Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Koridor
: Sulawesi
Fokus Kegiatan : Kakao
USULAN
PENELITIAN PRIORITAS NASIONAL
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN
EKONOMI INDONESIA 2011-2025
(PENPRINAS MP3EI 2011-2025)
FOKUS/KORIDOR:
KAKAO / SULAWESI
TOPIK KEGIATAN
PENGEMBANGAN TEKNIK FERMENTASI DAN TEKNOLOGI
PENGOLAHAN KAKAO UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK
OLAHAN YANG BERKUALITAS EKSPOR SERTA APLIKASINYA PADA
INDUSTRI KECIL MENENGAH DI SULAWESI TENGAH
TIM PENGUSUL
Dr. Ir. SYAHRAENI KADIR, MP. / NIDN 0025066811 (Ketua)
Dr. Ir. ROSTIATI, MP. / NIDN 0020106309 (Anggota)
JUSMAN, S.Si., M.Si. / NIDN 0024017405 (Anggota)
UNIVERSITAS TADULAKO
APRIL 2015
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
RINGKASAN................................................................................................................
BAB 1. PENDAHULUAN ....
1.1.
Latar Belakang ...
1.2.
Tujuan khusus
1.3.
Urgensi penelitian ..
BAB 2. STUDI PUSTAKA ...
2.1.
Fermentasi Kakao ..
2.2.
Alkalisasi dan Penyangraian......
2.3.
Conching dan Tempering....
BAB 3. PETA JALAN PENELITIAN .
BAB 4. MANFAAT PENELITIAN..
BAB 5. METODE PENELITIAN.
5.1.
Tahapan penelitian .......................................................................................
5.1.1. Pengembangan teknik fermentasi ......
5.1.2. Karakteristik fisik dan kimia biji kakao terfermentasi..................................
5.1.3. Proses alkalisasi dan penyangraian biji kakao terfermentasi.
5.1.4. Proses conching dan tempering cokelat.........
5.1.5. Aplikasi hasil penelitian optimum pada tingkat petani dan UKM mitra.......
5.2.
Analisis statistik .
BAB 6. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ....
6.1.
Ringkasan anggaran biaya .
6.2.
Jadwal penelitian
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN-LAMPIRAN........
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota..
Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas.......
Lampiran 3. Justifikasi anggaran penelitian....
Lampiran 4. Surat pernyataan ketua peneliti...
iii
iv
v
1
1
3
3
4
4
5
6
7
9
10
10
10
10
11
12
12
13
15
15
16
17
20
20
31
32
35
RINGKASAN
Tujuan jangka panjang penelitian untuk mendapatkan teknik fermentasi yang
efisien dan efektif dengan kualitas biji kakao memenuhi standar SNI serta mendapatkan
paket teknologi pengolahan biji kakao menjadi produk olahan yang berkualitas ekspor.
iv
Tujuan jangka pendek penelitian adalah (1) mendapatkan teknik fermentasi biji kakao
yang lebih singkat dengan menghasilkan aroma dan cita rasa yang kuat, (2)
menerangkan karakteristik fisik dan kimia biji kakao hasil fermentasi, (3) menerapkan
proses alkalisasi dan penyangraian biji kakao hasil fermentasi untuk pengembangan
aroma dan cita rasa produk olahan, (4) menerapkan proses counching dan tempering
cokelat untuk meningkatkan kualitas produk olahan, dan (5) mengaplikasikan hasil
penelitian yang optimal pada tingkat petani dan usaha kecil menengah (UKM). Target
khusus penelitian (1) mendapatkan cara fermentasi yang waktunya lebih singkat namun
kualitas biji kakao yang dihasilkan memenuhi standar SNI dan (2) mendapatkan
kondisi proses alkalisasi dan penyangraian biji kakao serta conching dan tempering
cokelat optimal untuk menghasilkan produk olahan berkualitas ekspor.
Dalam mencapai tujuan dan target khusus tersebut kegiatan direncanakan 3
(tiga) tahun. Pada tahun pertama terdiri dari dua tahap penelitian, yaitu Tahap I
dilakukan pengembangan teknik fermentasi terdiri atas empat (4) cara yaitu Kotak I:
10 kg kakao basah; Kotak II: 10 kg kakao basah + 75 ml etanol 1% pada awal
fermentasi; Kotak III: 10 kg kakao basah + 75 ml etanol 1% pada awal fermentasi + 75
ml asam asetat 0,15 M pada 30 jam fermentasi; Kotak IV: 10 kg kakao basah + 75 ml
etanol 1% dan larutan ragi (Saccharomyces cerevisae) konsentrasi 106 sel/kg kakao
pada awal fermentasi + 75 ml asam asetat 0,15 M pada 30 jam fermentasi yang masingmasing dilakukan selama 3, 4 dan 5 hari yang diulang tiga kali. Pada Tahap II
dilakukan karakterisasi fisik, kimia dan sensoris biji kakao hasil fermentasi meliputi
jumlah biji per 100 g biji kering, bobot per biji kering, kadar nib, kadar air, kadar
lemak, kadar gula pereduksi, total asam metode titrasi, komponen senyawa
volatil/aroma dan sifat sensoris.
Pada tahun kedua akan dilakukan dua tahap penelitian. Tahap I yaitu
alkalisasi dilakukan dengan variasi konsentrasi potassium karbonat 2,0, 2,5 dan 3,0%
serta waktu alkalisasi 15, 30 dan 45 menit dengan cara perebusan biji kakao pada suhu
74-80oC. Proses selanjutnya dilakukan penyangraian biji kakao hasil alkalisasi
menggunakan Chamber pada suhu 135-140oC dan kelembaban ruang 5% dengan
pengambilan sampel pada menit ke 10, 20, 30, 40, 50 dan 60, selanjutnya didinginkan
pada suhu 20oC selama 1 jam. Parameter analisis meliputi kadar air, komposisi asam
lemak dan flavor, intensitas warna cokelat, ukuran partikel cokelat, total polifenol
cokelat, daya pereduksi dan sifat sensoris. Tahap II cokelat yang diperoleh dilakukan
conching pada suhu 80oC dengan variasi waktu terdiri atas 3, 6, 9, 12 dan 15 jam.
