Anda di halaman 1dari 7

Pengaruh Flash Sale, Visual Iklan dan Online Customer Review terhadap Impluse

Buying di E-Commerce Shopee (Studi pada Followers Instagram @erigostore)

Mohamad Sofiyul Khaq1, Sutama Wisnu2


Universitas PGRI Adi Buana Surabaya1,2
Email : yul.shofiyul@gmail.com1, sutama@unipasby.ac.id2

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh flash sale, visual iklan dan online customer review
terhadap impluse buying di e-commerce shopee. Populasi penelitian ini adalah followers instagram
@erigostore. Data yang diperoleh merupakan hasil dari jawaban kuesioner yang diisi oleh responden
secara online dengan memakai pengukuran skala likert. Metode pengambilan sampel yang digunakan
adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 98 responden. Metode analisis data
menggunakan software Smart PLS 3.3. Hasil dari metode analisis data yang terdiri atas uji validitas, uji
reliabilitas, uji r-square (r2), uji effect size (f2), uji q-square (q2), uji goodness of fit (gof) dan uji hipotesis
menunjukkan bahwa pengaruh flash sale, visual iklan dan online cusrtomer review berpengaruh positif
terhdap impulse buying di e-commerce shopee.

Kata Kunci: Flash Sale, Visual Iklan, Online Customer Review, Impluse Buying

ABSTRACT
This take a look at pursuits to study the impact of flash sale, visual advertisementsand online customer
reviews on impulse buying at e-commerce shopee.The population in this study are instagram followers
@erigostore. The data obtained is the result of filling out a questionnaire filled out online using a Likert
scale. The sampling method used is purposive sampling, with a total sample of 98 respondents. Data
analysis method using Smart PLS 3.3 software. The results of the data analysis method consisting of
validity test, reliability test, r-square test (r2), effect size test (f2), q-square test (q2), goodness of fit test (gof)
and hypothesis test indicate that the effect of flash sales, visual advertisements and online customer
review have a positive effect on implusive buying at e-commerce shopee.

Keywords: Flash Sale, Advertising Visuals, Online Customer Review, Impluse Buying

PENDAHULUAN
Pada era perkembangan dan kemajuan teknologi serta internet seperti saat ini,
masyarakat Indonesia tak jarang melakukan adopsi teknologi dari negara maju. Berbabgai
teknologi mulai dikembangkan mulai dari gadget, internet, sampai sejumlah inovasi-inovasi yang
dilakukan untuk memudahkan aktivitas sehari-hari. Semakin berkembangnya terknologi semakin
besar pula kesempatan kerja yang tercipta, seperti; admin media social, content writer, web
developer dan masih banyak lainnya. Selain itu dengan berkembangnya teknologi, masyarakat
Indonesia dimudahkan dalam proses jual beli. Dampak dari perkembangan internet dan teknologi
yang terbilang pesat, menciptakan peluang bisnis. Dikutip dari investopedia, perusahaan atau
individu bisa membeli atau menjual barang melalui internet yang biasa disebut perdagangan
elektronik atau e-commerce. Hal ini termasuk model bisnis yang memungkinkan. Di Indonesia,
perkembangan situs belanja online yang pesat, bukan hanya belasan bahkan puluhan situs
online besar bersaing ketat dalam persaingan pasar yang ada. Tingginya perhatian dan minat
konsumen yang disebabkan oleh strategi pemasaran masing-masing e-commerce, menciptakan
trend belanja online tersendiri di Indonesia.
Flash sale atau penjualan singkat menjadi bagian dari strategi pemasaran dimana seller
akan memberi penawaran khusus baik berupa diskon harga, cashback, ataupun subsidi ongkos
kirim barang untuk produk tertentu dalam batas waktu tertentu. Strategi tersebut dapat
meningkatkan Ketertarikan masyarakat sehingga membuat masyarakat berusaha secepat
mungkin atau bahkan berebut untuk melakukan pembelian tanpa pikir panjang mengingat batas
waktu yang berlaku. Selain itu produk-produk yang ditawarkan saat flash sale memiliki harga
yang terbilang murah dan merupakan dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Produk tersebut
dapat berupa kebutuhan rumah tangga, pakaian, perhiasan, elektronik atau bahkan barang
tersier seperti. Kehadiran Shopee yang selalu menawarkan produk dan harga yang menarik pada
konsumen, mengakibatkan peningkatan pembelian secara tidak terencana atau impulse buying.
Hal ini juga dipengaruihi oleh iklan diberbagai media sehingga iklan tersebut mampu
menjangkau masyarakat luasdan dapat diterima konsumen dengan baik. Oleh karenanya
dibutuhkan penggunaan media yang tepat.
Selain dua factor diatas, online customer review juga berpegaruh terhadap pemaaran
produk. Review tersebut akan membangun kepercayaan calon pembeli dan menjadi
pertimbangan konsumen dalam impulse buying. Pengambilan keputusan pembelian dimulai
dengan pengenalan kebutuhan, lalu calon pembeli akan mencoba mencari informasi mengenai
produk terkait. Informasi yang dicari dapat berupa kualitas produk, orisinalitas, harga, lokasi toko,
ongkos kirim, promo juga ulasan pembeli. Ulasan atau review akan memudahkan untuk
mendapatkan informasi tersebut dn salah satu bentuk dari electronic word of mouth.

METODE
Dilihat dari segi jenis data yang digunakan, Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan populasi seluruh followers instagram erigostore. Dengan
menggunakan jumlah responden sebanyak 98 responden. Penelitian ini menggunakan metode
atau teknik purposive sampling dalam pengambilan sampel. Purposive sampling yaitu cara
pengambilan sampel penelitian berdasarkan kriteria tertentu. Yang dimaksud Kriteria dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Merupakan followers instagram erigostore
2. Mengetahui brand erigo dan sudah pernah membeli produk erigo minimal satu kali
Untuk pengumpulan datanya menggukan kuesioner di google form.
Rancangan penelitian ini adalah penelitian non eksperimen dengan bentuk studi
pengaruh dengan tujuannya untuk mengetahui bahwa variabel independent yaitu Flash Sale (X1),
Visual Iklan (X2), Online Customer review (X3), variabel dependen yaitu Impluse Buying (Y).
Teknik analisis data yang digunakan ialah Partial Least Square (PLS) sebagai model persamaan
Structural Equation Modeling (SEM).

HASIL
1. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
A. Uji Validitas
1. Covergent Validity
Uji validitas konvergen dengan melihat nilai loading factor dengan kriteria skala >0,7. Jika
hasilnya melebihi 0,7, maka dinyatakan valid. Jika hasilnya kurang dari 0,7, data dinyatakan tidak
valid dan harus diolah lagi kemudian dilakukan pengujian ulang agar semua data valid.
a) Loading factor
Loading factor adalah salah satu tahap pengujian dari convergent validity. Berikut ini adalah
hasil model Smart PLS 3.3.
Gambar 1. Output Outer Loading

Berdasarkan Gambar tersebut, data hasil analisis menunjukkan loading factor seluruh total
item dari keseluruhan empat variabel, memiliki nilai >0,7 dapat dikatakan valid atau memenuhi
syarat.
b) AVE (Average Variance Extracted)
Nilai AVE dinyatakan telah memenuhi kriteria validitas konvergen jika nilai AVE masing-
masing kostruk >0,5 (Joseph F. Hair et al., 2017).

Berdasarkan hasil pengujian di Smart PLS pada tabel di atas, nilai AVE keseluruhan konstruk
>0,5 menunjukkan hasil semua indikatordi setiap konstruk memenuhi kriteria validitas
konvergen yang telah ditentukan.

2. Discriminant Validity
Hal ini bertujuan guna memastikan bahwa tiap-tiap konsep variabel laten berbeda dari yang lain,
yang akan diukur dengan fornell lacker dan cross loading.
a) Fornell Lacker
Fornell lacker memiliki nilai yang baik jika nilai AVE lebih besar dari korelasi variabel eksogen
dengan variabel endogen. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, didapat korelasi dari variabel dengan variabel
itu sendiri lebih besar dibandingkan dengan korelasi antar variabel. Sehingga dapat dikatakan
valid dan memenuhi syarat.
b) Cross Loading
Cross loading yaitu analisis korelasi antara indikator dan variabel, dimana nilai korelasi
indikator setiap variabel dengan variabel itu sendiri harus lebih besar dari pada korelasi antara
indikator variabel dengan indikator variabel lainnya. Hasil analisis cross loading yang telah
dilakukan yakni didapatkan hasil yakni sebagai berikut:

Sesuai hasil analisis di tabel atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi variabel itu sendiri
lebih besar dari pada nilai korelasi indikator variabel dengan variabel lainnya. Sehingga uji
cross loading telah memenuhi syarat uji validitas diskriminan.

B. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilihat berdasarkan nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability untuk setiap
konstruk. Nilai dari Cronbach’s Alpha >0,6 dan nilai Composite Reliability >0,8 (Joseph F. Hair et
al., 2017). Nilai demikian akan dijelaskan pada table berikut:
Pada tabel di atas, didapat bahwa seluruh konstruk memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6
dan nilai Composite Reliability lebih dari 0,8. Artinya, indikator dalam penelitian ini sudah mampu
untuk mengukur variabel yang digunakan dan menunjukkan bahwa seluruh konstruk telah
memenuhi kriteria uji reliabilitas.

2. Uji Inner Model


Pengujian ini merupakan salah satu metode pengujian pada aplikasi Smart PLS 3.3. Yang
bertujuan untuk memprediksi hubungan antar variable laten, yaitu konstruk endogen dan
eksogen dapat memberi jawaban atas pertanyaan mengenai hubungan antar variabel laten yang
dihipotesiskan sebelumnya. Ada 4 metode pengujian dalam inner model yaitu:
a. R-square (R2)
R-Square merupakan salah satu tahap untuk uji inner model dengan mempunyai batas skala
0 – 0,19 tergolong lemah, 0,20 – 0,33 tergolong moderat, 0,34 – 0,67 tergolong kuat (Joseph
F. Hair et al., 2017). Uji R-square ini berguna untuk menunjukkan seberapa persen
menjelaskan konstruk endogen. Hasil uji R-square akan ditunjukkan pada tabel berikut :

Dari tabel di atas dapat dilihat nilai R-Square variabel Impluse Buying sebesar 0,815 yang
berarti tergolong berpengaruh kuat.
b. Effect Size (f2)
Uji effect size merupakan salah satu tahapan pengujian di inner model yang untuk melihat
seberapa kuat pengaruh konstruk eksogen terdap konstruk endogen. Adapun batas skala
yang ditentuan yaitu 0 – 0,02 berpengaruh lemah, 0,03 – 0,15 berpengaruh cukup, 0,16 –
0,35 berpengaruh kuat (Joseph F. Hair et al., 2017). Hasil uji effect size akan ditampilkan
pada tabel berikut:

Dapat disimpulkan bahwa flash sale mempunyai nilai 0,076 yang artinya berengaruh cukup
terhadap impulse buying, visual iklan mempunyai nilai 0,210 yang artinya berpengaruh kuat
terhadap impulse buying dan online customor review mempunyai nilai 0,078 yang artinya
berpengaruh cukup terhadap keputusan pembelian.
c. Q-square (Q2)
Q-Square merupakan salah satu uji inner model untuk menunjukkan seberapa persen
konstruk endogen dijelaskan oleh konstruk eksogen. Berikut adalah tabel hasil pengujian Q-
square:

Pada nilai impulse buying sebesar 81,5% yang menunjukkan bahwa konstruk endogen
dijelaskan sebesar 81,5% oleh konstruk eksogen.
d. Goodness of Fit (GoF)
Metode ini merupakan salah satu alat untuk menguji inner model yang bertujuan mengetahui
sesuai atau tidaknya distribusi data sampel dengan standart distribusi teoris tertentu. Ketika
hasil GoF 0 - 0,1 menunjukkan small, jika 0,2 - 0,25 menunjukkan medium, jika 0,26 – 0,38
menunjukkan besar (Joseph F. Hair et al., 2017). Analisis GoF akan dihitung pada table
dibawah:

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, nilai NFI (Normal Index Fit) yang
dihasilkan sebesar 0,593. Jadi biasa diambil kesimpulan model yang yang dimiliki didalam
penelitian ini tergolong besar yang berarti bahwa impulse buying (Y) mempunyai pengaruh
besar terhadap teoritisnya.

3. Uji Hipotesis / Uji Signifikan


Uji signifikan digunakan buat menguji pengaruh variable eksogen terhadap pengaruh variable
endogen. Hasil uji signifikan yang dihasilkan ditampilkan pada tabel berikut:

Pada data tesebut yang akan dipergunakan untuk menguji hipotesis adalah Tstatistik dengan
batas >1.96 dan Pvalue dengan batas <0.05. maka akan disimpulkan sebagai berikut:
a. Pada flash sale terhadap impulse buying. Menunjukkan nilai Tstatistik 2,246, yang lebih
besar dari batas Tstatistik 1,96. Dan terdapat Pvalue 0,025, nilai tersebut kurang dari
batas nilai yang ditentukan Pvalue yaitu 0.5. Sehingga H1 diterima yang berarti pengaruh
langsung flash sale terhadap impulse buying signifikan secara statistik.
b. Pada visual iklan terhadap impluse buying 2,264. Menunjukkan nilai Tstatistik 0,024,
yang lebih besar dari batas Tstatistik 1,96. Dan terdapat Pvalue 0,024, yang lebih kecil
dari batas yang ditentukan oleh Pvalue yaitu 0,5. Jadi H2 diterima yang berarti pengaruh
langsung visual iklan terhadap impulse buying signifikan secara statistik.
c. Pada online customer review terhadap impulse buying. Diperoleh nilai Tstatistik 3,517,
yang lebih besar dari batas Tstatistik 1, 96. Dan terdapat Pvalue 0, 000, yang dimana
lebih kecil dengan batas ketentuan oleh Pvalue yaitu 0.5. Jadi H3 diterima yang berarti
pengaruh langsung online customer review terhadap impulse buying signifikan secara
statistik.

SIMPULAN
Hasil analisis PLS berdasarkan SmartPLS 3.3 dan interpretasi yang telah dikaji sebelumnya
memberikan hasil bahwa semua hipotesis didalam penelitian ini diterima.
1. Flash sale berpengaruh secara langsung atau signifikansi impulse buying.
2. Visual iklan berpengaruh secara langsung terhadap impulse buying.
3. Online customer review berpengaruh secara langsung atau signifikan terhadap impulse
buying.

IMPLIKASI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel flash sale, visual iklan dan online customer review
memiliki pengaruh yang baik dan besar terhadap impulse buying, membuktikan bahwa
mengadakan strategi pemasaran melalui program flash sale akan mempengaruhi konsumen
untuk melakukan transaksi, hal ini terjadi karena umumnya produk flash sale merupakan salah
satu produk dengan tingginya peminat dari konsumen, berharga murah dengan ketentuan waktu
dan jumlah produk, hal ini membuat penjualan semakin tinggi. Kemudian visual iklan juga
berperan penting agar masyarakat tercuri perhatiannya dan masyarakat terpatri pada pesan yang
disampaikan pada iklan. Dan online customer review menjadi tolak ukur konsumen dalam
mempertimbangan keputusan pembelian ketika hendak berbelanja di e-commerce shopee.
Ulasan positif pada suatu produk akan mengurangi rasa ragu konsumen untuk melakukan
pembelian suatu produk. Dan ketika dilihat terdapat ulasan negatif pada produk tersebut,
konsumen akan merasa ragu untuk melakukan transaki pembelian. Hal ini membuktikan bahwa
online customer review bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada e-commerce
shopee.

KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan dalam penelitian ini di antaranya ialah hanya memiliki 98 responden, kuesioner
belum tersebar secara merata kepada followers instagran erigostore, serta adanya beberapa
variabel lain yang memungkinkan untuk diterapkan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai