Anda di halaman 1dari 20

1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i
BAB 1. PENDAHULUAN 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 3
BAB 3. METODE RISET 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 9
4.1. Anggaran Biaya 9
4.2. Jadwal Kegiatan 10
DAFTAR PUSTAKA 10
LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Serta Biodata Dosen Pembimbing
11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 14
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas 15
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 16
Lampiran 5. Surat Keterangan Konversi Mata Kuliah 16

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN
Komoditas biji kakao bagi sektor perekonomian nasional sebagai
penambah devisa negara sangatlah diperhitungkan. Namun, dari segi pengolahan
yang kurang benar dan tepat menghasilkan kualitas biji kakao yang kurang
maksimal sehingga harga jualnya menurun. Pengolahan menggunakan teknik
fermentasi dan sangrai merupkan salah satu pengolahan yang tepat untuk
meningkatkan kualits biji kakao sehingga harga jualnya pun akan lebih tinggi.
Proses fermentasi dinyatakan lebih tepat karena dapat mengurangi rasa pahit dan
sepat pada biji kakao.
Fermentasi adalah suatu proses yang sangat penting dalam pengolahan
biji kakao, karena pada proses tersebut terjadi sebuah reaksi kimia dan biokimia
didalam keping biji yang menghasilkan senyawa prekursor aroma dan cita rasa.
Pada proses ini juga berfungsi menghilangkan pulp. Penghancuran pulp ini
berfungsi agar biji kakao cepat kering dan bersih (Arya Bima Senna, 2020). Pada
aspek yang berbeda, proses tersebut dapat menurunkan kandungan zat antioksidan
alami yang terkandung pada biji. Biji kakao mengandung senyawa polifenol
sebagai antioksidan alami, untuk mendapatkan senyawa tersebut maka digunakan
biji kakao segar (tanpa fermentasi), namun hal tersebut memiliki kelemahan
dikarenakan rendahnya cita rasa dan aroma yang dihasilkan akibat dari tidak
terbentuknya senyawa prekursor cita rasa dan aroma.
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagaimana proses pengolahan
pasca panen yang dapat menghasilkan biji kakao berkualitas dengan fermentasi
dan sangrai guna meningkatkan harga jual dipasaran.
Harga jual biji kakao sangatlah beragam tergantung dari pengepul. Pada
beberapa daerah membentuk koperasi petani sehingga hasil dari panen petani
dapat dikoordinir dalam satu koperasi dan menyebabkan harga yang terkontrol
dan lebih jelas, karena ada starndar yang telah ditetapkan petani menjual dari biji
kakao basah, biji kakao kering belum terfermentasi, perendaman dan pencucian,
pengeringan penggudangan (Arya Bima Senna, 2020). Fakta menunjukan bahwa
pada umumnya petani perkebunan kakao rakyat kurang memperhatikan mutu
dikarenakan pengolahan masih dilakukan secara tradisional yang artinya belum
melakukan fermentasi (Radot Manalu, 2018). Kualitas biji kakao yang diekspor
Indonesia dikenal sangat rendah, yaitu berada dikelas 3 dan 4. Hal tersebut
disebabkan oleh pengolahan produk kakao Indonesia masih kebanyakan dilakukan
secara tradisional dan non fermentasi (85% biji kakao produksi nasional tidak
difermentasi) sehingga kualitas biji kakao Indonesia menjadi rendah dan
menyebabkan harga biji serta produk kakao di pasar Internasional mendapat
pengurangan harga sebesar 30% relatif lebih tinggi dibandingkan pajak impor
produk kakao (5%) (I Nyoman Wata, 2018).
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya maka kebaharuan dari
penelitian ini adalah dari sekian penelitian yang mengkaji tentang teknik maupun
proses pengolahan yang berpengaruh terhadap kualitas dan nilai jual, maka pada
2

