KARYA AKHIR
Disususn Oleh :
beroperasi dengan kapasitas 5000 ton / hari dan diharapkan dapat dikembangkan
Provinsi Sumatera Utara dan luas tanah yang dibutuhkan 11.050 m2.
sistem organisasi garis dan staf yang dipimpin oleh seorang direktur. Hasil analisa
ekonomi terhadap Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula ini
beroperasi dengan kapasitas 5000 ton / hari dan diharapkan dapat dikembangkan
Provinsi Sumatera Utara dan luas tanah yang dibutuhkan 11.050 m2.
sistem organisasi garis dan staf yang dipimpin oleh seorang direktur. Hasil analisa
ekonomi terhadap Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula ini
PENDAHULUAN
karena gula merupakan sumber kalori yang efektif dan sekaligus memberikan rasa
manis yang sangat diperlukan manusia. Konsumsi gula tidak hanya dalam bentuk
gula sentrifugal (gula pasir), tetapi juga gula non sentrifugal (gula merah, gula
kelapa, gula aren dan sebagainya) yang diproduksi secara tradisional. Fungsi gula
sebagai sumber rasa manis akhir – akhir ini banyak digantikan bahan pemanis
tak berkalori seperti pemanis buatan itu mengurangi jumlah kalori yang diserap
tubuh. Sebagai gugus kimia yang terdiri dari unsur C (karbon), H (hidrogen) dan
O (oksigen) gula memiliki kadar kalori yang cukup tinggi yaitu sekitar 3950
kalori per gram gula. Kadar kalori gula hampir sama dengan kadar kalori zat
Meskipun gula merupakan bahan pangan yang penting dalam tata gizi
yaitu tebu dimasukkan ke unit stasiun penggilingan dengan lima kali proses
penggilingan dan air tebu yang dihasilkan dari stasiun penggilingan itulah yang
(evaporator) yang gunanya untuk menghasilkan nira yang lebih kental, setelah itu
dipompakan pada unit stasiun masakan / pengkristalan dan dilanjutkan pada unit
stasiun putaran / sentrifugal yang dimana dalam proses ini barulah terpisah antara
Dari proses tersebut di atas, dihasilkan produk utama berupa kristal gula
putih yang di pasar dikenal dengan sebutan SHS (Superieure Hoofd Suiker) atau
Plantation White Sugar. Kadang – kadang dihasilkan pula gula dengan mutu yang
lebih rendah, misalnya HS (Hoofd Suiker) yang dewasa ini umumnya tidak
dipasarkan. Selain gula kristal, pengolahan tebu menjadi gula menghasilkan pula
tetes (molases) yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kecap dan bahan
baku pabrik alkohol / spiritus serta Mono Sodium Glutamat (MSG) di dalam
negeri ataupun di ekspor. Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa permintaan
pembuatan molases pada stasiun kristalisasi (masakan) dan stasiun putaran pada
pabrik gula.
mentah dan bahan pendukung menjadi produk yang berdaya guna untuk bahan
masyarakat. Tujuan rancangan unit utilitas ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu
teknik kimia, dan bagian ilmu Teknologi Kimia Industri lainnya yang
Gula. Bahan baku yang digunakan pada kapasitas tebu sebesar 5000 ton/hari.
Manfaat dari Pra Rancangan Molases Pada Pabrik Gula ini adalah sebagai
bahan dasar untuk pembuatan kecap, bahan baku pabrik alkohol dan Mono
TINJAUAN PUSTAKA
Pabrik gula adalah suatu pabrik yang berperan mengubah bahan baku tebu
sukrosa yang terdapat di dalam nira kental / stroop pada suatu bejana dan
mengusahakan agar :
molekul – molekul sukrosa masih cukup jenuh sehingga satu sama lain belum
saling mempengaruhi.
sukrosa akan saling berdekatan dan pada saat mencapai suatu keadaan yang lewat
a. Konsentrasi Larutan
b. Kandungan Kotoran
c. Bahan Pemanas
d. Jenis Alat
dibandingkan dengan bejana tipe Alandria, hal ini karena untuk bejana
B dan D. Dimana gula A dan B yang dihasilkan diambil sebagai gula produk.
menggunakan bibit fondan pan masakan (vacum pan) berjumlah 5 buah dimana 3
buah dapat digunakan untuk masakan A dan B, dan 2 buah lagi untuk masakan D.
dibantu oleh 1 buah palung penyimpangan bibit (Vacum Seed Crystalizer) yang
sampai penuh 500 Hl. Masakan D 2 ini dipecah menjadi 2 pan masing-masing 250
Hl. Masakan yang 250 Hl tersebut dapat dipindahkan ke pan lain yang kosong
dilakukan adalah pembuatan bibit A/B. Apabila bibit sudah penuh sekitar 500 Hl
bibit tersebut dipecah menjadi 2 pan, masing – masing 250 Hl, kemudian kedua
bibit dalam 2 pan tersebut dapat diteruskan untuk 1 masakan A dan 1 masakan B
dengan menambah nira kental untuk masakan A dan stroop A dan untuk masakan
Masakan A berasal dari bibit yang dibentuk oleh kristal gula D 2 dan nira
nira kental guna dipekatkan hingga berada pada daerah meta mantap (larutan tebal
diameter kristal D2
Berat Kristal dalam masakan x ( ) kg
diameter kristal dikehendaki
dimana : berat kristal dalam masakan = berat masakan x brix masakan x kristal %
brix
dengan cara memasukkan bibit tersebut ke dalam pan kemudian ditambahkan nira
kental atau memasukkan lebih dahulu nira kental untuk dipekatkan hingga berada
kristalisasi tetap tinggi hingga diperoleh ukuran kristal yang diharapkan. Untuk
karena suatu keadaan yang memaksa harus mengadakan tindakan tersebut, karena
kristalisasi selanjutnya.
memakan waktu yang lebih lama dari pembuatan bibit A/B disebabkan HK bahan
Proses masak D dimulai dari pembersihan pan dari pasir – pasir halus,
bahan masakan ditarik berupa stroop A sebanyak 200 HK dan stroop B 50 Hl.
panjangnya kira – kira 2,5 – 3 cm. Pada konsentrasi batas tersebut pondan
kemudian dimasukkan, sementara itu uap pemanas dikecilkan sampai tekanan 0,1
– 0,2 kg/cm2 dan kekentalan ditahan tetap dengan memberikan air dimana
molekul – molekul sakarosa hanya mampu menempel pada inti kristal yang sudah
ada.
Contoh masakan terus dilihat air sirkulasi, bila sudah tampak kristal yang
sesuai dengan yang dikehendaki ukuran dan bentuknya maka sirkulasi air ditutup.
Uap pemanas diperbesar sedikit demi sedikit dan pasir terus dibesarkan dan bila
ada pasir halus segea dicuci. Bila stroop sudah tipis dan pasir sudah rapat,
bertahap sampai volume 500 Hl. Penarikan stroop B dan pemberian air sirkulasi
palsu. Bila pasir telah cukup rata dan rapat sekitar 1 – 4 macam dan lapisan stroop
telah tipis masakan dipecah menjadi dua dan dioper ke Seed Vessel.
Volume masakan D berasal dari bbit D 2 yang besarnya adalah 250 Hl,
Bibit yang berjumlah 250 Hl dibersihkan dari pasir halus dan uap pemanas
sesuai dengan kecepatan penguapan caranya dengan memberi sedikit sirkulasi dan
jangan membuka uap terlalu besar agar berada pada daerah mantap.
Kemudian contoh diperiksa, bila ada pasir palsu segera dicuci sampai
bersih, kemudian diuapkan lagi dan ditambahkan lagi klare D secukupnya, begitu
seterusnya sampai volume masakan 500 Hl. Masakan dituakan dan bila batas
dinding kristal dengan larutan sudah sangat tipis sekali masakan segera
2.2 Deskripsi
secara gravitasi ke dalam vacum pan 01 dengan suhu 300C. Untuk mencapai
kondisi vacum pan 01 menggunakan saturated steam yang masuk pada suhu
980C,dari suhu vacum pan 01 steam keluar sebagai kondensat pada suhu 700C.
Vacum pan 01 dengan adanya steam akan menurunkan kandungan air pada
nira kental sebesar 5 % (Hugot, 1986). Penurunann kandungan air yang terlalu
Nira kental dengan kandungan air 14,36 % dan nira sebesar 85,64 %
nira dan nira padat. Kandungan nira padat dialirkan ke mixer 01 untuk dicairkan,
dalam vacum pan 02 untuk diturunkan kandungan airnya dengan suhu 650C.
Untuk mencapai kondisi vacum pan 02 digunakan Saturated steam yang masuk
pada suhu 980C dan steam keluar sebagai kondensat pada suhu 800C.
Nira kental yang mengandung air 14,74 % dan nira sebesar 85,25 % yang
kandungan airnya sudah diturunkan pada vacum pan 02 dialirkan secara gravitasi
ke dalam sentrifugal 02 dengan kandungan nira 14,11 % air dan nira sebesar
nira yang mengandung air dialirkan melalui vacum pan 03 dengan suhu 750C
yang menggunakan Saturated steam yang masuk pada suhu 980C dan steam
Kandungan nira padat dari mixer 01 dialirkan secara gravitasi pada mixer 02
dengan kandungan nira 5 % air dan nira sebesar 95 %. Dalam hal ini nira padat
yang terdapat pada Mixer 01 yang dialirkan secara gravitasi pada mixer 02
dikatakan Molases yang mengandung nira 10,48 % air dan nira sebesar 89,16 %
Dalam sentrifugal 03 yang mengandung nira 11,19 % air dan nira sebesar
88,81 % yang dialirkan dari vacum pan 03 dengan kandungan nira kental 14,47 %
air dan nira sebesar 85,52 % dengan suhu 75 0C dan steam keluar sebagai
masuk dengan temperatur 25 0C dan keluar pada temperatur 30 0C, sehingga suhu
molases yang dihasilkan berada pada suhu kamar agar proses pendistribusiannya
lebih mudah. Molases yang sudah diproduksi pada suhu kamar ini kemudian
2.3. Gula
Indonesia, karena gula merupakan sumber kalori yang efektif dan sekaligus
memberikan rasa manis yang sangat diperlukan manusia. Rasa manis itu
buatan itu mengurangi jumlah kalori yang diserap tubuh dan beberapa jenis
dan O (oksigen), gula memiliki kadar kalori yang cukup tinggi, yaitu sebesar
3950 kalori/gr gula. Meskipun gula merupakan bahan pangan yang penting dalam
tata gizi masyarakat, tetapi kebanyakan orang baru mampu mengkonsumsi gula
2.3.2 Produksi
Masyarakat Indonesia mengenal gula dari tebu sejak sekitar abad ke – 15,
bersamaan dengan itu mulai diperkenalkan pembuatan gula dari tanaman tebu
yang dibudidayakan. Bentuk gula yang dihasilkan bermula dari bentuk yang
menjadi gula sentrifugal yaitu gula pasir dari berbagai tingkat mutu.
pemerintah yang menetapkan bahwa gula pasir adalah salah satu dari sembilan
bahan pokok kebutuhan rakyat banyak di samping beras, ikan asin, garam, sabun,
minyak tanah, minyak kelapa, kain batik dan tekstil. Pengadaan dan distribusi
merata.
konsumsi, yaitu antara 3,9 % sampai 5,1 % tiap tahun. Upaya peningkatan itu
merupakan tugas yang tidak ringan karena menyangkut pengerahan sumber daya
alam ( lahan dana air ), sumber daya manusia ( petani tebu dan tenaga kerja ), dan
sumber daya modal yang cukup besar. Masalah peningkatan produksi gula
Molases adalah hasil sisa dari sirup gula yang telah dididihkan dan
berwarna hitam pekat dan rasanya pahit dimana sekitar 50 % dari molases
Molases juga digunakan sebagai bahan baku dalam proses destilasi dimana
molases akan kehilangan 2-3 % setiap tahunnya dari ragi gula yang dihasilkan.
Jika temperatur dari gudang penyimpanan meningkat 100 C (180 F), maka
kerugian ini akan berlipat ganda. Molases disimpan di dalam tangki dimana di
peristiwa ini belum pernah diketahui secara pasti, tetapi hal itu telah terjadi kurang
lebih dari periode waktu yang panjang pada proses pemanasan dengan suhu 400 C
(1040 F) atau lebih tinggi lagi. Sangat penting untuk mengamati molases di dalam
batas tersebut.
2.4.1. Densitas
Kepadatan molases yang benar biasanya berkisar antara 1,4 –1,5 yang
secara normal berisi gelembung udara yang diambil oleh friksi setiap kali molases
lepas dari dalam tangki. Gelembung udara ini lepas dengan perlahan ketika udara
bahwa boleh diijinkan 17 % atau lebih. Maka adalah mustahil untuk mempunyai
kendali pada basis volume, ini hanya dapat diperoleh dengan berat molases
tersebut. Beberapa jenis skala otomatis ada tersedia untuk menimbang molases
2.4.2. Viskositas
molases yang berada dalam tangki. Sifat viskositas pada temperatur 40, 45, 500 C
berturut – turut. Dengan kata lain sifat merekat pada molases kira – kira tiga kali
lebih tinggi pada 700 C (1400 F). Peningkatan sifat merekat dengan proposi udara
NERACA MASSA
1 2 3
A 177.083,33 - 177.083,33
B 31.249,99 1.562,49 29.687,5
TOTAL 208.333,33 208.333,33
3 4 5
A 177.083,33 5.312,49 171.770,84
B 29.678,5 - 29.678,5
TOTAL 206.770,84 206.770,84
6 8
A 171.770,84 171.770,84 A
B 29.687,5 28.203,13 B
TOTAL 201.458,35 201.458,35
8 9 11
A 171.770,84 5.153,12 166.617,71
B 28.203,13 - 28.203,13
TOTAL 199.997,98 199.997,98
5 9 19 7
A 5.213,49 5.153,12 - 10.833,11
B - - 1.036,66 570,16
TOTAL 11.403,27 11.403,2
7
7 13 14
A 10.833,11 10.832,03 1,08
B 570,16 570,16 -
TOTAL 11.403,27 11.403,27
12 15 16
A 166.617,71 166.617,71 -
B 28.203,13 26.792,97 1.410,15
TOTAL 194.844,86 194.844,86
13 15 17
A 10.832,03 166.617,71 177.449,74
B 570,16 26.792,97 27.363,13
TOTAL 204.836,97 204.836,19
NERACA ENERGI
manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan
terbagi atas beberapa saham, dan tiap sekutu/persero turut mengambil bahagian
saham.
secara skematis tentang hubungan atau kerja sama dari orang-orang yang
dan kegiatan dapat didistribusikan dan dilakukan oleh setiap anggota kelompok
secara efisien dan efektif sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
pada kebutuhan perusahaan itu sendiri. Struktur organisasi pada Pra Rancangan
Pabrik Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula ini adalah struktur organisasi garis
masih sedikit
suatu tangan
wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya dalam uraian tugas,
dengan wewenang yang diterima. Organisasi yang baik adalah organisasi yang
jelas dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
setiap pemangku jabatan memiliki gambaran dan batasan tugas dan tanggung
Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing staf yang terdapat pada
struktur organisasi unit pembuatan molases pada pabrik gula adalah sebagai
berikut :
RUPS adalah :
mengalami kesulitan
pemegang saham
Saham (RUPS) berdasarkan suara terbanyak. Adapun hak dan wewenang dewan
Dewan direksi dipilih dan diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham
1. Direktur
2. Manajer Produksi
3. Manajer Pemasaran
4. Manajer Personalia
5. Manajer Keuangan
6. Manajer Teknik
perusahaan
pabrik
pengiklanan
finished product
karyawan
Unit pembuatan molases pada pabrik gula memiliki tenaga kerja yang
terdiri dari tenaga kerja produksi dan penunjang produksi. Tenaga kerja produksi
kerja penunjang adalah karyawan yang ditempatkan pada bagian kantor dan yang
dan kontinu 24 jam/hari. Untuk itu tenaga kerja yang ada secara umum bekerja 8
petugas kebersihan. Jam kerja karyawan non shift ditetapkan 44 jam/minggu, jam
2. Karyawan shift
keamanan
Hari minggu dan hari libur lainnya karyawan shift tetap bekerja seperti biasa
dan karyawan shift diberikan libur satu hari setiap tiga hari kerja.
