Anda di halaman 1dari 21

HASIL PRAKTIKUM LAPANGAN KEWIRAUSAHAAN

Adapun aktifitas yang dilakukan mahasiswa ketika melakukan praktikum


di Pabrik coklat ”SOKOLATE” yang beralamat di Jl.Medan-Banda Aceh, Mns
Baroh Musa, Bandar Baru , Kabupaten Pidie Jaya, Aceh adalah dengan:

 Mendengar pengarahan dari dosen dan penjelasan dari instruktur/


narasumber pabrik
 Mengamati dengan cermat secara langsung dan turut serta pada berbagai
kegiatan pabrik (tahapan prosesing, pengolahan biji kakao menjadi
berbagai produk coklat)
 Bertanya/ diskusi tentang berbagai hal yang dianggap perlu.

Adapun owner dalam usaha ini adalah Bapak Irwan Ibrahim . Dimana bapak
ini mendapat ide usahan ini pada tahun 2003 , dan baru bisa terwujud setelah
tahun 2010. Selama memulai usahanya Pak Irwan ini pernah mengalami
kegagalan, namun tidak sebegitu parah, setelah gagal bapak ini terus mencari cara
untuk solusi dalam usahanya ini. Bapak ini memilih coklat sebagai pokok
usahanya adalah karena:

1. Pengolahan makanan berbahan coklat banyak inovasinya


2. Coklat memiliki banyak manfaat , mulai dari rasanya yang enak dan
bermanfaat untuk kesehatan
3. Waktu penanaman coklat yang tidak lama
4. Usaha yang berbahan dasar kakao sangat menjanjikan
5. Makanan dari kakao/coklat sangat hits

Untuk bahan bakunya (kakao/coklat) biasanya :

1. Diolah sendiri dari buah kakao/coklat yang pure, biasanya diolah dari biji
dan harga nya lebih mahal
2. Dari kompon (coklat yang bersifat blok yang dibeli di pasar), untuk
pengolahan coklat iini memiliki rasa yang lebih manis dan harga yang
lebih murah

1
Coklat merupakan salah satu jenis makanan yang cukup popular di kalangan
masyarakat saat ini. Coklat dihasilkan dari biji kakao yang telah diolah. Biji buah
kakao (coklat) yang telah difermentasi dijadikan serbuk yang disebut coklat bubuk
yang kemudian banyak dipakai untuk membuat berbagai macam makanan dan
minuman. Sesungguhnya coklat yang baik kualitasnya justru merupakan sumber
antioksidan yang sangat baik bagi kesehatan tubuh, diantaranya untuk
memperlancar peredaran darah sehingga dapat mengurangi resiko penyakit
jantung, hipertensi, mencegah antiaging, dll

Tanaman kakao diusahakan dalam bentuk perkebunan,perkebunan itu


sebagian besar adalah milik pemerintah dan ada juga milik perseorangan/pribadi.
Kakao merupakan komoditas perkebunan penting bagi perekonomian nasional
dengan perannya sebagai sumber penghasil devisa negara, menciptakan lapangan
pekerjaan, sumber pendapatan petani, pendorong perkembangan agroindustri dan
agribisnis serta perkembangan wilayah (Direktorat Jendral Perkebunan
Kementrian Pertanian,2012)

Di Indonesia, Sumatera Utara sendiri merupakan salah satu provinsi penghasil


kakao terbesar selain Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Kakao adalah komoditi unggulan di Sumatera Utara setela kelapa sawit dan karet.
Meskipun kakao merupakan komoditi unggulan di negri ini, perkembangannya
belum optimal. Industri pengolahan kakao dalam negri masih rendah yang
mengakibatkan konsumsi/kebutuhan terhadap biji kakao ataupun produk olahan
juga rendah.

Industri mengolah biji kakao menjadi berbagai macam produk setengah jadi
dan jadi. Bubuk, lemak, bungkil, dan pasta adalah produk setengah jadi atau
produk antara yang dihasilkan dari pengolahan sekunder biji kakao (Buletin
Teknologo dan Informasi Pertanian, 2008). Produk tersebut kemudian diolah lagi
menjadi berbagai jenis produk komersil. Departemen Perindustrian mendata di
tahun 2010 terdapat 85 unit perusahaan produsen makanan dari coklat dan
kembang gula.

2
I.Tahapan Proses Pengolahan Biji Kakao Menjadi Coklat

Secara umum proses pengolahan biji kakao menjadi coklat melalui beberapa
tahapan proses. Akan tetapi sebelum biji kakao diproses, ada suatu hal yang cukup
penting diperhatikan adalah criteria/syarat biji kakao yang dapat dibeli/diadakan
untuk bahan baku pabrik coklat, kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

1. Keadaan biji coklat yang sudah matang


2. Sortasi buah sehat
3. Fermeentasi biji coklat yang baik dan benar
4. Memperhatikan kandungan air pada bijik kakao
5. Memperhatikan kandungan minyak pada biji coklat sesuai dengan produk
yang akan dibuat

Berikut ini adalah tahapan proses secara umum dalam penggolahan biji kakao
menjadi coklat adalah sebagai berikut:

Langkah 1

Biji kakao dibersihkan untuk menghilangkan semua bahan yang asing

Ceritakan metode/cara pembersihan yang dilakukan:

Ada beberapa tahap yang bisa dilakukan dalam pengolahan biji kakao setelah
dipanen, untuk menciptakan sebuah produk coklat yang berkualitas. Setelah
dipanen, biji coklat harus langsung diolah agar kualitas yang dihasilkan tidak
menurun akibat terlalu lama didiamkan. Saat setelah panen, biji kakao harus
langsung difermentasi.

 Fermentasi dilakukan untuk menghilagkan lendir yang menempel pada


kulit biji kakao. Jika kulit biji kakao tersebut berlendir, maka akan
mengurangi aroma dan citarasa kakao saat disangrai. Selain itu fermentasi
juga dilakukan untuk menghilangkan jamur yang menempel pada biji
kakao.
 Setelah difermentasi, selanjutnya biji kakao dicuci dengan menggunakan
air bersih. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kotoran seperti jamur

3
yang menempel, serta dapat membuat biji kakao Nampak lebih bagus dan
mengkilap. Pencucian biji kakao dapat dilakukan dengan cara menggosok-
gosok biji kakao atau mengaduk-aduk dengan bantuan ayakkan hingga biji
nampak bersih
 Setelah semua biji dibersihkan, selanjutnya masuk ke tahap pengeringan.
Bertujuan untuk menjaga kualitas biji kakao baik pada saat proses
penyimpanan maupun pengangkutan

Langkah 2.

Biji kakao selanjutnya akan disangrai (roasting), untuk membawa keluar rasa
coklat dan warna biji . Suhu, waktu, dan tingkat kelembaban pada saat
penyangraian tergantung pada jenis biji yang digunakan dan jenis cokelat atau
produk yang akan dihasilkan

Ceritakan metode/cara roasting yang dilakukan:

Pengaturan suhu dan waktu roasting dapat meningkatkan pemanfaatan


bioactive dan antioksidan, dan pada saat yang bersamaan juga dapat menghasilkan
aroma yang disukai. Roasting selalu berdampak pada pengurangan kandungan
polifenol di dalam biji. Setelah pengeringan, biji kakao disortir, usahakan pilih biji
yang bagus dan berkualitas untuk menghasilkan hasil roasting yang bagus..
Tujuan dari penyangraian adalah mensterilkan biji serta pembentukan cita rasa
dari hasil fermentasi melalui melalui reaksi maillard serta mampu mengursngi
kadar air pada biji kakao. Dimana pada tahap ini, biji kakao dimasukkan kedalam
mesin sangria kakao yang biasanya memiliki kapasitas 10kg-15 kg.

