OLEH:
BAGINDA MORA FORTIUS PRABOWO
14/369427/PN/13912
No. HP: 081261972834
bagindamora1@gmail.com
Program Studi:
Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
KINERJA EKSPOR MINYAK SAWIT INDONESIA
Abstract
This research aims to: (1) find out Indonesia’s CPO production and CPO export trends
in international market, (2) find out Indonesia’s CPO comparative advantages compare to other
main exporter, (3) to find out which export target country have the best market share to expand
between main export target countries and (4) find out factors that affect export volume. This
research used descriptive analytics with CPO related time series data between 2006 until 2016.
The research showed that (1) Indonesia’s production and export trends are expected to increase
each year (2) Indonesia has better comparative advantages compared to other main export
country and on maturity stage (3) The best CPO market share to expand is China compare to
other export target countries (4) Factors affecting export volume are CPO international price,
Indonesia’s GDP and total population.
Keywords: export performance, trend, comparative advantage, constant market share, CPO.
Intisari
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui trend produksi dan trend ekspor CPO
Indonesia di pasar internasional, (2) mengetahui daya saing CPO Indonesia dibanding negara
eksportir utama lain, (3) mengetahui pangsa pasar CPO yang paling baik dikembangkan diantara
negara tujuan ekspor utama dan (4) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi volume ekspor
CPO Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan data
sekunder terkait ekspor CPO dari tahun 2006 hingga 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
(1) Trend produksi dan trend ekspor CPO Indonesia meningkat setiap tahunnya, (2) Indonesia
memiliki daya saing ekspor yang lebih tinggi dibandingkan eksportir utama lain dan komoditas
CPO Indonesia berada pada tahap pematangan. (3) Pangsa pasar CPO terbaik untuk dikembangkan
adalah Negara Tiongkok dibandingkan negara tujuan ekspor lain dan (4) Faktor-faktor yang
mempengaruhi volume ekspor adalah harga CPO internasional, PDB Indonesia dan jumlah
penduduk.
Kata kunci: kinerja ekspor, trend, daya saing, pangsa pasar konstan, CPO.
PENDAHULUAN
Sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting bagi
perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari sumbangan sektor pertanian
terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sektor pertanian hingga 2016
menyumbang sebesar 13,52% atau merupakan penyumbang PDB terbesar kedua
setelah sektor industri pengolahan. Jika dilihat dari persentase sumbangan tiap sub
sektor yang ada di sektor pertanian, sub sektor perkebunan merupakan
penyumbang terbesar dari sub sektor pertanian yaitu sebesar 3,57% pada 2016.
Salah satu komoditas yang mendukung sub sektor perkebunan adalah komoditas
kelapa sawit. Kelapa sawit merupakan komoditas sub sektor perkebunan yang
setiap tahunnya mengalami pertumbuhan dari segi produksi. Berdasarkan data
Kementrian Pertanian (2017), komoditas kelapa sawit pada tahun 2015
mengalami pertumbuhan produksi sebesar 6,12% dan pertumbuhan produktivitas
sebesar 0,65%.
Perkembangan pesat kelapa sawit di Indonesia dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor pertama adalah kondisi alam Indonesia yang mendukung
pertumbuhan komoditas kelapa sawit. Faktor kedua adalah tingginya
pertumbuhan penduduk di Indonesia. Faktor ketiga ialah peningkatan trend
diantara para petani yang memandang kelapa sawit sebagai komoditas yang
memiliki harga stabil serta akan selalu dibutuhkan di pasar internasional. Menurut
Salvatore (1993), terjadinya perdagangan internasional akibat perbedaan harga
antar negara dapat dianalisis melalui analisis keseimbangan parsial. harga
keseimbangan relatif suatu komoditi dalam perdagangan internasional ditentukan
oleh kekuatan penawaran dan permintaan komoditas tersebut di pasar
internasional.
Ermawati dan Septia (2013) melakukan analisis mengenai kinerja ekspor
Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) Indonesia dengan
membandingkan daya saing ekspor minyak sawit baik CPO dan KPO dengan
negara-negara produsen kelapa sawit, dan membandingkan kinerja ekspor CPO
dan PKO Indonesia ke beberapa negara tujuan ekspor utama. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kinerja ekspor CPO dan PKO Indonesia lebih rendah
dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand, tetapi sama dengan Colombia dan
kinerja ekspor CPO dan PKO cenderung menurun dibandingkan dengan
pertumbuhan ekspor seluruh produk dunia. Kuwornu et.al. (2009) dalam
penelitiannya mengenai faktor yang dapat mempengaruhi kinerja ekspor kelapa
sawit dalam bentuk CPO di Ghana. Penelitian tersebut menemukan, permintaan
ekspor minyak kelapa sawit Ghana dipengaruhi oleh harga riil kelapa sawit
domestik, harga riil ekspor minyak kelapa sawit, harga rill ekspor minyak kelapa
sawit Malaysia (sebagai kompetitor) dan nilai tukar mata uang Ghana. Alatas
(2015) melakukan penelitian mengenai trend produksi dan daya saing ekspor
minyak sawit (CPO) Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang
mempengaruhi ekspor CPO ke India yaitu, harga CPO internasional, nilai tukar
rupiah, pendapatan per kapita, jumlah penduduk, dan harga substitusi. Lalu,
ekspor CPO ke Tiongkok dipengaruhi harga Internasional, pendapatan negara,
jumlah penduduk, dan harga subtitusi. Sedangkan ekspor CPO ke Belanda
dipengaruhi oleh harga domestik, pendapatan negara, jumlah penduduk, trend,
dan harga substitusi. Ditemukan juga bahwa pangsa pasar CPO Indonesia lebih
unggul dan mampu bersaing di pasaran dunia. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengetahui trend produksi dan trend ekspor Crude Palm Oil (CPO)
Indonesia di pasar internasional.
2. Mengetahui daya saing Crude Palm Oil (CPO) Indonesia dibandingkan
negara eksportir utama lain.
3. Mengetahui pangsa pasar CPO yang paling baik dikembangkan di antara
negara-negara tujuan ekspor utama.
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi volume ekspor Crude Palm Oil
(CPO) Indonesia.
METODE PENELITIAN
Metode Dasar
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif
dengan menggnakan data-data yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif terkait
untuk menganalisis fenomena yang diteliti dalam penelitian ini. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk data deret
waktu (time series) yang disesuaikan dengan ketersediaan data yang ada. Data
time series yang digunakan adalah data yang terkumpul selama 11 tahun mulai
dari 2006 hingga 2016. Data yang digunakan oleh penulis diperoleh dari bebragai
sumber baik dari Badan Pusat Statistik, Kementrian Pertanian, Kementrian
Perdagangan, World Trade dan UNC OMTRADE (United Nations Commodity
Trade), Palm Oil Statistics¸ Indeks Mundi dan beberapa sumber lain terkait
perdagangan CPO.
δQ=∑ j ∑ h ([ XtEhj
Xtihj
−
X 0 Ehj X 0 E . j X 0 E .. ]
X 0 ihj
) x
X 0 Ehj X 0 E . j
x (Efek Daya Saing)
+∑ j ∑ h [ X 0ihj
x (
XtEhj X 0 Ehj
−
X 0 Ehj XtE .. X 0 E .. )] (Efek Struktural)
+∑ j ∑ h ∆ ( Xihj
XEhj
x∆
XEhj
XE.. ) (Efek Adaptasi)
(6)
Keterangan:
δQ = Perubahan Pangsa Pasar
Notasi i = Negara eksportir (Indonesia)
Notasi j = Negara importir utama CPO
Notasi h = Komoditas CPO
X0ihj = Ekspor CPO negara Indonesia ke negara importir pada periode
awal
Xtihj = Ekspor CPO negara Indonesia ke negara importir pada periode
akhir
X0Ehj = Ekspor CPO dunia ke negara importir pada periode awal
XtEhj = Ekspor CPO dunia ke negara importir pada periode akhir
Xtihj = Ekspor CPO negara Indonesia ke negara importir pada periode
akhir
X0E.j = Total ekspor dunia ke negara importir utama CPO pada periode
awal
X0E.. = Total ekspor dunia pada periode awal
XtE.. = Total ekspor dunia pada periode akhir
Nilai positif menunjukkan bahwa keunggulan kompetitif suatu negara
eksportir. Sebaliknya nilai negatif mengindikasikan tidak adanya keunggulan
kompetitif. Efek daya saing tidak terdekomposisi dan dijabarkan sesuai dengan
persamaan 6 (Fagerberg dan Sollie, 1985).
20,000,000 R² = 0.983070093847218
15,000,000
10,000,000
5,000,000
0
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018
Tahun
Ga
mbar 1. Trend Produksi CPO Indonesia
Sumber: Analisis Data Sekunder (2018)
Selanjutnya, analisis regresi linier menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Regresi Linier Trend Volume Produksi CPO Indonesia
Variabel Koefisien t-statistic Sig.
