Anda di halaman 1dari 11

P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No.

2 Oktober 2019

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA


BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE SAW-TOPSIS
DI STAH MPU KUTURAN SINGARAJA

I Gede Teguh Heriawan 1, I Gede Bendesa Subawa2

1
Prodi Ilmu Komunikasi, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan
Singaraja, Indonesia
2
Prodi Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: teguhheriawan@stahnmpukuturan.ac.id1, bendesa.subawa@undiksha.ac.id2

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuat sistem pendukung keputusan (SPK)
dalam memberikan rekomendasi calon mahasiswa penerima bantuan beasiswa
bidikmisi. Studi kasus penelitian ini adalah Sekolah Tinggi Agama Hindu Mpu Kuturan
Singaraja. Adapun metode pendukung keputusan yang digunakan adalah kombinasi dari
metode SAW (Simple Additive Weighting) dan TOPSIS. Data penelitian yang digunakan
adalah 30 calon mahasiswa penerima beasiswa dan dicari 10 orang rekomendasi.
Kriteria penilaian yang digunakan adalah penghasilan ayah, penghasilan ibu, tanggungan
orang tua, rata-rata nilai raport, prestasi akademik, tempat tinggal, pendidikan ayah,
pendidikan ibu, luas tanah dan luas bangunan. Akurasi atau tingkat kemiripan hasil
rekomendasi oleh sistem pendukung keputusan terhadap perhitungan manual sebesar
90%.

Kata kunci: SPK, Simple Additive Weighting, TOPSIS, Bidikmisi

Abstract
This research aimed to create a Decision Support System (SPK) in providing
recommendations for prospective students receiving Bidikmisi scholarship assistance. The
case study of this research was the Sekolah Tinggi Agama Hindu Mpu Kuturan Singaraja.
As for the Decision Support method used was a combination of the SAW (Simple Additive
Weighting) and TOPSIS method. The research data used were 30 prospective scholarship
recipients and sought 10 persons that were recommended. The criteria of assessment that
was used were father's income, mother's income, dependents of parents, average values
of report card, academic achievement, residence, father's educational background,
mother's educational background, surface area and building area. The accuracy or degree
of similarity from the results of recommendations by the Decision Support System to
manual calculations was 90%.

Keywords : SPK, Simple Additive Weighting, TOPSIS, Bidikmisi

PENDAHULUAN sedikit, oleh karena itu ketersediaan


Melanjutkan pendidikan ke perguruan beasiswa sangat membantu bagi para
tinggi setelah menyelesaikan pendidikan di pelajar tersebut. Salah satu beasiswa yang
sekolah menengah atas / kejuaruan yang banyak diincar oleh para pelajar
merupakan cita-cita sebagian besar pelajar. adalah beasiswa bidikmisi. Bidikmisi
Akan tetapi tidak semua pelajar bisa adalah bantuan biaya pendidikan dari
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah
salah satu penyebabnya adalah kendala Atas (SMA) atau sederajat yang memiliki
biaya. Tidak dapat dipungkiri untuk potensi akademik baik tetapi memiliki
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi keterbatasan ekonomi (Kemenristekdikti,
dibutuhkan biaya pendidikan yang tidak 2019). Pemerintah melalui Direktorat
Jurnal Sains dan Teknologi | 116
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