Proses penyangraian biji coklat dilakukan pada suhu maksimal 150 derajat
celcius, selama 10-35 menit, tergantung dari tujuan akhir penggunaan biji. Biji
yang akan diolah menjadi cokelat, membutuhkan proses sangria yang lebih
intensife disbanding dengan biji yang akan diolah untuk menjadi coklat bubuk
(cocoa powder). Apapun metode penyangraian yang dipilih, proses tidak boleh
menghanguskan kulit karena akan merusak flavour. Selama proses penyangraian,
kadar air biji turun menjadi sekitar 2% dan terjaddi pembentukan flavour cokelat.
Biji akan berwarna lebih gelap dengan tekstur yang mudah rapuh dan kulit

4
menjadi lebih mudah dipisah dari daging biji (nib).Penyangraian juga akan
mempermudah proses ekstraksi lemak. Selain itu, panas selama penyangraian juga
berperan untuk membunuh kontaminan yang mungkin terikut dari tahapan
sebelumya. Kemudian secepatnya didinginkan untuk mencegah pemanasan yang
berlebihan.

Langkah 3.

Penampi (winnowing machine) akan digunakan untuk memisahkan kulit biji dan
biji kakao

Ceritakan metode / cara winnowing yang dilakukan :

Untuk menampi biji kakao hingga terpisah kulit biji dan biji kakao,
digunakan sebuah mesin/alat . Mesin penampii (winnowing machine) dapat
dipakai dalam proses ini. Dimana biji yang sudah diroasting, selanjutnya
dimasukkan ke dalam mesin ini untuk dipisahkan kulit biji dengan bijinya.Biji
kakao yang masuk ke proses pemisahan cangkang dan inti biji (nibs) dengan cara
diayak menggunakan mesin winnowing machine, seringkali cangkang yang sudah
dalam keadaan setengah hancur itu akan terpisah dengan sendirinya dalam
prosespengayakan. Sesudah nya akan melewati proses alkalisasi untuk
mengembangkan rasa dan warna.

Langkah 4

Proses alkalisasi, (alkalisasi merupakan metode yang digunakan untuk


meningkatkan cita rasa bubuk biji kakao) Proses ini biasanya menggunakan
kalium karbonat, untuk mengembangkan rasa dan warna.

Ceritakan metode/ cara alkalisasi yang dilakukan:

Tujuan dari proses alkalisasi adalah untuk melembutkan flavour dengan


menetralkan sebagian asam-asam bebas, juga memperbaiki warna, daya basah
(wettability) dan dispersibilitas coklat bubuk (cocoa powder) sehingga mencegah
pembentukan endapan.Pada usaha pengplahan cokelat, penambahan alkali
(alkalisasi) dilakukan dengan maksud peningkatan citarasa dan penampilan

5
visual(warna) produk yang dihasilkan. Pada tahap proses yang mana alkalisasi
bisa menjadi pilihan berbeda, tergantung pada variasi teknis perlakuan dalam
proses pengolahan. Sehingga bisa berbeda saat alkalisasi pada pabrik pengolahan
coklat skala besar dan pada pabrik pengolahan skala keecil.

Alkalisasi biji kakao dilakukan dengan cara perendaman biji kakao


dengan larutan alkali dalam roaster sehingga larutan tersebut akan terserap oleh
kulit biji. Namun kerugian pada proses ini adalah sedikitnya alkali yang
terpenetrasi ke dalam nib dan hasilnya pun tak seragam. Namun, saat alkalisasi
setelah pengnyaraian, proses ini menggunakan drum-drum untuk merendam
keeping biji setelah dilakukan pengnyangraian. Keping biji direndam dalam
larutan hangat alkali sampai sempurna. Setelah perendaman, keeping biji yang
basah dikeringkan.Pada pratikum lapangan yang kami lakukan, proses alkalisasi
pada pabrik coklat tersebut, menggunakan mesin Ball Milk dalam proses
alkalisasi , dimana mesin ini mampu bekerja selama 24 jam dan memiliki
kapasitan hingga 30 kg. Dalam proses alkalisasi yang dilakukan, biji ciklat yang
sudah di roasting dan sudah disangrai selanjutnya dimasukkan dalam mesin ini
selanjtnya pabrik ini menambahkan susu dalam proses ini. Proses ini
menyebabkan penggembangan pati dan menghasilkan massa coklat dengan
struktur sel berbentuk sponge dan porous. Produk yang dihasilkan pada alkalisasu
ini yaitu susu coklat yang kental.

Langkah 5

Proses penggilingan untuk membuat cocoa liquor (kakao partikel tersuspensi


dalam cocoa butter). Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi sesuai dengan jenis
mesin penggilingan yang digunakan dari produk yang akan dihasilakan .

Ceritakan metode/ cara penggilingan yang dilakukan :

Broyage (penggilingan), proses penghancuran yang terjadi di mesin


penggiling. Biji selanjutnya dihancurkan dan dipisahkan dari kulit ari dan
lembaganya dengan menggunakan teknik hembusan udara. Keberadaan kulit arid
an lembaga tidak diinginkan karen akan merusak flavour dn karakteristik produk
olahan coklat. Proses ini dilakukan secara bertingkat sebanyak 2-3 tahan untuk

6
memperoleh pasta coklat (cocoa liquor atau yaitu partikel tersuspensi dalam cocoa
butter dengan tingkat kehalusan tertentu.

Langkah 6.

Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya produsen akan menambahkan
bahan pencampur, seperti kacang untuk menambah cita rasa coklat. Umumnya
menggunakan lebih dari satu jenis kacang dalam produk mereka, yang dicampur
bersama-sama dengan formula yang dibutuhkan.

Ceritakan metode/cara pencampuran yang dilakukan:

Cairan coklat kental yang berbentuk pasta ini lalu diberi gula, susu atau
bahan pencampur lainnya untuk menambah cita rasa coklat lalu cocoa liquor akan
diekstrak untuk mendapatkan kakao bermassa padat (cocoa presscake) dan lemak
cokelat (cocoa butter) .Presentase jumlah lemak kakao yang dihasilkan
disesuaikan dengan keinginan produsen menyebabkan komposisi coca butter dan
cocoa pressake berbeda-bed a. Cocoa butter nantinya digunakan dalam proses
pembuatan coklat melalui penambahan cocoa liquor sedangkan cocoa presscake
akan dihaluskan untuk diolah menjadi coklat bubuk. Cocoa butter juga umumnya
dikenal sebagai cokelat putih karena warnanya yang cerah seperti mentega. Proses
pencampuran ini dilakukan didalam mesin khusus, yang nantinya smua bahan-
bahan dimasukkan ke dalam mesin itu, higga semuanya tercampur merata.

Langkah 7.

Ekstraksi lemak coklat, cocoa liquor diekstrak dengan cara dipress untuk
mendapatkan lemak coklat (cocoa butter) dan kakao dengan massa padat yang
disebut cocoa presscake . Persentase lemak kakao yang dipress disesuaikan
dengan keinginan produsen sehingga komposisi lemak coklat (cocoa butter) dan
cocoa presscake berbeda-beda.

Ceritakan metode/ cara ekstraksi yang dilakukan:

7
Untuk memperoleh coklat bubuk, maka sebagian lemak coklat (cocoa
butter) yang ada di dalam pasta coklat harus dikeluarkan. Proses pengeluaran
lemak dilakukan dengan mengepress pasta menggunakan pengepress (hidraulik
atau mekanis). Lemak coklat panas dilewatkan ke filter press untuk
memisahkannya dari kotoran yang mungkin terbawa, untuk selanjutnya dicetak
dan didinginkan. Lemak coklat ini digunakan oleh industry coklat. Bungkil biji
hasil pengepresan dihaluskan dengan menggunakan alat penghalus (breaker) dan
diayak untuk memperoleh ukuran partikel bubuk yang seragam. Kadar lemak
didalam coklat bubuk berkisar 10-22%. Bubuk coklat dengan kadar lemak yang
lebih tinggi biasanya memiliki warna yang lebih gelap dan flavour yang lebih
ringan. Coklat bubuk ini digunakan dalam berbagai produk pangan, misalnya
untuk membuat minuman coklat, inggridient untuk cake, pudding , ice cream dan
sebagainya.

Langkah 8.

Pengolahan tepung cokelat. Lemak coklat akan digunakan dalam pembuatan


coklat. Sementara cocoa presscake akan dihaluskan menjadi coklat dalam bentuk
bubuk cokelat / tepung coklat.

Ceritakan metode/ cara yang dilakukan pada tahap ini:

Untuk memperoleh coklat bubuk, maka sebagian lemak coklat (cocoa


butter) yang ada di dalam pasta coklat harus dikeluarkan. Proses pengeluaran
lemak dilakukan dengan mengepress pasta menggunakan pengepress (hidraulik
atau mekanis). Lemak coklat panas dilewatkan ke filter press untuk
memisahkannya dari kotoran yang mungkin terbawa, untuk selanjutnya dicetak
dan didinginkan. Lemak coklat ini digunakan oleh industry coklat. Bungkil biji
hasil pengepresan dihaluskan dengan menggunakan alat penghalus (breaker) dan
diayak untuk memperoleh ukuran partikel bubuk yang seragam. Kadar lemak
didalam coklat bubuk berkisar 10-22%. Bubuk coklat dengan kadar lemak yang
lebih tinggi biasanya memiliki warna yang lebih gelap dan flavour yang lebih
ringan. Coklat bubuk ini digunakan dalam berbagai produk pangan, misalnya

8
untuk membuat minuman coklat, inggridient untuk cake, pudding , ice cream dan
sebagainya.

Langkah 9.

Produksi coklat bakal untuk produk jadi, melalui penambahan bahan-bahan lain
seperti gula, susu, pengemulsi agen dan cocoa butter ditambahkan dan dicampur.
Proporsi bahan akan berbeda tergantung pada jenis cokelat yang dibuat.

Ceritakan metode/cara yang d ilakukan pada tahap ini:

Coklat (chocolate) dibuat dengan menggunakan pasta coklat, yang


ditambahkan dengan sukrosa, lemak coklat, dengan atau tanpa susu dan bahan-
bahan lain (flavouring agent, kacang-kacangan,pasta perasa lain, dan sebagainya).
Bahan-bahan ini dicampur dengan sebuah mixer atau paster, sehingga dihasilkan
pasta coklat yang kental yang selanjutnya mengalami proses pelembutan
(refining) dengan mesin tipe roll sampai di peroleh massa coklat dengan tekstur
yang halus.

Langkah 10.

Campuran diatas kemudian mengalami proses pemurnian sampai pasta yang halus
terbentuk (refining). Refining bertujuan meningkatkan tekstur dari coklat.

Ceritakan metode/ cara yang dilakukan pada tahap ini:

Proses pelembutan (refining) dengan mesin tipe roll sampai diperoleh


massa coklat dengan tekstur yang halus. Massa coklat hasil dari refining terbentuk
bubuk dan kering pada suhu ruang dengan flavour yang asam. Untuk
memperbaiki konsistensi teksttur dan flavornya, maka massa coklat kadang-
kadang diperam selama 24 jam pada suhu hangat sebelum masuk ke proses
penghalusan (conching)

9
Langkah 11

Proses conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan tekstur coklat.
Conching adalah proses proses menguleni atau smooting . Kecepatan, durasi dan
suhu coching akan mempengaruhi rasa. Sebuah alternatife untuk conching adalah
proses pengemulsi menggunakan mesin yang bekerja seperti pengocok telur.

Ceritakan metode/cara yang dilakukan pada tahap ini:

Proses penghalusan (conching) ini adalah proses pencampuran untuk


menghasilkan coklat dengan flavour yang baik dan tekstur yang halus. Biasanya
dilakukan dua tahap, proses dilakukan pada suhu 80 derajat Celcius selama 23-96
jam. Adonan coklat dihaluskan terus-menerus dan lesitin ditambahkan pada akhir
conching untuk mengurangi kekentalan coklat. Pada tahap ini, air dan senyawa
pengganggu flavour menguap, lemak kakao akan menyelimuti partikel coklat,
gula dan cucu secara sempurna sehingga memberikan sensasi tekstur yang halus.

Langkah 12

Campuran ini kemudian melewati pemanasan, pendinginan dan proses pemanasan


kemudian. Hal ini mencegah perubahan warna dan lemak coklat dalam produk .
Hal ini untuk mencegah perubahan warna dan melelehnya coklat dalam produk.

Ceritakan metode/cara yang dilakukan pada tahap ini:

Lemak coklat memiliki beberapa bentuk polimorfik dan proses


pendinginan yang dilakukan akan sangat mempengaruhi bentuk kristalnya. Jika
pemadatan (kristalisasi) coklat cair dilakukan dengan proses pendinginan yang
tidak terkontrol , akan dihasilkan coklat padat dengan tekstur yang bergranula dan
spot-spot warna kelabu dipermukaan. Tempering merupakan tahapan proses
berikuktnya, dilakukan untu memperoleh coklat yang stabil, karena akan
menghasilkan Kristal-kristal lemak berukuran kecil dengan titik leleh yang tinggi.
Adonan lemak cair didinginkan dari 50 derajat Celcius menjadi 180 derajat
Celcius dalam waktu 10 menit dengan pengadukan konstan. Adonan lalu
didiamkan di suhu dingin selama sekitar 10 menit untuk membentuk lemak coklat

10
dengan Kristal tipe betha yang bersifat stabil. Suhu selanjutnya dinaikkan. Proses
ini bisa bervariasi, tergantung komposisi bahan yang digunakan

Langkah 13.

Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam cetakan atau digunakan untuk


pengisi enrobing dan didinginkan di ruang pendingin.

Ceritakan metode/cara yang dilakukan pada tahap ini:

Campuran yang sudah dicampurkan pada tahap sebelumnya, selanjutnya


dicetak dalam cetakan sesuai dengan bentuk dan keperluannya. Selanjutnya coklat
dimasukkan dalam ruang pendinginan untuk membekukannya dan menjaga
bentuknya .

11
II. Aspek Marketing

A. Sistem Pemasaran
Adapun sistem pemasaran dari pabrik coklat “Sokolatte “ ini adalah
melalaui sistem offline dan online.
Melalui sistem offline yaitu melalui store atau cafe yang ada, semua jenis
produk olahan coklat dari mulai makanan, minuman, pudding dan
segalanya dijual di cafe atau storenya. Sedangkan sistem pemasaran secara
online, pabrik coklat ini memanfaatkan media sosial seperti instagran, dan
sejenisnya .

B. Wilayah Pemasaran dan Penguasaan Segmen Pasar


Untuk wilayah pemasaran hasil produknya, pabrik coklat ini awal mulanya
hanya memasarkannya ke daerah Aceh saja. Mulai dari Banda Aceh-Kuala
Simpang. Namun sekarang, semakin maju dan berkembangnya pabrik ini,
hingga mampu menghasilkan banyk produk olahan coklat, akhirnya pabrik
coklat ini mampu memasarkan hingga luar aceh, seperti Jakarta,
Yogyakarta, dan lainnya sesuai dengan pesanan pelanggan/pembeli.

C. Promosi/ Iklan/ Model Iklan


Pabrik ini melakikan promosi/iklan melalui cara online dan offline.
Dengaan cara offline yaitu dengan membuat beberapa baleho atau
sepanduk yang selanjutnya di pajang dibeberapa tempat di beberapa
daerah kisaran Aceh. Sedangkan secara online, yaitu dengan
memanfaatkan sosial media. Seperti Facebook, Instagram dan sejenisnya.
Pabrik ini memamerkan segala jenis produknya di media sosial hingga
membuat orang lain yang melihatnya tertarik untuk membeli dan
mengunjungi langsung cafe dan pabrik ini .
D. Dll

12
III.Sistem TQC

Total Quality Control (TQC) adalah suatu proses terkendali yang melibatkan
orang, sistem serta alat-alat dan teknik-teknik pendukung, dengan demikian TQC
merupakan suatu agen perubahan yang menyiapkan suatu organisasi untuk
berorientasi pada kepentingan pelanggan. Dalam praktikum lapangan yang kami
jalani, sangat sedikit bahkan tidak ada informasi mengenai sistem TQC ini.

IV. Sistem Managemen Perusahaan (TQM)

Total managemen System atau TQM adalah suatu sistem manajeman kualitas
yang berfokus pada pelanggan dengan melibatkan semua level karyawan dalan
melakukan peningkatan atau perbaikkan yang berkesinambungan. TQM
menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif untuk meng-integrasikan
kedisiplinan kualitas dalam budaya dan kegiatan-kgiatan perusahaan. Singkatnya,
TQM adalah pendekatan manajemen untuk mencapai keberhasilan jangka panjang
melalui kepuasan pelanggan. Dalam TQM, semua anggota organisasi atau
karyawan perusahaan harus berpartisipasi aktif dalam melakukan peningkatan
proses,produk, layanan serta budaya dimana mereka bekerja sehingga
menghasilkan kualitas terbaik dalam produk dan layanan yang pada akhirnya
dapat mencapai tujuan kepuasan pelanggan.

V. Lay Out Pabrik/ Tata Letak (gambar sketsa)

Tidak ada layout pabrik yang dapat kami foto selama praktikum lapangan yang
sudah kami lakukan , dikarenakan kami tidak ada menjumpai gambar/ tata
letaknya. Hanya saja disini saya mampu menampilkan tata letak pabrik sesuai
penglihatan saya .

13
Sketsa Cafe dan Pabrik Coklat “Socolatte”

14
VI. Ceritakan Testimoni Tentang Sejumlah Produk Akhir Dari Pabrik
Sokolatte

A. Pudding Coklat
Rasa pudding yang manis, bikin kita yang makan nagih terus, rasanya mau
lagi, mau terus, mau aja. Rasanya gamau berhenti makannya. Puddingnya
yang lebut, dan sedikit kenyal ditambah dengan sensasi rasa coklat yang
manis, membuat nagih-nagih para pencinta makanan manis .

B. Minuman Socolatte 3 in 1
Minumannya enak, terdiri atas dua varian rasa, yaitu kacang dan jahe
C. Coklat Socolatte Bungkusan kecil
Coklat ini dikemas dalam kertas/plastic kilat yang berwana warni. Ukuran
kemasan ini kecil dan menarik. Bungkusan pertamanya adalah kertas
minyak berwarna putih, selanjutnya dibungkus dalam plastic kilat warna
warni. Coklat ini sangan manis, memiliki berbagai macam varian didalam
nya (isinya) ada kacang, kismis, dll. Bentuk coklat ini juga beraneka
ragam. Ada yang berbentuk love, berbentu persegi, dan lain sebagainya

15
LAMPIRAN

Gambar Proses Pembuatan Coklat

Mesin Sangrai Kakao (Roasting)

Mesin Untuk Menampi (Winnowing Machine

16
Mesin Pemasta Kasar

Mesin Pemasta Halus

Mesin Conching

17
Tampak Depan Cafe

Tampak Dalam Cafe

Tampak Cafe

18
Coklat Hasil Olahan Pabrik Socolatte

Coklat Batangan Hasil Olahan Pabrik

19
Pemilik Cafe dan Pabrik Coklat Socolatte

Foto Bersama dengan Pemilik Cafe dan Dosen Kewirausahaan

Foto Setelah Memasuki Pabrik Coklat

20
Paru,Pidie Jaya , 10 November 2019

Tertanda,

EDWIN MAHARA

NIM : 1803100018

21

Anda mungkin juga menyukai