Adapun owner dalam usaha ini adalah Bapak Irwan Ibrahim . Dimana bapak
ini mendapat ide usahan ini pada tahun 2003 , dan baru bisa terwujud setelah
tahun 2010. Selama memulai usahanya Pak Irwan ini pernah mengalami
kegagalan, namun tidak sebegitu parah, setelah gagal bapak ini terus mencari cara
untuk solusi dalam usahanya ini. Bapak ini memilih coklat sebagai pokok
usahanya adalah karena:
1. Diolah sendiri dari buah kakao/coklat yang pure, biasanya diolah dari biji
dan harga nya lebih mahal
2. Dari kompon (coklat yang bersifat blok yang dibeli di pasar), untuk
pengolahan coklat iini memiliki rasa yang lebih manis dan harga yang
lebih murah
1
Coklat merupakan salah satu jenis makanan yang cukup popular di kalangan
masyarakat saat ini. Coklat dihasilkan dari biji kakao yang telah diolah. Biji buah
kakao (coklat) yang telah difermentasi dijadikan serbuk yang disebut coklat bubuk
yang kemudian banyak dipakai untuk membuat berbagai macam makanan dan
minuman. Sesungguhnya coklat yang baik kualitasnya justru merupakan sumber
antioksidan yang sangat baik bagi kesehatan tubuh, diantaranya untuk
memperlancar peredaran darah sehingga dapat mengurangi resiko penyakit
jantung, hipertensi, mencegah antiaging, dll
Industri mengolah biji kakao menjadi berbagai macam produk setengah jadi
dan jadi. Bubuk, lemak, bungkil, dan pasta adalah produk setengah jadi atau
produk antara yang dihasilkan dari pengolahan sekunder biji kakao (Buletin
Teknologo dan Informasi Pertanian, 2008). Produk tersebut kemudian diolah lagi
menjadi berbagai jenis produk komersil. Departemen Perindustrian mendata di
tahun 2010 terdapat 85 unit perusahaan produsen makanan dari coklat dan
kembang gula.
2
I.Tahapan Proses Pengolahan Biji Kakao Menjadi Coklat
Secara umum proses pengolahan biji kakao menjadi coklat melalui beberapa
tahapan proses. Akan tetapi sebelum biji kakao diproses, ada suatu hal yang cukup
penting diperhatikan adalah criteria/syarat biji kakao yang dapat dibeli/diadakan
untuk bahan baku pabrik coklat, kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
Berikut ini adalah tahapan proses secara umum dalam penggolahan biji kakao
menjadi coklat adalah sebagai berikut:
Langkah 1
Ada beberapa tahap yang bisa dilakukan dalam pengolahan biji kakao setelah
dipanen, untuk menciptakan sebuah produk coklat yang berkualitas. Setelah
dipanen, biji coklat harus langsung diolah agar kualitas yang dihasilkan tidak
menurun akibat terlalu lama didiamkan. Saat setelah panen, biji kakao harus
langsung difermentasi.
3
yang menempel, serta dapat membuat biji kakao Nampak lebih bagus dan
mengkilap. Pencucian biji kakao dapat dilakukan dengan cara menggosok-
gosok biji kakao atau mengaduk-aduk dengan bantuan ayakkan hingga biji
nampak bersih
Setelah semua biji dibersihkan, selanjutnya masuk ke tahap pengeringan.
Bertujuan untuk menjaga kualitas biji kakao baik pada saat proses
penyimpanan maupun pengangkutan
Langkah 2.
Biji kakao selanjutnya akan disangrai (roasting), untuk membawa keluar rasa
coklat dan warna biji . Suhu, waktu, dan tingkat kelembaban pada saat
penyangraian tergantung pada jenis biji yang digunakan dan jenis cokelat atau
produk yang akan dihasilkan
Proses penyangraian biji coklat dilakukan pada suhu maksimal 150 derajat
celcius, selama 10-35 menit, tergantung dari tujuan akhir penggunaan biji. Biji
yang akan diolah menjadi cokelat, membutuhkan proses sangria yang lebih
intensife disbanding dengan biji yang akan diolah untuk menjadi coklat bubuk
(cocoa powder). Apapun metode penyangraian yang dipilih, proses tidak boleh
menghanguskan kulit karena akan merusak flavour. Selama proses penyangraian,
kadar air biji turun menjadi sekitar 2% dan terjaddi pembentukan flavour cokelat.
