OLEH
NOVI HERLIANTI
NIM : 025201032
produksi sebesar 4000 ton/hari dan beroperasi selama 330 hari dalam 1 tahun.
Serdang, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas areal pabrik 20.180 m2.
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengoperasian pabrik ini berjumlah 105
orang karyawan dengan bentuk badan usaha adalah Perseroan Terbatas (PT) dan
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi pabrik ini adalah sebagai berikut :
produksi sebesar 4000 ton/hari dan beroperasi selama 330 hari dalam 1 tahun.
Serdang, Propinsi Sumatera Utara, dengan luas areal pabrik 20.180 m2.
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengoperasian pabrik ini berjumlah 105
orang karyawan dengan bentuk badan usaha adalah Perseroan Terbatas (PT) dan
Hasil analisa terhadap aspek ekonomi pabrik ini adalah sebagai berikut :
PENDAHULUAN
Salah satu dari beberapa tanaman golongan Palm yang dapat menghasilkan
Asam Oleat adalah kelapa sawit (Elaeis Guinensis JACQ) yang terkenal terdiri dari
beberapa varitas, yaitu masuk dalam golongan subfamili Cocoidese. Buah kelapa
sawit terdiri dari kulit (Evocarp), serabut (Mesocarp), cangkang (Endocarp), dan inti
(Kernel).
Asam oleat dapat dihasilkan dari fraksinasi asam lemak yang diperoleh dari
hidrolisis lemak. Dalam industri asam oleat banyak digunakan sebagai surface
tahun ke tahun yang saat ini menempati urutan pertama produksi dunia. Sedangkan
daerah penanaman kelapa sawit di Indonesia adalah daerah Jawa Barat (Lebak dan
Tanggerang), Lampung, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh. Tanaman
kelapa sawit dikenal terdiri dari empat macam tipe atau varietas, yaitu tipe
Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis
dengan curah hujan 2000mm/tahun dan kisaran suhu 22° - 32°C. (sumber: Ketaren,
1986)
2000 1977,2
2001 2800,7
2002 3426,7
2003 3645,9
2004 3828,2
2005 4316,4
2006 4783,9
sehingga perlu dilakukan usaha – usaha di versifikasi produk minyak sawit seperti
Crude Palm Oil (CPO), Palm Kernel Oil (PKO), dan turunannya.
menurut status pengusahaan dari tahun ke tahun seperti pada tabel 1.2 di bawah ini.
Perkebunan
21,45 22,14 22,69 23,95 31,23 34,70
Rakyat
Perkebunan Besar
36,70 36,29 36,16 35,19 31,82 30,64
Negara
Perkebunan Besar
41,85 41,57 41,14 40,87 36,95 43,66
Swasta
dipisahkan terlebih dahulu menjadi asam lemak dan gliserol. Pemisahan ini dapat
cukup lama dan kwalitas asam lemak yang dihasilkan tidak baik, sedangkan
mempunyai kwalitas yang baik dengan waktu yang singkat namun membutuhkan
c. industri kosmetik;
2001 1615.296
2002 2713.512
2003 1187.94
2004 5062.8
2005 5951.172
asam oleat . Negara pengimport asam oleat adalah negara Jerman, Sanghai, dan
dalam negeri.
ke tahun, dimana asam oleat ini dapat dihasilkan dengan cara hidrolisis CPO pada
tekanan tinggi. Produksi CPO dalam negeri sangat memadai jika digunakan untuk
asam oleat, maka perlu didirikan suatu pabrik asam oleat dengan bahan baku CPO.
cukup tersedia dan mengantisipasi kebutuhan asam oleat dari ketergantungan dengan
Pembuatan asam oleat dari CPO ini menggunakan proses hidrolisis pada
tekanan tinggi untuk memisahkan asam lemak bebas dan gliserol. Untuk
mendapatkan kandungan asam oleat yang lebih tinggi diperlukan juga proses –
Ditinjau dari berbagai aspek antara lain : sumber bahan baku, transportasi,
Ada beberapa manfaat dan dampak positif yang dibutuhkan dari rancangan
devisa Negara
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu dari beberapa tanaman golongan Palm yang dapat menghasilkan
minyak adalah kelapa sawit (Elaeis Guinensis JACQ). kelapa sawit (Elaeis
Guinensis JACQ), merupakan komoditas non migas yang telah ditetapkan sebagai
salah satu komoditas yang dikembangkan menjadi produk lain untuk ekspor. Buah
kelapa sawit terdiri dari kulit (Evocarp), serabut (Mesocarp), cangkang (Endocarp),
hasil perkebunan yang paling penting dari Sumatera Utara saat ini antara lain adalah
kelapa sawit dan terdapat tiga Perkebunan Besar BUMN dan ratusan Perkebunan
Besar Swasta.
Utara mengalami peningkatan. Produksi kelapa sawit terus meningkat dari 2,2 juta
ton pada tahun 2001 menjadi sekitar 3,6 juta ton pada tahun 2005 (BPS, 2005).
Minyak kelapa sawit yang dihasilkan dari kulit kelapa sawit dinamakan
minyak sawit mentah (Crude Palm Oil). CPO ini mengandung sekitar 500 – 700
ppm karotin, dan merupakan bahan pangan terbesar. Minyak yang terdapat di alam
dibagi menjadi tiga golongan yaitu minyak mineral (Natural Oil), minyak nabati
pada hewani disebut sterol (Kolesterol) sedangkan pada tumbuhan (Fitosterol) yang
mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga umumnya berbentuk cair. Dimana
minyak dari nabati ini dapat di golongkan menjadi tiga golongan yaitu:
1. Drying oil, yang akan membentuk lapisan keras bila mengering di udara
misalnya minyak yang dapat digunakan untuk cat dan pernik, contoh minyak
2. Semi drying oil seperti minyak jagung, biji kapas dan minyak bunga
matahari
Sifat – sifat minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh ikatan kimia unsur C, dan
jumlah atom C yang membangun asam lemak tersebut, seadangkan sifat – sifat fisik
dipengaruhi oleh sifat – sifat kimianya. Minyak sawit merupakan gliserida yang
terdiri dari berbagai asam lemak, sedangkan titik cair gliserida tersebut tergantung
pada kejenuhan asam. Semakin jenuh asam lemaknya semakin tinggi titk cair dari
minyak sawit tersebut. Minyak sawit murni mempunyai titik cair 24,4°C - 40°C dan
komposisi CPO dan PKO dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:
(%)
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam oleat ini adalah dari
minyak sawit mentah. Kelapa sawit dewasa ini sedang dibudidayakan secara besar-
besaran oleh pemerintah. Adapun sifat-sifat kimia dan fisika CPO adalah sebagai
berikut :
Sifat Kimia
• C14 = 40-52
• C16 = 14-18
• C18 = 7-9
• C18F1 = 1-3
• C18F2 = 11-19
• C18F3 = 1 maks
g. Bersifat hidrolisis
Sifat Fisika
Asam lemak adalah senyawa organik yang merupakan penyusun lemak dan
minyak, baik nabati maupun hewani. Untuk mengkonversi atau mengubah minyak
Asam oleat dapat dihasilkan dari fraksinasi asam lemak yang diperoleh dari
proses pengubahan minyak menjadi asam lemak. Dalam hal ini proses yang
CH2 O C R CH2OH
CH O C R + 3H2O CH OH + 3 RCOOH
CH2 O C R CH2OH
Asam oleat dapat dihasilkan dari fraksinasi asam lemak yang diperoleh dari
hidrolisis lemak. Dalam industri asam oleat banyak digunakan sebagai surface
active, emulsifier, dan dalam produk-produk kosmetika. Sifat-sifat fisika dan kimia
Sifat Fisika
h. Tidak berwarna
Sifat Kimia
a. Rumus = C18H34O2
(sumber : Daniel,1982)
Pada prinsipnya pembuatan asam oleat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air, dan resin. Biasanya proses ini
dilakukan dengan dehidrasi gum atau kotoran lain, supaya bahan tersebut lebih
(centrifusi). Caranya ialah dengan memasukkan uap air panas ke dalam minyak
disusul dengan pengaliran air dan selanjutnya di sentrifisi sehingga bagian lender
kimia yang dapat menyerap air misalnya asam mineral pekat atau garam dapur
(NaCl). Suhu minyak pada waktu proses centrifusi berpisah antara 32-50 0C, dan
pada suhu tersebut kekentalan minyak akan berkurang sehingga gum mudah terpisah
Minyak sawit mentah merupakan bahan baku pembuatan asam oleat. Asam
oleat dihasilkan melalui proses hidrolisis asam lemak dari minyak sawit mentah
dalam Splitting, proses ini dilakukan secara kontinu dan berlawanan arah pada
temperatur dan tekanan tinggi, sehingga menghasilkan asam lemak dan gliserin yang
berupa/sweet water. Sistem berlawanan arah terjadi pada temperatur 240 0C dan
tekanan 47-49 atm (Bailey,1964). Minyak dipompakan dari bagian menara kira-kira
Perbandingan antara minyak dan air yang direaksikan adalah 40-50 % berat minyak
minyak sehingga mencapai hidrolisis yang sempurna. Sistem yang kontinu dan
berlawanan arah dengan temperatur dan tekanan tinggi dan akan menghasilkan
derajat hidrolisis yang tinggi. Keuntungan dari pemakaian proses hidrolisis ini
adalah proses pemisahan asam lemak dengan gliserol lebih murni, sedangkan
kerugiannya asam lemak terhidrolisis masih mengandung air dengan kandungan air
dilakukan fraksinasi asam lemak yang merupakan hasil hidrolisis minyak sawit
Fraksinasi kering adalah suatu proses fraksinasi yang dilakukan didasarkan oleh
berat molekul dan komposisi dari suatu material. Proses ini lebih murah
agent) atau disebut juga proses hydrophilization atau detergent proses. Hasil
adalah aseton. Proses ini lebih mahal dibandingkan denagan proses fraksinasi
Proses fraksinasi ini merupakan suatu proses fraksinasi yang didasarkan kepada
titik didih dari suatu zat / bahan sehingga dihasilkan suatu produk dengan
cukup tinggi, namun proses produksi lebih cepat dan kemurniannya lebih tinggi.
asam oleat yang diinginkan lebih kurang 98% sehingga asam oleat yang dihasilkan
bersifat murni.