penelitian kali ini akan menjelaskan serta memaparkan efektivitas dari proses
fermentasi dan sangrai pada biji kakao.
Tujuan khusus penelitian ini yaitu meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan petani mengenai proses pengolahan pasca panen biji kakao agar
kualitas biji yang dihasilkan baik dari segi karakteristik, cita rasa dan aroma, serta
senyawa yang terkandung dapat menaikan angka nilai jual di pasar Internasional.
Manfaat dari penelitian ini yaitu mengetahui teknik pengolahan yang
baik dalam meningkatkan kualitas biji dengan menggunakan teknik fermentasi
dan sangrai sebagai cara untuk mengetahui lebih dalam terkait hasil yang akan
diberikan dan pengaruhnya terhadap nilai jual.
Keutamaan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh teknik fermentasi dan teknik sangrai dalam mementukan kualitas biji
buah kakao yang mana nantinya akan berpengaruh kepada harga jual biji kakao.
Proses pengolahan menggunakan teknik fermentasi dan sangrai dilakukan
bertujuan meningkatkan citarasa dari biji kakao sendiri. Demikian dengan rasa
yang dihasilkan biji kakao dipengaruhi dari alkaloid dan plyphenol.
Temuan yang ditargetkan dari penelitian ini yaitu diharapkan dengan
menggunakan proses pengolahan biji kakao dengan teknik fermentasi dan teknik
sangrai dapat meningkatkan kualitas biji kakao dengan intensitas proses
pengolahan yang lebih singkat dan efisien. Meningkatnya kualitas biji kakao baik
dari segi citarasa maupun kandungan yang terkandung lebih unggul maka akan
meningkatkan harga jual biji kakao.
Kontribusi penelitian ini terhadap ilmu pengetahuan adalah sebagai
bagian dari upaya peningkatan ketahanan pangan pada perkebunan kakao. Proses
pengolahan biji kakao yang berkualitas dan bermutu tinggi serta citarasa yang
sesuai standart pasar internasional maka akan meningkatkan produktivitas biji
kakao di Indonesia. Meningkatnya produktivitas diimbangi dengan harga yang
bersaing maka diharapkan dapat juga sebagai upaya peningkatan
ketahananpangan di Indonesia.
Target luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah laporan
kemajuan, laporan akhir dan artikel ilmiah berupa original article.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tanaman Kakao
Kakao (Theobroma cacao L.) adalah salah satu komoditas perkebunan di
Indonesia yang memiliki peranan penting bagi perekonomian nasional guna untuk
peningkatan devisa negara (Manalu, 2018). Diliihat dari luas areal perkebunan
kakao di Indonesia pada tahun 2017-2021 yang diolah stastistik perkebunan
Indonesia, Direktorat Jendral Perkebunan terlihat mengalami penurunan per
tahunnya. Salah satu factor penyebab penurunanya produksi kakao dikarenakan
belum diimbangi dengan mutu kakao yang baik. Mutu fisik, cita rasa dan
komposisi kimia hasil perkebunan ditentukan oleh bahan tanam, budidaya dan,
3