Cokelat dengan conching optimum dilakukan tempering pada suhu 45-48oC sampai
massa cokelat meleleh. Proses selanjutnya massa cokelat didinginkan ke suhu 33 oC,
kemudian didinginkan lagi ke suhu 26-27oC dengan variasi waktu terdiri atas 30, 60, 90
dan 120 menit sambil massa cokelat diaduk merata. Selanjutnya massa cokelat
dinaikkan suhunya ke suhu 31-33oC dalam waktu 5 menit. Parameter analisis meliputi
kadar air, komposisi asam lemak dan flavor, intensitas warna, ukuran partikel, total
polifenol, kristalinitas, aktivitas antioksidan dan sifat sensoris cokelat.
Pada tahun ketiga aplikasi hasil penelitian yaitu teknik fermentasi optimal
yang diperoleh dari hasil penelitian tahun pertama akan diterapkan pada tingkat petani
dan UKM mitra. Biji kakao hasil fermentasi tersebut digunakan sebagai bahan baku
utama pembuatan cokelat pada tingkat UKM mitra dengan menerapkan proses
alkalisasi dan penyangraian serta conching dan tempering optimal yang diperoleh dari
hasil penelitian tahun kedua. Cokelat yang diperoleh tersebut, digunakan sebagai bahan
baku utama untuk pembuatan aneka produk olahan kakao pada UKM mitra.
Kata-Kata Kunci: biji kakao, fermentasi, teknologi pengolahan, produk olahan
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Produksi kakao Indonesia terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan
Gana yang menyumbang sekitar 16% dari produksi kakao secara global. Pulau
Sulawesi menyumbang sekitar 65% dari produksi kakao secara nasional dan Provinsi
Sulawesi Tengah terbesar kedua setelah Sulawesi Selatan yang menyumbang sekitar
30% dari produksi kakao secara nasional (BPS Sulteng, 2011; Ditjenbun, 2010). Oleh
karena itu sangat tepat dilakukan penelitian tentang peningkatan mutu biji kakao yang
memenuhi
standar
SNI
dan
internasional
melalui
proses
fermentasi
serta
pengembangan pengolahan biji kakao menjadi produk olahan yang bernilai ekonomis
tinggi untuk peningkatan devisa negara dan pendapatan petani melalui industri besar
dan usaha kecil menengah (UKM) di koridor Sulawesi khususnya di Sulawesi Tengah.
Salah satu permasalahan kakao Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi
Tengah sampai saat ini adalah mutu biji yang masih rendah kerena tidak dilakukan
proses fermentasi atau proses fermentasi yang kurang baik. Proses fermentasi
merupakan tahapan pengolahan biji kakao yang vital dan mutlak untuk menjamin
dihasilkannya aroma dan cita rasa cokelat yang baik (Hamdouche et al., 2015; Kadow
et al., 2015; Lima et al., 2011). Dengan proses fermentasi, selain dapat memperbaiki
dan mengembangkan cita rasa, juga dapat mengurangi rasa pahit dan sepat serta
memperbaiki kenampakan biji kakao (Owosu, 2010). Di samping itu, fermentasi dapat
menghambat proses perkecambahan, kulit biji menjadi longgar dan pulpa biji hancur
sehingga akan mempermudah proses pengeringan (Afoakwa et al., 2012). Oleh karena
itu, mengingat bahwa kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang
peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, maka fermentasi yang
merupakan inti dari proses pengolahan biji kakao harus dilakukan.
Selama ini fermentasi kakao pada tingkat petani dilakukan secara konvensional
menggunakan kotak kayu berlubang yang terbuat dari papan atau keranjang bambu
dengan lama fermentasi 5-8 hari dan biji kakao yang dihasilkan belum memenuhi
standar SNI. Hasil penelitian Misnawi dan Selamat (2003) menunjukkan bahwa
konsentrasi polifenol dalam kakao mengalami penurunan secara nyata selama proses
fermentasi. Kakao yang difermentasi selama 5 hari mengalami penurunan konsentrasi
polifenol sebanyak 53,4% dari konsentrasi asalnya yang mencapai 135,1 g per kg.
Petani memang selama ini cenderung tidak melakukan fermentasi karena memakan
1
waktu dan biaya tambahan. Menurut Pereira et al. (2013) menyatakan bahwa
fermentasi menggunakan kotak yang terbuat dari plastik mempercepat naiknya suhu
massa kakao serta memproduksi etanol, asam laktat dan asam asetat lebih tinggi
dibandingkan dengan fermentasi menggunakan kotak kayu. Di samping itu
penambahan starter Saccharomyces cerevisae pada awal fermentasi meningkatkan
degradasi pulp, pH dan suhu serta penambahan asam asetat setelah 30-40 jam
fermentasi akan mempercepat infusi ke dalam biji sehingga membentuk senyawa aroma
dan cita rasa cokelat (Ramos et al., 2014; Papalexandratou et al., 2013). Hal ini diduga
dapat mempersingkat waktu fermentasi menjadi 3 hari dan menghasilkan biji kakao
yang memenuhi standart SNI dan internasional. Pada penelitian ini akan dikaji
pengembangan teknik fermentasi dengan menggunakan kotak yang terbuat dari plastik
dengan penambahan Saccharomyces cerevisae dan asam asetat.
Biji kakao hasil fermentasi merupakan bahan baku utama yang baik untuk
menghasilkan produk olahan / cokelat yang berkualitas tinggi (Caligiani et al., 2014).
Cokelat merupakan produk pangan hasil olahan derivat biji kakao. Proses pengolahan
buah kakao menentukan mutu cokelat, karena dalam proses ini terjadi pembentukan
calon citarasa khas kakao dan pengurangan cita rasa yang tidak dikehendaki, misalnya
rasa pahit dan sepat. Proses pengolahan tersebut yang berkaitan langsung dengan mutu
cokelat adalah alkalisasi, penyangraian, counching dan tempering (Glicerina et al.,
2015). Proses alkalisasi dan penyangraian menghasilkan senyawa aroma yang berasal
dari prekursor aroma yang terbentuk selama proses fermentasi biji kakao diantaranya
asam-asam amino, protein rantai pendek dan gula-gula reduksi yang berkaitan langsung
dengan proses fermentasi dan penyangraian (Afoakwa et al., 2008). Menurut Svanberg
et al. (2013), menyatakan bahwa produk olahan kakao yang berkualitas memiliki ciriciri diantaranya struktur yang seragam, warna cerah, tidak mudah meleleh saat
penyimpanan, kekerasan stabil dan tidak membentuk warna putih pada permukaan.
Untuk mendapatkan produk olahan kakao seperti tersebut di atas maka perlu dilakukan
proses counching dan tempering yang baik. Pada penelitian ini akan dikaji pengaruh
alkalisasi dan penyangraian serta counching dan tempering terhadap sifat fisik, kimia
dan organoleptik cokelat yang dihasilkan. Hasil penelitian yang optimal akan
diaplikasikan pada UKM yaitu Saadah Agency di Palu sebagai mitra yang bergerak
dibidang pengolahan kakao untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang
senantiasa berubah secara cepat, baik dari aspek harga, variasi dan kualitas produk,
mekanisme transaksi maupun pelayanan.
(3)
(1)
Fermentasi
Konvensional
(Kotak Kayu)
(Tesis, 1997)
Buah
Kaka
o
(5)
Fermentasi
Konvensional di
UMKM
(DIPA UNTAD, 2013)
(6)
(6)
Pengembangan
Teknik
Fermentasi
(Usulan MP3EI,
T.A. 2016)
Apliakasi Hasil
Penelitian pada
Petani dan UKM
(Usulan MP3EI,
T.A. 2018)
(7)
(2)
Fermentasi
dengan
Penambahan Ragi
(Hibah Bersaing,
2011-2012)
(4)
Penyangraian Biji
Kakao dan Perbaikan
Mutu Olahan
(DIPA UNTAD, 2014)
(6)
Pengembangan Teknik
Pengolahan Menjadi
Produk Olahan yang
Berkualitas Ekspor
(Usulan MP3EI, T.A. 2017)
Pengembangan aplikasi
hasil penelitian pada
industri berbasis kakao
kerjasama dengan
pemerintah dan industri
(Kerjsama Pemerintah
dan Industri, 2019-2020)
Fermentasi
singkat dengan
kualitas sesuai
SNI
Rekayasa
pengolahan untuk
produk olahan
berkualitas
ekspor
Pemanfaatan
limbah kulit
kakao sebagai
sumber pangan
dalam
penelitian
ini
diantarannya
alkalisasi
dan
Dampak dan manfaat hasil penelitian MP3EI ini dari aspek sosial ekonomin, antara
lain adalah: (1) membangun citra kualitas kakao fermentasi ke manca Negara, (2)
peningkatan nilai tambah dengan melakukan fermentasi dan sortasi yang ketat biji kakao
serta pembuatan produk turunan, (3) menghilangkan potongan harga otomatis 25 %
(automatic detention) yang dikenakan selama ini pada perdagangan internasional akibat
kualitas kakao yang rendah dan tidak terfermentasi, (4) merangsang para petani kakao
untuk menjaga kualitas kakao yang mereka hasilkan dan (5) menggerakan usaha baru untuk
pengembangan produk-produk turunan.
BAB 5. METODE PENELITIAN
5.1. Tahapan penelitian
Penelitian dilakukan dalam 5 tahapan percobaan yakni:
1. Pengembangan teknik fermentasi
2. Karakteristik fisik dan kimia biji kakao terfermentasi
3. Proses alkalisasi dan penyangraian biji kakao terfermentasi
4. Proses conching dan tempering cokelat
5. Aplikasi hasil penelitian yang optimal pada tingkat petani dan UKM mitra
TAHUN PERTAMA
5.1.1. Tahap I: Pengembangan teknik fermentasi
Teknik fermentasi yang digunakan merupakan kombinasi fermentasi yang
dilakukan menurut Ho et al. (2041), Kadow et al. (2015) dan Ramos et al. (2015) dengan
sedikit modifikasi. Fermentasi dilakukan dengan cara mengambil 10 kg sampel kakao
basah, kemudian biji kakao dimasukkan ke dalam kotak fermentasi yang terbuat dari
plastik tebal yang berukuran 30 x 30 x 20 cm yang dilengkapi dengan lubang-lubang di sisi
samping dan bawah serta dipasang aerator manual di dalam fermentor. Teknik fermentasi
terdiri dari empat (4) cara yaitu Kotak I: 10 kg kakao basah; Kotak II: 10 kg kakao basah +
75 ml etanol 1% pada awal fermentasi; Kotak III: 10 kg kakao basah + 75 ml etanol 1%
pada awal fermentasi + 75 ml asam asetat 0,15 M pada 30 jam fermentasi; Kotak IV: 10 kg
kakao basah + 75 ml etanol 1% dan larutan ragi (Saccharomyces cerevisae) konsentrasi 106
sel/kg kakao pada awal fermentasi + 75 ml asam asetat 0,15 M pada 30 jam fermentasi.
Fermentasi dilakukan dengan tiga variasi lama fermentasi yaitu 3, 4 dan 5 hari masingmasing diulang tiga kali. Selama fermentasi dilakukan pengadukan biji kakao dengan
aerator pada setiap 30 jam fermentasi. Pengamatan suhu, pH dan pengambilan sampel (100
g) dilakukan setiap 6 jam fermentasi, sampel yang diambil disimpan dalam freezer untuk
persiapan analisis.
5.1.2. Tahap II. Karakterisasi fisik dan kimia biji kakao terfermentasi
10
Biji kakao yang digunakan merupakan biji kakao fermentasi hasil penelitian tahap I
dan sebagai pembanding adalah biji kakao hasil fermentasi secara komersial yang
memenuhi standar SNI. Karakteristik fisik yang dianalisis seperti jumlah biji per 100 g biji
kering, bobot per biji kering dan kadar nib, sedangkan karakteristik kimia diantaranya
kadar air (AOAC, 2000), kadar lemak (AOAC, 2000), kadar gula pereduksi (AOAC, 2000)
dan total asam metode titrasi (AOAC, 2000). Selain itu juga dilakukan analisis komponen
senyawa volatil/aroma menggunakan HPLC seperti karbohidrat (glukosa, sukrosa dan
fruktosa), asam-asam organik (asetat, laktat, malat, sitrat dan suksinat) dan alkohol (etanol
dan gliserol) serta juga dilakukan analisis sifat sensoris (Ramos et al., 2013).
TAHUN KEDUA
5.1.3. Tahap III. Proses alkalisasi dan penyangraian biji kakao terfermentasi
5.1.3.1. Alkalisasi biji kakao
Biji kakao hasil fermentasi di keringkan dengan cara di jemur di bawah sinar
matahari selama 3-4 hari. Setelah kering, selanjutnya dilakukan alkalisasi sesuai metode
yang dilakukan oleh Widayat, (2013) dan Misnawi et al. (2006) dengan sedikit modifikasi.
