Analisis Kelayakan Usaha Industri Gula Merah Tebu secara Tradisional di Lawang Kecamatan Mathur Kabupaten Agam Sumatera Barat Yossie Kharisma Dewi Feriviani Andri Syaputra Yulia Helmi Diza LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Produk pertanian mempunyai peranan penting bagi masyarakat salah satunya adalah sebagai bahan baku dalam kegiatan industri. Salah satu industri pengolahan yang berbahan baku produk pertanian adalah industri gula merah dari nira tebu. Besarnya luas lahan tebu di Sumatera Barat terutama di Kab. Agam yaitu 4.012 ha menjadi potensi yang besar untuk pengolahan gula merah dari nira tebu. Lanjutan Di Lawang Kec. Matur Kab. Agam telah berkembang pengolahan gula merah dengan luas lahan kebun tebu 700 Ha. Dalam pengolahannya, beberapa penduduk masih menggunakan kerbau untuk memeras air tebu. Pengolahan gula merah secara tradisional dan secara mekanik memiliki nilai income yang signifikan sehingga perlu dilakukan pengkajian mengenai Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Gula Merah Tebu secara Tradisional di Lawang Kec. Matur, Kab. Agam Sumatera Barat.
Adanya prospek yang baik terhadap industri gula merah dari nira tebu secara tradisional di Lawang Kec. Matua Kab. Agam Sumatera Barat, maka perlu dilakukan analisis kelayakan usaha.
Lanjutan Studi kelayakan adalah penelitian tentang layak atau tidak layaknya suatu bisnis/usaha yang dilaksanakan dengan memberikan keuntungan secara terus menerus. Istilah kelayakan mengandung arti bahwa penelitian yang dilakukan secara mendalam dengan tujuan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan.
RUMUSAN MASALAH Bagaimana kelayakan dari usaha pengolahan gula merah tebu secara tradisional di Lawang Kab. Agam Sumatera Barat bila dilihat dari aspek finansial dan non finansial yaitu meliputi aspek pasar, aspek teknis dan aspek lingkungan?
TUJUAN Menganalisis kelayakan dari usaha pengolahan gula merah secara tradisional di Lawang Kab. Agam Sumatera Barat bila dilihat dari aspek finansial dan non finansial yaitu meliputi aspek pasar, aspek teknis dan aspek lingkungan. MANFAAT PENELITIAN Bagi dunia pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang studi kelayakan bisnis terhadap komoditas pertanian di Indonesia. Bagi pengusaha gula merah dapat memberikan informasi mengenai kelayakan dari aspek kelayakan finansial dan non finansial dalam pengembangan usaha pengolahan gula merah tebu. Bagi investor dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi pada usaha pengembangan gula merah tebu.
METODOLOGI PENELITIAN LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada usaha pembuatan gula merah yang terletak di Lawang, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2014. PENGUMPULAN DATA Dalam penelitian ini, data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumbernya. Data primer yang dibutuhkan diperoleh secara langsung dari pengusaha gula merah tebu melalui kegiatan wawancara dan observasi secara langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder bersumber dari studi pustaka, seperti buku, literatur, jurnal dan, internet.
METODE PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Pengolahan data kualitatif digunakan untuk menganalisis aspek pasar, aspek teknis dan aspek lingkungan. Pengolahan data kuantitatif dilakukan pada aspek finansial dengan menghitung, Net Present Value (NPV), Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil dari pengolahan data ini diinterpretasikan secara deskriptif untuk menggambarkan kelayakan usaha dari bisnis tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum dan Awal Pengembangan Usaha UD Buk Ida adalah suatu usaha pengolahan gula merah tebu tradisional yang terletak di Lawang, Kec. Matur Kab. Agam Sumatera Barat UD Buk Ida masih terbilang skala rumah tangga karena kapasitas produksi hanya 480 kg gula merah tebu per bulan. Pengolahan tebu dibangun di samping rumah tempat tinggal Buk Ida dengan kapasitas produksi rata-rata 120 kg gula merah tebu per minggu. Dalam seminggu pengolahan tebu menjadi gula merah tebu dilakukan 6 kali produksi dengan harga jual gula merah tebu adalah Rp 10.000/kg. Tabel Biaya Operasional dan Pendapatan per Tahun NO Uraian (Rp) Biaya/tahun (Rp) 1 Biaya Perawatan 1.500.000 2 Kayu Bakar 1.200.000 3 Oli 250.000 4 Makanan Kerbau 1.200.000 5 Transportasi 480.000 6 Kemasan kantong plastik 200.000 7 Biaya karung kapasitas 30 kg 600.000 Total 5.430.000 NO Uraian Nilai (Rp) 1 Pendapatan 57.600.000 2 Biaya Operasional 5.430.000 Total 52.170.000 Aspek-aspek non Finansial Kelayakan Usaha Aspek Lingkungan Aspek Pasar Aspek Teknis No Analisis Pembahasan 1. Aspek pasar Potensi pasar dapat dilihat dari perkembangan konsumsi gula yang terus meningkat. Pasar yang menjadi sasaran usaha ini adalah pasar lokal. Berdasarkan variabel-variabel aspek pasar yang meliputi permintaan, harga dan kendala pemasaran usaha gula merah tebu layak untuk dijalankan. 2. Aspek teknis Lokasi usaha gula merah tebu memiliki sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan usaha. Bahan baku tebu tersedia di sekitar lokasi usaha sehingga mempermudah petani dalam pengolahan tebu. Proses produksi gula merah dilakukan secara tradisional dengan menggunakan teknologi sederhana. 3. Aspek lingkungan Usaha gula merah tebu ini tidak menghasilkan sisa atau limbah yang dapat merusak lingkungan atau bisa dikatakan ramah lingkungan. Proses Produksi
Persiapan tebu Penggilingan tebu secara tradisional Penyaringan Pemasakan Pencetakan Pengemasan Aspek-aspek Finansial Analisis Kelayakan Usaha 1. Arus Manfaat (Inflow)
Uraian Satuan Jumlah Harga/Satuan (Rp) Total Investasi (Rp) Bangunan Kerbau Screw Press & bak Penampung Kuali Besi Kuali Aluminium Timbangan Tungku Biaya perlengkapan m 2
1.200.000 750.000 300.000 2.000.000 470.000 Total Investasi 31.720.000 Biaya Operasional Biaya Tetap Jumlah biaya tetap yang dikeluarkan untuk usaha gula merah tebu setiap tahun adalah Rp 1.500.000.
Biaya Variabel
Uraian Total Biaya Investasi (Rp/Tahun) Kayu Bakar Oli Makanan kerbau 1.200.000 250.000 1.200.000 Total Biaya Variabel 2.650.000 Kelayakan Usaha Gula Merah Tebu No. Kriteria Kelayakan Nilai 1. 2. 3. NPV (Rp) IRR (%) Net B/C 51.513.569 37.96 1.213
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengembangan usaha pengolahan gula merah tebu UD Buk Ida layak untuk dijalankan berdasarkan hasil kelayakan dari aspek non finansial. Analisis kelayakan finansial dengan periode usaha 10 tahun dan tingkat suku bunga 12 persen menghasilkan keuntungan Rp. 51.513.569 ; Net B/C 1.213 dan IRR 37.96 persen. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan.
Saran Dilihat dari proses pengolahannya, gula merah tebu merupakan setengah proses dari gula kristal yang belum diputihkan. Penggunaan gula merah tebu sebagai bahan baku pabrik gula kristal akan menghemat biaya produksi karena pabrik gula tidak lagi menggiling tebu Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang akan diperoleh pabrik gula kristal jika bahan bakunya tidak menggunakan tebu tetapi menggunakan gula merah tebu. LOGO Add your company slogan