cara panen, pengolahan dan penyimpanan. Oleh karena itu untuk meningkatkan
mutu kakao perluk dilakukannya proses pengolahan yang baik dan benar terutama
pada petani yang bersumber dari perkebunan rakyat seperti yang sudah dilakukan
oleh perkebunan besar negara dan swasta. Banyaknya manfaat pada kakao
terutama pada bidang kesehatan seperti memiliki sifat antikanker, mengendalikan
gejala asma, menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dsb.
Manfaat ini berasal dari kandungan senyawa yang terdapat pada tanaman kakao.
Kakao bisa di produksi sebagai minyak kakao, pasta cokelat, cocoa cake, cocoa
powder yang bisa digunakan sebagai komposisi olahan makanan.
2.2 Proses Fermentasi Biji Kakao
Proses fermentasi sangat berpengaruh terhadap mutu biji kakao per gram
(been account), warna , bnetuk, tekstur dalam biji kakao, kadar air , aroma,
kecacatan utamanya biji ungu (slaty) serta harga jual produk (John Davit M,
2013). Dari proses fermentasi ini sendiri akan membentuuk cita rasa khas dan
menghilangkan rasa pahit sehingga dihasilkan biji kakao yang memiliki kualitas
yang tinggi. Perbedaan dengan biji yang tidak difermentasi adalah jika biji yang
tidak difermentasi akan berwarna ungu pucat bertekstur pejal, rasanya pahit dan
sepat. Pada proses fermentasi terjadi perombakan gula, protein dan senyawa
polifenol oleh enzim sehingga terbentuk kenampakan fisik, warna, aroma dan
citarasa kakao yang lebih baik. Fermentasi ini dilakukan dengan fermentasi
tradisional dengan melibatkan mikroorganisme indigenous, yang dapat berupa
bakteri maupun ragi yang terdapat pada buah kakao yang menghidrolisis senyawa
senyawa pada pulp menjadi senyawa beraroma. Waktu yang dibutuhkan pada
proses fermentasi ini adalah sekitar 5-8 hari tergantung dengan jenis kakao.
(pangestika, 2021).
2.3 Proses Sangrai Biji Kakao
Setelah adanya proses fermentasi dilakukannya proses penyangraian
dimana kadar keasaman (pH) mempengaruhi kualitas dan kuantitas komponen-
komponnen aroma yang dihasilkan pada proses ini. Kadar keasaman yang tinggi
ini disebab biji kering hasil fermentasi. Untuk menghilangkan tingkat keasaman
pada biji kering pada biji kakao adalah dengan cara peredaman dan juga proses
roasting/penyangraian. Tujuan dari penyangraian ini adalah untuk membentuk
aroma dan cita rasa khas cokelat dari biji kakao serta untuk mempermudah
mengeluarkan lemak dari dalam biji. (Lada, 2014)kesempurnaan reaksi
penyangraian sangat dipengaruhi oleh panas, waktu, dan kadar air. Alat yang
digunakan untuk proses penyangraian adalah alat yang terbuat dari alumunium,
besi, maupun tanah liat. Alumunium dan besi dapat mempercepat proses
penyangraian ini dikarenakan transfer panas berlangsung lebih cepat. Sedangkan
alat yang terbuat dari tanah liat terlihat lebih lambat dikarenakan transfer panas
berlangsung sangat lambat hal ini disebabkan adanya sifat konduktivitas yang
rendah.
4

2.4. Senyawa yang Terkandung pada Biji Kakao


Polifenol yang terkandung pada biji kakao cukup tinggi. Polifenol tidak
hanya memberi peran dalam memberi rasa pahit dan sepat tetapi juga membentuk
karakteristik warna yang dimiliki biji kakao saat proses fermentasi. Sifat yang
dimiliki senyawa polifenol adalah sifat antioksidan, yang memiliki peran dalam
menyehatkan tubuh manusia. (Crozier et.al., 2011).kematangan buah,
varietas/kultivar dan lingkungan tempat tumbuhnya sangat berpengaruh terhadap
variasi kandungan senyawa polifenol. Pada proses pengolahan seperti fermentasi,
pengeringan, penyangraian dan alkalisasi berpengaruh terhadap pengurangan
kandungan polifenol pada biji kakaomaupun produk turunannya. Tetapi kapasitas
antioksidan dari senyawa polifenol berbagai produk sudah memadai untuk
menyehatkan tubuh manusia. (Tarigan, 2016).

gambar 1 polifenol yang terdapat pada kakao

BAB 3. METODE RISET


1.
2.
3.
3.1. Metode Riset
Waktu dan Tempat Penelitian. Riset dilaksanakan di Laboratorium
Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang dimulai bulan April
sampai dengan bulan Juli.
Peralatan. Bahan utama yang dibutuhkan tentu saja buah kakao sebnayka 40
kg dan beberapa alat yang digunakan dalam proses fermentasi dan juga proses
sangrai antara lain kotak yang memiliki lubang untuk mengeluarkan cairan contoh
keranjang yang terbuat dari bambu yang dilapisi daun daun pisang, thermometer.
Alat sangrai yang terbuat dari alumunium, besi, dan tanah liat. Kemudian ada
kompor listrik dan juga sotel.
Rancangan Riset. Riset ini menggunakan rancangan riset percobaan lapang
dan percobaan laboratorium. Konsep pelaksanaan riset dilakukan secara luring
dengan mematuhi protocol kesehatan dan dengan bantuan ilmu teknologi.
5