a. Karyawan Tetap
bulan berjalan, apabila tanggal tersebut jatuh pada hari minggu atau hari
bekerja pada hari minggu atau hari besar terhitung sebagai over time
(lembur).
bekerja sesuai dengan lama kontrak kerja tersebut. Kontrak kerja ini dapat
secara bulanan.
c. Karyawan harian
muat barang dan buruh harian. Gaji karyawan harian ini berdasarkan target
c. Selain uang transpor, karyawan juga disediakan bus karyawan untuk antar
jemput karyawan.
SPESIFIKASI PERALATAN
Jumlah : 10 buah
Spesifikasi :
alas datar.
Volume : 17.999,99 m3
Diameter : 23,96 m
Tinggi : 41,39 m
Jumlah : 3 buah
Spesifikasi :
alas datar.
Volume : 249,99 m3
Tinggi : 10,08 m
5.3. Centrifugal
Jumlah : 3 buah
Spesifikasi :
alas datar.
Volume : 263,96 m3
Diameter : 14,20 m
Tinggi : 24,85 m
Jumlah : 2 buah
Spesifikasi :
ellipsoidal
Volume : 16,09 m3
Diameter : 2,30 m
Tinggi : 4,02 m
Jumlah : 10 buah
Spesifikasi :
alas datar.
Diameter : 19,81 m
Tinggi : 34,66 m
5.6. Kondenser
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
alas datar.
Volume : 283,51 m3
Diameter : 14,72 m
Tinggi : 25,76 m
5.7. Pompa
Jumlah : 2 buah
Spesifikasi :
6.1. Instrumentasi
kontrol untuk mengatur jalannya proses sehingga hasil yang diperoleh sesuai
merupakan hal yang sangat penting karena dengan adanya rangkaian instrumen
tersebut maka operasi dari peralatan yang ada di dalam suatu unit
1. Pengontrol
2. Penunjuk
3. Pencatat
ada dengan peralatan sederhana (manual) dan ada juga dengan peralatan yang
pertimbangan ekonomis dan sistem dari peralatan tersebut. Pada pemakaian alat
instrumen juga harus ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang di atas papan
instrumen dekat alat-alat proses (kontrol manual) atau disatukan dalam suatu
Elemen ini merupakan elemen yang akan mengubah masukan yang keluar
diukur tetap berada dalam batas yang diinginkan dan merupakan hasil
yang dikehendaki.
• Variabel utama yang terdiri dari suhu, tekanan, laju alir, dan level
cairan.
3. Bahan konstruksinya
adalah :
atau dinginnya suatu bahan atau udara. Panas merupakan suatu energi dan
Skala temperatur dapat dinyatakan dalam skala absolut dan skala Kelvin.
peralatan dan pelayanan lainnya. Interval temperatur dalam proses kimia dapat
yang dikendalikan tanpa kawat. Termometer ini terbuat dari gelas yang
2. Termokopel
instrumen pengukur arus. Jika terjadi pemanasan maka arus listrik akan
tersebut pada alat penunjuk suhu yang telah dikalibrasi, maka suhu
permukaan. Tekanan udara adalah tekanan yang ditimbulkan oleh udara pada
tekanan proses adalah 1 atm (14,696 psi). Tekanan yang lebih rendah dari tekanan
Satuan volume pada umumnya adalah dalam liter dan gallon. Liter adalah
satuan metrik yaitu volume 1 kg air murni pada suhu 150C. Instrumen yang paling
sederhana untuk mengukur volume cairan dalam suatu bejana adalah tongkat yang
bejana adalah gelas ukur (gauge glass) atau gelas pandang (sight glass). Gelas ini
cairan dalam bejana. Beberapa katup umumnya dipasang pada ujung bawah dan
atas gelas untuk mencegah keluarnya isi dari bejana, apabila gelas pecah secara
tidak sengaja.
(float gauge). Pada tipe pengukur ini pelampung dihubungkan ke suatu timbangan
berat yang berada di luar skala dan akan berubah naik turun pada saat pelampung
Alat pengukuran laju alir fluida dapat bekerja secara mekanik dan
1. Perpindahan fluida
4. Kecepatan
(kecepatan aliran) cairan dan gas. Contoh adalah pengukuran pelat berlubang,
pengukur apung ventura dan pengukur apung. Rotameter adalah suatu pengukur
berupa tabung runcing yang terapung dengan posisi tegak dalam suatu lubang.
berbagai letak permukaan. Dalam keadaan tidak ada aliran maka tabung runcing
tersebut akan turun dan merapat pada bagian dasar tabung yang lain. Pada saat
aliran masuk, tinggi permukaan yang tergenang sebanding dengan laju aliran.
Keadaan ini dapat diukur secara langsung pada tabung melalui pembacaan skala
yang tertera. Keuntungan dari alat ini adalah tekanan yang hilang sangat kecil.
Sistem kerja instrumen pengukur level cairan dapat dibedakan atas dua
bagian yaitu :
digunakan adalah :
Pengontrolan laju alir digunakan pada pompa, tangki bahan baku, mixer
fungsi dan karakteristik peralatan yang digunakan. Instrumentasi pada unit ini
semangat karyawan utnuk bekerja dengan baik, tenang dan efisien. Sebagai
a. Lokasi pabrik
e. Sistem perawatan
f. Sistem penerangan
kebakaran
berbahaya
bertugas untuk :
menyebabkan kecelakaan
langsung
pabrik.
harus dikaji lebih dini agar diperoleh suasana kerja yang lebih aman. Disamping
faktor utama penyebab kecelakaan di atas, maka faktor penerangan juga harus
dilakukan pada malam hari. Pemeliharaan alat serta pendaftaran secara periodik
dan kontinu kondisi alat sangat diperlukan dalam usaha mengurangi dan
mencegah terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh faktor alat. Secara umum,
adalah :
baik.
penyembuhannya.
kelancaran operasi. Mengingat pentingnya utilitas ini, maka segala sarana dan
Rancangan Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula dengan kapasitas bahan baku
2. Kebutuhan air
4. Kebutuhan listrik
Adapun kebutuhan uap pada unit pembuatan molases pada pabrik gula ini adalah:
Faktor keamanan,
= 631.937,09 kg/hari
Kebutuhan air pada Pra Rancangan Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula
dengan kapasitas bahan baku 5.000 ton/hari ini mencakup kebutuhan air umpan
setelah diproses di water cooling tower. Selama proses sirkulasi terjadi kehilangan
akibat penguapan, blow down dan selama pengaliran, sehingga penambahan air
segar sebanyak :
Wm = We + Wd + Wb (Perry,1997)
We = 0,00085 x Wc (T 1 -T 2 ) (Perry,1997)
We
S −1
Wb = (Perry,1997)
Dimana :
(Perry, 1997)
44.756.574,96 kg/hari
Wc = 3
= 44.912,42 m3/hari
996,53 kg/m
Maka :
954,39 m 3 /hari
5 −1
Wb = = 238,59 m3/hari
= 1.048.137,87 kg/hari
= 35.647.877,01 kg/hari
Maka,
Kebutuhan total air domestik adalah 106 orang x 10 liter/jam per orang
air.