Alkalisasi dilakukan dengan variasi konsentrasi potassium karbonat 2,0, 2,5 dan 3,0% serta
waktu alkalisasi 15, 30 dan 45 menit dengan cara perebusan biji kakao pada suhu 74-80 oC .
Biji kakao hasil alkalisasi tersebut dipisahkan kulitnya, nib yang diperoleh digiling dan
dipersiapkan untuk analisis. Parameter analisis meliputi kadar air (AOAC, 2000),
komposisi asam lemak dan flavor dengan menggunakan HPLC dan intensitas warna coklat
menggunakan spektrofotometer. Biji kakao dengan hasil alkalisasi yang optimum
digunakan untuk proses penyangraian.
5.1.3.2. Penyangraian biji kakao
Proses penyangraian yang digunakan sesuai metode yelewicz et al. (2014)
dengan sedikit modifikasi. Biji kakao hasil alkalisasi optimum (1,5 kg) dimasukkan dalam
Chamber dengan kondisi proses terkendali diantaranya suhu 135-140oC dengan
kelembaban ruang chamber 5%. Selama penyangraian, sampel diambil sebanyak 100 g
pada menit ke 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit selanjutnya didinginkan pada suhu 20 oC
selama 1 jam. Biji kakao hasil sangrai tersebut dihancurkan dengan alat penghancur,
dihilangkan kulit bijinya secara manual, sehingga diperoleh hancuran keping biji lolos
ayakan 20 mesh dalam bentuk pasta cokelat untuk dianalisis. Sebagai pembanding,
dilakukan penyangraian konvensional menggunakan oven listrik MEMERT pada suhu
11
140oC, selama 40 menit (Supriyanto et al., 2007). Parameter analisis meliputi kadar air
(AOAC, 2000), komposisi asam lemak dan flavor dengan menggunakan HPLC, intensitas
warna cokelat menggunakan spektrofotometer, ukuran partikel cokelat (Nuraini, 2004),
total polifenol cokelat (Natsume et al., 2000), daya pereduksi (Lai et al., 2001) dan sifat
sensoris.
5.1.4. Tahap IV. Proses conching dan tempering cokelat
Proses conching dan tempering pasta cokelat dilakukan menurut metode Glicerina
et al. (2013) dengan sedikit modifikasi. Pasta cokelat (1 kg) yang diperoleh dari
penyangraian optimal ditambahkan gula 40% berat pasta kemudian dicampur dengan mixer
sehingga dihasilkan pasta cokelat yang kental yang selanjutnya dilembutkan dengan mesin
tipe roll sampai diperoleh massa cokelat dengan tekstur yang halus. Cokelat halus yang
diperoleh ditambahkan lesitin 0,3%, lemak kakao 7%, sodium karbonat 0,15% dan ekstrak
vanilla 0,03% selanjutnya dilakukan conching pada suhu 80oC dengan variasi waktu
conching terdiri atas 3, 6, 9, 12 dan 15 jam. Parameter analisis yaitu viskositas (Chabra,
2006) dan sifat sensoris. Cokelat yang diperoleh dari proses conching optimum selanjutnya
dilakukan proses tempering.
Proses tempering diawali dengan pemanasan massa cokelat pada suhu 45-48oC
sampai massa cokelat meleleh. Proses selanjutnya massa cokelat didinginkan ke suhu 33 oC,
kemudian didinginkan lagi ke suhu 26-27oC dengan variasi waktu terdiri atas 30, 60, 90
dan 120 menit sambil massa cokelat diaduk merata. Selanjutnya massa cokelat dinaikkan
suhunya ke suhu 31-33oC dalam waktu 5 menit. Selanjutnya, dilakukan pendinginan lambat
untuk memadatkan coklat dan coklat dikeluarkan dari cetakan setelah suhu mencapai 10oC.
Parameter analisis meliputi kadar air (AOAC, 2000), komposisi asam lemak dan flavor
dengan menggunakan HPLC, intensitas warna cokelat menggunakan spektrofotometer,
ukuran partikel cokelat (Nuraini, 2004), total polifenol cokelat (Natsume et al., 2000),
kristalinitas dengan XRD, aktivitas antioksidan (Lai et al., 2001) dan sifat sensoris. Cokelat
yang diperoleh dari proses tempering optimal digunakan sebagai bahan utama pembuatan
aneka produk olahan kakao pada industri kecil menengah.
TAHUN KETIGA
5.1.5. Tahap V. Aplikasi hasil penelitian yang optimal pada tingkat petani dan UKM
12
1. Teknik fermentasi optimal yang diperoleh dari hasil penelitian tahun pertama akan
diterapkan pada tingkat petani dan UKM mitra untuk menghasilkan biji kakao yang
memenuhi standar SNI sehingga membuka peluang untuk ekspor serta
meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat.
2. Biji kakao hasil fermentasi tersebut digunakan sebagai bahan baku utama
pembuatan cokelat pada tingkat UKM mitra dengan menerapkan proses alkalisasi
dan penyangraian serta conching dan tempering optimal yang diperoleh dari hasil
penelitian tahun kedua.
3. Cokelat yang diperoleh tersebut, digunakan sebagai bahan baku utama untuk
pembuatan aneka produk olahan kakao pada UKM mitra. Untuk pengembangan
produk olahan kakao, maka UKM mitra perlu diterapkan sistem pengemasan dan
pola pemasaran yang baik. Adapun diagram alir penelitian MP3EI, luaran dan
indikator capaian penelitian secara utuh dapat dilihat pada Gambar 2.
5.2. Analisis statistik
Analisis data statistik menggunakan software Statistical Product and Service
Solution versi 13 dengan metoda One Way Anova dan Univariate Analysis of Variance
dengan tingkat signifikan 5% pada perbandingan means menggunakan metoda Duncan
(Trihendradi , 2005).