Biji akan berwarna lebih gelap dengan tekstur yang mudah rapuh dan kulit
4
menjadi lebih mudah dipisah dari daging biji (nib).Penyangraian juga akan
mempermudah proses ekstraksi lemak. Selain itu, panas selama penyangraian juga
berperan untuk membunuh kontaminan yang mungkin terikut dari tahapan
sebelumya. Kemudian secepatnya didinginkan untuk mencegah pemanasan yang
berlebihan.
Langkah 3.
Penampi (winnowing machine) akan digunakan untuk memisahkan kulit biji dan
biji kakao
Untuk menampi biji kakao hingga terpisah kulit biji dan biji kakao,
digunakan sebuah mesin/alat . Mesin penampii (winnowing machine) dapat
dipakai dalam proses ini. Dimana biji yang sudah diroasting, selanjutnya
dimasukkan ke dalam mesin ini untuk dipisahkan kulit biji dengan bijinya.Biji
kakao yang masuk ke proses pemisahan cangkang dan inti biji (nibs) dengan cara
diayak menggunakan mesin winnowing machine, seringkali cangkang yang sudah
dalam keadaan setengah hancur itu akan terpisah dengan sendirinya dalam
prosespengayakan. Sesudah nya akan melewati proses alkalisasi untuk
mengembangkan rasa dan warna.
Langkah 4
5
visual(warna) produk yang dihasilkan. Pada tahap proses yang mana alkalisasi
bisa menjadi pilihan berbeda, tergantung pada variasi teknis perlakuan dalam
proses pengolahan. Sehingga bisa berbeda saat alkalisasi pada pabrik pengolahan
coklat skala besar dan pada pabrik pengolahan skala keecil.
Langkah 5
6
memperoleh pasta coklat (cocoa liquor atau yaitu partikel tersuspensi dalam cocoa
butter dengan tingkat kehalusan tertentu.
Langkah 6.
Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya produsen akan menambahkan
bahan pencampur, seperti kacang untuk menambah cita rasa coklat. Umumnya
menggunakan lebih dari satu jenis kacang dalam produk mereka, yang dicampur
bersama-sama dengan formula yang dibutuhkan.
Cairan coklat kental yang berbentuk pasta ini lalu diberi gula, susu atau
bahan pencampur lainnya untuk menambah cita rasa coklat lalu cocoa liquor akan
diekstrak untuk mendapatkan kakao bermassa padat (cocoa presscake) dan lemak
cokelat (cocoa butter) .Presentase jumlah lemak kakao yang dihasilkan
disesuaikan dengan keinginan produsen menyebabkan komposisi coca butter dan
cocoa pressake berbeda-bed a. Cocoa butter nantinya digunakan dalam proses
pembuatan coklat melalui penambahan cocoa liquor sedangkan cocoa presscake
akan dihaluskan untuk diolah menjadi coklat bubuk. Cocoa butter juga umumnya
dikenal sebagai cokelat putih karena warnanya yang cerah seperti mentega. Proses
pencampuran ini dilakukan didalam mesin khusus, yang nantinya smua bahan-
bahan dimasukkan ke dalam mesin itu, higga semuanya tercampur merata.
Langkah 7.
Ekstraksi lemak coklat, cocoa liquor diekstrak dengan cara dipress untuk
mendapatkan lemak coklat (cocoa butter) dan kakao dengan massa padat yang
disebut cocoa presscake . Persentase lemak kakao yang dipress disesuaikan
dengan keinginan produsen sehingga komposisi lemak coklat (cocoa butter) dan
cocoa presscake berbeda-beda.
7
Untuk memperoleh coklat bubuk, maka sebagian lemak coklat (cocoa
butter) yang ada di dalam pasta coklat harus dikeluarkan. Proses pengeluaran
lemak dilakukan dengan mengepress pasta menggunakan pengepress (hidraulik
atau mekanis). Lemak coklat panas dilewatkan ke filter press untuk
memisahkannya dari kotoran yang mungkin terbawa, untuk selanjutnya dicetak
dan didinginkan. Lemak coklat ini digunakan oleh industry coklat. Bungkil biji
hasil pengepresan dihaluskan dengan menggunakan alat penghalus (breaker) dan
diayak untuk memperoleh ukuran partikel bubuk yang seragam. Kadar lemak
didalam coklat bubuk berkisar 10-22%. Bubuk coklat dengan kadar lemak yang
lebih tinggi biasanya memiliki warna yang lebih gelap dan flavour yang lebih
ringan. Coklat bubuk ini digunakan dalam berbagai produk pangan, misalnya
untuk membuat minuman coklat, inggridient untuk cake, pudding , ice cream dan
sebagainya.
Langkah 8.
8
untuk membuat minuman coklat, inggridient untuk cake, pudding , ice cream dan
sebagainya.
Langkah 9.
Produksi coklat bakal untuk produk jadi, melalui penambahan bahan-bahan lain
seperti gula, susu, pengemulsi agen dan cocoa butter ditambahkan dan dicampur.
Proporsi bahan akan berbeda tergantung pada jenis cokelat yang dibuat.
Langkah 10.
Campuran diatas kemudian mengalami proses pemurnian sampai pasta yang halus
terbentuk (refining). Refining bertujuan meningkatkan tekstur dari coklat.
9
Langkah 11
Proses conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan tekstur coklat.
Conching adalah proses proses menguleni atau smooting . Kecepatan, durasi dan
suhu coching akan mempengaruhi rasa. Sebuah alternatife untuk conching adalah
proses pengemulsi menggunakan mesin yang bekerja seperti pengocok telur.
Langkah 12
10
dengan Kristal tipe betha yang bersifat stabil. Suhu selanjutnya dinaikkan. Proses
ini bisa bervariasi, tergantung komposisi bahan yang digunakan
Langkah 13.
11
II. Aspek Marketing
A. Sistem Pemasaran
Adapun sistem pemasaran dari pabrik coklat “Sokolatte “ ini adalah
melalaui sistem offline dan online.
Melalui sistem offline yaitu melalui store atau cafe yang ada, semua jenis
produk olahan coklat dari mulai makanan, minuman, pudding dan
segalanya dijual di cafe atau storenya. Sedangkan sistem pemasaran secara
online, pabrik coklat ini memanfaatkan media sosial seperti instagran, dan
sejenisnya .
12
III.Sistem TQC
Total Quality Control (TQC) adalah suatu proses terkendali yang melibatkan
orang, sistem serta alat-alat dan teknik-teknik pendukung, dengan demikian TQC
merupakan suatu agen perubahan yang menyiapkan suatu organisasi untuk
berorientasi pada kepentingan pelanggan. Dalam praktikum lapangan yang kami
jalani, sangat sedikit bahkan tidak ada informasi mengenai sistem TQC ini.
Total managemen System atau TQM adalah suatu sistem manajeman kualitas
yang berfokus pada pelanggan dengan melibatkan semua level karyawan dalan
melakukan peningkatan atau perbaikkan yang berkesinambungan. TQM
menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan
kedisiplinan kualitas dalam budaya dan kegiatan-kgiatan perusahaan. Singkatnya,
TQM adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang
melalui kepuasan pelanggan. Dalam TQM, semua anggota organisasi atau
karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan
proses,produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga
menghasilkan kualitas terbaik dalam produk dan layanan yang pada akhirnya
dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan.
Tidak ada layout pabrik yang dapat kami foto selama praktikum lapangan yang
sudah kami lakukan , dikarenakan kami tidak ada menjumpai gambar/ tata
letaknya. Hanya saja disini saya mampu menampilkan tata letak pabrik sesuai
penglihatan saya .
13
Sketsa Cafe dan Pabrik Coklat “Socolatte”
14
VI. Ceritakan Testimoni Tentang Sejumlah Produk Akhir Dari Pabrik
Sokolatte
A. Pudding Coklat
Rasa pudding yang manis, bikin kita yang makan nagih terus, rasanya mau
lagi, mau terus, mau aja. Rasanya gamau berhenti makannya. Puddingnya
yang lebut, dan sedikit kenyal ditambah dengan sensasi rasa coklat yang
manis, membuat nagih-nagih para pencinta makanan manis .
B. Minuman Socolatte 3 in 1
Minumannya enak, terdiri atas dua varian rasa, yaitu kacang dan jahe
C. Coklat Socolatte Bungkusan kecil
Coklat ini dikemas dalam kertas/plastic kilat yang berwana warni. Ukuran
kemasan ini kecil dan menarik. Bungkusan pertamanya adalah kertas
minyak berwarna putih, selanjutnya dibungkus dalam plastic kilat warna
warni. Coklat ini sangan manis, memiliki berbagai macam varian didalam
nya (isinya) ada kacang, kismis, dll. Bentuk coklat ini juga beraneka
ragam. Ada yang berbentuk love, berbentu persegi, dan lain sebagainya
15
LAMPIRAN
16
Mesin Pemasta Kasar
Mesin Conching
17
Tampak Depan Cafe
Tampak Cafe
18
Coklat Hasil Olahan Pabrik Socolatte
19
Pemilik Cafe dan Pabrik Coklat Socolatte
20
Paru,Pidie Jaya , 10 November 2019
Tertanda,
EDWIN MAHARA
NIM : 1803100018
21