= 61.476,94 kg/hari
Kebutuhan air untuk Pra Rancangan Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula
dengan kapasitas bahan baku 5.000 ton/hari ini diperoleh dari air bawah tanah.
Kualitas air dapat dilihat pada tabel 7.4 dan tabel 7.5.
dengan keperluan. Pengolahan air pada pabrik ini terdiri dari beberapa tahap,
yaitu:
1. Pengendapan
= 1.291.015,67 kg/hari
Volume,
ρ
m 1.291.015,67 kg/hari
= = = 1.295,51 m3/hari
996,53 kg / m 3
= 1.554,61 m3/hari
Sehingga, volume :
= p x l x t = l3
1.554,61 = l3 ⇒ l = 11,58 m
Maka,
2. Klarifikasi
jumlah air yang diolah (Hammer, 1979). Berdasarkan jumlah alkalinitas untuk
= 74,88 kg/hari
= 39,68 kg/hari
3. Filtrasi
filter). Sand filter ini berfungsi unuk menyaring kotoran/flok yang masih
terkandung atau tertinggal di dalam air. Sand filter yang digunakan terdiri dari 3
lapisan, yaitu :
Pada bagian bawah sand filter dilengkapi dengan strainer agar air
menembus celah-celah pasir secara merata. Daya saring sand filter akan
1987). Dari penyaring ini, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan
dengan klor untuk membunuh kuman-kuman di dalam air agar syarat air minum
dapat terpenuhi. Klor yang digunakan biasanya dalam bentuk kaporit CaClO 2 .
2 x10 −6 x 24.872,64
Kebutuhan kaporit = = 0,16 kg/hari
0,3
4. Demineralisasi
Air untuk umpan ketel harus air murni dan bebas dari garam-garam
sebagai berikut,
air yang dipakai. Proses yang terjadi adalah pertukaran antara kation Ca2+
dan Mg2+ yang larut dalam air dengan kation hidrogen dari resin. Resin
(Baron, 1982).
2H+R + Ca2+ → R 2 Ca + 2 H+
2H+R + Al2+ → R 2 Al + 2 H+
2H+R + Fe2+ → R 2 Fe + 2 H+
2H+R + Mn2+ → R 2 Mn + 2 H+
2H+R + Zn2+ → R 2 Zn + 2 H+
= 70,21 kgrain/hari
= 0,04 kgrain/hari
= 4,39 kgrain/hari
= 0,29 kgrain/hari
= 0,08 kgrain/hari
= 75,01 kgrain/hari
ion (ion exchanger) untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya.
= 168.493,99 kg
168.493,99 kg
=
126.387,34 kg / hr
= 1,33 hari
Maka kebutuhan H 2 SO 4 ,
5 ft 3 x 2,3838 kg / ft 3
=
1,33 hr
= 8,96 kg/hari
dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan merk R-
2ROH- + H 2 SO 4 → RSO 4 2- + 2 H 2 O
Dari tabel 7.5 diperoleh anion yang terkandung dalam air PAM KIM II
= 0,13 kgrain/hari
= 0,92 kgrain/hari
= 0,006 kgrain/hari
= 7,80 kgrain/hari
= 0,39 kgrain/hari
= 9,25 kgrain/hari
ion (ion exchanger) untuk menukar ion yang ada pada air yang dilaluinya.
5 ft 3 x 20 kgrain / ft 3 x126.387,34 kg / hr
=
9,25 kgrain / hr
= 1.366.349,62 kg
Waktu regenerasi,
1.366.349,62 kg
=
126.387,34 kg / hr
= 10,81 hari
5 ft 3 x 4,5 lb / ft 3
=
10,81 hr
5. Dearasi
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air yang keluar dari alat penukar
ion (ion exchanger) sebelum dikirimkan sebagai umpan ketel. Air hasil
deaerator.
Pada deaerator ini air dipanaskan hingga 90oC sehingga gas-gas yang
terlarut dalam air seperti O 2 dan CO 2 dapat dihilangkan, sebab gas CO 2 dapat
bersifat korosif. Pemanasan ini berfungsi untuk mencegah perbedaan suhu yang
besar antara umpan air dengan suhu didalam ketel sehingga beban ketel dapat
dikurangi.
2. Na 2 CO 3 = 39,68 kg/hari
3. H 2 SO 4 = 8,96 kg/hari
44,72
= = 55,9 kW
0,8
Jumlah = 2 unit (1 unit dipakai untuk operasi normal dan 1 untuk cadangan)
Bahan bakar yang digunakan untuk boiler (ketel) dan pembangkit tenaga
(generator) adalah minyak solar, karena minyak solar mempunyai nilai bakar yang
tinggi.
231,5657 l / jam
Kebutuhan solar = = 260,1862 kg/jam
0,89 kg / l
= 3.458.802,50 kkal/hari
= 7.686,23 Btu/jam
= Qk / Nb
= 417,71kg / hari
4.611.736,67 kkal / hari
=
11.040,45 kkal / kg
= 782,23 l / hari
417,71kg / hari
=
0,89 kg / lx0,6
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi
- Kapasitas : 61,46432 m3
Lebar = 3,9503 m
Tinggi = 7,9008 m
Spesifikasi tangki
Tinggi : 0,9219 m
Spesifikasi pengaduk
- Diameter : 0,4431 ft
- Putaran : 90 put/menit
- Motor : 0,1 hp
Spesifikasi tangki
Tinggi : 0,7134
Spesifikasi pengaduk
- Diameter : 0,3433 ft
- Putaran : 90 put/menit
- Motor : 0,1 Hp
4. Klarifier (CL-01)
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi
Tinggi : 11,9609 ft
Jumlah : 2 unit
Spesifikasi
- Diameter : 2,6199 m
- Tinggi : 5,2399 m
Bentuk : silinder tegak dengan tutup segmen bola dan alas datar
Jumlah : 4 unit
Spesifikasi
- Kapasitas : 14,1355 m3
Tinggi : 3,4303 m
- Diameter : 5,0 m
- Tinggi : 4,8373 m
Spesifikasi
- Diameter : 5 m
- Tinggi : 4,2894 m
Spesifikasi tangki
Tinggi : 0,4123 m
Spesifikasi tangki
Tinggi : 0,9721 m
Spesifikasi tangki
Tinggi : 0,3646 m
Spesifikasi tangki
Tinggi : 3,5527 m
Spesifikasi tangki
- Volume : 9,8075 m3
Tinggi : 4,0996 m
Spesifikasi tangki
- Ukuran : OD tube : 1 in
Panjang : 20 ft
- Daya = 10 hp
Effisiensi motor : 75 %
Effisiensi pompa : 80 %
Effisiensi motor : 75 %
Effisiensi pompa : 80 %
Effisiensi motor : 75 %
Effisiensi pompa : 80 %
Effisiensi motor : 75 %
Effisiensi pompa : 80 %
Effisiensi motor : 75 %
Effisiensi pompa : 80 %
Effisiensi motor : 75 %
Effisiensi pompa : 80 %
Effisiensi motor : 75 %
Effisiensi pompa : 80 %
alasan pemilihan: mendekati tempat bahan baku atau berada/ mendekati pasar. Selain
itu, pada pemilihan lokasi pabrik perlu diperhitungkan pula biaya pengiriman,
transportasi, sarana dan prasarana di daerah lokasi pendirian pabrik serta kebijakan
1. Faktor Utama
2. Faktor Khusus
a. Bahan baku
Misalnya nira diperoleh dari pabrik gula yang tersebar di Kotamadya Medan
Pembelian bahan baku dan penjualan produk dapat dilakukan melalui jalan darat.
