas

b. Biaya pemasaran

c. Biaya perawatan

d. Biaya lainnya

Universitas Sumatera Utara


Tabel 10.4 Biaya Variabel

Komponen Biaya (Rp)

Biaya Variabel Baku Proses dan Utilitas 279.347.111.390.880

Biaya Variabel Pemasaran 40.656.000

Biaya Variabel perawatan 655.988.390

Biaya Variabel lainnya 1.132.938.265

Total 279.348.940.973.535

Biaya produksi total, BPT = Biaya Tetap + Biaya Variabel

= Rp 308.913.158.578.755,-

10.3 Total Penjualan (Total Sales)

Penjualan diperoleh dari hasil produk sebesar Rp 435.600.000.000.000,-

10.4 Perkiraan Rugi/Laba Usaha

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh:

1. Laba sebelum pajak = Rp 126.686.841.421.245,-

2. Pajak penghasilan = Rp 38.006.034.926.347,-

3. Laba setelah pajak = Rp 88.680.806.494.872,-

10.5 Analisa Aspek Ekonomi

a. Profit Margin (PM)

Profit Margin adalah persentase perbandingan antara keuntungan sebelum

pajak penghasilan PPh terhadap total penjualan.

PM = 29,083 %

Universitas Sumatera Utara


b. Break Even Point (BEP)

Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil

penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak

untung dan tidak rugi.

BEP = 18,921 %

Kapasitas produksi pada titik BEP = 62439204,38 kg

Nilai penjualan pada titik BEP = Rp 82.419.749.786.480,-

Dari data feasibilities,

BEP maksimal 50 %, pabrik layak (feasible), apabila BEP diatas 50%

maka pabrik tidak layak untuk didirikan. Dari perhitungan diperoleh BEP =

18,921%, maka pra rancangan pabrik ini layak untuk didirikan.

c. Return on Investment (ROI)

Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap

tahun dari penghasilan bersih.

ROI = 22,8 %

Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal

investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal

tersebut adalah:

ƒ ROI ≤ 15 % resiko pengembalian modal rendah

ƒ 15 ≤ ROI ≤ 45 % resiko pengembalian modal rata-rata

ƒ ROI ≥ 45 % resiko pengembalian modal tinggi

Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 22,8 %, sehingga pabrik yang akan

didirikan ini termasuk resiko pengembalian modal rata-rata.

Universitas Sumatera Utara


d. Pay Out Time (POT)

Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu

pengembalian modal dengan membandingkan besar total modal investasi dengan

penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada

kapasitas penuh setiap tahun.

POT = 4,38 tahun

Dari harga di atas dapat dilihat bahwa seluruh modal investasi akan kembali

setelah 4,38 tahun operasi.

e. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return merupakan persentase yang menggambarkan

keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan

besarnya sama.

Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik

akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka

pabrik dianggap rugi.

Dari perhitungan Lampiran E diperoleh IRR = 27,7 %.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA

Alearts, dkk., 1987. “Metoda Penelitian Air”, Usaha Nasional, Surabaya.

Anonim, 2007. “Laporan PDAM KIM II”, PDAM KIM II.

Bailey΄s, “Fat and Oil”,Cetakan ke- 5, Volume Kesatu,1982.

Baron, L.W., “Process Chemistry for Water and Wastewater Treatment”,

Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 1982.

Badan Pusat Statistik, “Data Statistik Perdagangan”, Jakarta, 2005.

Brown, G.G., “Unit Operation”, Modern Asia Edition, John Wiley and Sons, New

York, 1960.

Brownell, L.E., and Young, E.H., “Process Equipment Design”, Willy Eastern

Limited, New Delhi, 1959.

Desphande, D.L, “ Basic Electrical Engineering”, Vol 1,Mirja Contruction and

Development, Co.Ltd,New Delhi,1985.

Evans, FL., “Equipment Design Handbook for Refineries and Chemical Plant”,

volume 3, Greft Publishjing Co., Houston,1978.

Foust, Alan S., “Process of Unit Operation”, John Wiley and Sons, New York,

1979.

Geankoplis, Chistie J., “Transport Process, Momentum, Heat and Mass”, Allyn

and Bacon, Boston, 1983.

Hammer,M.J, “Water and Wastewater Technologi”,3nd edition, Prentice-Hall,

New York,1996.

Indokemika Jayatama, Medan, 2007..

Universitas Sumatera Utara


Kern and Donald Q., “Process Heat Transfer”, McGraw-Hill Book Co., Auckland,

1965.

Ketaren, S, “Pangan teknologi minyak dan lemak pangan” , UI Press, Jakarta,

1986.

Kirk-Othmer, “Encyclopedia of Chemical Technology”, 2nd Edition, International

Science, Dursion of John Wiley and Sons, New York, 1967..

Labban, “Kalor dan Termodinamika”, Institut Teknologi Bandung, Bandung,

1971.

Lyman, “Estimation Property of Thermodinamic Method”, 1982.

Madura, Jeff, “Introduction to Business 2nd Edition”, South Western College

Publishing, USA, 2000.

Manulang, M., “Dasar-dasar Marketing Modern”, Edisi I, Liberty, Yogyakarta,

1982..

Maskew Gordon, 1968. “Water and Waste Water Engineering”. New York: John

Wiley and Sons.

Nalco, “The Nalco Water Handbook”, McGraw-Hill Company, Inc., New York,

1982.

Perry, J.H., “Chemical Engineering Handbook”, 7th Edition, McGraw-Hill Book

Co., New York, 1997.

Pertamina, Medan, 2007.

Peters Pande, 1985. “The Six Sigma Way” Edisi 1, Yogyakarta.

R, Soepomo, “Ilmu Kimia Organik”, 1998.

Reklaitis, G.V., “Introduction to Material and Energy Balance”, John Wiley and

Sons, New York, 1983.

Universitas Sumatera Utara


Rudang Jaya, Medan, 2007.

Siagian, Sondang P., “Fungsi-fungsi Manajerial”, Offset Radar Jaya, Jakarta, 1992.

Smith, J.M., and Vannes, H.C., “Introduction to Chemical Engineering

Thermodinamics”, McGraw-Hill Book Co., New York, 2001.

Sutarto, “Dasar-dasar Organisasi”, Gajah Mada University Press, Yogyakarta,

2002.

Timmerhauss, K.D. dan Peter, M.S., 2004. “Plant Design and Economic for

Chemical Engineering”, Edisi 4, McGraw-Hill Book Co., Tokyo.

Ulrich, Gael D.A., “A Guide to Chemical Engineers Process Design and

Economics”, John Wiley and Sons, New York, 1984.

Waluyo, “Perubahan Perundang-undangan Perpajakan era Reformasi”,

Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Zainun, Buchari, “Organisasi dan Manajemen”, Balai Pustaka, Jakarta, 1987.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN A

PERHITUNGAN NERACA MASSA

Basis Perhitungan : 1 jam operasi

Satuan Operasi : kg/jam

Kapasitas Produksi : 4.000 ton/hari = 166.666,67 kg/jam

Pra rancangan Pabrik Pembuatan Asam Oleat dari CPO dengan Kapasitas

Produksi 1.000 ton/hari mempunyai komposisi produk dengan persentase sebagai

berikut :

Asam Stearat/C18 = 1%

= 1% x 166.666,67 kg/jam = 1.666,67 kg/jam

Asam Oleat/C18F1 = 98%

= 98% x 166.666,67 kg/jam = 163.333,34 kg/jam

Asam Linoleat = 0,99%

= 0,99% x 166.666,67 kg/jam = 1.650,00 kg/jam

Air/H2O = 0,01%

= 0,01% x 166.666,67 kg/jam = 16,67 kg/jam

Komposisi Asam Lemak (Baileys, 1983)

Asam Miristat/C14 = 2%

Asam Palmitat/C16 = 43%

Asam Stearat/C18 = 4%

Asam Oleat/C18F1 = 42%

Asam Linoleat = 9%

Universitas Sumatera Utara


Berat Molekul Masing-masing Komponen (Perrys, 1986)

CPO (Trigliserida) = 885,45 kg/kmol

Gliserol = 92,09 kg/kmol

Asam Miristat = 228,36 kg/kmol

Asam Palmitat = 256,42 kg/kmol

Asam Stearat = 284,47 kg/kmol

Asam Oleat = 282,45 kg/kmol

Asam Linoleat = 312,52 kg/kmol

Air = 18 kg/kmol

LA-1. Neraca Massa Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Gambar LA.1. Neraca massa pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Diasumsikan H2O yang keluar dari heat exchanger 03 sebanyak 95%.

Neraca massa total :

F31 + F33 = F26

F33 Asam Stearat/C18 = 1%

= 1% x 166.666,67 kg/jam = 1.666,67 kg/jam

F33 Asam Oleat/C18F1 = 98%

= 98% x 166.666,67 kg/jam = 163.333,34 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


F33 Asam Linoleat = 0,99%

= 0,99% x 166.666,67 kg/jam = 1.650,00 kg/jam

F33 Air/H2O = 0,01%

= 0,01% x 166.666,67 kg/jam = 16,67 kg/jam

F33 Asam Stearat/C18 = F26 Asam Stearat/C18

= 1.666,67 kg/jam

F33 Asam Oleat/C18F1 = F26 Asam Oleat/C18F1

= 163.333,34 kg/jam

F33 Asam Linoleat = F26 Asam Linoleat/C18F2

= 1.666,67 kg/jam

F33 Air/H2O + F31 Air/H2O = F26 Air/H2O

F33 Air/H2O + 95% x F31 Air/H2O = F26 Air/H2O

F33 Air/H2O + 95% x F26 Air/H2O = F26 Air/H2O

16,67 kg/jam + 95% x F26 Air/H2O = F26 Air/H2O

16,67 kg/jam = F26 Air/H2O - 95% x F26 Air/H2O

16,67 kg/jam = F26 Air/H2O - 95% x F26 Air/H2O

F26 Air/H2O = = 333,40 kg/jam

F31 Air/H2O = 95% x 333,40 kg/jam

= 316,73 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Tabel LA-1. Neraca massa pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

26 31 33
As. Oleat 163.333,34 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 1.666,67
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67
H2O 333,40 316,73 16,67
TOTAL 167.000,08 167.000,08

LA-2. Neraca Massa Pada Kolom Fraksinasi 02 (KF-02)

As. Palmitat
H2O
25
As. Palmitat
As. Oleat 24 KF-02
As. Stearat 2250C
As. Linoleat 1 atm
H2O
26 As. Oleat
As. Stearat
As. Linoleat
H2O

Gambar LA.2. Neraca massa pada Kolom Fraksinasi 02 (KF-02)

Diasumsikan H2O yang keluar bersama produk atas dari Kolom Fraksinasi 02

(KF-02) sebanyak 80%.

Neraca massa total :

F25 + F26 = F24

F26 Asam Stearat/C18 = F24 Asam Stearat/C18

= 1.666,67 kg/jam

F26 Asam Oleat/C18F1 = F24 Asam Oleat/C18F1

Universitas Sumatera Utara


= 163.333,34 kg/jam

F26 Asam Linoleat = F24 Asam Linoleat/C18F2

= 1.666,67 kg/jam

F26 Air/H2O + F25 Air/H2O = F24 Air/H2O

F26 Air/H2O + 80% x F24 Air/H2O = F24 Air/H2O

F26 Air/H2O + 80% x F24 Air/H2O = F24 Air/H2O

333,40 kg/jam + 80% x F24 Air/H2O = F24 Air/H2O

333,40 kg/jam = F24 Air/H2O - 80% x F24 Air/H2O

333,40 kg/jam = F24 Air/H2O - 80% x F24 Air/H2O

333,40 kg / jam
F24 Air/H2O = = 1.667,00 kg/jam
0,20

F25 Air/H2O = 80% x 1.667,00 kg/jam

= 1.333,60 kg/jam

F25 Asam Palmitat = 43% x (F26 Asam Stearat + F26 Asam Oleat + F26 Asam

Linoleat + F19 Asam Miristat)

= 43% (1.666,67 + 163.333,34 + 1.666,67

+ F19 Asam Miristat)

= 71.666,67 + 0,43 x F19 Asam Miristat ………………(1)

F19 Asam Miristat = 2% x (F26 Asam Stearat + F26 Asam Oleat + F26 Asam

Linoleat + F25 Asam Palmitat)

= 2% (1.666,67 + 163.333,34 + 1.666,67

+ F25 Asam Palmitat)

= 3.333,33 + 0,02 x F25 Asam Palmitat

0,02 x F25 Asam Palmitat = - 3.333,33 + F19 Asam Miristat ……………(2)

Universitas Sumatera Utara


Persamaan (1) dan (2) dieliminasi :

F25 Asam Palmitat = 71.666,67 + 0,43 x F19 Asam Miristat

(0,02 x F25 Asam Palmitat = - 3.333,33 + F19 Asam Miristat) x 0,43

0,99 x F25 Asam Palmitat = 73.100,00 kg/jam

F25 Asam Palmitat = 73.838,38 kg/jam

F25 Asam Palmitat = F24 Asam Palmitat

= 73.838,38 kg/jam

Tabel LA-2. Neraca massa pada Kolom Fraksinasi 02 (KF-02)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

24 25 26
As. Oleat 163.333,34 - 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 - 1.666,67
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38 -
As. Linoleat 1.666,67 - 1.666,67
H2O 1.667,00 1.333,60 333,40
TOTAL 242.172,06 242.172,06

LA-3. Neraca Massa Pada Kolom Fraksinasi 01 (KF-01)

As. Miristat
H2O
19
As. Miristat
As. Palmitat 17
As. Oleat KF-01
As. Stearat
As. Linoleat
H2O As. Oleat
18 As. Stearat
As. Linoleat
As. Palmitat
H2O

Gambar LA.3. Neraca massa pada Kolom Fraksinasi 01 (KF-01)

Universitas Sumatera Utara


Diasumsikan H2O yang keluar bersama produk atas dari Kolom Fraksinasi 01

(KF-01) sebanyak 80%.

Neraca massa total :

F18 + F19 = F17

F18 Asam Stearat/C18 = F17 Asam Stearat/C18

= 1.666,67 kg/jam

F18 Asam Oleat/C18F1 = F17 Asam Oleat/C18F1

= 163.333,34 kg/jam

F18 Asam Linoleat = F17 Asam Linoleat/C18F2

= 1.666,67 kg/jam

F18 Asam Palmitat = F17 Asam Palmitat

= 73.838,38 kg/jam

F18 Air/H2O + F19 Air/H2O = F17 Air/H2O

F18 Air/H2O + 80% x F17 Air/H2O = F17 Air/H2O

F18 Air/H2O + 80% x F17 Air/H2O = F17 Air/H2O

1.667,00 kg/jam + 80% x F17 Air/H2O = F17 Air/H2O

1.667,00 kg/jam = F17 Air/H2O - 80% x F17 Air/H2O

1.667,00 kg/jam = F17 Air/H2O - 80% x F17 Air/H2O

1.667,00 kg / jam
F17 Air/H2O = = 8.335,00 kg/jam
0,20

F19 Air/H2O = 80% x 8.335,00 kg/jam

= 6.668,00 kg/jam

F19 Asam Miristat = 2% x (F26 Asam Stearat + F26 Asam Oleat + F26 Asam

Linoleat + F25 Asam Palmitat)

= 2% (1.666,67 + 163.333,34 + 1.666,67

Universitas Sumatera Utara


+ F25 Asam Palmitat)

= 3.333,33 + 0,02 x F25 Asam Palmitat

= 3.333,33 + 0,02 x 73.838,38 kg/jam

= 4.810,09 kg/jam

Tabel LA-3. Neraca massa pada Kolom Fraksinasi 01 (KF-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

17 18 19
As. Oleat 163.333,34 163.333,34 -
As. Stearat 1.666,67 1.666,67 -
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38 -
As. Miristat 4.810,09 - 4.810,09
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67 -
H2O 8.335,00 1.667,00 6.668,00
TOTAL 253.650,15 253.650,15

LA-4. Neraca Massa Pada Flash Tank 01 (FT-01)

Gambar LA.1. Neraca massa pada Flash Tank 01 (FT-01)

Diasumsikan H2O yang keluar dari Flash Tank 01 sebanyak 70%.

Neraca massa total :

F15 + F16 = F13

F16 Asam Stearat/C18 = F13 Asam Stearat/C18

Universitas Sumatera Utara


= 1.666,67 kg/jam

F16 Asam Oleat/C18F1 = F13 Asam Oleat/C18F1

= 163.333,34 kg/jam

F16 Asam Linoleat = F13 Asam Linoleat/C18F2

= 1.666,67 kg/jam

F16 Asam Palmitat = F13 Asam Palmitat

= 73.838,38 kg/jam

F16 Asam Miristat = F13 Asam Miristat

= 4.810,09 kg/jam

F16 Air/H2O + F15 Air/H2O = F13 Air/H2O

F16 Air/H2O + 70% x F13 Air/H2O = F13 Air/H2O

F16 Air/H2O + 70% x F13 Air/H2O = F13 Air/H2O

8.335,00 kg/jam + 80% x F13 Air/H2O = F13 Air/H2O

8.335,00 kg/jam = F13 Air/H2O - 70% x F13 Air/H2O

8.335,00 kg / jam
F13 Air/H2O = = 27.783,33 kg/jam
0,30

F15 Air/H2O = 70% x 27.783,33 kg/jam

= 19.448,33 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Tabel LA-4. Neraca massa pada Flash Tank 01 (FT-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

13 15 16
As. Oleat 163.333,34 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 1.666,67
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38
As. Miristat 4.810,09 4.810,09
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67
H2O 27.783,33 19.448,33 8.335,00
TOTAL 281.433,48 281.433,48

LA-5. Neraca Massa Pada Splitting 01 (SP-01)

H20

12 As. Oleat
As. Stearat
CPO 10 13 As. Palmitat
SP-01
H20 As. Miristat
As. Linoleat
14 H20
CPO
Gliserol

Gambar LA.5. Neraca massa pada Splitting 01 (SP-01)

Didalam splitting terjadi reaksi menghasilkan asam lemak dan gliserol, trigliserida

terkonversi 99%.

Reaksi :

Trigliserida Air Gliserol As. Lemak

Universitas Sumatera Utara


Jumlah mol asam lemak :

4.810,09 kg / jam
Asam Miristat/C14 = = 21,06 kmol/jam
228,36 kg / kmol

73.838,38 kg / jam
Asam Palmitat/C16 = = 287,96 kmol/jam
256,42 kg / kmol

1.667,67 kg / jam
Asam Stearat/C18 = = 5,86 kmol/jam
284,47 kg / kmol

163.333,34 kg / jam
Asam Oleat/C18F1 = = 578,27 kmol/jam
282,45 kg / kmol

1.667,67 kg / jam
Asam Linoleat = = 5,95 kmol/jam
280,44 kg / kmol

Jumlah mol Asam Lemak = mol. As. Miristat + mol As. Palmitat + mol As.

Stearat + As. Oleat + As. Linoleat

= 899,10 kg/jam

Dari persamaan reaksi diperoleh mol trigliserida adalah :

1 1
= x mol Asam Lemak = x 899,10 kmol/jam
3 3

= 299,70 kmol/jam

− τ reak tan
F trigliserida x X reak tan
Persamaan laju reaksi (r) =

299,70 x99%
− (−1)
=

= 296,70 kmol/jam

Jumlah air yang dibutuhkan untuk reaksi adalah

= 899,10 kmol/jam x 18 kg/kmol

= 16.183,80 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


Neraca massa komponen :

Ntrigliserida14 = Ntrigliserida10 – r

= 299,70 kmol/jam - 296,70 kmol/jam

= 2,99 kmol/jam x 885,45 kg/kmol

= 2.647,49 kg/jam

Ntrigliserida10 = 299,70 kmol/jam x 885,45 kg/kmol

= 265.369,36 kg/jam

Ngliserol14 =r

= 296,70 kmol/jam x 92,09 kg/kmol

= 27.323,10 kg/jam

NH2O13 = NH2O10 + NH2O12

27.783,33 kg/jam = 16.183,80 kg/jam + NH2O12

27.783,33 kg/jam - 16.021,80 kg/jam = NH2O12

NH2O12 = 11.599,53 kg/jam

Tabel LA-5. Neraca massa pada Splitting 01 (SP-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

10 12 13 14
CPO 265.369,36 2.647,49
As. Lemak 245.315,15
Gliserol 27.323,10
H2O 16.813,80 11.599,53 27.783,33
TOTAL 303.069,07 303.069,07

Universitas Sumatera Utara


LA-6. Neraca Massa Pada Separator 01 (S-01)

H20

CPO 5 9 CPO
S-01
Imp H20

Imp
H20

Gambar LA.6. Neraca massa pada Separator 01 (S-01)

Kelarutan CPO dalam air = 7 kg CPO/100 kg H2O

Kelarutan Impuritis dalam air = 98 kg Imp/100 kg H2O

Neraca massa komponen :

Ntrigliserida/CPO9 = Ntrigliserida/CPO5

= 265.369,36kg/jam

NH2O9 + NH2O8 = NH2O7

7 kg CPO
NH2O7 = x 265.369,36 kg CPO = 18.575,85 kg/jam
100 kg H 2 O

Maka, NH2O8 = 18.575,85 kg/jam – 16.813,80 kg/jam

= 1.762,05 kg/jam

98 kg CPO
NImp8 = x18.575,85 kg CPO = 18.204,33 kg/jam
100 kg H 2 O

Universitas Sumatera Utara


Tabel LA-6. Neraca massa pada Separator 01 (S-01)

Komponen Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)

5 7 8 9
CPO 265.369,36 265.369,36
Imp 18.204,33 18.204,33
H2O 18.575,85 1.762,05 16.813,80
TOTAL 302.149,54 302.149,54

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN B

NERACA ENERGI

Basis Perhitungan = 1 Jam Operasi

Suhu Referensi = 250C (298 K)

Satuan Perhitungan = kJ/jam

B.1. Sifat Fisik Bahan

B.1.1. Kapasitas Panas/Cp

Harga kapasitas panas (Cp) untuk masing-masing bahan yang digunakan

adalah (Baileys, 1983):

Cp. CPO (Trigliserida) = 6,91 kJ/mol.K

Cp. Impurities = 0,69 kJ/mol.K

Cp. Gliserol = 0,74 kJ/mol.K

Cp. Asam Miristat = 1,98 kJ/mol.K

Cp. Asam Palmitat = 2,61 kJ/mol.K

Cp. Asam Stearat = 2,86 kJ/mol.K

Cp. Asam Oleat = 2,71 kJ/mol.K

Cp. Asam Linoleat = 3,04 kJ/mol.K

Cp. Air = 0,27 kJ/mol.K

B.1.2. Panas Pembentukan/ΔHf

Harga panas pembentukan (ΔHf) untuk masing-masing bahan yang

digunakan adalah (Baileys, 1983) :

Universitas Sumatera Utara


ΔHf. CPO (Trigliserida) = -121,18 kJ/mol

ΔHf. Gliserol = -139,80 kJ/mol

ΔHf. Asam Miristat = -159,23 kJ/mol

ΔHf. Asam Palmitat = -169,13 kJ/mol

ΔHf. Asam Stearat = -179,03 kJ/mol

ΔHf. Asam Oleat = -151,57 kJ/mol

ΔHf. Asam Linoleat = -123,83 kJ/mol

ΔHf. Air = -68,32 kJ/mol

LB-1. Neraca Energi Pada Heat Exchanger 01 (HE-01)

Gambar LB-1. Neraca energi pada Heat Exchanger 01 (HE-01)

Tabel LB-1.ΔH Bahan Masuk Pada Heat Exchanger 01 (HE-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp (kJ/mol.K) Δ T (K) n.Cp.dT (kJ)

CPO 265.369,36 299,69 6,91 5 10.354,29

Imp. 18.204,33 262,16 0,69 5 904,45

TOTAL 11.258,74

Universitas Sumatera Utara


Tabel LB-2.ΔH Bahan Keluar Pada Heat Exchanger 01 (HE-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

CPO 265.369,36 299,69 6,91 55 113.897,18

Imp. 18.204,33 262,16 0,69 55 9.948,97

TOTAL 123.846,15

dQ = Qout – Qin

= (123.846,15 – 11.258,74) kJ

= 112.587,41 kJ/jam

Maka panas yang dilepas steam sebesar 112.587,41 kJ/jam.

Heat Exchanger 01 (HE-01) membutuhkan panas sebesar 112.587,41

kJ/jam. Untuk mencapai kondisi Heat Exchanger 01 (HE-01) digunakan saturated

steam yang masuk pada suhu 2750C; 58,5 bar, besar entalpi ( ΔH ) steam adalah

2.786,5 kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 1500C; 4,8 bar dengan

besar entalpi sebesar 634,82 kJ/kg.

Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :

dQ
H steam − H kondensat
m =

112.587,41
2.786,5 − 634,82
=

= 52,32 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LB-2. Neraca Energi Pada Splitting 01 (SP-01)

Gambar LB-2. Neraca energi pada Splitting 01 (SP-01)

Trigliserida Air Gliserol As. Lemak

= r. Δ HR 298 + ∑ ( ∫ nCpdT )out − ∑ ( ∫ nCpdT )in


dQ
dt

Δ HR 298 = Δ Hproduk - Δ Hreaktan

Sehingga diperoleh data Δ Hproduk dan Δ Hreaktan sebagai berikut :

Tabel LB-3 Δ Hreaktan Pada Splitting 01 (SP-01)

Komponen Koef. Reaksi (σ) Δ Hf 298 (kJ/mol) σ. Δ Hf 0298 (kJ/mol)

CPO 1 -121,18 -121,18

H2O 3 -68,32 -204,96

TOTAL -326,14

Universitas Sumatera Utara


Tabel LB-4 Δ Hproduk Pada Splitting 01 (SP-01)

Komponen Koef. Reaksi (σ) Δ Hf 298 (kJ/mol) σ. Δ Hf 0298 (kJ/mol)

As. Lemak 1 -157,87 -157,87

Gliserol 3 -139,80 -419,40

TOTAL -577,27

Δ HR 298 = -326,14 kJ/mol – (-577,27) kJ/mol

= 251,13 kJ/mol (reaksi endoterm)

Tabel LB-5. Δ H Bahan Masuk Pada Splitting 01 (SP-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp (kJ/mol.K) Δ T (K) n.Cp.dT (kJ)

CPO 265.369,36 299,69 6,91 30 62.125,74

H2O 16.813,80 934,10 0,27 30 7.566,21

H2O 11.599,53 644,42 0,27 5 869,96

TOTAL 70.561,91

Tabel LB-6. ΔH Bahan Keluar Dari Splitting 01 (SP-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

CPO 2.647,49 2,99 6,91 230 4.752,01

H2O 27.783,33 1.543,52 0,27 230 95.852,59

As. Lemak 245.315,15 898,72 2,69 230 556.038,06

Gliserol 27.323,10 296,92 0,74 230 50.535,78

TOTAL 707.178,44

Universitas Sumatera Utara


Maka :

dQ
= r. HR 298 + (Qout-Qin)
dt

= (0,299 x 251,13 + 707.178,44 – 70.561,91) kJ/jam

= (75,09 + 636.616,53) kJ/jam

= 636.691,62 kJ/jam

Maka panas yang dilepas steam sebesar 636.691,62 kJ/jam.

Splitting 01 (SP-01) membutuhkan panas sebesar 636.691,62 kJ/jam.

Untuk mencapai kondisi Splitting 01 (SP-01) digunakan saturated steam yang

masuk pada suhu 2750C; 58,5 bar, besar entalpi (H) steam adalah 2.786,5 kJ/kg.

Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 1500C; 4,8 bar dengan besar entalpi

sebesar 634,82 kJ/kg.

Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :

dQ
H steam − H kondensat
m =

636.691,62
2.786,5 − 634,82
=

= 295,90 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LB-3. Neraca Energi Pada Heat Exchanger 02 (HE-02)

Gambar LB-3. Neraca energi pada Heat Exchanger 02 (HE-02)

Tabel LB-7.ΔH Bahan Masuk Pada Heat Exchanger 02 (HE-02)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT (kJ)

(kJ/mol.K) (K)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 205 321.257,89

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 205 3.535,72

As. Palmitat 73.838,38 287,96 2,61 205 154.072,99

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 205 43,71

H2O 1.667,00 92,61 0,27 205 5.125,96

TOTAL 484.036,27

Universitas Sumatera Utara


Tabel LB-8.ΔH Bahan Keluar Pada Heat Exchanger 02 (HE-02)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT (kJ)

(kJ/mol.K) (K)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 230 919.044,51

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 230 3.854,71

As. Palmitat 73.838,38 287,96 2,61 230 172.862,39

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 230 3.726,74

H2O 1.667,00 92,61 0,27 230 5.751,08

TOTAL 1.105.239,43

dQ = Qout – Qin

= (1.105.239,43 – 484.036,27) kJ

= 621.203,16 kJ/jam

Maka panas yang dilepas steam sebesar 621.203,16 kJ/jam.

Heat Exchanger 02 (HE-02) membutuhkan panas sebesar 621.203,16

kJ/jam. Untuk mencapai kondisi Heat Exchanger 02 (HE-02) digunakan saturated

steam yang masuk masuk pada suhu 2750C; 58,5 bar, besar entalpi (H) steam

adalah 2.786,5 kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 1500C; 4,8 bar

dengan besar entalpi sebesar 634,82 kJ/kg.

Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :

dQ
H steam − H kondensat
m =

621.203,16
2.786,5 − 634,82
= = 288,71 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LB-4. Neraca Energi Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Gambar LB-4. Neraca energi pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Tabel LB-9.ΔH Bahan Masuk Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Komponen m (kg) n (mol) Cp (kJ/mol.K) ΔT (K) n.Cp.dT (kJ)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 225 352.600,13

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 225 3.770,91

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 225 3.645,72

H2O 333,40 18,52 0,27 225 1.125,09

TOTAL 361.141,85

Tabel LB-10.ΔH Bahan Keluar Pada Heat Exchanger 03 (HE-03)

Komponen m (kg) n (mol) Cp (kJ/mol.K) ΔT (K) n.Cp.dT (kJ)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 235 368.271,25

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 235 3.938,51

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 235 3.807,75

H2O 316,73 17,59 0,27 235 1.116,08

H2O 16,67 0,93 0,27 235 59,01

TOTAL 377.192,59

Universitas Sumatera Utara


dQ = Qout – Qin

= (377.192,59 – 361.141,85) kJ

= 16.050,75 kJ/jam

Maka panas yang dilepas steam sebesar 16.050,75 kJ/jam.

Heat Exchanger 03 (HE-03) membutuhkan panas sebesar 16.050,75

kJ/jam. Untuk mencapai kondisi Heat Exchanger 03 (HE-03) digunakan saturated

steam yang masuk masuk pada suhu 2750C; 58,5 bar, besar entalpi (H) steam

adalah 2.795,7 kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 1500C; 4,8 bar

dengan besar entalpi sebesar 634,82 kJ/kg.

Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :

dQ
H steam − H kondensat
m =

16.050,75
2.786,5 − 634,82
=

= 7,46 kg/jam

LB-5. Neraca Energi Pada Condenser 01 (CD-01)

Gambar LB-5. Neraca Energi Pada Condenser 01 (CD-01)

Universitas Sumatera Utara


Tabel LB-11. Δ H Bahan Masuk Pada Condenser 01 (CD-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Miristat 4.810,09 21,06 1,98 205 8.549,73

H2O 6.668,00 370,44 0,27 205 20.503,85

TOTAL 29.053,58

Tabel LB-12. Δ H Bahan Keluar Dari Condenser 01 (CD-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Miristat 4.810,09 21,06 1,98 5 208,49

H2O 6.668,00 370,44 0,27 5 500,09

TOTAL 708,58

dQ = Qout – Qin

= (708,58 – 29.053,58) kJ

= -28.344,99 kJ/jam

Maka panas yang diserap air pendingin sebesar -28.344,99 kJ/jam.

Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 300C (303 K), 1 atm

dan keluar pada temperatur 450C (318 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K

(Perry, 1997).

Q = n x Cp x dT

Q - 28.344,99
75,24 x(303 − 318)
n = = = 25,11 kmol
Cp.dT

Universitas Sumatera Utara


Maka jumlah air pendingin yang digunakan adalah :

m = n x BM

= 25,11 kmol x 18 kg/kmol = 452,07 kg/jam

LB-6. Neraca Energi Pada Condenser 02 (CD-02)

Gambar LB-6. Neraca Energi Pada Condenser 02 (CD-02)

Tabel LB-13. Δ H Bahan Masuk Pada Condenser 02 (CD-02)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Palmitat 73.838,38 287,96 2,61 205 154.072,99

H2O 1.333,60 74,09 0,27 205 4.100,88

TOTAL 158.173,87

Universitas Sumatera Utara


Tabel LB-14. Δ H Bahan Keluar Dari Condenser 02 (CD-02)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Palmitat 73.838,38 287,96 2,61 5 3.757,88

H2O 1.333,60 74,09 0,27 5 100,02

TOTAL 3.857,90

dQ = Qout – Qin

= (3.857,90 – 158.173,87) kJ

= -154.315,97 kJ/jam

Maka panas yang diserap air pendingin sebesar -154.315,97 kJ/jam.

Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 300C (303 K), 1 atm

dan keluar pada temperatur 450C (318 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K

(Perry, 1997).

Q = n x Cp x dT

Q - 154.315,97
75,24 x(303 − 318)
n = = = 136,73 kmol
Cp.dT

Maka jumlah air pendingin yang digunakan adalah :

m = n x BM

= 136,73 kmol x 18 kg/kmol = 2.461,18 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LB-7. Neraca Energi Pada Cooler 01 (C-01)

Gambar LB-7. Neraca Energi Pada Cooler 01 (C-01)

Tabel LB-15. Δ H Bahan Masuk Pada Cooler 01 (C-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 235 939.023,74

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 235 3.938,51

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 235 3.807,75

H2O 16,67 0,93 0,27 235 59,01

TOTAL 946.829,01

Universitas Sumatera Utara


Tabel LB-16. Δ H Bahan Keluar Dari Cooler 01 (C-01)

Komponen m (kg) n (mol) Cp ΔT n.Cp.dT

(kJ/mol.K) (K) (kJ)

As. Oleat 163.333,34 578,27 2,71 5 7.835,56

As. Stearat 1.666,67 5,86 2,86 5 83,79

As. Linoleat 1.666,67 5,33 3,04 5 81,01

H2O 16,67 0,93 0,27 5 1,25

TOTAL 8.001,61

dQ = Qout – Qin

= (8.001,61 – 946.829,01) kJ

= -938.827,39 kJ/jam

Maka panas yang diserap air pendingin sebesar -938.827,39 kJ/jam.

Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 300C (303 K), 1 atm

dan keluar pada temperatur 450C (318 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K

(Perry, 1997).

Q = n x Cp x dT

Q - 938.827,39
75,24 x(303 − 318)
n = = = 831,85 kmol
Cp.dT

Maka jumlah air pendingin yang digunakan adalah :

m = n x BM

= 831,85 kmol x 18 kg/kmol = 14.973,32 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN C

SPESIFIKASI PERALATAN

LC-1. Tangki CPO (T-01)

Fungsi : untuk menampung bahan baku CPO selama 7 hari

Jumlah : 10 Unit

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal, alas

datar.

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

3. Volume :

Tabel LC-1. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Tangki T-01

Komponen M (kg/jam) ρ (kg/liter) V (liter/jam)


CPO 265.369,36 0,929 285.650,55
Imp. 18.204,33 0,820 22.200,40
Total 283.573,69 307.850,95
(Sumber : Neraca Massa)

m
ρ= = 0,92 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 57,50 lb/ft3
v

Direncanakan dibuat tangki sebanyak 10 unit untuk persediaan 7 hari maka :

t = 7 hari = 7 hari x 24 jam/hari = 168 jam

Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2

Volume bahan masuk,

Universitas Sumatera Utara


ρ
m 283.573,69
Vt =( )xt= liter/jam
0,92

= 308.232,27 liter/jam x 168 jam = 51.783.021,65 liter

= 51.783,02 m3

Kapasitas volume tangki,

Vt = Vt (1 + fk)

= 51.783,02 (1 + 0,2 ) = 62.139,62 m3

62.139,62 3
Maka volume masing-masing tangki adalah m = 6.213,96 m3.
10

4. Diameter :

Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk

ellipsoidal, alas datar.

Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter

tangki :

= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4

Volume silinder,

1⎡ ⎛ 3 ⎞⎤ 3
π .D 2 .Hs = ⎢π .D 2 .⎜ D ⎟⎥ = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4⎣ ⎝ 2 ⎠⎦ 8
Vs =
4

Volume tutup tangki :

π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24

Volume tangki = Vs + Vh

6.213,96 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3

6.213,96 m3 = 1,3084 D3

Universitas Sumatera Utara


6.213,96
D3 = = 4.749,28 m3
1,3084

D = 3
4.749,28 m 3 = 68,91 m

= 68,91 m x 3,2808 ft/m = 226,09 ft

5. Tinggi :

Tinggi tangki,

3 3
Hs = x D = x 68,91 = 103,36 m
2 2

Tinggi tutup,

1 1
Hh = x D = x 68,91 = 17,23 m
4 4

Tinggi total tangki = Hs + Hh

= 103,36 m + 17,23 m = 120,59 m

Tinggi cairan dalam tangki,

πxD 2
4 xVc 4 x6.213,96
Hc = = = 114,87 m
3,14 x68,912

= 114,87 m x 3,2808 ft/m = 376,87 ft

6. Tekanan :

Tekanan Operasi, Poperasi = 1 atm = 14,696 psi

Tekanan desain,

ρ ( Hc − 1) 57,50(376,87 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 150,09
144 144

= 164,78 psi

Faktor keamanan 20%, maka

Tekanan desain alat = 164,78 x (1,2) = 197,74 psi

7. Tebal Dinding :

Universitas Sumatera Utara


Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

197,74 x68,91x12
12.650 x0,85 − 0,6 x68,91
t= + (0,0125x10)

t = 15,26 in + 0,125 in

= 15,34 in

(dipilih tebal dinding standar 15,35 inchi)

LC-2. Tangki Gliserol (T-02)

Fungsi : untuk menampung gliserol selama 7 hari

Jumlah : 1 Unit

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal, alas

datar.

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

3. Volume :

Tabel LC-2. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Tangki T-02

Komponen M (kg/jam) ρ (kg/liter) V (liter)


CPO 2.647,49 0,929 2.849,83

Universitas Sumatera Utara


Gliserol 27.323,10 0,732 37.326,64
Total 29.970,59 40.176,47
(Sumber : Neraca Massa)

m
ρ= = 0,74 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 46,57 lb/ft3
v

Direncanakan dibuat tangki sebanyak 1 unit untuk persediaan 7 hari maka :

t = 7 hari = 7 hari x 24 jam/hari = 168 jam

Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2

Volume bahan masuk,

ρ
m
Vt =( )xt

= 38.721,69 liter x 168 = 6.505.244,34 liter

= 6.505,24 m3

Kapasitas volume tangki,

Vt = Vt (1 + fk)

= 6.505,24 (1 + 0,2 ) = 7.806,29 m3

4. Diameter :

Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk

ellipsoidal, alas datar.

Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter

tangki :

= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4

Volume silinder,

1⎡ ⎛ 3 ⎞⎤ 3
π .D 2 .Hs = ⎢π .D 2 .⎜ D ⎟⎥ = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4⎣ ⎝ 2 ⎠⎦ 8
Vs =
4

Universitas Sumatera Utara


Volume tutup tangki :

π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24

Volume tangki = Vs + Vh

7.806,29 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3

7.806,29 m3 = 1,3084 D3

7.806,29
D3 = = 5.966,29 m3
1,3084

D = 3
5.966,29 m 3 = 77,24 m

= 77,24 m x 3,2808 ft/m = 253,41 ft

5. Tinggi :

Tinggi tangki,

3 3
Hs = x D = x 77,24 = 115,86 m
2 2

Tinggi tutup,

1 1
Hh = x D = x 77,24 = 19,31 m
4 4

Tinggi total tangki = Hs + Hh

= 115,86 m + 19,31 m = 135,17 m

Tinggi cairan dalam tangki,

πxD 2
4 xVc 4 x7.806,29
Hc = = = 128,74 m
3,14 x77,24 2

= 128,74 m x 3,2808 ft/m = 422,39 ft

6. Tekanan :

Tekanan Operasi, Poperasi = 1 atm = 14,696 psi

Tekanan desain,

Universitas Sumatera Utara


ρ ( Hc − 1) 46,57(422,39 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 136,28
144 144

= 150,97 psi

Faktor keamanan 20%, maka

Tekanan desain alat = 150,97 x (1,2) = 181,17 psi

7. Tebal Dinding :

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

181,17 x77,24 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x181,17
t= + (0,0125x10)

t = 15,77 in + 0,125 in

= 15,90 in

(dipilih tebal dinding standar 16,00 inchi)

LC-3. Tangki Produk (T-03, T-04, T-05)

Fungsi : untuk menampung produk selama 7 hari

Jumlah : 6 buah (T-05 = 4 buah, T-03 dan T-04 masing-masing 1 buah)

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan tutup berbentuk ellipsoidal, alas

Universitas Sumatera Utara


datar.

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

3. Volume :

Karena ada 3 buah tangki dengan volume yang berbeda, maka digunakan

volume tangki yang paling besar yaitu volume pada tangki T-05.

Tabel LC-3. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Tangki T-05

Komponen M (kg/jam) ρ (kg/liter) V (liter)


As. Oleat 163.333,34 0,850 192.156,87
As. Stearat 1.666,67 0,839 1.986,49
As. Linoleat 1.666,67 0,877 1.900,42
H2O 16,67 0,994 16,77
Total 166.683,35 196.060,55
(Sumber : Neraca Massa)

m
ρ= = 0,85 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 53,07 lb/ft3
v

Direncanakan dibuat tangki sebanyak 4 unit untuk persediaan 7 hari maka :

t = 7 hari = 7 hari x 24 jam/hari = 168 jam

Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2

Volume bahan masuk,

ρ
m
Vt =( )xt

= 196.098,05 liter x 168 = 32.944.473,88 liter

= 32.944,47 m3

Kapasitas volume tangki,

Vt = Vt (1 + fk)

= 32.944,47 (1 + 0,2 ) = 39.533,37 m3

Universitas Sumatera Utara


Volume masing-masing tangki adalah 9.883,34 m3.

4. Diameter :

Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup berbentuk

ellipsoidal, alas datar.

Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter

tangki :

= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4

Volume silinder,

1⎡ ⎛ 3 ⎞⎤ 3
π .D 2 .Hs = ⎢π .D 2 .⎜ D ⎟⎥ = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4⎣ ⎝ 2 ⎠⎦ 8
Vs =
4

Volume tutup tangki :

π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24

Volume tangki = Vs + Vh

9.883,34 m3 = 1,1775 D3 + 0,1309 D3

9.883,34 m3 = 1,3084 D3

9.883,34
D3 = = 7.553,76 m3
1,3084

D = 3
7.553,76 m 3 = 86,91 m

= 86,91 m x 3,2808 ft/m = 285,14 ft

5. Tinggi :

Tinggi tangki,

3 3
Hs = x D = x 86,91 = 130,36 m
2 2

Tinggi tutup,

Universitas Sumatera Utara


1 1
Hh = x D = x 86,91 = 21,73 m
4 4

Tinggi total tangki = Hs + Hh

= 130,36 m + 21,73 m = 152,09 m

Tinggi cairan dalam tangki,

πxD 2
4 xVc 4 x9.883,34
Hc = = = 144,86m
3,14 x86,912

= 144,86 m x 3,2808 ft/m = 475,27 ft

6. Tekanan :

Tekanan Operasi, Poperasi = 1 atm = 14,696 psi

Tekanan desain,

ρ ( Hc − 1) 53,07(475,27 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 174,79
144 144

= 189,48 psi

Faktor keamanan 20%, maka

Tekanan desain alat = 189,48 x (1,2) = 227,38 psi

7. Tebal Dinding :

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

Universitas Sumatera Utara


227,38 x86,91x12
12.650 x0,85 − 0,6 x 227,38
t= + (0,0125x10)

t = 22,34 in + 0,125 in

= 22,46 in

(dipilih tebal dinding standar 22,46 inchi)

LC-4. Heat Exchanger (HE-01, HE-02, HE-03)

Fungsi : untuk mengurangi kadar air (H2O)

Jumlah : 4 Buah (HE-01 2 buah, HE-02 dan HE-03 masing-masing 1 buah)

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk

Ellipsoidal, dilengkapi dengan coil pemanas.

2. Bahan Konstruksi : stainless steel 316

3. Volume :

Tabel LC-4. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Heat Exchanger

Komponen M (kg/jam) ρ (kg/liter) V (liter)


CPO 265.369,36 0,929 285.650,55
Imp. 18.204,33 0,820 22.200,40
Total 283.573,69 307.850,95
(Sumber : Neraca Massa)

m
ρ= = 0,92 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 57,50 lb/ft3
v

Penguapan dalam heat exchanger dilakukan selama 5 menit, maka :

t = 5 menit = 0,08 jam

Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2

Volume bahan masuk,

Universitas Sumatera Utara


ρ
m
Vt =( )xt

= 308.232,27 liter x 0,08 = 24.658,58 liter

= 24,66 m3

Kapasitas volume tangki,

Vt = Vt (1 + fk)

= 24,66 (1 + 0,2 ) = 29,59 m3

Maka volume masing-masing Heat Exchanger adalah 14,79 m3.

4. Diameter :

Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk

ellipsoidal. Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head

dengan diameter tangki :

= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4

Volume silinder,

Vs = 1,1775 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tutup tangki :

Vh = 0,1309 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tangki = Vs + 2xVh

14,79 m3 = 1,1775 D3 + 2x0,1309 D3

14,79 m3 = 1,4393 D3

14,79
D3 = = 10,27 m3
1,4393

D = 3 10,27 m 3 = 3,20 m

= 3,20 m x 3,2808 ft/m = 10,52 ft

Universitas Sumatera Utara


5. Tinggi :

Tinggi tangki,

3 3
Hs = x D = x 3,20 = 4,80 m
2 2

Tinggi alas dan tutup,

1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 3,20) = 1,60 m
4 4

Tinggi total tangki = Hs + Hh

= 4,80 m + 1,60 m = 6,40 m

Tinggi cairan dalam tangki,

πxD
4 xVc 4 x14,79
Hc = = = 5,88 m
2
3,14 x3,20 2

= 5,88 m x 3,2808 ft/m = 19,32 ft

6. Tekanan :

Tekanan Operasi, Poperasi = 1 atm = 14,696 Psi

Tekanan desain,

ρ ( Hc − 1) 57,50(19,32 − 1)
Pdesain = Poperasi + = 14,696 + = 14,696 + 7,31
144 144

= 22,01 psi

Faktor keamanan 20%, maka

Tekanan desain alat = 22,01 x (1,2) = 26,41 psi

7. Tebal Dinding :

Bahan konstruksi tangki stainless steel 316

Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 0,85 (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Universitas Sumatera Utara


Umur alat, n = 10 tahun

Tebal plat minimum :

+ (Cxn)
PxDx12
12.750 x0,85 − 0,6 xP
t=

26,41x3,20 x12
12.750 x0,85 − 0,6 x 26,41
t= + (0,0125x10)

t = 0,09 in + 0,125 in

= 0,22 in

(dipilih tebal dinding standar 0,22 inchi)

Tube,

Direncanakan pipa yang dipakai sebagai aliran steam adalah pipa dengan

ukuran nominal 1¼ in schedule 40 dengan ketentuan sebagai berikut (Kern,

1965) :

• OD = 1,65 in = 0,1375 ft

• ID = 1,380 in = 0,115 ft

• Luas permukaan (A) = 0,435 ft2/ft

Luas permukaan perpindahan panas,

dQ
U D xΔT
A=

Dimana :

dQ = panas yang yang dibawa oleh steam, BTU/jam

= 636.691,62 kJ/jam = 603.464,84 BTU/jam

ΔT = perbedaan temperatur steam masuk dan keluar

T1 = 2750C = 552,60 0F, T2 = 1500C = 327,60 0F, ΔT = 225,00

UD = koefisien perpindahan panas, BTU/jam.0F.ft2

Universitas Sumatera Utara


Besar UD berada antara 50 – 150 BTU/jam.0F.ft2 (Perry, 1997)

UD yang diambil adalah 100 BTU/jam.0F.ft2

Sehingga,

603.464,84
A = = 26,82 ft2
100 x 225,00

Atot 26,82
L = = = 61,65 ft
Aft 0,435

= 0,7 , maka Dc = 0,7 x 10,52 ft = 7,36 ft


Dc
Diasumsikan
Dt

Panjang 1 lilitan = π x Dc = 3,14 x 7,36 ft = 23,11 ft

61,65
Jumlah lilitan pipa = = 2,67 lilitan ≈ 3, 00 lilitan
23,11

LC-5. Flash Tank (FT-01)

Fungsi : untuk mengurangi kadar air (H2O)

Jumlah : 1 Unit

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk

ellipsoidal.

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

3. Volume :

Tabel LC-5. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Flash Tank

Komponen M (kg/jam) ρ (kg/liter) V (liter)


As. Oleat 163.333,34 0,850 192.156,87
As. Stearat 1.666,67 0,839 1.986,49
As. Palmitat 73.838,38 0,844 87.486,23
As. Miristat 4.810,09 0,841 5.719,49

Universitas Sumatera Utara


As. Linoleat 1.666,67 0,877 1.900,42
H2O 27.783,33 0,994 27.951,04
Total 281.433,48 317.200,54
(Sumber : Neraca Massa)

m
ρ= = 0,89 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 55,39 lb/ft3
v

Penguapan dalam heat exchanger dilakukan selama 10 menit, maka :

t = 10 menit = 0,16 jam

Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2

Volume bahan masuk,

ρ
m
Vt =( )xt

= 316.217,39 liter x 0,16 = 50.594,78 liter

= 50,59 m3

Kapasitas volume tangki,

Vt = Vt (1 + fk)

= 50,59 (1 + 0,2 ) = 60,71 m3

4. Diameter :

Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk

ellipsoidal. Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head

dengan diameter tangki :

= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4

Volume silinder,

Vs = 1,1775 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tutup tangki :

Universitas Sumatera Utara


Vh = 0,1309 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tangki = Vs + 2xVh

60,71 m3 = 1,1775 D3 + 2x0,1309 D3

60,71 m3 = 1,4393 D3

60,71
D3 = = 42,18 m3
1,4393

D = 3 42,18 m 3 = 6,49 m

= 6,49 m x 3,2808 ft/m = 21,31 ft

5. Tinggi :

Tinggi tangki,

3 3
Hs = x D = x 6,49 = 9,73 m
2 2

Tinggi alas dan tutup,

1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 6,49) = 3,24 m
4 4

Tinggi total tangki = Hs + Hh

= 9,73 m + 3,24 m = 12,97 m

Tinggi cairan dalam tangki,

πxD
4 xVc 4 x 60,71
Hc = = = 11,92 m
2
3,14 x6,49 2

= 11,92 m x 3,2808 ft/m = 39,18 ft

6. Tekanan :

Tekanan Operasi, Poperasi = 1 atm = 14,696 Psi

Tekanan desain,

ρ ( Hc − 1) 55,39(39,18 − 1)
Pdesain = Poperasi + = 14,696 + = 14,696 + 14,68
144 144

Universitas Sumatera Utara


= 29,38 psi

Faktor keamanan 20%, maka

Tekanan desain alat = 29,38 x (1,2) = 35,26 psi

7. Tebal Dinding :

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 0,85 (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal plat minimum :

+ (Cxn)
PxDx12
12.650 x0,85 − 0,6 xP
t=

35,26 x6,49 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x35,26
t= + (0,0125x10)

t = 0,25 in + 0,125 in

= 0,38 in

(dipilih tebal dinding standar 0,38 inchi)

LC-6. Cooler (C-01)

Fungsi : Mendinginkan produk kedalam suhu kamar 300C.

Spesifikasi :

1. Jenis : Shell and tube

Stainless Steel 316

2. Jumlah : 1 Unit

Massa yang didinginkan (Wh) = 166.683,35 kg/jam

Universitas Sumatera Utara


= 367.470,11 lb/hr (Neraca massa)

Cp bahan = 0,45 Btu/lb0F (Kern, 1965)

Panas yang dibutuhkan,

(Q) = Wh.Cp. Δ T

= 367.470,11 lb/hr x 0,45 Btu/lb.0F x (87,6 – 317,60)0F

= - 38.033.156,39 Btu/hr

Q
Cp.ΔT
Massa air pendingin (mc) yang dibutuhkan =

Dimana Cp air = 1 Btu/lb0F (Kern, 1965)

1Btu / lb 0 Fx(87,60 − 102,6) F


- 38.033.156,39 Btu / hr
= 0

= 2.535.543,76 lb/hr

Menghitung LMTD

Fluida panas : T1 = 2600C = 317,600F

T2 = 300C = 87,600F

Fluida dingin t1 = 300C = 87,600F

t2 = 450C = 102,60F

(T 1 − t 2) − (T 2 − t1)
ln (T 1 − t 2 ) − (T 2 − t1)
(Kern, 1965)

(317,60 − 102,6) − (87,60 − 87,60) = 39,810F


ln (317,60 − 87,60 ) − (87,60 − 87,60 )
=

Menghitung Δ t :
(T 1 − T 2) = (317,60 − 87,60) = 15,33
(t 2 − t1) (102,60 − 87,60)
R=

(t 2 − t1) = (102,60 − 87,60) = 0,065


(T 1 − t1) (317,60 − 87,60)
S=

FT = 0,6 Δ t = FT x LMTD

Universitas Sumatera Utara


= 0,6 x 39,81

Δ t = 23,890F

Menghitung nilai Tc dan tc :

= (T1 + T2)/2 = (317,60 +87,60)/2 = 202,60F

= (t1 + t2)/2 = ( 87,60 + 102,6)/2 = 95,100F

Tube,(air pendingin) Shell,(massa)


Jumlah panjang = 45, 20” (Kern, ID = 25 in (Kern, 1965)
1965) Baffle = 6
OD, BWG, pitch = ¾ in, 18, 1 in sq Passes = 1
Passes = 2 as = (ID x c’ x B) / (144 x pt)
a’t = 1,80 = (25 x (1- ¾ ) x 6)/(144 x 1)
at = (Nt.a’t)/(144.n) = 0,26 ft2
= (45 x 1,80) / (144 x 2) Gs = Wh/as
2
= 0,28 ft = 250,4778 / 0,26
Gt = Wc/at = 963,38 lb/ft2.hr
= 675,70/0,28 Pada Tc = 1580F
= 2.413,21 lb/ft2.hr μ s = 0,43 x 2,42 = 1,0406 lb/ft.hr
V = Gt/3600. ρ ¾ in, 1 in sq
= 2.413,21/(3600 x 62,5) De = 0,95 / 12 = 0,0792 ft
= 0,01 fps Res = De.Gs / μ s
pada tc = 90,50F
μ t = 0,81 x 2,42 = 1,9602 lb/ft.hr
= 0,0792 x 963,38 / 1,0406
= 73,32
¾ in 18 BWG jH = 21,3
D = 0,625/12 = 0,0543 ft Pada Tc = 1580F
Ret = D.Gt/ μ t K158 = 0,3895 Btu/hr.ft2.(0F/ft)
C = 0,45 Btu/lb0F
(c. μ s/k)1/3 = (0,45 x 1,0406/0,35)1/3
= 0,0543 x2.413,21/1,9602
= 66,85
ht = 320 x 0,99 = 316,8 = 1,1013
hio = hi x (ID/OD) ho = jH.k/De.(c. μ s/k)1/3. θ s → θ s=1
= 316,8x(0,652/0,75) = 21,3 x 0,35/0,0792 x (1,1013) x 1

Universitas Sumatera Utara


= 275,4048 Btu/hr.ft.0F = 103,82 Btu / hr.ft2.0F

Pressure Drop

Tube, (air pendingin) Shell, (massa)


Ret = 705,6151 Res = 228,8577
F = 0,0007 ft2/in2 F = 0,0044 ft2/in2

Δ Pt =
f .Gt 2 .L.n Jumlah cross, (N + 1 ) = 12.L/B
5,22.1010.D.s.θt

0,0007 x(2.413,21) x 20 x 2
= 12 x 16/6
2 = 32
=
5,22 x1010 x0,0543x1x1 Ds = ID/12 = 8/12 = 0,6667 ft
Δ Pt = 0,011 psi
f .Gs 2 .Ds.( N + 1)
Δ Pr = Δ Ps =
5,22.1010.De.S .θs
4.n v 2 62,5
. .

0,0044 x(963,38) x0,6667 x32


s 2 g 144
2
4,2 62,5
= .0,001. =
1 144 5,22 x1010 x0,0792 x1x1
Δ Pr = 0,0035 psi Δ Ps = 0,0002 psi
Δ PT = Δ Pt + Δ Pr
= 0,011 + 0,0035
Δ PT = 0,015 psi

Uc = koefisien clean overall

hio.ho
hio + ho
Uc =

275,4048 x103,82
275,4048 + 103,82
=

Uc = 75,39 Btu/hr.ft2.0F

= 301,59 kkal/hr.m2.0C

UD = koefisien koreksi

Universitas Sumatera Utara


→ A = 45 x 20 x 1,8
Q
A.Δt
UD =

2.535.543,76
=
1.620 x 23,89

= 65,51 Btu/hr.ft2.0F

= 262,06 kkal/hr.m20C

Rd = Faktor pengotoran

Uc − UD
Rd =
UcxUD

75,39 − 65,51
=
75,39 x65,51

= 0,02 ft2.0F.hr/Btu

LC-7. Condenser (CD-01 dan CD-02)

Fungsi : Mendinginkan produk kedalam suhu kamar 300C.