Jenderal Pembelajaran dan Yogyakarta. Target luaran dari dari


Kemahasiswaan, Kementerian Riset penelitian ini adalah meningkatkan tingkat
Teknologi dan Pendidikan Tinggi mulai akurasi penentuan kelayakan bidikimisi
tahun 2010 meluncurkan Program Bantuan (Yaqin, 2016). 3) Sistem pendukung
Biaya Pendidikan Bidikmisi yaitu bantuan keputusan lomba desa/kelurahan dapat
biaya pendidikan bagi calon mahasiswa mengatasi kelemahan dan kekurangan dari
tidak mampu secara ekonomi dan memiliki pelaksanaan lomba sebelumnya. Sistem
potensi akademik baik untuk menempuh yang baru ini dapat dilakukan dengan cepat,
pendidikan di perguruan tinggi pada terbuka dan kompetitif meskipun jumlah
program studi unggulan sampai lulus tepat data relatif banyak tetapi keakuratan
waktu. perhitungan serta laporan dapat dicapai
Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri semaksimal mungkin (Arfida, 2013).
Mpu Kuturan Singaraja sebagai salah satu Metode TOPSIS adalah metode yang
perguruan tinggi negeri di Bali didasarkan pada konsep dimana alternatif
melaksanakan pemilihan pemberian terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki
beasiswa Bidikmisi bagi mahasiswa baru. jarak terpendek dari solusi ideal positif,
Dalam menentukan pemberian beasiswa namun juga memiliki jarak terpanjang solusi
Bidikmisi mahasiswa di Sekolah Tinggi ideal negative (Kusumadewi et al, 2006).
Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Metode SAW sering dikenal dengan istilah
Singaraja, proses yang dilakukan oleh tim metode penjumlahan terbobot. Konsep
penyeleksi berupa tes wawancara serta tes dasar metode SAW (Simple Additive
penilian langsung yang dilakukan kepada Weighting) adalah mencari penjumlahan
calon mahasiswa penerima Bidikmisi. terbobot dari rating kinerja pada setiap
Namun saat ini mekanisme penilaian masih alternatif pada semua atribut. Menurut Iriane
bersifat manual, tim seleksi mahasiswa & Wisnubhadra (2013) metode SAW dan
Bidikmisi cenderung dihadapkan pada TOPSIS konsepnya sederhana, mudah
penilaian yang bersifat subjektif. Untuk dipahami, komputasinya efisien dan
menghindari hasil yang kurang objektif memiliki kemampuan untuk mengukur
maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung kinerja relatif dari alternatif-alternatif
keputusan yang terkomputerisasi untuk keputusan dalam bentuk matematis yang
menjadi acuan keputusan yang diambil. sederhana.berdasarkan hal tersebut di atas,
Menurut Keen dan Scoot Morton (dalam pada penelitian ini akan dilakukan
(Mahendra & Subawa, 2019) pengkombinasian metode SAW dengan
mendefinisikan sistem pendukung TOPSIS dalam menentukan pemberian
keputusan merupakan penggabungan beasiswa Bidikmisi dengan studi kasus
sumber-sumber kecerdasan individu Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu
dengan kemampuan komponen untuk Kuturan. Penggunaan metode TOPSIS ini
memperbaiki kualitas keputusan. Metode dapat digunakan dalam menentukan
pengambilan keputusan ada banyak seperti perangkingan alternatif dengan
Analytical Hierarchy Process (AHP), Simple memperhitungkan solusi ideal dari suatu
Additive Weighting (SAW), TOPSIS, dan masalah. Metode TOPSIS akan
sebagainya. Adapun penelitian yang pernah dipertimbangkan solusi terbaik dan solusi
dilakukan terkait sistem pendukung terburuk dari tiap alternatif sehingga
keputusan adalah sebagi berikut. 1) Sistem alternatif terpilih merupakan solusi yang
pendukung keputusan pemilihan pegawai mampu menghasilkan kombinasi objektif
terbaik di PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi terbaik dan penentuan bobot setiap kriteria.
menggunakan Metode Simple Additive Namun, kurang baik jika digunakan dalam
Weighting (Subawa et al , 2015). 2) mendapatkan bobot yang memperhitungkan
Penerapan sistem pendukung keputusan hubungan antara kriteria. Oleh karena itu
berbasis logika fuzzy ke dalam sistem diperlukan penggabungan dengan metode
penentuan kelayakan penerima bidikmisi lain untuk pembobotan seperti metode
mampu memberikan solusi dan inovasi baru SAW. Penggunaan metode SAW
di bagian kemahasiswaan STMIK Amikom dikarenakan metode ini mampu

Jurnal Sains dan Teknologi | 117


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

memberikan penilaian lebih tepat karena adalah dalam pemilihan kriteria ketika
didasarkan pada nilai kriteria dari bobot mengambil keputusan.
preferensi yang sudah ditentukan serta Adapun langkah-langkah penyelesaian
adanya perhitungan normalisasi matriks dalam menggunaknnya adalah:
sesuai dengan nilai atribut yang
memperhatikan antara nilai benefit dan cost 1. Menentukan Alternatif, yaitu Ai
dari kriteria yang digunakan. Dengan 2. Menetukan kriteria yang akan dijadikan
adanya penggunaan sistem pendukung acuan dalam pengambilan keputusan
keputusan diharapkan dapat membantu yaitu Cj
STAHN Mpu Kuturan dalam menyeleksi 3. Memberikan nilai rating kecocokan setiap
penerimaan beasiswa bidik misi yang lebih alternatif pada setiap criteria
objektif. 4. Menentukan bobot preferensi atau
tingkat kepentingan (W) setiap kriteria.
KAJIAN TEORI W= [W1 W 2 W3 ... Wj] Persamaan 1.
A. Sistem Pendukung Keputusan 5. Membuat tabel rating kecocokan dari
Pada dasarnya sistem pendukung setiap alternatif pada setiap kriteria.
keputusan (SPK) merupakan 6. Membuat matrik keputusan yang
pengembangan lebih lanjut dari sistem dibentuk dari tabel rating kecocokan dari
informasi managemen terkomputerisasi setiap alternatif pada setiap kriteria. Nilai
yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria
bersifat interaktif dengan pemakainya (Cj) yang sudah ditentukan, dimana
(Subawa, et al, 2015). Interaktif dengan i=1,2,…,m dan j=1,2,…,n.
tujuan untuk memudahkan integrasi antara
𝑥11 𝑥12 𝑥13 … 𝑥1𝑛
berbagai komponen dalam proses
𝑥21 𝑥22 𝑥23 … 𝑥2𝑛
pengambilan keputusan seperti prosedur,
kebijakan analisis, pengalaman, dan 𝑋 = 𝑥31 𝑥32 𝑥33 … 𝑥3𝑛
… … … … …
wawasan manager untuk mengambil
keputusan dengan baik. Surya (2015) [𝑥𝑚1 𝑥𝑚2 𝑥𝑚3 … 𝑥𝑚𝑛 ]
menerangkan Sistem pendikung keputusan
merupakan sistem informasi interaktif yang 7. Melakukan normalisasi matrik keputusan
menyediakan informasi, pemodelan, dan dengan cara menghitung nilai rating
pemanipulasian data. Sistem itu digunakan kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif Ai
untuk membantu pengambilan keputusan pada kriteria Cj
𝑋𝑖𝑗
dalam situasi yang semiterstrutur dan 𝑟𝑖𝑗 = 𝑀𝑎𝑥 𝑋𝑖𝑗 , jika j adalah atribut
situasi yang tidak terstruktur, dimana tak 𝑖
seorang pun tahu secara pasti bagaimana keuntungan (benefit) Persamaan 2
keputusan seharusnya dibuat.
𝑀𝑖𝑛 𝑋𝑖𝑗
𝑖
B. Simple Additive Weighting 𝑟𝑖𝑗 = , jika j adalah atribut biaya
𝑋𝑖𝑗
Metode SAW dikenal sebagai metode
(cost) Persamaan 3
penjumlahan tebobot. Metode ini
8. Hasil dari rating kriteria ternormalisasi (rij)
mengharuskan pembuat keputusan
membentuk matrik ternormalisasi (R).
menentukan bobot lagi untuk setiap atribut.
Skor total untuk sebuah alternatif diperoleh 𝑟11 𝑟12 𝑟13 … 𝑟1𝑛
dengan menjumlahkan seluruh perkalian 𝑟21 𝑟22 𝑟23 … 𝑟2𝑛
antara rating (yang dapat dibandingkan 𝑅 = 𝑟31 𝑟32 𝑟33 … 𝑟3𝑛
lintas atribut) dan bobot tiap atribut. Rating … … … … …
tiap atribut haruslah bebas dimensi yang [𝑟𝑚1 𝑟𝑚2 𝑟𝑚3 … 𝑟𝑚𝑛 ]
artinya telah melewati normalisasi terlebih 9. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh
dahulu. Metode SAW mengenal adanya 2 dari penjumlahan dari perkalian elemen
(dua) atribut yaitu kriteria keuntungan baris matrik ternormalisasi (R) dengan
(benefit) dan kriteria biaya (Cost). bobot preferensi (W) yang bersesuaian
Perbedaan mendasar dari kedua kriteria ini elemen kolom matrik (W).

Jurnal Sains dan Teknologi | 118


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

𝑉𝑖 = ∑𝑛𝑗=1 𝑤𝑗 𝑟𝑖𝑗 Persamaan 4 yang meliputi data diri mahasiswa.


10. Hasil perhitungan nilai Vi yang paling sedangkan data kelulusan yang digunakan
besar mengindikasikan bahwa alternatif adalah seluruh data mahasiswa yang
Ai merupakan alternatif yang terbaik. melamar beasiswa Bidikmisi di STAHN
Mpu Kuturan.
C. TOPSIS 3. Penentuan Kriteria
TOPSIS didasarkan pada konsep dimana Adapun kriteria yang akan digunakan
alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya dalam penilaian calon penerima beasiswa
memiliki jarak terpendek dari solusi ideal Bidikmisi diantaranya: (1) Penghasilan
positif, namun juga memiliki jarak terpanjang Ayah Mahasiswa, (2) Penghasilan Ibu
dari solusi ideal negative (Kusumadewi et al, Mahasiswa, (3) Tanggungan Orang Tua,
2006) Konsep ini banyak digunakan pada (4) Rata Rata Nilai Raport, (5) Prestasi
beberapa model MADM untuk Akademik, (6) Tempat Tinggal Mahasiswa,
menyelesaikan masalah keputusan secara (7) Pendididikan Ayah, (8) Pendidikan Ibu,
praktis. Hal ini disebabkan konsepnya (9) Luas Tanah, (10) Luas Bangunan.
sederhana dan mudah dipahami, Kreteria yang digunakan dalam penelitian
komputasinya efisien, dan memiliki ini diperoleh dari hasil wawancara dengan
kemampuan untuk mengukur kinerja relatif panitia seleksi penerimaan beasiswa
dari alternatif-alternatif keputusan dalam Bidikmisi dan berdasarkan pedoman
bentuk matematis yang sederhana. penyelenggaraan bantuan beasiswa
Secara umum, prosedur TOPSIS pendidikan Bidikmisi tahun 2017.
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membuat matriks keputusan yang 4. Pembobotan
ternormalisasi; Pembobotan yang digunakan dalam
b. Membuat matriks keputusan yang penelitian ini diperoleh dari hasil
ternormalisasi terbobot; wawancara dengan panitia seleksi
c. Menentukan matriks solusi ideal positif penerimaan beasiswa Bidikmisi dan
dan matriks solusi ideal negatif; berdasarkan pedoman penyelenggaraan
d. Menentukan jarak antara nilai setiap bantuan biaya pendidikan Bidikmisi tahun
alternatif dengan matriks solusi ideal 2017. Adapun pembobotan yang diberikan
positif dan matriks solusi ideal negatif; pada masing-masing kriteria sebagai
Menentukan nilai preferensi untuk berikut.
setiap alternatif.
a. Penghasilan Ayah Calon Mahasiswa
METODE (C1)
Pada penelitian ini, yang menjadi Penghasilan ayah mahasiswa
obyek penelitian adalah Sekolah Tinggi merupakan besarnya penghasilan rata-rata
Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan bulanan dari ayah calon penerima
Singaraja. Langkah atau tahapan penelitian beasiswa Bidikmisi. Adapun klasifikasi
ini sebagai berikut. penghasilan ayah calon mahasiswa adalah
1. Studi Literatur seperti pada Tabel 1.
Melakukan studi literatur terhadap
berbagai referensi yang berkaitan dengan Tabel 1. Klasifikasi penghasilan ayah calon
penelitian yang dilakukan. Dalam tahap ini mahasiswa
dipelajari literatur tentang konsep Sistem Besarnya Penghasilan Ayah Bobot
Pendukung Keputusan penerimaan (Rp.)
beasiswa Bidikmisi menggunakan <= 700.000 5
kombinasi metode SAW - TOPSIS dalam 700.000 < dan <= 1.200.000 4
berbagai sumber berupa buku, artikel dan 1.200.000 < dan <= 1.700.000 3
jurnal
1.700.00 < dan <= 2.200.000 2
2. Pengumpulan data
Berdasarkan studi literatur data yang 2.200.000 < dan <= 3.000.000 1
diperlukan dalam penelitian ini adalah data

Jurnal Sains dan Teknologi | 119


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

b. Penghasilan Ibu Calon Mahasiswa (C2) SMA/SMK. Adapun klasisfikasi prestasi


akademik adalah seperti pada Tabel 5.
Penghasilan Ibu mahasiswa merupakan
besarnya penghasilan rata-rata bulanan
dari Ibu calon penerima beasiswa Bidikmisi. Tabel 5 Klasisfikasi prestasi akademik
Adapun klasifikasi penghasilan Ibu calon Prestasi Akademis Bobot
mahasiswa adalah seperti pada Tabel 2. Rangking 1 5
Rangking 2 4
Tabel 2. Klasifikasi penghasilan ibu calon
Rangking 3 3
mahasiswa
Rangking 4 2
Besarnya Penghasilan Ayah Bobot
Rangking 5 1
(Rp.)
<= 700.000 5 f. Tempat tinggal orang tua (C6)
700.000 < dan <= 1.200.000 4 Tempat tinggal orang tua merupakan
1.200.000 < dan <= 1.700.000 3 jenis tempat tinggal dari calon penerima
1.700.00 < dan <= 2.200.000 2 beasiswa Bidikmisi. Adapun klasifikasi
tempat tinggal orang tua calon penerima
2.200.000 < dan <= 3.000.000 1
beasiswa Bidikmisi adalah seperti Tabel 6.
c. Tanggungan Orang Tua (C3)
Tanggungan orang tua merupakan
jumlah tanggungan dari orang tua calon Tabel 6 Klasifikasi tempat tinggal orang tua
penerima beasiswa Bidikmisi. Adapun Tempat tinggal
klasisfikasi tanggungan orang tua adalah Orang Tua Bobot
seperti pada Tabel 3 Tidak Memiliki 5
Menumpang 4
Tabel 3. Klasifikasi jumlah tanggungan Sewa Bulanan 3
orang tua
Sewa Tahunan 2
Jumlah Tanggungan Orang Tua Bobot
Rumah Sendiri 1
(Rp.)
>5 5
g. Pendidikan terakhir ayah (C7)
4 4 Pendidikan ayah merupakan
3 3 pendidikan terakhir ayah dari colon
2 2 penerima beasiswa Bidikmisi. Adapun
1 1 klasisfikasi pendidikan ayah adalah seperti
pada Tabel 7
d. Rata-rata nilai raport (C4)
Rata-rata nilai raport merupakan rata- Tabel 7 Klasifikasi Pendidikan Terakhir
rata nilai raport yang dicapai mahasiswa Ayah
ketika SMA/SMK. Adapun klasisfikasi Rata Tingkat Bobot
rata nilai raport adalah seperti pada Tabel 4. pendidikan
Tidak sekolah 5
Tabel 4 Klasifikasi rata-rata nilai raport SD 4
Nilai Rapor Bobot SMP 3
91 -100 5 SMA 2
86 – 90 4 Diploma/ Strata 1
81 – 85 3
75 – 80 2 h. Pendidikan terakhir ibu (C8)
70 -74 1 Pendidikan ibu merupakan pendidikan
terakhir ayah dari colon penerima beasiswa
e. Prestasi Akademik (C5) Bidikmisi. Adapun klasisfikasi pendidikan ibu
Prestasi akademik merupakan prestasi adalah seperti pada Tabel 8.
yang dicapai calon mahasiswa ketika
Jurnal Sains dan Teknologi | 120
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

Tabel 8 Klasifikasi Pendidikan Terakhir Ibu Kriteria Bobot Kreteria Bobot


Tingkat Bobot
pendidikan C4 Rata rata nilai 18%
Tidak sekolah 5 raport
SD 4 C5 Prestasi 17%
SMP 3 akademik
SMA 2 C6 Tempat tinggal 7%
Diploma/ Strata 1 orang tua
C7 Pendidikan 8%
i. Luas tanah (C9) ayah
Luas tanah yang dimaksud adalah luas C8 Pendidikan Ibu 7%
tanah rumah calon mahasiswa yang dimiliki C9 Luas Tanah 9%
orang tua. Adapun klasisfikasi luas tanah C10 Luas 8%
adalah seperti pada Tabel 9. Bangunan

Tabel 9 Klasifikasi Luas Tanah 5. Implementasi


Luas Tanah Bobot Pada tahap ini data yang sudah
>200 m2 1 ditransformasi nantinya akan
100 - 200 m2 2 dimplementasikan ke dalam Sistem
50 - 99 m2 3 Pendukung Keputusan yang dirancang
<25-50 m2 4 peneliti. Metode yang diimplementasian
< 25 m2 5 adalah kombinasi SAW - TOPSIS. Adapun
alur / flowchart penerapan metode SAW -
j. Luas bangunan (C10) TOPSIS dalam pengambilan keputusan
Luas Bangunan yang dimaksud adalah penentuan penerima beasiswa Bidikmisi
luas bangunan rumah mahasiswa yang seperti pada Gambar.
dimiliki. Adapun klasisfikasi luas bangunan
adalah seperti pada Tabel 10.

Tabel 10 Klasifikasi Luas Bangunan


Luas Bangunan Bobot
>200 m2 1
100 - 200 m2 2
50 - 99 m2 3
<25-50 m2 4
< 25 m2 5

Selain melakukan pembobotan pada


klasifikasi masing-masing kriteria. Seluruh
kriteria juga diberikan pembobotan secara
umum. Nilai bobot untuk setiap kriteria bisa
dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Pembobotan setiap kriteria


Kriteria Bobot Kreteria Bobot

C1 Penghasilan 9%
Ayah
Mahasiswa
C2 Penghasilan 9%
Ibu Mahasiswa Gambar 1 Implementasi Metode SAW dan
C3 Tanggungan 8% TOPSIS
Orang Tua
Jurnal Sains dan Teknologi | 121
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

Berdasarkan Gambar 1 dapat diperoleh yang melakukan pendaftaran pada


informasi bahawa metode pertama yang pemberian Bidikmisi pada kampus STAHN
digunakan adalah metode SAW hingga Mpu Kuturan Singaraja.
Pada proses implementasi Sistem
memperoleh normalisasi matrik R kemudian
Pendukung Keputusan menggunakan
hasilnya dilanjutkan dengan metode metode SAW - TOPSIS ada beberapa
TOPSIS untuk perankingan hasil proses perhitungan guna mendapatkan
rekomendasi. hasil penilaian menurut metode tersebut.
Proses perhitungan untuk no 1 dan 2
6. Pengujian menggunakan metode SAW, setelah
Pengujian akurasi dilakukan dengan proses tersebut dilanjutkan menggunakan
membandingkan hasil yang metode TOPSIS sampai akhir perhitungan.
direkomendasikan oleh sistem Adapun implementasi SAW-TOPSIS
pendukung keputusan pemberian sebagai berikut.
beasiswa bidikmisi menggunkan 1. Data nilai calon mahasiswa
metode SAW-TOPSIS dengan hasil dimasing-masing kriteria disajikan
dari perhitungan manualnya. pada Tabel 12.
Perhitungan manual yang dimaksud 2. Melakukan proses normalisai nilai
adalah hasil dari seluruh nilai yang menggunakan Persamaan 2 dan
diperoleh calon mahasiswa pada setiap Persamaan 3 sehingga membentuk
kriteria. matrik ternomalisasi (R). Hasil
normalisasi disajikan pada Tabel 13
HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Proses perhitungan perkalian antara
Penelitian ini dilakukan dengan hasil normalisasi (Tabel 13) dengan
mengumpulkan data di Sekolah Tinggi nilai bobot per-kriteria (Tabel 11).
Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Hasil perkalian disajikan pada Tabel
Singaraja serta melakukan penelitian guna 14. Kemudian melakukan pencarian
mengimplementasikan program yang nilai tertinggi dan nilai terendah dari
dirancang. Data yang diperoleh adalah hasil tersebut. Hasil perkalian
data kriteria untuk penerimaan beasiswa disajikan pada Tabel 15.
Bidikmisi dan 30 data calon mahasiswa

Tabel 12 Data nilai calon mahasiswa pada setiap kriteria


Nilai per-kreteria
Calon C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
1 4 5 5 3 0 1 2 4 2 2
2 5 5 4 2 0 1 4 4 4 4
3 5 5 3 3 0 1 2 2 1 1
…. … … … … … … … … … …
29 3 4 1 1 0 1 1 1 1 1
30 5 5 4 2 0 1 3 4 2 4

Tabel 13 Normalisasi nilai calon mahasiswa pada setiap kriteria


Nilai per-kreteria
Calon C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
1 0.8 1.0 1.0 0.8 0.0 0.3 0.4 1.0 0.5 0.5
2 1.0 1.0 0.8 0.5 0.0 0.3 0.8 1.0 1.0 1.0
3 1.0 1.0 0.6 0.8 0.0 0.3 0.4 0.5 0.3 0.3
…. … … … … … … … … … …

Jurnal Sains dan Teknologi | 122


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

Nilai per-kreteria
Calon C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
29 0.6 0.8 0.2 0.3 0.0 0.3 0.2 0.3 0.3 0.3
30 1.0 1.0 0.8 0.5 0.0 0.3 0.6 1.0 0.5 1.0

4. Proses pencarian jarak solusi ideal setiap calon yang ada (A-). Hasil
positif dari hasil perhitungan disajikan pada Tabel 17.
normalisasi R dan kemudian 6. Proses pencarian nilai preferensi
dilakukan penjumlahan total dari untuk setiap calon yang ada. Proses
setiap calon yang ada (A+). Hasil ini dilakukan pada gambar 3.3
disajikan pada Tabel 16. proses no 8. (proses perhitungan
5. Proses pencarian jarak solusi ideal menggunakan Metode TOPSIS).
negatif dari hasil perhitungan Hasil disajikan pada Tabel 18.
normalisasi R dan kemudian
dilakukan penjumlahan total dari

Tabel 14 Data perkalian antara tabel ternomalisasi dengan bobot kriteria


Nilai per-kreteria
Calon C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
1 0.072 0.090 0.080 0.135 0.000 0.0175 0.032 0.070 0.045 0.040
2 0.090 0.090 0.064 0.090 0.000 0.0175 0.064 0.070 0.090 0.080
3 0.090 0.090 0.048 0.135 0.000 0.0175 0.032 0.0350 0.0225 0.020
…. … … … … … … … … … …
29 0.054 0.072 0.016 0.045 0.000 0.0175 0.016 0.0175 0.0225 0.020
30 0.090 0.090 0.064 0.090 0.000 0.0175 0.048 0.070 0.045 0.080

Tabel 15 Nilai maksimal dan nilai minimal pada setiap kriteria


Calon C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
nilai 0.090 0.090 0.080 0.180 0.170 0.070 0.080 0.070 0.090 0.080
max
nilai 0.036 0.036 0.016 0.045 0.000 0.0175 0.016 0.0175 0.0225 0.020
min

Tabel 16 Jarak solusi ideal positif (A+) dan jumlah total dari setiap calon yang ada.
Nilai R di kurangi max
Cal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
on
0.0003 0.0000 0.0000 0.0020 0.0289 0.0027 0.0023 0.0000 0.0020 0.0016
1 24 00 00 25 00 56 04 00 25 00
0.0000 0.0000 0.0002 0.0081 0.0289 0.0027 0.0002 0.0000 0.0000 0.0000
2 00 00 56 00 00 56 56 00 00 00
0.0000 0.0000 0.0010 0.0020 0.0289 0.0027 0.0023 0.0012 0.0045 0.0036
3 00 00 24 25 00 56 04 25 56 00
…. … … … … … … … … … …
0.0012 0.0003 0.0040 0.0182 0.0289 0.0027 0.0040 0.0027 0.0045 0.0036
29
96 24 96 25 00 56 96 56 56 00
0.0000 0.0000 0.0002 0.0081 0.0289 0.0027 0.0010 0.0000 0.0020 0.0000
30
00 00 56 00 00 56 24 00 25 00

Jurnal Sains dan Teknologi | 123


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

Tabel 17 Jarak solusi ideal positif (A+) dan jumlah total dari setiap calon yang ada
Nilai R di kurangi min
Cal
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10
on
0.0012 0.0029 0.0040 0.0081 0.0000 0.0000 0.0002 0.0027 0.0005 0.0004
96 16 96 00 00 00 56 56 06 00
1
0.0029 0.0029 0.0023 0.0020 0.0000 0.0000 0.0023 0.0027 0.0045 0.0036
16 16 04 25 00 00 04 56 56 00
2
0.0029 0.0029 0.0010 0.0081 0.0000 0.0000 0.0002 0.0003 0.0000 0.0000
16 16 24 00 00 00 56 06 00 00
3
…. … … … … … … … … … …
0.0003 0.0012 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
29
24 96 00 00 00 00 00 00 00 00
0.0029 0.0029 0.0023 0.0020 0.0000 0.0000 0.0010 0.0027 0.0005 0.0036
30
16 16 04 25 00 00 24 56 06 00

Tabel 18 Nilai Preferensi Untuk Setiap Calon Yang Ada


Calon Hasil Akhir Calon Hasil akhir
1 0.5836206483082 16 0.6142903272903
2 0.5675579790198 17 0.6575852535751
3 0.6335644257029 18 0.5687462499144
4 0.6350184147291 19 0.5541827114436
5 0.3015310825690 20 0.4764607361695
6 0.5297194831668 21 0.6746047747208
7 0.6475934111066 22 0.6506027410404
8 0.5824296926381 23 0.5593308756538
9 0.5650339798677 24 0.5986880442057
10 0.3536156978357 25 0.6084687257066
11 0.7380967631291 26 0.6306288468657
12 0.6700952197889 27 0.5557961807833
13 0.5619820094716 28 0.7004827640789
14 0.5764778067319 29 0.8684522520114
15 0.7497787645447 30 0.6070212298068

Berdasarkan Tabel 18 diperoleh informasi


bahwa semakin kecil nilai referensi maka Tabel 19 Rekomendasi dari sistem
calon mahasiswa tersebut paling
direkomendasikan oleh sistem untuk Nomor Calon Hasil Akhir
diberikan beasiswa bidikmisi. Jadi setelah
disortir berdasarkan perolehan hasil akhir 1 5 0.301531083
pada Tabel 18 diperoleh 10 calon 2 10 0.353615698
mahasiswa yang direkomendasikan oleh 3 20 0.476460736
sistem untuk mendapatkan beasiswa
bidikmisi pada Tabel 19. 4 6 0.529719483
5 19 0.554182711
6 27 0.555796181

Jurnal Sains dan Teknologi | 124


P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

beasiswa bidikmisi di Sekolah Tinggi


Nomor Calon Hasil Akhir Agama Hindu (STAH) Mpu Kuturan
dengan akurasi sistem sebesar 90%.
7 23 0.559330876
8 13 0.561982009 DAFTAR PUSTAKA
9 9 0.56503398
Arfida, S. (2013). PENERAPAN METODE
10 2 0.567557979
TOPSIS DALAM SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK
Akurasi sistem dicari dengan
MENENTUKAN PEMENANG LOMBA
membandingkan hasil rekomendasi
DESA/KELURAHAN. Jurnal
menggunakan metode SAW-TOPSIS
Informatika, 140–148.
dengan hasil perhitungan manual (tanpa
Iriane, G. R., & Wisnubhadra, I. (2013).
metode apapun). Adapun rekomendasi 10
ANALISIS PENGGABUNGAN
besar perhitungan manual disajikan dalam
METODE SAW DAN METODE
Tabel 20.
TOPSIS UNTUK MENDUKUNG
KEPUTUSAN SELEKSI
Tabel 20 Rekomendasi Perhitungaan
PENERIMAAN DOSEN. Seminar
Manual
Nasional Informatika 2013 (SemnasIF
Nomor Calon Hasil Akhir 2013), D1–D7.
Kemenristekdikti, S. K. dan K. D. B. (2019).
1 5 35 Petunjuk Teknis Pengelolaan Bidikmisi
2 2019. Jakarta: Ditjen Belmawa
2 33
Kemenristekdikti.
3 10 31 Kusumadewi, Sri; Hartati, Sri; Harjoko,
4 13 31 Agus; Wardoyo, R. (2006). Fuzzy
19 Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy
5 31
MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
6 23 31 Mahendra, Gede surya; Subawa, I. G.
7 9 30 bendesa. (2019). Perancangan
18 Metode AHP-WASPAS Pada Sistem
8 30
Pendukung Keputusan Penempatan
9 20 30 ATM. Seminar Nasional Pendidikan
10 27 30 Teknik Informatika (SENAPATI), 122–
128. Singaraja: Pendidikan Teknik
Dengan membandingkan 10 orang Informatika.
rekomendasi dari sistem (metode SAW- Subawa, I Gede Bendesa; Wirawan, I Made
TOPSIS) terdapat 9 orang yang sama Agus; Sunarya, I. M. G. (2015).
dengan yang diperoleh pada perhitungan PENGEMBANGAN SISTEM
tanpa manual. Jadi dapat disimpulkan PENDUKUNG KEPUTUSAN
akurasi sistem pendukung keputusan PEMILIHAN PEGAWAI TERBAIK
dengan metode SAW-TOPSIS dalam MENGGUNAKAN METODE SIMPLE
memberikan rekomendasi beasiswa ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DI PT
bidikmisi di STAH Mpu Kuturan sebesar TIRTA JAYA ABADI SINGARAJA.
90%. Kumpulan Artikel Mahasiswa
Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI), 517–526.
SIMPULAN Surya, C. (2015). Sistem Pendukung
Berdasarkan penelitian tersebut Keputusan Rekomendasi Penerima
diperoleh kesimpulan bahwa sistem Beasiswa Menggunakan Fuzzy Multi
pendukung keputusan dengan kombinasi Attribut Decision Making (FMADM) dan
metode SAW-TOPSIS dapat membantu Simple Additive Weighting (SAW).
pengambil keputusan dalam pemberian Jurnal Rekayasa Elektrika, 149–156.
Jurnal Sains dan Teknologi | 125
P-ISSN : 2303-3142 E-ISSN : 2548-8570 Vol. 8 No. 2 Oktober 2019

Yaqin, A. (2016). Sistem Pendukung


Keputusan Kelayakan Pemberian
Bidikmisi Dengan Fuzzy Logic (Studi
Kasus STMIK AMIKOM Yogyakarta).
Cogito Smart Journal, 69–81.

Jurnal Sains dan Teknologi | 126

Anda mungkin juga menyukai