Variabel Penelitian Pada penelitian ini terdapat dua variable yaitu variable
bebas dan juga variable terikat. Adapun variable dalam penelitian ini adalah:
1. Variable Bebas
Variable bebas dalam penelitian ini adalah Pengaruh kualitas biji
kakao yang menggunakan teknik pengolahan biji kakao dengan cara
fermentasi dan juga sangrai
2. Variabel Terikat
Variable terikat pada penelitian ini adalah aktivitas senyawa
polifenol yang menyebabkan rasa sepat berkurang dikarenakan proses
fermentasi dan juga sangrai.
3.2. Tahapan Penlitian
1. Persiapan Bahan
Biji kakao yang berasal dari perkebunan rakyat yang sudah mendapatkan
perlakuan sortasi yaitu proses dimana pulp putih yang berserat dibuka
untuk mengeluarkan biji kakao. Setiap satu buah kakao terdiri sekitar 35-
50 biji kakao. Kemudian biji biji tersebut ditumpuk di atas tikar/daun
pisang atau dalam kotak dan ditutup.
1. Proses Fermentasi
sebanyak kurang lebih 40kg biji kakao dimasukkan kedalam peti
fermentasi yang terbuat dari bamboo dan dilapisi dengan daun pisang
dengan ukuran kira kira lebar dan panjangnya 40cm dan tingginya 50 cm,
dilakukan selama 4-5 hari dengan perlakukan setiap 2 kali sehari dibalik
agar proses fermentasi merata. Pada hari ketiga dilakukannya pengecekan
suhu, hal ini sangat penting pada pengolahan ini kareann dengan
berubahnya suhu akan ditunjukkanya reaksi dan aktivitas mikroba
didalamnya (Davit et.al., 2013). Suhu harus mencapai kurang lebih 48-50
̊C yang diukur menggunakan thermometer. Jika suhu masih belum
mencapai 48-50 ̊C akan dilakukan pengecekan pada penutupnya, rapatkan
penutupnya dan ditambahkan lembaran plastic ataupun karung goni. Dan
dilakukan pengecekan kembali pada hari keempat karena biasanya pada
hari keempat sudah mencapai interval 48-50 ̊C. kemudian tepat pada hari
kelima dikeluakannya biji kakao dari kotak fermentasi. Kemudian siap
untuk dijemur di lantai penjemurann yang telah disediakan dengan cara
disebar secara merata dengan tujuan proses kering secara merata.
2. Uji Kadar Air pada Biji Setelah di Fermentasi
Biji kakao yang sudah kering selanjutnya dilakukan pengecekan kadar air
dengan alat tester. Setelah itu ambil 1 gram biji kakao sebagai sempel.
Selanjutnya ditimbang hingga mencapai bobot yang diinginkan
bobot awal ( g )−bobot akhir ( g)
kadar air ( % bb ) = ×100
bobot awal (g)
Setelah uji kadar air mencapai 7 % biji kakao bisa diangkat kegudang. Dan
dilakukan penyortiran biji untuk memilih kakao yang baik.
6