13
Jurnal
Bereputasi Internasional
optimal pada tingkat petani dan UKM
mitra (***)
Gambar 2. Diagram alir penelitian, luaran dan indikator capaian penelitian secara utuh
14
Komponen
1
2
3
4
176.070.000 173.884.000
15
Jenis Kegiatan
11
12
11
12
Tahun Pertama
Fermentasi
I
Persiapan bahan dan alat
1
Proses fermentasi
2
Pengolahan data suhu & pH
3
Pelaporan kamaujua
4
Karakterisasi
II
Persiapan bahan dan alat
1
Karakteristik fisik
2
Karakteristik kimia &
3
sensorir
Penyusunan laporan akhir
4
Tahun Kedua
Proses alkalisasi dan
I
penyangraian
Persiapan bahan dan alat
1
Alkalisasi dan Penyangraian
2
Analisis
3
Pelaporan kemajuan
4
Proses conching dan
II
tempering
Persiapan bahan dan alat
1
Conching dan tempering
2
Analisis mutu cokelat
3
Penyusunan laporan akhir
4
Tahun Ketiga
Fermentasi petani & UKM
I
Persiapan bahan dan alat
1
Proses fermentasi petani
2
Proses fermentasi di UKM
3
Pelaporan kemajuan
4
Pengolahan cokelat
II
Alkalisasi dan penyangraian
1
Conching dan tempering
2
Analisis sifat sensoris
3
Penyusunan laporan akhir
4
16
10
11
12
DAFTAR PUSTAKA
Afoakwa, E.O., Jennifer, Q., Agnes, S.B., Jemmy, S.T. and Fribu, K.S. 2012. Influence
of pulp preconditioning and fermentation on fermentative quality and appearance
of Ghanaian cocoa (Theobroma cacao) beans. International Food Research
Journal, 19: 127-133.
Afoakwa, E.O., Payterson, A., Fowler, M. and Ryan, A. 2008. Flavor formation and
character in cocoa and chocolate: a critical review. Critical Reviews in Food
Science and Nutrition, 48: 840-857.
Andersson, M., Koch, G., and Lieberei, R. 2006. Structure and function of the seed coat
of Theobroma cacao L. and its possible impact on flavour precursor
development during fermentation. Journal of Applied Botany and Food Quality,
80: 48-62.
AOAC (Association of Official Analytical Chemist 925.40-54). 2000. Official methods
of analysis of association of official analytical chemists. Edition ke-15.USA:
Kenneth Helrich. Chapter 44.1.03. p.2.
BPS Sulawesi Tengah, 2011. Sulawesi Tengah dalam Angka. BPS Provinsi Sulawesi
Tengah.
Caligiani, A., Palla, L., Acquotti, D., Marseglia, A. and Palla, G. 2014. Application of
1H NMR for the characterisation of cocoa beans of different geographical origins
and fermentation levels. Food Chemistry, 157: 9499.
Chabbra, R.P., 2006. Non newtonian fluid behaviour. Bubbles, drops, and particles in
Non Newtonian Fluids,, CRC Press, Boca Raton, Chapter 2.
Crafack, M., Mikkelsen, M.B., Saerens, S., Knudsen, M., Blennow, A., Lowor, S.,
Takrama, J., Swiegers, J.H., Petersen, G.B., Heimdal, H. and Nielsen, D.S.
2013. Influencing cocoa flavour using Pichia kluyveri and Kluyveromyces
marxianus in a defined mixed starter culture for cocoa fermentation.
International Journal of Food Microbiology, 167: 103116.
Ditjenbun, 2010. Kakao, Statistik Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan Jakarta.
Glicerina, V., Balestra, F., Rosa, M.D. and Romani, S. 2013. Rheological, textural and
calorimetric modifications of dark chocolate during process. Journal of Food
Engineering, 119: 173179.
Glicerina, V., Balestra, F., Rosa, M.D. and Romani, S. 2015. Effect of manufacturing
process on the microstructural and rheological properties of milk chocolate.
Journal of Food Engineering, 145: 4550.
Hamdouche, Y., Guehi, T., Durand, N., Kedjebo, K.B.D., Montet, D. and Meile, J.C.
2015. Dynamics of microbial ecology during cocoa fermentation and drying:
Towards the identification of molecular markers. Food Contro, 48: 117-122.
Herrera, I.C., Martn, M.A., Goya, L. and Ramos, S. 2014. Cocoa flavonoids attenuate
high glucose-induced insulin signaling blockade and modulate glucose uptake
and production in human HepG2 cells. Food and Chemical Toxicology, 64: 10
19.
Ho, V.T.T., Zhao, J. and Fleet, G. 2014. Yeasts are essential for cocoa bean
fermentation. International Journal of Food Microbiology, 174: 7287.
17
Hue, C., Gunata, Z., Bergounhou, A., Assemat, S., Boulanger, R., Sauvage, F.X. and
Davrieux, F. 2014. Near infrared spectroscopy as a new tool to determine cocoa
fermentation levels through ammonia nitrogen quantification. Food Chemistry,
148: 240245.
Ioannone, F., Di Mattia, C.D., De Gregorio, M., Sergi, M., Serafini, M. and Sacchetti,
D. 2015. Flavanols, proanthocyanidins and antioxidant activity changes during
cocoa (Theobroma cacao L.) roasting as affected by temperature and time of
processing. Food Chemistry, 174: 256262.
Kadow, K., Niemenak, N., Rohn, S. and Lieberei, R. 2015. Fermentation-like
incubation of cocoa seeds (Theobroma cacao L.) Reconstruction and guidance of
the fermentation process. LWT - Food Science and Technology, 62: 357-361.
Lai, L.S., Chou, S.T dan Chao, W.W. 2001. Studies on the antioxidative activities of
Hsian-tsao (Mesona procumbens Hemsl) leaf gum. Journal of Agricultural and
Food Chemistry, 49: 963-968.
Lima, L.J.R., Almeida, M.H., Nout, M.J.R. and Zwietering, M.H. 2011. Theobroma
cacao L., the food of the Gods: Quality determinants of commercial cocoa beans,
with particular reference to the impact of fermentation. CriticalReviews in Food
Science and Nutrition, 51: 731-761.
Misnawi dan Selamat, J. 2003. Effect of cocoa bean polyphenols on sensory properties
and their changes during fermentation. Pelita Perkebunan 19 (2): 90 103.
Misnawi, Susijahadi, Selamat, J., Wahyudi, T. dan Putriani, N. 2006. Pengaruh
konsentrasi alkali dan suhu koncing terhadap cita rasa, kekerasan dan warna
permen cokelat. Pelita Perkebunan, 22(2): 119135.
Nascimento, M.S., Pena, P.O., Brum, D.M., Imazaki, F.T., Tucci, M.L.S.A. and Efraim,
P. 2013. Behavior of Salmonella during fermentation, drying and storage of
cocoa beans. International Journal of Food Microbiology, 167: 363368.