Spesifikasi :

1. Jenis : Shell and tube

2. Jumlah : 2 Unit

Massa yang didinginkan (Wh) = 75.171,98 kg/jam

= 165.724,15 lb/hr (Neraca massa)

Cp bahan = 0,45 Btu/lb0F (Kern, 1965)

Panas yang dibutuhkan,

(Q) = Wh.Cp. Δ T

= 165.724,15 lb/hr x 0,45 Btu/lb.0F x (87,6 – 287,60)0F

= -14.915.173,50 Btu/hr

Universitas Sumatera Utara


Q
Cp.ΔT
Massa air pendingin (mc) yang dibutuhkan =

Dimana Cp air = 1 Btu/lb0F (Kern, 1965)

1Btu / lb 0 Fx(87,60 − 102,6) F


- 14.915.173,50 Btu / hr
= 0

= 994.344,90 lb/hr

Menghitung LMTD

Fluida panas : T1 = 2300C = 287,600F

T2 = 300C = 87,600F

Fluida dingin t1 = 300C = 87,600F

t2 = 450C = 102,60F

(T 1 − t 2) − (T 2 − t1)
ln (T 1 − t 2 ) − (T 2 − t1)
(Kern, 1965)

(287,60 − 102,6) − (87,60 − 87,60) = 34,900F


ln (287,60 − 87,60 ) − (87,60 − 87,60 )
=

Menghitung Δ t :
(T 1 − T 2) = (287,60 − 87,6) = 13,33
(t 2 − t1) (102,60 − 87,60)
R=

(t 2 − t1) = (102,60 − 87,60) = 0,075


(T 1 − t1) (287,60 − 87,60 )
S=

FT = 0,6 Δ t = FT x LMTD

= 0,6 x 34,90

Δ t = 20,940F

Menghitung nilai Tc dan tc :

= (T1 + T2)/2 = (287,60 +87,60)/2 = 187,600F

= (t1 + t2)/2 = ( 87,60 + 102,6)/2 = 95,100F

Universitas Sumatera Utara


Tube,(air pendingin) Shell,(massa)
Jumlah panjang = 45, 20” (Kern, ID = 25 in (Kern, 1965)
1965) Baffle = 6
OD, BWG, pitch = ¾ in, 18, 1 in sq Passes = 1
Passes = 2 as = (ID x c’ x B) / (144 x pt)
a’t = 1,80 = (25 x (1- ¾ ) x 6)/(144 x 1)
at = (Nt.a’t)/(144.n) = 0,26 ft2
= (45 x 1,80) / (144 x 2) Gs = Wh/as
= 0,28 ft2 = 250,4778 / 0,26
Gt = Wc/at = 963,38 lb/ft2.hr
= 675,70/0,28 Pada Tc = 1580F
= 2.413,21 lb/ft2.hr μ s = 0,43 x 2,42 = 1,0406 lb/ft.hr
V = Gt/3600. ρ ¾ in, 1 in sq
= 2.413,21/(3600 x 62,5) De = 0,95 / 12 = 0,0792 ft
= 0,01 fps Res = De.Gs / μ s
pada tc = 90,50F
μ t = 0,81 x 2,42 = 1,9602 lb/ft.hr
= 0,0792 x 963,38 / 1,0406
= 73,32
¾ in 18 BWG jH = 21,3
D = 0,625/12 = 0,0543 ft Pada Tc = 1580F
Ret = D.Gt/ μ t K158 = 0,3895 Btu/hr.ft2.(0F/ft)
C = 0,45 Btu/lb0F
(c. μ s/k)1/3 = (0,45 x 1,0406/0,35)1/3
= 0,0543 x2.413,21/1,9602
= 66,85
ht = 320 x 0,99 = 316,8 = 1,1013
hio = hi x (ID/OD) ho = jH.k/De.(c. μ s/k)1/3. θ s → θ s=1
= 316,8x(0,652/0,75) = 21,3 x 0,35/0,0792 x (1,1013) x 1
= 275,4048 Btu/hr.ft.0F = 103,82 Btu / hr.ft2.0F

Universitas Sumatera Utara


Pressure Drop

Tube, (air pendingin) Shell, (massa)


Ret = 705,6151 Res = 228,8577
F = 0,0007 ft2/in2 F = 0,0044 ft2/in2

Δ Pt =
f .Gt 2 .L.n Jumlah cross, (N + 1 ) = 12.L/B
5,22.1010.D.s.θt

0,0007 x(2.413,21) x 20 x 2
= 12 x 16/6
2 = 32
=
5,22 x1010 x0,0543x1x1 Ds = ID/12 = 8/12 = 0,6667 ft
Δ Pt = 0,011 psi
f .Gs 2 .Ds.( N + 1)
Δ Pr = Δ Ps =
5,22.1010.De.S .θs
4.n v 2 62,5
. .

0,0044 x(963,38) x0,6667 x32


s 2 g 144
2
4,2 62,5
= .0,001. =
1 144 5,22 x1010 x0,0792 x1x1
Δ Pr = 0,0035 psi Δ Ps = 0,0002 psi
Δ PT = Δ Pt + Δ Pr
= 0,011 + 0,0035
Δ PT = 0,015 psi

Uc = koefisien clean overall

hio.ho
hio + ho
Uc =

275,4048 x103,82
275,4048 + 103,82
=

Uc = 75,39 Btu/hr.ft2.0F

= 301,59 kkal/hr.m2.0C

UD = koefisien koreksi

→ A = 45 x 20 x 1,8
Q
A.Δt
UD =

994.344,90
=
1.620 x 23,89

Universitas Sumatera Utara


= 25,69 Btu/hr.ft2.0F

= 102,77 kkal/hr.m20C

Rd = Faktor pengotoran

Uc − UD
Rd =
UcxUD

75,39 − 25,69
=
75,39 x 25,69

= 0,02 ft2.0F.hr/Btu

LC-8. Separator (S-01)

Fungsi : untuk memisahkan Impurities dari CPO (Memurnikan CPO)

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk ellipsoidal.

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

3. Volume :

Tabel LC-6. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Tangki Separator

Komponen M (kg/jam) ρ (kg/liter) V (liter)


CPO 265.369,36 0,929 285.650,55
Imp. 18.204,33 0,820 22.200,40
H2O 18.575,85 0,994 18.687,98
Total 302.149,54 326.538,93
(Sumber : Neraca Massa)

m
ρ= = 0,92 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 57,50 lb/ft3
v

Direncanakan dibuat tangki sebanyak 1 unit dan waktu tinggal 10 menit maka :

t = 10 menit = 10 menit : 60 menit/jam = 0,16 jam

Universitas Sumatera Utara


Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2

Volume bahan masuk,

ρ
m
Vt =( )xt

= 328.423,41 liter x 0,16 = 52.547,75 liter

= 52,55 m3

Kapasitas volume tangki,

Vt = Vt (1 + fk)

= 52,55 (1 + 0,2 ) = 63,06 m3

4. Diameter :

Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk

ellipsoidal. Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head

dengan diameter tangki :

= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4

Volume silinder,

Vs = 1,1775 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tutup tangki :

Vh = 0,1309 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tangki = Vs + 2xVh

63,06 m3 = 1,1775 D3 + 2x0,1309 D3

63,06 m3 = 1,4393 D3

63,06
D3 = = 43,81 m3
1,4393

D = 3 43,81 m 3 = 6,62 m

Universitas Sumatera Utara


= 6,62 m x 3,2808 ft/m = 21,71 ft

5. Tinggi :

Tinggi tangki,

3 3
Hs = x D = x 6,62 = 9,93 m
2 2

Tinggi alas dan tutup,

1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 6,62) = 3,31 m
4 4

Tinggi total tangki = Hs + Hh

= 9,93 m + 3,31 m = 13,24 m

Tinggi cairan dalam tangki,

πxD 2
4 xVc 4 x63,06
Hc = = = 12,13 m
3,14 x6,62 2

= 12,13 m x 3,2808 ft/m = 39,79 ft

5. Tekanan :

Tekanan Operasi, Poperasi = 1 atm = 14,696 psi

Tekanan desain,

ρ ( Hc − 1) 57,50(39,79 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 15,49
144 144

= 30,19 psi

Faktor keamanan 20%, maka

Tekanan desain alat = 30,19 x (1,2) = 36,22 psi

7. Tebal Dinding :

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Universitas Sumatera Utara


Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

36,22 x6,62 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x36,22
t= + (0,0125x10)

t = 0,27 in + 0,125 in

= 0,39 in

(dipilih tebal dinding standar 0,40 inchi)

LC-9. Splitting (SP-01)

Fungsi : tempat mereaksikan CPO dengan air menghasilkan gliserol dan

asam lemak.

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan tutup datar dan alas berbentuk

ellipsoidal.

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

3. Volume :

Tabel LC-7. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Tangki Splitting

Komponen M (kg/jam) ρ (kg/liter) V (liter)


CPO 265.369,36 0,929 285.650,55
H2O 28.413,33 0,994 28.584,84

Universitas Sumatera Utara


Total 303.069,07 314.235,39
(Sumber : Neraca Massa)

m
ρ= = 0,96 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 60,21 lb/ft3
v

Direncanakan dibuat tangki sebanyak 1 unit dan waktu tinggal 10 menit maka :

t = 10 menit = 10 menit : 60 menit/jam = 0,16 jam

Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2

Volume bahan masuk,

ρ
m
Vt =( )xt

= 315.696,95 liter x 0,16 = 50.511,51 liter

= 50,51 m3

Kapasitas volume tangki,

Vt = Vt (1 + fk)

= 50,51 (1 + 0,2 ) = 60,61 m3

4. Diameter :

Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk

ellipsoidal. Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head

dengan diameter tangki :

= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4

Volume silinder,

Vs = 1,1775 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tutup tangki :

Vh = 0,1309 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tangki = Vs + 2xVh

Universitas Sumatera Utara


60,61 m3 = 1,1775 D3 + 2x0,1309 D3

60,61 m3 = 1,4393 D3

60,61
D3 = = 42,11 m3
1,4393

D = 3 42,11 m 3 = 6,49 m

= 6,49 m x 3,2808 ft/m = 21,29 ft

5. Tinggi :

Tinggi tangki,

3 3
Hs = x D = x 6,49 = 9,73 m
2 2

Tinggi alas dan tutup,

1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 6,49) = 3,24 m
4 4

Tinggi total tangki = Hs + Hh

= 9,73 m + 3,24 m = 12,97 m

Tinggi cairan dalam tangki,

πxD 2
4 xVc 4 x60,61
Hc = = = 11,89 m
3,14 x6,49 2

= 11,89 m x 3,2808 ft/m = 39,03 ft

5. Tekanan :

Tekanan Operasi, Poperasi = 1 atm = 14,696 psi

Tekanan desain,

ρ ( Hc − 1) 60,21(39,03 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 15,90
144 144

= 30,59 psi

Faktor keamanan 20%, maka

Universitas Sumatera Utara


Tekanan desain alat = 30,59 x (1,2) = 36,72 psi

7. Tebal Dinding :

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

36,72 x6,49 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x36,72
t= + (0,0125x10)

t = 0,27 in + 0,125 in

= 0,39 in

(dipilih tebal dinding standar 0,40 inchi)

LC-10. Kolom Fraksinasi (KF-01)

Fungsi : untuk pemisahan fraksi-fraksi asam lemak.

Jumlah : 2 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan tutup dan alas berbentuk

ellipsoidal.

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

3. Volume :

Universitas Sumatera Utara


Karena ada 2 buah kolom fraksinasi, maka digunakan kolom fraksinasi

dengan volume yang paling besar yaitu kolom fraksinasi 01.

Tabel LC-8. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Tangki Kolom Fraksinasi

Komponen M (kg/jam) ρ (kg/liter) V (liter)


As. Oleat 163.333,34 0,850 192.156,87
As. Stearat 1.666,67 0,839 1.986,49
As. Palmitat 73.838,38 0,844 87.486,23
As. Miristat 4.810,09 0,841 5.719,49
As. Linoleat 1.666,67 0,877 1.900,42
H2O 8.335,00 0,994 8.385,31
Total 253.650,15 299.621,04
(Sumber : Neraca Massa)

m
ρ= = 0,85 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 52,85 lb/ft3
v

Direncanakan dibuat tangki sebanyak 1 unit dan waktu tinggal 10 menit maka :

t = 10 menit = 10 menit : 60 menit/jam = 0,16 jam

Faktor keamanan, fk = 20% = 0,2

Volume bahan masuk,

ρ
m
Vt =( )xt

= 298.411,94 liter x 0,16 = 47.745,91 liter

= 47,74 m3

Kapasitas volume tangki,

Vt = Vt (1 + fk)

= 47,74 (1 + 0,2 ) = 57,29 m3

4. Diameter :

Universitas Sumatera Utara


Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk

ellipsoidal. Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head

dengan diameter tangki :

= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4

Volume silinder,

Vs = 1,1775 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tutup tangki :

Vh = 0,1309 D3 (Perhitungan sebelumnya)

Volume tangki = Vs + 2xVh

57,29 m3 = 1,1775 D3 + 2x0,1309 D3

57,29 m3 = 1,4393 D3

57,29
D3 = = 39,81 m3
1,4393

D = 3 39,81 m 3 = 6,31 m

= 6,31 m x 3,2808 ft/m = 20,69 ft

5. Tinggi :

Tinggi tangki,

3 3
Hs = x D = x 6,31 = 9,46 m
2 2

Tinggi alas dan tutup,

1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 6,31) = 3,15 m
4 4

Tinggi total tangki = Hs + Hh

= 9,46 m + 3,15 m = 12,61 m

Tinggi cairan dalam tangki,

Universitas Sumatera Utara


πxD 2
4 xVc 4 x57,29
Hc = = = 11,56 m
3,14 x6,312

= 11,56 m x 3,2808 ft/m = 37,94 ft

5. Tekanan :

Tekanan Operasi, Poperasi = 1 atm = 14,696 psi

Tekanan desain,

ρ ( Hc − 1) 52,85(37,94 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 13,56
144 144

= 28,25 psi

Faktor keamanan 20%, maka

Tekanan desain alat = 28,25 x (1,2) = 33,91 psi

7. Tebal Dinding :

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.650 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

33,91x6,31x12
12.650 x0,85 − 0,6 x33,91
t= + (0,0125x10)

t = 0,24 in + 0,125 in

= 0,36 in

(dipilih tebal dinding standar 0,36 inchi)

LC-11. Pompa (P-01, P-02 dan P-03)

Universitas Sumatera Utara


Fungsi : Untuk pengaliran bahan baku.

Type : Pompa sentrifugal

Laju alir massa,

F = 283.573,69 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 2,7778 x 10-4 jam/s

= 173,66 lb/s

Densitas,

ρ = 50,57 lb/ft3 (Perhitungan Sebelumnya)

Viskositas,

µ = 9,0 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,00605 lb/ft.s (Kern, 1965)

Kecepatan aliran,

ρ
F 173,66 lb / s
Q = =
50,57 lb / ft 3

= 3,43 ft3/s

Perencanaan pompa :

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :

De = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Foust,1979)

= 3,9 (3,43)0,45(50,57)0,13

= 11,31 in

Dipilih material pipa comercial steel 12 in schedule 40, dengan :

• Diameter dalam (ID) = 12,09 in = 1,01 ft

• Diameter luar (OD) = 12,75 in = 1,06 ft

• Luas Penampang pipa (A) = 115 in2 = 0,79 ft2

Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa,

Q 3,43 ft 3 / s
V = =
A 0,79 ft 2

Universitas Sumatera Utara


= 4,34 ft/s

Bilangan Reynold,

ρVD 50,57 x 4,34 x0,79


μ
NRe = =
0,00605

= 28.670,26

Material pipa merupakan bahan comercial steel maka diperoleh harga-harga

sebagai berikut :

ε = 4,6 x 10-5 m = 1,5092 x 10-4 ft

ε/D = 1,5092 x 10-4 ft/0,79 ft = 0,0002

dari grafik 5-9. Mc.Cabe, 1999 diperoleh f = 0,015

Panjang eqivalen total perpipaan (ΣL)

• Pipa lurus (L1) = 25,00 ft

• 1 buah gate valve fully open (L/D = 13),

L2 = 1 x 13 x 0,79 ft = 10,27 ft

• 3 buah elbow 900 (L/D = 30), L3

L3 = 3 x 30 x 0,79 ft = 71,10 ft

• 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5)

(L/D = 25), L4 = 1 x 25 x 0,79 ft = 19,75 ft

• 1 buah sharp edge exit (K = 1; L/D = 47)

L5 = 1 x 47 x 0,79 ft = 37,13 ft

Total panjang ekuivalen (ΣL) = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

= 163,25 ft

Friksi (Σf),

Universitas Sumatera Utara


fxV 2 xΣL 0,015 x 4,34 2 x163,25
Σf = =
2 xgcxD 2 x32,17 x0,79

= 0,91 ft.lbf/lbm

Kerja Pompa (W),

Persamaan Bernouli

V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc

P1 = P2, V1 = V2 = 0, Z1 = 0 dan Z2 = 25,00

-25,00 + W = 0,91

Wf = 0,91 + 25,00 = 25,91 lb.ft/jam

Daya,

WfxQxρ 25,91x3,43x50,57
Ws = =
550 550

= 8,17 hp

Jika efisiensi pompa, η = 80% dan efisiensi motor, ηm = 75%

ηxη m 0,8 x0,75


Ws 8,17
P= = = 13,62 hp

Jadi digunakan pompa dengan daya 14,00 hp.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN D

PERHITUNGAN SPESIFIKASI PERALATAN UTILITAS

LD-1. Tangki Pelarutan Al2(SO4)3 (T-01)

Fungsi : tempat melarutkan alum, Al2(SO4)3

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

• Jumlah air yang diolah : 803.718,41 kg/hari = 112.755,6319 lb/hari

Jumlah alum yang dibutuhkan,

= 2,9691 kg/hari

Lama penampungan untuk persediaan = 30 hari

Banyak alum yang dilarutkan,

= 2,9691 kg/hari x 30 hari = 89,073 kg

Alum yang digunakan kadarnya 30% berat, dengan sifat-sifat,

• Densitas = 1.194,5 kg/m3 = 74,57 lb/ft3 (pada suhu 270C, tekanan 1

atm) (Perry, 1997)

• Viskositas = 6,72 x 10-4 lb/ft.detik (Kirk Othmer, 1967)

3. Volume Tangki

Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah

berbentuk datar.