SAWIT MENTAH
Tangki bahan baku CPO yang dibeli dari luar dipompakan ketangki bahan
baku yang dirancang sesuai dengan kapasitas dari asam oleat. Di dalam tangki ini
Proses degumming terjadi di separator dengan suhu 300C dan tekanan 1,013
bar. Proses degumming adalah tahap yang meliputi proses penghilangan lendir dan
getah-getah dengan penambahan bahan H3PO4 = 1 % dari bahan baku CPO. Bahan
baku ini kemudian dipompakan ke tangki splitting (SP-01) dengan suhu 80 0C.
Proses ini dilakukan dengan cara dehidrasi gum agar bahan tersebut lebih mudah
terpisah dari CPO, caranya ialah dengan memasukkan uap air panas ke dalam
sawit mentah . reaksi hidrolisis minyak sawit mentah dapat dituliskan sebagi berikut
CH2 O C R CH2OH
CH O C R + 3H2O CH OH + 3 RCOOH
CH2 O C R CH2OH
Lemak masuk pada temperatur 750C dari dasar menara. Sedangkan air masuk
dari bagian atas menara. Perbandingan air masuk adalah 40-50% berat dari lemak.
Tekanan splitting 50-55 atm dengan temperatur 225 0C, reaksi berlangsung secara
Pada splitting terbentuk dua produk yaitu produk atas yang mempunyai titik
didih tinggi menghasilkan asam lemak, sedangkan produk bawah yang mempunyai
titik didih rendah akan menghasilkan gliserol. Asam lemak yang keluar dari splitting
akan mengalir ke kolom flash tank pada tekanan 58,5 bar, sedangkan gliserol yang
Bailey,1982).
Produk yang keluar dari splitting, kemudian mengalir ke flash tank asam
lemak. Pada splitting produk yang keluar pada tekanan sangat tinggi, maka pada
flash tank tekanan tersebut akan diturunkan, air yang ada akan diuapkan. Kondisi
proses ini diekspansikan dari tekanan 1,013 bar dan suhu 225 0C, komposisi yang
keluar dari splitting adalah asam miristat, asam palmitat, asam stearat, asam oleat.
Kolom fraksinasi-01 untuk pemisahan asam lemak antara fraksi berat dan
fraksi ringan berdasarkan titik didih. Asam lemak yang berasal dari flash tank akan
tekanan 1 atm. Pada kolom fraksinasi-01 ini akan dipisahkan asam lemak antara
fraksi ringan yaitu asam miristat, asam palmitat, H2O dan asam stearat sebagai
produk atas dan fraksi berat yaitu asam stearat, asam oleat sebagai produk bawah.
Produk atas sebagai fraksiringan pada fase uap akan dikondensasikan pada unit
02). Sedangkan produk bawah sebagai fraksi berat akan dipompakan ke fraksinasi-
asam oleat sebagai fraksi berat atau sebagai produk bawah. Umpan dari bagian
dipanaskan pada suhu 225 0C dan tekanan 1 atm. Pada kolom fraksinasi-02 ini akan
dipisahkan asam oleat sebagi fraksi ringan yaitu asam stearat dan asam oleat di
produk atas dan asam palmitat sebagai fraksi berat yaitu asam oleat di produk
bawah. Produk atas sebagai fraksi ringan pada fase uap akan dikondensasikan pada
(T-04). Sedangkan produk bawah sebagai fraksi berat akan diturunkan suhunya
asam oleat(T-03).
Asam oleat yang berbentuk cair dengan suhu 2600C sebelum dipompakan ke
tangki produk didinginkan di cooler. Titik beku dari CPO adalah 20-260C, maka
temperatur tangki adalah 300C lebih tinggi dari titik bekunya. Tangki asam oleat
dirancang dari stainless steel yang tahan korosi. Asam oleat yang dihasilkan dari
kolom fraksinasi-02 dengan kemurnian 98% yang siap untuk dipasarkan atau dapat
NERACA BAHAN
26 31 33
As. Oleat 163.333,34 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 1.666,67
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67
H2O 333,40 316,73 16,67
TOTAL 167.000,08 167.000,08
24 25 26
As. Oleat 163.333,34 - 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 - 1.666,67
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38 -
As. Linoleat 1.666,67 - 1.666,67
H2O 1.667,00 1.333,60 333,40
TOTAL 242.172,06 242.172,06
17 18 19
As. Oleat 163.333,34 163.333,34 -
As. Stearat 1.666,67 1.666,67 -
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38 -
As. Miristat 4.810,09 - 4.810,09
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67 -
H2O 8.335,00 1.667,00 6.668,00
TOTAL 253.650,15 253.650,15
13 15 16
As. Oleat 163.333,34 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 1.666,67
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38
As. Miristat 4.810,09 4.810,09
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67
H2O 27.783,33 19.448,33 8.335,00
TOTAL 281.433,48 281.433,48
10 12 13 14
CPO 265.369,36 2.647,49
As. Lemak 245.315,15
Gliserol 27.323,10
H2O 16.813,80 11.599,53 27.783,33
TOTAL 303.069,07 303.069,07
5 7 8 9
CPO 265.369,36 265.369,36
Imp 18.204,33 18.204,33
H2O 18.575,85 1.762,05 16.813,80
TOTAL 302.149,54 302.149,54
NERACA ENERGI/PANAS
TOTAL 11.258,74
TOTAL 123.846,15
TOTAL -326,14
TOTAL -577,27
TOTAL 70.561,91
TOTAL 707.178,44
(kJ/mol.K) (K)
TOTAL 484.036,27
(kJ/mol.K) (K)
TOTAL 1.105.239,43
(kJ/mol.K) (K)
TOTAL 361.141,85
(kJ/mol.K) (K)
TOTAL 377.192,59
TOTAL 29.053,58
TOTAL 708,58
TOTAL 158.173,87
TOTAL 3.857,90
TOTAL 946.829,01
TOTAL 8.001,61
SPESIFIKASI PERALATAN
Jumlah : 10 Unit
Spesifikasi :
alas datar.
Volume : 6.213,96 m3
Diameter : 68,91 m
Tinggi : 120,59 m
Jumlah : 1 Unit
Spesifikasi :
ellipsoidal,alas datar
Volume : 7.806,29 m
tinggi : 135,.17 m
Jumlah : 6 Unit
Spesifikasi :
alas datar
Volume : 9.883,34 m3
Diameter : 86,91 m
Tinggi : 152,09 m
Jumlah : 4 Unit
Spesifikasi :
Volume : 29,59 m3
Diameter : 3,20 m
Tinggi : 6,40 m
Jumlah : 1 Unit
Spesifikasi :
Volume : 60,71 m3
Diameter : 6,49 m
Tinggi : 12,97 m
Jumlah : 1 Unit
Spesifikasi :
ID : 25 inchi
Baffle :6
Passes :1
Pada Tube :
OD : ¾ in, 18 BWG
Passes :2
Jumlah : 2 Unit
Spesifikasi :
Pada Shell :
ID : 25 in
Baffle :6
Passes :1
Pada Tube :
OD : ¾ in, 18 BWG
Passes :2
(memurnikan CPO)
Spesifikasi :
Ellipsoidal.
Volume : 63,06 m3
Diameter : 6,62 m
Tinggi : 13,24 m
Jumlah : 1 Unit
Spesifikasi :
Ellipsoidal.
Volume : 60,61 m3
Diameter : 6,49 m
Tinggi : 12,97 m
Jumlah : 1 Unit
Spesifikasi :
Ellipsoidal.
Volume : 57,29 m3
Diameter : 6,31 m
Tinggi : 12,61 m
Effisiensi motor : 75 %
Effisiensi pompa : 80 %
6.1 INSTRUMENTASI
besar variabel yang ada sehingga dapat diperoleh suatu harga yang diinginkan. Dengan
Fungsi Instrumentasi:
1. Indikator
Indikator adalah suatu alat yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar
• Recorder
Recorder adalah alat yang dapat membaca atau mencatat variabel – variabel secara
• Controller
Controller adalah suatu alat yang dapat mengontrol dan mengatur kondisi proses
Pada umumnya alat ini dikombinasikan dengan alat antara lain, alat indikator dan
valve.
instrument dihubungkan dengan control otomatis dan pengontrolan dipusatkan pada suatu
Pada proses industri kimia ada beberapa nilai variabel – variabel tertentu yang
harus dikontrol dengan menggunakan alat – alat ukur atau instrument untuk
mempertahankan agar proses tersebut tetap berada pada kondisi yang diinginkan dan
Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitf terhadap adanya perubahan
temperatur, tekanan, laju alir maupun level ( tinggi ) fluida. Perubahan ini
merupakan sinyal pada proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen
pengontrolan.
sumber agar perubahan – perubahan proses tersebut sama dengan nilai set point (
nilai yang diinginkan ). Dengan demikian elemen ini dapat segera memperkecil
Elemen akhir merupakan elemen yang akan merubah masukan yang keluar dari
elemen pengontrol ke dalam proses sehingga variabel yang akan di ukur berada
pada pertimbangan ekonomi dan sistem peralatan itu sendiri. Pengendalian secara
otomatis adalah pengendalian yang dilakukan dengan pengaturan instrumen pada kondisi
tertentu, bila terjadi penyimpangan variabel yang di kontrol, maka instrumen akan
bekerja sendiri untuk mengembalikan variabel pada kondisi semula. Instrumen ini
bekerja sebagai pengontrol. Pengendalian secara semi otomatis adalah pengendalian yang
mencatat perubahan – perubahan yang terjadi pada variabel – variabel yang dikontrol.
1) Variabel utama, terdiri dari suhu, tekanan, laju alir, level cairan;
tangki air.
itu aspek ini harus di perhatikan secara serius dan terpadu. Untuk maksud tersebut perlu
di perhatikan cara pengendalian keselamatan kerja dan keamanan pabrik pada saat
Untuk menjamin adanya keselamatan kerja maka dalam perancangan pabrik perlu
• Adanya penerangan yang cukup dan sistem pertukaran adara yang baik;
• Jarak antara mesin - mesin dan antara lain harus cukup luas;
• Setiap mesin dan peralatan lainnya harus dilengkapi alat pencegah kebakaran;
• Tanda - tanda pengamatan harus dipasang pada setiap tempat yang berbahaya.