3. Ekstrasi senyawa pada proses sangrai


Menumbang bubuk kulit biji kakao masing-masing sebanyak 30g
kemudian dimasukkan bersamaan dengan pelarutnya yaitu methanol.
Kemudian dilakukan proses maserasi selama 24 jam dan diaduk setiap 6
jam sekali. Proses ini dilakukan pada botol dengan kondisi gelap dan
tertutup rapat pada suhu ruang yaitu 28-29oC. Jika tahapan maserasi telah
selesai kemudian dilakukan penyaringan yang menghasilkan filtrat. Filtrat
yang dihasilkan itu diuapkan dengan vacuum rotaty evaporator pada suhu
40oC dengan kecepatan 100 rpm, dan tekanan 100 mBar. Hal tersebut
bertujuan agar tidak ada pelarut yang menetes. Kemudian ekstrak kental
yang telah diperoleh ditimbang kemudian dihitung rendemen ekstraknya
dan ditempatkan pada botol tertutup untuk dilakukan analisis
4. Proses Sangrai
Biji kakao yang telah dilakukan breaking dan winnowing kemudian ambil
sekitar 0,5 kg. baik yang sudah difermentasi maupun belum fermentasi.
Kemudian letakkan di wajan yang terbuat dari alumunium, besi ataupun
tanah liat dipanaskan menggunakan kompor listrik dengan tegangan 300
watt. Pada proses penyangraian yang sedang berlangsung dilakukan
pengadukan yang bertujuan agar biji kakao tidak menjadi gosong. Selain
itu, dilakukan pengukuran suhu antara biji kakao yang disangrai dan suhu
permukaan alat sangrai setiap selang waktu 5 menit.
Pada saat pengukuran suhu permukaan bahan dan permukaan alat sangrai
berlangsung, pengadukan dihentikan selama 15 detik agar data dibacca
oleh data logger pada thermocouple. Kemudian kakao kembali diaduk agar
tidak gosong. Penyangraian ini dilakukan selama 30 menit kemudian
dinaikkan menjadi 600 watt, sampai biji menjadi matang yang ditandai
dengan aroma harum cokelat.
5. Uji Tekstur, Warna, Senyawa Polifenol dan Sensoris
Tekstur biji Kako sangrai, menggunakan Unit Testing Machine (UTM),
warna dan penampakan biji kakao yang sudah disangrai menggunakan
Chromameter MINOLTA CR-400. Profil senyawa Polifeniol
menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis. Kemudian pada uji
sensoris menggunakan metode scoring. Pada uji sensoris tersebut untuk
aroma cokelat, rasa asam, pahit, dan analisis tingkat kesukaan pada cokelat
batang yang dihasilkan. Skala penilaian untuk cokelat batang (rasa
asam/sepat/pahit dan aroma cokelat): 1= amat sangat lemah ;2 = sangat
lemah;3 = lemah;4 = agak lemah;5 = cukup kuat;6 = kuat;7 = sangat kuat;8
= amat sangat kuat.
7

3.3. Prosedur, Luaran, dan Indikator Capaian Setiap Tahapan


Tabel 3.3 Prosedur, Luaran dan Indikator Capaian Setiap Tahapan
Prosedur Luaran Indikator Capaian
Persiapan bahan yang Biji kakao yang telah Menghasilkan biji
meliputi pengeringan, di sortasi dengan kakao yang siap
dan penyortiran membuka pulp putih dilakukan perlakuan
fermentasi
Proses fermentasi Perubahan suhu yang Menghasilkan biji
ditunjukan adanya kakao yang tidak sepat.
aktivasi mikroba Dan kadar polifenol
berkurang
Uji kadar air setelah Pengurangan kadar air Sesuai dengan SNI 01-
difermentasi setelah fermentasi dan 3203-1992
dikeringkan
Ekstrasi senyawa pada Tidak ada pelarut Menghasilkan ekstrak
proses sangria yang menetes kental
Proses sangria Biji kakao matang Menghasilkan aroma
yang telah melakukan harum cokelat yang
penyangraian akan diuji tekstur,
warna, aktifitas
senyawa polifenol dan
sensoris
Uji tekstur, warna, Tekstur, warna dan Mengetahui biji kakao
senyawa polifenol, dan penampakan biji yang memiliki kualitas
sensoris kakao yang bagus