Lokasi yang dipilih dalam rencana pendirian pabrik memiliki sarana transportasi
darat yang cukup memadai. Lokasi pabrik terletak di tepi jalan raya yang
c. Pemasaran
Indonesia mengekspor gula dari tebu kebanyakan dalam bentuk padatan, hanya
sedikit dalam bentuk cairan atau sirup molases. Sumatera Utara merupakan
daerah perkebunan tebu dan dapat menambah devisa negara jika mengekspor
d. Kebutuhan air
Air yang dibutuhkan dalam proses diperoleh dari air bawah tanah yang berada di
sekitar pabrik KIM II untuk proses, sarana utilitas dan keperluan rumah tangga.
Dalam pendirian suatu pabrik, tenaga listrik dan bahan bakar adalah faktor
Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sumatera Utara. Bahan bakar untuk unit
proses, utilitas dan generator diperoleh dari Pertamina daerah Sumatera Utara.
f. Tenaga kerja
Sebagai kawasan yang masih berkembang, daerah ini merupakan salah satu
tujuan para pencari kerja. Tenaga kerja ini merupakan tenaga kerja yang
produktif dari berbagai tingkatan baik yang terdidik maupun yang belum terdidik.
Lahan yang tersedia untuk lokasi pabrik masih cukup luas dan dalam harga yang
cukup terjangkau.
Seperti daerah lain di Indonesia, maka iklim di sekitar lokasi pabrik relatif stabil.
Pada setengah bulan pertama musim kemarau dan setengah bulan kedua musim
d. Sosial masyarakat
molases karena akan menjamin tersedianya lapangan kerja bagi mereka. Selain
itu pendirian pabrik ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan
Tata letak peralatan dan fasilitas dalam suatu rancangan pabrik merupakan
syarat penting untuk memperkirakan biaya secara akurat sebelum mendirikan pabrik
yang meliputi desain sarana perpipaan, fasilitas bangunan, jenis dan jumlah peralatan
dan kelistrikan. Hal ini secara khusus akan memberikan informasi yang dapat
Dengan demikian pipa yang digunakan dapat sependek mungkin dan energi yang
perkantoran terletak cukup jauh dari areal proses. Unit terdekat dengan area
perkantoran adalah unit utilitas dan tangki-tangki yang berisi air sehingga relatif
aman.
(persediaan) dan lahan alternatif (areal handling) dalam posisi yang efisien dan
c. Distribusi ekonomis pada pengadaan air, steam proses, tenaga listrik dan bahan
baku
i. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, dan sebagainya diatur
Luas tanah yang digunakan sebagai tempat berdirinya pabrik diuraikan dalam
Gambar 8.1 Tata Letak Pabrik Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula
tidaknya suatu pabrik didirikan berdasarkan segi ekonomi. Adapun variabel yang
- Hasil Penjualan
Total modal investasi adalah sejumlah modal untuk mendirikan suatu pabrik
atau menjalankan usaha sampai mampu menarik hasil penjualan. Total modal
biaya operasional awal untuk beberapa bulan sesuai dengan kebutuhan. Dalam
= Rp 77.725.312.500,- + Rp 334.342.762.027,-
= Rp 412.068.077.527,-
berproduksi mulai dari biaya pengadaan bahan baku, biaya pemasaran dan biaya
Biaya tetap adalah biaya yang tidak bergantung dari jumlah produksi.
= Rp 250.637.795.763,-
Dari hasil perhitungan PM, maka Pra Rancangan Pembuatan Molases Pada
BEP = 35,59 %
%, sehingga Pra Rancangan Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula yang akan
pabrik beroperasi dengan kapasitas penuh tiap tahun POT = 4,96 tahun masih
dalam batas yang diizinkan (untuk industri kecil resikonya sampai batas 5 tahun).
pertahunnya dari semua pengeluaran yang dilakukan mulai dari tahap awal
pendirian sampai pada usaha itu sendiri. Kelayakan tercapai bila IRR lebih besar
sedangkan bunga pinjaman bank sebesar 19% (Bank BNI Cab. USU Medan,
2005).
11.1. Kesimpulan
Pada Pabrik Gula ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain adalah:
staff.
ahli teknologi.
5. Secara ekonomi pabrik ini menguntungkan dan hal ini dapat dilihat dari
Pembuatan Molases Pada Pabrik Gula untuk kapasitas 5000 ton / hari layak
11.2. Saran
Gula yang kapasitasnya 5000 ton / hari masih ada kesalahan, baik tulisan maupun
perhitungan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
bahan baku 5000 ton / hari mempunyai komposisi bahan baku dan produk dengan
Nira : 85 %
Air : 15 %
Nira : 89,16 %
Air : 10,84 %
Misal :
Nira :A
Air :B
A= 85 % 1 3 A = ...
B= 15% VP-01 B=…
F1 = F2 + F3………………….(1)
F2 + F3 = 208.333,33 kg/jam
F2 B = 5 % x F1 B
= 177.083,33 kg/jam
= 31.249,99 kg/jam
F2 B = 5 % x F1 B
F2 B = 5 % x 31.249,99 kg/jam
= 1.562,49 kg/jam
F3 X3 A = F1 X1 A
= 177.083,33 kg/jam
F3 X3 B = F1X1 B – F2X2 B
= 29.687,5 kg/jam
1 2 3
A 177.083,33 - 177.083,33
B 31.249,99 1.562,49 29.687,5
TOTAL 208.333,33 208.333,33
A= 85,64 % 3 5 A = ...
B= 14,36% C-01 B=…
F3 = F4 + F5 ………………….(2)
F4 + F5 = 206.770,84 kg/jam
F4 A = 3 % x F3 A
F4 A = 3 % x F3 A
F4 A = 3 % x 177.083,33 kg/jam
=.5,312,49 kg/jam
F5 X5 B = F3 X3 B
= 29.687,5 kg/jam
= 171.770,84 kg/jam
3 4 5
A 177.083,33 5.312,49 171.770,84
B 29.678,5 - 29.678,5
TOTAL 206.770,84 206.770,84
10
A= 85,26 % 6 8 A = ...
VP-02 B=…
B= 14,74%
F6 = F8 + F10 ………………….(3)
F10 B = 5 % x F6 B
F10 B = 5 % x F6 B
= 1.484,37 kg/jam
= 137.416,67 kg/jam
F8 X8 B = F6X6 B – F10X10 B
= 28.203,13 kg/jam
Tabel LA-3. Neraca Massa Pada Vacuum Pan 02 (VP-02)
6 8 10
A 171.770,84 171.770,84 -
B 29.687,5 28.203,13 1.484,37
TOTAL 201.458,35 201.458,35
A= 85,89 % 8 11 A = ...
B= 14,11% C-01 B=…
F8 = F9 + F11 ………………….(4)
F9 A = 3 % x F8 A
F9 A = 3 % x F8 A
F9 A = 3 % x 171.770,84 kg/jam
= 5.153,12 kg/jam
F11 X11 B = F8 X8 B
= 28.203,13 kg/jam
= 166.617,71 kg/jam
8 9 11
A 171.770,84 5.153,12 166.617,71
B 28.203,13 - 28.203,13
TOTAL 199.997,98 199.997,98
B
19
5 9
M-01 A
A
7
A = 95 %
B=…
F5 + F9 + F19 = F7 ………………….(5)
F7 = 11.403,27 kg/jam
= 1.036,66 kg/jam
= 10.833,11 kg/jam
F7 = F7X7 A + F7X7 B
= 570,16 kg/jam
5 9 19 7
A 5.213,49 5.153,12 - 10.833,11
B - - 1.036,66 570,16
TOTAL 11.403,27 11.403,2
7
A= 95 % 7 13 A = ...
B= 5% M-02 B=…
14
F14 A = 0,01 % x F7 A
F14 A = 0,01 % x F7 A
= 1.08 kg/jam
F13 X13 B = F7 X7 B
= 570,16 kg/jam
= 10.832,03 kg/jam
7 13 14
A 10.833,11 10.832,03 1,08
B 570,16 570,16 -
TOTAL 11.403,27 11.403,27
16
A= 85,52 % 12 15 A = ...
