Oleh:
DINI MILA
NPM: 1910061201086
Dosen Pengampu:
Drs. Widia Yul, M.Pdi
i
A. Pendahuluan
B. Pembahasan
1
pertukaran dunia menurut referensi kata keuangan adalah pertukaran
yang terjadi antara setidaknya dua negara. Berdasarkan hipotesis
tersebut, maka pertukaran minyak sawit mentah adalah kesepakatan oleh
organisasi yang memproduksi minyak sawit mentah, yang jika dilihat,
tingkat kepemilikan penawaran terbesar dalam organisasi minyak sawit di
Indonesia adalah eksklusif, yaitu 69,5% sedangkan publik otoritas hanya
memiliki 5,2% penawaran. Hal ini jelas membuat pemerintah Indonesia
tidak mampu bergerak untuk mencari tahu dimana komoditas kelapa
sawit mentah dari peternakan di Indonesia, dimana sebagian besar
penyokong keuangan adalah orang luar dan jelas memiliki posisi untuk
menawarkan barang kepada pihak yang dapat memberikan manfaat.
Sehingga di Indonesia hanya disebut sebagai produsen minyak sawit
mentah terbesar di dunia namun hasilnya disukai oleh berbagai negara.
Salvatore (2014) merumuskan model sederhana terjadinya
perdagangan internasional sebagai berikut:
Sumber: Salvatore,2014.
Gambar 1 Kurva Terjadinya Perdagangan Internasional
Pada Gambar di atas menjelaskan terdapat perdagangan
internasional antara negara A dan negara B. Sehingga pada perdagangan
2
internasional antara negara A sebagai negara pengekspor dan negara B
sebagai negara pengimpor terjadi keseimbangan harga komoditi relatif.
Selain itu perdagangan internasional terjadi akibat kelebihan penawaran
pada negara A dan kelebihan permintaan pada negara B. Pada negara A
harga suatu komoditas sebesar Pa, dan di negara B harga komoditas
tersebut sebesar Pb, cateris paribus. Pada pasar internasional harga yang
dimiliki oleh negara A akan lebih kecil yaitu berada pada harga P*
sehingga negara A akan mengalami kelebihan penawaran (excess supply)
di pasar internasional.
Pada negara B, terjadi harga yang lebih besar dibandingkan harga
pada pasar internasional. Sehingga akan terjadi kelebihan permintaan
(excess demand) di pasar internasional. Pada keseimbangan di pasar
internasional kelebihan penawaran negara A menjadi penawaran pada
pasar internasional yaitu pada kurva ES. Sedangkan kelebihan permintaan
negara B menjadi permintaan pada pasar internasional yaitu sebesar ED.
Kelebihan penawaran dan permintaan tersebut akan terjadi
keseimbangan harga sebesar P*. Peristiwa tersebut akan mengakibatkan
negara A mengekspor, dan negara B mengimpor komoditas tertentu
dengan harga sebesar P* di pasar internasional. Dari penjelasan di atas
didapat bahwa perdagangan internasional (ekspor-impor) terjadi karena
terdapat perbedaan antara harga domestik (Pa dan Pb), dan harga
internasional (P*); permintaan (ED), dan penawaran (ES) pada komoditas
tertentu. Selain itu, nilai tukar mata uang (exchange rate) pada pasar
internasional antara suatu negara dengan negara lain secara tidak
langsung akan menyebabkan ekspor dan impor pada suatu negara.
3
Sebagai investor perkebunan sawit tentunya menginginkan produk
dijual dengan harga pasar yang memiliki penawaran yang tinggi,
sehingga akibat dari hal tersebut jika dikaitkan dengan kasus yang ada di
Indonesia merupakan serangkaian runtutan peristiwa sikap investor yang
ingin mengerja ke untungan sebesar-besarnya. Selanjutnya, cenderung
dianggap bahwa meningkatnya minat terhadap minyak sawit mentah di
Indonesia, bahkan hingga akhir-akhir ini menjadi hotline di berita dan
surat kabar TV, adalah akibat dari penjualan produk minyak sawit mentah
ke negara-negara yang menawar dengan harga selangit dan
mendatangkan keuntungan. tentang kekurangan item minyak sawit
mentah di Indonesia. Hal ini tentunya tidak lepas dari pekerjaan para
penyandang dana yang memiliki organisasi, yang sebagian besar
merupakan perkumpulan pribadi yang merupakan penyandang dana dari
warga negara yang jauh.