3.4. Analisis Data


Analisis data pada riset empirik dengan cara menggunakan software excel
dari 2 sampel dengan perlakuan berbeda. Data digambarkan melalui tabel dan
diagram untuk mempermudah penafsiran data.
3.5. Penafsiran Data
Apabila rasa, aroma, tekstur, warna pada biji kakao maka perbedaan biji
fermentasi dengan yang bukan fermentasi yang dilakukan proses penyangraian
sangat berpengaruh terhadap kualitas biji yang akan dijadikan produk olahan
turunan kakao. Serta peningkatan harga biji kakao setelah dilakukannya
fermentasi. Dengan perlakuan yang sama menunjukkan bahwa perbedaan kualitas
biji yang di sangrai dengan tahap fermentasi dan non fermentasi.
3.6. Penyimpulan Hasil Riset
Cara menyimpulkan hasil riset adalah dengan mengamati fluktuasi diagram
yang memuat data aktivitas polifenol, tekstur, warna, dan aroma pada biji kakao.
dimana data yang digunakan untuk membuat diagram merupakan data hasil
penelitian.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL ANGGARAN


1.1. Anggaran Biaya
Table 4.1. Rekapitulasi rencana Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Sumber Daana Besaran Dana
. (Rp)
Bahan habis pakai Belmawa Rp. 4.145.000
1 (ATK, kertas, bahan, Perguruan Tinggi -
dll) Instansi Lain (jika ada) -
Sewa dan jasa Belmawa Rp. 250.000
2 (sewa/jasa alat; jasa Peguruan Tinggi Rp. 800.000
pembuatan produk Intansi Lain (jika ada) -
pihak ketiga, dll) (PT)
Belmawa Rp. 675.000
3 Transportasi lokal Perguruan Tinggi -
Instansi Lain (jika ada) -
Belmawa Rp. 350.000
4 Lain-lain Perguruan Tinggi Rp. 500.000
Instansi Lain (jika ada) -
Jumlah

Belmawa Rp. 5.420.000


Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi Rp. 1.300.000
Instansi Lain (jika ada) -
Jumlah Rp. 5.955.000
9

1.2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Penanggung Jawab


1 2 3 4
1 Pencarian Materi √ Dzurotun Nasifah
Penelitian (202110220311030)
2 Pencarian Bahan √ Salma Nur Indriati Ramadhani
Penelitian (202110220311007)
3 Kegiatan Proses √ Rina Ayu Wilasari
Fermentasi dan (202110220311005)
Sagrai
4 Kegiatan Pengujian √ Salma Nur Indriati Ramadhani
Kadar Air (202110220311007)
5 Kegiatan √ √ Dzurotun Nasifah
Pengekstrasian (202110220311030)
Senyawa
6 Kegiatan Pengujian √ √ Rina Ayu Wilasari
Tekstur, Warna, (202110220311005)
Senyawa dan
Sensoris
7 Evaluasi √ √ Rina Ayu Wilasari
(202110220311005)
10

DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Ir. Elna Karmawati, Prof. Dr. Ir. Zainal Mahmud, Dr. Ir. M. Syakir,
Dr. Ir. S. Joni Munarso, dr. Ir. I Ketut Ardana, dan Dr. Ir. Rubiyo. 2010.
Budidaya dan Pasca Panen KAKAO. Edisi ke-01. Puslitbang Perkebunan.
Bogor.
John Davit M, R.P.Y.D.A.S.Y., 2013. Pengaruh Cara Pengolahan Kakao
Fermentasi dan Non fermentasi Terhadap Kualitas, Harga Jual Unit Usaha
Produktif (UUP) Tanjung Sari Kabupaten Tabanan. E-jurnal Agribisnis dan
Agrowisata. 2:191-203
Lada, Y. G., 2014. PENGARUH PERENDAMAN BIJI KAKAO KERING DAN
BAHAN ALAT SANGRAI TERHADAP SIFAT FISIK DAN PROFIL SENYAWA
VOLATIL KAKAO SANGRAI SERTA SIFAT SENSORIS COKELAT BATANG
YANG DIHASILKAN. 6:439-447
Manalu, R., 2018. PENGOLAHAN BIJI KAKAO PRODUKSI PERKEBUNAN
RAKYAT UNTUK MENINGKATTKAN PENDAPATAN PETANI. 9:99-111.
Pangestika, N. W., 2021. Cara Fermentasi Biji Kakao untuk Menghasilkan
Cokelat yang Berkualitas.
Tarigan, E., 2016. POLIFENOL YANG MENYEHATKAN PADA BIJI
KAKAO.2:1-2 .
11

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping


Biodata Ketua
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Rina Ayu Wilasari


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Pangan
4 NIM 202110220311005
5 Tempat dan Tanggal Lahir Blitar, 24 April 2003
6 Alamat E-mail rinaayuwilasariii@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081335861286

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
Dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 6 Maret 2022


Ketua

(Rina Ayu Wilasari)


12

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Salma Nur Indriati Rahmadhani


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Pangan
4 NIM 202110220311007
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tulungagung, 02 Desember 2002
6 Alamat E-mail salmaxnrahmadhani@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085387092426

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 6 Maret 2022


Anggota 1

(Salma Nur Indriati Rahmadhani)


13

Biodata Anggota 3
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dzurotun Nasifah


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Pangan
4 NIM 202110220311030
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pati, 19 Mei 2003
6 Alamat E-mail dzurotunnasifah@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082135713224

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 - - -
2 - - -
3 - - -

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
2 - - -
3 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 6 Maret 2022


Anggota 2

(Dzurotun Nasifah)
14

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Devi Dwi Siskawardani, S.TP., M.Sc.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Teknologi Pangan
4 NIP/NIDN 170822121989/0716128903
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 16 Desember 1989
6 Alamat E-mail devi@umm.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082280052999

B. Riwayat Pendidikan
No. Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun
Lulus
1 Sarjana (S1) Soil Resource Prince of Songkla 2012
Management University Thailand
2 Magister (S2) Teknik Universitas 2015
Pertanian/FTP Brawijaya Malang
3 Dokter (S3) - - -

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Matematika
2 Pengetahuan Bahan Panngan
3 Pengantar Teknologi Pertanian
4 Mekanisasi Pertanian
55 Ilmu Pertanian Umum
6 Fisika
7 Mesin Dan Pelaratan
8 Teknologi Tanaman Pangan
9 FLSP
10 Peraturan Pangan
11 Praktikum Terpadu
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Optimalisasi Proses Pengolahan Roti Blockgrand FPP 2018
Manis Berbasis Suhu dan Waktu
Pengovenan di UMM Backery
2 Kajian Jenis Pengering terhadap Tingkat Internal DPPM 2019
Antioksidan pada Daun Kelor (Moringa
oleifera)
15

3 Industrialisasi Beras Analog Fungsional Multi Years Dikti 2019


dari Pati Garut Termodifikasi yang
Diperkaya Serat dari Tepung Rumput
Laut Guna Mewujudkan Kemandirian
Pangan
4 Hydrolysis of Corncobs Using a Mixture Blockgrand FPP 2020
of Crude Enzymes from Trichordemia
ressei and Aspergillus niger for
Bioethanol Production
5 Karakteristik Edible Film dari Pati Blockgrand FPP 2021
Kacang Merah (Phaselous vulgaris)
dengan Penambahan Agen Crosslinking
Sodium Tripolyphospate

Pengabdian Kepada Masyarakat


No. Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Tahun
Dana
1 “Sweety Bread” Pelatihan Proses PMBS 2017/2018
Pengolahan Roti Manis Guna Blockgrand
Meningkatkan Ketrampilan Guru dan
Siswa SMK Muhammadiyah 01 Batu
2 Peningkatan Ketrampilan Anggota Pendanaan 2018/2019
Aisyah Cabang Kota Batu dalam Internal DPPM
Menciptakan Produk Pangan yang
Sehat dan Aman Berbasis Potensi Lokal
3 PKM Sari Sayur dan Buah pada CV KEMENRISTE 2018/2019
Sari Bumi Desa Pesanggrahan Kota K-DIKTI
Batu
4 Pengaplikasian Kemasan Ramah PMBS 2018/2019
Lingkungan Edible Film pada Jurusan Blockgrand
Peternakan Siswa SMK
Muhammadiyah 01 sebagai Upaya
Pemantapan Mata Pelajaran Teknologi
Pengolahan Hasil dan Kewirausahaan
5 Pengayaan Materi Pelajaran Pasca PMBS 2020/2021
Panen dengan Muatan kemasan Ramah
Lingkungan di SMKN 13 Malang
(Berita website)
6 Pendampingan Pengembangan Pangan PMBS 2020/2021
Jajanan Anak Sekolah yang Sehat di SD
Kecamatan Dau Kabupaten Malang
(Jurnal JMM)
16