VP-03 B=…
B= 14,47%
F16 B = 5 % x F12 B
F16 B = 5 % x F12 B
= 1.410,15 kg/jam
= 166.617,71 kg/jam
= 26.792,97 kg/jam
12 15 16
A 166.617,71 166.617,71 -
B 28.203,13 26.792,97 1.410,15
TOTAL 194.844,86 194.844,86
A= 94,99 % 13 15 A = 88,81%
B= 5,01% C-03
B = 11,19 %
17
A = ...
B=…
= 204.836,9 kg/jam
= 177.449,74 kg/jam
= 27.363,13 kg/jam
13 15 17
A 10.832,03 166.617,71 177.449,74
B 570,16 26.792,97 27.363,13
TOTAL 204.836,97 204.836,19
A 1 B
VP-01
2
B P = 1,013 bar
P = 1,013 bar T = 700C
T = 300C
3
A Kondensat
B P = 1,013 bar
0
P = 1,013 bar T = 70 C
T = 700C
dQ = Q out – Q in
= (32.564.817,63 – 3.618.316,83) kJ
= 28.946.500,80 kJ/jam
Maka panas yang dilepas steam sebesar 28.946.500,80 kJ/jam.
Vacuum Pan (VP-01) membutuhkan panas sebesar 28.946.500,80 kJ/jam.
Untuk mencapai kondisi Vacuum Pan (VP-01) digunakan saturated steam yang
masuk pada suhu 980C; 1,013 bar. Dari Appendix steam tabel 8, Reklaitis (1983)
−
diperoleh bahwa pada suhu 980C; 1,013 bar besar entalpi ( H ) steam adalah 2.673
kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 700C; 1,013 bar. Dari Appendix
steam tabel 8, Reklaitis (1983) diperoleh uap air pada suhu 700C; 1,013 bar
mempunyai besar entalpi sebesar 293 kJ/kg.
28.946.500,80
2.673 − 293
=
= 12.162,39 kg/jam
LB-2. Neraca Energi Pada Vacuum Pan 02 (VP-02)
Steam
P = 1,013 bar
T = 980C
A 12 B
VP-02
16
B P = 1,013 bar
P = 1,013 bar T = 800C
T = 650C
15
A Kondensat
B P = 1,013 bar
0
P = 1,013 bar T = 80 C
T = 800C
10.490.142,88
2.673 − 334,90
=
= 4.486,61 kg/jam
A 12 B
VP-03
15
B P = 1,013 bar
P = 1,013 bar T = 900C
T = 750C
16
A Kondensat
B P = 1,013 bar
0
P = 1,013 bar T = 90 C
T = 900C
dQ = Q out – Q in
= (43.932.159,47 – 33.794.005,91) kJ
= 10.138.153,56 kJ/jam
Maka panas yang dilepas steam sebesar 10.138.153,56 kJ/jam.
Vacuum Pan 03 (VP-03) membutuhkan panas sebesar 10.138.153,56
kJ/jam. Untuk mencapai kondisi Vacuum Pan 03 (VP-03) digunakan saturated
steam yang masuk pada suhu 980C; 1,013 bar. Dari Appendix steam tabel 8,
−
Reklaitis (1983) diperoleh bahwa pada suhu 980C; 1,013 bar besar entalpi ( H )
steam adalah 2.673 kJ/kg. Steam keluar sebagai kondensat pada suhu 900C; 1,013
bar. Dari Appendix steam tabel 8, Reklaitis (1983) diperoleh uap air pada suhu
900C; 1,013 bar mempunyai besar entalpi sebesar 377 kJ/kg.
Sehingga jumlah steam yang dibutuhkan adalah :
dQ
−
H steam − H L
m =
10.138.153,56
2.673 − 377
=
= 4.415,57 kg/jam
A A
B 17 18 B
K-01
P = 1,013 bar P = 1,013 bar
T = 900C T = 300C
dQ = Q out – Q in
= (3.543.228,86 – 42.518.746,39) kJ
= -38.975.517,53 kJ/jam
Maka panas yang diserap air pendingin sebesar -38.975.517,53 kJ/jam.
Jumlah : 10 unit
Spesifikasi :
3. Volume :
ρ = 0,85 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 53,0947 lb/ft3 (Perry, 1997)
ρ
m
Vt =( )xt
= 149.999,99 m3
Vt = Vt (1 + fk)
179.999,99
Masing-masing tangki memiliki volume sebesar = = 17.999,99 m3
10
4. Diameter :
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1 3 3
π .D 2 .Hs = π .D 2 . D = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4 2 8
Vs =
4
π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
17.999,99 m3 = 1,3084 D3
17.999,99
D3 = = 13.757,25 m3
1,3084
D = 3 13.757,25 m 3 = 23,96 m
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 23,96 = 35,94 m
2 2
Tinggi tutup,
1 1
Hh = x D = x 23,96 = 5,99 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x17.999,99
Hc = = = 39,94 m
3,14 x 23,96 2
6. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 53,0947(131,04 − 1)
P desain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 47,95
144 144
= 62,61 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 2,02 in + 0,125 in
= 2,14 in
Jumlah : 3 unit
Spesifikasi :
3. Volume :
ρ = 0,85 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 53,0947 lb/ft3 (Perry, 1997)
ρ
m
Vt =( )xt
= 208,33 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup datar, alas kerucut.
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1 3 3
π .D 2 .Hs = π .D 2 . D = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4 2 8
Vs =
4
π
Va = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Va
249,99 m3 = 1,3084 D3
249,99
D3 = = 191,07 m3
1,3084
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 5,76 = 8,64 m
2 2
Tinggi alas,
1 1
Ha = x D = x 5,76 = 1,44 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x 249,99
Hc = = = 9,59 m
3,14 x5,76 2
6. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 53,0947(31,49 − 1)
P desain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 11,24
144 144
= 25,94 psi
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,75 in + 0,125 in
= 0,87 in
Jacket steam,
= 18,94 x 12 in + 2 x 2 in = 231,28 in
= 241,28 in
Dimana :
Sehingga,
27.499.175,76
A = = 10.912,37 ft2
50 x50,4
ρ ( Hc − 1)
P desain =P operasi +
144
62,2(172,89 − 1)
P desain = 14,696 + = 88,95 psi
144
+ (Cxn)
PxDx12
12.650 x0,85 − 0,6 P
t=
+ (0,0125 x10)
88,95 x 20,10 x12
12.650 x0,85 − 0,6 x88,95
t=
= 2,12 in
Ejektor,
= = 0,03125
P03 1,01325 Pob 0,5
= = 2,0265 ,
Pob 0,5 Poa 16
= 50 , = 15
A2 wb
A1 wa
wb 1.562,49
wa = = = 104,17 kg/jam
3,8 15
gumpalan nira
Jumlah : 3 unit
Spesifikasi :
3. Volume :
206.770,84
ρ= = 0,94 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 58,86 lb/ft3
219.298,24
ρ
m
Vt =( )xt
= 219,97 m3
Vt = Vt (1 + fk)
Tangki didesain berbentuk silinder tegak dengan tutup datar, alas kerucut.
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1 3 3
π .D 2 .Hs = π .D 2 . D = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4 2 8
Vs =
4
π
Va = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Va
263,96 m3 = 1,3084 D3
263,96
D3 = = 201,74 m3
1,3084
D = 3
201,74 m 3 = 14,20 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 14,20 = 21,30 m
2 2
1 1
Ha = x D = x 14,20 = 3,55 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x 263,96
Hc = = = 23,68 m
3,14 x14,20 2
6. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 71,79(77,69 − 1)
P desain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 31,35
144 144
= 46,04 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,88 in + 0,125 in
= 1,03 in
LC-4. Mixer
Jumlah : 2 unit
Spesifikasi :
3. Volume :
11.403,27
ρ= = 0,85 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 53,45 lb/ft3
13.317,85
ρ
m
Vt =( )xt
= 13,41 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
ellipsoidal.