Pada pabrik pembuatan Asam Oleat, usaha – usaha pencegahan terhadap bahaya -
Peralatan pabrik yang berupa bejana atau tangki, dibuat man - hole dan
Fier hydrant ditempatkan pada jarak 100 m, didaerah storage, proses dan
perkantoran
Fire water spinkler dipasang pada daerah peralatan yang beroperasi pada
suhu tinggi
kebocoran gas
• Sepatu pengaman ;
• Masker udara ;
• Pelindung mata ;
• Sarung tangan.
Adapun hal - hal yang perlu diperhatikan terhadap keselamatan kerja pada bahaya
listrik adalah :
• Setiap instalasi dan alat - alat listrik harus diamankan dengan pemakaian
dilakukan perbaikan ;
adalah :
dilokasi pabrik ;
dan mulut ;
• alat - alat dipasang dengan penahan yang cukup berat, untuk mencegah
• Sistem ruang gerak karyawan dibuat cukup lebar dan tidak menghambat ;
kepada atasan ;
diperlukan ;
menimbulkan bahaya ;
terjadi yaitu :
Untuk kebakaran yang terjadi pada bahan berpijar seperti kayu, arang,
kertas dan bahan berserat. Air ini dapat disemprotkan dalam bentuk kabut.
Sebagai sember air biasanya digunakan air tanah yang dialirkan melalui
pipa – pipa yang dipasang pada instalasi tertentu sekitar areal pabrik. Air
instalasi listrik sendiri, sehingga tidak terganggu apabila aliran listrik pada
c) yang digunakan berbentuk cair dan mengalir dari beberapa tabung gas
Instalasi ini digunakan untuk kebakaran dalam ruang tertutup, seperti pada
Busa yang bertekanan yang keluar dari alat pemadam kebakaran akan
Debu pemadam cocok digunakan untuk kebakaran yang berupa lidah api,
kelancaran operasi. Mengingat pentingnya utilitas ini, maka segala sarana dan
rancangan Pembuatan Asam Oleat dari Crude Palm Oil (CPO) dengan Kapasitas
2. Kebutuhan air
4. Kebutuhan listrik
Adapun kebutuhan uap pada pabrik Pembuatan Asam Oleat dari Crude Palm Oil
Faktor keamanan,
= 19.331,70 kg/hari
Kebutuhan air pada Pra rancangan pabrik Pembuatan Asam Oleat dari
Crude Palm Oil (CPO) ini mencakup kebutuhan air umpan ketel, proses,
setelah diproses di water cooling tower. Selama proses sirkulasi terjadi kehilangan
akibat penguapan, blow down dan selama pengaliran, sehingga penambahan air
segar sebanyak :
Wm = We + Wd + Wb (Perry,1997)
We
S −1
Wb = (Perry,1997)
Dimana :
(Perry, 1997)
Densitas (ρ) air 996,53 kg/m3 pada suhu 250C dan tekanan 1 atm
429.277,68 kg/hari
Wc = 3
= 430,77 m3/hari
996,53 kg/m
Maka :
9,15 m 3 /hari
5 −1
Wb = = 2,29 m3/hari
= 12.258,85 kg/hari
= 30.668,83 kg/hari
Maka,
Kebutuhan total air domestik adalah 105 orang x 10 liter/jam per orang
air.
Kebutuhan air untuk Pra rancangan Pabrik Pembuatan Asam Oleat dari
Crude Palm Oil (CPO) ini diperoleh dari air bawah tanah. Kualitas air dapat
Tabel 7.5. Kandungan Bahan Kimia dalam Air Bawah Tanah di KIM II Medan
dengan keperluan. Pengolahan air pada pabrik ini terdiri dari beberapa tahap,
yaitu:
1. Pengendapan
tanpa bantuan bahan kimia. Ukuran partikel yang mengendap ini berkisar antara
= 803.718,41 kg/hari
Volume,
ρ
m 803.718,41 kg/hari
= = 3
= 806,52 m3/hari
996,53 kg / m
= 967,82 m3/hari
Sehingga, volume :
= p x l x t = l3
967,82 = l3 ⇒ l = 31,11 m
2. Klarifikasi
alum, Al2(SO4)3, dan soda abu, Na2CO3. Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan.
jumlah air yang diolah (Hammer, 1979). Berdasarkan jumlah alkalinitas untuk
= 46,61 kg/hari
= 24,71 kg/hari
3. Filtrasi
filter). Sand filter ini berfungsi unuk menyaring kotoran/flok yang masih
lapisan, yaitu :
Pada bagian bawah sand filter dilengkapi dengan strainer agar air
menembus celah-celah pasir secara merata. Daya saring sand filter akan
1987). Dari penyaring ini, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan
ke berbagai pemakaian air. Untuk air umpan ketel masih diperlukan lagi
dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air agar syarat air minum
dapat terpenuhi. Klor yang digunakan biasanya dalam bentuk kaporit CaClO2.
2 x10 −6 x 25.111,80
Kebutuhan kaporit = = 0,17 kg/hari
0,3
4. Demineralisasi
Air untuk umpan ketel harus air murni dan bebas dari garam-garam
sebagai berikut,
air yang dipakai. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca2+
dan Mg2+ yang larut dalam air dengan kation hidrogen dari resin. Resin
(Baron, 1982).
Untuk regenerasi resin agar aktif kembali, digunakan H2SO4 dengan reaksi
sebagai berikut :
= 2,15 kgrain/hari
= 0,001 kgrain/hari
= 0,13 kgrain/hari
= 0,009 kgrain/hari
= 0,002 kgrain/hari
= 2,29 kgrain/hari
= 168.835,81 kg
Waktu regenerasi,
168.835,81 kg
=
3.866,34 kg / hr
= 43,67 hari
5 ft 3 x 2,3838 kg / ft 3
=
43,67 hr
= 0,27 kg/hari
dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan merk R-
Dari tabel 7.5 diperoleh anion yang terkandung dalam air PAM KIM II
= 0,004 kgrain/hari
= 0,003 kgrain/hari
= 0,00002 kgrain/hari
= 0,24 kgrain/hari
= 0,02 kgrain/hari
= 0,27 kgrain/hari
ion (ion exchanger) untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya.
5 ft 3 x 20 kgrain / ft 3 x3.866,34 kg / hr
=
0,27 kgrain / hr
= 1.431.977,78 kg
Waktu regenerasi,
1.431.977,78 kg
=
3.866,34 kg / hr
= 370,37 hari
5 ft 3 x 4,5 lb / ft 3
=
370,37 hr
5. Dearasi
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar
ion (ion exchanger) sebelum dikirimkan sebagai umpan ketel. Air hasil
deaerator.
Pada deaerator ini air dipanaskan hingga 90oC sehingga gas-gas yang
terlarut dalam air seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas CO2 dapat
besar antara umpan air dengan suhu didalam ketel sehingga beban ketel dapat
dikurangi.
Jumlah = 2 unit (1 unit dipakai untuk operasi normal dan 1 untuk cadangan)
Bahan bakar yang digunakan untuk boiler (ketel) dan pembangkit tenaga
(generator) adalah minyak solar, karena minyak solar mempunyai nilai bakar yang
tinggi.
231,5657 l / jam
Kebutuhan solar = = 260,1862 kg/jam
0,89 kg / l
= 33.418.787,12 kkal/hari
= 2.062.888,09 Btu/jam
= Qk / Nb
= 4.035,92 kg / hari
44.558.382,82 kkal / hari
=
11.040,45 kkal / kg
= 7.557,90 l / hari
4.035,92 kg / hari
=
0,89 kg / lx0,6
Tekanan : 1 atm
Jumlah : 1 buah
Tekanan : 1 atm
Jumlah : 1 buah
Tekanan : 1 atm
Jumlah : 1 buah
Tekanan : 1 atm
Jumlah : 1 buah
Tekanan : 1 atm
Jumlah : 1 buah
sempurna.
Jumlah : 1 buah
Tekanan : 1 atm
Jumlah : 1 buah
Jumlah : 1 buah
Jumlah : 1 unit
Daya = 0,7897 hp
Dimensi menara,
Panjang = 2 x lebar,
Lebar = tinggi
Z Dearator (DE-01)
Fungsi : memanaskan air yang dipergunakan untuk air umpan boiler dan
Jumlah : 1 unit
Z Boiler (B-01)
Fungsi : memanaskan air hingga menjadi steam sebagai media pemanas
Z Pompa (P-01)
Fungsi : Mengalirkan air ke bak penampungan
Daya, = 1,4881 hp
Z Pompa (P-02)
Fungsi : Mengalirkan air dari bak penampungan ke klarifier
Daya = 0,6948 hp
Daya = 1,2457 hp
Z Pompa (P-04)
Fungsi : Mengalirkan air sand filter ke menara air
Daya = 1,5889 hp
Z Pompa (P-05)
Fungsi : Mengalirkan air KE ke AE
Daya = 0,0887 hp
Z Pompa (P-06)
Fungsi : Mengalirkan air dari AE ke dearator
Daya = 0,1872 hp
Z Pompa (P-07)
Fungsi : Mengalirkan air dari cooling tower ke VLS dan VSC
= 1,6901 ft/s
Daya = 0,0191 hp
Susunan peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan diagram alir proses
dan kelangsungan dari industri tersebut, baik pada masa produksi maupun pada
masa yang akan datang. Hal ini berpengaruh terhadap faktor produksi dan distri
busi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan yang tepat mengenai lokasi pabrik
Berdasarkan faktor tersebut, maka unit pembuatan Asam oleat dari CPO
a. Bahan Baku
b. Pemasaran produk
akan datang.
dituju.
- Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan
harganya terjangkau.
c. Transportasi
sumber bahan baku serta telah tersedia jalan darat yang cukup baik sebagai
sarana transfortasi.
d. Kebutuhan air
Kebutuhan air berguna untuk proses, saranaa utilitas, dan keperluan rumah
tangga.
e. Tenaga kerja
berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta dari medan, yang tersedia dari
Tanah yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan dalam
harga yang terjangkau karena jauh dari pusat kota dan perkampungan
penduduk.
relatif stabil.
Tata letak pabrik adalah suatu perencanaan dan pengintegrasian aliran dari
yang efisien dan efektif antara operator peralatan, dan gerakan material dari bahan
dalam posisi yang efisien dan dengan melihat pada faktor-faktor sebagai berikut :
g. Fleksibilitas.
Jadi penyusunan tata letak peralatan proses, tata letak bangunan dan lain -
lain akan berpengaruh secara langsung pada industri modal, biaya produksi,
keuntungan
Seperti :
Perincian luas tanah yang di pakai secara tepat dan efisien untuk peralatan
pabrik ini tidak dapat dilakukan dengan hanya mengukur luas lahan / tanah
tersedia untuk tiap – tiap unit peralatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
dibuat bertingkat.
Untuk mengatasi hal diatas maka sesuai dengan rancangan pabrik, maka
dibentuk suatu tim khusus yang bertugas mengevakuasi penggunaan luas tanah
sesuai dengan kondisi dan kapasitas yang dirancang. Secara garis besar luas lokasi
untuk pembangunan dan fasilitas lainnya dapat diperinci seperti terlihat dalam
tabel 8.1.
1 Pos keamanan 50
3 Kantor 800
4 Taman 330
5 Kantin 125
6 Klinik 75
7 Musholla 800
11 Laboratorium 130
13 Bengkel 300
Total 20.180
Luas tanah seluruhnya untuk mendirikan pabrik pembuatan Asam Oleat adalah
Masalah organisasi merupakan hal yang penting di dalam perusahaan, hal ini
harus menjadi hal yang mutlak. Tanpa manajemen yang efektif dan efisien tidak
akan ada organisasi yang berhasil cukup lama. Dengan adanya manajemen yang
teratur baik dari kinerja sumber daya manusia maupun terhadap fasilitas yang ada
Perkataan organisasi berasal dari kata lain “organum” yang dapat berarti alat,
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. Dari pendapat ahli yang
dikemukakan di atas dapat diambil arti dari kata organisasi, yaitu kelompok orang
yang secara sadar bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menekankan
Dari pendapat ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil arti dari kata
organisasi, yaitu kelompok orang yang secara sadar bekerjasama untuk mencapai
Secara ringkas, ada tiga unsur utama dalam organisasi, yaitu (Sutarto,2002):
Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tanggung
Ciri dari organisasi garis adalah organisasi masih kecil, jumlah karyawan
sedikit, pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan spesialisasi kerja belum
begitu tinggi.
Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada di atas satu
tangan.
Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang
mengenal.
Seluruh kegiatan dalam organisasi terlalu bergantung kepada satu orang sehingga
kalau seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan berwenang memberi komando
kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut.
fungsinya
koordinasi.
Dapat digunakan oleh setiap organisasi yang besar, apapun tujuannya, betapa pun
Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah diambil, karena adanya staf ahli.
sukar diharapkan.
organisasi fungsionil dan bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan keburukan
dari bentuk organisasi ini merupakan perpaduan dari bentuk organisasi yang
dikombinasikan (Siagian,1992).
Dari uraian di atas dapat diketahui kebaikan dan keburukan dari beberapa
bentuk organisasi. Setelah mempertimbangkan baik dan buruknya maka pada Pra
organisasi dan hubungan sosial atau manajemen keseluruhan. Hal ini disebabkan
oleh aktivitas yang terdapat dalam suatu perusahaan atau suatu pabrik diatur oleh
tugas dan fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan dari
pengertian bahwa manajemen itu diartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan
daya manusia untuk mencapai tujuan (criteria) yang telah ditetapkan (Siagian,1992).
Manajer ini berfungsi atau bertugas untuk mengawasi dan mengontrol agar
manajemen dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ketetapan yang digariskan
7. Berjiwa besar.
perusahaan itu secara terus-menerus, maka harus dipilih bentuk perusahaan apa yang
harus didirikan agar tujuan itu tercapai. Bentuk-bentuk badan usaha yang ada dalam
1. Perusahaan Perorangan
3. Persekutuan Komanditer
4. Perseroan Terbatas
5. Koperasi
6. Perusahaan Negara
7. Perusahaan Daerah
Bentuk badan usaha dalam Pra-rancangan Pabrik Pembuatan Etanol ini yang
kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan
1. Mudah mendapatkan modal, yaitu dari bank maupun dengan menjual saham
perusahaan.
2. Adanya tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang
masing-masing.
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan minimal satu kali dalam setahun.
Bila ada sesuatu hal, RUPS dapat dilakukan secara mendadak sesuai dengan jumlah
forum. RUPS dihadiri oleh pemilik saham, Dewan Komisaris dan General manager.
suatu sidang.
Dewan Komisaris dipilih dalam RUPS untuk mewakili para pemegang saham
kepada RUPS.
kebijaksanaan RUPS.
pada perusahaan.
Produksi.
SDM/Umum dibantu oleh tiga kepala bagian, yaitu kepala bagian personalia, kepala
dibantu oleh tiga kepala bagian, yaitu kepala bagian proses, kepala bagian
oleh dua kepala bagian, yaitu kepala bagian instrumentasi dan kepala bagian
segala kegiatan pembelian bahan baku, bahan penolong, dan segala keperluan
perusahaan.
karyawan.
Jumlah tenaga kerja pada pabrik pembuatan etanol ini direncanakan sebanyak
102 orang (tidak termasuk dewan komisaris). Status tenaga kerja pada perusahaan ini
dibagi atas:
dibutuhkan susunan tenaga kerja seperti pada susunan struktur organisasi. Adapun
jumlah tenaga kerja beserta tingkat pendidikan yang disyaratkan dapat dilihat pada
Sekretaris 1 D3/Sekretaris
Jumlah 105 -
Pabrik pembuatan etanol ini direncanakan beroperasi 300 hari per tahun
secara kontinu 24 jam sehari. Berdasarkan pengaturan jam kerja, karyawan dapat
Jam kerja karyawan non-shift ditetapkan 44 jam per minggu dan jam kerja
Senin – Kamis
Jum’at
Sabtu
misalnya bagian produksi, utilitas, kamar listrik (genset), keamanan, dan lain-
Jam kerja bergiliran berlaku bagi karyawan. Untuk memenuhi kebutuhan pabrik,
setiap karyawan shift dibagi menjadi empat regu dimana tiga regu kerja dan satu
REGU HARI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Besarnya gaji dan fasilitas kesejahteraan tenaga kerja tergantung pada tingkat
pendidikan, jumlah jam kerja dan resiko kerja. Untuk mendapatkan hasil kerja yang
maksimal dari setiap tenaga kerja diperlukan dukungan fasilitas yang memadai.
pekerjaan.
ANALISA EKONOMI
perlu juga dilakukan analisa terhadap ekonomi dan pembiayaannya. Dari hasil
diambil untuk pengarahan secara tepat. Suatu rancangan pabrik dianggap layak
menentukan layak tidaknya suatu pabrik didirikan dan tingkat pendapatan yang
Modal investasi adalah seluruh modal untuk mendirikan pabrik dan mulai
terdiri dari:
Modal Investasi tetap adalah segala biaya yang diperlukan untuk membeli
peralatan dan fasilitas pabrik yang digunakan pada saat pabrik beroperasi dan
biaya pasa saat pendirian pabrik. Modal investasi tetap ini terdiri dari:
Investment (IFCI), yaitu modal yang diperlukan pada saat pendirian pabrik
meliputi:
1 Tanah 6.356.700.000
2 Bangunan 33.463.500.000
TOTAL 113.293.826.497
Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk memulai usaha sampai
jumlahnya tergantung pada jenis usaha. Alokasi kas meliputi gaji pegawai,
Piutang dagang adalah biaya yang harus dibayar sesuai dengan nilai penjualan
yang dikreditkan. Besarnya dihitung berdasarkan lamanya kredit dan nilai jual
Kas 4.886.552.000
Start Up 13.595.259.180
Total 388.265.593.202.060
= Rp113.293.826.497,- + Rp 388.265.593.202.060,-
= Rp 388.378.887.028.557,-
= 0,6 x Rp 388.378.887.028.557,-.
= Rp 233.027.332.217.134,-
= 0,4 x Rp 388.378.887.028.557,-.
= Rp 155.351.554.811.423 ,-
Biaya produksi total merupakan semua biaya yang digunakan selama pabrik
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung pada jumlah
produksi, meliputi:
- Gaji karyawan
- Biaya tambahan
- Biaya asuransi
Total 29.564.217.605.220
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada jumlah produksi.
b. Biaya pemasaran
c. Biaya perawatan
d. Biaya lainnya
Total 279.348.940.973.535
= Rp 308.913.158.578.755,-
PM = 29,083 %
Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik pada saat hasil
penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak
BEP = 18,921 %
maka pabrik tidak layak untuk didirikan. Dari perhitungan diperoleh BEP =
ROI = 22,8 %
tersebut adalah:
Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 22,8 %, sehingga pabrik yang akan
Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu
penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada
Dari harga di atas dapat dilihat bahwa seluruh modal investasi akan kembali
besarnya sama.
Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku, maka pabrik
akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga riil yang berlaku maka
Brown, G.G., “Unit Operation”, Modern Asia Edition, John Wiley and Sons, New
York, 1960.
Brownell, L.E., and Young, E.H., “Process Equipment Design”, Willy Eastern
Evans, FL., “Equipment Design Handbook for Refineries and Chemical Plant”,
Foust, Alan S., “Process of Unit Operation”, John Wiley and Sons, New York,
1979.
Geankoplis, Chistie J., “Transport Process, Momentum, Heat and Mass”, Allyn
New York,1996.
1965.
1986.
1971.
1982..
Maskew Gordon, 1968. “Water and Waste Water Engineering”. New York: John
Nalco, “The Nalco Water Handbook”, McGraw-Hill Company, Inc., New York,
1982.
Reklaitis, G.V., “Introduction to Material and Energy Balance”, John Wiley and
Siagian, Sondang P., “Fungsi-fungsi Manajerial”, Offset Radar Jaya, Jakarta, 1992.