Volume larutan (V2),

Universitas Sumatera Utara


89,073
= = 0,2486 m3
0,3x1.194,5

Faktor keamanan diambil 10 %,

Vt = 0,2486 m3 x 1,1 = 0,2734 m3

Dimana,

Tinggi tangki : diameter tangki (H : D) = 3 : 2

Maka,

π
Vt = x D2 x H
4

π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,2734 =
4

0,2734 = 1,1775 D3

0,2734
D = 3 = 0,6146 m = 2,0165 ft
1,1775

3
H = x 0,6146 m = 0,9219 m = 3,0246 ft
2

4. Tekanan

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain,

74,57(3,0246 − 1)
P desain = 14,696 + = 15,7426 psi
144

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

Universitas Sumatera Utara


5. Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

15,7426 x 2,0165 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x15,7426
t= + (0,0125x10)

t = 0,0354 in + 0,125 in

= 0,1604 in

(dipilih tebal dinding standar 0,2 inchi)

Pengaduk (agitator),

Fungsi : untuk menghomogenkan campuran

Tipe : propeler berdaun tiga

Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut :

• Diameter pengaduk, Da = 0,22 x Dt = 0,22 x 2,0165 ft = 0,4431 ft

• Jarak propeler dari dasar tangki, E = Da = 0,4431 ft

• Kecepatan putaran: 90 rpm →


90
= 1,5 rps
60

Daya Pengaduk,

Sifat-sifat bahan campuran dalam tangki :

Densitas, ρ = 74,57 lb/ft3

Viscositas, μ = 6,72 x 10-4 lb/ft.s (Kirk Othmer, 1967)

Bilangan Reynold,

Da 2 xNxρ
μ
NRe =

0,44312 x1,5 x 74,57


6,72 x10 − 4
= = 32.677,6204

Dari gambar 9.14 Mc. Cabe, 1999 diperoleh nilai Np = 0,3

Universitas Sumatera Utara


Maka daya pengadukan,

Da 5 xNpxN 3 xρ
P =
32,17 x550

(0,4431) 5 x0,3x1,53 x74,57


= = 0,000007 hp
32,17 x550

Daya motor, (diasumsikan efisiensi motor 80%)

η
P 0,000007
Pmotor = = = 0,000009 hp
0,80

Untuk desain dipilih motor dengan daya 0,1 hp

LD-2. Tangki Pelarutan Na2CO3 (T-02)

Fungsi : tempat melarutkan Na2CO3

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

• Jumlah air yang diolah : 51.191,0569 kg/hari = 112.755,6319 lb/hari

Jumlah Na2CO3 yang dibutuhkan,

= 1,5736 kg/hari

Lama penampungan untuk persediaan = 30 hari

Banyak Na2CO3 yang dilarutkan,

= 1,5736 kg/hari x 30 hari = 47,208 kg

• Densitas = 1.360,94 kg/m3 = 84,96 lb/ft3 (pada suhu 270C, tekanan 1

atm) (Perry, 1997)

• Viskositas = 3,02 x 10-4 lb/ft.detik (Kirk Othmer, 1967)

Universitas Sumatera Utara


3. Volume Tangki

Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah

berbentuk datar.

Volume larutan (V2),

47,208
= = 0,1156 m3
0,3 x1.360,94

Faktor keamanan diambil 10 %,

Vt = 0,1156 m3 x 1,1 = 0,1272 m3

Dimana,

Tinggi tangki : diameter tangki (H : D) = 3 : 2

Maka,

π
Vt = x D2 x H
4

π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,1272 =
4

0,1272 = 1,1775 D3

0,1272
D = 3 = 0,4756 m = 1,5605 ft
1,1775

3
H = x 0,4756 m = 0,7134 m = 2,3405 ft
2

4. Tekanan

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain,

84,96(2,3405 − 1)
P desain = 14,696 + = 15,4869 psi
144

Universitas Sumatera Utara


Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

5. Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

15,4869 x1,5605 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x15,4869
t= + (0,0125x10)

t = 0,0269 in + 0,125 in

= 0,1519 in

(dipilih tebal dinding standar 0,2 inchi)

Pengaduk (agitator),

Fungsi : untuk menghomogenkan campuran

Tipe : propeler berdaun tiga

Pengaduk didesain dengan standar sebagai berikut :

• Diameter pengaduk, Da = 0,22 x Dt = 0,22 x 1,5605 ft = 0,3433 ft

• Jarak propeler dari dasar tangki, E = Da = 0,3433 ft

• Kecepatan putaran: 90 rpm →


90
= 1,5 rps
60

Daya Pengaduk,

Sifat-sifat bahan campuran dalam tangki :

Densitas, ρ = 84,96 lb/ft3

Viscositas, μ = 3,02 x 10-4 lb/ft.s (Kirk Othmer, 1967)

Universitas Sumatera Utara


Bilangan Reynold,

Da 2 xNxρ
μ
NRe =

0,34332 x1,5 x84,96


3,02 x10 − 4
= = 49.733,2026

Dari gambar 9.14 Mc. Cabe, 1999 diperoleh nilai Np = 0,3

Maka daya pengadukan,

Da 5 xNpxN 3 xρ
P =
32,17 x550

(0,3433) 5 x0,3x1,5 3 x84,96


= = 0,000023 hp
32,17 x550

Daya motor, (diasumsikan efisiensi motor 80%)

η
P 0,000032
Pmotor = = = 0,000023 hp
0,80

Untuk desain dipilih motor dengan daya 0,1 hp

LD-3. Tangki H2SO4 (T-03)

Fungsi : tempat menampung H2SO4

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

• Jumlah air yang diolah : 5.581,2942 kg/hari = 12.293,5996 lb/hari

Jumlah H2SO4 yang dibutuhkan,

= 0,3948 kg/hari

Universitas Sumatera Utara


Lama penampungan untuk persediaan = 30 hari

Banyak H2SO4 yang dilarutkan,

= 0,3948 kg/hari x 30 hari = 11,844 kg

• Densitas = 1.834 kg/m3 = 114,5 lb/ft3 (pada suhu 270C, tekanan 1 atm)

(Perry, 1997)

Konsentrasi H2SO4 = 33%

3. Volume Tangki

Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah

berbentuk datar.

Volume larutan (V2),

11,844
= = 0,0196 m3
0,33x1.834

Faktor keamanan diambil 25 %,

Vt = 0,0196 m3 x 1,25 = 0,0245 m3

Dimana,

Tinggi tangki : diameter tangki (H : D) = 3 : 2

Maka,

π
Vt = x D2 x H
4

π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,0245 =
4

0,0245 = 1,1775 D3

0,0245
D = 3 = 0,2749 m = 0,9019 ft
1,1775

3
H = x 0,2749 m = 0,4123 m = 1,3528 ft
2

Universitas Sumatera Utara


4. Tekanan

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain,

114,5(1,3528 − 1)
P desain = 14,696 + = 14,9765 psi
144

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

5. Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

14,9765 x0,9019 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x14,9765
t= + (0,0125x10)

t = 0,0151 in + 0,125 in

= 0,14 in

(dipilih tebal dinding standar 0,2 inchi)

LD-4. Tangki NaOH (T-04)

Fungsi : tempat melarutkan NaOH

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Universitas Sumatera Utara


• Jumlah air yang diolah : 5.581,2942 kg/hari = 12.293,5996 lb/hari

Jumlah NaOH yang dibutuhkan,

= 6,4967 kg/hari

Lama penampungan untuk persediaan = 30 hari

Banyak NaOH yang dilarutkan,

= 6,4967 kg/hari x 30 hari = 194,901 kg

• Densitas = 1.520,26 kg/m3 = 94,91 lb/ft3 (pada suhu 270C, tekanan 1

atm) (Perry, 1997)

Konsentrasi NaOH = 50%

3. Volume Tangki

Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah

berbentuk datar.

Volume larutan (V2),

194,901
= = 0,2564 m3
0,5 x1.520,26

Faktor keamanan diambil 25 %,

Vt = 0,2564 m3 x 1,25 = 0,3205 m3

Dimana,

Tinggi tangki : diameter tangki (H : D) = 3 : 2

Maka,

π
Vt = x D2 x H
4

π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,3205 =
4

0,3205 = 1,1775 D3

Universitas Sumatera Utara


0,3205
D = 3 = 0,6481 m = 2,1262 ft
1,1775

3
H = x 0,6481 m = 0,9721 m = 3,1894 ft
2

4. Tekanan

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain,

94,91(3,1894 − 1)
P desain = 14,696 + = 16,1390 psi
144

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

5. Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

16,1390 x 2,1262 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x16,1390
t= + (0,0125x10)

t = 0,0383 in + 0,125 in

= 0,1633 in

(dipilih tebal dinding standar 0,2 inchi)

LD-5. Tangki Pelarutan Kaporit (T-05)

Fungsi : tempat menyimpan kaporit

Jumlah : 1 buah

Universitas Sumatera Utara


Spesifikasi :

1. Tipe : Silinder tegak dengan alas dan tutup datar

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

• Jumlah air yang diolah : 33.004,08 kg/hari = 72.696,2114 lb/hari

Jumlah kaporit yang dibutuhkan,

= 0,220 kg/hari

Lama penampungan untuk persediaan = 30 hari

Banyak kaporit yang dilarutkan,

= 0,220 kg/hari x 30 hari = 6,6 kg

• Densitas = 1.560 kg/m3 = 97,39 lb/ft3 (pada suhu 270C, tekanan 1 atm)

(Perry, 1997)

Kaporit dilarutkan dengan konsentrasi 30% berat

3. Volume Tangki

Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah

berbentuk datar.

Volume larutan (V2),

6,6
= = 0,0141 m3
0,3x1.560

Faktor keamanan diambil 20 %,

Vt = 0,0141 m3 x 1,2 = 0,0169 m3

Dimana,

Tinggi tangki : diameter tangki (H : D) = 3 : 2

Maka,

π
Vt = x D2 x H
4

Universitas Sumatera Utara


π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,0169 =
4

0,0169 = 1,1775 D3

0,0169
D = 3 = 0,2431 m = 0,7977 ft
1,1775

3
H = x 0,2431 m = 0,3646 m = 1,1963 ft
2

4. Tekanan

Tekanan Operasi, P operasi = 14,696 psi

Tekanan desain,

97,39(1,1963 − 1)
P desain = 14,696 + = 14,8288 psi
144

Bahan konstruksi tangki carbon steel grade B

Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

5. Tebal dinding tangki :

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

14,8288 x0,7977 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x14,8288
t= + (0,0125x10)

t = 0,0132 in + 0,125 in

= 0,1382 in

(dipilih tebal dinding standar 0,15 inchi)

Universitas Sumatera Utara


LD-06. Bak Penampungan (BP-01)

Fungsi : tempat menampung air dari sumur pompa

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : Bak beton

2. Bahan Konstruksi : Beton

Massa air yang dibutuhkan untuk 1 hari,

= 51.191,0569 kg/hari

Volume,

ρ
m 51.191,0569 kg/hari
= = 3
= 51,3693 m3/hari
996,53 kg / m

Faktor keamanan, 20%

= (1+0,2) x 51,3693 m3/hari

= 61,46432 m3/hari

Direncanakan : Panjang bak = 3 x lebar bak

Tinggi bak = 2 x lebar bak

Sehingga, volume :

= p x l x t = l3

61,6432 = l3 ⇒ l = 3,9503 m

Maka,

Panjang bak = 3 x 3,9503 m = 11,8508 m

Lebar bak = 3,9503 m

Tinggi bak = 2 x 3,9503 m = 7,9008 m

Universitas Sumatera Utara


LD-07. Klarifier (KL-01)

Fungsi : sebagai tempat untuk memisahkan kontaminan-kontaminan

terlarut dan tersuspensi dari air dengan menambahkan alum yang

menyebabkan flokulasi dan penambahan soda abu agar reaksi

alum dengan lumpur dapat terjadi dengan sempurna.

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : continous thickener

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Jumlah air yang diklarifikasi = 51.191,0569 kg/hari

Reaksi : Al2(SO4)3 + 6H2O → 2Al(OH)3 + 3H2SO4

Jumlah Al2(SO4)3 yang tersedia = 2,9691 kg/hari

BM Al2(SO4)3 = 342 kg/kmol

Jumlah Al2(SO4)3 adalah,

2,9691
= 0,0086 kmol/hari
342

Jumlah Al(OH)3 yang terbentuk,

2 x 0,0086 kmol/hari = 0,0172 kmol/hari

BM Al(OH)3 = 78 kg/kmol

Jumlah Al(OH)3 adalah,

0,0172
= 0,0002 kg/hari
78

Sifat-sifat bahan (Perry, 1997):

• Densitas Al(OH)3 = 2.420 kg/m3 (pada suhu 300C, tekanan 1 atm)

• Denssitas Na2CO3 = 2.710 kg/m3

Universitas Sumatera Utara


Jumlah Na2CO3 diperkirakan sama dengan jumlah Al(OH)3 yang terbentuk.

• Massa Na2CO3 = 0,0002 kg/hari

• Massa Al(OH)3 = 0,0002 kg/hari

Total massa = 0,0004 kg/hari


0,0002
Volume Na2CO3 = = 8,2 x 10-8 m3
2.420


0,0002
Volume Al(OH)3 = = 7,3 x 10-8 m3
2.710

Volume total = 1,56 x 10-7 m3


0,0004
Denssitas partikel = −7
= 2.564,1025 kg/m3 = 2,5641 gr/liter
1,56 x10

3. Terminal Setting Velocity dari Hk. Stokes

D 2 x( ρ s − ρ ) g
18μ
Ut = (Ulrich, 1984)

Dimana,

D = diameter partikel = 20 mikron = 0,002 cm (Perry, 1997)

ρ = densitas air = 0,999 gr/liter

ρs = densitas partikel = 2,5641 gr/liter

μ = viscositas air = 0,007 gr/cm.s (Kern, 1950)

g = percepatan gravitasi = 980 gr/cm2

Sehingga setting velocity,

0,002 2 x(2,5641 − 0,999)980


Ut = = 0,04869 m/sek
18 x0,007

Universitas Sumatera Utara


4. Diameter Klarifier

⎛ CxKxm ⎞
⎜ ⎟
0 , 25

D = ⎝ 2 ⎠
(Brown, 1978)
12

Dimana,

C = kapasitas klarifier = 51.002,5035 kg/hari (112.340,3161

lb/hari)

K = konstanta pengendapan = 995

m = putaran motor direncanakan 1,5 rpm

D = diameter klarifier, ft

Maka diameter klarifier,

⎛ 112.340,3161x995 x1,5 ⎞
⎜ ⎟
0 , 25

D = ⎝ 2 ⎠ = 7,9739 ft
12

Tinggi klarifier = 1,5 x D

H = 1,5 x 7,9739 ft = 11,9609 ft

Tinggi konis,

h = 0,33 x 11,9609 ft = 3,9471 ft

5. Waktu Pengendapan

=
Hx30,48 11,9609 x30,48
t = = 2,0794 jam
U t x3600 0,0487 x3600

6. Daya Klarifier

D 4 xHx(27 + D 2 xm 2 ) 7,9739 4 x11,9609 x(27 + 7,9739 2 x1,5 2 )


Wk = =
415 xt 415 x 2,0794

= 2,6471 hp

Universitas Sumatera Utara


7. Tebal dinding klarifier

Tekanan cairan dalam klarifier,

P = P operasi + ρgh

= 14,696 psi + 0,995 gr/cm3 x 980 cm/s2 x 364,5727 cm

= 14,696 psi + 3.554,948 dyne/cm2

= 14,7473 psi

Maka,

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

14,7473 x7,9739 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x14,7473
t= + (0,0125x10)

t = 0,1313 in + 0,125 in

= 0,2563 in

(dipilih tebal dinding standar 0,3 inchi)

LD-08. Sand Filter (SF-01)

Fungsi : menyaring kotoran-kotoran air dari klarifier

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : silinder tegak dengan tutup segmen bola

2. Bahan Konstruksi : carbon steel grade B

Direncanakan volume bahan penyaring 0,3 dari volume tangki.

Media penyaring adalah :

o Lapisan I pasir halus

o Lapisan II antrasit

Universitas Sumatera Utara


o Lapisan batu grafel

Laju alir massa = 51.191,0569 kg/hari = 112.755,6319 lb/hari

Sand filter yang dirancang untuk penampungan 1 hari operasi

3. Volume tangki

Volume air,

112.755,6319
= = 1.812,7915 ft3
62,2

Faktor keamanan 10%,

Volume tangki,

= 1,1 x 1.812,7915 ft3 = 1.994,0707 ft3

Sand filter dirancang sebanyak 2 unit dengan kapasitas 997,0353 ft3

Direncanakan tinggi tangki, H = 2 x D

Volume = ¼ π x D2 x H = ½ π x D3

997,0353 = ½ π x D3

2 x997,0353
D = 3 = 8,5955 ft = 2,6199 m
3,14

H = 2 x 2,6199 m = 5,2399 m = 17,1909 ft

Tinggi total tangki,

= 3,623 ft + 17,1909 ft = 20,8139 ft

4. Tekanan

P = P operasi + ρgh

= 14,696 psi + 0,995 gr/cm3 x 980 cm/s2 x 523,99 cm

= 14,696 psi + 7,3686 psi

= 22,0646 psi

Universitas Sumatera Utara


5. Tebal Dinding

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

22,0646 x8,5955 x12


12.650 x0,85 − 0,6 x 22,0646
t= + (0,0125x10)

t = 0,2119 in + 0,125 in

= 0,3369 in

(dipilih tebal dinding standar 0,35 inchi)

LD-09. Menara Air (MA-01)

Fungsi : menampung air untuk didistribusikan sebagai air domestik dan air

umpan ketel

Jumlah : 1 buah

Spesifikasi :

1. Tipe : silinder tegak dengan tutup segmen bola

2. Bahan Konstruksi : fiber glass

Laju alir massa = 51.191,0569 kg/hari = 112.755,6319 lb/hari

Direncanakan untuk menampung air selama 1 hari.

