Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERBANDINGAN MENGGUNAKAN METODE SAW, TOPSIS

DAN SAW-TOPSIS DALAM STUDI KASUS SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN BESARAN UANG KULIAH
TUNGGAL MAHASISWA STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA

PROPOSAL TESIS

Oleh :
I Komang Tri Edi Wardana
1929101001

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

1 LATAR BELAKANG
Perguruan Tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat
menengah, dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan
kebudayaan kebangsaan Indonesia dan dengan cara ilmiah (Undang-Undang RI
No 22 Tahun 1961). Terdapat banyak perguruan tinggi di Indonesia, baik
perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Setiap perguruan tinggi
bersaing dalam menjaring masyarakat agar dapat bergabung di dalamnya.
Persaingan antar perguruan tinggi selain dapat mencetak keluaran mahasiswa
yang berkualitas dan dapat berguna di masyarakat, besaran biaya perkuliahan
menjadi sorotan setiap masyarakat yang hendak ingin menuntut ilmu pada
perguruan tinggi.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Bab II Pasal 3 menyebutkan bahwa mutu dan daya
saing pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan dan/atau kondisi
masyarakat. Sedangkan pendapat Singgih, Moses L, (2008) keuangan merupakan
salah satu faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi kualitas atau mutu
pendidikan tinggi. Kementerian Agama Republik Indonesia telah mengeluarkan
Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 211 Tahun 2018 tentang Uang Kuliah
Tunggal (UKT) Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri di Kementerian
Agama Tahun Akademik 2018 – 2019. Keputusan tersebut bertujuan untuk
menetapkan besaran UKT agar dapat memberikan rasa keadilan dan efesiensi
terhadap besaran biaya pendidikan pada perguruan tinggi keagamaan negeri di
Kementerian Agama Republik Indonesia. UKT adalah biaya kuliah yang
ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya (“PMA No 7
Tahun 2018”). UKT ditetapkan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa,
orang tua mahasiswa atau pihak lain yang membiayainya.
Dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggaraan perguruan tinggi
keagamaan di Bali khususnya Bali utara, Kementerian Agama RI mendirikan
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja (STAHN Mpu
Kuturan Singaraja). STAHN Mpu Kuturan Singaraja mempunyai tugas
menyelenggarakan program pendidikan akademik, vokasi dan/atau profesi,
penelitian, dan pengabdian pada masyarakat (Peraturan Menteri Agama 15
TAHUN 2016). Penerimaan mahasiswa baru dari tahun 2017 hingga 2019 selalu
mengalami peningkatan, tahun 2017 menerima 233 orang, tahun 2018 berjumlah
290 orang dan tahun 2019 sebanyak 300 orang, maka dari itu Kementerian Agama
mendorong STAHN Mpu Kuturan Singaraja untuk menetapkan besaran UKT
yang terbagi atas 3 (tiga) kelompok sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan
Menteri Agama No. 7 Tahun 2018, namun saat ini STAHN Mpu Kuturan
Singaraja masih kesulitan dalam menentukan kelompok UKT mahasiswa. Dalam
menentukan golongan UKT pada mahasiswa yang berdasarkan kemampuan
ekonomi mahasiswa, pimpinan, atau tim UKT selalu kesulitan dan membutuhkan
waktu yang lama untuk menentukan golongan UKT yang sesuai dengan keadaan
tingkat ekonomi pada mahasiswa. Menurut Hilyah Magdalena, (2012), banyaknya
jumlah peserta yang mendaftarkan diri begitu juga banyaknya indikator, maka
proses penilaian yang dilakukan dengan banyak kriteria tersebut akan lebih efektif
dan efisien jika menggunakan sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang
dapat membantu mempercepat dalam proses pengambilan keputusan. SPK
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan baik
kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk
masalah semi-terstruktur (Marbun Murni 2018).
Sejumlah penelitian telah dilakukan yang berhubungan dengan sistem
pendukung keputusan dan penerapan UKT, antara lain : (1) (Iswari, dkk 2019)
dalam penelitian berjudul Decision Support System for the Selection of
Outstanding Students Using the AHP-TOPSIS Combination Method
menggunakan 100 sampel data yang terdiri dari Nilai Pengetahuan, Nilai
Keterampilan, Nilai Sikap, dan Prestasi disimpulkan bahwa metode kombinasi
AHP-TOPSIS lebih baik daripada metode TOPSIS. Jarak tempuh AHP-TOPSIS
lebih kecil dari metode TOPSIS yang menunjukkan bahwa jarak masing-masing
kriteria sama dan diperoleh sebagai pengambilan keputusan hasil dari siswa
berprestasi. (2) (Libing, B., dkk., 2019) mengembangkan Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan UKT Kepada Mahasiswa Baru Di Universitas Nusa
Cendana, dalam penelitian tersebut menggunakan metode TOPSIS sebagai
pengambilan keputusan. Adapun langkahnya yaitu membuat matriks keputusan
tenormalisasi, membuat matriks keputusan ternormalisasi terbobot, menentukan
matriks solusi ideal positif dan negatif, menentukan jarak antara alternatif solusi
ideal positif dan negatif, menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif, dan
mengurutkan pilihan. (3) Yanifa & Candra, (2018), mengembangkan sistem
pendukung keputusan penentuan golongan UKT dengan metode Naive Bayes,
hasil yang dicapai pada penelitian tersebut SPK mampu memberikan dukungan
keputusan mengenai penentuan golongan UKT mahasiswa baru dengan cepat dan
akurat, penelitian tersebut menggunakan 7 variabel diantaranya pekerjaan orang
tua, penghasilan orang tua, tanggungan orang tua, tagihan listrik, tagihan telepon,
pajak bumi bangunan, dan status rumah. Berdasarkan pengujian sistem yang telah
dibangun memiliki akurasi sebesar 91,5% dengan error sebesar 8,5%.
Berdasarkan hal tersebut, maka perlu menganalisa Sistem Pendukung
Keputusan untuk Menentukan Besaran Uang Kuliah Tunggal pada Sekolah Tinggi
Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja dengan membandingkan metode
SAW, TOPSIS dan SAW-TOPSIS. Penggunaan metode SAW dianggap tepat untuk
mewakili pemikiran alamiah karena memiliki rata-rata waktu perhitungan yang
sedikit, sedangkan metode TOPSIS digunakan sebagai upaya penyelesaian
permasalahan yang menggunakan banyak kriteria.

2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi metode SAW dalam Menentukan Besaran UKT
Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja?
2. Bagaimana implementasi metode TOPSIS dalam Menentukan Besaran UKT
Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja?
3. Bagaimana implementasi metode SAW-TOPSIS dalam Menentukan Besaran
UKT Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja?
4. Bagaimana perbandingan akurasi dan performa Metode SAW, TOPSIS dan
SAW-TOPSIS dalam Menentukan Besaran UKT Mahasiswa STAHN Mpu
Kuturan Singaraja?

3 BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, perlu adanya batasan masalah
yang jelas untuk memberikan ketegasan dan penekanan masalah terkait dengan
sistem pendukung keputusan yang akan dikembangkan. Sistem yang akan
dikembangkan masih terbatas pada pelaksanaan aktivitas-aktivitas berikut.
1. Sistem Pendukung Keputusan ini hanya sebagai alat bantu bagi pihak STAHN
Mpu Kuturan Singaraja dalam mengelompokkan besaran UKT mahasiswa
berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh pihak kampus, namun keputusan
akhir tetap ada pada pihak kampus.
2. Dalam implementasinya sistem ini menganalisis 3 metode sebagai
perbandingan akurasi dan performa yaitu metode SAW, TOPSIS, dan SAW-
TOPSIS.
3. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian diperoleh dari pihak STAHN
Mpu Kuturan Singaraja.

4 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan, adapun tujuan yang
ingin dicapai, adalah.
1. Untuk mengetahui implementasi metode SAW dalam Menentukan Besaran
UKT Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja?
2. Untuk mengetahui implementasi metode TOPSIS dalam Menentukan Besaran
UKT Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja?
3. Untuk mengetahui implementasi metode SAW-TOPSIS dalam Menentukan
Besaran UKT Mahasiswa STAHN Mpu Kuturan Singaraja?
4. Untuk mengetahui perbandingan akurasi dan performa Metode SAW, TOPSIS,
dan SAW-TOPSIS dalam Menentukan Besaran UKT Mahasiswa STAHN Mpu
Kuturan Singaraja?
5 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat hasil dari penelitian ini diharapkan berguna untuk berbagai pihak,
baik secara teoritis maupun secara praktis, diantaranya sebagai berikut: 
3.3.1 Secara Teoritis
Secara teoritis diharapkan dapat memperkaya konsep/teori yang
menyokong perkembangan ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia
dan memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia teknologi khususnya terkait
dengan sistem pendukung keputusan, metode SAW, TOPSIS, dan SAW-TOPSIS.
3.3.2 Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat memberikan sumbangan kepada:
1) Program Studi Ilmu Komputer
Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan ini dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi pengembang Sistem Pendukung Keputusan
selanjutnya dan dapat menambah arsip penelitian di program studi.
2) STAHN Mpu Kuturan
Dapat digunakan sebagai rekomendasi dalam mengambil keputusan dalam
menentukan besaran UKT mahasiswa untuk memperoleh efesiensi
pengelolaan.
3) Pengembang
Memberikan pengalaman berfikir ilmiah sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dalam penelitian serta dapat mengaplikasikan dan
mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan
DAFTAR PUSTAKA

Hilyah Magdalena. 2012. “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan


Mahasiswa Lulusan Terbaik Di Perguruan Tinggi (Studi Kasus Stmik Atma
Luhur Pangkalpinang).” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Komunikasi 2012 2012(Hilyah Magdalena): 1–8.

Iswari, Varindya Ditta, Florentina Yuni Arini, and Much Aziz Muslim. 2019.
“Decision Support System for the Selection of Outstanding Students Using
the AHP-TOPSIS Combination Method.” Lontar Komputer : Jurnal Ilmiah
Teknologi Informasi 10(1): 40.

Libing, B., Sihotang, D., & Boru, M. 2019. “Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Uang Kuliah Tunggal Kepada Mahasiswa Baru Di Universitas
Nusa Cendana Menggunakan Metode Technique For Order Preference By
Similarity To Ideal Solution (TOPSIS).” 7(1): 27–36.
https://ejurnal.undana.ac.id/jicon/article/download/879/759/.

Marbun Murni, Sinaga Bosker. 2018. Buku Ajar Sistem Pendukung Keputusan
Dengan Metode Topsis. ed. Manurung Tince Flora Siahanaan Naety. CV.
Rudang Mayang.
https://www.academia.edu/36609843/Buku_Sistem_Pendukung_Keputusan_
Penilaian_Hasil_Belajar_Dengan_Metode_Topsis.

“Peraturan Menteri Agama No 7 Tahun 2018.”

Peraturan Menteri Agama RI Nomor 15 Tahun 2016.

Singgih, Moses L, Rahmayanti. 2008. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Kualitas Pendidikan Pada Perguruan Tinggi.” Seminar Nasional Teknoin:
133–41.

Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 211 Tahun 2018.

Undang-Undang RI No 22 Tahun 1961.

Yanifa, Yanda Sepri, and Feri Candra. 2018. “Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Golongan UKT Dengan Metode Naive Bayes.” 5(2): 110–17.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFTEKNIK/article/download/22230/215
15.

Anda mungkin juga menyukai