Aplikasi AHP pada Penentuan Komoditas Ekspor Unggulan Bidang Pertanian NTB
(Studi Kasus PT. Agro Zee Annur IKM Eksportir)
OLEH:
Berikut ini merupakan nilai ekspor Indonesia menurut sektor dari Januari-
Desember 2021.
Didukung dengan adanya data BPS yang menyatakan bahwa nilai ekspor
Indonesia pada Januari – Desember 2021 sebesar 231.540,8 juta dollar dengan
masing-masing sektor yakni migas sebesar 12.275,6 juta dollar dan nonmigas
sebesar 219.265,2 juta dollar. Dapat dilihat bahwa sektor nonmigas menyumbang
peran terhadap ekspor sebesar 94,7% dari total keseluruhan ekspor dimana sub
sektor yang tertinggi disumbangkan oleh industri pengolahan dan sisanya yakni
pertanian, kehutanan dan perikanan. Dalam hal ini perlu adanya peningkatan
komoditas produksi pertanian untuk mendorong pertambahan nilai ekspor.
Disamping itu, perlu adanya teknologi untuk mengekspor komoditas pertanian
dalam bentuk mentah agar tetap segar hingga tempat tujuan mengingat pertanian
adalah bahan pangan yang cepat rusak. Namun, akan lebih baiknya untuk
perekonomian Indonesia maka industri pengolahan memiliki nilai jual yang lebih
tinggi.
λmax −n
CI = (1)
(n−1)
Keterangan :
n = Orde Matriks
CI
CR= (2)
RI
Keterangan :
CR = Rasio konsistensi
RI = Indeks random
Bila matriks pair-wise comparison dengan nilai CR lebih kecil dari 0,100
maka ketidakkonsistenan pendapat dari decision maker masih dapat diterima,
jika tidak maka penilaian perlu diulang.
III. APLIKASI AHP
Hasil dari penelitian dari analisis menentukan komoditas ekspor unggulan
pertanian di NTB pada perusahaan PT. Agro Zee Annur di Narmada, Lombok
Barat. Berikut ini adalah pohon hirarki yang memuat beberapa kriteria serta
alternatif yang bertujuan untuk menentukan komoditas ekspor unggulan pertanian
di NTB.
Kriteria
Permintaan Resiko Potensi Keuntungan
Alternatif
1. Cabai 1. Cabai 1. Cabai 1. Cabai
2. Rempah-rempah 2. Rempah-rempah 2. Rempah-rempah 2. Rempah-rempah
3. Gula aren 3. Gula aren 3. Gula aren 3. Gula aren
4. Kopi 4. Kopi 4. Kopi 4. Kopi
f. Perhitungan CI dan CR
( λmax−n)
CI =
(n−1)
CI
CR=
0.9
Dari penelitian ini diperoleh CI = 0.038 dan CR = 0.042 < 0.1 yang
berarti rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima.
2. Perhitungan Antar Alternatif
Lakukan perhitungan antar alternatif dengan cara seperti diatas sampai
menemukan hasil perankingan alternatif setiap kriteria. Setiap kriteria
memiliki masing-masing alternatif prioritas yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 8. Ranking Antar Alternatif Pada Kriteria Permintaan