Natsume, M., Osakabe, M.N., Yamagishi, M., Takizawa, T., Nakamura, T., Miyatake,
H., Hatano, T. dan Yoshida, T. (2000). Analyses of polyphenols in cocoa liquor,
cocoa, and chocolate by normal-phase and reversed-phase HPLC. Journal of
Bioscience, Biotechnology and Biochemistry, 64: 2581- 2587.
Nuraini, H. (2004). Karakterisasi pasta coklat hasil pemastaan menggunakan mesin
counching tipe roll. Thesis, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Owosu, M. 2010. Influence of Raw Material and Processing on Aroma in Chocolate.
Ph.D. Thesis Faculty of Life Science, University of Copenhagen.
Papalexandratou, Z., Lefeber, T., Bahrim, B. Lee, O.S., Daniel, H.M. and Vuyst, L.D.
2013. Hanseniaspora opuntiae, Saccharomyces cerevisiae, Lactobacillus
fermentum, and Acetobacter pasteurianus predominate during well-performed
Malaysian cocoa bean box fermentations, underlining the importance of these
microbial species for a successful cocoa bean fermentation process. Food
Microbiology, 35: 73-85.
Pereira, G.V.M., Magalhes, K.T., Almeida, E.G.D., Coelho, I.S. and Schwan, R.F.
2013. Spontaneous cocoa bean fermentation carried out in a novel-design
stainless steel tank: Influence on the dynamics of microbial populations and
18
19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata ketua dan anggota
I. Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
S-1
Fak. Pertanian
UNTAD
Agronomi
1986-1991
Pengaruh Letak
Buah pada Pohon
Terhadap
Perkecambahan dan
Pertumbuhan Bibit
Kakao (Theobroma
cacao L.)
S-2
Universitas
Gadjah Mada
Teknologi Hasil
Perkebunan
1994-1997
Sifat Fisik dan
Kimiawi Bubuk
Kakao Hasil
Fermentasi
pada Berbagai
Kondisi
Pemeraman
Buah
Nama
Prof.Dr.Ir. Badron
Prof. Dr. Ir.
Pembimbing/Promotor
Zakaria, MS.
Zuheid Noor
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
S-3
Universitas
Gadjah Mada
Ilmu Pangan
2007-2011
Teknologi
Pemisahan
Senyawa Aroma
Keras
Menyengat pada
Asap Cair
Tempurung
Kelapa Hibrida
dengan Metode
Redistilasi dan
Adsorpsi
Prof.Dr.Purnama
Darmadji, M.Sc.
20
Pendanaan
No. Tahun
Judul Penelitian
1.
2.
3.
3.
5.
2010
2013
dan
2014
2014
2014
dan
2015
2015
Sumber*
Jumlah
(Juta Rp)
Hibah Doktor
DIPA UGM
33
Hibah
Unggulan
Perguruan
Tinggi
(DP2M)
Tahun I: 50
Tahun II: 33,5
DIPA
UNTAD
10
MP3EI
DP2M
Tahun I: 145
Tahun II: 155
Penelaitian
Strategis
Nasional
DP2M
Tahun I: 77,5
No. Tahun
1.
2012
2.
2012
3.
4.
5.
2013
2013
2014
Pendanaan
Jumlah
Sumber
(Juta Rp)
Mandiri
Mandiri
Hi-Link
DP2M
235
DIPA
UNTAD
15
DIPA
15
21
UNTAD
4.
Nama Jurnal
5.
6.
(23/11/2013)
Edisi April
2014
Edisi Agustus
2014
Volume/Nomor/
Tahun
Vol.30 No.2,
Mei 2010
Vol.31 No.1,
Februari 2011
Vol.32 No.2,
Mei 2012
Vol.1 No.2
Juni 2013,
ISSN : 2338-3011
Jurusan
Pendidikan MIPA
FKIP UNTAD
2013
ISBN 978-6028824-49-1
Jurnal Agroland
Faperta
UNTAD
Jurnal Agroland
Faperta
UNTAD
7.
Prosiding
Seminar
Nasional
Bioteknologi
(26-27/9/2014)
Jurusan
Pendidikan MIPA
FKIP UNTAD
2014
ISBN 978-6028824-49-1
8.
Edisi Agustus
2015
Jurnal Agroland
Faperta
UNTAD
22
No. Nama
Pertemuan
Ilmiah/Seminar
1.
Seminar
Internasional
PATPI
2.
Seminar
Nasional
Penelitian
Disertasi Doktor
3.
Seminar
Nasional
Bioteknolgi
Waktu dan
Tempat
30 September
2010, Jakarta
14 Juli 2011,
Yogyakarta
26-27
September
2014, Palu
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Prioritas Nasional MP3EI Tahun 2016.
1
2
3
4
5
Nama Lengkap
Jabatan Fungsional
NIP/NIDN
Tempat/Tanggal Lahir
Alamat rumah
6
7
8
9
10
11
12
Nomor Telepon/Faks
Nomor HP
Alamat Kantor
Nomor Telepon/Faks
Alamat e-mail
Lulusan yang Telah Dihasilkan
Mata Kuliah yang Diampu
B.
Riwayat Pendidikan
Nama Program
S1
Nama PT
Uni.Tadulako
Budidaya
Bidang Ilmu
Pertanian
Tahun Masuk
1982
Tahun Lulus
1987
Pengaruh
Pemupukan
NPK dan
Judul Skripsi/
Hormon tumbuh
Tesis/Disertasi
terhadap
pertumbuhan
bibit jambu mete
Nama
Ir.Yahya
Pembimbing/
Ponulele,MS.
Promotor
S2
Univ.Brawidjaya
Teknologi Hasil
Pertanian
1994
1997
Pembuatan tepung cabai
rawit kajian dari
penggunaan natrium
karbonat dan antioksidan
BHT
S3
Univ.Padjadjaran
Teknologi Hasil
Pertanian
2006
2010
Rekayasa proses
penurunan kadar
purin (adenine
dan guanine) biji
melinjo sebagai
bahan baku
emping sehat
Prof.Ir.Tri
Prof.Dr.Ir.Imas
Susanto,M.App.Sc.,Ph.D S.Setiasih,MS.
Judul Penelitian
Pendanaan
Sumber
Jumlah
(Juta Rp)
24
1.
2009
2.
2009
3.
2010
4.
2011
5.
6.
20112012
2012
7.
2012
8.
2013
dan
2014
9.