Banyak air yang ditampung,

51.191,0569
= = 51,4018 m3
995,9

Faktor keamanan 10%

Maka volume menara,

= 1,1 x 51,4018 m3 = 56,5419 m3

Didesain 4 tangki menara air dengan volume 14,1355 m3

Universitas Sumatera Utara


3
Diambil tinggi tangki, H = xD
2

Volume = ¼ π x D2 x H = 1,1775 x D3

14,1355 = 1,1775 x D3

14,1355
D = 3 = 2,2869 m = 7,5029 ft
1,1775

3
H = x 2,2869 m = 3,4303 m = 11,2543 ft
2

LD-10. Kation Exchanger (KE-01)

Fungsi : mengurangi kation dalam air

Bentuk : silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

Bahan : carbon steel grade B

Jumlah air yang masuk KE = 5.581,2942 kg/hari

Volume air,

= 5,6043 m 3 / hari = 197,9429 ft 3 / hari


5.581,2942
Vair =
995,9

Dari tabel 12-4. NaLDo, 1958 diperoleh ukuran tangki sebagai berikut :

a. Diameter tangki : 5 ft

b. Luas penampang : 19,6 ft2

c. Jumlah penukar kation : 1 unit

Resin

¾ Total kesadahan : 3,3125 kg grain/hari

¾ Kapasitas resin : 20 kg grain/ft3

¾ Kapasitas regeneran : 2,3838 lb/ft3

¾ Tinggi resin, h : 2,1 ft

Universitas Sumatera Utara


Regenerasi

¾ Volume resin, V : h x A = 2,1 ft x 19,6 ft2 = 41,16 ft3

¾ Siklus regenerasi, t : 30,1887 hari

¾ Kebutuhan regeneran : 0,3948 kg/regenerasi

Volume tangki,

= Vair + Vresin = (197,9429 + 41,16) ft3

= 239,1029 ft3

Faktor keamanan 20% maka :

Volume tangki,

Vt = 1,2 x 239,1029 = 286,9235 ft3

Vt = ¼ π D2Hs

= 14,6203 ft
286,9235 x 4
Hs =
3,14 x 5 2

Tinggi tutup ellipsoidal : Diameter = 1 : 4

Hh = ¼ D

Hh = ¼ (5) = 1,25 ft

HT = Hs + Hh = (14,6203 + 1,25) ft = 15,8703 ft (4,8373 m)

Tekanan operasi, P = 14,696 psi

P hidrostatik = ρ g h

= 6,8474 psi
995,9 x 9,8 x 4,8373
=
6894,745

Tekanan desain,

Pdesain = (14,696 + 6,8474) psi = 21,5434 psi

Penentuan tebal dinding tangki

• Bahan : carbon steel grade B

Universitas Sumatera Utara


• Diameter tangki : 5 ft = 1,5 m

Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

21,5434 x5 x12
12.650 x0,85 − 0,6 x 21,5434
t= + (0,0125x10)

t = 0,1203 in + 0,125 in

= 0,245 in

(dipilih tebal dinding standar 0,25 inchi)

LD-11. Anion Exchanger (AE-01)

Fungsi : mengurangi anion dalam air

Bentuk : silinder tegak dengan tutup ellipsoidal

Bahan : carbon steel grade B

Jumlah air yang masuk AE = 5.581,2942 kg/hari

Volume air,

= 5,6043 m 3 / hari = 197,9429 ft 3 / hari


5.581,2942
Vair =
995,9

Dari tabel 12-4 NaLDo, 1958 diperoleh ukuran tangki sebagai berikut :

a. Diameter tangki : 5 ft

b. Luas penampang : 19,6 ft2

c. Jumlah penukar kation : 1 unit

Universitas Sumatera Utara


Resin

¾ Total kesadahan : 0,0636 kg grain/hari

¾ Kapasitas resin : 20 kg grain/ft3

¾ Kapasitas regeneran : 4,5 lb/ft3

¾ Tinggi resin, h : 0,6 ft

Regenerasi

¾ Volume resin, V : h x A = 0,6 ft x 19,6 ft2 = 11,76 ft3

¾ Siklus regenerasi, t : 1.572,3270 hari

¾ Kebutuhan regeneran : 6,4967 kg/regenerasi

Volume tangki,

= Vair + Vresin = (197,9429 + 11,76) ft3

= 209,7029 ft3

Faktor keamanan 20% maka :

Volume tangki,

Vt = 1,2 x 209,7029 = 251,6435 ft3

Vt = ¼ π D2Hs

= 12,8226 ft
251,6435 x 4
Hs =
3,14 x 5 2

Tinggi tutup ellipsoidal : Diameter = 1 : 4

Hh = ¼ D

Hh = ¼ (5) = 1,25 ft

HT = Hs + Hh = (12,8226 + 1,25) ft = 14,0726 ft (4,2894 m)

Tekanan operasi, P = 14,696 psi

P hidrostatik = ρ g h

Universitas Sumatera Utara


= 6,0718 psi
995,9 x 9,8 x 4,2894
=
6894,745

Tekanan desain,

Pdesain = (14,696 + 6,0718) psi = 20,7678 psi

Penentuan tebal dinding tangki

• Bahan : carbon steel grade B

• Diameter tangki : 5 ft = 1,5 m

Maksimum allowed stress, f = 12.750 psi (Brownell,1959)

Effisiensi sambungan, E = 85% (Brownell,1959)

Faktor korosi, C = 0,0125 in/tahun

Umur alat, n = 10 tahun

+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)

20,7678 x5 x12
12.650 x0,85 − 0,6 x 20,7678
t= + (0,0125x10)

t = 0,1160 in + 0,125 in

= 0,241 in

(dipilih tebal dinding standar 0,25 inchi)

LD-12. Cooling Tower (CT-01)

Fungsi : mendinginkan air pendingin bekas

Jumlah : 1 unit

Jenis : mechanical induced draft

Laju alir massa air pendingin bekas = 89.137,401 kg/hari = 196.733,4267 lb/hari

Suhu air pendingin masuk = 500C = 147,6 0F

Universitas Sumatera Utara


Suhu air pendingin keluar = 250C = 102,60F)

Wet bulb temperatur udara = 800F

Dari fig. 12-14. Perry, 1997 diperoleh konsentrasi air 0,75 gpm/ft2

Laju alir air pendingin,

89.137,401
= = 89,6847 m3/hari = 0,0623 m3/menit
995,9

= 0,0623 m3/menit x 264,17 gallon/m3

= 16,4528 gpm

Factor keamanan 20%

Laju air pendingin,

= 1,2 x 16,4528 gpm = 19,7434 gpm

Luas menara yang dibutuhkan,

19,7434
= = 26,3245 ft2
0,75

Diambil performance menara pendingin 90%, dari fig. 12-15. Perry, 1997

diperoleh tenaga kipas 0,03 hp/ft2

Daya yang diperlukan untuk menggerakkan kipas,

= 0,03 hp/ft2 x 26,3245 ft2 = 0,7897 hp

Dimensi menara,

Panjang = 2 x lebar,

Lebar = tinggi

Maka,

V =pxlxt

= 2 x l3

89,6847 = 2 x l3

Universitas Sumatera Utara


89,6847
l = 3 = 3,5527 m
2

Sehingga,

Panjang = 7,1055 m

Tinggi = 3,5527 m

LD-13. Dearator (DE-01)

Fungsi : memanaskan air yang dipergunakan untuk air umpan boiler dan

menghilangkan gas CO2 dan O2

Jumlah : 1 unit

Bentuk tangki : silinder horizontal dengan tutup berbentuk ellipsoidal

Temperatur air masuk : 250C

Temperatur air keluar : 900C

Banyak air yang dipanaskan : 5.581,2942 kg/hari

Densitas air : 995,9 kg/m3 (Perry, 1997)

Laju volumetrik,

5.581,2942
Q = = 5,6043 m3/hari
995,9

Panas yang dibutuhkan

= m.c.∆T

= 5,6043 x 1 x (90-25) = 364,2795 kkal

Silinder berisi 75% air

Volume silinder,

= 1,75 x 5,6043 = 9,8075 m3

Silinder dirancang dengan ketentuan H = 2,5 x D

Universitas Sumatera Utara


Vs = ¼ π x D2 x H = ¼ π x D2 x 2,5 x D = 1,9625 D3

π D3
Vh = = 0,2616 D 3
12

VD = Vs + Vh

9,8075 = (1,9625 + 0,2616 ) D3

9,8075
D= 3 = 1,6398 m
2,2241

H = 2,5 (1,6398 m) = 4,0996 m

LD-14. Boiler (B-01)

Fungsi : memanaskan air hingga menjadi steam sebagai media pemanas

Tipe : ketel pipa api

Diagram alir proses

Diagram alir proses secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar :

Uap

Asap

Ketel Uap
Bahan Bakar

Air Blow Down

Gambar LD.1. Diagram alir proses pada ketel uap

Luas Perpindahan Panas

Q
U D x ΔT
A=

A = Ni x a” x L

Universitas Sumatera Utara


Dimana :

A = Luas perpindahan panas (ft2)

Q = Jumlah panas yang ditransfer = 3.423.069,074 Btu/jam

UD = Koefisien perpindahan panas overall = 350 Btu/jam.ft2.0F

(Kern, 1965)

∆T = Perbedaan temperatur (∆T = T2 – T1)

Uap air keluar boiler (steam), T2 = 131,20C (293,760F)

Air masuk boiler, T1 = 900C (1940F)

Ni = jumlah tube

A” = luas permukaan tube per in ft (ft2/ft)

L = Panjang tube (ft)

= 98,0373 ft 2
3.423.069,074 Btu / jam
350 Btu / jam. ft . F x (293,76 − 194) F
A = 2 0 0

Digunakan OD tube = 1 in

L = 20 ft

A” = 0,2618 ft2/ft

Jumlah tube,

98,0373 ft 2
Ni = = 18,7237
0,2618 ft 2 / ft x 20 ft

Dari ASTM Boiler Code, permukaan bidang pemanas = 10 ft2/1hp

Daya boiler,

= 98,0373 ft2 x 1 hp/10 ft2

= 9,8037 hp

Dipilih boiler dengan daya 10 hp

Universitas Sumatera Utara


LD-15. Pompa (P-01)

Fungsi : Mengalirkan air ke bak penampungan

Type : Pompa sentrifugal

Laju alir massa,

F = 51.002,5035 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 2,7778 x 10-4 jam/s

= 31,2336 lb/s

Densitas,

ρ = 62,2 lb/ft3 (Perry, 1997)

Viskositas,

µ = 8,9 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,0059 lb/ft.s (Kern, 1965)

Kecepatan aliran,

ρ
F 31,2336 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3

= 0,502 ft3/s

Perencanaan pompa :

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :

De = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Foust,1979)

= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13

= 4,8936 in

Dipilih material pipa commercial steel 6 in schedule 40, dengan :

• Diameter dalam (ID) = 6,065 in = 0,5054 ft

• Diameter luar (OD) = 6,625 in = 0,5521 ft

• Luas Penampang pipa (A) = 28,9 in2 = 0,2007 ft2

Universitas Sumatera Utara


Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa,

Q 0,502
V = =
A 0,2007

= 2,5012 ft/s

Sehingga,

Bilangan Reynold,

ρVD 62,2 x 2,5012 x0,5054


μ
NRe = =
0,0059

= 14.040,6113

Material pipa merupakan bahan commercial steel maka diperoleh harga-harga

sebagai berikut :

ε = 4,6 x 10-5 m = 1,5092 x 10-4 ft

ε/D = 1,5092 x 10-4 ft/0,5054 ft = 0,0002

dari grafik 5-9. Mc.Cabe, 1999 diperoleh f = 0,017

Panjang eqivalen total perpipaan (ΣL)

• Pipa lurus (L1) = 25,888 ft

• 1 buah gate valve fully open (L/D = 13),

L2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft

• 3 buah elbow 900 (L/D = 30), L3

L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft

• 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5)

(L/D = 25), L4 = 1 x 25 x 0,5054 ft = 12,635 ft

• 1 buah sharp edge exit (K = 1; L/D = 47)

L5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft

Total panjang ekuivalen (ΣL) = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

Universitas Sumatera Utara


= (25,888 + 6,5702 + 30,324 + 12,635 + 23,754) ft

= 99,1712 ft

Friksi (Σf),

fxV 2 xΣL 0,017 x 2,5012 2 x99,1712


Σf = =
2 xgcxD 2 x32,17 x0,5054

= 0,3243 ft.lbf/lbm

Kerja Pompa (W),

Persamaan Bernouli

V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc

P1 = P2, V1 = V2 = 0, Z1 = 0 dan Z2 = 25,888

-25,888 + W = 0,3243

Wf = 0,3243 + 25,888 = 26,2123 lb.ft/jam

Daya,

WfxQxρ 26,2123 x0,502 x62,2


Ws = =
550 550

= 1,4881 hp

Jika efisiensi pompa, η = 80% dan efisiensi motor, ηm = 75%

ηxη m 0,8 x0,75


Ws 1,4881
P= = = 2,4802 hp

Jadi digunakan pompa dengan daya 2,5 hp.

LD-16. Pompa (P-02)

Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampungan ke klarifier

Type : Pompa sentrifugal

Universitas Sumatera Utara


Laju alir massa,

F = 51.002,5035 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 2,7778 x 10-4 jam/s

= 31,2336 lb/s

Densitas,

ρ = 62,2 lb/ft3 (Perry, 1997)

Viskositas,

µ = 8,9 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,0059 lb/ft.s (Kern, 1965)

Kecepatan aliran,

ρ
F 31,2336 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3

= 0,502 ft3/s

Perencanaan pompa :

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :

De = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Foust,1979)

= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13

= 4,8936 in

Dipilih material pipa commercial steel 6 in schedule 40, dengan :

• Diameter dalam (ID) = 6,065 in = 0,5054 ft

• Diameter luar (OD) = 6,625 in = 0,5521 ft

• Luas Penampang pipa (A) = 28,9 in2 = 0,2007 ft2

Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa,

Q 0,502
V = =
A 0,2007

= 2,5012 ft/s

Universitas Sumatera Utara


Sehingga,

Bilangan Reynold,

ρVD 62,2 x 2,5012 x0,5054


μ
NRe = =
0,0059

= 14.040,6113

Material pipa merupakan bahan comercial steel maka diperoleh harga-harga

sebagai berikut :

ε = 4,6 x 10-5 m = 1,5092 x 10-4 ft

ε/D = 1,5092 x 10-4 ft/0,5054 ft = 0,0002

dari grafik 5-9. Mc.Cabe, 1999 diperoleh f = 0,017

Panjang eqivalen total perpipaan (ΣL)

• Pipa lurus (L1) = 11,9609 ft

• 1 buah gate valve fully open (L/D = 13),

L2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft

• 3 buah elbow 900 (L/D = 30), L3

L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft

• 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5)

(L/D = 25), L4 = 1 x 25 x 0,5054 ft = 12,635 ft

• 1 buah sharp edge exit (K = 1; L/D = 47)

L5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft

Total panjang ekuivalen (ΣL) = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

= (11,9609 + 6,5702 + 30,324 + 12,635 + 23,754) ft

= 85,2441 ft

Universitas Sumatera Utara


Friksi (Σf),

fxV 2 xΣL 0,017 x 2,5012 2 x85,2441


Σf = =
2 xgcxD 2 x32,17 x0,5054

= 0,2788 ft.lbf/lbm

Kerja Pompa (W),

Persamaan Bernouli

V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc

P1 = P2, V1 = V2 = 0, Z1 = 0 dan Z2 = 11,9609

-11,9609 + W = 0,2788

Wf = 0,2788 + 11,9609 = 12,2397 lb.ft/jam

Daya,

WfxQxρ 12,2397 x 0,502 x 62,2


Ws = =
550 550

= 0,6948 hp

Jika efisiensi pompa, η = 80% dan efisiensi motor, ηm = 75%

ηxη m 0,8 x0,75


Ws 0,6948
P= = = 1,158 hp

Jadi digunakan pompa dengan daya 1,5 hp.

LD-17. Pompa (P-03)

Fungsi : Mengalirkan air dari klarifier ke sand filter

Type : Pompa sentrifugal

Laju alir massa,

F = 51.002,5035 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 2,7778 x 10-4 jam/s

Universitas Sumatera Utara


= 31,2336 lb/s

Densitas,

ρ = 62,2 lb/ft3 (Perry, 1997)

Viskositas,

µ = 8,9 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,0059 lb/ft.s (Kern, 1965)

Kecepatan aliran,

ρ
F 31,2336 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3

= 0,502 ft3/s

Perencanaan pompa :

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :

De = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Foust,1979)

= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13

= 4,8936 in

Dipilih material pipa commercial steel 6 in schedule 40, dengan :

• Diameter dalam (ID) = 6,065 in = 0,5054 ft

• Diameter luar (OD) = 6,625 in = 0,5521 ft

• Luas Penampang pipa (A) = 28,9 in2 = 0,2007 ft2

Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa,

Q 0,502
V = =
A 0,2007

= 2,5012 ft/s

Sehingga,

Bilangan Reynold,

Universitas Sumatera Utara


ρVD 62,2 x 2,5012 x0,5054
μ
NRe = =
0,0059

= 14.040,6113

Material pipa merupakan bahan comercial steel maka diperoleh harga-harga

sebagai berikut :

ε = 4,6 x 10-5 m = 1,5092 x 10-4 ft

ε/D = 1,5092 x 10-4 ft/0,5054 ft = 0,0002

dari grafik 5-9. Mc.Cabe, 1999 diperoleh f = 0,017

Panjang eqivalen total perpipaan (ΣL)

• Pipa lurus (L1) = 21,6326 ft

• 1 buah gate valve fully open (L/D = 13),

L2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft

• 3 buah elbow 900 (L/D = 30), L3

L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft

• 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5)

(L/D = 25), L4 = 1 x 25 x 0,5054 ft = 12,635 ft

• 1 buah sharp edge exit (K = 1; L/D = 47)

L5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft

Total panjang ekuivalen (ΣL) = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

= (21,6326 + 6,5702 + 30,324 + 12,635 + 23,754) ft

= 94,9158 ft

Friksi (Σf),

fxV 2 xΣL 0,017 x 2,5012 2 x94,9158


Σf = =
2 xgcxD 2 x32,17 x0,5054

= 0,3104 ft.lbf/lbm

Universitas Sumatera Utara


Kerja Pompa (W),

Persamaan Bernouli

V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc

P1 = P2, V1 = V2 = 0, Z1 = 0 dan Z2 = 21,6326

-21,6326 + W = 0,3104

Wf = 0,3104 + 21,6326 = 21,9430 lb.ft/jam

Daya,

WfxQxρ 21,9430 x 0,502 x 62,2


Ws = =
550 550

= 1,2457 hp

Jika efisiensi pompa, η = 80% dan efisiensi motor, ηm = 75%

ηxη m 0,8 x0,75


Ws 1,2457
P= = = 2,0762 hp

Jadi digunakan pompa dengan daya 2,5 hp.

LD-18. Pompa (P-04)

Fungsi : Mengalirkan air sand filter ke menara air

Type : Pompa sentrifugal

Laju alir massa,

F = 51.002,5035 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 2,7778 x 10-4 jam/s

= 31,2336 lb/s

Densitas,

ρ = 62,2 lb/ft3 (Perry, 1997)

Universitas Sumatera Utara


Viskositas,

µ = 8,9 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,0059 lb/ft.s (Kern, 1965)

Kecepatan aliran,

ρ
F 31,2336 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3

= 0,502 ft3/s

Perencanaan pompa :

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :

De = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Foust,1979)

= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13

= 4,8936 in

Dipilih material pipa commercial steel 6 in schedule 40, dengan :

• Diameter dalam (ID) = 6,065 in = 0,5054 ft

• Diameter luar (OD) = 6,625 in = 0,5521 ft

• Luas Penampang pipa (A) = 28,9 in2 = 0,2007 ft2

Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa,

Q 0,502
V = =
A 0,2007

= 2,5012 ft/s

Sehingga,

Bilangan Reynold,

ρVD 62,2 x 2,5012 x0,5054


μ
NRe = =
0,0059

= 14.040,6113

Universitas Sumatera Utara


Material pipa merupakan bahan comercial steel maka diperoleh harga-harga

sebagai berikut :

ε = 4,6 x 10-5 m = 1,5092 x 10-4 ft

ε/D = 1,5092 x 10-4 ft/0,5054 ft = 0,0002

dari grafik 5-9. Mc.Cabe, 1999 diperoleh f = 0,017

Panjang eqivalen total perpipaan (ΣL)

• Pipa lurus (L1) = 27,658 ft

• 1 buah gate valve fully open (L/D = 13),

L2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft

• 3 buah elbow 900 (L/D = 30), L3

L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft

• 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5)

(L/D = 25), L4 = 1 x 25 x 0,5054 ft = 12,635 ft

• 1 buah sharp edge exit (K = 1; L/D = 47)

L5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft

Total panjang ekuivalen (ΣL) = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

= (27,658 + 6,5702 + 30,324 + 12,635 + 23,754) ft

= 100,9412 ft

Friksi (Σf),

fxV 2 xΣL 0,017 x 2,5012 2 x100,9412


Σf = =
2 xgcxD 2 x32,17 x0,5054

= 0,3301 ft.lbf/lbm

Kerja Pompa (W),

Persamaan Bernouli

Universitas Sumatera Utara


V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc

P1 = P2, V1 = V2 = 0, Z1 = 0 dan Z2 = 27,658

-27,658 + W = 0,3301

Wf = 0,3301 + 27,658 = 27,9881 lb.ft/jam

Daya,

WfxQxρ 27,9881x0,502 x62,2


Ws = =
550 550

= 1,5889 hp

Jika efisiensi pompa, η = 80% dan efisiensi motor, ηm = 75%

ηxη m 0,8 x0,75


Ws 1,5889
P= = = 2,6482 hp

Jadi digunakan pompa dengan daya 3,0 hp.