7 Peningkatan Ketrampilan Anggota PPMI (Skim 2020/2021


Aisyah Cabang Batu dalam PK)
Menciptakan produk Berbasis Apel Off
Grade (jurnal Pengabdian UNRI)
8 Pengembangan Enterpreneurship Skill PMBS 2021
Berbasis Pangan di SMAN 01 Batu

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 6 Maret 2022


                            Dosen Pendamping

                       

                           

(Devi Dwi Siskawardani, S.TP., M.Sc.)


17

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


No Jenis Pengeluaran Volume Harga Total
Satuan0 (Rp) (Rp)
1 Belanja bahan (maks. 60%)
Wajan/Tembikar/Keranjang 3 Rp. 100. 000 Rp. 340.000
Bahan kimia lab /bahan - Rp.100.000 Rp.2.345.000
logam/kayu dan sejenisnya
Sutel 4 Rp.10.000 Rp. 40.000
Kertas/alat tulis 2 Rp.200.000 Rp. 400.000
SUB TOTAL Rp.4.145.000
2 Belanja Sewa (maks. 15%)
Sewa alat - - -
Sewa lab. (termasuk - - -
penggunaan alat lab)
Sewa lainnya sesuai program 2 Rp. 325.000 Rp.325.000
PKM
SUB TOTAL Rp.325.000
3 Perjalanan lokal (maks. 30%)
Kegiatan penyiapan bahan 3 Rp.50.000 Rp.150.000
Kegiatan pendampingan - Rp. 150.000 Rp.150.000
Kegiatan lainnya sesuai - Rp.75.000 Rp.75.000
program PKM
SUB TOTAL Rp.675.000
4 Lain-lain (maks. 15%)
Protokol kesehatan (masker, 4 Rp.100.000 Rp. 400.000
sanitizer, dll)
ATK lainnya 2 Rp. 50.000 Rp.100.000
Lainnya sesuai program PKM - Rp. 350.000 Rp.350.000
SUB TOTAL Rp. 850.000
GRAND TOTAL 6.720.000
GRAND TOTAL (Terbilang Enam Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah )
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama /NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1 Rina Ayu Ilmu & Pertanian 10 Ketua Peneliti
Wilasari/202110220311 Teknologi Team Produksi
005 Pangan
2 Salma Nur Indriati Ilmu & Pertanian 10 Anggota
R./202110220311007 Teknologi Peneliti
Pangan Team Produksi
Team
Dokumentasi
3 Dzurotun Ilmu & Pertanian 10 Anggota peneliti
Nasifah/202110220311 Teknologi Team Produksi
030 Pangan Team
Dokumentasi
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Rina Ayu Wilasari
NIM : 202110220311005
Program Studi: Ilmu & Teknologi Pangan
Fakultas : Pertanian Peternakan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE/PKM-RSH saya dengan judul


Pengaruh Teknik Pengolahan Biji Kakao Dengan Cara Teknik Fermentasi Dan
Sangrai Terhadap Kualitas dan Harga Jual Biji Kakao yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2021 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga
atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Malang, 25 Februari 2021


Yang menyatakan,

Meterai senilai Rp. 10.000


Tanda tangan (asli TT basah*)

(Rina Ayu Wilasari)


NIM. 202110220311005

Anda mungkin juga menyukai