2014
Peningkatan
Kualitas
Bawang
Goreng dari Bawang Merah Palu
dengan
Penambahan
Berbagai
Macam Tepung. Laporan Hasil
Penelitian
Fakultas
Pertanian
Universitas Tadulako Palu
Perubahan Sifat Fisik, Kimia dan
Mikrobiologi Bawang Merah Setelah
Pengeringan dan Pengasapan
The Effect of Storage Temperature
and Seed Skin on Purine Content
and Melinjo Seed Quality
Kualitas likopen dari berbagai buah
dan suhu pengeringan
Peran ragi dalam fermentasi terhadap
kualitas organoleptik biji kakao
Kajian kandungan fenolat dan
antioksidan ekstrak etanol ubi
banggai (Dioscorea) dari berbagai
varietas
Peningkatan Nilai Ekonomi Produk
unggulan bawang merah lokal Palu
melalui optimalisasi produktivitas
dan kualitas olahanya
Karakterisasi Fisiko Kimiawi dan
Organoleptik Srikaya (Annona
squamosa L.) Lembah Palu Hasil
Rekayasa Pengolahan Sari Buah
Pengaruh Penyangraian Terhadap
Aroma Biji Kakao Fermentasi
Rakyat
Mandiri
KAHMI
12
MANDIRI
10
Mandiri
12
Hibah Bersaing
47
MANDIRI
50
MP3EI DIKTI
120
Hibah Unggulan
Perguruan
Tinggi (DP2M)
Thn I: 50
Thn II: 33,5
DIPA UNTAD
15
2010
PP Sulteng
2010
PSW
25
7.
limbah
kakao
di
2011
Pemanfaatan
bokashi
untuk
DIPA UNTAD
10
2012
DIPA UNTAD
10
2012
10
Purin
Press
Jusman,S.Si.,M.Si
27
2
3
4
5
6
7
8
9
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK/Identitas lainnya
NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon/Fax/HP
Alamat Kantor
10
11
12
13
Nomor Telepon/Fax
Alamat e-mail
Lulusan yang telah dihasilkan
Mata Kuliah yang Diampu
L
Lektor
197401242000121001
0024017405
Macanre 24 Januari 1974
Perumdos Untad Blok A5 No.5 Palu
085241095775
Fakultas MIPA Universitas Tadulako
Kampus Bumi Tadulako Tondo
Jln. Soekarno Hatta Km 8 Palu 94118.
(0451)422611/Fax (0451) 422844
jusman_palu04@yahoo.com
S-1= 12 orang; S-2 = orang; S-3 = orang
1. Kimia Dasar
2. Kimia Pangan
3. Kimia Lingkungan
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama
Pembimbing/Promotor
S-1
UNHAS
Kimia
1993-1998
Uji Daya
Hambat
Ekstrak
Sponge
Terhadap
Bakteri E.coli
dan S. aureus
Dr. H. Umar
Ubbe, MS
Drs. Damma
Salama, M.Si
S-2
UGM
Kimia
1999-2001
Bioakumulasi
Logam Berat
Terhadap Ikan
Nila Pada
Instalasi
Pengolahan Air
Limbah
Yogyakarta
Dr. AH.
Bambang
Setiaji, M.Sc
Dr. Mudasir,
M.Eng
S-3
UGM
Kimia
2009-selesai
Pembuatan Minyak
Masak Padat dari
Minyak Kelapa
Dengan Metode
Emulsi melalui
Interesterifikasi
Prof. Dr. AH.
Bambang Setiaji,
M.Sc.
Dr. Triyono, SU
2009
Judul Penelitian
Studi Transesterifikasi Berkatalis Asam
Pendanaan
Jml (Juta Rp)
Sumber
Mandiri
3
28
2010
2011
2012
dan
2013
2013
2013
2015
Thn I : 45
Thn II: 55
21
41,5
Tahun I: 77,5
Tahun
2007
2008
2008
Pendanaan
Jml (Juta Rp)
Sumber
Dinas
50
Pertanian
Sulawesi
Tengah
Dinas
60
Pertanian
Sulawesi
Tengah
Bappeda
75
Sulawesi
Tengah
Teluk Tomini
Fractionation Of Medium Chain International Journal
Fatty Acid Ethyl Esters From
of Basic & Applied
Virgin
Coconut
Oil
Via
Sciences IJBASTransesterification and Distillation
IJENS
Under Reduced Pressure
Rahim, A., Hutomo, GS. and International Journal
Jusman,
2013.
Effect
of of Biology, Pharmacy
phosphorylation on the physical
and Allied Sciences
and chemical characteristics of
(IJBPAS)
arenga starches
Rahim, A., Hutomo, GS. dan Prosiding Seminar
Jusman, 2013. Karakteristik Fisik Nasional Sains dan
dan Kimia Pati Aren Fosfat pada Matematika II
Derajat Substitusi yang Berbeda
Volume 13/
No:01/2013
UNTAD Press.
ISBN: 978-6028824-19-1: 292296. (2013)
Nama / NIDN
Instansi
Asal
Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu
Uraian
Tugas
30
1
2
3
4
5
6
7
Universitas
Tadulako
(Jam/Minggu)
Ilmu Pangan
12
Universitas
Tadulako
Teknologi
Hasil
Pertanian
Ilmu Kimia
Teknisi di
Agroindustri
Teknisi di
Agroindustri
Ilmu Pangan
Ilmu Kimia
dan
Teknologi
Hasil
Pertanian
1,2,3,4,5
11
1, 3, 4, 5
11
1,2,4,5
1,2,5
10
1,2,3,4
10
Supporting
10
Supporting
Keterangan:
1. Pengembangan teknik fermentasi
2. Karakterisasi fisik, kimia dan organoleptik biji kakao terfermentasi
3. Penerapan proses alkalisasi dan penyangraian
4. Penerapan proses conching dan tempering
5. Aplikasi hasil penelitian yang optimal pada tingkat petani dan UKM mitra.
Minggu
31
Ketua
Anggota 1
Anggota 2
Teknisi 1
Teknisi 2
Mahasiswa
Honor/Jam
27.500
25.000
25.000
22.000
14.500
10.000
Waktu
11
40
10
40
10
40
10
40
10
40
10
28
SUB TOTAL (Rp)
Th I
Th II
12.100.000 12.100.000
10.000.000 10.000.000
10.000.000 10.000.000
8.800.000
8.800.000
5.800.000
5.800.000
2.800.000
2.800.000
49.500.000 49.500.000
Th III
12.100.000
10.000.000
10.000.000
8.800.000
5.800.000
2.800.000
49.500.000
2. Peralatan penunjang
Justifikasi
Pemakaian
Peralatan fermentasi Fermentasi
Fermentasi
pH digital
Pengeringan
Kabinet drier
Pemanasan
Oven
Fermentasi
Aerator
Aroma/flavor
HPLC
Pengukur suhu
Termometer
Wadah/analisis
Beker gelas
Wadah/analisis
Erlenmeyer
Timbangan analitik Analisis
Analisis
Labu ukur
Peralatan sensoris Uji sensoris
Sangrai
Chamber
Relative Humadity Kelembaban
Penggilingan
Gilingan
Pengempaan
Kempa hidrolik
Material
Kuantitas
Harga
Satuan(Rp)
Th I
5 paket
1.200.000 6.000.000
5.000.000
2 unit
550.000 1.100.000
1 unit
1.500.000 1.100.000
1.500.000
1 unit
1.350.000 1.350.000
5 unit
450.000 2.250.000
12 sampel
500.000 6.000.000
5 unit
125.000 625.000
20 unit
150.000 3.000.000
20 unit
75.000 1.500.000
1 unit
750.000 750.000
1.250.000
10 unit
150.000 1.500.000
Paket
1.600.000 1.600.000
1 unit
3.500.000
1 unit
500.000
1 unit
2.750.000
1 unit
5.000.000
SUB TOTAL (Rp) 27.175.000
Th II
Th III
12.000.000
3.000.000
1.350.000 2.700.000
2.250.000
1.500.000
750.000
1.600.000 3.200.000
3.500.000 3.500.000
500.000
2.750.000
5.000.000 5.000.000
16.950.000 31.650.000
Justifikasi
Pemakaian
Pelarut/pencuci
Fermentasi
Fermentasi
Fermentasi
Fermentasi
Pelarut
Pelarut
Harga
5.000
21.000
400.000
450.000
425.000
995.500
1.095.500
Pelarut
Indikator
Pencucian
Pencucian
Analisis
Kertas HVS A4 70
gram HVS A4 80
Kertas
gram
Kertas A3 70 gram
Laporan
Laporan
Laporan
Kertas manila
Jadwal
Lem kertas
Label
Spidol parmanen
Label
Spidol snowman
Label
Catriks HP No.20 -21 Print
Tinta printer HP
Print
Re-type
Print
Cutter
Pemotong
Buku Kas
keuangan
Buku harian
Log book
Map
Arsip
Letter file
Arsip
Albun foto
Dokumentasi
Potasium karbonat
analisis
Katekin standar
analisis
Ferri diklorida
Analisis
Potasium ferriklorida Analisis
Aseton 80%
Analisis
Buffer fosfat
Analisis
Lesitin
Emulsifiyer
Sodium karbonat
Alkalisasi
DPPH
Analisis
2,5 L (1)
250 mL
150 L
150 L
1L
850.000
1.000.000
33.000
33.000
1.150.000
850.000
1.000.000
4.950.000
4.950.000
1.150.000
850.000
1.000.000
4.950.000
4.950.000
-
4.950.000
4.950.000
-
3 riem
35.000
105.000
105.000
105.000
3 riem
47.000
141.000
141.000
141.000
2 riem
50.000
100.000
100.000
100.000
10 lembar
5.000
50.000
50.000
1 botol
5.000
5.000
5.000
5.000
1 set
12.500
12.500
12.500
2 set
15.000
30.000
30.000
1 set
475.000
475.000
475.000
3 tube
30.000
90.000
90.000
90.000
1 set
12.500
12.500
12.500
2 buah
10.000
20.000
20.000
20.000
1 buah
18.000
18.000
18.000
18.000
1 buah
20.000
20.000
20.000
20.000
5 buah
5.000
25.000
25.000
25.000
2 buah
15.000
30.000
30.000
30.000
1 buah
25.000
25.000
25.000
25.000
1 botol
1.750.000
1.750.000
20 g
150.000
3.000.000
500 g (1)
950.000
950.000
500 g (1) 2.250.000
2.250.000
2,5 L (1) 2.100.000
2.100.000
1 kg
1.525.000
1.525.000
30 g
100.000
3.000.000
500 g (1) 1.900.000
1.900.000
100 mL
75.000
7.500.000
SUB TOTAL (Rp) 41.191.000 52.820.000 35.084.000
4. Perjalanan
Material
Perjalanan lokal
Harga Satuan
Justifikasi
Kuantitas
(Rp)
Perjalanan
Ambil sampel 2 kali PP
750.000
Untuk mitra
Perjalanan
Palu
1 kali
Analisis
1 kali PP
senyawa kimia
2.500.000
3.650.000
4.250.000
3.650.000
33
3.650.000
-Yogyakarta
Perjalanan
Palu-Surabaya/
Jember
Akomodasi
4 hari
350.000
1.400.000
1.400.000
1.400.000
Penginapan
4 hari
400.000
1.600.000
1.600.000
1.600.000
3.500.000
3.500.000
3.500.000
3.500.000
300.000
1.200.000
3.000.000
1.200.000
350.000
1.400.000
3.000.000
1.400.000
3.000.000
9.000.000
9.000.000
9.000.000
450.000
2.700.000
2.700.000
2.700.000
350.000
2.100.000
2.100.000
2.100.000
Perjalanan
seminar
Seminar
Akomodasi
Penginapan
4 hari
1 kali PP
(3 orang)
2 hari
(3 orang)
2 hari
(3 orang)
28.050.000
31.450.000 32.300.000
5. Lain-lain
Kegiatan
Analisis Data
Justifikasi
Olah Data
paket
Harga
Satuan (Rp)
2.500.000
paket
3.000.000
3.000.000
3.000.000
3.000.000
Kuantitas
Fotokopi Laporan
Laporan
10 rangkap
75.000
750.000
750.000
750.000
Jilid Laporan
Poster
Publikasi
Internasional
Seminar Nasional
10 rangkap
Laporan
paket
Laporan
Artikel
Penulisan
artikel
paket
Penyiapan dan
pembuatan
bahan seminar
Draf
Pembuatan
artikel
draf
paket
Bukti fisik
15.000
1.200.000
5.000.000
150.000
1.200.000
5.000.000
150.000
1.200.000
5.000.000
150.000
1.200.000
5.000.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
7.500.000
7.500.000
7.500.000
7.500.000
750.000
750.000
750.000
750.000
Pendaftaran HKI
Dokumentasi
34
35