LD-19. Pompa (P-05)

Fungsi : Mengalirkan air KE ke AE

Type : Pompa sentrifugal

Laju alir massa,

F = 5.581,2942 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 2,7778 x 10-4 jam/s

= 3,4179 lb/s

Densitas,

ρ = 62,2 lb/ft3 (Perry, 1997)

Viskositas,

µ = 8,9 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,0059 lb/ft.s (Kern, 1965)

Kecepatan aliran,

Universitas Sumatera Utara


ρ
F 3,4179 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3

= 0,0549 ft3/s

Perencanaan pompa :

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :

De = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Foust,1979)

= 3,9 (0,0549)0,45(62,2)0,13

= 1,8082 in

Dipilih material pipa commercial steel 2 in schedule 40, dengan :

• Diameter dalam (ID) = 2,067 in = 0,1722 ft

• Diameter luar (OD) = 2,38 in = 0,1983 ft

• Luas Penampang pipa (A) = 3,35 in2 = 0,0233 ft2

Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa,

Q 0,0549
V = =
A 0,0233

= 2,3562 ft/s

Sehingga,

Bilangan Reynold,

ρVD 62,2 x 2,3562 x0,1722


μ
NRe = =
0,0059

= 4.277,4796

Material pipa merupakan bahan comercial steel maka diperoleh harga-harga

sebagai berikut :

ε = 4,6 x 10-5 m = 1,5092 x 10-4 ft

ε/D = 1,5092 x 10-4 ft/0,1722 ft = 0,0009

Universitas Sumatera Utara


dari grafik 5-9. Mc.Cabe, 1999 diperoleh f = 0,01

Panjang eqivalen total perpipaan (ΣL)

• Pipa lurus (L1) = 14,0726 ft

• 1 buah gate valve fully open (L/D = 13),

L2 = 1 x 13 x 0,1722 ft = 2,2386 ft

• 3 buah elbow 900 (L/D = 30), L3

L3 = 3 x 30 x 0,1722 ft = 15,498 ft

• 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5)

(L/D = 25), L4 = 1 x 25 x 0,1722 ft = 4,305 ft

• 1 buah sharp edge exit (K = 1; L/D = 47)

L5 = 1 x 47 x 0,1722 ft = 8,0934 ft

Total panjang ekuivalen (ΣL) = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

= (14,0726 + 2,2386 + 15,498 + 4,305 + 8,0934) ft

= 44,2076 ft

Friksi (Σf),

fxV 2 xΣL 0,01x 2,3562 2 x 44,2076


Σf = =
2 xgcxD 2 x32,17 x0,1722

= 0,2215 ft.lbf/lbm

Kerja Pompa (W),

Persamaan Bernouli

V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc

P1 = P2, V1 = V2 = 0, Z1 = 0 dan Z2 = 14,0726

-14,0726 + W = 0,2215

Wf = 0,2215 + 14,0726 = 14,29401 lb.ft/jam

Universitas Sumatera Utara


Daya,

WfxQxρ 14,29401x0,0549 x62,2


Ws = =
550 550

= 0,0887 hp

Jika efisiensi pompa, η = 80% dan efisiensi motor, ηm = 75%

ηxη m 0,8 x0,75


Ws 0,0887
P= = = 0,1479 hp

Jadi digunakan pompa dengan daya 0,15 hp.

LD-20. Pompa (P-06)

Fungsi : Mengalirkan air dari AE ke dearator

Type : Pompa sentrifugal

Laju alir massa,

F = 5.581,2942 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 2,7778 x 10-4 jam/s

= 3,4179 lb/s

Densitas,

ρ = 62,2 lb/ft3 (Perry, 1997)

Viskositas,

µ = 8,9 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,0059 lb/ft.s (Kern, 1965)

Kecepatan aliran,

ρ
F 3,4179 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3

= 0,0549 ft3/s

Perencanaan pompa :

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :

Universitas Sumatera Utara


De = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Foust,1979)

= 3,9 (0,0549)0,45(62,2)0,13

= 1,8082 in

Dipilih material pipa commercial steel 2 in schedule 40, dengan :

• Diameter dalam (ID) = 2,067 in = 0,1722 ft

• Diameter luar (OD) = 2,38 in = 0,1983 ft

• Luas Penampang pipa (A) = 3,35 in2 = 0,0233 ft2

Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa,

Q 0,0549
V = =
A 0,0233

= 2,3562 ft/s

Sehingga,

Bilangan Reynold,

ρVD 62,2 x 2,3562 x0,1722


μ
NRe = =
0,0059

= 4.277,4796

Material pipa merupakan bahan comercial steel maka diperoleh harga-harga

sebagai berikut :

ε = 4,6 x 10-5 m = 1,5092 x 10-4 ft

ε/D = 1,5092 x 10-4 ft/0,1722 ft = 0,0009

dari grafik 5-9. Mc.Cabe, 1999 diperoleh f = 0,01

Panjang eqivalen total perpipaan (ΣL)

• Pipa lurus (L1) = 29,8539 ft

• 1 buah gate valve fully open (L/D = 13),

L2 = 1 x 13 x 0,1722 ft = 2,2386 ft

Universitas Sumatera Utara


• 3 buah elbow 900 (L/D = 30), L3

L3 = 3 x 30 x 0,1722 ft = 15,498 ft

• 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5)

(L/D = 25), L4 = 1 x 25 x 0,1722 ft = 4,305 ft

• 1 buah sharp edge exit (K = 1; L/D = 47)

L5 = 1 x 47 x 0,1722 ft = 8,0934 ft

Total panjang ekuivalen (ΣL) = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

= (29,8539 + 2,2386 + 15,498 + 4,305 + 8,0934) ft

= 59,9889 ft

Friksi (Σf),

fxV 2 xΣL 0,01x 2,3562 2 x59,9889


Σf = =
2 xgcxD 2 x32,17 x0,1722

= 0,3006 ft.lbf/lbm

Kerja Pompa (W),

Persamaan Bernouli

V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc

P1 = P2, V1 = V2 = 0, Z1 = 0 dan Z2 = 29,8539

-29,8539 + W = 0,3006

Wf = 0,3006 + 29,8539 = 30,1545 lb.ft/jam

Daya,

WfxQxρ 30,1545 x0,0549 x 62,2


Ws = =
550 550

= 0,1872 hp

Jika efisiensi pompa, η = 80% dan efisiensi motor, ηm = 75%

Universitas Sumatera Utara


ηxη m 0,8 x0,75
Ws 0,1872
P= = = 0,3120 hp

Jadi digunakan pompa dengan daya 0,5 hp.

LD-21. Pompa (P-07)

Fungsi : Mengalirkan air dari cooling tower ke VLS dan VSC

Type : Pompa sentrifugal

Laju alir massa,

F = 2.441,1995 kg/jam x 2,2046 lb/kg x 2,7778 x 10-4 jam/s

= 1,4949 lb/s

Densitas,

ρ = 62,2 lb/ft3 (Perry, 1997)

Viskositas,

µ = 8,9 cp x 6,7197 x 10-4 lb/ft.s = 0,0059 lb/ft.s (Kern, 1965)

Kecepatan aliran,

ρ
F 1,4949 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3

= 0,024 ft3/s

Perencanaan pompa :

Diameter pipa ekonomis (De) dihitung dengan persamaan :

De = 3,9 (Q)0,45 (ρ)0,13 (Foust,1979)

= 3,9 (0,024)0,45(62,2)0,13

= 1,2463 in

Dipilih material pipa commercial steel 1½ in schedule 40, dengan :

• Diameter dalam (ID) = 1,610 in = 0,1342 ft

Universitas Sumatera Utara


• Diameter luar (OD) = 1,90 in = 0,1583 ft

• Luas Penampang pipa (A) = 2,04 in2 = 0,0142 ft2

Kecepatan rata-rata fluida dalam pipa,

Q 0,024
V = =
A 0,0142

= 1,6901 ft/s

Sehingga,

Bilangan Reynold,

ρVD 62,2 x1,6901 x0,1342


μ
NRe = =
0,0059

= 2.391,1883

Material pipa merupakan bahan comercial steel maka diperoleh harga-harga

sebagai berikut :

ε = 4,6 x 10-5 m = 1,5092 x 10-4 ft

ε/D = 1,5092 x 10-4 ft/0,1342 ft = 0,0011

dari grafik 5-9. Mc.Cabe, 1999 diperoleh f = 0,014

Panjang eqivalen total perpipaan (ΣL)

• Pipa lurus (L1) = 6,8884 ft

• 1 buah gate valve fully open (L/D = 13),

L2 = 1 x 13 x 0,1342 ft = 1,7446 ft

• 3 buah elbow 900 (L/D = 30), L3

L3 = 3 x 30 x 0,1342 ft = 12,078 ft

• 1 buah sharp edge entrance (K = 0,5)

(L/D = 25), L4 = 1 x 25 x 0,1342 ft = 3,355 ft

• 1 buah sharp edge exit (K = 1; L/D = 47)

Universitas Sumatera Utara


L5 = 1 x 47 x 0,1342 ft = 6,3074 ft

Total panjang ekuivalen (ΣL) = L1 + L2 + L3 + L4 + L5

= (6,8884 + 1,7446 + 12,078 + 3,355 + 6,3074) ft

= 30,3734 ft

Friksi (Σf),

fxV 2 xΣL 0,014 x1,69012 x30,3734


Σf = =
2 xgcxD 2 x32,17 x0,1342

= 0,1407 ft.lbf/lbm

Kerja Pompa (W),

Persamaan Bernouli

V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc

P1 = P2, V1 = V2 = 0, Z1 = 0 dan Z2 = 6,8884

-6,8884 + W = 0,1407

Wf = 0,1407 + 6,8884 = 7,0291 lb.ft/jam

Daya,

WfxQxρ 7,0291x0,024 x62,2


Ws = =
550 550

= 0,0191 hp

Jika efisiensi pompa, η = 80% dan efisiensi motor, ηm = 75%

ηxη m 0,8 x0,75


Ws 0,0191
P= = = 0,0318 hp

Jadi digunakan pompa dengan daya 0,1 hp.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN E

PERHITUNGAN ASPEK EKONOMI

LE-1. Modal Investasi Tetap

1. Modal Investasi Tetap Langsung (MITL)

1.1. Biaya Tanah Lokasi Pabrik

Harga tanah untuk lokasi pabrik diperkirakan Rp. 300.000 /m2 (KIM, 2007)

Luas tanah seluruhnya 20.180 m2

Harga tanah seluruhnya = 20.180 m2 x Rp. 300.000/m2

= Rp. 6.054.000.000,-

Biaya perataan tanah diperkirakan 5 % dari harga tanah seluruhnya (Timmerhaus,

1991).

= 0,05 x Rp. 6.054.000.000,-

= Rp. 302.700.000,-

Total biaya tanah = Rp. 6.054.000.000,- + Rp. 302.700.000,-

= Rp. 6.356.700.000,-

Universitas Sumatera Utara


1.2. Perincian Harga Bangunan

Tabel LE-1. Perincian Harga Bangunan

No Nama Bangunan Luas (m2) Harga Jumlah (Rp)


(Rp/m2)
1 Pos keamanan 50 1.250.000 62.500.000
2 Areal Parkir 400 600.000 240.000.000
3 Kantor 800 1.500.000 1.200.000.000
4 Taman 330 300.000 99.000.000
5 Kantin 125 1.500.000 187.500.000
6 Klinik 75 1.500.000 112.500.000
7 Mushallah 800 1.500.000 1.200.000.000
8 Daerah Proses 8.500 2.500.000 21.250.000.000
9 Gudang bahan baku 1.350 1.200.000 1.620.000.000
10 Gudang produk 1.350 1.200.000 1.620.000.000
11 Laboratorium 130 1.700.000 221.000.000
12 Daerah Perluasan 1.700 700.000 1.190.000.000
13 Bengkel 300 1.500.000 450.000.000
14 Ruang control 350 2.500.000 875.000.000
15 Pengolahan air 2.200 800.000 1.760.000.000
16 Pengolahan limbah 1.720 800.000 1.376.000.000
TOTAL 20.180 - 33.463.500.000

Universitas Sumatera Utara


1.3. Perincian Harga Peralatan

Harga peralatan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :

Cx = Cy(X2/X1)m(Ix/Iy) (Timmerhaus,1991)

Dimana :

X1 = kapasitas alat yang tersedia

X2 = Kapasitas alat yang digunakan

Cx = Harga alat pada tahap pembelian, 2007

Cy = harga alat pada kapasitas yang tersedia, 2002

Iy = index harga pada tahun 2007

Ix = index harga pada tahun tersedia, 2002

Untuk menghitung harga semua peralatan pabrik, digunakan metode

Marshall R Swift Equipment Cost Index. Indeks yang digunakan adalah

”Chemical Engineering Plant Cost Index” dengan basis indeks pada tahun 2002

sebesar 1.116,9 (Timmerhaus, 2004). Untuk mencari indeks harga pada tahun

2007 digunakan persamaan regresi linear, yaitu : Y = ax + b

Dimana a dan b dapat dicari melalui data sebagai berikut :

Tabel LE-2. Data Indeks Harga Chemical Engineering (CE)

Tahun Xi Indeks (Yi) Yi2 Xi2 Xi.Yi


1997 0 1.063,7 1.131.457,69 0 0
1998 1 1.077,1 1.160.144,41 1 1.077,1
1999 2 1.081,9 1.170.507,61 4 2.163,8
2000 3 1.097,7 1.204.945,29 9 3.293,1
2001 4 1.106,9 1.225.227,61 16 4.427,6
2002 5 1.116,9 1.247.465,61 25 5.584,5
Jumlah 15 6.544,2 7.139.748,22 55 16.546,1
(Sumber : Perry, 1997)

Universitas Sumatera Utara


n∑ XiYi − (∑ Xi ∑ Yi) (6 x16.546,1) − (15 x6.544,2)
= = 10,6057
n(∑ Xi ) − (∑ Xi ) 6 x55 − (15) 2
b= 2 2

y =
∑ yi = 6.544,2 = 1.090,7
n 6

x =
∑ xi = 15 = 2,5
n 6

a = y − b x = 1.090,7 − (10,6057 x 2,5) = 1.064,1857

y = a + b x = 1.064,1857 + (10,6057 x)

Dengan mengggunakan persamaan regresi diatas, dapat dicari indeks harga

pada tahun ,2007 (n = 10, tahun yang ke-10), yaitu :

y = 1.064,1857 + (10,6057 x 10) = 1.170,24

Harga faktor eksponensial (m) adalah harga eksponensial Marshall R.

Swift. Berikut ini harga untuk beberapa alat beserta kapasitasnya.

Tabel LE-3. Beberapa Tipe Harga Eksponensial Peralatan Dengan


Metode Marshall R. Swift
Peralatan Batasan Ukuran Satuan Eksponen (m)
2 4 2
Evaporator 10 -10 ft 0,54
Pompa sentrifugal 0,5-1,5 Hp 0,63
Pompa sentrifugal 1,5-40 Hp 0,09
Ketel, cast iron, jaket 250-800 gallon 0,27
Separator 50-250 ft3 0,49
Tangki, flat head 102-104 gallon 0,57
Tangki, glass lined 102-103 gallon 0,49
(Sumber : Timmerhaus, 1991 hal 167-169)

Umumnya untuk harga faktor eksponen (m) diluar tabel diatas dapat

digunakan 0,6 untuk penentuan harga pembelian peralatan (Timmerhaus, 1991).

Universitas Sumatera Utara


Contoh Perhitungan :

1. Nama alat : Tangki CPO

Jumlah : 10 unit

Volume tangki (X2) : 6.213,96 m3

Bentuk tutup : ellipsoidal

Kapasitas tersedia : 10.000 m3 (Ulrich, 1984)

Pada X1 = 10.000 m3

Cy = US $ 31.000,-

Ix = 1.116,9

Iy = 1.170,24

m = 0,57

Harga tangki tersebut pada tahun 2007 :

⎛x ⎞ ⎛ Ix ⎞
Cx = Cy ⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
m

⎝ x1 ⎠ ⎝ Iy ⎠

⎛ 6.213,96 ⎞ ⎛ 1.116,90 ⎞
= US $ 31.000 ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
0 , 57

⎝ 10.000 ⎠ ⎝ 1.170,24 ⎠

= US $ 22.559,06

Dengan US $ 1 = Rp. 9.550,- Analisa, 30 Agustus 2007

Maka harga tangki Asam Stearat = US $ 22.559,06 x Rp. 9.550,-

= Rp. 215.439.055

Dengan cara yang sama, harga alat lain dapat dilihat pada tabel LE-4.

Universitas Sumatera Utara


Tabel LE-4. Perkiraan Harga Peralatan Proses

No Nama Alat Jumlah Harga/unit (Rp) Total Harga (Rp)


1 Tangki CPO 10 215.439.055 2.154.390.550
2 Tangki Gliserol 1 157.465.864 157.465.864
3 Tangki Produk 6 159.356.968 956.141.808
4 Heat Exchanger 4 89.125.312 356.501.248
5 Flash Tank 1 145.231.525 145.231.525
6 Cooler 1 150.008.952 150.008.952
7 Condenser 2 88.189.145 176.378.290
8 Separator 1 247.251.120 145.231.525
9 Splitting 1 152.088.952 150.008.952
10 Kolom Fraksinasi 2 156.200.892 312.401.784
11 Pompa 14,00 Hp 3 50.000.000 150.000.000
SUB TOTAL 4.853.760.498

Tabel LE-5. Perkiraan Harga Peralatan Utilitas

No Nama Alat Jumlah Harga/unit (Rp) Total Harga (Rp)


1 Sumur Pompa 1 55.000.000 55.000.000
2 Bak Pengendapan 1 29.000.000 29.000.000
3 Klarifier 1 78.000.000 78.000.000
4 Sand filter 1 289.000.000 289.000.000
5 Menara air 1 67.000.000 67.000.000
6 Kation Exchanger 1 183.000.000 183.000.000
7 Anion Exchanger 1 183.000.000 183.000.000
8 Pompa 7 12.000.000 84.000.000
9 Cooling tower 1 68.000.000 68.000.000
10 Boiler + dearator 1 7.500.000.000 7.500.000.000
TOTAL 7.468.000.000

Jumlah harga peralatan = Rp. 12.321.761.000,-

Biaya pemasangan diperkirakan 20 % dari harga peralatan (Timmerhaus 1991).

Universitas Sumatera Utara


= 0,20 x Rp 12.321.761.000,- = Rp. 2.464.352.100,-

Harga alat terpasang,

= Rp 12.321.761.000,- + Rp. 2.464.352.100,-

= Rp 14.786.113.100,-

1.4.Instrumentasi dan Alat control

Diperkirakan biaya alat instrumentasi dan alat control serta biaya

pemasangannya sebesar 10 % dari harga alat terpasang (Timmerhaus, 1991).

= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-

= Rp 1.478.611.310,-

1.5.Biaya Perpipaan

Diperkirakan biaya perpipaan sebesar 10% dari harga alat terpasang

(Timmerhaus, 1991).

= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-

= Rp 1.478.611.310,-

1.6.Biaya Insulasi

Diperkirakan biaya insulasi sebesar 10 % dari harga alat terpasang

(Timmerhaus, 1991).

= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-

= Rp 1.478.611.310,-

1.7.Biaya Instalasi Listrik

Universitas Sumatera Utara


Diperkirakan biaya instalasi listrik sebesar 10% dari harga alat terpasang

(Timmerhaus, 1991).

= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-

= Rp 1.478.611.310,-

1.8.Biaya Inventaris Kantor

Diperkirakan biaya inventaris kantor sebesar 10 % dari harga alat

terpasang (Timmerhaus, 1991).

= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-

= Rp 1.478.611.310,-

1.9.Biaya Perlengkapan dan Keamanan

Diperkirakan biaya perlengkapan dan keamanan sebesar 10 % dari harga

alat terpasang (Timmerhaus, 1991).

= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-

= Rp 1.478.611.310,-

Universitas Sumatera Utara


1.10. Sarana Transportasi

Tabel LE-6. Perkiraan Biaya Sarana Transportasi

Kenderaan Jumlah Harga @ Total Harga


(Rp) (Rp)
Direktur Utama 1 300.000.000,- 300.000.000,-
Staf Ahli 2 200.000.000,- 400.000.000,-
Manajer 2 200.000.000,- 400.000.000,-
Karyawan 2 150.000.000,- 300.000.000,-
Truk Bahan Baku Dan Produk 4 200.000.000,- 800.000.000,-
Mobil Bahan Bakar 1 200.000.000,- 200.000.000,-
Mobil Pemadam Kebakaran 1 250.000.000,- 250.000.000,-
Ambulans 1 100.000.000,- 100.000.000,-
TOTAL 14 - 2.750.000.000,-

Total Modal Investasi Tetap (MITL),

= Rp 87.149.097.306,-

2. Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL)

2.1.Pra Investasi

Pra investasi diperkirakan sebesar 10% dari MITL (Timmerhaus1991).

= 0,1 x Rp 87.149.097.306,-

= Rp 8.714.909.731,-

2.2.Engineering

Meliputi meja gambar dan alat–alatnya, inspeksi, pengawasan

pembangunan pabrik. Engineering diperkirakan sebesar 10% dari MITL

(Timmerhaus 1991).

Universitas Sumatera Utara


= 0,1 x Rp 66.227.980.960,-

= Rp 6.622.798.096,-

2.3.Supervisi

Meliputi survei lokasi, perizinan dan studi lingkungan. Supervisi

diperkirakan sebesar 10% dari MITL (Timmerhaus 1991).

= 0,1 x Rp 66.227.980.960,-

= Rp 6.622.798.096,-

2.4.Biaya Kontraktor

Diperkirakan sebesar 10% dari MITL (Timmerhaus 1991).

= 0,1 x Rp 66.227.980.960,-

= Rp 6.622.798.096,-

2.5.Biaya Tak Terduga

Diperkirakan sebesar 10% dari MITL (Timmerhaus 1991).

= 0,1 x Rp 66.227.980.960,-

= Rp 6.622.798.096,-

Total Modal Investasi Tetap Tidak Langsung (MITTL),

= Rp 33.113.990.480,-

Total Modal Investasi Tetap (MIT),

= MITL + MITTL

= Rp 66.227.980.960,- + Rp 33.113.990.480,-

= Rp 99.341.971.440,-

Universitas Sumatera Utara


LE-2. Modal Kerja

Modal kerja untuk 3 bulan pertama operasi pabrik.

1. Bahan Baku Untuk Proses dan Utilitas

1.1. Bahan-bahan Proses

¾ CPO

Kebutuhan : 283.573,69 kg/jam Lampiran A

¾ Harga : 425 US $ /ton PT. SOCI, 2007

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 24 jam/hari x 283,57 ton/jam x 425 US $ /ton

= 260.320.647,40 US $ x Rp. 9.500/ US $

= Rp. 2.473.046.610.000,-

1.2. Bahan – bahan Utilitas

¾ Alum, Al2(SO4)2

Kebutuhan : 46,61 kg/hari Lampiran C

Harga : Rp 8.000 /kg CV. Rudang Jaya, 2007

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 46,61 kg/hari x Rp 8.000,-/kg

= Rp 33.559.200,-

¾ Soda abu

Kebutuhan : 24,71 kg/hari Lampiran C

Harga : Rp 48.000 /kg CV. Rudang Jaya, 2007

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 24,71 kg/jam x Rp 48.000,-/kg

Universitas Sumatera Utara


= Rp 106.747.200,-

¾ Asam Sulfat (H2SO4)

Kebutuhan : 0,27 kg/hari = 0,54 l/hari Lampiran C

Harga : Rp 365.000,-/liter CV. Rudang Jaya, 2007

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 0,54 l/hari x Rp 365.000/liter

= Rp 17.739.000,-

¾ NaOH

Kebutuhan : 0,001 kg/hari Lampiran C

Harga : Rp 8.000,-/kg CV. Rudang Jaya, 2007

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 0,001 kg/hari x Rp 8.000,-/kg

= Rp 720,-

¾ Kaporit

Kebutuhan : 0,17 kg/hari Lampiran C

Harga : Rp 7.000,-/kg CV. Rudang Jaya, 2007

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 0,17 kg/hari x Rp 7.000,-/kg

= Rp 107.100,-

¾ Solar

Kebutuhan : 13.115,47 l/hari Lampiran C

Harga : Rp 8.000,-/lit PT. Pertamina, 2007

Biaya 3 bulan,

= 90 hari x 13.115,47 l/jam x Rp 8.000,-/lt

Universitas Sumatera Utara


= Rp 94.431.384.000,-

Total biaya persediaan bahan baku dan utilitas selama 3 bulan

= Rp 2.567.636.147.000,-

Total biaya pesediaan bahan baku dan utilitas selama 1 tahun

= Rp 10.270.544.000.000,-

LE-3. Biaya Kas

1. Gaji Pegawai

Tabel. LE-7. Perincian Gaji Pegawai Untuk 1 bulan

Jabatan Jumlah Gaji/orang (Rp) Total


General Manager 1 15.000.000 15.000.000
Sekretaris 1 2.000.000 2.000.000
Manajer 4 6.000.000 24.000.000
Kepala Bagian 10 2.500.000 25.000.000
Karyawan 63 1.500.000 94.500.000
Dokter 1 2.000.000 2.000.000
Perawat 2 1.500.000 3.000.000
Petugas Keamanan 8 1.000.000 8.000.000
Petugas Kebersihan 6 700.000 42.000.000
Supir 3 800.000 2.400.000
Buruh Angkat 3 600.000 1.800.000
TOTAL 104 219.700.000

Gaji pegawai untuk 3 (tiga) bulan = 3 x Rp 219.700.000,-

= Rp 659.100.000,-

2. Biaya Administrasi Umum

Biaya administrasi umum diperkirakan sebesar 25% dari gaji pegawai

Universitas Sumatera Utara


= 0,25 x Rp 659.700.000,- = Rp 164.775.000,-

3. Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran diperkirakan sebesar 10 % dari persediaan bahan baku

selama 3 bulan yaitu,

= 0,10 x Rp 2.567.636.147.000,- = Rp 256.763.614.700,-

4. Pajak Bumi dan Bangunan

Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2000 dan undang-undang No. 21

Tahun 1997 :

Tabel. LE-8. Perincian Pajak Bumi dan Bangunan

NJPO (Rp)
Objek pajak Luas (m2)
Per m2 Jumlah
Bumi 20.180 150.000 3.027.000.000
Bangunan 20.180 200.000 4.036.00.000

Nilai jual Objek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB

= Rp 3.027.000.000,- + Rp 4.036.00.000,-

= Rp 7.063.000.000,-

NJOP tidak kena pajak : Rp 8.100.000,- (perda sumut, 2000)

NJOP untuk perhitungan PBB = (Rp 7.063.000.000,-) – (Rp 8.100.000,-)

= Rp 7.054.900.000,-

Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)

Nilai jual kena pajak 20 % x NJOP

= 0,2 x Rp 7.054.900.000,- = Rp 1.410.980.000,-

Pajak Bumi dan Bangunan terutang 0,5 % NKJP

Universitas Sumatera Utara


= 0,5 % x Rp 1.410.980.000,- = Rp 705.490.000,-

(Berdasarkan UU No. 21 tahun 1997 pasal 6 ayat 3, PP No. 48 tahun 1994 dan

Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1996).

Total biaya kas :

= gaji pegawai + gaji administrasi + biaya pemasaran + PBB

= Rp. 257.658.038.700,-

LE-4. Biaya Start Up

Biaya satart up diperkirakan 10 % dari modal investasi tetap (MIT)

= 0,1 x Rp 99.341.971.440,-

= Rp 9.934.197.144,-

LE-5. Piutang Dagang

Piutang dagang = (IP/12) x HPT

Dimana IP = jangka waktu kredit yang diberikan (0,02 bulan)

HPT = hasil penjualan produk tahun

Produksi Produk : 166.666,67 kg/jam Lampiran A

Harga jual : Rp. 2.450,00/kg PT. SOCI, 2007

Produksi Produk setahun :

166.666,67 kg/jam x 330 x 24 = 1.320.000.026 kg

Hasil penjualan Produk per tahun

= 1.320.000.026 kg x Rp. 2.450,00/kg

= Rp 3.234.000.000.000,-

Piutang dagang

Universitas Sumatera Utara


= 0,02 x Rp 3.234.000.000.000,-

= Rp 646.800.010.000,-

Sehingga total modal kerja (MK)

= Rp 3.481.028.393.000,-

Total modal investasi = modal investasi tetap + modal kerja

= Rp 99.341.971.440,- + Rp 3.481.028.393.000,-

= Rp 3.580.370.364.000,-

Modal ini berasal dari :

1. Modal sendiri

75 % dari total modal investasi = 0,75 x Rp 3.580.370.364.000,-

= Rp 2.685.277.773.000,-

2. Modal pinjaman Bank

25 % dari total modal investasi = 0,25 x Rp 3.580.370.364.000,-

= Rp 895.092.591.000,-

LE-6. Biaya Produksi Total/Total Cost

1. Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)

A. Gaji Tetap Karyawan

Gaji tetap karyawan adalah gaji tetap karyawan tiap bulan ditambah

dengan 3 bulan gaji sebagai tunjangan.

Gaji tetap karyawan pertahun = 15 x Rp 219.700.000,-

= Rp 3.295.500.000,-

Universitas Sumatera Utara


B. Bunga Pinjaman Bank

Bunga pinjaman bank diperkirakan 19 % dari pinjaman bank (Bank BNI

Cab. USU Medan, 2007)

= 0,19 x Rp 895.092.591.000,- = Rp 170.067.592.300,-

C. Depresiasi dan Amortisasi

Depresiais dihitung dengan garis lurus dengan harga akhir nol.

D = (P – L) / n

Dimana : D = Depresiasi per tahun

P = Harga awal peralatan

L = Harga akhir peralatan

n = Usia peralatan

Semua modal investasi langsung kecuali tanah, mengalami penyusutan

yang disebut depresiasi sedangkan modal investasi tidak langsung juga

mengalami penyusutan yang disebut amortisasi.

Biaya amortisasi diperkirakan 10 % dari MITTL :

= 0,1 x Rp 33.113.990.480,- = Rp 3.311.399.048,-

Universitas Sumatera Utara


Tabel. LE-9. Perkiraan Depresiasi

Komponen Biaya (Rp) Umur Depresiasi (Rp)


(tahun)
Bangunan 33.463.500.000 15 2.230.900.000
Peralatan 14.786.113.100 15 1.478.611.310
Instrumentasi dan Kontrol 1.478.611.310 10 147.861.131
Perpipaan 1.478.611.310 10 147.861.131
Instalasi Listrik 1.478.611.310 10 147.861.131
Inventaris Kantor 1.478.611.310 10 147.861.131
Sarana Transportasi 2.750.000.000 10 275.000.000
Sarana Insulasi 1.478.611.310 10 147.861.131
Perlengkapan Pemadam 1.478.611.310 10 147.861.131
Kebakaran dan Keamanan
TOTAL 2.795.966.781

Depresiasi dan amortisasi = Rp 2.795.966.781,- + 3.311.399.048,-

= Rp 6.107.365.829,-

D. Biaya Tetap Perawatan (Maintenance)

¾ Perawatan Mesin dan alat-alat proses

Diperkirakan 10 % dari harga alat terpasang

0,1 x Rp 14.786.113.100,- = Rp. 1.478.611.310,-

¾ Perawatan bangunan

Diperkirakan 10 % dari harga bangunan

= 0,1 x Rp 33.463.500.000,- = Rp 3.346.350.000,-

Universitas Sumatera Utara


¾ Perawatan kendaraan

Diperkirakan 10 % dari harga kendaraan

= 0,1 x Rp 2.750.000.000,- = Rp 275.000.000,-

Perawatan Instrumentasi dan Alat Kontol

Diperkirakan 10 % dari instrumentasi dan alat kontrol

= 0,1 x Rp 1.478.611.310,- = Rp 147.861.131,-

¾ Perawatan Perpipaan

Diperkirakan 10 % dari harga perpipaan

= 0,1 x Rp 1.478.611.310,- = Rp 147.861.131,-

¾ Perawatan Instalasi Listrik

Diperkirakan 10 % dari harga instalasi listrik

= 0,1 x Rp 1.478.611.310,- = Rp 147.861.131,-

¾ Perwatan Insulasi

Diperkirakan 10 % dari harga insulasi

= 0,1 x Rp 1.478.611.310,- = Rp 147.861.131,-

¾ Perawatan Inventaris Kantor

Diperkirakan 10 % dari harga inventaris kantor

= 0,1 x Rp 1.478.611.310,- = Rp 147.861.131,-

Universitas Sumatera Utara


¾ Perawatan Perlengkapan Pemadam Kebakaran dan Keamanan

Diperkirakan 10 % dari harga perlengkapan pemadam kebakaran dan

keamanan

= 0,1 x Rp 1.478.611.310,- = Rp 147.861.131,-

Total biaya tetap perawatan = Rp 11.669.917.470,-

Biaya tambahan (Plant Overhead Cost)

Diperkirakan 10% dari modal investasi tetap (MIT) (Timmerhaus,

1991).

= 0,1 x Rp 99.341.971.440,- = Rp 9.934.197.144,-

E. Biaya Tetap Administrasi Umum

Diperkirakan 10 % dari biaya gaji karyawan

= 0,1 x Rp 219.900.000,- = Rp 21.990.000,-

F. Biaya Tetap Pemasaran dan Distributor

Diperkirakan 20 % dari biaya tetap tambahan

= 0,2 x Rp 9.934.197.144,- = Rp 1.986.839.429,-

G. Biaya Tetap Laboratorium, Penelitian dan Pengembangan

Diperkirakan 20 % dari biaya tetap tambahan

= 0,2 x Rp 9.934.197.144,- = Rp 1.986.839.429,-

Universitas Sumatera Utara


H. Biaya Asuransi

™ Asuransi pabrik diperkirakan 10 % dari modal investasi tetap

= 0,1 x Rp 99.341.971.440,- = Rp 9.934.197.144,-

™ Asuransi karyawan diperkirakan 10 % dari gaji total karyawan

Diperkirakan 10 % dari biaya gaji karyawan

= 0,1 x Rp 219.900.000,- = Rp 21.990.000,-

Total asuransi = Rp. 9.956.187.144,-

I. Pajak Bumi dan Bangunan

Pajak bumi dan bangunan = Rp 705.490.000,-

Total Biaya Fixed Cost adalah : Rp 310.143.724.000,-

LD-7. Biaya Variabel / Variable Cost (VC)

A. Biaya Variabel Bahan Baku dan Utilitas

= Rp 2.567.636.147.000,-

B. Biaya Variabel Pemasaran

Diperkirakan 10 % dari biaya tetap pemasaran

= 0,1 x Rp 1.986.839.429,- = Rp 198.683.943,-

C. Biaya Variabel Perawatan

Diperkirakan 10 % dari biaya perawatan

= 0,1 x Rp 11.669.917.470,- = Rp 1.166.991.747,-

Universitas Sumatera Utara


D. Biaya Variabel Lainnya

Diperkirakan 20 % dari biaya tetap tambahan

= 0,10 x Rp 9.934.197.144,- = Rp 993.419.715,-

Total biaya variabel = Rp 2.569.995.242.000,-

Total biaya Produksi

= Fixed Cost + Variable Cost

= (Rp 310.143.724.000,-) + (Rp 2.569.995.242.000,-)

= Rp 2.880.138.966.000,-

LE-8. Perkiraan Laba / Rugi Usaha

A. Laba Sebelum Pajak = total penjualan - total biaya produksi

= (Rp 3.234.000.000.000,-) – (Rp 2.880.138.966.000,-)

= Rp 353.861.034.000,-

B. Pajak Penghasilan

Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Tahun 2000, tarif pajak

penghasilan adalah :

¾ Penghasilan s/d Rp 50.000.000,- : 10 %

¾ Penghasilan Rp 50.000.000,- s/d Rp 100.000.000,- : 15 %

¾ Penghasilan diatas Rp 100.000.000 : 30 %

Perincian pajak penghasilan (PPh) :

¾ 10 % x Rp 50.000.000,- = Rp. 5.000.000,-

¾ 15 % x (Rp 100.000.000 – Rp 50.000.000) = Rp. 7.500.000,-

¾ 30 % x (Rp 353.861.034.000 – Rp 100.000.000)

Universitas Sumatera Utara


= Rp 106.128.310.200,-

Total pajak penghasilan (PPh) adalah = Rp 106.140.810.200,-

C. Laba Setelah Pajak

¾ Laba setelah pajak = Laba sebelum pajak – pajak penghasilan

= Rp 353.861.034.000,- – Rp 106.140.810.200,-

= Rp 247.720.223.800,-

LE-9. Analisa Aspek Ekonomi

A Profit Margin (PM)

PM =
laba sebelum pajak
x 100 %
total penjualan

Rp 353.861.034.000,−
= x 100 % =10,94 %
Rp 3.234.000.000.000,−

B. Break Even Point (BEP)

BEP =
Biaya tetap
( total penjualan − biaya var iabel
x 100 %

Rp 310.143.724.000,−
=
[( Rp 3.234.000.000.000,−) − ( Rp 2.569.995.242.000,−)
x 100 %

= 46,71 %

Kapasitas produksi pada saat BEP :

¾ Produk = 0,467 x 1.320.000.026 kg = 616.546.370,8 kg

Total penjualan pada saat BEP :

¾ Produk = 616.546.370,8 kg x Rp 2.450/kg

= Rp 1.510.538.600.000,-

Universitas Sumatera Utara


C. Return on Investment (RoI)

RoI =
laba setelah pajak
x 100 %
pinjaman mod al

Rp 247.720.223.800,−
=
Rp 895.092.591.000,−
x 100 %

= 27,67 %

D. Pay Out Time (POT)

POT =
1
RoI

=
1
0,2767

= 3,61 tahun

E. Internal Rate of Return (IRR)

Untuk menentukan nilai IRR harus digambarkan jumlah pendapatan dan

pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh

cash flow diambil ketentuan sebagai berikut :

- Laba kotor diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 10 % tiap

tahun

- Masa pembangunan disebut tahun ke nol

- Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai pada tahun ke-

10

- Cash flow = laba sebelum pajak-pajak

Dari hasil perhitungan diperoleh IRR = 29,54 %

Universitas Sumatera Utara


3.500

3.000

BT (biaya tetap)
2.500 BV (biaya variabel)
BP (biaya produksi)
HP (hasil Penjualan)
Biaya (milyar rupiah)

2.000

1.500

1.000
BEP = 46,71 %

500

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas (%)
Gambar LE-1. Grafik BEP

Universitas Sumatera Utara


STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
PABRIK PEMBUATAN ASAM OLEAT DARI CPO

RUPS

Dewan Komisaris

General Manager

Manager Produksi Manager Teknik Manager Manager


Financial/marketing SDM/Umum

Kepala Kepala Kepala Kepala Bagian Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala
Bagian Bagian Bagian Maintenance Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian
Utilitas Proses Laboratorium & Listrik Instrumentasi Marketing Pembelian Personalia SDM Keamanan

Karyawan

Gambar 9.1 Struktur Organisasi Pabrik Pembuatan Asam Oleat dari CPO

IX-13
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai