Abstrak
Majunya perkembangan dalam kebutuhan sektor ritel menyebabkan bertambahnya tempat belanja (swalayan), dimana
dalam pengambilan keputusannya berpengaruh dalam menentukan alternatif tempat belanja. Adapun penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui siapa swalayan terbaik yang menjadi pilihan masyarakat Kota Bandung berdasarkan
kriteria- kriteria yang sudah ditetapkan yaitu variasi produk, harga, pelayanan dan keamanan. Penelitian ini,
menggunakan teknik pengumpulan data yaitu metode kuesioner, penentuan jumlah sample menggunakan metode
Judgement Sampling dan metode pengambilan keputusan yang digunakan adalah metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) dengan menggunakan software Microsoft Excel. Tahapan dalam metode AHP diawali proses pendefinisian
masalah, pembuatan struktur hierarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan kriteria-kriteria dan
alternatif pilihan, menghitung priority vector, dan menguji konsistensinya. Hasil yang didapat pada tiap kriteria
memiliki CR < 0,1 maka semua kriteria konsisten. Hasil dari penelitian ini berupa alternatif terbaik yang menjadi
pilihan masyarakat Kota Bandung untuk tempat belanja (swalayan) berdasarkan urutan tertinggi hingga yang terendah
adalah sebagai berikut Carrefour dengan persentase 51%, Hypermart dengan persentase 26%, dan terakhir adalah
Yogya dengan persentase 24%.
Kata-kata kunci: [Swalayan, Kuisioner, AHP, Judgement Sampling, Consitency Ratio, Eigen Vector, Priority Ranking]
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Saat ini banyak sekali perusahaan dagang yang bersaing dalam bisnis ritel yang berbentuk minimarket,
toko serba ada (toserba), swalayan dan lain-lain. Swalayan atau Supermarket merupakan sebuah toko
besar yang menjual berbagai macam keperluan sehari hari. Persaingan bisnis ritel yang semakin ketat
menuntut manajemen perusahaan untuk cermat dalam menentukan strategi bersaing agar dapat
menciptakan loyalitas pelanggan dan menguasai pasar. Memiliki pelanggan yang loyal adalah salah satu
tujuan akhir dari perusahaan karena loyalitas pelanggan dapat menjamin kelanggengan hidup
perusahaan dalam jangka panjang (Foster, 2008: 171). Salah satu unsur yang penting dalam menjaga
loyalitas pelanggan, yaitu memberikan pelayanan yang berkualitas. Selain itu juga harga sangat
berpengaruh. Jika tidak dapat menentukan harga jual produk secara tepat akan berakibat pada
pelanggan yang tidak tertatik membeli barang tersebut (Gitosudarmo, 2012: 267). Variasi produk juga
akan memberikan pelanggan pilihan yang banyak saat berbelanja, begitupun masalah keamanan yang
membuat pelanggan merasa tenang saat berbelanja. Maka faktor kesuksesan dari sebuah swalayan
bergantung variasi produk, harga, pelayanan dan keamanan yang membuat pelanggan merasa senang,
nyaman saat berbelanja serta dapat menjaga loyalitas pelanggan pada swalayan tersebut. Kami dari
FRI-072 melakukan sebuah pengujian dengan menyebar kuisioner kepada responden untuk mengetahui
kriteria-kriteria apa sajakah yang terpenting agar responden tertarik untuk berbelanja di swalayan
terebut. Hasil dari kuisioner selanjutnya akan kami olah menggunakan metode AHP.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah data pada kuisioner yang diisi oleh responden sudah konsisten?
2. Apakah variasi produk berpengaruh terhadap minat pelanggan/responden terhadap swalayan
tersebut?
3. Apakah harga berpengaruh terhadap minat pelanggan/responden terhadap swalayan tersebut?
4. Apakah pelayanan berpengaruh terhadap minat pelanggan/responden terhadap swalayan tersebut?
5. Apakah keamanan berpengaruh terhadap minat pelanggan/responden terhadap swalayan tersebut?
6. Kriteria apa yang paling dipilih/diminati oleh pelanggan/responden dalam memilih swalayan?
7. Alternatif swalayan mana yang paling diminati oleh pelanggan/responden?
Dan nilai {w} dapat diperoleh dengan mensubtitusi nilai λmax dari persamaan diatas dimana
λ adalah eigen value dan {w}adalah eigen vector, yang merupakan nilai bobot kriteria acuan
dari n kasus pada suatu subsistem. Jika λmax konsisten maka nilainya sama dengan n, namun
untuk melihat ketidakkonsistenan matriks tersebut dinyatakan dalam Consistency Index
(CI):CI = (λmax – n) / ( n – 1 ) Selanjutnya dihitung Ratio Consistency (RC) dari persamaan
RC = CI / RI Dimana RI adalah Random Index yang merupakan nilai standar. Hasil penilaian
suatu matriks dalam pengolahan AHP adalah konsisten apabila nilai CR tidak lebih dari 10%.
MULAI
IDENTIFIKASI
DAN
PERUMUSAN
MASALAH
Pembuatan
Kuesioner
PENGUMPULAN
DATA
(Kuesioner)
Pemecahan
masalah dengan
metode AHP
TIDAK
Membuat matriks
Perbandingan
NORMALISASI
DAN
KONSISTENSI
APAKAH
DATA
KONSISTEN
Jika data tidak konsisten
sebaiknya merubah
pertanyaan dan menyebar
kuesioner kembali
YA
Kesimpulan hasil
penelitian
SELESAI
Variasi Produk 0.33 0.33 4.00 0.50 0.50 5.00 3.00 0.20 0.11 6.00 0.14 6.00 9.00 0.33 3.00 1.00 5.00 0.17 5.00 0.25 2.00 3.00 0.33 5.00 3.00 1.00 4.00 5.00 1.00 0.14 1.18 Pelayanan
Variasi Produk 0.50 0.25 2.00 0.50 0.33 0.20 1.00 0.14 0.11 0.17 0.14 0.17 0.13 0.17 0.50 0.25 0.13 0.11 1.00 5.00 0.33 0.33 0.20 0.20 0.33 0.33 0.14 5.00 0.25 0.25 0.32 Harga
Variasi Produk 0.33 0.25 3.00 0.33 0.33 0.20 0.50 0.11 0.11 0.14 0.17 4.00 9.00 0.14 0.50 0.17 6.00 5.00 1.00 5.00 1.00 1.00 0.33 0.33 4.00 0.50 5.00 5.00 0.14 5.00 0.75 Keamanan
Harga 1.00 4.00 5.00 0.25 0.33 5.00 5.00 5.00 0.13 6.00 8.00 2.00 9.00 1.00 0.50 2.00 6.00 9.00 5.00 6.00 3.00 0.50 6.00 5.00 4.00 3.00 5.00 0.20 1.00 0.17 2.08 Pelayanan
Harga 1.00 4.00 3.00 3.00 0.33 5.00 3.00 1.00 0.14 6.00 8.00 4.00 9.00 1.00 2.00 0.50 6.00 8.00 1.00 4.00 2.00 0.50 5.00 0.20 2.00 3.00 4.00 0.20 0.14 6.00 1.78 Keamanan
Keamanan 1.00 0.25 1.00 0.50 0.50 3.00 2.00 1.00 0.17 7.00 7.00 0.20 0.25 3.00 0.25 1.00 0.14 0.13 3.00 0.20 4.00 0.20 1.00 3.00 1.00 0.33 0.20 1.00 7.00 0.13 0.75 Pelayanan
Tabel di atas merupakan rekap data kuesioner serta geomean untuk keseluruhan
kriteria meliputi variasi produk, pelayanan, harga, dan keamanan. Pada responden
pertama memberi skor penilaian 1 untuk perbandingan antara harga & pelayanan, harga
& keamanan, serta keamanan & pelayanan yang artinya keduanya sama penting.
Pemberian skor penilaian 0.33 untuk perbandingan kriteria variasi produk &
pelayanan, serta variasi produk & keamanan memiliki arti bahwa variasi produk
tidak terlalu penting dibandingkan dengan pelayanan & keamanan, begitu juga
dengan penilaian variasi produk dengan harga. Penilaian dilanjutkan hingga
responden ke-30.
Berdasarkan perbandingan antara kriteria variasi produk dan pelayanan seluruh
responden didapatkan nilai geomean sebesar 1.18, antara variasi produk dengan
harga sebesar 0.32, antara variasi produk dengan keamanan sebesar 0.75, antara
harga dengan pelayanan sebesar 2.08, antara harga dengan keamanan sebesar 1.78,
serta antara keamanan dengan pelayanan sebesar 0.75.