Konstanta -2.045.559.448,255(***) -22,687 0,000
Tahun 1.024.976,255(***) 22,861 0,000
R-squared 0,983
F 522,604
Sig. F 0
(***) siginifikan pada tingkat kesalahan (α) 1%
(**) siginifikan pada tingkat kesalahan (α) 5%
(*) siginifikan pada tingkat kesalahan (α) 10%
Sumber: Analisis Data Sekunder (2018)
Hasil regresi menunjukkan bahwa variabel trend waktu (tahun)
memiliki pengaruh signifikan terhadap perubahan volume produksi CPO
hingga pada tingkat kesalahan 0,01. Berdasarkan hasil regresi trend, diketahui
bahwa setiap tahunnya diperkirakan akan terjadi peningkatan volume produksi
CPO sebesar 1.024.976,255 ton. Jika pertambahan tiap tahunnya dianggap
konstan, maka diharapkan hingga 5 tahun ke depan (tahun 2021) diharapkan
volume produksi CPO Indonesia mencapai 26.188.357,82 ton. Hasil output
regresi linier juga menunjukkan nilai R-squared sebesar 0,983. Artinya
variabel tahun dapat menjelaskan perubahan volume produksi CPO sebesar
98,3% sedangkan sisanya yaitu sebesar 1,7% dijelaskan oleh variabel lain di
luar model.
Volume produksi CPO sangat dipengaruhi oleh luas areal perkebunan
sawit serta teknologi di industri pengolahan CPO karena akan mempengaruhi
tingkat produktivitas serta kinerja produksi CPO. Selain itu, konsep kerjasama
Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-Bun) yag digalangkan oleh
pemerintah dapat menunjang kinerja produksi CPO Indonesia sehingga dapat
memenuhi target produksi untuk tahunberikutnya. Konsep kerjasama PIR-Bun
merupakan pola pembangunan perkebunan rakyat untuk mewujudkan suatu
perpaduan usaha dengan sasaran perbaikan keadaan sosial ekonomi peserta dan
didukung oleh suatu pengelolaan usaha dengan memadukan kegiatan usaha,
pengelolaan serta pemasaran hasil. Dalam pelaksanaan PIR-Bun, perusahaan
besar dimanfaatkan sebagai inti dan petani rakyat sebagai plasma
(Soetrisno,1995).
30000000
f(x) = 1341166.97272727 x + 10077442.4363636
R² = 0.906365421535774
25000000
Volume Ekspor Ton)
20000000
15000000
10000000
5000000
0
06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Tahun
Saran
Upaya peningkatan kinerja ekspor CPO Indonesia dapat ditinjau dari
beberapa aspek. Saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Perlu dilakukann fokus pengembangan ekspor ke negara dengan pangsa
pasar yang mudah untuk dikembangkan dan mengurangi volume ekspor ke
negara-negara yang sulit untuk dikembangkan pangsa pasarnya. Oleh sebab
itu, sebaiknya ekspor diarahkan ke negara-negara yang memiliki pangsa pasar
CPO konstan yang besar seperti Tiongkok, India dan Pakistan.
2. Disarankan untuk secara berkala melakukan pengkajian-pengkajian terkait
kebijakan untuk mempermudah pengembangan pangsa pasar CPO di negara
lain dan menimbang pertumbuhan trend produksi dan trend ekspor yang
tinggi setiap tahunnya agar dapat meningkatkan kinerja ekspor CPO
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, A. 2015. Trend Produksi dan Ekspor Minyak Sawit (CPO) Indonesia.
Magister Manajemen Agribisnis. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tesis.
Arip, M.E., L.S. Yee, and T.S. Feng. 2013. Assessing the Competitiveness of
Malaysia and Indonesia, Palm Oil Related Industry. World Review of
Business Research 3(4): 138-145.
Ermawati, T. dan Y. Septia. 2013. Kinerja ekspor minyak kelapa sawit Indonesia.
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan 7(2):129-148.
Fagerberg, J., G. Sollie. 1985. Ther Method of Constant Market Share Analysis
Revisited. Oslo: Central Bureau of Statistic.
Gujarati, D.N. 1995. Basic Econometrics 3rd edition. New York: McGraw-Hill
Companies.
Kementrian Pertanian. 2017. Statistik Pertanian 2017. Kementrian Pertanian,
Jakarta.
Kuwornu, J.K.M., F.A. Darwo, Y.B. Osei-Asare, I.S. Egyir. 2009. Export of palm
oil from Ghana: a demand analysis. Journal of Food Distribution 40(1):
90-96.
Salvatore, D. 1993. International Economics 4th Edition. MacMillan Publishing,
New York.
Soetrisno, L. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Kanisius.
Tambunan, T.T.H. 2004. Globalisasi dan Perdagangan Internasional. Ghalia
Indonesia, Jakarta.