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1 3 3
π .D 2 .Hs = π .D 2 . D = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4 2 8
Vs =
4
π
Va = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
16,09 m3 = 1,3084 D3
16,09
D3 = = 12,30 m3
1,3084
D = 3 12,30 m 3 = 2,30 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 2,30 = 3,45 m
2 2
Tinggi alas,
1 1
Ha = x D = x 2,30 = 0,57 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x16,09
Hc = = = 3,87 m
3,14 x 2,30 2
6. Tekanan :
ρ ( Hc − 1) 53,45(12,71 − 1)
P desain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 4,35
144 144
= 19,01 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
22,81x16,09 x12
12.650 x0,85 − 0,6 x 22,81
t= + (0,0125x10)
t = 0,41 in + 0,125 in
= 0,53 in
Pengaduk (agitator),
•
1
Diameter pengaduk, Da =x Dt = x 7,57 ft = 2,52 ft
3
•
1 1
Lebar efektif, J = x Dt = x 7,57 ft = 0,63 ft
12 12
Daya Pengaduk,
Bilangan Reynold,
Da 2 xNxρ
µ
N Re =
Da 5 xNpxN 3 xρ
P =
32,17 x550
η
P 8,77
P motor = = = 10,97 hp
0,8
Jumlah : 10 unit
Spesifikasi :
3. Volume :
204.836,90
ρ= = 0,87 kg/liter x 2,2046 lb/kg x 28,317 liter/ft3 = 54,12 lb/ft3
236.265,03
ρ
m
Vt =( )xt
= 84.760,09 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1 3 3
π .D 2 .Hs = π .D 2 . D = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4 2 8
Vs =
4
π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
Volume tangki = Vs + Vh
1.017,12 m3 = 1,3084 D3
1.017,12
D3 = = 7.773,78 m3
1,3084
D = 3
7.773,78 m 3 = 19,81 m
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 19,81 = 29,71 m
2 2
Tinggi tutup,
1 1
Hh = x D = x 19,81 = 4,95 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x7.773,78
Hc = = = 25,23 m
3,14 x19,812
6. Tekanan :
Tekanan desain,
ρ ( Hc − 1) 54,12(82,79 − 1)
P desain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 30,74
144 144
= 45,43 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
54,52 x19,81x12
12.650 x0,85 − 0,6 x54,52
t= + (0,0125x10)
t = 1,21 in + 0,125 in
= 1,33 in
LC-6. Kondenser
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi :
3. Volume :
ρ
m
Vt =( )xt
= 236,26 m3
Vt = Vt (1 + fk)
4. Diameter :
Direncanakan perbandingan antara tinggi tangki dan tinggi head dengan diameter
tangki :
= , =
Hs 3 Hh 1
D 2 D 4
Volume silinder,
1 3 3
π .D 2 .Hs = π .D 2 . D = π .D 3 = 1,1775 D3
1
4 2 8
Vs =
4
π
Vh = D 3 = 0,1309 D3 (Brownell, 1959)
24
283,51 m3 = 1,3084 D3
283,51
D3 = = 216,68 m3
1,3084
D = 3
216,68 m 3 = 14,72 m
5. Tinggi :
Tinggi tangki,
3 3
Hs = x D = x 14,72 = 22,08 m
2 2
Tinggi tutup,
1 1
Hh = x D = x 14,72 = 3,68 m
4 4
πxD 2
4 xVc 4 x 283,51
Hc = = = 24,53 m
3,14 x14,72 2
6. Tekanan :
ρ ( Hc − 1) 54,12(80,49 − 1)
P desain = Poperasi + =14,696 + = 14,696 + 29,88
144 144
= 44,57 psi
7. Tebal Dinding :
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,88 in + 0,125 in
= 1,01 in
LC-7. Pompa
= 10,84 lb/s
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
ρ
F 10,84 lb / s
Q = =
71,79 lb / ft 3
= 0,15 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,15)0,45(71,79)0,13
= 2,90 in
Q 0,15 ft 3 / s
V = =
A 0,05 ft 2
= 3,00 ft/s
Bilangan Reynold,
= 8.899,59
sebagai berikut :
L 2 = 1 x 13 x 0,25 ft = 3,25 ft
L3 = 2 x 30 x 0,25 ft = 15,00 ft
L 5 = 1 x 47 x 0,25 ft = 11,75 ft
= 71,25 ft
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
P 1 = P 2 , V 1 = V 2 = 0, Z 1 = 0 dan Z 2 = 35,00
-35,00 + W = 5,97
Daya,
= 0,80 hp
Jumlah : 1 unit
Spesifikasi :
= 1.291.015,67 kg/hari
Volume,
ρ
m 1.291.015,67 kg/hari
= = 3
= 1.295,51 m3/hari
996,53 kg / m
= 1.554,61 m3/hari
Sehingga, volume :
= p x l x t = l3
1.554,61 = l3 ⇒ l = 11,58 m
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
2,9691
= 0,0086 kmol/hari
342
BM Al(OH) 3 = 78 kg/kmol
0,0172
= 0,0002 kg/hari
78
•
0,0002
Volume Na 2 CO 3 = = 8,2 x 10-8 m3
2.420
•
0,0002
Volume Al(OH) 3 = = 7,3 x 10-8 m3
2.710
•
0,0004
= 2.564,1025 kg/m3 = 2,5641 gr/liter
1,56 x10 −7
Denssitas partikel =
D 2 x( ρ s − ρ ) g
18µ
Ut = (Ulrich, 1984)
Dimana,
4. Diameter Klarifier
CxKxm
0 , 25
2
D = (Brown, 1978)
12
Dimana,
lb/hari)
D = diameter klarifier, ft
D = 2 = 17,88 ft
12
Tinggi konis,
5. Waktu Pengendapan
=
Hx30,48 26,83 x30,48
t = = 4,66 jam
U t x3600 0,0487 x3600
= 36,73 hp
P = P operasi + ρgh
= 14,7473 psi
Maka,
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,1313 in + 0,125 in
= 0,2563 in
Jumlah : 1 buah
o Lapisan II antrasit
3. Volume tangki
Volume air,
2.843.646,85
= = 45.717,79 ft3
62,2
Volume tangki,
Volume = ¼ π x D2 x H = ½ π x D3
25.144,79 = ½ π x D3
2x 25.144,79
D = 3 = 25,21 ft = 7,68 m
3,14
4. Tekanan
P = P operasi + ρgh
= 22,0646 psi
5. Tebal Dinding
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,2119 in + 0,125 in
= 0,3369 in
Fungsi : Menampung air untuk didistribusikan sebagai air domestik dan air
umpan ketel
Jumlah : 1 buah
Spesifikasi :
1.291.015,67
= = 1.296,33 m3
995,9
3
Diambil tinggi tangki, H = xD
2
Volume = ¼ π x D2 x H = 1,1775 x D3
356,49 = 1,1775 x D3
356,49
D = 3 = 6,71 m = 22,03 ft
1,1775
3
H = x 6,71 m = 10,06 m = 33,02 ft
2
a. Diameter tangki : 5 ft
Resin
Regenerasi
Volume tangki,
= 4.522,69 ft3
Volume tangki,
Vt = ¼ π D2Hs
= 276,55 ft
5.427,24 x 4
Hs =
3,14 x 5 2
Hh = ¼ D
Hh = ¼ (5) = 1,25 ft
P hidrostatik = ρ g h
= 39,15 psi
995,9 x 9,8 x 276,55
=
6.894,745
Tekanan desain,
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
53,84 x5 x12
12.650 x0,85 − 0,6 x53,84
t= + (0,0125x10)
t = 0,30 in + 0,125 in
= 0,42 in
Dari tabel 12-4 Nalco, 1958 diperoleh ukuran tangki sebagai berikut :
a. Diameter tangki : 5 ft
Resin
Regenerasi
Volume tangki,
= 4.493,30 ft3
Vt = ¼ π D2Hs
= 274,75 ft
5.391,96 x 4
Hs =
3,14 x 5 2
Hh = ¼ D
Hh = ¼ (5) = 1,25 ft
P hidrostatik = ρ g h
= 39,87 psi
995,9 x 9,8 x 276
=
6894,745
Tekanan desain,
+ (Cxn)
PxD
fxE − 0,6 P
t= (Brownell,1959)
t = 0,30 in + 0,125 in
= 0,42 in
Jumlah : 1 unit
Dari fig. 12-14. Perry, 1997 diperoleh konsentrasi air 0,75 gpm/ft2
1.864.857,29
= = 1.872,53 m3/hari = 0,52 m3/menit
995,9
= 137,41 gpm
Diambil performance menara pendingin 90%, dari fig. 12-15. Perry, 1997
Dimensi menara,
Panjang = 2 x lebar,
Lebar = tinggi
Maka,
V =pxlxt
= 2 x l3
1.872,53 = 2 x l3
1.872,53
l = 3 = 9,78 m
2
Sehingga,
Panjang = 19,56 m
Tinggi = 9,78 m
Fungsi : memanaskan air yang dipergunakan untuk air umpan boiler dan
Jumlah : 1 unit
Laju volumetrik,
126.387,42
Q = = 126,91 m3/hari
995,9
= m.c.∆T
Volume silinder,
Vs = ¼ π x D2 x H = ¼ π x D2 x 2,5 x D = 1,9625 D3
π D3
Vh = = 0,2616 D 3
12
VD = Vs + Vh
222,09
D= 3 = 4,64 m
2,2241
Uap
Asap
Ketel Uap
Bahan Bakar
Q
U D x ∆T
A=
A = Ni x a” x L
Dimana :
(Kern, 1965)
Ni = jumlah tube
Digunakan OD tube = 1 in
L = 20 ft
A” = 0,2618 ft2/ft
Jumlah tube,
1,52 ft 2
Ni = =1
0,2618 ft 2 / ft x 20 ft
Daya boiler,
= 0,15 hp
LD-09. Pompa
= 31,2336 lb/s
Densitas,
Viskositas,
Kecepatan aliran,
= 0,502 ft3/s
Perencanaan pompa :
= 3,9 (0,502)0,45(62,2)0,13
= 4,8936 in
Q 0,502
V = =
A 0,2007
= 2,5012 ft/s
Sehingga,
Bilangan Reynold,
= 14.040,6113
sebagai berikut :
L 2 = 1 x 13 x 0,5054 ft = 6,5702 ft
L3 = 3 x 30 x 0,5054 ft = 30,324 ft
L 5 = 1 x 47 x 0,5054 ft = 23,754 ft
= 99,1712 ft
Friksi (Σf),
Persamaan Bernouli
V1 − V2
( P1 − P2 ) + ( Z 1 − Z 2 ) + + W = Σf
2 xgc
P 1 = P 2 , V 1 = V 2 = 0, Z 1 = 0 dan Z 2 = 25,888
-25,888 + W = 0,3243
Daya,
= 1,4881 hp
Harga tanah untuk lokasi pabrik diperkirakan Rp. 350.000 /m2 (KIM, 2007)
= Rp. 3.867.500.000,-
1991).
= Rp. 193.375.000,-
= Rp. 4.068.875.000,-
= Rp 14.835.000.000,-
= 0,1 x Rp 14.835.000.000,-
= Rp 1.483.500.000,-
(Timmerhaus, 1991).
= 0,55 x Rp 14.835.000.000,-
= Rp 8.159.250.000,-
(Timmerhaus, 1991).
= 0,1 x Rp 14.835.000.000,-
= Rp 1.483.500.000,-
Diperkirakan biaya instalasi listrik sebesar 20% dari harga alat terpasang
(Timmerhaus, 1991).
= 0,2 x Rp 14.835.000.000,-
= Rp 2.967.000.000,-
= 0,45 x Rp 14.835.000.000,-
= Rp 6.675.750.000,-
= 0,4 x Rp 14.835.000.000,-
= Rp 5.934.000.000,-
= Rp 51.816.875.000,-
= 0,1 x Rp 51.816.875.000,-
= Rp 5.181.687.500,-
2.2. Engineering
(Timmerhaus 1991).
= Rp 5.181.687.500,-
2.3. Supervisi
= 0,1 x Rp 51.816.875.000,-
= Rp 5.181.687.500,-
= 0,1 x Rp 51.816.875.000,-
= Rp 5.181.687.500,-
= 0,1 x Rp 51.816.875.000,-
= Rp 5.181.687.500,-
= Rp 25.908.437.500,-
= MITL + MITTL
= Rp 51.816.875.000,- + Rp 25.908.437.500,-
= Rp 77.725.312.500,-
Nira Kental
Biaya 3 bulan,
= Rp. 224.999.996.400,-
Alum, Al 2 (SO 4 ) 2
Biaya 3 bulan,
= Rp 53.913.600,-
Soda abu
Biaya 3 bulan,
= Rp 20.887.200,-
Biaya 3 bulan,
= Rp 9.583.200,-
NaOH
Biaya 3 bulan,
= Rp 680.371.200,-
Kaporit
Biaya 3 bulan,
= Rp 115.200,-
Solar
Biaya 3 bulan,
= Rp 2.719.340.640,-
= Rp 228.784.134.240,-
= Rp 915.136.536.960,-
1. Gaji Pegawai
= Rp 633.600.000,-
= 0, 5 x Rp 633.600.000,- = Rp 31.680.000,-
3. Biaya Pemasaran
Tahun 1997 :
Per m2 Jumlah
Bumi 11.050 150.000 1.657.500.000
Bangunan 11.050 200.000 2.210.000.000
= Rp 1.657.500.000,- + Rp 2.210.000.000,-
= Rp 3.867.500.000,-
= Rp 3.859.400.000,-
(Berdasarkan UU No. 21 tahun 1997 pasal 6 ayat 3, PP No. 48 tahun 1994 dan
= Rp. 12.490.426.712,-
= 0,1 x Rp 77.725.312.500,-
= Rp 777.253.125,-
= Rp 369.163.803.000,-
Piutang dagang
= 3 / 12 x Rp 369.163.803.000,-
= Rp 92.290.950.950,-
= Rp 334.342.765.027,-
Total Modal Investasi = Modal Investasi Tetap (MIT) + Modal Kerja (MK)
= Rp 77.725.312.500,- + Rp 334.342.762.027,-
= Rp 412.068.077.527,-
1. Modal sendiri
= Rp 247.240.846.516,-
= Rp 164.827.231.011,-
Gaji tetap karyawan = gaji tetap tiap bulan + 3 bulan gaji tunjangan.
D = (P – L) / n
n = Usia peralatan
= Rp 9.346.659.167,-
Perawatan bangunan
Perawatan Perpipaan
Perwatan Insulasi
keamanan
1991).
= Rp 250.637.795.763,-
= Rp 118.526.008.037,-
B. Pajak Penghasilan
penghasilan adalah :
= Rp 35.445.402.411,-
= Rp 83.080.705.626,-
PM =
laba sebelum pajak
x 100 %
total penjualan
Rp 118.526.008.037,−
= x 100 % = 32,11 %
Rp 369.163.803.800,−
BEP =
Biaya tetap
( total penjualan − biaya var iabel
x 100 %
Rp 65.500.776.809,−
=
[( Rp 369.163.803.800,−) − ( Rp185.137.018.955,−)
x 100 %
= 35,59 %
= Rp 903.612.310.650,-
RoI =
laba setelah pajak
x 100 %
total mod al investasi
Rp 83.080.705.626,−
=
Rp 412.068.077.527,−
x 100 %
= 20,16 %
POT =
1
RoI
=
1
0,2016
= 4,96 tahun
pengeluaran dari tahun ke tahun yang disebut Cash Flow. Untuk memperoleh
tahun
10