Tabel 4.2 Rekap Data Kuesioner dan Geomean Kriteria Variasi Produk
VARIASI PRODUK
Responden
Kriteria Geoman Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Carrefour 0.33 2.00 3.00 3.00 0.50 0.20 3.00 5.00 0.14 3.00 6.00 1.00 9.00 5.00 1.00 4.00 7.00 2.00 1.00 6.00 1.00 5.00 5.00 5.00 2.00 2.00 7.00 3.00 5.00 0.50 2.15 Hypermart
Carrefour 3.00 3.00 5.00 2.00 0.50 5.00 5.00 5.00 0.20 5.00 6.00 0.20 9.00 6.00 2.00 5.00 7.00 4.00 5.00 6.00 3.00 0.33 5.00 5.00 2.00 0.33 8.00 0.33 5.00 3.00 2.57 Yogya
Hypermart 2.00 0.33 5.00 1.00 0.33 5.00 1.00 3.00 0.25 7.00 4.00 0.33 1.00 1.00 2.00 2.00 0.17 3.00 5.00 5.00 1.00 3.00 5.00 0.20 2.00 0.50 5.00 3.00 0.20 4.00 1.45 Yogya
Tabel di atas merupakan rekap data kesioner dan geomean untuk kriteria variasi produk
terhadap alternatif swalayan yang meliputi Carrefour, Hypermart dan Yogya. Berdasarkan rekap
data tersebut responden pertama memberi skor penilaian 3 & 2 untuk alternatif kedua & ketiga,
yang berarti Carrefour memiliki variasi produk lebih baik dibandingkan dengan Yogya, dan
Hypermart memiliki variasi produk lebih baik dibandingkan dengan Yogya. Pada alternatif pertama
responden memberi skor 0.33 yang berarti Hypermart memiliki variasi produk lebih baik
dibandingkan dengan Carrefour. Penilaian dilanjutkan hingga responden ke-30.
Berdasarkan perbandingan antara alternatif melalui kriteria variasi produk Carrefour dengan
Hypermart seluruh responden didapatkan nilai geomean sebesar 2.15, antara Carrefour dengan
Yogya sebesar 2.57, antara Hypermart dengan Yogya sebesar 1.45.
4.2.3 Rekap data Kuesioner dan Geomean Kriteria Harga
Tabel di atas merupakan rekap data kesioner dan geomean untuk kriteria harga terhadap
alternatif swalayan yang meliputi Carrefour, Hypermart dan Yogya. Berdasarkan rekap data
tersebut responden pertama memberi skor penilaian 2 & 1 untuk alternatif kedua & ketiga, yang
berarti Carrefour memiliki harga yang lebih baik dibandingkan dengan Yogya, dan Hypermart
memiliki harga yang seimbang dengan Yogya. Pada alternatif pertama responden memberi skor 0.5
yang berarti Hypermart memiliki harga lebih baik dibandingkan dengan Carrefour. Penilaian
dilanjutkan hingga responden ke-30.
Berdasarkan perbandingan antara alternatif melalui kriteria harga Carrefour dengan Hypermart
seluruh responden didapatkan nilai geomean sebesar 1.58, antara Carrefour dengan Yogya sebesar
0.74, antara Hypermart dengan Yogya sebesar 0.89.
Tabel di atas merupakan rekap data kesioner dan geomean untuk kriteria pelayanan terhadap
alternatif swalayan yang meliputi Carrefour, Hypermart dan Yogya. Berdasarkan rekap data
tersebut responden pertama memberi skor penilaian 2 untuk alternatif kedua & ketiga, yang berarti
Carrefour memiliki pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan Yogya, dan Hypermart
memiliki pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan Yogya. Pada alternatif pertama
responden memberi skor 0.33 yang berarti Hypermart memiliki pelayanan lebih baik dibandingkan
dengan Carrefour. Penilaian dilanjutkan hingga responden ke-30.
Berdasarkan perbandingan antara alternatif melalui kriteria pelayanan Carrefour dengan
Hypermart seluruh responden didapatkan nilai geomean sebesar 2.01, antara Carrefour dengan
Yogya sebesar 2.02, antara Hypermart dengan Yogya sebesar 0.98.
4.2.5 Rekap data Kuesioner dan Geomean Kriteria Keamanan
Tabel 4.5 Rekap Data Kuesioner dan Geomean Kriteria Keterjangkauan Lokasi
KEAMANAN
Responden
Kriteria Geoman Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 5 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Carrefour 0.50 2.00 1.00 0.33 1.00 0.20 3.00 7.00 0.25 6.00 6.00 0.17 9.00 3.00 2.00 5.00 6.00 2.00 1.00 6.00 0.33 3.00 5.00 5.00 3.00 4.00 6.00 0.33 2.00 0.50 1.76 Hypermart
Carrefour 2.00 0.33 3.00 0.17 0.33 5.00 3.00 7.00 0.50 7.00 6.00 5.00 9.00 3.00 0.25 4.00 8.00 5.00 1.00 6.00 1.00 8.00 3.00 5.00 2.00 3.00 8.00 3.00 2.00 0.50 2.35 Yogya
Hypermart 2.00 0.33 3.00 0.20 0.33 5.00 1.00 7.00 9.00 9.00 4.00 4.00 1.00 1.00 0.25 0.50 0.13 6.00 1.00 7.00 2.00 9.00 5.00 0.33 2.00 1.00 7.00 0.33 2.00 2.00 1.63 Yogya
Tabel di atas merupakan rekap data kesioner dan geomean untuk kriteria keamanan
terhadap alternatif swalayan yang meliputi Carrefour, Hypermart dan Yogya. Berdasarkan rekap
data tersebut responden pertama memberi skor penilaian 2 untuk alternatif kedua & ketiga, yang
berarti Carrefour memiliki keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan Yogya, dan Hypermart
memiliki keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan Yogya. Pada alternatif pertama
responden memberi skor 0.5 yang berarti Hypermart memiliki keamanan lebih baik dibandingkan
dengan Carrefour. Penilaian dilanjutkan hingga responden ke-30.
Berdasarkan perbandingan antara alternatif melalui kriteria keamanan Carrefour dengan
Hypermart seluruh responden didapatkan nilai geomean sebesar 1.76, antara Carrefour dengan
Yogya sebesar 2.35, antara Hypermart dengan Yogya sebesar 1.63.
Variasi
Harga Keamanan Pelayanan
Produk
Variasi Produk 1.00 0.32 0.75 1.18
Harga 3.09 1.00 1.78 2.08
Keamanan 1.33 0.56 1.00 0.75
Pelayanan 0.85 0.48 1.33 1.00
Jumlah 6.26 2.37 4.87 5.01
Tabel di atas menampilkan matriks perbandingan kriteria keseluruhan mengenai variasi
produk, harga, keamanan, dan pelayanan. Nilai geomean yang sudah didapatkan dari langkah
sebelumnya kemudian dimasukkan ke dalam matriks perbandingan yang memenuhi kriteria
tersebut (x), kemudian untuk diagonalnya didapatkan dari 1/x.
Maka didapatkan jumlah matriks perbandingan kriteria variasi produk sebesar 6.26, harga
sebesar 2.37, keamanan sebesar 4.87, dan pelayanan sebesar 5.01.
4.3.2 Matriks Perbandingan Kriteria Variasi Produk
Tabel di atas menampilkan matriks perbandingan harga pada masing-masing alternatif, yaitu
Carrefour, Hypermart, dan Yogya. Nilai geomean yang sudah didapatkan dari langkah
sebelumnya kemudian dimasukkan ke dalam matriks perbandingan yang memenuhi kriteria
tersebut (x), kemudian untuk diagonalnya didapatkan dari 1/x.
Maka didapatkan jumlah matriks perbandingan kriteria harga untuk Carrefour sebesar 2.02,
Hypermart sebesar 4.03, dan Yogya sebesar 4.26.
4.3.4 Matriks Perbandingan Kriteria Pelayanan
Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Jumlah Priority vector matriks x priority konsistensi
Kriteria 1 0.16 0.14 0.15 0.24 0.69 0.17 0.70 4.078
Kriteria 2 0.49 0.42 0.37 0.41 1.70 0.42 1.73 4.090
Kriteria 3 0.21 0.24 0.21 0.15 0.80 0.20 0.82 4.075
Kriteria 4 0.14 0.20 0.27 0.20 0.81 0.20 0.82 4.042
Menghitung CR Kriteria
λ maks 4.07
CI 0.023776
RI 0.9
CR 0.026418
Pada tabel normalisasi kriteria di atas didapatkan nilai lambda maks (λ maks) sebesar
4.07 diperoleh dengan cara merata-ratakan konsistensi setiap kriteria, nilai CI didapatkan
sebesar 0.023776 didapatkan dari rumus CI = (λ maks-k)/(k-1), dimana k adalah jumlah
krietria, nilai RI didapatkan sebesar 0.9 didapatkan dari niali random index berukuran
4x4, dan nilai CR sebesar 0.026418 didapatkan dari CR = CI/RI. Karena nilai CR < 0.1
maka konsisten.
Normalisasi
Priority matriks x
Carrefour Hypermart Yogya jumlah konsistensi
vector priority
Carrefour 0.54 0.56 0.51 1.61 0.54 1.61 3.007
Hypermart 0.25 0.26 0.29 0.80 0.27 0.80 3.003
Yogya 0.21 0.18 0.20 0.59 0.20 0.59 3.002
Menghitung CR Kriteria
λ maks 3.004
CI 0.002
RI 0.580
CR 0.004
Pada tabel normalisasi kriteria di atas didapatkan nilai lambda maks (λ maks) sebesar
3.004 diperoleh dengan cara merata-ratakan konsistensi setiap kriteria, nilai CI didapatkan
sebesar 0.002 didapatkan dari rumus CI = (λ maks-k)/(k-1), dimana k adalah jumlah
krietria, nilai RI didapatkan sebesar 0.58 didapatkan dari niali random index berukuran
3x3, dan nilai CR sebesar 0.004 didapatkan dari CR = CI/RI. Karena nilai CR < 0.1 maka
konsisten.
4.4.3 Normalisasi dan Uji Konsistensi Kriteria Harga
Pada tabel normalisasi kriteria di atas didapatkan nilai lambda maks (λ maks) sebesar
3.082 diperoleh dengan cara merata-ratakan konsistensi setiap kriteria, nilai CI didapatkan
sebesar 0.041 didapatkan dari rumus CI = (λ maks-k)/(k-1), dimana k adalah jumlah
krietria, nilai RI didapatkan sebesar 0.58 didapatkan dari niali random index berukuran
3x3, dan nilai CR sebesar 0.071 didapatkan dari CR = CI/RI. Karena nilai CR < 0.1 maka
konsisten.
Pada tabel normalisasi kriteria di atas didapatkan nilai lambda maks (λ maks) sebesar
3.00007 diperoleh dengan cara merata-ratakan konsistensi setiap kriteria, nilai CI
didapatkan sebesar 0.00003 didapatkan dari rumus CI = (λ maks-k)/(k-1), dimana k
adalah jumlah krietria, nilai RI didapatkan sebesar 0.58 didapatkan dari niali random
index berukuran 3x3, dan nilai CR sebesar 0.00006 didapatkan dari CR = CI/RI. Karena
nilai CR < 0.1 maka konsisten.
4.4.5 Normalisasi dan Uji Konsistensi Kriteria Keamanan
Pada tabel normalisasi kriteria di atas didapatkan nilai lambda maks (λ maks) sebesar
3.0044 diperoleh dengan cara merata-ratakan konsistensi setiap kriteria, nilai CI
didapatkan sebesar 0.0022 didapatkan dari rumus CI = (λ maks-k)/(k-1), dimana k adalah
jumlah krietria, nilai RI didapatkan sebesar 0.58 didapatkan dari niali random index
berukuran 3x3, dan nilai CR sebesar 0.0038 didapatkan dari CR = CI/RI. Karena nilai CR
< 0.1 maka konsisten.
5.2 Saran
Dalam melakukan penyebaran kuisioner sebaiknya diperuntukkan bukan hanya mahasiswa/i Telkom
University yang pernah berbelanja di Carrefour, Hypermart dan Yogya saja. Karena kurang bisa
mewakili sebagai pelanggan swalayan tersebut. Jadi, lebih baik menyebar kuisioner kepada masyarakat
di luar lingkungan Telkom University agar dapat lebih mewakili sebagai pelanggan swalayan yang
sedang diteliti.
6 DAFTAR PUSTAKA
Saaty, T. L., (1980). The Analytical Hierarchy Process: Planning, Priority Setting, Resource
Allocation, McGraw-Hill Book Company.
Permadi S, S.E., Bambang, (1992), Analytical Hierarchy Process, Pusat Antar Universitas-
Studi Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Taha, Hamdy A, (2001), Operational Research, Ninth Edition, International Edition. New
Jersey: Pearson.