2002.
Timmerhauss, K.D. dan Peter, M.S., 2004. “Plant Design and Economic for
Pra rancangan Pabrik Pembuatan Asam Oleat dari CPO dengan Kapasitas
berikut :
Asam Stearat/C18 = 1%
Air/H2O = 0,01%
Asam Miristat/C14 = 2%
Asam Stearat/C18 = 4%
Asam Linoleat = 9%
Air = 18 kg/kmol
= 1.666,67 kg/jam
= 163.333,34 kg/jam
= 1.666,67 kg/jam
= 316,73 kg/jam
26 31 33
As. Oleat 163.333,34 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 1.666,67
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67
H2O 333,40 316,73 16,67
TOTAL 167.000,08 167.000,08
As. Palmitat
H2O
25
As. Palmitat
As. Oleat 24 KF-02
As. Stearat 2250C
As. Linoleat 1 atm
H2O
26 As. Oleat
As. Stearat
As. Linoleat
H2O
Diasumsikan H2O yang keluar bersama produk atas dari Kolom Fraksinasi 02
= 1.666,67 kg/jam
= 1.666,67 kg/jam
333,40 kg / jam
F24 Air/H2O = = 1.667,00 kg/jam
0,20
= 1.333,60 kg/jam
F25 Asam Palmitat = 43% x (F26 Asam Stearat + F26 Asam Oleat + F26 Asam
F19 Asam Miristat = 2% x (F26 Asam Stearat + F26 Asam Oleat + F26 Asam
= 73.838,38 kg/jam
24 25 26
As. Oleat 163.333,34 - 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 - 1.666,67
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38 -
As. Linoleat 1.666,67 - 1.666,67
H2O 1.667,00 1.333,60 333,40
TOTAL 242.172,06 242.172,06
As. Miristat
H2O
19
As. Miristat
As. Palmitat 17
As. Oleat KF-01
As. Stearat
As. Linoleat
H2O As. Oleat
18 As. Stearat
As. Linoleat
As. Palmitat
H2O
= 1.666,67 kg/jam
= 163.333,34 kg/jam
= 1.666,67 kg/jam
= 73.838,38 kg/jam
1.667,00 kg / jam
F17 Air/H2O = = 8.335,00 kg/jam
0,20
= 6.668,00 kg/jam
F19 Asam Miristat = 2% x (F26 Asam Stearat + F26 Asam Oleat + F26 Asam
= 4.810,09 kg/jam
17 18 19
As. Oleat 163.333,34 163.333,34 -
As. Stearat 1.666,67 1.666,67 -
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38 -
As. Miristat 4.810,09 - 4.810,09
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67 -
H2O 8.335,00 1.667,00 6.668,00
TOTAL 253.650,15 253.650,15
= 163.333,34 kg/jam
= 1.666,67 kg/jam
= 73.838,38 kg/jam
= 4.810,09 kg/jam
8.335,00 kg / jam
F13 Air/H2O = = 27.783,33 kg/jam
0,30
= 19.448,33 kg/jam
13 15 16
As. Oleat 163.333,34 163.333,34
As. Stearat 1.666,67 1.666,67
As. Palmitat 73.838,38 73.838,38
As. Miristat 4.810,09 4.810,09
As. Linoleat 1.666,67 1.666,67
H2O 27.783,33 19.448,33 8.335,00
TOTAL 281.433,48 281.433,48
H20
12 As. Oleat
As. Stearat
CPO 10 13 As. Palmitat
SP-01
H20 As. Miristat
As. Linoleat
14 H20
CPO
Gliserol
Didalam splitting terjadi reaksi menghasilkan asam lemak dan gliserol, trigliserida
terkonversi 99%.
Reaksi :
4.810,09 kg / jam
Asam Miristat/C14 = = 21,06 kmol/jam
228,36 kg / kmol
73.838,38 kg / jam
Asam Palmitat/C16 = = 287,96 kmol/jam
256,42 kg / kmol
1.667,67 kg / jam
Asam Stearat/C18 = = 5,86 kmol/jam
284,47 kg / kmol
163.333,34 kg / jam
Asam Oleat/C18F1 = = 578,27 kmol/jam
282,45 kg / kmol
1.667,67 kg / jam
Asam Linoleat = = 5,95 kmol/jam
280,44 kg / kmol
Jumlah mol Asam Lemak = mol. As. Miristat + mol As. Palmitat + mol As.
= 899,10 kg/jam
1 1
= x mol Asam Lemak = x 899,10 kmol/jam
3 3
= 299,70 kmol/jam
− τ reak tan
F trigliserida x X reak tan
Persamaan laju reaksi (r) =
299,70 x99%
− (−1)
=
= 296,70 kmol/jam
= 16.183,80 kg/jam
Ntrigliserida14 = Ntrigliserida10 – r
= 2.647,49 kg/jam
= 265.369,36 kg/jam
Ngliserol14 =r
= 27.323,10 kg/jam
10 12 13 14
CPO 265.369,36 2.647,49
As. Lemak 245.315,15
Gliserol 27.323,10
H2O 16.813,80 11.599,53 27.783,33
TOTAL 303.069,07 303.069,07
H20
CPO 5 9 CPO
S-01
Imp H20
Imp
H20
Ntrigliserida/CPO9 = Ntrigliserida/CPO5
= 265.369,36kg/jam
7 kg CPO
NH2O7 = x 265.369,36 kg CPO = 18.575,85 kg/jam
100 kg H 2 O
= 1.762,05 kg/jam
98 kg CPO
NImp8 = x18.575,85 kg CPO = 18.204,33 kg/jam
100 kg H 2 O
5 7 8 9
CPO 265.369,36 265.369,36
Imp 18.204,33 18.204,33
H2O 18.575,85 1.762,05 16.813,80
TOTAL 302.149,54 302.149,54
NERACA ENERGI
TOTAL 11.258,74
TOTAL 123.846,15
dQ = Qout – Qin
= (123.846,15 – 11.258,74) kJ
= 112.587,41 kJ/jam
steam yang masuk pada suhu 2750C; 58,5 bar, besar entalpi ( ΔH ) steam adalah
2.786,5 kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 1500C; 4,8 bar dengan
dQ
H steam − H kondensat
m =
112.587,41
2.786,5 − 634,82
=
= 52,32 kg/jam
TOTAL -326,14
TOTAL -577,27
TOTAL 70.561,91
TOTAL 707.178,44
dQ
= r. HR 298 + (Qout-Qin)
dt
= 636.691,62 kJ/jam
masuk pada suhu 2750C; 58,5 bar, besar entalpi (H) steam adalah 2.786,5 kJ/kg.
Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 1500C; 4,8 bar dengan besar entalpi
dQ
H steam − H kondensat
m =
636.691,62
2.786,5 − 634,82
=
= 295,90 kg/jam
(kJ/mol.K) (K)
TOTAL 484.036,27
(kJ/mol.K) (K)
TOTAL 1.105.239,43
dQ = Qout – Qin
= (1.105.239,43 – 484.036,27) kJ
= 621.203,16 kJ/jam
steam yang masuk masuk pada suhu 2750C; 58,5 bar, besar entalpi (H) steam
adalah 2.786,5 kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 1500C; 4,8 bar
dQ
H steam − H kondensat
m =
621.203,16
2.786,5 − 634,82
= = 288,71 kg/jam
TOTAL 361.141,85
TOTAL 377.192,59
= (377.192,59 – 361.141,85) kJ
= 16.050,75 kJ/jam
steam yang masuk masuk pada suhu 2750C; 58,5 bar, besar entalpi (H) steam
adalah 2.795,7 kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 1500C; 4,8 bar
dQ
H steam − H kondensat
m =
16.050,75
2.786,5 − 634,82
=
= 7,46 kg/jam
TOTAL 29.053,58
TOTAL 708,58
dQ = Qout – Qin
= (708,58 – 29.053,58) kJ
= -28.344,99 kJ/jam
Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 300C (303 K), 1 atm
dan keluar pada temperatur 450C (318 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K
(Perry, 1997).
Q = n x Cp x dT
Q - 28.344,99
75,24 x(303 − 318)
n = = = 25,11 kmol
Cp.dT
m = n x BM
TOTAL 158.173,87
TOTAL 3.857,90
dQ = Qout – Qin
= (3.857,90 – 158.173,87) kJ
= -154.315,97 kJ/jam
Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 300C (303 K), 1 atm
dan keluar pada temperatur 450C (318 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K
(Perry, 1997).
Q = n x Cp x dT
Q - 154.315,97
75,24 x(303 − 318)
n = = = 136,73 kmol
Cp.dT
m = n x BM
TOTAL 946.829,01
TOTAL 8.001,61
dQ = Qout – Qin
= (8.001,61 – 946.829,01) kJ
= -938.827,39 kJ/jam
Digunakan air pendingin dengan temperatur masuk 300C (303 K), 1 atm
dan keluar pada temperatur 450C (318 K), 1 atm. Cp air = 75,24 Joule/mol.K
(Perry, 1997).
Q = n x Cp x dT
Q - 938.827,39
75,24 x(303 − 318)
n = = = 831,85 kmol
Cp.dT
m = n x BM
SPESIFIKASI PERALATAN
Jumlah : 10 Unit
Spesifikasi :
datar.
3. Volume :
m
ρ= = 0,92 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 57,50 lb/ft3
v
= 51.783,02 m3
Vt = Vt (1 + fk)
62.139,62 3
Maka volume masing-masing tangki adalah m = 6.213,96 m3.
10
4. Diameter :
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1⎡ ⎛ 3 ⎞⎤ 3
π .D 2 .Hs = ⎢π .D 2 .⎜ D ⎟⎥ = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4⎣ ⎝ 2 ⎠⎦ 8
Vs =
4
π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
6.213,96 m3 = 1,3084 D3
D = 3
4.749,28 m 3 = 68,91 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 68,91 = 103,36 m
2 2
Tinggi tutup,
1 1
Hh = x D = x 68,91 = 17,23 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x6.213,96
Hc = = = 114,87 m
3,14 x68,912
6. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 57,50(376,87 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 150,09
144 144
= 164,78 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
197,74 x68,91x12
12.650 x0,85 − 0,6 x68,91
t= + (0,0125x10)
t = 15,26 in + 0,125 in
= 15,34 in
Jumlah : 1 Unit
Spesifikasi :
datar.
3. Volume :
m
ρ= = 0,74 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 46,57 lb/ft3
v
ρ
m
Vt =( )xt
= 6.505,24 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1⎡ ⎛ 3 ⎞⎤ 3
π .D 2 .Hs = ⎢π .D 2 .⎜ D ⎟⎥ = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4⎣ ⎝ 2 ⎠⎦ 8
Vs =
4
π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
7.806,29 m3 = 1,3084 D3
7.806,29
D3 = = 5.966,29 m3
1,3084
D = 3
5.966,29 m 3 = 77,24 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 77,24 = 115,86 m
2 2
Tinggi tutup,
1 1
Hh = x D = x 77,24 = 19,31 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x7.806,29
Hc = = = 128,74 m
3,14 x77,24 2
6. Tekanan :
Tekanan desain,
= 150,97 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 15,77 in + 0,125 in
= 15,90 in
Spesifikasi :
3. Volume :
Karena ada 3 buah tangki dengan volume yang berbeda, maka digunakan
volume tangki yang paling besar yaitu volume pada tangki T-05.
m
ρ= = 0,85 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 53,07 lb/ft3
v
ρ
m
Vt =( )xt
= 32.944,47 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1⎡ ⎛ 3 ⎞⎤ 3
π .D 2 .Hs = ⎢π .D 2 .⎜ D ⎟⎥ = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4⎣ ⎝ 2 ⎠⎦ 8
Vs =
4
π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
9.883,34 m3 = 1,3084 D3
9.883,34
D3 = = 7.553,76 m3
1,3084
D = 3
7.553,76 m 3 = 86,91 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 86,91 = 130,36 m
2 2
Tinggi tutup,
πxD 2
4 xVc 4 x9.883,34
Hc = = = 144,86m
3,14 x86,912
6. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 53,07(475,27 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 174,79
144 144
= 189,48 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 22,34 in + 0,125 in
= 22,46 in
Spesifikasi :
3. Volume :
m
ρ= = 0,92 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 57,50 lb/ft3
v
= 24,66 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
14,79 m3 = 1,4393 D3
14,79
D3 = = 10,27 m3
1,4393
D = 3 10,27 m 3 = 3,20 m
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 3,20 = 4,80 m
2 2
1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 3,20) = 1,60 m
4 4
πxD
4 xVc 4 x14,79
Hc = = = 5,88 m
2
3,14 x3,20 2
6. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 57,50(19,32 − 1)
Pdesain = Poperasi + = 14,696 + = 14,696 + 7,31
144 144
= 22,01 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxDx12
12.750 x0,85 − 0,6 xP
t=
26,41x3,20 x12
12.750 x0,85 − 0,6 x 26,41
t= + (0,0125x10)
t = 0,09 in + 0,125 in
= 0,22 in
Tube,
Direncanakan pipa yang dipakai sebagai aliran steam adalah pipa dengan
1965) :
• OD = 1,65 in = 0,1375 ft
• ID = 1,380 in = 0,115 ft
dQ
U D xΔT
A=
Dimana :
Sehingga,
603.464,84
A = = 26,82 ft2
100 x 225,00
Atot 26,82
L = = = 61,65 ft
Aft 0,435
61,65
Jumlah lilitan pipa = = 2,67 lilitan ≈ 3, 00 lilitan
23,11
Jumlah : 1 Unit
Spesifikasi :
ellipsoidal.
3. Volume :
m
ρ= = 0,89 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 55,39 lb/ft3
v
ρ
m
Vt =( )xt
= 50,59 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
60,71 m3 = 1,4393 D3
60,71
D3 = = 42,18 m3
1,4393
D = 3 42,18 m 3 = 6,49 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 6,49 = 9,73 m
2 2
1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 6,49) = 3,24 m
4 4
πxD
4 xVc 4 x 60,71
Hc = = = 11,92 m
2
3,14 x6,49 2
6. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 55,39(39,18 − 1)
Pdesain = Poperasi + = 14,696 + = 14,696 + 14,68
144 144
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxDx12
12.650 x0,85 − 0,6 xP
t=
t = 0,25 in + 0,125 in
= 0,38 in
Spesifikasi :
2. Jumlah : 1 Unit
(Q) = Wh.Cp. Δ T
= - 38.033.156,39 Btu/hr
Q
Cp.ΔT
Massa air pendingin (mc) yang dibutuhkan =
= 2.535.543,76 lb/hr
Menghitung LMTD
T2 = 300C = 87,600F
t2 = 450C = 102,60F
(T 1 − t 2) − (T 2 − t1)
ln (T 1 − t 2 ) − (T 2 − t1)
(Kern, 1965)
Menghitung Δ t :
(T 1 − T 2) = (317,60 − 87,60) = 15,33
(t 2 − t1) (102,60 − 87,60)
R=
FT = 0,6 Δ t = FT x LMTD
Δ t = 23,890F
Pressure Drop
Δ Pt =
f .Gt 2 .L.n Jumlah cross, (N + 1 ) = 12.L/B
5,22.1010.D.s.θt
0,0007 x(2.413,21) x 20 x 2
= 12 x 16/6
2 = 32
=
5,22 x1010 x0,0543x1x1 Ds = ID/12 = 8/12 = 0,6667 ft
Δ Pt = 0,011 psi
f .Gs 2 .Ds.( N + 1)
Δ Pr = Δ Ps =
5,22.1010.De.S .θs
4.n v 2 62,5
. .
hio.ho
hio + ho
Uc =
275,4048 x103,82
275,4048 + 103,82
=
Uc = 75,39 Btu/hr.ft2.0F
= 301,59 kkal/hr.m2.0C
UD = koefisien koreksi
2.535.543,76
=
1.620 x 23,89
= 65,51 Btu/hr.ft2.0F
= 262,06 kkal/hr.m20C
Rd = Faktor pengotoran
Uc − UD
Rd =
UcxUD
75,39 − 65,51
=
75,39 x65,51
= 0,02 ft2.0F.hr/Btu
Spesifikasi :
2. Jumlah : 2 Unit
(Q) = Wh.Cp. Δ T
= -14.915.173,50 Btu/hr
= 994.344,90 lb/hr
Menghitung LMTD
T2 = 300C = 87,600F
t2 = 450C = 102,60F
(T 1 − t 2) − (T 2 − t1)
ln (T 1 − t 2 ) − (T 2 − t1)
(Kern, 1965)
Menghitung Δ t :
(T 1 − T 2) = (287,60 − 87,6) = 13,33
(t 2 − t1) (102,60 − 87,60)
R=
FT = 0,6 Δ t = FT x LMTD
= 0,6 x 34,90
Δ t = 20,940F
Δ Pt =
f .Gt 2 .L.n Jumlah cross, (N + 1 ) = 12.L/B
5,22.1010.D.s.θt
0,0007 x(2.413,21) x 20 x 2
= 12 x 16/6
2 = 32
=
5,22 x1010 x0,0543x1x1 Ds = ID/12 = 8/12 = 0,6667 ft
Δ Pt = 0,011 psi
f .Gs 2 .Ds.( N + 1)
Δ Pr = Δ Ps =
5,22.1010.De.S .θs
4.n v 2 62,5
. .
hio.ho
hio + ho
Uc =
275,4048 x103,82
275,4048 + 103,82
=
Uc = 75,39 Btu/hr.ft2.0F
= 301,59 kkal/hr.m2.0C
UD = koefisien koreksi
→ A = 45 x 20 x 1,8
Q
A.Δt
UD =
994.344,90
=
1.620 x 23,89
= 102,77 kkal/hr.m20C
Rd = Faktor pengotoran
Uc − UD
Rd =
UcxUD
75,39 − 25,69
=
75,39 x 25,69
= 0,02 ft2.0F.hr/Btu
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
3. Volume :
m
ρ= = 0,92 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 57,50 lb/ft3
v
Direncanakan dibuat tangki sebanyak 1 unit dan waktu tinggal 10 menit maka :
ρ
m
Vt =( )xt
= 52,55 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
63,06 m3 = 1,4393 D3
63,06
D3 = = 43,81 m3
1,4393
D = 3 43,81 m 3 = 6,62 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 6,62 = 9,93 m
2 2
1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 6,62) = 3,31 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x63,06
Hc = = = 12,13 m
3,14 x6,62 2
5. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 57,50(39,79 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 15,49
144 144
= 30,19 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,27 in + 0,125 in
= 0,39 in
asam lemak.
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
ellipsoidal.
3. Volume :
m
ρ= = 0,96 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 60,21 lb/ft3
v
Direncanakan dibuat tangki sebanyak 1 unit dan waktu tinggal 10 menit maka :
ρ
m
Vt =( )xt
= 50,51 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan alas dan tutup berbentuk
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
60,61 m3 = 1,4393 D3
60,61
D3 = = 42,11 m3
1,4393
D = 3 42,11 m 3 = 6,49 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 6,49 = 9,73 m
2 2
1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 6,49) = 3,24 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x60,61
Hc = = = 11,89 m
3,14 x6,49 2
5. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 60,21(39,03 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 15,90
144 144
= 30,59 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,27 in + 0,125 in
= 0,39 in
Jumlah : 2 buah
Spesifikasi :
ellipsoidal.
3. Volume :
Tabel LC-8. Komponen Bahan Yang Terdapat Pada Tangki Kolom Fraksinasi
m
ρ= = 0,85 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 52,85 lb/ft3
v
Direncanakan dibuat tangki sebanyak 1 unit dan waktu tinggal 10 menit maka :
ρ
m
Vt =( )xt
= 47,74 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
57,29 m3 = 1,4393 D3
57,29
D3 = = 39,81 m3
1,4393
D = 3 39,81 m 3 = 6,31 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 6,31 = 9,46 m
2 2
1 1
Hh =2x( x D) =2x( x 6,31) = 3,15 m
4 4
5. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 52,85(37,94 − 1)
Pdesain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 13,56
144 144
= 28,25 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
33,91x6,31x12
12.650 x0,85 − 0,6 x33,91
t= + (0,0125x10)
t = 0,24 in + 0,125 in
= 0,36 in
= 173,66 lb/s
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
ρ
F 173,66 lb / s
Q = =
50,57 lb / ft 3
= 3,43 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (3,43)0,45(50,57)0,13
= 11,31 in
Q 3,43 ft 3 / s
V = =
A 0,79 ft 2
Bilangan Reynold,
= 28.670,26
sebagai berikut :
L2 = 1 x 13 x 0,79 ft = 10,27 ft
L3 = 3 x 30 x 0,79 ft = 71,10 ft
L5 = 1 x 47 x 0,79 ft = 37,13 ft
= 163,25 ft
Friksi (Σf),
= 0,91 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
-25,00 + W = 0,91
Daya,
WfxQxρ 25,91x3,43x50,57
Ws = =
550 550
= 8,17 hp
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
= 2,9691 kg/hari
3. Volume Tangki
Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah
berbentuk datar.
Dimana,
Maka,
π
Vt = x D2 x H
4
π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,2734 =
4
0,2734 = 1,1775 D3
0,2734
D = 3 = 0,6146 m = 2,0165 ft
1,1775
3
H = x 0,6146 m = 0,9219 m = 3,0246 ft
2
4. Tekanan
Tekanan desain,
74,57(3,0246 − 1)
P desain = 14,696 + = 15,7426 psi
144
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,0354 in + 0,125 in
= 0,1604 in
Pengaduk (agitator),
Daya Pengaduk,
Bilangan Reynold,
Da 2 xNxρ
μ
NRe =
Da 5 xNpxN 3 xρ
P =
32,17 x550
η
P 0,000007
Pmotor = = = 0,000009 hp
0,80
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
= 1,5736 kg/hari
Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah
berbentuk datar.
47,208
= = 0,1156 m3
0,3 x1.360,94
Dimana,
Maka,
π
Vt = x D2 x H
4
π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,1272 =
4
0,1272 = 1,1775 D3
0,1272
D = 3 = 0,4756 m = 1,5605 ft
1,1775
3
H = x 0,4756 m = 0,7134 m = 2,3405 ft
2
4. Tekanan
Tekanan desain,
84,96(2,3405 − 1)
P desain = 14,696 + = 15,4869 psi
144
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,0269 in + 0,125 in
= 0,1519 in
Pengaduk (agitator),
Daya Pengaduk,
Da 2 xNxρ
μ
NRe =
Da 5 xNpxN 3 xρ
P =
32,17 x550
η
P 0,000032
Pmotor = = = 0,000023 hp
0,80
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
= 0,3948 kg/hari
• Densitas = 1.834 kg/m3 = 114,5 lb/ft3 (pada suhu 270C, tekanan 1 atm)
(Perry, 1997)
3. Volume Tangki
Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah
berbentuk datar.
11,844
= = 0,0196 m3
0,33x1.834
Dimana,
Maka,
π
Vt = x D2 x H
4
π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,0245 =
4
0,0245 = 1,1775 D3
0,0245
D = 3 = 0,2749 m = 0,9019 ft
1,1775
3
H = x 0,2749 m = 0,4123 m = 1,3528 ft
2
Tekanan desain,
114,5(1,3528 − 1)
P desain = 14,696 + = 14,9765 psi
144
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,0151 in + 0,125 in
= 0,14 in
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
= 6,4967 kg/hari
3. Volume Tangki
Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah
berbentuk datar.
194,901
= = 0,2564 m3
0,5 x1.520,26
Dimana,
Maka,
π
Vt = x D2 x H
4
π ⎛3 ⎞
x D2 x ⎜ D ⎟
⎝2 ⎠
0,3205 =
4
0,3205 = 1,1775 D3
3
H = x 0,6481 m = 0,9721 m = 3,1894 ft
2
4. Tekanan
Tekanan desain,
94,91(3,1894 − 1)
P desain = 14,696 + = 16,1390 psi
144
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,0383 in + 0,125 in
= 0,1633 in
Jumlah : 1 buah
= 0,220 kg/hari
• Densitas = 1.560 kg/m3 = 97,39 lb/ft3 (pada suhu 270C, tekanan 1 atm)
(Perry, 1997)
3. Volume Tangki
Tangki yang dipakai adalah silinder tegak dengan tutup atas dan bawah
berbentuk datar.
6,6
= = 0,0141 m3
0,3x1.560
Dimana,
Maka,
π
Vt = x D2 x H
4
0,0169 = 1,1775 D3
0,0169
D = 3 = 0,2431 m = 0,7977 ft
1,1775
3
H = x 0,2431 m = 0,3646 m = 1,1963 ft
2
4. Tekanan
Tekanan desain,
97,39(1,1963 − 1)
P desain = 14,696 + = 14,8288 psi
144
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,0132 in + 0,125 in
= 0,1382 in
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
= 51.191,0569 kg/hari
Volume,
ρ
m 51.191,0569 kg/hari
= = 3
= 51,3693 m3/hari
996,53 kg / m
= 61,46432 m3/hari
Sehingga, volume :
= p x l x t = l3
61,6432 = l3 ⇒ l = 3,9503 m
Maka,
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
2,9691
= 0,0086 kmol/hari
342
BM Al(OH)3 = 78 kg/kmol
0,0172
= 0,0002 kg/hari
78
•
0,0002
Volume Na2CO3 = = 8,2 x 10-8 m3
2.420
•
0,0002
Volume Al(OH)3 = = 7,3 x 10-8 m3
2.710
•
0,0004
Denssitas partikel = −7
= 2.564,1025 kg/m3 = 2,5641 gr/liter
1,56 x10
D 2 x( ρ s − ρ ) g
18μ
Ut = (Ulrich, 1984)
Dimana,
⎛ CxKxm ⎞
⎜ ⎟
0 , 25
D = ⎝ 2 ⎠
(Brown, 1978)
12
Dimana,
lb/hari)
D = diameter klarifier, ft
⎛ 112.340,3161x995 x1,5 ⎞
⎜ ⎟
0 , 25
D = ⎝ 2 ⎠ = 7,9739 ft
12
Tinggi konis,
5. Waktu Pengendapan
=
Hx30,48 11,9609 x30,48
t = = 2,0794 jam
U t x3600 0,0487 x3600
6. Daya Klarifier
= 2,6471 hp
P = P operasi + ρgh
= 14,7473 psi
Maka,
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,1313 in + 0,125 in
= 0,2563 in
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
o Lapisan II antrasit
3. Volume tangki
Volume air,
112.755,6319
= = 1.812,7915 ft3
62,2
Volume tangki,
Volume = ¼ π x D2 x H = ½ π x D3
997,0353 = ½ π x D3
2 x997,0353
D = 3 = 8,5955 ft = 2,6199 m
3,14
4. Tekanan
P = P operasi + ρgh
= 22,0646 psi
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,2119 in + 0,125 in
= 0,3369 in
Fungsi : menampung air untuk didistribusikan sebagai air domestik dan air
umpan ketel
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
51.191,0569
= = 51,4018 m3
995,9
Volume = ¼ π x D2 x H = 1,1775 x D3
14,1355 = 1,1775 x D3
14,1355
D = 3 = 2,2869 m = 7,5029 ft
1,1775
3
H = x 2,2869 m = 3,4303 m = 11,2543 ft
2
Volume air,
Dari tabel 12-4. NaLDo, 1958 diperoleh ukuran tangki sebagai berikut :
a. Diameter tangki : 5 ft
Resin
Volume tangki,
= 239,1029 ft3
Volume tangki,
Vt = ¼ π D2Hs
= 14,6203 ft
286,9235 x 4
Hs =
3,14 x 5 2
Hh = ¼ D
Hh = ¼ (5) = 1,25 ft
P hidrostatik = ρ g h
= 6,8474 psi
995,9 x 9,8 x 4,8373
=
6894,745
Tekanan desain,
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
21,5434 x5 x12
12.650 x0,85 − 0,6 x 21,5434
t= + (0,0125x10)
t = 0,1203 in + 0,125 in
= 0,245 in
Volume air,
Dari tabel 12-4 NaLDo, 1958 diperoleh ukuran tangki sebagai berikut :
a. Diameter tangki : 5 ft
Regenerasi
Volume tangki,
= 209,7029 ft3
Volume tangki,
Vt = ¼ π D2Hs
= 12,8226 ft
251,6435 x 4
Hs =
3,14 x 5 2
Hh = ¼ D
Hh = ¼ (5) = 1,25 ft
P hidrostatik = ρ g h
Tekanan desain,
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
20,7678 x5 x12
12.650 x0,85 − 0,6 x 20,7678
t= + (0,0125x10)
t = 0,1160 in + 0,125 in
= 0,241 in
Jumlah : 1 unit
Laju alir massa air pendingin bekas = 89.137,401 kg/hari = 196.733,4267 lb/hari
Dari fig. 12-14. Perry, 1997 diperoleh konsentrasi air 0,75 gpm/ft2
89.137,401
= = 89,6847 m3/hari = 0,0623 m3/menit
995,9
= 16,4528 gpm
19,7434
= = 26,3245 ft2
0,75
Diambil performance menara pendingin 90%, dari fig. 12-15. Perry, 1997
Dimensi menara,
Panjang = 2 x lebar,
Lebar = tinggi
Maka,
V =pxlxt
= 2 x l3
89,6847 = 2 x l3
Sehingga,
Panjang = 7,1055 m
Tinggi = 3,5527 m
Fungsi : memanaskan air yang dipergunakan untuk air umpan boiler dan
Jumlah : 1 unit
Laju volumetrik,
5.581,2942
Q = = 5,6043 m3/hari
995,9
= m.c.∆T
Volume silinder,
π D3
Vh = = 0,2616 D 3
12
VD = Vs + Vh
9,8075
D= 3 = 1,6398 m
2,2241
Uap
Asap
Ketel Uap
Bahan Bakar
Q
U D x ΔT
A=
A = Ni x a” x L
(Kern, 1965)
Ni = jumlah tube
= 98,0373 ft 2
3.423.069,074 Btu / jam
350 Btu / jam. ft . F x (293,76 − 194) F
A = 2 0 0
Digunakan OD tube = 1 in
L = 20 ft
A” = 0,2618 ft2/ft
Jumlah tube,
98,0373 ft 2
Ni = = 18,7237
0,2618 ft 2 / ft x 20 ft
Daya boiler,
= 9,8037 hp
= 31,2336 lb/s
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
ρ
F 31,2336 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3
= 0,502 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13
= 4,8936 in
Q 0,502
V = =
A 0,2007
= 2,5012 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 14.040,6113
sebagai berikut :
L2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft
L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft
L5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft
= 99,1712 ft
Friksi (Σf),
= 0,3243 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
-25,888 + W = 0,3243
Daya,
= 1,4881 hp
= 31,2336 lb/s
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
ρ
F 31,2336 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3
= 0,502 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13
= 4,8936 in
Q 0,502
V = =
A 0,2007
= 2,5012 ft/s
Bilangan Reynold,
= 14.040,6113
sebagai berikut :
L2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft
L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft
L5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft
= 85,2441 ft
= 0,2788 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
-11,9609 + W = 0,2788
Daya,
= 0,6948 hp
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
ρ
F 31,2336 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3
= 0,502 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13
= 4,8936 in
Q 0,502
V = =
A 0,2007
= 2,5012 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 14.040,6113
sebagai berikut :
L2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft
L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft
L5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft
= 94,9158 ft
Friksi (Σf),
= 0,3104 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
-21,6326 + W = 0,3104
Daya,
= 1,2457 hp
= 31,2336 lb/s
Densitas,
Kecepatan aliran,
ρ
F 31,2336 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3
= 0,502 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13
= 4,8936 in
Q 0,502
V = =
A 0,2007
= 2,5012 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 14.040,6113
sebagai berikut :
L2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft
L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft
L5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft
= 100,9412 ft
Friksi (Σf),
= 0,3301 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernouli
-27,658 + W = 0,3301
Daya,
= 1,5889 hp
= 3,4179 lb/s
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
= 0,0549 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,0549)0,45(62,2)0,13
= 1,8082 in
Q 0,0549
V = =
A 0,0233
= 2,3562 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 4.277,4796
sebagai berikut :
L2 = 1 x 13 x 0,1722 ft = 2,2386 ft
L3 = 3 x 30 x 0,1722 ft = 15,498 ft
L5 = 1 x 47 x 0,1722 ft = 8,0934 ft
= 44,2076 ft
Friksi (Σf),
= 0,2215 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
-14,0726 + W = 0,2215
= 0,0887 hp
= 3,4179 lb/s
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
ρ
F 3,4179 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3
= 0,0549 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,0549)0,45(62,2)0,13
= 1,8082 in
Q 0,0549
V = =
A 0,0233
= 2,3562 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 4.277,4796
sebagai berikut :
L2 = 1 x 13 x 0,1722 ft = 2,2386 ft
L3 = 3 x 30 x 0,1722 ft = 15,498 ft
L5 = 1 x 47 x 0,1722 ft = 8,0934 ft
= 59,9889 ft
Friksi (Σf),
= 0,3006 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
-29,8539 + W = 0,3006
Daya,
= 0,1872 hp
= 1,4949 lb/s
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
ρ
F 1,4949 lb / s
Q = =
62,2 lb / ft 3
= 0,024 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,024)0,45(62,2)0,13
= 1,2463 in
Q 0,024
V = =
A 0,0142
= 1,6901 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 2.391,1883
sebagai berikut :
L2 = 1 x 13 x 0,1342 ft = 1,7446 ft
L3 = 3 x 30 x 0,1342 ft = 12,078 ft
= 30,3734 ft
Friksi (Σf),
= 0,1407 ft.lbf/lbm
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
-6,8884 + W = 0,1407
Daya,
= 0,0191 hp
Harga tanah untuk lokasi pabrik diperkirakan Rp. 300.000 /m2 (KIM, 2007)
= Rp. 6.054.000.000,-
1991).
= Rp. 302.700.000,-
= Rp. 6.356.700.000,-
Cx = Cy(X2/X1)m(Ix/Iy) (Timmerhaus,1991)
Dimana :
”Chemical Engineering Plant Cost Index” dengan basis indeks pada tahun 2002
sebesar 1.116,9 (Timmerhaus, 2004). Untuk mencari indeks harga pada tahun
y =
∑ yi = 6.544,2 = 1.090,7
n 6
x =
∑ xi = 15 = 2,5
n 6
y = a + b x = 1.064,1857 + (10,6057 x)
Umumnya untuk harga faktor eksponen (m) diluar tabel diatas dapat
Jumlah : 10 unit
Pada X1 = 10.000 m3
Cy = US $ 31.000,-
Ix = 1.116,9
Iy = 1.170,24
m = 0,57
⎛x ⎞ ⎛ Ix ⎞
Cx = Cy ⎜⎜ 2 ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
m
⎝ x1 ⎠ ⎝ Iy ⎠
⎛ 6.213,96 ⎞ ⎛ 1.116,90 ⎞
= US $ 31.000 ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
0 , 57
⎝ 10.000 ⎠ ⎝ 1.170,24 ⎠
= US $ 22.559,06
= Rp. 215.439.055
Dengan cara yang sama, harga alat lain dapat dilihat pada tabel LE-4.
= Rp 14.786.113.100,-
= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-
= Rp 1.478.611.310,-
1.5.Biaya Perpipaan
(Timmerhaus, 1991).
= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-
= Rp 1.478.611.310,-
1.6.Biaya Insulasi
(Timmerhaus, 1991).
= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-
= Rp 1.478.611.310,-
(Timmerhaus, 1991).
= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-
= Rp 1.478.611.310,-
= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-
= Rp 1.478.611.310,-
= 0,1 x Rp 14.786.113.100,-
= Rp 1.478.611.310,-
= Rp 87.149.097.306,-
2.1.Pra Investasi
= 0,1 x Rp 87.149.097.306,-
= Rp 8.714.909.731,-
2.2.Engineering
(Timmerhaus 1991).
= Rp 6.622.798.096,-
2.3.Supervisi
= 0,1 x Rp 66.227.980.960,-
= Rp 6.622.798.096,-
2.4.Biaya Kontraktor
= 0,1 x Rp 66.227.980.960,-
= Rp 6.622.798.096,-
= 0,1 x Rp 66.227.980.960,-
= Rp 6.622.798.096,-
= Rp 33.113.990.480,-
= MITL + MITTL
= Rp 66.227.980.960,- + Rp 33.113.990.480,-
= Rp 99.341.971.440,-
¾ CPO
Biaya 3 bulan,
= Rp. 2.473.046.610.000,-
¾ Alum, Al2(SO4)2
Biaya 3 bulan,
= Rp 33.559.200,-
¾ Soda abu
Biaya 3 bulan,
Biaya 3 bulan,
= Rp 17.739.000,-
¾ NaOH
Biaya 3 bulan,
= Rp 720,-
¾ Kaporit
Biaya 3 bulan,
= Rp 107.100,-
¾ Solar
Biaya 3 bulan,
= Rp 2.567.636.147.000,-
= Rp 10.270.544.000.000,-
1. Gaji Pegawai
= Rp 659.100.000,-
3. Biaya Pemasaran
Tahun 1997 :
NJPO (Rp)
Objek pajak Luas (m2)
Per m2 Jumlah
Bumi 20.180 150.000 3.027.000.000
Bangunan 20.180 200.000 4.036.00.000
= Rp 3.027.000.000,- + Rp 4.036.00.000,-
= Rp 7.063.000.000,-
= Rp 7.054.900.000,-
(Berdasarkan UU No. 21 tahun 1997 pasal 6 ayat 3, PP No. 48 tahun 1994 dan
= Rp. 257.658.038.700,-
= 0,1 x Rp 99.341.971.440,-
= Rp 9.934.197.144,-
= Rp 3.234.000.000.000,-
Piutang dagang
= Rp 646.800.010.000,-
= Rp 3.481.028.393.000,-
= Rp 99.341.971.440,- + Rp 3.481.028.393.000,-
= Rp 3.580.370.364.000,-
1. Modal sendiri
= Rp 2.685.277.773.000,-
= Rp 895.092.591.000,-
Gaji tetap karyawan adalah gaji tetap karyawan tiap bulan ditambah
= Rp 3.295.500.000,-
D = (P – L) / n
n = Usia peralatan
= Rp 6.107.365.829,-
¾ Perawatan bangunan
¾ Perawatan Perpipaan
¾ Perwatan Insulasi
keamanan
1991).
= Rp 2.567.636.147.000,-
= Rp 2.880.138.966.000,-
= Rp 353.861.034.000,-
B. Pajak Penghasilan
penghasilan adalah :
= Rp 353.861.034.000,- – Rp 106.140.810.200,-
= Rp 247.720.223.800,-
PM =
laba sebelum pajak
x 100 %
total penjualan
Rp 353.861.034.000,−
= x 100 % =10,94 %
Rp 3.234.000.000.000,−
BEP =
Biaya tetap
( total penjualan − biaya var iabel
x 100 %
Rp 310.143.724.000,−
=
[( Rp 3.234.000.000.000,−) − ( Rp 2.569.995.242.000,−)
x 100 %
= 46,71 %
= Rp 1.510.538.600.000,-
RoI =
laba setelah pajak
x 100 %
pinjaman mod al
Rp 247.720.223.800,−
=
Rp 895.092.591.000,−
x 100 %
= 27,67 %
POT =
1
RoI
=
1
0,2767
= 3,61 tahun
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh
tahun
10
3.000
BT (biaya tetap)
2.500 BV (biaya variabel)
BP (biaya produksi)
HP (hasil Penjualan)
Biaya (milyar rupiah)
2.000
1.500
1.000
BEP = 46,71 %
500
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kapasitas (%)
Gambar LE-1. Grafik BEP
RUPS
Dewan Komisaris
General Manager
Kepala Kepala Kepala Kepala Bagian Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala Kepala
Bagian Bagian Bagian Maintenance Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian Bagian
Utilitas Proses Laboratorium & Listrik Instrumentasi Marketing Pembelian Personalia SDM Keamanan
Karyawan
Gambar 9.1 Struktur Organisasi Pabrik Pembuatan Asam Oleat dari CPO
IX-13
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara