SINOPSIS PENELITIAN TESIS

Pengembangan Utilitas Sistem Pendukung Keputusan Dinamis Menggunakan Metode AHP-TOPSIS

Pada Penentuan Prioritas UMKM Unggulan di Provinsi Gorontalo.

Oleh : Moh Zulkifli katili

Dengan diterapkannya pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia yang salah satu

perwujudannya adalah pemberdayaan potensi daerah sebagaimana tertuang dalam UU No. 32/2004,
memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah dalam menjalankan pemerintahan dan
mengelola pembangunan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi tulang punggung
perekonomian di pada umunya daerah. UMKM telah membuka lapangan kerja cukup besar, selain dari
nilai tambah barang-barang dan jasa-jasa. Optimalisasi UMKM menjadi salah satu tujuan dari program
pembangunan daerah. (Elfindri dkk, 2019).

Pada tahun 2016 telah dilakukan penelitian Komoditas/Produk/Jenis Usaha (KPJU) unggulan
UMKM provinsi gorontalo yang merupakan kerjasama riset antara KPw Bank Indonesia Provinsi
Gorontalo dan Universitas Negeri Gorontalo, yang juga melibatkan pemerintah di tingkat provinsi
maupun kabupaten/kota. Salah satu tujuan penelitian tersebut adalah memberikan informasi tentang
KPJU potensial yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan di tingkat kabupaten/kota. Pada
penelitian tersebut, terdapat beberapa proses penyaringan dengan berbagai macam kriteria yang
berbeda pada setiap tingkatan daerah. Proses penyaringan menggunakan metode Analytic Hierarchy
Process (AHP). Hasil dari penelitian ini diantaranya adalah daftar rekomendasi KPJU unggulan pada tiap
kabupaten/kota. (Canon dkk, 2016).

Dalam penelitian Canon dkk (2016), metode pendukung keputusan sering digunakan dalam
proses kurasi UMKM. Namun yang menjadi permasalahan adalah setiap proses kurasi satu dan lainnya
dapat memiliki kriteria yang berbeda-beda. Apabila suatu saat dibutuhkan sistem pendukung keputusan
untuk mengotomatisasi proses yang ada, maka akan perlu banyak sistem pendukung keputusan yang
harus dibangun. Padahal jika dilihat secara umum kurasi tersebut memiliki proses yang mirip, yang
berbeda ialah kriterianya. Sehigga pada kondisi dan tujuan yang serupa, dikemudian hari akan
dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat mengakomodir berbagai kriteria dan
alternatif berbeda secara dinamis.

Sistem pendukung keputusan dapat dikembangkan menjadi dinamis. Apabila menghadapi

permasalahan perbedaan kriteria dan penekanan kepentingan yang berbeda pada setiap kriteria
(Kurniawati, 2019). Salah satu contoh implementasinya pada penelitian Kurniawati (2019) yaitu pada
pemilihan karyawan terbaik dari suatu perusahaan organisasi dengan banyak cabang, bagian dan
kelompok karyawan. Hal ini karena proses rekomendasi atau kurasi memiliki algoritma yang mirip yaitu
mengumpulkan kriteria, menyeleksi alternatif, kemudian mengurutkannya, sehingga yang membedakan
setiap kurasi hanyalah pengambilan data dari database, serta paduan kriteria yang disesuaikan dengan
preferensi kebutuhan. (Katili, 2021). Sehingga pada dasarnya proses komputasi pengambilan keputusan
dapat dikembangkan ke dalam sebuah utilitas terpisah. Utilitas tersebut harus dapat beradaptasi dengan
berbagai kriteria dan alternatif berbeda, yang secara dinamis dapat disesuaikan dengan kebutuhan
kurasi. Dengan demikian pengguna bisa fokus pada inventarisasi data yang akan dibutuhkan sistem.

Pada Penelitian ini akan dilakukan pengembangan utilitas sistem pendukung keputusan yang
dapat mengakomodir proses komputasi pengambilan keputusan yang melibatkan berbagai kriteria dan
alternatif berbeda secara dinamis dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan
Technique For Others Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS). Dengan studi kasus pada kurasi
UMKM potensial di Provinsi Gorontalo. Dengan memisahkan antara proses inventarisasi data UMKM
dan proses kurasi. Dimana utilitas sistem akan bertugas pada proses kurasi tersebut.

Kombinasi metode AHP dan TOPSIS dipilih karena metode AHP memiliki kelebihan berdasar
pada matriks perbandingan berpasangan dan melakukan analisis konsistensi. Sedangkan metode TOPSIS
dapat menyelesaikan pengambilan keputusan secara praktis, karena konsepnya sederhana, mudah
dipahami, dan komputasinya efisien (chamid dan Alif, 2017).

Metode AHP akan berperan dalam pembobotan kriteria. Terdapat proses pengujian konsistensi,
jika telah konsisten kemudian akan disimpan ke database sebagai sebuah preferensi kurasi. Dan sistem
akan mengembalikan output berupa template file excel yang nantinya dapat diisi oleh user dengan data
yang diperoleh dari sistem inventaris data. Template yang sudah terisi kemudian dapat diupload kembali
dan dilanjutkan proses kurasi dengan metode TOPSIS dengan cara menghitung matriks terbobot
berdasarkan bobot kriteria yang sudah disimpan sebelumnya pada proses AHP. Kemudian dilakukan
perhitungan jarak nilai setiap alternatif dari solusi ideal.

Sekilas proses yang terjadi dalam utilitas sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada gambar
1.
 Gambar 1. Proses AHP dan TOPSIS pada utilitas sistem pendukung keputusan

Hasil akhir proses kurasi yaitu menampilkan urutan data UMKM yang paling direkomendasikan
beserta nilai preferensi.

DAFTAR PUSTAKA

Canon, S., Ilato R., Mukhtar, M., Niode, I., dan Payu, B. (2016). Penelitian Komoditas/Produk/Jenis Usaha
(KPJU) Unggulan UMKM Provinsi Gorontalo Tahun 2016. Kerjasama Riset Penelitian Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo dan Universitas Negeri Gorontalo. 1-158.

Chamid, A., dan Murti, A., 2017. Kombinasi Metode AHP Dan TOPSIS Pada Sistem Pendukung Keputusan.
Vol. 1, No.2, pp. 116.

Elfindri, Hendro, E., dan Zamzami. 2019. Ekonomi Pembangunan Daerah. Depok : PT RajaGrafindo
Persada.

Katili, M., Amali, L., dan Tuloli, M. 2021. Impelementasi Metode AHP-TOPSIS Dalam Sistem Pendukung
Rekomendasi Mahasiswa Berprestasi. Jambura Journal Of Informatics. Vol. 3, No.1, pp. 1-10.

Kurniawati, D., Kusumawati D., dan Arifah, M. 2019. Developing a Decision Support System with
Dynamic Criteria for The Best Employee Assessment. Journal Of International Conference
Proceedings. Vol. 2, No.2, pp. 60-68.